SlideShare une entreprise Scribd logo
METODE STATISTIKA
NONPARAMETRIK
Politeknik Statistika STIS
pada satu kelompok sampel
KELOMPOK
1
• Eliana Mardiyaningtyas
• Muhammad Diva Amrullah
• Rahadian Eka Bagus I. R.
• Rohmad Ali Fatur R.
• Surya Maruli 2KS3
(222112011)
(222112210)
(222112300)
(222112336)
(222112386)
PENDAHULUAN
• Memberikan gambaran mengenai
suatu kumpulan data
• Hanya memberikan informasi
berdasarkan data sampel tersebut
dan tidak dapat memberikan
kesimpulan atau inferensia untuk
kelompok data yang lebih besar
(populasi).
• Contoh :Tabel,grafik,diagram
STATISTIK DESKRIPTIF STATISTIK INFERENSIA
• Menarik kesimpulan atau inferensi
tentang karakteristik populasi
berdasarkan data dari sampel
• Selalu berhubungan dengan
ketidakpastian
• Proses pembuatan suatu estimasi,
prediksi, atau keputusan mengenai
suatu populasi berdasarkan suatu
sampel
ANALISIS STATISTIK
STATISTIK INFERENSIA
• Perhitungan sederhana dan cepat
• Jika ukuran sampelnya kecil/kecil
sekali misal n = 6 meskipun
distribusi populasinya diketahui, uji
statistik yang bisa dipakai adalah
uji statistik nonparametrik.
• Tidak memerlukan asumsi
kenormalan
• Dapat dipakai untuk semua jenis
skala pengukuran
KELEBIHAN KEKURANGAN
• Tidak dapat digunakan untuk
peramalan (prediksi) ataupun
pendugaan (estimasi).
• Tidak memanfaatkan semua
informasi dari sampel (tidak efisien)
• Tidak bisa melakukan uji interaksi
antar variabel seperti dalam desain
eksperimen.
• Hasil uji statistik bisa lebih lemah
dibandingkan jika memakai uji
NON-PARAMETRIK
METODE STATISTIKA
NON-PARAMETRIK
Run
Test
Sign Test
RUN TEST
RUN TEST
• Keacakan (randomness) data dari suatu sampel merupakan syarat yang harus
dipenuhi dalam pengambilan sampel suatu populasi
• Uji Run digunakan untuk menguji apakah sederetan data yang terdiri dari dua
kategori tersusun secara acak/random atau sistematik.
PENGERTIAN
PERSYARATAN
• Uji run digunakan untuk data berskala nominal atau ordinal
HIPOTESIS
• Ho : Kejadian yang diamati bersifat random
• Ha : Kejadian yang diamati tidak random
RUN TEST
• m dan n <= 20
• Pengujian dapat menggunakan tabel
Run Test
• Tolak Ho jika R <= rb dan R >= ra
• Gagal Tolak Ho, jika rb < R < ra
SAMPEL KECIL SAMPEL BESAR
• m dan n > 20
• Pengujian dengan menggunakan
pendekatan distribusi normal baku
(Z)
• Tolak Ho, jika dan
• Gagal Tolak Ho, jika
RUN TEST - SAMPEL KECIL
M : JUMLAH ANAK
LAKI-LAKI
M = 6
N : JUMLAH ANAK
PEREMPUAN
N = 8
M + N = 14
HASIL
PENGAMBILAN
SAMPEL (ORDER)
R = 9 RUNTUN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
Runtun adalah kelompok nilai yang
sama secara berurutan dari
rangkaian nilai yang didapat
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
RUN TEST - SAMPEL KECIL
RANDOM
TIDAK RANDOM TIDAK RANDOM
Titik Kritis
Bawah
(R = Rb)
Titik Kritis
Atas
(R = Ra)
Sebaran nilai R
