SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
A. TUJUAN : 1. Mengidentifikasi masalah fisik
2. Mengidentifikasi masalah psikologis
3. Mengidentifikasi masalah sosial
4. Mengidentifikasi masalah pribadi
5. Mengidentifikasi masalah religius
6. Mengidentifikasi masalah kebutuhan
7. Mengidentifikasi masalah tugas perkembangan
B. DATA PENGAMATAN
(Hasil Observasi dan Wawancara Peserta Didik)
Nama : D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 18 Tahun
Kelas : XI-IPA 6
NO. JENIS PERKEMBANGAN HASIL OBSERVASI
1 FISIK
a. Siswa mengalami gangguan penglihatan
b. Siswa memiliki tubuh kurus dan tinggi
c. Siswa memiliki rambut hitam, kulit cokelat
dan warna mata cokelat.
d. Siswa tidak memiliki penyakit akut atau
menular
e. Siswa memiliki bakat pelari
f. Siswa cukup rapi dalam berpakaian
g. Siswa tergolong cerdas
2 PSIKOLOGIS
a. Siswa memiliki sifat pendiam
b. Siswa cukup dalam sopan santun
c. Siswa cukup cerdas dalam menguasai materi
pembelajaran
d. Siswa tidak pernah mencatat materi
pembelajaran
e. Siswa kadang-kadang membolos sekolah
f. Siswa kadang-kadang mengikuti
ekstrakulikuler yang disediakan oleh sekolah
g. Siswa kadang-kadang mematuhi peraturan
sekolah
h. Siswa hanya menyukai pelajaran tertentu
i. Siswa selalu bermalas-malasan dalam
mengerjakan tugas sekolah,
j. Siswa lebih suka memendam emosinya
3 SOSIAL
a. Siswa kurang dalam berinteraksi dengan
teman sekelas
b. Siswa suka memilih-milih teman
c. Siswa kadang-kadang ikut serta dalam diskusi
kelas
d. Siswa cukup baik dalam berkomunikasi
dengan orang tua
e. Siswa cukup patuh terhadap aturan yang
diberikan orang tua dan guru
4 PRIBADI
a. Siswa kurang dalam berinteraksi dengan
teman sekelas
b. Siswa memiliki sifat mudah bosan dan malas
c. Siswa cukup pintar dalam pembelajaran di
sekolah
5 RELIGIUS a. Siswa kurang rajin dalam beribadah
6 KEBUTUHAN
a. Siswa memiliki kebutuhan finansial yang
cukup
b. Siswa kurang baik dalam kebutuhan sosial
7
TUGAS PERKEMBANGAN a. Siswa mampu menghormati orang lain
b. Siswa memiliki hobi mengobati/merawat
orangsakit (holistik) dang bermain game.
7.1 LINGKUNGAN
PENDUKUNG
c. Siswa kadang-kadang menaati tata tertib
sekolah
d. Siswa memiliki perhatian orang tua yang
cukup baik
e. Siswa selalu berpamitan kepada orang tuanya
jika mau bepergian
f. Siswa mengikuti kegiatan NHT (holistik)
7.2 LINGKUNGAN
PENGHAMBAT
a. Orang tua kurang mendukung bakat siswa
b. Siswa kurang memiliki rasa percaya diri
c. Siswa sering merasa gugup
C. PEMBAHASAN
Remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa. Remaja
dibagi menjadi 3 kategori, yaitu remaja mula/awal, remaja madya, dan remaja akhir
(dewasa). Selain itu definisi remaja menurut WHO secara lebih konseptual, sebagai berikut
(Sarwono, 2001). Remaja adalah suatu masa dimana:
1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual
sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
2. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak
menjadi dewasa
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan terhadap siswa berinisial “D”
diatas, siswa tergolong remaja madya. Dan telah didapat hasil bahwa di usia remaja ini
banyak berbagai masalah yang harus dihadapi.
C. 1 Mengidentifikasi Masalah Fisik
Masa remaja merupakan salah satu diantara dua masa rentangan kehidupan
individu, dimana terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Bagian-bagian tubuh
tertentu pada tahun-ketahun permulaan kehidupan secara proporsional terlalu kecil,
namun pada masa remaja proporsionalnya menjadi terlalu besar, karena terlebih dahulu
mencapai kematangan daripada bagian-bagian yang lain.
Berdasarkan teori tersebut, dalam perkembangan masalah fisiknya, siswa
berinisial ‘D’ tersebut mengalami masalah penglihatan. Hal ini disebabkan karena siswa
sering bermain game. Hal ini sudah menjadi hobinya sejak kecil, sehingga sulit jika
lingkungan sekitarnya memberi nasehat atau masukan. Bahkan orang tuanya pun tidak
pernah membatasi.
Selain itu berdasarkan ciri-ciri bentuk fisiknya, siswa memiliki tubuh kurus,
tinggi, rambut hitam, kulit cokelat, dan warna mata cokelat. Dalam perkembangan
fisiknya, siswa tidak memiliki penyakit menular atau akut. Hal ini dikarenakan keluarga
siswa memperhatikan asupan gizi makanan dengan baik.
Siwa juga memiliki bakat pelari dan pernah memperoleh medali tingkat
kecamatan dan kabupaten saat SMP dan SMA. Walaupun tidak berhasil saat ditingkat
provinsi karena cidera.
Begitu pula disekolah, siswa selalu rapi dalam berpakaian. Hal ini dapat dilihat
ketika saya mengunjungi rumahnya. Barang-barang perabotnya tersusun rapi, bahkan
halamannya pun asri karena banyak pohon yang mengelilingi juga disapu bersih sehingga
tidak terlihat jika sampah daun berserakan. Juga, dilihat dari catatan prestasi siswa yang
saya minta dari guru BK SMA tersebut, siswa tergolong cerdas. Siswa selalu menempati
rangking15 besar dalam satu kelasnya dan menempati 50-70 besar rangking paralel dari
430 siswa.
Dari hasil observasi dan wawancara terhadap siswa berinisial ‘D’ tersebut,
perkembangan masalah fisik yang dialami oleh siswa tersebut meliputi lima faktor, yaitu
kecacatan tubuh, ciri fisik umum, bakat, lingkungan positif serta syaraf motorik yang
baik.
C. 2 . Mengidentifikasi Masalah Psikologi
Perkembangan psikologis atau intelektual pada remaja berkembang dimulai dari
umur sekitar 12 tahun sampai 21 tahun bagi perempuan dan umur sekitar 13 tahun sampai
dengan 22 tahun bagi laki-laki. Secara mental remaja telah dapat berpikir logis tentang
berbagai gagasan yang abstrak. Sebagaimana dunia terbentuk ini tidak lagi dilihat sebagai
satu-satunya alternatif yang mungkin terjadi, misalnya norma masyarakat, norma
keluarga, bahkan norma sekolah. Kebanyakan remaja lebih mementingkan norma yang
berlaku diantara teman sebanyanya , adapun norma yang lain tidak lagi dipandang
