Dokumen tersebut membahas tentang teknik pembuatan sediaan tablet. Ia menjelaskan definisi tablet, komponen-komponen penting tablet seperti bahan aktif, pengisi, pengikat, dan cara-cara pembuatan tablet melalui granulasi basah, kering, atau kempa langsung. Jenis-jenis tablet dibedakan berdasarkan metode pembuatan, distribusi obat, bahan penyalut, dan cara pemakaian. Hal-hal penting dalam penggunaan tablet juga dijelask
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pembuatan sediaan tablet (compressi). Tablet dibuat dengan cara mengempa campuran serbuk yang mengandung satu atau lebih bahan obat. Terdapat beberapa metode pembuatan tablet seperti granulasi basah, granulasi kering, dan kempa langsung. Tablet dapat diklasifikasikan berdasarkan metode pembuatan, distribusi obat, bahan penyalut, dan cara pemakaian. Faktor-faktor penting dalam pembuatan dan pen
Menurut Farmakope Indonesia Ed. IV, Tablet adalah sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan. Beratnya dari tablet bervariasi. Tablet oral kira-kira beratnya antara 50 mg-2 gram, umumnya sekitar 200-800 mg sudah termasuk bahan tambahan.
Secara umum, tipe tablet ada 2, yaitu :
a. Compressed Tablet. Tablet ini dibuat dengan tekanan terdiri dari satu atau lebih bahan obat, dengan atau tanpa bahan tambahan yang cocok
b. Molded Tablet. Tablet triturates biasanya mudah pecah dan segera larut. Tablet ini disiapkan bila dokter menghendaki dalam resepnya. Masalahnya kesulitan menemukan bahan pelicin yang larut sempurna dalam air.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pembuatan sediaan tablet. Ia menjelaskan definisi tablet, komponen-komponen penting tablet seperti bahan aktif, pengisi, pengikat, dan cara-cara pembuatan tablet melalui granulasi basah, kering, atau kempa langsung. Jenis-jenis tablet dibedakan berdasarkan metode pembuatan, distribusi obat, bahan penyalut, dan cara pemakaian. Hal-hal penting dalam penggunaan tablet juga dijelask
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pembuatan sediaan tablet (compressi). Tablet dibuat dengan cara mengempa campuran serbuk yang mengandung satu atau lebih bahan obat. Terdapat beberapa metode pembuatan tablet seperti granulasi basah, granulasi kering, dan kempa langsung. Tablet dapat diklasifikasikan berdasarkan metode pembuatan, distribusi obat, bahan penyalut, dan cara pemakaian. Faktor-faktor penting dalam pembuatan dan pen
Menurut Farmakope Indonesia Ed. IV, Tablet adalah sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan. Beratnya dari tablet bervariasi. Tablet oral kira-kira beratnya antara 50 mg-2 gram, umumnya sekitar 200-800 mg sudah termasuk bahan tambahan.
Secara umum, tipe tablet ada 2, yaitu :
a. Compressed Tablet. Tablet ini dibuat dengan tekanan terdiri dari satu atau lebih bahan obat, dengan atau tanpa bahan tambahan yang cocok
b. Molded Tablet. Tablet triturates biasanya mudah pecah dan segera larut. Tablet ini disiapkan bila dokter menghendaki dalam resepnya. Masalahnya kesulitan menemukan bahan pelicin yang larut sempurna dalam air.
Dokumen tersebut membahas tentang tablet sebagai salah satu bentuk sediaan farmasi, meliputi pengertian, keuntungan, kerugian, metode pembuatan, preformulasi, peralatan produksi, dan evaluasi tablet."
Dokumen tersebut membahas tentang sediaan padat khususnya tablet, mulai dari bahan tambahan yang digunakan seperti pengisi, pengikat, penghancur, pelincir, dan corrigen serta fungsinya. Selanjutnya juga membahas metode pembuatan tablet seperti granulasi basah dan kering serta evaluasi yang dilakukan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, ukuran, kriteria, kegunaan, komposisi, jenis, dan sediaan tablet. Tablet didefinisikan sebagai sediaan padat kompak yang dibuat secara kempa cetak dan mengandung satu atau lebih bahan obat. Dokumen ini memberikan informasi mendetail tentang tablet, mulai dari definisi, komposisi, jenis, dan aplikasinya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai tablet, termasuk definisi, jenis, kriteria, keuntungan, penggolongan, formula umum, dan proses pembuatan tablet. Tablet dijelaskan sebagai sediaan padat yang mengandung bahan berkhasiat dan dapat dikonsumsi secara oral.
Dokumen tersebut membahas tentang tablet sebagai salah satu bentuk sediaan farmasi, meliputi pengertian, keuntungan, kerugian, metode pembuatan, preformulasi, peralatan produksi, dan evaluasi tablet."
