Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi, yaitu pembelajaran yang memberi keleluasaan kepada siswa untuk mengembangkan potensi diri sesuai dengan kesiapan, minat, dan profil belajar masing-masing siswa. Pembelajaran berdiferensiasi memiliki ciri-ciri seperti bersifat proaktif, menekankan kualitas daripada kuantitas, berakar pada asesmen, serta menyediakan ber
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi, yaitu pembelajaran yang memberi keleluasaan kepada siswa untuk mengembangkan potensi diri sesuai dengan kesiapan, minat, dan profil belajar masing-masing siswa. Pembelajaran berdiferensiasi memiliki ciri-ciri seperti bersifat proaktif, menekankan kualitas daripada kuantitas, berakar pada asesmen, serta menyediakan ber
A. Penerapan budaya positif di sekolah memerlukan kerja sama antara semua pihak, termasuk guru, siswa, kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat. Guru berperan kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendorong tumbuhnya motivasi internal siswa.
Tugas refleksi ini membahas tentang pengalaman belajar mengenai model refleksi 4P (peristiwa, perasaan, pembelajaran, penerapan ke depan) dalam proses pembelajaran modul 1.1 hingga 1.2. Melalui diskusi kelompok, penulis belajar bertukar pikiran dengan rekan dan mengendalikan emosi saat berbeda pendapat, serta mendapat wawasan baru untuk meningkatkan pembelajaran di sekolah. Penulis memaham
Modul ini membahas pentingnya membangun budaya positif di sekolah yang berpihak pada murid untuk mengembangkan karakter mereka sesuai profil pelajar Pancasila. Peserta diajak memahami konsep disiplin positif dan mengevaluasi praktik disiplin masa lalu untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung. Mereka juga belajar strategi restitusi untuk membangun motivasi intrinsik siswa dan membuat mereka bertanggung
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.3. Visi Guru PenggerakpptxNovitaYosmira1
Demonstrasi kontekstual modul 1.3 Visi Guru Penggerak, Manajemen Perubahan Inkuiri Apresiatif BAGJA.
Dokumen ini di buat untuk memenuhi tugas Program Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 8.
Dokumen tersebut membahas pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang penerapan pembelajaran yang sesuai dengan kodrat dan kebutuhan murid, seperti memberikan kebebasan untuk praktek langsung dan membantu sesama.
demontrasi kontektual diunggah sukasno modul 1.2.pdfsukasno4
Dokumen tersebut merangkum nilai dan peran penting guru penggerak yang meliputi mandiri, kolaboratif, berpihak pada murid, reflektif, dan inovatif. Guru penggerak diharapkan menjadi pemimpin pembelajaran, mendorong kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepemimpinan murid.
A. Penerapan budaya positif di sekolah memerlukan kerja sama antara semua pihak, termasuk guru, siswa, kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat. Guru berperan kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendorong tumbuhnya motivasi internal siswa.
Tugas refleksi ini membahas tentang pengalaman belajar mengenai model refleksi 4P (peristiwa, perasaan, pembelajaran, penerapan ke depan) dalam proses pembelajaran modul 1.1 hingga 1.2. Melalui diskusi kelompok, penulis belajar bertukar pikiran dengan rekan dan mengendalikan emosi saat berbeda pendapat, serta mendapat wawasan baru untuk meningkatkan pembelajaran di sekolah. Penulis memaham
Modul ini membahas pentingnya membangun budaya positif di sekolah yang berpihak pada murid untuk mengembangkan karakter mereka sesuai profil pelajar Pancasila. Peserta diajak memahami konsep disiplin positif dan mengevaluasi praktik disiplin masa lalu untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung. Mereka juga belajar strategi restitusi untuk membangun motivasi intrinsik siswa dan membuat mereka bertanggung
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.3. Visi Guru PenggerakpptxNovitaYosmira1
Demonstrasi kontekstual modul 1.3 Visi Guru Penggerak, Manajemen Perubahan Inkuiri Apresiatif BAGJA.
Dokumen ini di buat untuk memenuhi tugas Program Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 8.
Dokumen tersebut membahas pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang penerapan pembelajaran yang sesuai dengan kodrat dan kebutuhan murid, seperti memberikan kebebasan untuk praktek langsung dan membantu sesama.
demontrasi kontektual diunggah sukasno modul 1.2.pdfsukasno4
Dokumen tersebut merangkum nilai dan peran penting guru penggerak yang meliputi mandiri, kolaboratif, berpihak pada murid, reflektif, dan inovatif. Guru penggerak diharapkan menjadi pemimpin pembelajaran, mendorong kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepemimpinan murid.
Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya pahami adalah
Pemikiran KHD tentang pendidikan (Modul 1.1) mendasari Nilai dan Peran Guru Penggerak (Modul 1.2) dalam peningkatan pembelajaran yang menghamba pada murid.
