SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  41
Optimasi
Konsumsi Konsumen
Pertemuan - 9
By. Rahmad Khadafi SE, M.Si
Point Penting :
1. Konsep dasar permintaan individu adalah
bahwa setiap orang mempunyai keinginan,
2. kebutuhan hidup yang dapat dipenuhi oleh
ketersediaan barang (good) dan jasa (services).
3. Kebutuhan tersebut berusaha untuk dipenuhi
dengan tujuan untuk memaksimumkan
kepuasannya di satu pihak, akan tetapi dibatasi
dengan anggaran yang terbatas.
2
Oprimasi Konsumsi =Teori Perilaku Konsumen
▷ Adalah analisis yang menerangkan :
1. Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli
lebih banyak barang atau jasa pada harga yang
lebih rendah dan menguranginya pada saat harga
tinggi.
2. Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah
dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari
pendapatan yang diperolehnya.
3
Pendekatan Teori Perilaku Konsumen
1. Pendekatan Cardinal / Marginal Utility
2. Pendekataan Ordinal / Analisis Kurva
Indiference
4
Utilitas (Utility).....
▷ Menunjukkan kepuasan relatif yang diperoleh seorang
konsumen dari penggunaan berbagai komoditas.
▷ Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang
dari mengkonsumsikan barang/jasa (Sukirno, 2005)
▷ Kepuasan yang muncul dari konsumsi, ini merupakan
kemampuan memuaskan keinginan atas barang/jasa
dari suatu aktivitas.
5
PENDEKATAN CARDINAL
Asumsi yang berlaku :
▷ Manfaat/kenikmatan yang diperoleh konsumen dpt
dinyatakan secara kuantitatif artinya kepuasan konsumsi
dpt diukur dengan satuan.
▷ Kalau kepuasaan itu semakin tinggi maka makin tinggilah
utilitinya/nilai gunanya.
▷ Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya dapat
dipahami secara logis.
▷ Konsumen bertujuan untuk memaksimumkan utilitasnya.
6
Utilitas Marjinal (Marginal Utility)
▷ Menunjukkan utilitas tambahan yang diperoleh dari
suatu unit tambahan konsumsi dari suatu komoditas.
▷ Berarti penambahan (atau pengurangan) kepuasan
sebagai akibat dan penambahan (atau pengurangan)
penggunaan satu unit barang tertentu (Sukirno, 2005).
▷ Total Utility merupakan jumlah seluruh kepuasan yang
diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang
tertentu.
7
Law of Diminishing Utility
 Ketika jumlah suatu barang yang dikonsumsi meningkat,
utilitas marjinal dari barang tersebut cenderung semakin
berkurang.
 Marginal Utilility money constant dan Marginal Utility
barang konsumsi menurun, hal ini menganut Hukum
Gossen I (Law of Diminishing Utility) yaitu semakin banyak
satuan barang yang dikonsumsi maka semakin kecil
tambahan/marginal kepuasan yang diperoleh konsumen
atau bahkan nol/negatif.
8
Total Utility
TUX
C
A
B D
2 5 8 11
TUX
X
Kurva nilai guna total bermula dari titik 0, yang menunjukkan tidak ada
konsumsi barang x, selanjutnya akan naik seiring dengan bertambahnya
jumlah konsumsi, dan pada akhirnya akan turun apabila konsumsi
melebihi 8.
0
90
83
78
80
0 1 8
30
Kurva nilai guna marginal turun dari kiri atas ke kanan bawah.
Yang mencerminkan hukum nilai guna yang semakin menurun.
Kurva nilai guna marginal memotong sumbu datar sesudah jumlah 8.
Yang menunjukkan nilai guna adalah negatif
MUX MUY MUZ
PX PY PZ
MU = Marginal Utility
P = Harga barang
x,y,z = Macam barang konsumsi
=
=
Kurva nilai guna marginal
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Utilitas Total
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
total
11
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
Utilitas Total
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
total
12
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
Utilitas Total
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
total
13
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
Utilitas Total
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Uti;itas
total
Utilitas Marjinal
-5
0
5
10
15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
marjinal
10
14
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
Utilitas Total
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
total
Utilitas Marjinal
-5
0
5
10
15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
marjinal
10
8
15
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
10
8
6
4
2
0
-2
Utilitas Total
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitasy
Utilitas
total
Utilitas Marjinal
-5
0
5
10
15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
marjinal
. 16
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Kuantitas
Barang
Dikonsumsi
Utilitas
Total
Utilitas
Marjinal
DTU
0
1
2
3
4
5
6
7
0
10
18
24
28
30
30
28
10
8
6
4
2
0
-2
Total Utility
0
10
20
30
40
0 1 2 3 4 5 6 7 8
quantity
total
utility
Utilitas Marjinal
-5
0
5
10
15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantitas
Utilitas
marjinal
Bukti
Utilitas Marjinal
Yang Semakin
Menurun
17
Utilitas Total dan Utilitas Marginal
Syarat Pemaksimuman Utilitas
Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli
unit tambahan dari berbagai jenis barang akan
memberikan utilitas marjinal yang sama
besarnya.
18
Produk A p=$1 Produk B p=$2
Unit Utilitas
Marjinal
MUa/pa MU MUb/pb
1 10 24
2 8 20
3 7 18
4 6 16
5 5 12
6 4 6
7 3 4
10
8
7
6
5
4
3
12
10
9
8
6
3
2
19
20
MU/p, Produk
A
MU/p, Produk
B
1 10 1 12
2 8 2 10
3 7 3 9
4 6 4 8
5 5 5 6
6 4 6 3
7 3 7 2
Pengeluaran Produk A Produk B
 $2 1