sebagai aturan yang dapat mengatur kehidupannya.
Salah satu permasalahan psikologis remaja adalah emosi yang masih labil.
Mereka belum bisa mengontrol emosi dengan baik. Dalam satu waktu mereka akan
kelihatan sangat senang sekali tetapi mereka tiba-tiba langsung bisa menjadi sedih atau
marah. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri mereka daripada pikiran yang
realistis. Saat melakukan sesuatu mereka hanya menuruti ego dalam diri tanpa
memikirkan resiko yang akan terjadi.
Berdasarkan teori tersebut dapat dilihat perkembangan masalah psikologis yang
dialami siswa berinisial ‘D’ tersebut hampir semuanya serupa.
Siswa memiliki sifat pendiam. Dengan sifat ini banyak teman sekelasnya yang
tidak menyukainya, sehingga siswa tidak memiliki banyak teman. Siswa juga tidak
menyukai keramaian dan suka menyendiri dalam mengerjakan tugas. Hal ini terlihat
bahwa siswa memiliki sifat keindividualan yang tinggi, begitu pula susah beradaptasi.
Selain itu, siswa cukup dalam sopan santun disekolah, hal ini terlihat dari
caranya berpakaian rapi, mengikuti peraturan sekolah dengan cukup baik dan mengikuti
ekstrakulikuler yang disediakan oleh sekolah walaupun tidak rutin berangkat, namun
siswa tersebut tetap mengikutinya. Di sekolah, siswa tergolong cerdas. Dengan
kecerdasannya tersebut, siswa selalu menyepelekan belajarnya, bahkan tidak pernah
mencatat materi pembelajaran kalau tidak ada kata ‘wajib’ yang dikatakan oleh guru.
Siswa juga suka memilih-milih mata pelajaran yang disukainya, seperti biologi,
matematika, dan bahasa inggris. Siswa paling membenci dengan pelajaran fisika dan
sejarah. Itu disebabkan karena membutuhkan pemahaman yang ekstra juga guru yang
mengajarnya tidak begitu memperhatikan kelemahan siswa.
Siswa juga lebih suka memendam emosinya apabila sedang bermasalah dengan
orang lain. Hal ini dilakukan demi kebaikannya sendiri, juga siswa tidak suka menambah-
nambah masalah. Akibat dari penanganan masalah yang hanya diketahui dirinya, siswa
sering melakukan tindakan membolos sekolah. Kadang siswa berangkat seminggu 3-4
kali. Tergantung dengan guru yang mengajar dihari itu.
Tindakan ini dilakukan siswa tanpa sepengetahuan orangtuanya, dan untuk
membuat bahagia teman sebayanya. Siswa melakukan kegiatan membolos ini dirumah
temannya sambil bermain game, dan kadang-kadang di warnet bermain game online dari
pagi sampai sore. Itu berkaitan juga dengan hobinya bermain game.
C. 3 Mengidentifikasi Masalah Sosial
Gejolak emosi remaja dan masalah remaja lain pada umumnya disebakan antara
lain oleh adanya konflik peran sosial. Konflik peran yang dapat menimbulkan gejolak
emosi dan kesulitan-kesulitan lain pada masa remaja dapat dikurangi dengan memberi
latihan-latihan agar anak dapat mandiri sedini mungkin. Dengan kemandiriannya anak
dapat memilih jalannya sendiri dan ia akan berkembang lebih mantap. Oleh karena ia
tahu dengan tepat saat-saat yang berbahaya di mana ia harus kembali berkonsultasi
dengan orang tuanya atau dengan orang dewasa lain yang lebih tahu dari dirinya sendiri.
Berdasarkan teori tersebut dapat dilihat perkembangan masalah sosial yang
dihadapi oleh siswa berinisial ‘D’ tersebut diantaranya adalah kurang dalam berinteraksi
dengan teman sekelas. Akibat sifatnya yang tidak mau diajak komunikasi menyebabkan
siswa lain menjauhinya bahkan membencinya. Hal ini juga seperti yang saya lakukan saat
mewawancarainya. Sebegitu susahnya dia memberitahukan atau menjawab pertanyaan
yang saya lontarkan. Namun, saya bisa mengatasinya setelah member motivasi, walaupun
masih banyak pertanyaan yang tidak mau dijawab.
Siswa ini suka memilih-milih teman, untuk beradaptasi dan menerima teman
barunya membutuhkan waktu yang sangat lama. Bahkan teman dekatnya pun masih
teman SD dan SMP-nya. Entah kenapa, kepercayaan dirinya untuk terbuka kepada orang
lain sebegitu susahnya. Padahal orang tuanya sangat memperhatikan, bahkan selalu
mendukung dirinya dalam proses belajar.
Di rumah, siswa ini juga baik dalam berkomunikasi dengan orang tuanya, namun
untuk masalah pribadi yang dia lakukan dengan teman sebayanya dia jarang
mengkomunikasikannya. juga, siswa cukup patuh terhadap aturan yang diberikan orang
tua dan guru.
Dalam diskusi kelas, siswa cukup aktif, dan baik dalam menuntaskan masalah.
Namun dalam proses pengerjaannya siswa lebih suka individu. Padahal tugas tersebut
kelompok. Ketika terdapat teman sekelasnya yang tidak bias, dia membantunya dan
setelahnya dia diam lagi dan tidak berbicara apa-apa. Dengan sikap ini membuat banyak
temannya merasa tidak nyaman. Namun, dia menyikapinya dengan acuh tak acuh.
C. 4 Mengidentifikasi Masalah Pribadi
Kehidupan pribadi sukar untuk di rumuskan karena sangat kompleks dan unik.
Pada hakikatnya manusia merupakan pribadi yang utuh dan memiliki sifat-sifat sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam kedudukannya sebagai makhluk individu
seseorang menyadari bahwa dalam kehidupannya memiliki kebutuhan penting bagi diri
pribadi, baik fisik maupun nonfisik. Dalam pertumbuhan fisiknya, manusia memerlukan
kekuatan dan daya tahan tubuh serta perlindungan keamanan fisiknya.
Perkembangan pribadi menyangkut perkembangan pribadi berbagai aspek, yang
akan di tujukan dalam perilaku. Perilaku seseorang yang menggambarkan perpaduan
berbagai aspek itu terbentuk didalam lingkungan.
Berdasarkan teori tersebut dapat dilihat perkembangan masalah pribadi yang
terjadi pada siswa ini kurang dalam berinteraksi dengan teman sekelas, memiliki sifat
mudah bosan dan malas belajar, namun cukup pintar dalam pembelajaran di sekolah. Hal
ini sudah dijelaskan seperti yang terjadi pada masalah psikologi dan sosialnya.
C. 5 Mengidentifikasi Masalah Religius
Religi yaitu kepercayaan terhadap kekuasaan suatu zat yang mengatur alam
