SlideShare une entreprise Scribd logo
Sistem Paging
Edi Sugiarto, S.Kom
Pendahuluan
 Program yang dijalankan harus dimuat di
memori utama.
 Masalah muncul ketika program yang
dijalankan lebih besar dibanding memori
utama yang tersedia
 Terdapat dua solusi untuk masalah ini :
◦ Overlay
◦ Memori maya
Konsep Overlay
 Program dipecah menjadi bagian-bagian yang
dapat dimuat di memori disebut overlay.
 Overlay yang belum diperlukan (tidak sedang
dieksekusi) disimpan di disk.
 Overlay dimuatkan ke memori begitu
diperlukan dengan cara pertukaran antara
memori utama dan memori sekunder (disk)
oleh sistem operasi.
Sistem Operasi
Bagian kode
dan data pemakai
yang harus selalu
ada di memori
utama selama
eksekusi program
Daerah Overlay
Fase inisialisasi
Fase
pemrosesan Fase keluaran
Teknik overlay ini telah
ditinggalkan karena teknik
memori maya telah dapat
diimplementasikan dengan
murah dan berkinerja bagus
Konsep Memori Maya
 Memori maya adalah kemampuan
mengalamati ruang memori melebihi
memori utama yang tersedia.
 Konsep ini dikemukakan pertama kali
oleh Fotheringham pada 1961.
 Gagasan memori maya adalah ukuran
gabungan program, data, dan stack
melampaui jumlah memori fisik yang
tersedia.
 Contoh penggunaan :
◦ Program 10 Megabyte dapat berjalan di mesin
2 Megabyte, yaitu memilih bagian proses
sebesar 2 Megabyte secara hati-hati dan
ditaruh di memori.
◦ Bagian proses di swap antara disk dan memori
saat diperlukan secara otomatis oleh sistem
operasi.
 Memori maya meningkatkan efisiensi sistem
multiprogramming.
 Kecepatan eksekusi dengan teknik memori maya
melambat dipengaruhi waktu tunda pengambilan
bagian-bagian proses di memori sekunder saat
proses berjalan.
 Memori maya dapat dilakukan dengan tiga cara :
◦ Sistem paging
◦ Segmentasi
◦ Kombinasi paging dan segmentasi
Deskripsi Sistem Paging
 Sistem paging mengimplementasikan
ruang alamat besar pada memori kecil
menggunakan index register, base
register, dan segment register.
 Dengan sistem paging pemakai seolah
memiliki ruang memori yang sangat besar
tanpa mengelola overlay.
 Beberapa istilah dalam sistem paging :
◦ Alamat maya (virtual address)
◦ Alamat nyata (real address)
◦ Page
◦ Page frame
◦ Page fault
◦ MMU
 Alamat Maya
◦ Merupakan alamat yang dihasilkan dari
perhitungan menggunakan index register, base
register, segment register, dsb.
◦ Ruang alamat yang dibentuk alamat maya
disebut ruang alamat maya (virtual address
space).
 Alamat nyata
◦ Merupakan alamat di memori utama fisik.
◦ Ruang alamat yang dibentuk alamat nyata
disebut ruang alamat nyata (real address
space).
 Page
◦ Adalah unit terkecil virtual address space.
◦ Ruang alamat maya proses merupakan
kelipatan page yang berukuran sama.
 Page frame
◦ Adalah unit terkecil memori fisik
◦ Memori fisik secara konseptual dibagi
menjadi sejumlah unit berukuran tetap disebut
page frame.
◦ Page frame sering juga disingkat frame.
 Page Fault
◦ Sering disingkat fault
◦ Adalah exception untuk permintaan alokasi
‘page’ ke memori dalam konteks memori
maya.
Pemetaan Page menjadi Page