$3 1
1

$2 1


$3 1
1
$10 4
2
Proses Pembuatan Keputusan
Apa yg Konsumen
Beli Pertama?
Dan Berikutnya?
Kepuasan Maksimum
MU produk A
Harga A
MU produk B
Harga B
=
21
Produk A p=$1 Product B p=$1
Unit Utilitas
Marjinal
MU/p MU MU/p
1 10 24
2 8 20
3 7 18
4 6 16
5 5 12
6 4 6
7 3 4
10
8
7
6
5
4
3
24
20
18
16
12
6
4
22
. 23
MU/p, Produk
A
MU/p, Produk
B
1 10 1 24
2 8 2 20
3 7 3 18
4 6 4 16
5 5 5 12
6 4 6 6
7 3 7 4
Pengeluaran Produk A Produk B
Proses Pembuatan Keputusan
 $1 1

$1 1

$1 1

$1 1
$1 1
 

$1 1
$1 1
$1 1

$10 6
4
$1 1
1


▷ Ketika pProduk B=$2
 Kuantitas yg diminta adalah 4
▷ Ketika pProduk B=$1
 Kuantitas yg diminta 6
Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan
24
Produk B
Harga Kuantitas diminta
$1
$2
6
4
4
$1
$2
D
6
Harga
Kuantitas diminta
Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan
25
▷ Efek Substitusi
 Ketika harga yang lebih tinggi menyebabkan
substitusi barang-barang lain untuk memenuhi
kepuasan.
▷ Efek Pendapatan
 Peningkatan harga menurunkan pendapatan riil
dan mengurangi konsumsi terhadap komoditas
yang diinginkan.
Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan
26
PENDEKATAN ORDINAL /
Analisis Kurva Indeference
▷ Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa
dikuantitatifkan dan antara satu konsumen dengan
konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan
yang berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah
dan jenis yang sama.
▷ Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinal yang
menunjukkan tingkat kepuasaan mengkonsumsi barang
dalam model kurva kepuasaan sama (indifference curve).
27
PENDEKATAN ORDINAL /
Analisis Kurva Indeference
Asumsi dasar :
1. Konsumen rasional, memaksimalkan utility dengan pendapatan pada
harga pasar tertentu. Dan konsumen dianggap mempunyai
pengetahuan sempurna mengenai informasi pasar.
2. Utility bersifat ordinal artinya konsumen cukup memberikan rangking
/peringkat kombinasi mana saja yang ia sukai .
3. Konsumen lbh menyukai yg lebih banyak dibandingkan lbh sedikit,
artinya semakin banyak barang yg dikonsumsi menunjukkan semakin
tingginya tingkat kepuasaan yg dimilikinya.
28
PENDEKATAN ORDINAL /
Analisis Kurva Indeference
1. Menganut hukum Diminishing Marginal Rate of Substitution artinya bila
konsumen menaikkan konsumsi barang yg satu akan menyebabkan
penurunan konsumsi barang yg lain.
2. Total Utility yg diperoleh konsumen tergantung dari jumlah barang yg
dikonsumsikan.
3. Bersifat consistency dan trasivity of choice artinya bila, A>B, B>C
maka barang A lebih disukai dari B dan barang B lebih disukai dari C
kesimpulannya bahwa A>B>C maka A>C.
29
PENDEKATAN ORDINAL /
Analisis Kurva Indeference
▷ Indeference Curve adalah kurva yg menghubungkan titik-titik kombinasi 2
macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat
kepuasan yg sama.
▷ Ciri2 Indeference Curve :
1. Berlereng/slope negatif. Hal ini menunjukkan apabila dia ingin mengkonsumsi
barang X lebih banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang
Y.
2. Cembung ke titik origin (Convex)
derajat penggantian antar barang konsumsi semakin menurun. Hal ini masih
berkaitan dgn hukum Gossen, dimana apabila pada titik tertentu semakin
banyak mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan atas barang
Y tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y.
