Bimbingan manasik haji dan umroh membahas tentang konsep dam, fidyah, dan qurban dalam pelaksanaan ibadah haji serta larangan-larangan yang berlaku bagi orang yang berihram."
Dokumen tersebut membahas mengenai amalan sunat yang berkaitan dengan bermalam di Muzdalifah dan melontar di Jamrah Al-Aqabah selama hari-hari Tasyrik. Termasuk di dalamnya adalah perintah-perintah wajib seperti bermalam di Mina, melontar ketiga-tiga Jamrah, dan larangan-larangan semasa berihram.
Dokumen menjelaskan tentang rukun-rukun dan kewajiban haji serta larangan-larangan saat berihram. Terdapat enam rukun haji utama yaitu thawaf, sa'i, tahallul, tertib, bermalam di Muzdalifah, dan melempar jumrah. Jika ada pelanggaran terhadap larangan-larangan saat berihram akan dikenakan sanksi berupa membayar dam.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, sebab-sebab, dan jenis-jenis denda (dam) yang dikenakan kepada jemaah haji yang melakukan kesalahan selama melaksanakan ibadah haji. Terdapat empat jenis dam yaitu dam tertib, dam takdir, dam takhir, dan dam takdil, dengan berbagai kesalahan dan hukuman yang berbeda untuk setiap jenisnya.
Dokumen ini membahas tentang haji dan umrah. Ia menjelaskan pengertian, hukum, syarat, rukun, wajib, dan sunah dari kedua ibadah tersebut. Juga dijelaskan fungsi dan larangan yang berlaku selama melaksanakan haji dan umrah. Dokumen ini bertujuan memberikan pemahaman dasar mengenai pelaksanaan ibadah haji dan umrah bagi umat Islam.
Bimbingan manasik haji dan umroh membahas tentang konsep dam, fidyah, dan qurban dalam pelaksanaan ibadah haji serta larangan-larangan yang berlaku bagi orang yang berihram."
Dokumen tersebut membahas mengenai amalan sunat yang berkaitan dengan bermalam di Muzdalifah dan melontar di Jamrah Al-Aqabah selama hari-hari Tasyrik. Termasuk di dalamnya adalah perintah-perintah wajib seperti bermalam di Mina, melontar ketiga-tiga Jamrah, dan larangan-larangan semasa berihram.
Dokumen menjelaskan tentang rukun-rukun dan kewajiban haji serta larangan-larangan saat berihram. Terdapat enam rukun haji utama yaitu thawaf, sa'i, tahallul, tertib, bermalam di Muzdalifah, dan melempar jumrah. Jika ada pelanggaran terhadap larangan-larangan saat berihram akan dikenakan sanksi berupa membayar dam.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, sebab-sebab, dan jenis-jenis denda (dam) yang dikenakan kepada jemaah haji yang melakukan kesalahan selama melaksanakan ibadah haji. Terdapat empat jenis dam yaitu dam tertib, dam takdir, dam takhir, dan dam takdil, dengan berbagai kesalahan dan hukuman yang berbeda untuk setiap jenisnya.
Dokumen ini membahas tentang haji dan umrah. Ia menjelaskan pengertian, hukum, syarat, rukun, wajib, dan sunah dari kedua ibadah tersebut. Juga dijelaskan fungsi dan larangan yang berlaku selama melaksanakan haji dan umrah. Dokumen ini bertujuan memberikan pemahaman dasar mengenai pelaksanaan ibadah haji dan umrah bagi umat Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar mengenai pemahaman hukum Islam tentang Haji dan Umroh. Menguraikan pengertian, syarat, rukun, dan larangan Haji serta Umroh beserta hukum dan hikmah pelaksanaannya. Juga membahas bentuk pelaksanaan dan fungsi ibadah tersebut bagi penguatan iman dan persatuan umat Islam.
Salah satu ibadah dalam ajaran islam yaitu Haji dan Umrah. Ibadah ini hukumnya wajib bagi yang mampu dan kriteria mampu pun sudah ada ketentuannya. Jadi bukan hanya mampu secara finansial yang dikatakan mampu, akan tetapi terdapat kriteria-kriteria lain. Oleh sebab itu, memahami ketentuan haji dan umrah penting untuk dipelajari. Semoga bermanfaat...Baarakallah..
Dokumen ini membahas tentang ketentuan haji dan umroh. Haji adalah mengunjungi Baitullah untuk melaksanakan ibadah sesuai syarat dan waktu. Syarat haji adalah beragama Islam, dewasa, sehat, mampu, dan merdeka. Rukun haji meliputi ihrom, wuquf di Arafah, thowaf, sa'i, tahalul, dan tertib. Terdapat pula larangan dan sanksi pelanggaran dalam haji. Umroh
Dokumen tersebut membahas tentang udhiyyah dan `aqiqah. Udhiyyah adalah hewan ternak yang disembelih pada hari Idul Adha dan tiga hari setelahnya untuk mendekatkan diri kepada Allah. `Aqiqah adalah hewan ternak yang disembelih untuk mensyukuri kelahiran anak. Dokumen tersebut juga membahas ketentuan, hukum, dan sunnah pelaksanaan udhiyyah dan `aqiqah.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar mengenai pemahaman hukum Islam tentang Haji dan Umroh. Menguraikan pengertian, syarat, rukun, dan larangan Haji serta Umroh beserta hukum dan hikmah pelaksanaannya. Juga membahas bentuk pelaksanaan dan fungsi ibadah tersebut bagi penguatan iman dan persatuan umat Islam.