semesta ini adalah sebagian dari moral, sebab dalam moral sebenarnya diatur segala
perbuatan yang dinilai baik dan perlu dilakukan suatu perbuatan yang dinilai tidak baik
sehingga perlu dihindari. Agama, oleh karena mengatur juga tingkah laku baik-buruk,
secara psikologik termasuk dalam moral. Hal lain yang termasuk dalam moral adalah
sopan-santun, tata krama, dan norma-norma masyarakat lain.
Nilai-nilai religius yang dimiliki oleh remaja khususnya remaja lepas SMP atau
remaja madya ini dinilai sangat kurang bahkan memprihatinkan. Berdasarkan teori
tersebut dapat dilihat perkembangan masalah religius yang dialami oleh siswa ini sangat
memprihatikan. Sampai umur ke 18 tahun ini siswa masih suka bolong-bolong dalam
menunaikan ibadahnya. Dia hanya menunaikan sholat 2 atau 3 dari 5 waktu. Bahkan dia
pun tidak bisa membaca Al-Qur’an. Seharusnya diusianya membaca Al-Qur’an itu sudah
lancar seperti anak SD.
Hal ini disebabkan karena tidak ada bimbingan atau pengetahuan religius dari
keluarganya. Dengan kesibukan pekerjaan orang tuanya, mereka hanya mendidiknya apa
yang wajib dilakukan semestinya bagi umat Islam. Oleh sebab itu, siswa ini tidak
sebegitu tahu tentang Agama Islam yang sebenarnya. Dan ini juga didukung dengan
lingkungan perkotaan yang globalisasi. Agama memang sering dikesampingkan, diatas
pendidikan atau kerja, yang intinya kehidupan didunia yang mereka anggap lebih kekal.
C. 6 Mengidentifikasi Masalah Kebutuhan
Dalam masalah kebutuhan, siswa ini memiliki kebutuhan finansial yang cukup.
Dengan kecukupan ini siswa tidak pernah boros dalam membelanjakan uang jajannya.
Saat di sekolah siswa ini sering membawa bekalnya. Hal ini sudah menjadi kebiasaannya
sejak kecil juga orang tuanya yang selalu memberikan asupan gizi yang baik.
Adapun dengan kebutuhan sosialnya, siswa kurang tercapai dalam tugas
perkembangan, seperti interaksi atau komunikasi dengan teman sekelasnya. Hal ini sudah
dijelaskan dalam masalah sosialnya.
C. 7 Mengidentifikasi Masalah Tugas Perkembangan
C.7.1 Lingkungan Pendukung
Dalam memenuhi tugas perkembangannya terhadap lingkungan keluarga yang
baik, menyebabkan siswa berinisial ‘D’ ini dapat menghormati pendapat yang dimiliki
atau dikemukakan oleh orang lain. Siswa ini juga memiliki hobi/minat untuk merawat atau
mengobati orang lain yang sedang sakit. Hal ini terkait dengan pelajaran yang disukai
salah satunya yaitu biologi.
Selain itu, siswa memiliki hubungan baik dan perhatian yang tinggi terhadap orang
tuanya. Ketika dia akan berangakat sekolah, atau sekedar pergi bermain dia selalu
meminta ijin kepada kedua orang tuanya. Walaupun kadang apa yang diucapkan tidak
sesuai dengan tindakannya. Untuk memperdalam kemampuan yang dimiliki dibidang
kesehatan, peserta didik ini mengikuti ekstrakurikuler berupa NHT (holistik). Sehingga
tugas perkembangan serta minat dan bakatnya dapat terarahkan dengan baik.
C.7.2 Lingkungan Penghambat
Rasa kurang percaya diri yang dimiliki peserta didik dapat menjadi penghambat
bagi tugas perkembangannya. Karena ia bisa saja merasa takut apabila bertemu dengan
orang yang belum lama dikenal termasuk teman sekelasnya. Juga perasaan kurang percaya
dirinya ini dapat membuat ia takut atau bahkan malu untuk melakukan sesuatu. Walaupun
dalam diskusi dia selalu aktif. Selain rasa kurang percaya diri, siswa ini memiliki sifat
gugup. Sifat gugup ini merupakan salah satu faktor penghambat yang ada pada dirinya.
bisa dibilang, dia kurang bisa mengutarakan apa yang menjadi keinginan dan masalah
yang dimilikinya.
Dilihat dari sudut pandang psikologis yang telah dijelaskan, peserta didik memiliki
kebiasaan yang lumayan tidak pantas untuk ditiru yaitu kurang dapat mematuhi peraturan
atau tata tertib yang berlaku. Salah satunya seperti kebiasaan membolos yang sudah
ditegur oleh guru Bk sebanyak 2 kali ini. Dan sifat sifat peserta didik yang seperti ini yang
dapat menjadi faktor penghambat tugas perkembangan.
Yang sekarang menjadi masalah terbesar yang dialami oleh siswa ini yaitu saat apa
yang menjadi minat dan bakatnya tidak disetujui oleh orang tuanya. Orang tuanya
menganggap kegiatan ekstrakulikuler / organisasi hanya menyibukkan pada hal-hal yang
bersifat hura-hura dan tidak bisa menjadikan prestasi akademik naik. Oleh sebab itu, siswa
jarang mengikuti ekstrakulikuler di sekolah. Ini membuat tugas perkembangan siswa
sedikit terganggu.
D. KESIMPULAN
1. Remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa. Remaja
dibagi menjadi 3 kategori, yaitu remaja mula/awal, remaja madya, dan remaja akhir
(dewasa).
2. Mengidentifikasi Masalah Fisik, meliputi siswa memiliki kecacatan tubuh, ciri fisik
umum, bakat, lingkungan positif serta syaraf motorik yang baik.
3. Mengidentifikasi Masalah Psikologi, meliputi siswa memiliki emosional yang masih
labil, belum mampu membuat keputusan yang tepat, masih suka pilih-pilih dan
memiliki keindividualan yang tinggi.
4. Mengidentifikasi Masalah sosial, meliputi siswa kurang berinteraksi dengan teman
sekelas, sedangkan dengan orang tuanya siswa mampu berinteraksi/berkomunikasi
dengan baik.
5. Mengidentifikasi Masalah pribadi, meliputi siswa kurang berkomunikasi.
6. Mengidentifikasi Masalah religius, meliputi siswa kurang rajin dalam beribadah
7. Mengidentifikasi Masalah kebutuhan, meliputi siswa cukup dalam kebutuhan
finansialnya, namun kebutuhan sosialnya kurang.
8. Mengidentifikasi Masalah tugas perkembangan, terdiri dari :
- Lingkungan pendukung, meliputi siswa dapat melakukan tugas perkembangan
dengan baik.
- Lingkungan penghambat, meliputi masalah psikologis yang tidak baik, dan
lingkungan keluarga yang tidak mendukung bakat dan minatnya.
E. DAFTAR PUSTAKA
Chasiyah, Chadidjah, Legowo, Edy.2009. Perkembangan Peserta Didik. Surakarta :
Yuma Pustaka