Nilai-nilai berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif dan inovatif didasari oleh pemikiran menuntun segala kodrat anak agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat
Peran menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi Guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid, dan menggerakkan komunitas praktisi didasari oleh trilogi Pendidikan KHD yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani
Lembar Evaluasi Guru Penggerak contoh lembar penilaianhutaminurikasiwi1
Lembar penilaian untuk Guru Penggerak atau lembar evaluasi. Bisa digunakan sebagai contoh untuk penilaian guru penggerak. Bisa dipakai untuk angkatan berapa saja. Lembar penilaian ini digunakan untuk bahan evaluasi Pngajar Praktik untuk menilai Guru Penggerak. Contoh lembar penilaian untuk menilai evaluasi.
Hasil asesmen digunakan oleh pendidik, peserta didik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Pendidik menggunakan hasil asesmen untuk merancang pembelajaran yang sesuai dan memberikan umpan balik kepada peserta didik dan orang tua tentang kemajuan belajar serta strategi perbaikan selanjutnya.
MODEL-MODEL PEMBELAJARANINOVATIF
Usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku, melaui interaksi dengan sumber belajar
Perubahan tingkah laku yang dihasilkan bersifat permanen dan ke arah positif.
Perubahan tingkah laku dapat berupa kognitif, afektif, psikhomotorik
Proses belajar hanya bisa berlangsung jika terjadi interaksi antara si belajar dengan sumber belajar
Terjadinya proses belajar tidak selalu harus ada orang yang mengajar
Kegiatan belajar tak dapat diwakili orang lain, harus dialami sendiri oleh si belajar
Mengajar merupakan upaya untuk membuat orang lain belajar
Peran utama (dosen/guru, tutor, Instruktur) adalah menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar pada si belajar
“Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi dosen dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Syntax
Social System
Principle of Reaction
Support system
Instructional and Nurturant Effect
Ciri model pembelajaran
yang baik
Adanya keterlibatan intelektual – emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap
Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran
Dosen bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator dalam kegiatan belajar
Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah suatu rancangan /kebijaksanaan dlm memulai serta melaksanakan pengajaran suatu materi pembelajaran yang memberi arah & corak pd metode pengajarannya.
Fungsinya: sbg pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yg akan digunakan
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Dosen(Teacher Centered Approach)
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Mahasiswa (Student Centered Approach)
Strategi pembelajaran adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh dosen, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan nya lancar dan tujuannya tercapai secara optimal.
Strategi pembelajaran dikelompokkan dalam :
Expository-Discovery Learning
Group-Individual Learning
Metode pembelajaran dpt dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode ceramah : penuturan secara lisan oleh dosen pada mahasiswa di depan kelas.
Metode tanya jawab : metode mengajar di mana dosen menanyakan hal-hal yang sifatnya faktual.
Metode diskusi: dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah.
Metode kerja kelompok, dengan metode ini mahasiswa dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Metode demonstrasi & eksperimen:
Presentasi Modul 1.2 Kolaborasi Kelompok B.2.pptxSmpnEmpatNegara
Dokumen tersebut membahas tentang nilai-nilai dan peran guru penggerak yang meliputi menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepemimpinan pada murid. Nilai-nilai yang dianut meliputi mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid.
Modul ajar dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Pendidik perlu memperhatikan beberapa hal seperti kesesuaian dengan rencana pembelajaran, kondisi murid, sarana prasarana, dan bagian yang perlu dimodifikasi. Komponen pokok modul ajar minimal terdiri dari tujuan, langkah pembelajaran, dan asesmen.