Luas daerah kritis (peluang)
= alpha/2
Luas daerah kritis (peluang)
= alpha/2
Misal tk. signifikansi
: alpha
R = 2 R = 13
Sebaran nilai R
R = 2 R = 13
RANDOM
TIDAK RANDOM TIDAK RANDOM
Titik Kritis
Bawah
(R = Rb)
Titik Kritis
Atas
(R = Ra)
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
1
RUNT
UN
RUN TEST - SAMPEL KECIL
Penentuan Titik Kritis Bawah (rb) dan Titik Kritis Atas (ra)
menggunakan Tabel Runtun
Runtun yang dibahas
R = 9
m = Jumlah anak laki-laki
n = Jumlah anak perempuan
m = 6
n = 8
(m < n)
P (R < rb) = alpha/2 P (R > rb) = alpha/2
TABEL RUN
TEST
• Tolak Ho, jika
dan
• Gagal Tolak Ho, jika
RUN TEST - SAMPEL BESAR
STATISTIK UJI
Ket :
Jika r < µ, maka h = + 0,5
Jika r > µ, maka h = - 0,5
WILAYAH KRITIS
Hipotesis dan
taraf signifikansi
Susun observasi m dan n
berdasarkan urutan terjadinya, dan
hitung nilai run (r)
Bandingkan
dengan titik kritis
Buat keputusan
dan
interpretasikan
Hitung statistik uji
berdasarkan penggunaan
sampel kecil atau besar
PROSEDUR
PENGUJIAN
UJI RUNTUN SATU SAMPEL
CONTOH SOAL
Contoh Soal
untuk Sampel Kecil
Berikut ini hasil pelemperan koin sebanyak enam belas kali. Muncul delapan kali
head dan delapan kali tail, dengan urutan kemunculan sebagai berikut.
Gunakan tingkat signifikansi lima persen untuk menguji keacakan dari
kemunculan sisi koin!
H T T T
H T H H
H T H T
T T H H
Ho
: Kemunculan sisi koin terjadi secara acak
H1
: Kemunculan sisi koin terjadi tidak secara acak
α : 5%
Contoh Soal
untuk Sampel Kecil (Jawaban)
m = banyak head = 8
n = banyak tail = 8
R = banyak run = 9
Titik Kritis: didapatkan dari tabel G
H T T T H T H H
H T H T T T H H
Titik Kritis:
Rb = titik kritis bawah = 4
Ra = titik kritis atas = 14
∴ Gagal tolak H0
karena R berada di
antara Rb dan Ra (4 < 9 < 14)
Jadi, dengan tingkat kepercayaan 95%,
sudah cukup bukti untuk menyatakan
bahwa kemunculan sisi koin terjadi
secara acak.
Contoh Soal
untuk Sampel Kecil (Jawaban)
p-value:
Contoh Soal
untuk Sampel Kecil (Jawaban)
p-value:
Contoh Soal
untuk Sampel Kecil (Jawaban)
p-value:
P(R≤9) = 0,00016 + 0,00109 + 0,00761 + 0,02284
+ 0,06853 + 0,11422 + 0,19036 + 0,19036
= 0,59517
∴ Gagal tolak H0
karena peluang melakukan kesalahan tipe I
lebih dari yang dapat ditoleransi (0,59517 > 0,05)
Contoh Soal
untuk Sampel Kecil (Jawaban)
Jadi, dengan tingkat signifikansi 5 persen, belum cukup bukti untuk
menyatakan bahwa kemunculan sisi koin terjadi tidak secara acak.
Namun, sudah cukup bukti untuk menyatakan bahwa kemunculan sisi koin
terjadi tidak secara acak jika menggunakan tingkat signifikansi 60 persen.
Contoh Soal
untuk Sampel Besar
Pada sebuah pekan olahraga, lima puluh atlet dipilih setiap harinya untuk pemeriksaan
penggunaan doping. Pada suatu hari tertentu, terpilih 25 atlet perempuan (P) dan 25
atlet laki-laki (L) dengan urutan pemeriksaan sebagai berikut.