Frame
Memori Maya
Memori Nyata
 Meski pengacuan proses dilakukan berdasarkan
alamat maya, proses yang sesungguhnya
berjalan di memori nyata.
 Alamat maya harus dipetakan menjadi alamat
nyata saat proses dieksekusi
 Pemetaan harus di lakukan dengan cepat atau
kinerja komputer akan menurun drastis.
 Sistem komputer akan menterjemahkan alamat
maya menjadi alamat fisik, bagian yang bertugas
untuk memetakan adalam MMU.
Memory Management Unit (MMU)
 Merupakan kumpulan chip yang
memetakan alamat maya ke alamat fisik.
 pada komputer tanpa memori maya,
alamat langsung diletakkan ke bus dan
menyebabkan word memori fisik diaca
atau ditulis.
 Pada komputer dengan memori maya,
alamat tidak diletakkan ke bus secara
langsung tapi lewat MMU yang
selanjutnya memetakan alamat maya ke
alamat memori fisik.
 Pada pemroses modern, MMU sudah menyatu
di pemroses.
MEMORI
PENGENDALI
DISK
PEMROSES
MMU
BUS
Pemroses
mengirimkan
alamat maya ke
MMU
MMU mengirim
alamat fisik ke
memori
 Memori fisik berisi sejumlah page frame yang
memuat sebagian page proses.
 Terdapat mekanisme translasi alamat untuk
memetakan page ke alamat fisik.
 Karena masing2 page dipetakan terpisah, frame-
frame proses tidak perlu menempati memori
fisik berurutan.
 Sistem memori maya memiliki properti alamat
kontigu pada ruang alamat maya namun tidak
harus kontigu di memori nyata.
 Properti ini disebut kontigu semu (artificial
contiguity). Memori Maya
Memori Nyata
Fungsi MMU
 MMU memiliki fungsi sebagai berikut :
◦ Pemetaan memori maya ke memori fisik
◦ Bila alamat memori diminta tidak tersedia di
memori fisik, MMU menerbitkan exception
adanya page-fault.
Skema Pemetaan
 Pada komputer dengan memori maya,
alamat tidak diletakkan ke bus secara
langsung namun dilewatkan ke MMU
yang memetakan alaat maya ke alamat
memori fisik.
 Umumnya alamat maya lebih besar dari
alamat fisik
Komponen Internal MMU
Nomor Page Offset
Nomor Page Frame Offset
Tabel Page
Register Alamat Memori Maya
Register Alamat Memori Nyata
Komponen MMU
 Register Alamat Maya
◦ Menyimpan alamat maya yang diacu
◦ Nilai di register alamat maya dibagi menjadi 2
:
 Bit beroder tinggi yang menyatakan nomor page
maya
 Bit-bit sisa yang merupakan offset alamat maya
 Tabel page
◦ Berisi informasi mengenai
 Present bit
 Nomor page frame
 Register alamat fisik
◦ Menyimpan alamat fisik yang disinyalkan ke
bus
◦ Nilai di register alamat fisik dibagi menjadi 2 :
 Bit nomor page frame
 Bit sisa / offset alamat frame.
 Untuk mendapatkan alamat fisik dapat
digunakan rumus sbb :
◦ Nomor Page = Alamat Logika div Ukuran
Page
◦ Offset = Alamat Logika mod Ukuran Page
◦ Alamat Fisik = nomor frame * ukuran frame +
offset
Contoh Translasi
0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0
Alamat logika : 1502
Nomor Page : 1 Offset : 478
00101 1
00110 1
00011 0
0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0
Nomor Frame : 6 Offset : 478
P0
P1
P2
Alamat Fisik : 6622
Tabel-tabel page
 Pemakain tabel page pada sistem paging
menimbulkan dua masalah utama :
◦ Tabel page dapat berukuran sangat besar