1.2.a.5 Kolaborasi Nilai dan Peran Guru Penggerak.pptxMochamatKholiq1
Dokumen tersebut membahas tentang nilai-nilai dan peran guru penggerak. Nilai-nilai yang harus dimiliki guru penggerak adalah mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. Sementara itu, peran guru penggerak adalah sebagai pemimpin pembelajaran, penggerak komunitas, coach bagi rekan guru, pendorong kolaborasi, dan mendorong terwujudnya kepemimpinan mur
Dokumen tersebut membahas tentang mutu guru yang menjadi komponen penting dalam Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP) 2020. Terdiri dari 3 subkomponen yaitu kompetensi guru, pengembangan profesi guru, dan inovasi serta kreativitas guru. Guru diharapkan mampu menyusun perencanaan pembelajaran yang baik, melakukan evaluasi diri secara berkala, mengikuti pengembangan profesi secara aktif,
Dalam Kurikulum Merdeka, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Kurikulum Merdeka menggunakan basis projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila. Projek ini dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Similaire à 1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf (20)
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
1. 1.2.a.6 Demonstrasi Kontekstual
– Modul 1.2
NILAI DAN PERAN
GURU PENGGERAK
Shinta Novianti, S.Pd, M.M
CGP – Angkatan 10
SMP Negeri 28 Depok
Kota Depok
4. Membuat perencanaan dan
pembelajaran yang
berpusat pada peserta
didik
Guru berperan sebagai
fasilitator
Mengembangkan
pembelajaran yang
berorientasi pada
kebutuhan dan keinginan
peserta didik
Berpihak Pada
Peserta Didik
5. Kegiatan yang SUDAH dan AKAN
berkelanjutan saya lakukan:
Melakukan pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik
Melaksanakan pembelajaran
yang berdiferensiasi
Melakukan asesmen diagnostik
secara menyeluruh
6. Guru yang mau melihat dirinya sendiri
Guru yang melakukan refleksi dan
introspeksi terhadap kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan
Melakukan dan membuat persiapan
pembelajaran, memikirkan, mengevaluasi dan
merencanakan apa yang telah, sedang dan
akan dikerjakan di dalam kelas
Mampu meningkatkan kualitas pembelajaran
dan profesionalisme mereka sendiri
Reflektif
7. Meningkatkan kualitas pembelajaran
Kegiatan yang SUDAH dan AKAN
berkelanjutan saya lakukan:
Perbaikan dalam pelaksanaan tugas
Mengidentifikasi kekurangan dan
kekurangan diri
Mengamati kelas dan memetakan
karakter siswa
Pengembangan profesional
berkelanjutan
8. Memiliki kemauan dan motivasi diri yang
kuat untuk pengembangan diri dan
mengaplikasikannya di lingkungan sekolah
Memiliki rasa percaya diri yang kuat,
memiliki potensi dan rasa tanggung jawab
Pemimpin pembelajaran di sekolah yang
nyaman untuk peserta didik dengan
memperhatikan asepek pembelajaran yang
mendukung tumbuh kembang mereka
Menjadi coach dan mentor bagi rekan guru
lain terkait pengembangan pembelajaran
di sekolah
Mandiri
9. Berpartisipasi aktif dalam
komunitas belajar di sekolah dan
MGMP
Kegiatan yang SUDAH dan AKAN
berkelanjutan saya lakukan:
Aktif mengikuti kegiatan berbagai
pengembangan keprofesian
Aktif mengikuti kegiatan
peningkatan kompetensi
10. Mampu berkomunikasi dan
bekerja sama dengan baik
Melakukan diskusi, kerjasama
dan berbagi praktik baik untuk
peningkatan kompetensi
Mengenali potensi diri untuk
mendorong kolaboratif dan
menggerakkan komunitas
praktisi
Kolaboratif
11. Kegiatan yang SUDAH dan AKAN
berkelanjutan saya lakukan:
Mampu berkomunikasi dan bekerja
sama dengan pengawas sekolah,
kepala sekolah, rekan guru, peserta
didik, orang tua atau pihak yang
terlibat dalam proses pendidikan
Melakukan diskusi, kerjasama dan
berbagi praktik baik dengan rekan
guru untuk peningkatan kompetensi
Mengenali potensi diri untuk
mendorong kolaboratif dan
menggerakkan komunitas praktisi
12. Memunculkan ide kreatif yang tepat
guna
Memiliki kemampuan berpikir kreatif
dan pantang menyerah
Memanfaatkan teknologi dan media
dalam pembelajaran
Kemampuan berkomunikasi dengan
efektif, semangat terus belajar dan
berinovasi
Inovatif
13. Kegiatan yang SUDAH dan AKAN
berkelanjutan saya lakukan:
Membuat video pembelajaran di
chanel YouTube:
https://www.youtube.com/@SN_Shinta
Novianti
Membuat berbagai bahan ajar di platform
Academia.edu:
https://independent.academia.edu/Shinta
Novianti1 dan Slideshare:
https://www.slideshare.net/SN_ShintaNov
ianti
Merancang model pembelajaran yang
bervariasi, sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan perkembangan teknologi
14. PERAN GURU PENGGERAK
Memimpin pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
Menjelaskan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
Menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem
pendidikan untuk mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila
15. Guru Penggerak juga diharapkan
mampu memahami nilai-nilai dan
peran mereka sebagai pemimpin
pembelajaran dan agen perubahan
demi pencapaian Merdeka Belajar
dan mewujudkannya Profil
Pelajar Pancasila.
Nilai-nilai dan peran seorang
Guru Penggerak sangat penting
dalam membentuk sistem
pendidikan dan menumbuhkan
lingkungan belajar yang
kondusif bagi peserta didik.
16. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik and content by Eliana Delacour
Thanks!