Dokumen tersebut membahas tentang urbanisasi dan migrasi di Indonesia. Urbanisasi adalah proses peningkatan jumlah penduduk perkotaan akibat migrasi penduduk pedesaan ke perkotaan, pertumbuhan alam, dan perluasan wilayah perkotaan. Pemerintah Indonesia mendorong urbanisasi dengan mengembangkan desa-desa menjadi kota dan mendukung pembangunan pusat-pusat pertumbuhan baru. Transmigrasi adalah program pemindahan pend
Dokumen tersebut membahas tentang kota-kota berkelanjutan dan indeks kota yang layak huni. Beberapa poin penting yang diangkat adalah peningkatan jumlah kota besar di dunia, permasalahan lingkungan perkotaan, prinsip-prinsip kota yang layak huni, serta indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kenyamanan suatu kota.
Dokumen tersebut membahas tentang urbanisasi dan migrasi di Indonesia. Urbanisasi adalah proses peningkatan jumlah penduduk perkotaan akibat migrasi penduduk pedesaan ke perkotaan, pertumbuhan alam, dan perluasan wilayah perkotaan. Pemerintah Indonesia mendorong urbanisasi dengan mengembangkan desa-desa menjadi kota dan mendukung pembangunan pusat-pusat pertumbuhan baru. Transmigrasi adalah program pemindahan pend
Dokumen tersebut membahas tentang kota-kota berkelanjutan dan indeks kota yang layak huni. Beberapa poin penting yang diangkat adalah peningkatan jumlah kota besar di dunia, permasalahan lingkungan perkotaan, prinsip-prinsip kota yang layak huni, serta indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kenyamanan suatu kota.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan perkotaan di Indonesia. Beberapa poin kuncinya adalah pertumbuhan perkotaan yang tidak seimbang dan menimbulkan berbagai tantangan seperti urbanisasi yang tidak terkendali, kesenjangan antar wilayah, dan dampak negatif seperti eksploitasi sumber daya alam. Dokumen ini juga menyebutkan arah kebijakan perkotaan Indonesia ke depannya yang meliputi pembangunan kota yang layak h
Interaksi antara desa dan kota terjadi karena adanya perbedaan sumber daya antara kedua wilayah tersebut. Desa memiliki sumber daya alam dan tenaga kerja, sedangkan kota membutuhkan bahan baku dan tenaga kerja. Interaksi ini memberikan dampak positif seperti peningkatan pengetahuan masyarakat desa dan produktivitas, namun juga berdampak negatif seperti meningkatnya kriminalitas dan pengurangan tenaga kerja di desa.
Bencmarking Sustainable Urban Development untuk Kota Indonesia. Pelayanan Pub...Oswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas tentang paradoks dan pergeseran paradigma dalam berbagai aspek seperti politik, ekonomi, dan teknologi. Dokumen juga membahas tantangan kota di masa depan seperti globalisasi, sosial, lingkungan, dan teknologi serta pendekatan pembangunan berkelanjutan untuk menghadapi tantangan tersebut.
Interaksi antara desa dan kota terjadi karena perbedaan sumber daya antara kedua wilayah. Desa memasok bahan mentah dan tenaga kerja ke kota, sementara kota memproses bahan mentah dan menyerap tenaga kerja dari desa. Dampak positif bagi desa adalah peningkatan pengetahuan dan produktivitas, sedangkan dampak negatifnya adalah penurunan tenaga kerja pertanian dan perubahan tata guna lahan. Bagi kota, dampak positif
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi antara desa dan kota, termasuk pengertian, karakteristik, fungsi, dan struktur ruang kota. Kota dideskripsikan sebagai sistem jaringan kehidupan yang ditandai kepadatan penduduk tinggi dan heterogenitas ekonomi. Fungsi kota meliputi pusat industri, perdagangan, politik, budaya, dan rekreasi. Teori perkembangan struktur ruang kota meliputi teori konsentris, sektoral
Dokumen tersebut merangkum strategi pembangunan wilayah dan perkotaan Indonesia dalam era desentralisasi. Beberapa poin penting yang disebutkan adalah perlunya pendekatan bottom-up yang melibatkan masyarakat, kerjasama antar daerah, serta pengaturan hirarki fungsional antar kota untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Dokumen tersebut juga membahas tantangan perkotaan seperti pertumbuhan penduduk yang pesat
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan perumahan di kota. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa kebutuhan perumahan kota dipengaruhi oleh jumlah dan kepadatan penduduk, jumlah rumah layak huni, luas kota, dan sosial ekonomi penduduk. Dokumen juga menjelaskan cara menghitung kebutuhan luas kota dan rumah baru untuk masa datang berdasarkan pertumbuhan penduduk.