 Tergantung jumlah bit register alamat dan ukuran
page.
◦ Pemetaan harus dilakukan secara cepat.
 Pemetaan dilakukan setiap terjadi pengacuan
memori
Algoritma Penggantian Page
Penggantian page
 Saat terjadi page fault berarti harus
diputuskan page frame di memori fisik
yang harus diganti.
 Kinerja sistem akan baik jika page yang
diganti dipilih yang tidak akan digunakan
di masa mendatang.
 Jika page yang diganti akan digunakan
kembali, maka page akan dikembalikan
secepatnya, alhasil akan terjadi page fault
berulang-ulang
Algoritma Penggantian
Page
 Algoritma untuk penggantian page
antaralain :
◦ Algoritma penggantian page acak
◦ Algoritma penggantian page optimal
◦ Algoritma penggantian page NRU (Not-
Recently Used)
◦ Algoritma penggantian page FIFO (First In
First Out)
◦ Algoritma penggantian page LRU (Least-
Recently Used)
Algoritma Penggantian Page
Acak
 Tidak menggunakan informasi apapun dalam
menentukan page yang diganti
 Semua page di memori utama memiliki bobot
sama untuk dipilih.
 Teknik ini dapat memilih sembarang page
termasuk page yang sedang diacu.
 Teknik ini sangat buruk.
2 0 4 2 5 4 3 2 3 5 0 5 1 2 1
2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 1 1 1
0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 5 5 2 2
4 4 5 5 5 5 5 5 0 0 0 0 0
F F F F F F F F F F F
Reference
String
Fault
Algoritma Penggantian Page
Optimal
 Mekanisme algoritma
◦ Dasar algoritma ini adalah memilih page yang
berpeluang dipakai kembali di masa datang
yang paling kecil.
◦ Strategi ini akan menghasilkan page fault
paling sedikit
◦ Algoritma ini adalah algoritma utopia (ideal
tanpa dapat dijadikan kenyataan) karena tak
mungkin dibuat prosedur yang dapat
mengetahui peluang pemakain kembali page
di masa mendatang.
2 0 4 2 5 4 3 2 3 5 0 5 1 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
0 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 3 3 3 3 0 0 1 1 1
F F F F F F F
Reference
String
Fault
Algoritma Penggantian Page
FIFO
 Mekanisme algoritma
◦ Algoritma ini memerlukan pengelolaan senarai di
memori
◦ Elemen terdepan senarai adalah page tertua dan
ujung belakang adalah page paling akhir datang
◦ Bila terjadi page fault. Page elemen terdepan
(tertua) diganti dan page baru ditambahkan di ujung
belakang senarai.
2 0 4 2 5 4 3 2 3 5 0 5 1 2 1
2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 0 0 0 2 2
0 0 0 0 0 3 3 3 3 3 5 5 5 5
4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 1 1 1
F F F F F F F F F F
Reference
String
Fault
Algoritma Penggantian Page LRU
 Berdasarkan observasi, page-page pada
instruksi terakhir berkemungkinan besar
akan dipakai kembali.
 Page-page yang lama tidak digunakan
akan tetap tidak digunakan dalam waktu
lama
 Maka algoritma LRU adalah ketika terjadi
page fault maka akan memindahkan page
yang tidak digunakan paling lama.
2 0 4 2 5 4 3 2 3 5 0 5 1 2 1
2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1
0 0 0 5 5 5 2 2 2 0 0 0 2 2
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5
F F F F F F F F F F
Reference
String
Fault