30
PENDEKATAN ORDINAL /
Analisis Kurva Indeference
3. Tidak saling berpotongan
Kurva Indiference menggambarkan kombinasi dua macam input untuk
menghasilkan output yg sama (yaitu kepuasan).
4. Turun dari kiri atas ke kanan bawah untuk kombinasi antara barang X
dan Y artinya semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin ) semakin
tinggi tingkat kepuasannya.
31
Bentuk Kurva Indiferens
Qy
Qx
0
IC
A
B
Y1
Y2
X1 X2
Kurva Indiferens biasa juga disebut Kurva kepuasan sama
Asumsi-asumsi model kurva indiferens
▷ Model utilitas secara ordinal (kepuasan konsumen tidak dapat diukur
dalam satuan apapun)
▷ Utilitas Konsumen = f (barang X, Y, Z, …)
▷ Keseimbangan kepuasan konsumen
▷ Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran(budget line)
y
x
xy
MU
MU
X
Y
MRS 

D
D

GARIS ANGGARAN ( Budget Line)
▷ Adalah garis yang menunjukkan jumlah
barang yang dapat dibeli dengan sejumlah
pendapatan/anggaran tertentu, pada
tingkat harga tertentu.
▷ Konsumen hanya mampu membeli sejumlah
barang yg terletak pada atau sebelah kiri
garis anggaran (Budget Line).
34
Garis Anggaran (Budget Line)
▷ Merupakan batasan (constrain)
kemampuan konsumen, secara
umum satuan uang (M)
Px(Qx) + Py(Qy) ≤ M
▷ jika konsumen ingin
menggunakan semua anggaran
yang tersedia
Px(Qx) + Py(Qy) = M
Y
X
M/Px
M/Py
0
Kurva Anggaran dan Perubahan Anggaran
Y
X
Y
X
0 0
A1 A2 A1 A2
Pergeseran garis anggaran
(A1 ke A2), naiknya jumlah Y
dan Jumlah X, disebabkan
oleh Naiknya Anggaran
Konsumen
Pergeseran garis anggaran
(A1 ke A2), naiknya jumlah X,
Y tetap, disebabkan oleh
Turunnya harga barang X
Menentukan Jumlah Kepuasan Konsumen
Y
X
0
IC3
IC2
IC1
Y*
X*
E
B
D
A
▷ IC1 dengan titik A dan B menunjukkan kepuasan Konsumen belum
optimal,
▷ IC2 dengan titik E konsumen mencapai titik optimum
▷ IC3 dengan titik D anggaran konsumen tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan barang X dan Y.
Latihan
Q MU makanan MU pakaian
1 25 26
2 23 25
3 22 21
4 18 20
5 16 19
6 15 18
7 14 17
8 13 16
9 12 15
10 11 13
Latihan
Seorang konsumen memiliki penghasilan $40 per bulan. Seluruhnya dibelanjakan
pakaian dan makanan, harga pakaian $4 per unit dan harga makanan $2 per unit.
Adapun selera konsumen terhadap pakaian dan makanan dapat digambarkan
dalam tabel.
Pertanyaan:
a. Tentukan kombinasi pakaian dan makanan yang dapat dibeli agar tercapai
keseimbangan konsumen
b. Apabila harga makanan naik menjadi $4, tentukan kombinasi makanan dan
pakaian yang dibeli agar tercapai keseimbangan konsumen
c. Gambarkan kurva kepuasan sama konsumen tersebut
Soal
 Seorang konsumen membeli pakaian dan parfum, dan nilai guna total dari pakaian dan parfum tersebut adalah seperti
yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
a) Tentukan nilai guna marjinal dari membeli parfum dan pakaian!
b) Misalkan harga parfum dan pakaian masing-masing adalah Rp.500, berapakah jumlah parfum dan pakaian yang akan
dibelinya apabila uang yang dibelanjakannya adalah sebanyak Rp. 4.000?
c) Apabila harga parfum turun menjadi Rp. 250, harga pakaian naik menjadi 750 dan uang yang dibelanjakan naik dua
kalinya , berapa jumlah parfum dan pakaian yang dapat dibeli?
Jumlah Parfum UT Parfum Jumlah Pakaian UT Pakaian
1 250 1 370
2 460 2 650
3 630 3 850
4 760 4 980
5 850 5 1050
6 900 6 1070
Thanks!
Any questions?
You can find me at:
41