Dokumen tersebut membahas tentang pola keruangan kota yang mencakup pengertian kota, unsur dan potensi kota, ciri-ciri kota, klasifikasi kota, tahap perkembangan kota, dan pola penggunaan lahan kota. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep dasar tentang unsur-unsur yang membentuk struktur keruangan suatu kota beserta klasifikasinya.
Kota dan Inovasi: Inovasi sebagai Gaya Hidup Baru Kota ModernTri Widodo W. UTOMO
Talkshow “Samarinda Innovation Fiesta” dalam rangkaian Mahakam Festival
11 November 2016
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN
http://inovasi.lan.go.id
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kota dan unsur-unsur yang membentuk kota seperti pemukiman, fasilitas, dan aktivitas ekonomi penduduk.
2. Dokumen tersebut juga menjelaskan teori-teori tentang pembagian zona di kota berdasarkan aktivitas dan status sosial ekonomi penduduk.
3. Interaksi antar wilayah dijelaskan melalui model lingkaran konsentris dan rumus besaran interaksinya.
Dokumen tersebut membahas tentang kota hijau dan pembangunan perkotaan berkelanjutan di Indonesia. Kota hijau didefinisikan sebagai kota yang ramah lingkungan yang dibangun berdasarkan keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi, lingkungan, dan tata kelola dengan delapan atribut utama yaitu perencanaan hijau, ruang terbuka hijau, limbah hijau, transportasi hijau, air hijau, energi hijau, bangunan hijau, dan part
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang proyek perbaikan kampung di Jakarta pada tahun 1969-1999 yang berhasil meningkatkan kualitas lingkungan dan hidup penduduk, serta menjadi model pembangunan partisipatif yang diterapkan di berbagai kota di Indonesia. Dokumen ini juga membandingkan antara model pembangunan partisipatif dengan model teknokratik seperti pembangunan rumah sus
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan perkotaan di Indonesia. Beberapa poin kuncinya adalah pertumbuhan perkotaan yang tidak seimbang dan menimbulkan berbagai tantangan seperti urbanisasi yang tidak terkendali, kesenjangan antar wilayah, dan dampak negatif seperti eksploitasi sumber daya alam. Dokumen ini juga menyebutkan arah kebijakan perkotaan Indonesia ke depannya yang meliputi pembangunan kota yang layak h
Interaksi antara desa dan kota terjadi karena adanya perbedaan sumber daya antara kedua wilayah tersebut. Desa memiliki sumber daya alam dan tenaga kerja, sedangkan kota membutuhkan bahan baku dan tenaga kerja. Interaksi ini memberikan dampak positif seperti peningkatan pengetahuan masyarakat desa dan produktivitas, namun juga berdampak negatif seperti meningkatnya kriminalitas dan pengurangan tenaga kerja di desa.
Bencmarking Sustainable Urban Development untuk Kota Indonesia. Pelayanan Pub...Oswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas tentang paradoks dan pergeseran paradigma dalam berbagai aspek seperti politik, ekonomi, dan teknologi. Dokumen juga membahas tantangan kota di masa depan seperti globalisasi, sosial, lingkungan, dan teknologi serta pendekatan pembangunan berkelanjutan untuk menghadapi tantangan tersebut.
Interaksi antara desa dan kota terjadi karena perbedaan sumber daya antara kedua wilayah. Desa memasok bahan mentah dan tenaga kerja ke kota, sementara kota memproses bahan mentah dan menyerap tenaga kerja dari desa. Dampak positif bagi desa adalah peningkatan pengetahuan dan produktivitas, sedangkan dampak negatifnya adalah penurunan tenaga kerja pertanian dan perubahan tata guna lahan. Bagi kota, dampak positif
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi antara desa dan kota, termasuk pengertian, karakteristik, fungsi, dan struktur ruang kota. Kota dideskripsikan sebagai sistem jaringan kehidupan yang ditandai kepadatan penduduk tinggi dan heterogenitas ekonomi. Fungsi kota meliputi pusat industri, perdagangan, politik, budaya, dan rekreasi. Teori perkembangan struktur ruang kota meliputi teori konsentris, sektoral
Dokumen tersebut merangkum strategi pembangunan wilayah dan perkotaan Indonesia dalam era desentralisasi. Beberapa poin penting yang disebutkan adalah perlunya pendekatan bottom-up yang melibatkan masyarakat, kerjasama antar daerah, serta pengaturan hirarki fungsional antar kota untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Dokumen tersebut juga membahas tantangan perkotaan seperti pertumbuhan penduduk yang pesat
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan perumahan di kota. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa kebutuhan perumahan kota dipengaruhi oleh jumlah dan kepadatan penduduk, jumlah rumah layak huni, luas kota, dan sosial ekonomi penduduk. Dokumen juga menjelaskan cara menghitung kebutuhan luas kota dan rumah baru untuk masa datang berdasarkan pertumbuhan penduduk.