Contenu connexe

Tendances

Manajemen file
Manajemen fileManajemen file
Manajemen file
Setia Juli Irzal Ismail
 
Virtual Mapping in Virtual Memory
Virtual Mapping in Virtual MemoryVirtual Mapping in Virtual Memory
Virtual Mapping in Virtual Memory
Meghaj Mallick
 
Cache memory
Cache memoryCache memory
Cache memory
Iman Quarters
 
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Fajar Jabrik
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
Vicky Setya Hermawan
 
Operating System-Memory Management
Operating System-Memory ManagementOperating System-Memory Management
Operating System-Memory Management
Akmal Cikmat
 
OS Unit 5 - Memory Management
OS Unit 5 - Memory ManagementOS Unit 5 - Memory Management
OS Unit 5 - Memory Management
Gyanmanjari Institute Of Technology
 
Optimizacion de la busqueda de discos
Optimizacion de la busqueda de discosOptimizacion de la busqueda de discos
Optimizacion de la busqueda de discos
Jazmín Limón
 
Operating System - Monitors (Presentation)
Operating System - Monitors (Presentation)Operating System - Monitors (Presentation)
Operating System - Monitors (Presentation)
Experts Desk
 
Gestion de Memoria
Gestion de MemoriaGestion de Memoria
Gestion de Memoria
jhoax
 
Deadlock pada sistem operasi
Deadlock pada sistem operasiDeadlock pada sistem operasi
Deadlock pada sistem operasi
Ayu Arri Andanni
 
SISTEM OPERASI security system
SISTEM OPERASI security systemSISTEM OPERASI security system
SISTEM OPERASI security system
Anin Rodahad
 
Pertemuan Ke-5 - Sistem Operasi - Sinkronisasi Proses.pptx
Pertemuan Ke-5 - Sistem Operasi - Sinkronisasi Proses.pptxPertemuan Ke-5 - Sistem Operasi - Sinkronisasi Proses.pptx
Pertemuan Ke-5 - Sistem Operasi - Sinkronisasi Proses.pptx
Yaya610291
 
Deadlock
DeadlockDeadlock
4. pengamanan sistem operasi
4. pengamanan sistem operasi4. pengamanan sistem operasi
4. pengamanan sistem operasi
Maghfir Muhammad Ramadhan
 
Regiões críticas dos Sistemas Operacionais
Regiões críticas dos Sistemas OperacionaisRegiões críticas dos Sistemas Operacionais
Regiões críticas dos Sistemas Operacionais
Abadia Cardoso
 
Secondary storage
Secondary storageSecondary storage
Secondary storage
Adam Ginanjar
 
SO - Administración de Memoria
SO - Administración de MemoriaSO - Administración de Memoria
SO - Administración de Memoria
Luis Eraso
 
Concurrent transactions
Concurrent transactionsConcurrent transactions
Concurrent transactions
Sajan Sahu
 

Tendances (20)

Manajemen file
Manajemen fileManajemen file
Manajemen file
 
Virtual Mapping in Virtual Memory
Virtual Mapping in Virtual MemoryVirtual Mapping in Virtual Memory
Virtual Mapping in Virtual Memory
 
Cache memory
Cache memoryCache memory
Cache memory
 
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
 
Operating System-Memory Management
Operating System-Memory ManagementOperating System-Memory Management
Operating System-Memory Management
 
OS Unit 5 - Memory Management
OS Unit 5 - Memory ManagementOS Unit 5 - Memory Management
OS Unit 5 - Memory Management
 
Optimizacion de la busqueda de discos
Optimizacion de la busqueda de discosOptimizacion de la busqueda de discos
Optimizacion de la busqueda de discos
 
Sjf srtf
Sjf   srtfSjf   srtf
Sjf srtf
 
Operating System - Monitors (Presentation)
Operating System - Monitors (Presentation)Operating System - Monitors (Presentation)
Operating System - Monitors (Presentation)
 
Gestion de Memoria
Gestion de MemoriaGestion de Memoria
Gestion de Memoria
 
Deadlock pada sistem operasi
Deadlock pada sistem operasiDeadlock pada sistem operasi
Deadlock pada sistem operasi
 
SISTEM OPERASI security system
SISTEM OPERASI security systemSISTEM OPERASI security system
SISTEM OPERASI security system
 
Pertemuan Ke-5 - Sistem Operasi - Sinkronisasi Proses.pptx
Pertemuan Ke-5 - Sistem Operasi - Sinkronisasi Proses.pptxPertemuan Ke-5 - Sistem Operasi - Sinkronisasi Proses.pptx
Pertemuan Ke-5 - Sistem Operasi - Sinkronisasi Proses.pptx
 
Deadlock
DeadlockDeadlock
Deadlock
 
4. pengamanan sistem operasi
4. pengamanan sistem operasi4. pengamanan sistem operasi
4. pengamanan sistem operasi
 