Ujilah keacakan dari urutan pemeriksaan tersebut dengan tingkat signifikansi 5 persen!
H0
: Pemeriksaan dilakukan secara acak
H1
: Pemeriksaan dilakukan tidak secara acak
α : 5%
Contoh Soal
untuk Sampel Besar (Jawaban)
m = banyak atlet perempuan = 25
n = banyak atlet laki-laki = 25
R = banyak run = 23
Titik kritis:
Zα/2
= ±1,96
Statistik Uji:
Contoh Soal
untuk Sampel Besar (Jawaban)
Statistik Uji:
Contoh Soal
untuk Sampel Besar (Jawaban)
p-value:
P[Z < -0,7144] = 0,2375
∴ Gagal tolak H0
karena peluang melakukan kesalahan tipe I lebih dari yang
dapat ditoleransi (0,2375 > 0,05)
∴ Gagal tolak H0
karena Zhitung
tidak
berada pada daerah penolakan
(-1,96 < -0,7144 < 1,96)
Jadi, dengan tingkat kepercayaan 95%, sudah cukup bukti untuk menyatakan
bahwa pemeriksaan penggunaan doping untuk atlet dilakukan secara acak.
SIGN TEST
SIGN TEST
• Uji tanda satu sampel (One Test Sign Test)
• Uji tanda data berpasangan
UJI NONPARAMETRIK
IDE DASAR
• Mengubah data menjadi tanda '+' dan '-'
ASUMSI
• Sampel acak selang bebas dari populasi yang tidak diketahui
mediannya
• Variabel yang diamati kontinu dan minimal berskala ordinal
UJI TANDA SATU SAMPEL
1. Menentukan Hipotesis
• Ho: M = Mo dan Ha: M ≠ Mo
• Ho: M ≤ Mo dan Ha: M > Mo
• Ho: M ≥ Mo dan Ha: M < Mo
2. Menentukan tingkat signifikansi (α)
3. Menghitung selisih setiap data terhadap median
4. Menentukan tanda
• xi > Mo diberi tanda (+)
• xi < Mo diberi tanda (-)
• xi = Mo diberi tanda (0)
UJI TANDA SATU SAMPEL
5. Menghitung jumlah tanda
• tanda "+" => m
• tanda "-" => n
• tanda "0" => dikeluarkan dari pengamatan
• N = m + n
6. Menghitung statistik uji
7. Keputusan
9. Kesimpulan
UJI TANDA SATU SAMPEL KECIL
n ≤ 25
• Ho: M = Mo dan Ha: M ≠ Mo
x = min (m,n)
Tolak Ho jika P(X ≤ x | b(N; 0,5)) ≤ α/2
• Ho: M ≤ Mo dan Ha: M > Mo
x = n
Tolak Ho jika P(X ≤ x | b(N; 0,5)) ≤ α
• Ho: M ≥ Mo dan Ha: M < Mo
x = m
Tolak Ho jika P(X ≤ x | b(N; 0,5)) ≤ α
UJI TANDA SATU SAMPEL BESAR
n > 25 dapat dilakukan pendekatan normal terhadap
distribusi binomial
pendekatan binomial akan lebih tepat bila menggunakan
faktor koreksi kontinuitas
• x + 0,5 digunakan ketika x < 0,5 N
• x - 0,5 digunakan ketika x > 0,5 N
UJI TANDA SATU
SAMPEL BESAR
• Ho: M = Mo dan Ha: M ≠ Mo
Tolak Ho jika Zhitung < -Zα/2 atau Zhitung > Zα/2
• Ho: M ≤ Mo dan Ha: M > Mo
Tolak Ho jika Zhitung < -Zα
• Ho: M ≥ Mo dan Ha: M < Mo
Tolak Ho jika Zhitung > Zα
UJI TANDA SATU SAMPEL
CONTOH SOAL
Waktu standar jarak waktu penggantian oli mesin pabrik adalah 1.8 bulan
(median waktu). Untuk evaluasi lantai produksi, pengamatan terhadap jarak
waktu penggantian oli mesin dilakukan oleh seorang sarjana Teknik Industri dan
diperoleh data sebagai berikut
Berdasarkan data pengamatan, pada taraf nyata (α = 5%), dapatkan
disimpulkan bahwa jarak waktu penggantian oli mesin sudah berbeda dengan
standar?