Dokumen tersebut membahas tentang pola keruangan kota yang mencakup pengertian kota, unsur dan potensi kota, ciri-ciri kota, klasifikasi kota, tahap perkembangan kota, dan pola penggunaan lahan kota. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep dasar tentang unsur-unsur yang membentuk struktur keruangan suatu kota beserta klasifikasinya.
Kota dan Inovasi: Inovasi sebagai Gaya Hidup Baru Kota ModernTri Widodo W. UTOMO
Talkshow “Samarinda Innovation Fiesta” dalam rangkaian Mahakam Festival
11 November 2016
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN
http://inovasi.lan.go.id
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kota dan unsur-unsur yang membentuk kota seperti pemukiman, fasilitas, dan aktivitas ekonomi penduduk.
2. Dokumen tersebut juga menjelaskan teori-teori tentang pembagian zona di kota berdasarkan aktivitas dan status sosial ekonomi penduduk.
3. Interaksi antar wilayah dijelaskan melalui model lingkaran konsentris dan rumus besaran interaksinya.
Dokumen tersebut membahas tentang kota hijau dan pembangunan perkotaan berkelanjutan di Indonesia. Kota hijau didefinisikan sebagai kota yang ramah lingkungan yang dibangun berdasarkan keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi, lingkungan, dan tata kelola dengan delapan atribut utama yaitu perencanaan hijau, ruang terbuka hijau, limbah hijau, transportasi hijau, air hijau, energi hijau, bangunan hijau, dan part
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang proyek perbaikan kampung di Jakarta pada tahun 1969-1999 yang berhasil meningkatkan kualitas lingkungan dan hidup penduduk, serta menjadi model pembangunan partisipatif yang diterapkan di berbagai kota di Indonesia. Dokumen ini juga membandingkan antara model pembangunan partisipatif dengan model teknokratik seperti pembangunan rumah sus
Similaire à Manajemen-Perkotaan-Terintegrasi dan berkelanjutan.ppt (20)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
2. Outline
• Kota dan berbagai definisi yang terkait
• Ciri-ciri kota
• Fungsi kota
• Kota dan perkembangannya (scr umum)
• Kota dan perkembangannya (Indonesia)
• Problematika perkotaan di Indonesia
3. Kota
• Kota dalam pengertian umum: suatu daerah
terbangun yang didominasi jenis penggunaan
tanah non pertanian dengan jumlah penduduk
dan intensitas penggunaan ruang yang cukup
tinggi
• Kota dalam pengertian adm. Pemerintahan:
suatu bentuk pemerintah daerah yang
mayoritas wilayahnya merupakan daerah
perkotaan.
4. Kota
• UNHCS (United Center for Human
Settlements), sebuah orgnisasi PBB yang
mengkaji masalah perkotaan dan permukiman
• Urban is defined by the UN as counting at
least 5000 inhabitants
6. Kota dan Perkotaan
• Kawasan perkotaan (urbanized area): wilayah yang
secara fungsional menunjukkan ciri-ciri kota (padat,
dominasi non-pertanian, infrastruktur lengkap)
• Daerah kota (city region) wilayah dengan batasan
administratif dinyatakan sebagai kota dan
dilengkapi dengan kelengkapan fungsi
pemerintahan
7. Ciri-ciri KOTA/PERKOTAAN
• Penduduk heterogen: Spesialisasi sektor pekerjaan
(dominan non pertanian): multi ras, agama
• Ekonomi: bergeser dari primer-sekunder (pengolah)-tersier
(distributor/pasar), hingga menjadi pusat pelayanan jasa
• Proporsi lahan terbangun semakin tinggi- diikuti
pengembangan infrastruktur (prasarana, sarana, fasilitas,
dan utilitas)
• Kelengkapan infrastruktur:kemudahan gerak, akses
informasi memicu perkembangan pola hidup dan peradaban
(pusat ilmu, teknologi, SENI)
• SUSUNAN FUNGSI KAWASAN PERKOTAAN (Ps. 1 UU No.