Regiões críticas dos Sistemas Operacionais
Regiões críticas dos Sistemas OperacionaisRegiões críticas dos Sistemas Operacionais
Regiões críticas dos Sistemas Operacionais
 
Secondary storage
Secondary storageSecondary storage
Secondary storage
 
SO - Administración de Memoria
SO - Administración de MemoriaSO - Administración de Memoria
SO - Administración de Memoria
 
Concurrent transactions
Concurrent transactionsConcurrent transactions
Concurrent transactions
 

Similaire à Paging sistem pada code program xi x.ppt

Virtual memory
Virtual memoryVirtual memory
Virtual memory
Asnita Meydelia C K
 
Canmika Kumara Tungga - Memori Virtual
Canmika Kumara Tungga - Memori VirtualCanmika Kumara Tungga - Memori Virtual
Canmika Kumara Tungga - Memori Virtual
belajarkomputer
 
Virtual Memory
Virtual MemoryVirtual Memory
Virtual Memory
eddie Ismantoe
 
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori VirtualAgung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
belajarkomputer
 
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori VirtualAgung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
belajarkomputer
 
Implementasi Virtual Memory
Implementasi Virtual MemoryImplementasi Virtual Memory
Implementasi Virtual Memory
SalsabelaMaulina1
 
7.manajemen memory
7.manajemen memory7.manajemen memory
7.manajemen memory
nasib silaban
 
Implementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg a
Implementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg aImplementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg a
Implementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg a
Farras Muhammad
 
Pert 8 Virtual Memory.ppt
Pert 8 Virtual Memory.pptPert 8 Virtual Memory.ppt
Pert 8 Virtual Memory.ppt
aqildzakwanulfikri
 
Manajemen memory (10) fix
Manajemen memory (10) fixManajemen memory (10) fix
Manajemen memory (10) fix
dikkieretyan
 
Virtual Memory Kelompok 4
Virtual Memory Kelompok 4Virtual Memory Kelompok 4
Virtual Memory Kelompok 4
IQBALFANOSAWIOTAMA
 
Memori virtual
Memori virtualMemori virtual
Memori virtual
zainalarif
 
alocation of frame in OS_rev.pptx
alocation of frame in OS_rev.pptxalocation of frame in OS_rev.pptx
alocation of frame in OS_rev.pptx
DestuAdiyanto2
 
TUGAS IMPLEMENTASI VIRTUAL MEMORY
TUGAS IMPLEMENTASI VIRTUAL MEMORYTUGAS IMPLEMENTASI VIRTUAL MEMORY
TUGAS IMPLEMENTASI VIRTUAL MEMORY
DewiHuskarianti
 
9. Page Replacement (Agung. Dwi).pptx
9. Page Replacement (Agung. Dwi).pptx9. Page Replacement (Agung. Dwi).pptx
9. Page Replacement (Agung. Dwi).pptx
AgungSutanto1
 

Similaire à Paging sistem pada code program xi x.ppt (20)

Virtual memory
Virtual memoryVirtual memory
Virtual memory
 
Canmika Kumara Tungga - Memori Virtual
Canmika Kumara Tungga - Memori VirtualCanmika Kumara Tungga - Memori Virtual
Canmika Kumara Tungga - Memori Virtual
 
Virtual Memory
Virtual MemoryVirtual Memory
Virtual Memory
 
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori VirtualAgung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
 
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori VirtualAgung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
 
Front side bus
Front side busFront side bus
Front side bus
 
Implementasi Virtual Memory
Implementasi Virtual MemoryImplementasi Virtual Memory
Implementasi Virtual Memory
 
7.manajemen memory
7.manajemen memory7.manajemen memory
7.manajemen memory
 
Implementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg a
Implementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg aImplementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg a
Implementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg a
 
Pert 8 Virtual Memory.ppt
Pert 8 Virtual Memory.pptPert 8 Virtual Memory.ppt
Pert 8 Virtual Memory.ppt
 
Manajemen memory (10) fix
Manajemen memory (10) fixManajemen memory (10) fix
Manajemen memory (10) fix
 