Contenu connexe

Tendances

Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaAna Fitriana
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALDadang DjokoKaryanto
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1 LilyCarmelia
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)universitas negeri padang
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Agnas Setiawan
 
1. 2. petunjuk penggunaan modul
1. 2. petunjuk penggunaan modul1. 2. petunjuk penggunaan modul
1. 2. petunjuk penggunaan modulDian Sari
 
9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilan9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilanJiehan Liya
 
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar SiswaPower Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswadian_meylisha4d
 
kisi-kisi soal uas ipa kelas 7 smster 1 (kurikulum merdeka).docx
kisi-kisi soal uas ipa kelas 7 smster 1 (kurikulum merdeka).docxkisi-kisi soal uas ipa kelas 7 smster 1 (kurikulum merdeka).docx
kisi-kisi soal uas ipa kelas 7 smster 1 (kurikulum merdeka).docxJurikeAndarani1
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikTyasMommy Cozy Azalea
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES Andina Aulia Rachma
 
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docTopik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docRawindyAuliiaHapsari
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarNaita Novia Sari
 

Tendances (20)

4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswa
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
 
TEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIKTEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIK
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
 
Skala bertingkat
Skala bertingkatSkala bertingkat
Skala bertingkat
 
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswa
 
1. 2. petunjuk penggunaan modul
1. 2. petunjuk penggunaan modul1. 2. petunjuk penggunaan modul
1. 2. petunjuk penggunaan modul
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilan9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilan
 
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar SiswaPower Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
 
kisi-kisi soal uas ipa kelas 7 smster 1 (kurikulum merdeka).docx
kisi-kisi soal uas ipa kelas 7 smster 1 (kurikulum merdeka).docxkisi-kisi soal uas ipa kelas 7 smster 1 (kurikulum merdeka).docx
kisi-kisi soal uas ipa kelas 7 smster 1 (kurikulum merdeka).docx
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didik
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docTopik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
 

Similaire à Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma

Soal ujian kompetensi pengajar
Soal ujian kompetensi pengajarSoal ujian kompetensi pengajar
Soal ujian kompetensi pengajarYASRI IDEA
 
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanakPerkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanakM N Habibah
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikimmochacha
 
Makalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriatiMakalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriatiSeptian Muna Barakati
 
Pertemuan 13 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 13 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 13 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 13 Perkembangan Peserta DidikmonichaSihombing
 
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikBiopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikpjj_kemenkes
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikayu_melati01
 
PAUD 4104 ELNA NOFITA-856258933 TUGAS 1.docx
PAUD 4104 ELNA NOFITA-856258933 TUGAS 1.docxPAUD 4104 ELNA NOFITA-856258933 TUGAS 1.docx
PAUD 4104 ELNA NOFITA-856258933 TUGAS 1.docxrevayolanda
 
Tahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganTahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganameliaresti
 

Similaire à Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma (20)

Soal ujian kompetensi pengajar
Soal ujian kompetensi pengajarSoal ujian kompetensi pengajar
Soal ujian kompetensi pengajar
 
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanakPerkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Makalah permasalahan anak marlina
Makalah permasalahan anak marlinaMakalah permasalahan anak marlina
Makalah permasalahan anak marlina
 
Makalah permasalahan anak marlina
Makalah permasalahan anak marlinaMakalah permasalahan anak marlina
Makalah permasalahan anak marlina
 
Makalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriatiMakalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriati
 
Makalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriatiMakalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriati
 
Makalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriatiMakalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriati
 
Karakteristik siswa sd
Karakteristik siswa sdKarakteristik siswa sd
Karakteristik siswa sd
 
Masalah mendisiplinkan anak,masalah remaja,masalah krisis tengah baya dan
Masalah mendisiplinkan anak,masalah remaja,masalah krisis tengah baya danMasalah mendisiplinkan anak,masalah remaja,masalah krisis tengah baya dan
Masalah mendisiplinkan anak,masalah remaja,masalah krisis tengah baya dan
 
Makalah permasalahan anak marlina
Makalah permasalahan anak marlinaMakalah permasalahan anak marlina
Makalah permasalahan anak marlina
 
Perkembangan reproduksi 2
Perkembangan reproduksi 2Perkembangan reproduksi 2
Perkembangan reproduksi 2
 
Perkembangan reproduksi
Perkembangan reproduksiPerkembangan reproduksi
Perkembangan reproduksi
 
Pertemuan 13 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 13 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 13 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 13 Perkembangan Peserta Didik
 
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikBiopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Makalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkapMakalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkap
 
PAUD 4104 ELNA NOFITA-856258933 TUGAS 1.docx
PAUD 4104 ELNA NOFITA-856258933 TUGAS 1.docxPAUD 4104 ELNA NOFITA-856258933 TUGAS 1.docx
PAUD 4104 ELNA NOFITA-856258933 TUGAS 1.docx
 
Permasalahan anak tk
Permasalahan anak tkPermasalahan anak tk
Permasalahan anak tk
 
Tahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganTahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembangan
 

Plus de Siti Khoirunika

essay (Uns pencipta mahasiswa produktif)
essay (Uns pencipta mahasiswa produktif)essay (Uns pencipta mahasiswa produktif)
essay (Uns pencipta mahasiswa produktif)Siti Khoirunika
 
Pandangan islam di masa yang akan datang
Pandangan islam di masa yang akan datangPandangan islam di masa yang akan datang
Pandangan islam di masa yang akan datangSiti Khoirunika
 
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatan
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatanMakalah hukum hess, delta H dan energi ikatan
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatanSiti Khoirunika
 
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatanppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatanSiti Khoirunika
 
peta konsep lengkaptentang benda tegar
peta konsep lengkaptentang  benda tegarpeta konsep lengkaptentang  benda tegar
peta konsep lengkaptentang benda tegarSiti Khoirunika
 

Plus de Siti Khoirunika (12)

Isi makalah bk
Isi makalah bkIsi makalah bk
Isi makalah bk
 
Makalah ppd
Makalah ppdMakalah ppd
Makalah ppd
 
essay (Uns pencipta mahasiswa produktif)
essay (Uns pencipta mahasiswa produktif)essay (Uns pencipta mahasiswa produktif)
essay (Uns pencipta mahasiswa produktif)
 
Makalah sel volta.1
Makalah sel volta.1Makalah sel volta.1
Makalah sel volta.1
 
Pandangan islam di masa yang akan datang
Pandangan islam di masa yang akan datangPandangan islam di masa yang akan datang
Pandangan islam di masa yang akan datang
 
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatan
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatanMakalah hukum hess, delta H dan energi ikatan
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatan
 
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatanppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
 
Makalah elektrolisis
Makalah elektrolisisMakalah elektrolisis
Makalah elektrolisis
 
ppt elektrolisis
ppt elektrolisisppt elektrolisis
ppt elektrolisis
 
peta konsep lengkaptentang benda tegar
peta konsep lengkaptentang  benda tegarpeta konsep lengkaptentang  benda tegar
peta konsep lengkaptentang benda tegar
 