Contenu connexe

Similaire à Optimasi Konsumen.pptx

Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxCellaJayadi
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenyunisarosa
 
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.pptAnugeraDewangga
 
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)Haidar Bashofi
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdfPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdfCelineAmanda1
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumentri yulianto
 
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalTeori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalagusmulyana41
 
MARGINAL UTILITY.pptx
MARGINAL UTILITY.pptxMARGINAL UTILITY.pptx
MARGINAL UTILITY.pptxDimasTio4
 
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)pakguruku.site
 
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinalPertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinalUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinalPertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinalUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinalPertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinalUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Perilaku konsumen dan produsen
Perilaku konsumen dan produsenPerilaku konsumen dan produsen
Perilaku konsumen dan produsenenthusiasm loma
 
perilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesiaperilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesiaAstana Ilmu
 
Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)irfan firdaus
 

Similaire à Optimasi Konsumen.pptx (20)

Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumen
 
Pengantar teori perilaku konsumen
Pengantar teori perilaku konsumenPengantar teori perilaku konsumen
Pengantar teori perilaku konsumen
 
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
 
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdfPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen
 
Modul3 pie
Modul3 pieModul3 pie
Modul3 pie
 
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalTeori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinal
 
MARGINAL UTILITY.pptx
MARGINAL UTILITY.pptxMARGINAL UTILITY.pptx
MARGINAL UTILITY.pptx
 
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
 
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinalPertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
 
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinalPertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
 
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinalPertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
 
Perilaku konsumen dan produsen
Perilaku konsumen dan produsenPerilaku konsumen dan produsen
Perilaku konsumen dan produsen
 
perilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesiaperilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesia
 
Teori perilaku konsumen2
Teori perilaku konsumen2Teori perilaku konsumen2
Teori perilaku konsumen2
 
Manajerial bab vii
Manajerial bab viiManajerial bab vii
Manajerial bab vii
 
Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)
 
Pengantar Ekonomika 3.pdf
Pengantar Ekonomika 3.pdfPengantar Ekonomika 3.pdf
Pengantar Ekonomika 3.pdf
 

Plus de RahmadKhadafi2

Biaya dan Perilaku Biaya.pptx
Biaya dan Perilaku Biaya.pptxBiaya dan Perilaku Biaya.pptx
Biaya dan Perilaku Biaya.pptxRahmadKhadafi2
 
EMon 2 - Bank Sentral.pptx
EMon 2 -  Bank Sentral.pptxEMon 2 -  Bank Sentral.pptx
EMon 2 - Bank Sentral.pptxRahmadKhadafi2
 
EMon 4 - Teori permintaan uang.pptx
EMon 4 -  Teori permintaan uang.pptxEMon 4 -  Teori permintaan uang.pptx
EMon 4 - Teori permintaan uang.pptxRahmadKhadafi2
 