Virtual Memory Kelompok 4
Virtual Memory Kelompok 4Virtual Memory Kelompok 4
Virtual Memory Kelompok 4
 
Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9
 
Memori virtual
Memori virtualMemori virtual
Memori virtual
 
alocation of frame in OS_rev.pptx
alocation of frame in OS_rev.pptxalocation of frame in OS_rev.pptx
alocation of frame in OS_rev.pptx
 
Pertemuan3
Pertemuan3Pertemuan3
Pertemuan3
 
TUGAS IMPLEMENTASI VIRTUAL MEMORY
TUGAS IMPLEMENTASI VIRTUAL MEMORYTUGAS IMPLEMENTASI VIRTUAL MEMORY
TUGAS IMPLEMENTASI VIRTUAL MEMORY
 
Os ppt.9
Os ppt.9Os ppt.9
Os ppt.9
 
Pert.8 memori virtual
Pert.8 memori virtualPert.8 memori virtual
Pert.8 memori virtual
 
9. Page Replacement (Agung. Dwi).pptx
9. Page Replacement (Agung. Dwi).pptx9. Page Replacement (Agung. Dwi).pptx
9. Page Replacement (Agung. Dwi).pptx
 

Dernier

ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
ABDULRASIDSANGADJI1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 

Dernier (20)

ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 

Paging sistem pada code program xi x.ppt

  • 2. Pendahuluan  Program yang dijalankan harus dimuat di memori utama.  Masalah muncul ketika program yang dijalankan lebih besar dibanding memori utama yang tersedia  Terdapat dua solusi untuk masalah ini : ◦ Overlay ◦ Memori maya
  • 3. Konsep Overlay  Program dipecah menjadi bagian-bagian yang dapat dimuat di memori disebut overlay.  Overlay yang belum diperlukan (tidak sedang dieksekusi) disimpan di disk.  Overlay dimuatkan ke memori begitu diperlukan dengan cara pertukaran antara memori utama dan memori sekunder (disk) oleh sistem operasi.
  • 4. Sistem Operasi Bagian kode dan data pemakai yang harus selalu ada di memori utama selama eksekusi program Daerah Overlay Fase inisialisasi Fase pemrosesan Fase keluaran Teknik overlay ini telah ditinggalkan karena teknik memori maya telah dapat diimplementasikan dengan murah dan berkinerja bagus
  • 5. Konsep Memori Maya  Memori maya adalah kemampuan mengalamati ruang memori melebihi memori utama yang tersedia.  Konsep ini dikemukakan pertama kali oleh Fotheringham pada 1961.  Gagasan memori maya adalah ukuran gabungan program, data, dan stack melampaui jumlah memori fisik yang tersedia.
  • 6.
  • 7.  Contoh penggunaan : ◦ Program 10 Megabyte dapat berjalan di mesin 2 Megabyte, yaitu memilih bagian proses sebesar 2 Megabyte secara hati-hati dan ditaruh di memori. ◦ Bagian proses di swap antara disk dan memori saat diperlukan secara otomatis oleh sistem operasi.
  • 8.  Memori maya meningkatkan efisiensi sistem multiprogramming.  Kecepatan eksekusi dengan teknik memori maya melambat dipengaruhi waktu tunda pengambilan bagian-bagian proses di memori sekunder saat proses berjalan.  Memori maya dapat dilakukan dengan tiga cara : ◦ Sistem paging ◦ Segmentasi ◦ Kombinasi paging dan segmentasi
  • 9. Deskripsi Sistem Paging  Sistem paging mengimplementasikan ruang alamat besar pada memori kecil menggunakan index register, base register, dan segment register.  Dengan sistem paging pemakai seolah memiliki ruang memori yang sangat besar tanpa mengelola overlay.
  • 10.  Beberapa istilah dalam sistem paging : ◦ Alamat maya (virtual address) ◦ Alamat nyata (real address) ◦ Page ◦ Page frame ◦ Page fault ◦ MMU
  • 11.  Alamat Maya ◦ Merupakan alamat yang dihasilkan dari perhitungan menggunakan index register, base register, segment register, dsb. ◦ Ruang alamat yang dibentuk alamat maya disebut ruang alamat maya (virtual address space).
  • 12.  Alamat nyata ◦ Merupakan alamat di memori utama fisik. ◦ Ruang alamat yang dibentuk alamat nyata disebut ruang alamat nyata (real address space).  Page ◦ Adalah unit terkecil virtual address space. ◦ Ruang alamat maya proses merupakan kelipatan page yang berukuran sama.
  • 13.  Page frame ◦ Adalah unit terkecil memori fisik ◦ Memori fisik secara konseptual dibagi menjadi sejumlah unit berukuran tetap disebut page frame. ◦ Page frame sering juga disingkat frame.  Page Fault ◦ Sering disingkat fault ◦ Adalah exception untuk permintaan alokasi ‘page’ ke memori dalam konteks memori maya.
  • 14. Pemetaan Page menjadi Page Frame Memori Maya Memori Nyata
  • 15.  Meski pengacuan proses dilakukan berdasarkan alamat maya, proses yang sesungguhnya berjalan di memori nyata.  Alamat maya harus dipetakan menjadi alamat nyata saat proses dieksekusi  Pemetaan harus di lakukan dengan cepat atau kinerja komputer akan menurun drastis.  Sistem komputer akan menterjemahkan alamat maya menjadi alamat fisik, bagian yang bertugas untuk memetakan adalam MMU.
  • 16. Memory Management Unit (MMU)  Merupakan kumpulan chip yang memetakan alamat maya ke alamat fisik.  pada komputer tanpa memori maya, alamat langsung diletakkan ke bus dan menyebabkan word memori fisik diaca atau ditulis.  Pada komputer dengan memori maya, alamat tidak diletakkan ke bus secara langsung tapi lewat MMU yang selanjutnya memetakan alamat maya ke alamat memori fisik.
  • 17.  Pada pemroses modern, MMU sudah menyatu di pemroses. MEMORI PENGENDALI DISK PEMROSES MMU BUS Pemroses mengirimkan alamat maya ke MMU MMU mengirim alamat fisik ke memori
  • 18.  Memori fisik berisi sejumlah page frame yang memuat sebagian page proses.  Terdapat mekanisme translasi alamat untuk memetakan page ke alamat fisik.  Karena masing2 page dipetakan terpisah, frame- frame proses tidak perlu menempati memori fisik berurutan.  Sistem memori maya memiliki properti alamat kontigu pada ruang alamat maya namun tidak harus kontigu di memori nyata.
  • 19.  Properti ini disebut kontigu semu (artificial contiguity). Memori Maya Memori Nyata