24/1992)
– TEMPAT PERMUKIMAN PERKOTAAN;
– PEMUSATAN DAN DISTRIBUSI PELAYANAN JASA
(PEMERINTAHAN, SOSIAL, EKONOMI)
8. Fungsi Kota
• Fungsi kota berkaitan dengan kewajiban tugas kota untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat agar terpenuhi kebutuhan hidup dan
perkembangannya
• Masyarakat:
– Dalam kota
– Wilayah sekitarnya
• Terdapat fungsi PRIMER dan SEKUNDER
– Fungsi primer: Pelayanan terhadap kota dan wilayah pengembangannya
– Fungsi sekunder: Pelayanan bagi penduduk yang bermukim di dalam kota
• FUNGSI PRIMER Pada umumnya yang menentukan tingkat dan kecepatan
perkembangan (ekonomi) kota, fungsi primer juga memicu perkembangan
kebutuhan sekunder (MEMILIKI MULTIPLIER EFFECT KUAT)
• SKALA PELAYANAN FUNGSI KOTA:
• INTERNASIONAL,
• REGIONAL,
• LOKAL
9. Tingkat Perkembangan Fungsi Kota
=
Kemenangan kompetisi
SEBAGAI TEMPAT BERMUKIM=aman, nyaman, enak,
murah, lengkap-- berkembang fungsi sekunder
SEBAGAI PUSAT LAYANAN REGIONAL-
GLOBAL=aksesible, competitif untuk
industry/bussiness; labor, infrastruktur, transport,
tecnology dll
10. SISTEM PERKOTAAN
• KETERKAITAN POSISI SEBARAN DAN HIRARKHI FUNGSI
PELAYANAN KOTA-KOTA DALAM SUATU WILAYAH sebagai
– Hasil dari ‘pencapaian optimalitas’ skala layanan berbagai kota
– Setelah juga mengalami kompetisi
• HIRARKHI FUNGSIONAL KOTA:
– PUSAT KEGIATAN NASIONAL (PKN)
– PUSAT KEGIATAN WILAYAH (PKW)
– PUSAT KEGIATAN LOKAL (PKL)
11. Kota dan perkembangannya
• In 2030, 60% of the world population will live
in cities (UNHCS report, 2004)
– Rural people moving to the existing big cities
– Small centres in the rural areas becoming new
small cities
• Urban: > 5000 inhabitants (UN)
• The threshold is not so important (actually)
• The important issue: rapid population growth
and densification process
12. Kota dan perkembangannya
• The Poverty in rural areas is the most
important reason for people to move to cities
(UN Habitat report)→ urbanization
13. Kota dan perkembangannya
• Tahun 2000:
– Jumlah penduduk dunia pada tahun 2000: ± 6
miliar , dimana 45% penduduknya tinggal di kota
– Jumlah kota dengan penduduk lebih dari 1 juta
penduduk: 440 kota! (tahun 1900 hanya ada 10
kota)
• Jumlah penduduk dunia saat ini: 7 milyar
lebih!