Ppt ipl
Ppt iplPpt ipl
Ppt ipl
 
Pembelajaran mipa
Pembelajaran mipaPembelajaran mipa
Pembelajaran mipa
 

Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma

  • 1. A. TUJUAN : 1. Mengidentifikasi masalah fisik 2. Mengidentifikasi masalah psikologis 3. Mengidentifikasi masalah sosial 4. Mengidentifikasi masalah pribadi 5. Mengidentifikasi masalah religius 6. Mengidentifikasi masalah kebutuhan 7. Mengidentifikasi masalah tugas perkembangan B. DATA PENGAMATAN (Hasil Observasi dan Wawancara Peserta Didik) Nama : D Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 18 Tahun Kelas : XI-IPA 6 NO. JENIS PERKEMBANGAN HASIL OBSERVASI 1 FISIK a. Siswa mengalami gangguan penglihatan b. Siswa memiliki tubuh kurus dan tinggi c. Siswa memiliki rambut hitam, kulit cokelat dan warna mata cokelat. d. Siswa tidak memiliki penyakit akut atau menular e. Siswa memiliki bakat pelari f. Siswa cukup rapi dalam berpakaian g. Siswa tergolong cerdas 2 PSIKOLOGIS a. Siswa memiliki sifat pendiam b. Siswa cukup dalam sopan santun
  • 2. c. Siswa cukup cerdas dalam menguasai materi pembelajaran d. Siswa tidak pernah mencatat materi pembelajaran e. Siswa kadang-kadang membolos sekolah f. Siswa kadang-kadang mengikuti ekstrakulikuler yang disediakan oleh sekolah g. Siswa kadang-kadang mematuhi peraturan sekolah h. Siswa hanya menyukai pelajaran tertentu i. Siswa selalu bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas sekolah, j. Siswa lebih suka memendam emosinya 3 SOSIAL a. Siswa kurang dalam berinteraksi dengan teman sekelas b. Siswa suka memilih-milih teman c. Siswa kadang-kadang ikut serta dalam diskusi kelas d. Siswa cukup baik dalam berkomunikasi dengan orang tua e. Siswa cukup patuh terhadap aturan yang diberikan orang tua dan guru 4 PRIBADI a. Siswa kurang dalam berinteraksi dengan teman sekelas b. Siswa memiliki sifat mudah bosan dan malas c. Siswa cukup pintar dalam pembelajaran di sekolah 5 RELIGIUS a. Siswa kurang rajin dalam beribadah 6 KEBUTUHAN a. Siswa memiliki kebutuhan finansial yang cukup b. Siswa kurang baik dalam kebutuhan sosial 7 TUGAS PERKEMBANGAN a. Siswa mampu menghormati orang lain b. Siswa memiliki hobi mengobati/merawat orangsakit (holistik) dang bermain game. 7.1 LINGKUNGAN PENDUKUNG
  • 3. c. Siswa kadang-kadang menaati tata tertib sekolah d. Siswa memiliki perhatian orang tua yang cukup baik e. Siswa selalu berpamitan kepada orang tuanya jika mau bepergian f. Siswa mengikuti kegiatan NHT (holistik) 7.2 LINGKUNGAN PENGHAMBAT a. Orang tua kurang mendukung bakat siswa b. Siswa kurang memiliki rasa percaya diri c. Siswa sering merasa gugup C. PEMBAHASAN Remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa. Remaja dibagi menjadi 3 kategori, yaitu remaja mula/awal, remaja madya, dan remaja akhir (dewasa). Selain itu definisi remaja menurut WHO secara lebih konseptual, sebagai berikut (Sarwono, 2001). Remaja adalah suatu masa dimana: 1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. 2. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan terhadap siswa berinisial “D” diatas, siswa tergolong remaja madya. Dan telah didapat hasil bahwa di usia remaja ini banyak berbagai masalah yang harus dihadapi. C. 1 Mengidentifikasi Masalah Fisik Masa remaja merupakan salah satu diantara dua masa rentangan kehidupan individu, dimana terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Bagian-bagian tubuh tertentu pada tahun-ketahun permulaan kehidupan secara proporsional terlalu kecil, namun pada masa remaja proporsionalnya menjadi terlalu besar, karena terlebih dahulu mencapai kematangan daripada bagian-bagian yang lain.
  • 4. Berdasarkan teori tersebut, dalam perkembangan masalah fisiknya, siswa berinisial ‘D’ tersebut mengalami masalah penglihatan. Hal ini disebabkan karena siswa sering bermain game. Hal ini sudah menjadi hobinya sejak kecil, sehingga sulit jika lingkungan sekitarnya memberi nasehat atau masukan. Bahkan orang tuanya pun tidak pernah membatasi. Selain itu berdasarkan ciri-ciri bentuk fisiknya, siswa memiliki tubuh kurus, tinggi, rambut hitam, kulit cokelat, dan warna mata cokelat. Dalam perkembangan fisiknya, siswa tidak memiliki penyakit menular atau akut. Hal ini dikarenakan keluarga siswa memperhatikan asupan gizi makanan dengan baik. Siwa juga memiliki bakat pelari dan pernah memperoleh medali tingkat kecamatan dan kabupaten saat SMP dan SMA. Walaupun tidak berhasil saat ditingkat provinsi karena cidera. Begitu pula disekolah, siswa selalu rapi dalam berpakaian. Hal ini dapat dilihat ketika saya mengunjungi rumahnya. Barang-barang perabotnya tersusun rapi, bahkan halamannya pun asri karena banyak pohon yang mengelilingi juga disapu bersih sehingga tidak terlihat jika sampah daun berserakan. Juga, dilihat dari catatan prestasi siswa yang saya minta dari guru BK SMA tersebut, siswa tergolong cerdas. Siswa selalu menempati rangking15 besar dalam satu kelasnya dan menempati 50-70 besar rangking paralel dari 430 siswa. Dari hasil observasi dan wawancara terhadap siswa berinisial ‘D’ tersebut, perkembangan masalah fisik yang dialami oleh siswa tersebut meliputi lima faktor, yaitu kecacatan tubuh, ciri fisik umum, bakat, lingkungan positif serta syaraf motorik yang baik. C. 2 . Mengidentifikasi Masalah Psikologi Perkembangan psikologis atau intelektual pada remaja berkembang dimulai dari umur sekitar 12 tahun sampai 21 tahun bagi perempuan dan umur sekitar 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi laki-laki. Secara mental remaja telah dapat berpikir logis tentang berbagai gagasan yang abstrak. Sebagaimana dunia terbentuk ini tidak lagi dilihat sebagai satu-satunya alternatif yang mungkin terjadi, misalnya norma masyarakat, norma keluarga, bahkan norma sekolah. Kebanyakan remaja lebih mementingkan norma yang berlaku diantara teman sebanyanya , adapun norma yang lain tidak lagi dipandang sebagai aturan yang dapat mengatur kehidupannya.