EMon 1 - Ruang Lingkup dan Uang.pptx
EMon 1 -  Ruang Lingkup dan Uang.pptxEMon 1 -  Ruang Lingkup dan Uang.pptx
EMon 1 - Ruang Lingkup dan Uang.pptxRahmadKhadafi2
 
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptxEkonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptxRahmadKhadafi2
 
Ekonomi Makro - Pengangguran (14).pptx
Ekonomi Makro - Pengangguran (14).pptxEkonomi Makro - Pengangguran (14).pptx
Ekonomi Makro - Pengangguran (14).pptxRahmadKhadafi2
 
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptxEkonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptxRahmadKhadafi2
 
Ruang Lingkup Ekonomi Makro
Ruang Lingkup Ekonomi MakroRuang Lingkup Ekonomi Makro
Ruang Lingkup Ekonomi MakroRahmadKhadafi2
 
Review Kebijakan Moneter dan Dampak dalam Makroekonomi.pptx
Review Kebijakan Moneter dan Dampak dalam Makroekonomi.pptxReview Kebijakan Moneter dan Dampak dalam Makroekonomi.pptx
Review Kebijakan Moneter dan Dampak dalam Makroekonomi.pptxRahmadKhadafi2
 

Plus de RahmadKhadafi2 (10)

Biaya dan Perilaku Biaya.pptx
Biaya dan Perilaku Biaya.pptxBiaya dan Perilaku Biaya.pptx
Biaya dan Perilaku Biaya.pptx
 
EMon 2 - Bank Sentral.pptx
EMon 2 -  Bank Sentral.pptxEMon 2 -  Bank Sentral.pptx
EMon 2 - Bank Sentral.pptx
 
EMon 4 - Teori permintaan uang.pptx
EMon 4 -  Teori permintaan uang.pptxEMon 4 -  Teori permintaan uang.pptx
EMon 4 - Teori permintaan uang.pptx
 
EMon 1 - Ruang Lingkup dan Uang.pptx
EMon 1 -  Ruang Lingkup dan Uang.pptxEMon 1 -  Ruang Lingkup dan Uang.pptx
EMon 1 - Ruang Lingkup dan Uang.pptx
 
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptxEkonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
 
Ekonomi Makro - Pengangguran (14).pptx
Ekonomi Makro - Pengangguran (14).pptxEkonomi Makro - Pengangguran (14).pptx
Ekonomi Makro - Pengangguran (14).pptx
 
Ekonomi Makro - 3.pdf
Ekonomi Makro - 3.pdfEkonomi Makro - 3.pdf
Ekonomi Makro - 3.pdf
 
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptxEkonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
 
Ruang Lingkup Ekonomi Makro
Ruang Lingkup Ekonomi MakroRuang Lingkup Ekonomi Makro
Ruang Lingkup Ekonomi Makro
 
Review Kebijakan Moneter dan Dampak dalam Makroekonomi.pptx
Review Kebijakan Moneter dan Dampak dalam Makroekonomi.pptxReview Kebijakan Moneter dan Dampak dalam Makroekonomi.pptx
Review Kebijakan Moneter dan Dampak dalam Makroekonomi.pptx
 

Dernier

Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...walidumar
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptretno12886
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxPpt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxMeilianiPuspitaSari
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 

Dernier (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxPpt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 