14. Kota dan perkembangannya
• Tahun 1960, hanya ada 3 kota dengan
penduduk lebih dari 10 juta dan semuanya
terletak di belahan bumi utara
• Sekarang, ada 25 kota (dgn penduduk > 10
juta), dan 18 diantaranya ada di negara
berkembang
15. Kota dan perkembangannya
• Kota menghadapi berbagai tantangan yang semakin berat
(UN, ex Secretary General Kofi Anan):
– Kemiskinan yang terus bertambah (growing poverty)
– Ketimpangan/kesenjangan yang semakin tajam (deepening
inequality and and polarization)
– Korupsi yang merajalela (widespread corruption at the local
level)
– Tingkat kejahatan perkotaan yang semakin meningkat (high rate
of urban crime and violence)
– Kondisi lingkungan/tempat tinggal yang semakin memburuk
(deteriorating living conditions)
17. Kota di Indonesia
• Perkotaan di Indonesia:
– Pusat permukiman masyarakat
– Pusat pemerintahan
– Pusat pertumbuhan ekonomi, dll
• Pertumbuhan ekonomi kota→ pertumbuhan
ekonomi nasional
• Pertumbuhan ekonomi kota→ pertumbuhan
jumlah penduduk perkotaan
18. Kota di Indonesia
Jumlah penduduk kota
• Tahun 1990: 31,1%
• Tahun 1995: 35,9%
• Tahun 2003: 55,3%
19. Kota di Indonesia
Jumlah penduduk desa:
• Tahun 1990: 68,9%
• Tahun 1995: 64,4%
• Tahun 2003: 45%
20. Kota di Indonesia
• Penambahan komposisi kependudukan
perkotaan memang tak terelakkan
• Negara perekonomian tinggi→tingkat
urbanisasi yang tinggi
• Negara2 industri: tingkat urbanisasi diatas
75%
• Negara2 berkembang: tingkat urbanisasi
sekitar 35% - 45%
(Tjiptoheriyanto, 2000)
21. Kota di Indonesia
• Pertumbuhan penduduk perkotaan yang
pesat→ semakin terbatasnya ruang publik →
kota semakin kehilangan fungsi sebagai sarana
permukiman yang nyaman
• Jumlah pengangguran juga terus meningkat
– Tahun 1998: 3 juta penduduk
– Tahun 1999: 26 juta penduduk
(NUDS, 2000)
24. Permasalahan Kota-Urbanisasi
• Urbanisasi: persentase penduduk yang tinggal
di daerah perkotaan (tjiptoheriyanto, 2000)
• Survey penduduk antar sensus (Supas)
– Tahun 1980: tingkat urbanisasi di Indonesia 22,4
%→ 22,4% penduduk Indonesia tinggal di
perkotaan
– Tahun 1995: tingkat urbanisasi di indonesia
35,91%→ 35,91% penduduk Indonesia tinggal di
perkotaan
25. Permasalahan Kota-Urbanisasi
• Kota Jakarta tidak dirancang untuk untuk
melayani mobilitas penduduk lebih dari 10
juta orang
• Kenyataan jumlah penduduk Jakarta:
– Siang hari: ± 11 juta penduduk
– Malam hari: ± 8,9 juta penduduk
• Akibatnya Jakarta menjadi sangat sesak dan
kurang nyaman
27. Permasalahan Kota-Kemacetan
• Pertumbuhan ekonomi+meningkatnya
pendapatan penduduk→pertumbuhan jumlah
kendaraan → kemacetan
• Terbatasnya wilayah→perluasan jaringan jalan
menjadi sulit
• Penambahan ruas jalan tidak sebanding
dengan laju pertambahan penduduk
(pertumbuhan jumlah kendaraan)
28. Permasalahan Kota-Kemacetan
• Pemerintah tidak mampu menyediakan sarana
transportasi umum dan massal yang
memadai→masyarakat lebih nyaman
menggunakan kendaraan pribadi
• Kasus Jakarta:
– pembangunan kota-kota satelit di sekitar Jakarta
tidak memecahkan masalah
– Penduduk kota satelit justru mencari penghidupan
di Jakarta
30. Permasalahan Kota-sektor informal
3. Meningkatnya sektor informal
• Kesenjangan antara kemampuan menyediakan
sarana penghidupan dengan permintaan
terhadap lapangan kerja→ memacu
tumbuhnya sektor informal
• Krisis ekonomi→sektor informal semakin byk
• Peningkatan aktivitas sektor informal di
perkotaan→ privatisasi ruang publik
perkotaan
34. Permasalahan Kota
4. Disparitas pendapatan antar penduduk
perkotaan
• Perbedaan tingkat kemampuan, pendidikan,
dan akses terhadap sumber ekonomi→
perbedaan pendapatan antar penduduk
perkotaan semakin besar
35. Permasalahan Kota
4. Disparitas pendapatan antar penduduk
perkotaan
• Sebagian kecil penduduk perkotaan
menguasai sebagian besar sumber
perekonomian
• Sebagian besar penduduk justru hanya
mendapatkan sebagian kecil sumber pe
37. Permasalahan Kota
5. Hilangnya ruang publik
• Berbagai kepentingan dan fungsi perkotaan
kerap harus mengorbankan fungsi kota lainnya
• Kota sbg pusat pertumbuhan ekonomi
membutuhkan lahan untuk pengembangan
ekspansi kepentingan tsb
• Ruang dan wilayah perkotaan jumlahnya tetap
→ ruang publik dikorbankan
38. Permasalahan Kota
5. Hilangnya ruang publik
• Kehilangan ruang publik berdampak sangat
luas dan serius → esp dampak sosial