Dokumen tersebut membahas tentang sediaan padat khususnya tablet, mulai dari bahan tambahan yang digunakan seperti pengisi, pengikat, penghancur, pelincir, dan corrigen serta fungsinya. Selanjutnya juga membahas metode pembuatan tablet seperti granulasi basah dan kering serta evaluasi yang dilakukan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, ukuran, kriteria, kegunaan, komposisi, jenis, dan sediaan tablet. Tablet didefinisikan sebagai sediaan padat kompak yang dibuat secara kempa cetak dan mengandung satu atau lebih bahan obat. Dokumen ini memberikan informasi mendetail tentang tablet, mulai dari definisi, komposisi, jenis, dan aplikasinya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai tablet, termasuk definisi, jenis, kriteria, keuntungan, penggolongan, formula umum, dan proses pembuatan tablet. Tablet dijelaskan sebagai sediaan padat yang mengandung bahan berkhasiat dan dapat dikonsumsi secara oral.
4. Keuntungan Sediaan
Tablet
Menutupi rasa pahit
Mudah digunakan (kecuali anak)
Mudah dibawa
Dosis dapat diatur (sediaan SR)
Relatif lebih murah daripada injeksi
5. Kekurangan Sediaan
Tablet
Proses pembuatan membutuhkan peralatan
khusus
Absorpsi obat tergantung faktor fisiologis
(pengosongan lambung, kondisi pasien)
Tidak mudah digunakan oleh anak-anak
9. Berdasarkan Distribusi obat
dalam tubuh
Lokal
- Tidak masuk ke pembuluh darah
Contoh:
Sistemik
- Masuk pembuluh darah
Contoh: tablet yang ditelan
10. JENIS TABLET
Distribusi/Pelepasan Obat
Jangka Pendek (Short Acting)
- 2 x 1 tab (umumnya sehari lebih dari 1 tab)
- t ½ pendek
- Cari kelebihan dan kekurangan ???
Jangka Panjang (Long Acting)
- Delay action tablet
- Repeat action tablet
(Retard, Repetab, Timespan, CR, SR, XR)
- Cari kelebihan dan kekurangan ???
11. Berdasarkan
Bahan Penyalut (Coated)
A. TABLET SALUT GULA
Subcoating (salut dasar)
1. Sealing coat untuk bhn salut penutup
bahan: shellac+alkohol
2. Subcoating syrup bahan: akasia+gelatin+
sakarosa+aquadest
3. Subcoating powder bahan: kalsium
karbonat+kaolin+talk+sakarosa+akasia
17. Tablet Bukal & Sublingual
Bukal (Di pipi bagian dalam)
Sublingual (di bawah lidah)
Tujuan formulasi: efek obat cepat masuk
dalam sistemik, menghindari first pass effect
metabolism, obat yang menyebabkan mual
muntah, obat yang dirusak asam lambung
Syarat: rasa enak
Contoh ISDN sublingual
19. GRANULASI
TUJUAN Sifat alir baik
(partikel fines yang diizinkan 10 – 20 %)
Mengurangi udara pada partikel sebelum
dicetak
(udara dalam pencetakan tablet membuat tablet
mudah pecah)
Mudah dicetak
(tidak menempel pada punch dan dies)
20. PROSES GRANULASI
BASAH
• Bahan dicampur (zat berkhasiat,
pengisi, penghancur)
• Dibasahi (zat pengikat)
• Diayak ukuran tertentu
• Dikeringkan suhu 40°C
• Diayak dengan ukuran tertentu
• Bahan pelicin
KERING
• Bahan dicampur (zat berkhasiat,
pengisi, penghancur, pengikat, pelicin)
• Dicetak menjadi tablet
• Tablet di pecah (sluging)
• Diayak dengan ukuran tertentu
21. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
GRANULASI
GRANULASI
• BASAH
KELEBIHAN
• Stabil pada
penyimpanan
lama
• Hasil lebih
baik daripada
cara kering
KEKURANGAN
• Tidak untuk
bahan obat
peka terhadap
air
• Dibutuhkan
panas dan
kelembaban
yang pas agar
granulasi baik
23. Kempa langsung
Tanpa proses granulasi
Bahan: selulosa mikrokristal, laktosa
anhidrat, laktosa semprot kering, sukrosa yg
dpt dikempa, pati termodifikasi
Syarat kempa langsung:
1. Jumlah bhn obat cukup untuk dicetak
2. Sifat alir baik
3. Bentuk kristal
24. Contoh bahan obat bisa dilakukan cetak
langsung: hexamin, NaCl, kalium
permanganat, kalium klorida
25. Menganalisis sebab
kerusakan tablet
Binding, melekat di dinding ruang cetakan
Sticking/picking, melekat di punch
Whiskering, pencetak tidak pas dengan
ruang cetakan dan terjadi pelelehan
Splitting, lepasnya lapisan tipis dari
permukaan tab pada bag tengah
Capping, lepasnya lapisan tipis/membelah di
bag atas tab
26. Mottling, warna tidak merata
Crumbling, retak atau rapuh karena kurang
tekanan dan zat pengikat