Optimasi Konsumen.pptx

  • 1. Optimasi Konsumsi Konsumen Pertemuan - 9 By. Rahmad Khadafi SE, M.Si
  • 2. Point Penting : 1. Konsep dasar permintaan individu adalah bahwa setiap orang mempunyai keinginan, 2. kebutuhan hidup yang dapat dipenuhi oleh ketersediaan barang (good) dan jasa (services). 3. Kebutuhan tersebut berusaha untuk dipenuhi dengan tujuan untuk memaksimumkan kepuasannya di satu pihak, akan tetapi dibatasi dengan anggaran yang terbatas. 2
  • 3. Oprimasi Konsumsi =Teori Perilaku Konsumen ▷ Adalah analisis yang menerangkan : 1. Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang atau jasa pada harga yang lebih rendah dan menguranginya pada saat harga tinggi. 2. Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya. 3
  • 4. Pendekatan Teori Perilaku Konsumen 1. Pendekatan Cardinal / Marginal Utility 2. Pendekataan Ordinal / Analisis Kurva Indiference 4
  • 5. Utilitas (Utility)..... ▷ Menunjukkan kepuasan relatif yang diperoleh seorang konsumen dari penggunaan berbagai komoditas. ▷ Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan barang/jasa (Sukirno, 2005) ▷ Kepuasan yang muncul dari konsumsi, ini merupakan kemampuan memuaskan keinginan atas barang/jasa dari suatu aktivitas. 5
  • 6. PENDEKATAN CARDINAL Asumsi yang berlaku : ▷ Manfaat/kenikmatan yang diperoleh konsumen dpt dinyatakan secara kuantitatif artinya kepuasan konsumsi dpt diukur dengan satuan. ▷ Kalau kepuasaan itu semakin tinggi maka makin tinggilah utilitinya/nilai gunanya. ▷ Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya dapat dipahami secara logis. ▷ Konsumen bertujuan untuk memaksimumkan utilitasnya. 6
  • 7. Utilitas Marjinal (Marginal Utility) ▷ Menunjukkan utilitas tambahan yang diperoleh dari suatu unit tambahan konsumsi dari suatu komoditas. ▷ Berarti penambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan penambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu (Sukirno, 2005). ▷ Total Utility merupakan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. 7
  • 8. Law of Diminishing Utility  Ketika jumlah suatu barang yang dikonsumsi meningkat, utilitas marjinal dari barang tersebut cenderung semakin berkurang.  Marginal Utilility money constant dan Marginal Utility barang konsumsi menurun, hal ini menganut Hukum Gossen I (Law of Diminishing Utility) yaitu semakin banyak satuan barang yang dikonsumsi maka semakin kecil tambahan/marginal kepuasan yang diperoleh konsumen atau bahkan nol/negatif. 8
  • 9. Total Utility TUX C A B D 2 5 8 11 TUX X Kurva nilai guna total bermula dari titik 0, yang menunjukkan tidak ada konsumsi barang x, selanjutnya akan naik seiring dengan bertambahnya jumlah konsumsi, dan pada akhirnya akan turun apabila konsumsi melebihi 8. 0 90 83 78 80
  • 10. 0 1 8 30 Kurva nilai guna marginal turun dari kiri atas ke kanan bawah. Yang mencerminkan hukum nilai guna yang semakin menurun. Kurva nilai guna marginal memotong sumbu datar sesudah jumlah 8. Yang menunjukkan nilai guna adalah negatif MUX MUY MUZ PX PY PZ MU = Marginal Utility P = Harga barang x,y,z = Macam barang konsumsi = = Kurva nilai guna marginal
  • 11. Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU 0 1 2 3 4 5 6 7 0 10 18 24 28 30 30 28 Utilitas Total dan Utilitas Marginal Utilitas Total 0 10 20 30 40 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas total 11
  • 14. Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU 0 1 2 3 4 5 6 7 0 10 18 24 28 30 30 28 Utilitas Total 0 10 20 30 40 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Uti;itas total Utilitas Marjinal -5 0 5 10 15 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas marjinal 10 14 Utilitas Total dan Utilitas Marginal
  • 15. Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU 0 1 2 3 4 5 6 7 0 10 18 24 28 30 30 28 Utilitas Total 0 10 20 30 40 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas total Utilitas Marjinal -5 0 5 10 15 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas marjinal 10 8 15 Utilitas Total dan Utilitas Marginal