Salah satu ibadah dalam ajaran islam yaitu Haji dan Umrah. Ibadah ini hukumnya wajib bagi yang mampu dan kriteria mampu pun sudah ada ketentuannya. Jadi bukan hanya mampu secara finansial yang dikatakan mampu, akan tetapi terdapat kriteria-kriteria lain. Oleh sebab itu, memahami ketentuan haji dan umrah penting untuk dipelajari. Semoga bermanfaat...Baarakallah..
Dokumen ini membahas tentang ketentuan haji dan umroh. Haji adalah mengunjungi Baitullah untuk melaksanakan ibadah sesuai syarat dan waktu. Syarat haji adalah beragama Islam, dewasa, sehat, mampu, dan merdeka. Rukun haji meliputi ihrom, wuquf di Arafah, thowaf, sa'i, tahalul, dan tertib. Terdapat pula larangan dan sanksi pelanggaran dalam haji. Umroh
Dokumen tersebut membahas tentang udhiyyah dan `aqiqah. Udhiyyah adalah hewan ternak yang disembelih pada hari Idul Adha dan tiga hari setelahnya untuk mendekatkan diri kepada Allah. `Aqiqah adalah hewan ternak yang disembelih untuk mensyukuri kelahiran anak. Dokumen tersebut juga membahas ketentuan, hukum, dan sunnah pelaksanaan udhiyyah dan `aqiqah.
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
1. DAM DALAM IBADAH HAJI
Oleh:
Burhanuddin. SH.i,SPdi,MH
Disampaikan Pada Kegiatan Penyuluhan Manasik Haji
Sepanjang Tahun Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Kerom Tahun 2023
Rabu, 23 Agustus 2023
2. PENGERTIAN DAM HAJI
• DAM berasal dari Bahasa Arab yang
berarti darah. Menurut istilah DAM
berarti mengalirkan darah dengan
menyembelih ternak (unta, sapi,
kambing) di tanah haram dalam
rangka memenuhi ketentuan manasik
haji.
3. MACAM – MACAM DAM DALAM IBADAH HAJI
1) DAM NUSUK / MANASIK
• Sesuai ketentuan manasik haji, dam ini dikenakan pada
jamaah haji yang mengerjakan jenis haji tamattu’ dan haji
qiran, bukan karena kesalahan.
• Caranya: Dengan menyembelih seekor kambing, bila tidak
sanggup maka wajib berpuasa 10 hari (3 hari di Mekkah
dan 7 hari di tanah air)
4. 2) DAM ISA’AH.
• Adalah DAM yang dikenakan pada seseorang yang
melakukan pelanggaran aturan manasik haji atau melakukan
kesalahan karena meninggalkan salah satu wajib haji/ umrah.
Seperti : tidak berihram/ niat di miqat, tidak mabit di
muzdalifah, tidak mabit di mina, tidak melontar jumrah, tidak
melaksanakan thawaf wada’.
• Apabila melanggar salah satu wajib haji di atas, maka
dikenakan membayar DAM dengan menyembelih seekor
kambing.
5. 3)DAM KIFARAT (SANKSI/ DENDA)
Adalah DAM yang dikenakan pada seseorang karena mengerjakan
sesuatu yang diharamkan selama berihram atau melanggar larangan
ihram seperti, memakai wewangian, mencukur rambut, memakai
pakaian biasa dan menutup kepala bagi laki-laki, menutup muka dan
memakai sarung tangan bagi wanita, membunuh binatang,
bercumbu, bersetubuh.
6. JENIS DAM KIFARAT
1) Melanggar Ihram dengan sengaja seperti, memakai wewangian,
mencukur rambut, memakai pakaian biasa dan menutup kepala bagi
laki-laki, menutup muka dan memakai sarung tangan bagi wanita.
Maka kifarat nya adalah boleh memilih antara
menyembelih seekor kambing
atau membayar fidyah/ bersedekah kepada 6 orang miskin masing-
masing senilai 2 mud = 1,5 kg makanan pokok,
atau berpuasa 3 hari di tanah suci.
7. 2) Melanggar larangan ihram berupa berburu dan membunuh
binatang/ hewan.
Kifarat nya adalah
Menyembelih hewan yang sebanding dengan hewan yang
dibunuh
Jika tidak sanggup, maka membayar dengan makanan pokok
seharga binatang tersebut
Bila tidak mampu, maka menggantinya dengan berpuasa
8. 3) Melanggar larangan ihram yaitu bersetubuh suami isteri, baik sebelum
tahallul awal atau setelah tahallul awal
Kifarat nya adalah
Apabila bersetubuh sebelum tahallul awal, maka haji nya BATAL dan
mengulangi haji pada tahun berikutnya dan membayar kifarat dengan
menyembelih seekor unta.
Apabila bersetubuh setalah tahalul awal (sebelum tahallul akhir), maka
hajinya tidak batal namun membayar kifarat berupa menyembelih
seekor unta, bila tidak sanggup, maka dengan seekor sapi, bila tidak
sanggup maka dengan menyembelih 7 ekor kambing, bila tidak
sanggup maka memberi makan kepada fakir miskin seharga unta
tersebut di tanah haram
9.
10. CARA MEMBAYAR DAM ( TAHUN 2023 )
DAM bagi Petugas
Haji
SE Dirjen PHU Nomor
2 Tahun 2023 tentang
Juknis Pembayaran
DAM PPIH Kloter dan
PPIH Arab Saudi
tanggal 6 Juni 2023
11. DAM bagi Jamaah Haji, dibayarkan melalui:
1) Bank Rajhi
2) Mukimin