  • 5. Salah satu permasalahan psikologis remaja adalah emosi yang masih labil. Mereka belum bisa mengontrol emosi dengan baik. Dalam satu waktu mereka akan kelihatan sangat senang sekali tetapi mereka tiba-tiba langsung bisa menjadi sedih atau marah. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri mereka daripada pikiran yang realistis. Saat melakukan sesuatu mereka hanya menuruti ego dalam diri tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi. Berdasarkan teori tersebut dapat dilihat perkembangan masalah psikologis yang dialami siswa berinisial ‘D’ tersebut hampir semuanya serupa. Siswa memiliki sifat pendiam. Dengan sifat ini banyak teman sekelasnya yang tidak menyukainya, sehingga siswa tidak memiliki banyak teman. Siswa juga tidak menyukai keramaian dan suka menyendiri dalam mengerjakan tugas. Hal ini terlihat bahwa siswa memiliki sifat keindividualan yang tinggi, begitu pula susah beradaptasi. Selain itu, siswa cukup dalam sopan santun disekolah, hal ini terlihat dari caranya berpakaian rapi, mengikuti peraturan sekolah dengan cukup baik dan mengikuti ekstrakulikuler yang disediakan oleh sekolah walaupun tidak rutin berangkat, namun siswa tersebut tetap mengikutinya. Di sekolah, siswa tergolong cerdas. Dengan kecerdasannya tersebut, siswa selalu menyepelekan belajarnya, bahkan tidak pernah mencatat materi pembelajaran kalau tidak ada kata ‘wajib’ yang dikatakan oleh guru. Siswa juga suka memilih-milih mata pelajaran yang disukainya, seperti biologi, matematika, dan bahasa inggris. Siswa paling membenci dengan pelajaran fisika dan sejarah. Itu disebabkan karena membutuhkan pemahaman yang ekstra juga guru yang mengajarnya tidak begitu memperhatikan kelemahan siswa. Siswa juga lebih suka memendam emosinya apabila sedang bermasalah dengan orang lain. Hal ini dilakukan demi kebaikannya sendiri, juga siswa tidak suka menambah- nambah masalah. Akibat dari penanganan masalah yang hanya diketahui dirinya, siswa sering melakukan tindakan membolos sekolah. Kadang siswa berangkat seminggu 3-4 kali. Tergantung dengan guru yang mengajar dihari itu. Tindakan ini dilakukan siswa tanpa sepengetahuan orangtuanya, dan untuk membuat bahagia teman sebayanya. Siswa melakukan kegiatan membolos ini dirumah
  • 6. temannya sambil bermain game, dan kadang-kadang di warnet bermain game online dari pagi sampai sore. Itu berkaitan juga dengan hobinya bermain game. C. 3 Mengidentifikasi Masalah Sosial Gejolak emosi remaja dan masalah remaja lain pada umumnya disebakan antara lain oleh adanya konflik peran sosial. Konflik peran yang dapat menimbulkan gejolak emosi dan kesulitan-kesulitan lain pada masa remaja dapat dikurangi dengan memberi latihan-latihan agar anak dapat mandiri sedini mungkin. Dengan kemandiriannya anak dapat memilih jalannya sendiri dan ia akan berkembang lebih mantap. Oleh karena ia tahu dengan tepat saat-saat yang berbahaya di mana ia harus kembali berkonsultasi dengan orang tuanya atau dengan orang dewasa lain yang lebih tahu dari dirinya sendiri. Berdasarkan teori tersebut dapat dilihat perkembangan masalah sosial yang dihadapi oleh siswa berinisial ‘D’ tersebut diantaranya adalah kurang dalam berinteraksi dengan teman sekelas. Akibat sifatnya yang tidak mau diajak komunikasi menyebabkan siswa lain menjauhinya bahkan membencinya. Hal ini juga seperti yang saya lakukan saat mewawancarainya. Sebegitu susahnya dia memberitahukan atau menjawab pertanyaan yang saya lontarkan. Namun, saya bisa mengatasinya setelah member motivasi, walaupun masih banyak pertanyaan yang tidak mau dijawab. Siswa ini suka memilih-milih teman, untuk beradaptasi dan menerima teman barunya membutuhkan waktu yang sangat lama. Bahkan teman dekatnya pun masih teman SD dan SMP-nya. Entah kenapa, kepercayaan dirinya untuk terbuka kepada orang lain sebegitu susahnya. Padahal orang tuanya sangat memperhatikan, bahkan selalu mendukung dirinya dalam proses belajar. Di rumah, siswa ini juga baik dalam berkomunikasi dengan orang tuanya, namun untuk masalah pribadi yang dia lakukan dengan teman sebayanya dia jarang mengkomunikasikannya. juga, siswa cukup patuh terhadap aturan yang diberikan orang tua dan guru. Dalam diskusi kelas, siswa cukup aktif, dan baik dalam menuntaskan masalah. Namun dalam proses pengerjaannya siswa lebih suka individu. Padahal tugas tersebut kelompok. Ketika terdapat teman sekelasnya yang tidak bias, dia membantunya dan setelahnya dia diam lagi dan tidak berbicara apa-apa. Dengan sikap ini membuat banyak temannya merasa tidak nyaman. Namun, dia menyikapinya dengan acuh tak acuh.
  • 7. C. 4 Mengidentifikasi Masalah Pribadi Kehidupan pribadi sukar untuk di rumuskan karena sangat kompleks dan unik. Pada hakikatnya manusia merupakan pribadi yang utuh dan memiliki sifat-sifat sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam kedudukannya sebagai makhluk individu seseorang menyadari bahwa dalam kehidupannya memiliki kebutuhan penting bagi diri pribadi, baik fisik maupun nonfisik. Dalam pertumbuhan fisiknya, manusia memerlukan kekuatan dan daya tahan tubuh serta perlindungan keamanan fisiknya. Perkembangan pribadi menyangkut perkembangan pribadi berbagai aspek, yang akan di tujukan dalam perilaku. Perilaku seseorang yang menggambarkan perpaduan berbagai aspek itu terbentuk didalam lingkungan. Berdasarkan teori tersebut dapat dilihat perkembangan masalah pribadi yang terjadi pada siswa ini kurang dalam berinteraksi dengan teman sekelas, memiliki sifat mudah bosan dan malas belajar, namun cukup pintar dalam pembelajaran di sekolah. Hal ini sudah dijelaskan seperti yang terjadi pada masalah psikologi dan sosialnya. C. 5 Mengidentifikasi Masalah Religius Religi yaitu kepercayaan terhadap