  • 16. Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU 0 1 2 3 4 5 6 7 0 10 18 24 28 30 30 28 10 8 6 4 2 0 -2 Utilitas Total 0 10 20 30 40 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitasy Utilitas total Utilitas Marjinal -5 0 5 10 15 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas marjinal . 16 Utilitas Total dan Utilitas Marginal
  • 17. Kuantitas Barang Dikonsumsi Utilitas Total Utilitas Marjinal DTU 0 1 2 3 4 5 6 7 0 10 18 24 28 30 30 28 10 8 6 4 2 0 -2 Total Utility 0 10 20 30 40 0 1 2 3 4 5 6 7 8 quantity total utility Utilitas Marjinal -5 0 5 10 15 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas marjinal Bukti Utilitas Marjinal Yang Semakin Menurun 17 Utilitas Total dan Utilitas Marginal
  • 18. Syarat Pemaksimuman Utilitas Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan utilitas marjinal yang sama besarnya. 18
  • 19. Produk A p=$1 Produk B p=$2 Unit Utilitas Marjinal MUa/pa MU MUb/pb 1 10 24 2 8 20 3 7 18 4 6 16 5 5 12 6 4 6 7 3 4 10 8 7 6 5 4 3 12 10 9 8 6 3 2 19
  • 20. 20 MU/p, Produk A MU/p, Produk B 1 10 1 12 2 8 2 10 3 7 3 9 4 6 4 8 5 5 5 6 6 4 6 3 7 3 7 2 Pengeluaran Produk A Produk B  $2 1   $3 1 1  $2 1   $3 1 1 $10 4 2 Proses Pembuatan Keputusan Apa yg Konsumen Beli Pertama? Dan Berikutnya?
  • 21. Kepuasan Maksimum MU produk A Harga A MU produk B Harga B = 21
  • 22. Produk A p=$1 Product B p=$1 Unit Utilitas Marjinal MU/p MU MU/p 1 10 24 2 8 20 3 7 18 4 6 16 5 5 12 6 4 6 7 3 4 10 8 7 6 5 4 3 24 20 18 16 12 6 4 22
  • 23. . 23 MU/p, Produk A MU/p, Produk B 1 10 1 24 2 8 2 20 3 7 3 18 4 6 4 16 5 5 5 12 6 4 6 6 7 3 7 4 Pengeluaran Produk A Produk B Proses Pembuatan Keputusan  $1 1  $1 1  $1 1  $1 1 $1 1    $1 1 $1 1 $1 1  $10 6 4 $1 1 1  
  • 24. ▷ Ketika pProduk B=$2  Kuantitas yg diminta adalah 4 ▷ Ketika pProduk B=$1  Kuantitas yg diminta 6 Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan 24
  • 25. Produk B Harga Kuantitas diminta $1 $2 6 4 4 $1 $2 D 6 Harga Kuantitas diminta Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan 25
  • 26. ▷ Efek Substitusi  Ketika harga yang lebih tinggi menyebabkan substitusi barang-barang lain untuk memenuhi kepuasan. ▷ Efek Pendapatan  Peningkatan harga menurunkan pendapatan riil dan mengurangi konsumsi terhadap komoditas yang diinginkan. Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan 26
  • 27. PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference ▷ Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen dengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama. ▷ Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinal yang menunjukkan tingkat kepuasaan mengkonsumsi barang dalam model kurva kepuasaan sama (indifference curve). 27
  • 28. PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference Asumsi dasar : 1. Konsumen rasional, memaksimalkan utility dengan pendapatan pada harga pasar tertentu. Dan konsumen dianggap mempunyai pengetahuan sempurna mengenai informasi pasar. 2. Utility bersifat ordinal artinya konsumen cukup memberikan rangking /peringkat kombinasi mana saja yang ia sukai . 3. Konsumen lbh menyukai yg lebih banyak dibandingkan lbh sedikit, artinya semakin banyak barang yg dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasaan yg dimilikinya. 28
  • 29. PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference 1. Menganut hukum Diminishing Marginal Rate of Substitution artinya bila konsumen menaikkan konsumsi barang yg satu akan menyebabkan penurunan konsumsi barang yg lain. 2. Total Utility yg diperoleh konsumen tergantung dari jumlah barang yg dikonsumsikan. 3. Bersifat consistency dan trasivity of choice artinya bila, A>B, B>C maka barang A lebih disukai dari B dan barang B lebih disukai dari C kesimpulannya bahwa A>B>C maka A>C. 29