  • 20. Fungsi MMU  MMU memiliki fungsi sebagai berikut : ◦ Pemetaan memori maya ke memori fisik ◦ Bila alamat memori diminta tidak tersedia di memori fisik, MMU menerbitkan exception adanya page-fault.
  • 21. Skema Pemetaan  Pada komputer dengan memori maya, alamat tidak diletakkan ke bus secara langsung namun dilewatkan ke MMU yang memetakan alaat maya ke alamat memori fisik.  Umumnya alamat maya lebih besar dari alamat fisik
  • 22. Komponen Internal MMU Nomor Page Offset Nomor Page Frame Offset Tabel Page Register Alamat Memori Maya Register Alamat Memori Nyata
  • 23. Komponen MMU  Register Alamat Maya ◦ Menyimpan alamat maya yang diacu ◦ Nilai di register alamat maya dibagi menjadi 2 :  Bit beroder tinggi yang menyatakan nomor page maya  Bit-bit sisa yang merupakan offset alamat maya  Tabel page ◦ Berisi informasi mengenai  Present bit  Nomor page frame
  • 24.  Register alamat fisik ◦ Menyimpan alamat fisik yang disinyalkan ke bus ◦ Nilai di register alamat fisik dibagi menjadi 2 :  Bit nomor page frame  Bit sisa / offset alamat frame.
  • 25.  Untuk mendapatkan alamat fisik dapat digunakan rumus sbb : ◦ Nomor Page = Alamat Logika div Ukuran Page ◦ Offset = Alamat Logika mod Ukuran Page ◦ Alamat Fisik = nomor frame * ukuran frame + offset
  • 26. Contoh Translasi 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 Alamat logika : 1502 Nomor Page : 1 Offset : 478 00101 1 00110 1 00011 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 Nomor Frame : 6 Offset : 478 P0 P1 P2 Alamat Fisik : 6622
  • 27. Tabel-tabel page  Pemakain tabel page pada sistem paging menimbulkan dua masalah utama : ◦ Tabel page dapat berukuran sangat besar  Tergantung jumlah bit register alamat dan ukuran page. ◦ Pemetaan harus dilakukan secara cepat.  Pemetaan dilakukan setiap terjadi pengacuan memori
  • 29. Penggantian page  Saat terjadi page fault berarti harus diputuskan page frame di memori fisik yang harus diganti.  Kinerja sistem akan baik jika page yang diganti dipilih yang tidak akan digunakan di masa mendatang.  Jika page yang diganti akan digunakan kembali, maka page akan dikembalikan secepatnya, alhasil akan terjadi page fault berulang-ulang
  • 30. Algoritma Penggantian Page  Algoritma untuk penggantian page antaralain : ◦ Algoritma penggantian page acak ◦ Algoritma penggantian page optimal ◦ Algoritma penggantian page NRU (Not- Recently Used) ◦ Algoritma penggantian page FIFO (First In First Out) ◦ Algoritma penggantian page LRU (Least- Recently Used)
  • 31. Algoritma Penggantian Page Acak  Tidak menggunakan informasi apapun dalam menentukan page yang diganti  Semua page di memori utama memiliki bobot sama untuk dipilih.  Teknik ini dapat memilih sembarang page termasuk page yang sedang diacu.  Teknik ini sangat buruk.
  • 32. 2 0 4 2 5 4 3 2 3 5 0 5 1 2 1 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 5 5 2 2 4 4 5 5 5 5 5 5 0 0 0 0 0 F F F F F F F F F F F Reference String Fault
  • 33. Algoritma Penggantian Page Optimal  Mekanisme algoritma ◦ Dasar algoritma ini adalah memilih page yang berpeluang dipakai kembali di masa datang yang paling kecil. ◦ Strategi ini akan menghasilkan page fault paling sedikit ◦ Algoritma ini adalah algoritma utopia (ideal tanpa dapat dijadikan kenyataan) karena tak mungkin dibuat prosedur yang dapat mengetahui peluang pemakain kembali page di masa mendatang.
  • 34. 2 0 4 2 5 4 3 2 3 5 0 5 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 0 0 1 1 1 F F F F F F F Reference String Fault
  • 35. Algoritma Penggantian Page FIFO  Mekanisme algoritma ◦ Algoritma ini memerlukan pengelolaan senarai di memori ◦ Elemen terdepan senarai adalah page tertua dan ujung belakang adalah page paling akhir datang ◦ Bila terjadi page fault. Page elemen terdepan (tertua) diganti dan page baru ditambahkan di ujung belakang senarai.
  • 36. 2 0 4 2 5 4 3 2 3 5 0 5 1 2 1 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 3 3 3 3 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 1 1 1 F F F F F F F F F F Reference String Fault
  • 37. Algoritma Penggantian Page LRU  Berdasarkan observasi, page-page pada instruksi terakhir berkemungkinan besar akan dipakai kembali.  Page-page yang lama tidak digunakan akan tetap tidak digunakan dalam waktu lama  Maka algoritma LRU adalah ketika terjadi page fault maka akan memindahkan page yang tidak digunakan paling lama.
  • 38. 2 0 4 2 5 4 3 2 3 5 0 5 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 0 0 0 5 5 5 2 2 2 0 0 0 2 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 F F F F F F F F F F Reference String Fault