kekuasaan suatu zat yang mengatur alam semesta ini adalah sebagian dari moral, sebab dalam moral sebenarnya diatur segala perbuatan yang dinilai baik dan perlu dilakukan suatu perbuatan yang dinilai tidak baik sehingga perlu dihindari. Agama, oleh karena mengatur juga tingkah laku baik-buruk, secara psikologik termasuk dalam moral. Hal lain yang termasuk dalam moral adalah sopan-santun, tata krama, dan norma-norma masyarakat lain. Nilai-nilai religius yang dimiliki oleh remaja khususnya remaja lepas SMP atau remaja madya ini dinilai sangat kurang bahkan memprihatinkan. Berdasarkan teori tersebut dapat dilihat perkembangan masalah religius yang dialami oleh siswa ini sangat memprihatikan. Sampai umur ke 18 tahun ini siswa masih suka bolong-bolong dalam menunaikan ibadahnya. Dia hanya menunaikan sholat 2 atau 3 dari 5 waktu. Bahkan dia pun tidak bisa membaca Al-Qur’an. Seharusnya diusianya membaca Al-Qur’an itu sudah lancar seperti anak SD. Hal ini disebabkan karena tidak ada bimbingan atau pengetahuan religius dari keluarganya. Dengan kesibukan pekerjaan orang tuanya, mereka hanya mendidiknya apa
  • 8. yang wajib dilakukan semestinya bagi umat Islam. Oleh sebab itu, siswa ini tidak sebegitu tahu tentang Agama Islam yang sebenarnya. Dan ini juga didukung dengan lingkungan perkotaan yang globalisasi. Agama memang sering dikesampingkan, diatas pendidikan atau kerja, yang intinya kehidupan didunia yang mereka anggap lebih kekal. C. 6 Mengidentifikasi Masalah Kebutuhan Dalam masalah kebutuhan, siswa ini memiliki kebutuhan finansial yang cukup. Dengan kecukupan ini siswa tidak pernah boros dalam membelanjakan uang jajannya. Saat di sekolah siswa ini sering membawa bekalnya. Hal ini sudah menjadi kebiasaannya sejak kecil juga orang tuanya yang selalu memberikan asupan gizi yang baik. Adapun dengan kebutuhan sosialnya, siswa kurang tercapai dalam tugas perkembangan, seperti interaksi atau komunikasi dengan teman sekelasnya. Hal ini sudah dijelaskan dalam masalah sosialnya. C. 7 Mengidentifikasi Masalah Tugas Perkembangan C.7.1 Lingkungan Pendukung Dalam memenuhi tugas perkembangannya terhadap lingkungan keluarga yang baik, menyebabkan siswa berinisial ‘D’ ini dapat menghormati pendapat yang dimiliki atau dikemukakan oleh orang lain. Siswa ini juga memiliki hobi/minat untuk merawat atau mengobati orang lain yang sedang sakit. Hal ini terkait dengan pelajaran yang disukai salah satunya yaitu biologi. Selain itu, siswa memiliki hubungan baik dan perhatian yang tinggi terhadap orang tuanya. Ketika dia akan berangakat sekolah, atau sekedar pergi bermain dia selalu meminta ijin kepada kedua orang tuanya. Walaupun kadang apa yang diucapkan tidak sesuai dengan tindakannya. Untuk memperdalam kemampuan yang dimiliki dibidang kesehatan, peserta didik ini mengikuti ekstrakurikuler berupa NHT (holistik). Sehingga tugas perkembangan serta minat dan bakatnya dapat terarahkan dengan baik. C.7.2 Lingkungan Penghambat Rasa kurang percaya diri yang dimiliki peserta didik dapat menjadi penghambat bagi tugas perkembangannya. Karena ia bisa saja merasa takut apabila bertemu dengan orang yang belum lama dikenal termasuk teman sekelasnya. Juga perasaan kurang percaya dirinya ini dapat membuat ia takut atau bahkan malu untuk melakukan sesuatu. Walaupun
  • 9. dalam diskusi dia selalu aktif. Selain rasa kurang percaya diri, siswa ini memiliki sifat gugup. Sifat gugup ini merupakan salah satu faktor penghambat yang ada pada dirinya. bisa dibilang, dia kurang bisa mengutarakan apa yang menjadi keinginan dan masalah yang dimilikinya. Dilihat dari sudut pandang psikologis yang telah dijelaskan, peserta didik memiliki kebiasaan yang lumayan tidak pantas untuk ditiru yaitu kurang dapat mematuhi peraturan atau tata tertib yang berlaku. Salah satunya seperti kebiasaan membolos yang sudah ditegur oleh guru Bk sebanyak 2 kali ini. Dan sifat sifat peserta didik yang seperti ini yang dapat menjadi faktor penghambat tugas perkembangan. Yang sekarang menjadi masalah terbesar yang dialami oleh siswa ini yaitu saat apa yang menjadi minat dan bakatnya tidak disetujui oleh orang tuanya. Orang tuanya menganggap kegiatan ekstrakulikuler / organisasi hanya menyibukkan pada hal-hal yang bersifat hura-hura dan tidak bisa menjadikan prestasi akademik naik. Oleh sebab itu, siswa jarang mengikuti ekstrakulikuler di sekolah. Ini membuat tugas perkembangan siswa sedikit terganggu. D. KESIMPULAN 1. Remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa. Remaja dibagi menjadi 3 kategori, yaitu remaja mula/awal, remaja madya, dan remaja akhir (dewasa). 2. Mengidentifikasi Masalah Fisik, meliputi siswa memiliki kecacatan tubuh, ciri fisik umum, bakat, lingkungan positif serta syaraf motorik yang baik. 3. Mengidentifikasi Masalah Psikologi, meliputi siswa memiliki emosional yang masih labil, belum mampu membuat keputusan yang tepat, masih suka pilih-pilih dan memiliki keindividualan yang tinggi. 4. Mengidentifikasi Masalah sosial, meliputi siswa kurang berinteraksi dengan teman sekelas, sedangkan dengan orang tuanya siswa mampu berinteraksi/berkomunikasi dengan baik. 5. Mengidentifikasi Masalah pribadi, meliputi siswa kurang berkomunikasi. 6. Mengidentifikasi Masalah religius, meliputi siswa kurang rajin dalam beribadah 7. Mengidentifikasi Masalah kebutuhan, meliputi siswa cukup dalam kebutuhan finansialnya, namun kebutuhan sosialnya kurang. 8. Mengidentifikasi Masalah tugas perkembangan, terdiri dari :
  • 10. - Lingkungan pendukung, meliputi siswa dapat melakukan tugas perkembangan dengan baik. - Lingkungan penghambat, meliputi masalah psikologis yang tidak baik, dan lingkungan keluarga yang tidak mendukung bakat dan minatnya. E. DAFTAR PUSTAKA Chasiyah, Chadidjah, Legowo, Edy.2009. Perkembangan Peserta Didik. Surakarta : Yuma Pustaka