  • 30. PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference ▷ Indeference Curve adalah kurva yg menghubungkan titik-titik kombinasi 2 macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yg sama. ▷ Ciri2 Indeference Curve : 1. Berlereng/slope negatif. Hal ini menunjukkan apabila dia ingin mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y. 2. Cembung ke titik origin (Convex) derajat penggantian antar barang konsumsi semakin menurun. Hal ini masih berkaitan dgn hukum Gossen, dimana apabila pada titik tertentu semakin banyak mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan atas barang Y tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y. 30
  • 31. PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference 3. Tidak saling berpotongan Kurva Indiference menggambarkan kombinasi dua macam input untuk menghasilkan output yg sama (yaitu kepuasan). 4. Turun dari kiri atas ke kanan bawah untuk kombinasi antara barang X dan Y artinya semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin ) semakin tinggi tingkat kepuasannya. 31
  • 32. Bentuk Kurva Indiferens Qy Qx 0 IC A B Y1 Y2 X1 X2 Kurva Indiferens biasa juga disebut Kurva kepuasan sama
  • 33. Asumsi-asumsi model kurva indiferens ▷ Model utilitas secara ordinal (kepuasan konsumen tidak dapat diukur dalam satuan apapun) ▷ Utilitas Konsumen = f (barang X, Y, Z, …) ▷ Keseimbangan kepuasan konsumen ▷ Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran(budget line) y x xy MU MU X Y MRS   D D 
  • 34. GARIS ANGGARAN ( Budget Line) ▷ Adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan/anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu. ▷ Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang yg terletak pada atau sebelah kiri garis anggaran (Budget Line). 34
  • 35. Garis Anggaran (Budget Line) ▷ Merupakan batasan (constrain) kemampuan konsumen, secara umum satuan uang (M) Px(Qx) + Py(Qy) ≤ M ▷ jika konsumen ingin menggunakan semua anggaran yang tersedia Px(Qx) + Py(Qy) = M Y X M/Px M/Py 0
  • 36. Kurva Anggaran dan Perubahan Anggaran Y X Y X 0 0 A1 A2 A1 A2 Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah Y dan Jumlah X, disebabkan oleh Naiknya Anggaran Konsumen Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah X, Y tetap, disebabkan oleh Turunnya harga barang X
  • 37. Menentukan Jumlah Kepuasan Konsumen Y X 0 IC3 IC2 IC1 Y* X* E B D A ▷ IC1 dengan titik A dan B menunjukkan kepuasan Konsumen belum optimal, ▷ IC2 dengan titik E konsumen mencapai titik optimum ▷ IC3 dengan titik D anggaran konsumen tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan barang X dan Y.
  • 38. Latihan Q MU makanan MU pakaian 1 25 26 2 23 25 3 22 21 4 18 20 5 16 19 6 15 18 7 14 17 8 13 16 9 12 15 10 11 13
  • 39. Latihan Seorang konsumen memiliki penghasilan $40 per bulan. Seluruhnya dibelanjakan pakaian dan makanan, harga pakaian $4 per unit dan harga makanan $2 per unit. Adapun selera konsumen terhadap pakaian dan makanan dapat digambarkan dalam tabel. Pertanyaan: a. Tentukan kombinasi pakaian dan makanan yang dapat dibeli agar tercapai keseimbangan konsumen b. Apabila harga makanan naik menjadi $4, tentukan kombinasi makanan dan pakaian yang dibeli agar tercapai keseimbangan konsumen c. Gambarkan kurva kepuasan sama konsumen tersebut
  • 40. Soal  Seorang konsumen membeli pakaian dan parfum, dan nilai guna total dari pakaian dan parfum tersebut adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini: a) Tentukan nilai guna marjinal dari membeli parfum dan pakaian! b) Misalkan harga parfum dan pakaian masing-masing adalah Rp.500, berapakah jumlah parfum dan pakaian yang akan dibelinya apabila uang yang dibelanjakannya adalah sebanyak Rp. 4.000? c) Apabila harga parfum turun menjadi Rp. 250, harga pakaian naik menjadi 750 dan uang yang dibelanjakan naik dua kalinya , berapa jumlah parfum dan pakaian yang dapat dibeli? Jumlah Parfum UT Parfum Jumlah Pakaian UT Pakaian 1 250 1 370 2 460 2 650 3 630 3 850 4 760 4 980 5 850 5 1050 6 900 6 1070