Tanda
Hipotesis
H0 : M = 1,8
H1 : M ≠ 1,8
x = min (m,n) = 3
Tolak Ho jika P(X ≤ x | b(N; 0,5)) ≤ 0,025
Daerah Kritis
Statistik Uji
N = 10; m = 3; n = 7
P-Value
Keputusan
Gagal Tolak Ho, karena P(X ≤ x | b(N; 0,5)) > α/2 (0,1719>0,025)
Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 5%, belum cukup bukti
untuk menunjukkan bahwa jarak waktu penggantian
oli mesin pabrik berbeda dengan standar
UJI TANDA DATA
BERPASANGAN
• Digunakan untuk melihat apakah ada perbedaan antara
dua kondisi tanpa melihat besarnya perbedaan yang
terjadi.
• Data terdiri dari sampel acak dari n pasangan pengukuran
[(X1,Y1),(X2,Y2),...,(Xn,Yn)] dimana tiap pasangan
pengukuran diambil pada subjek yang sama atau subjek
yang dipasangkan
UJI TANDA DATA
BERPASANGAN
• Fokus amatan: perbedaan antar pasangan pengukuran
• Ujitanda menggunakan data dengan skala ordinal
• Tanda (+) : kejadian yang lebih baik
• Tanda (-) : kejadian yang kurang baik
• Tanda (0) : tidak ada perbedaan kejadian pada pasangan
data
• Kejadian dengan tanda (0) tidak diikutsertakan sebagai
sampel.
UJI TANDA DATA
BERPASANGAN
• Ho : p(Xa>Xb) = p(Xa<Xb) = 0,5
(peluang banyaknya selisih nilai kelompok A dan
kelompok B baik (+) maupun (-) sama, yaitu 0,5. Atau
median selisih adalah nol)
• Ha :
p(Xa>Xb ) ≠ 0,5 atau p(Xa<Xb ) ≠ 0,5
p(Xa>Xb)>0,5
p(Xa>Xb)<0,5
• Ha: p(Xa>Xb) ≠ 0,5 atau p(Xa<Xb) ≠ 0,5
x = min (m,n)
Tolak Ho jika P(X ≤ x | b(N; 0,5)) ≤ α/2
• Ha: p(Xa>Xb) > 0,5
x = n
Tolak Ho jika P(X ≤ x | b(N; 0,5)) ≤ α
• Ha: p(Xa>Xb) < 0,5
x = m
Tolak Ho jika P(X ≤ x | b(N; 0,5)) ≤ α
UJI TANDA DATA BERPASANGAN
n > 25 dapat dilakukan pendekatan distribusi normal
x = banyaknya tanda (+) atau (-) => tergantung Ha
𝜇 = 0.5N
𝜎 = 0.5√N
Jika banyaknya tanda (+) > N/2 maka
UJI TANDA DATA BERPASANGAN
(SAMPEL BESAR)
UJI TANDA DATA BERPASANGAN
CONTOH SOAL
(KASUS SAMPEL KECIL)
Pemerintah baru-baru ini menetapkan
kebijakan untuk menaikkan cukai rokok.
Dampak dari kebijakan tersebut akan membuat
harga rokok di pasaran menjadi naik. Melalui
kebijakan ini, pemerintah berharap agar
kebanyakan perokok menjadi enggan untuk
mengonsumsi rokok karena harganya yang
mahal. Untuk menguji efektivitas dari kebijakan
ini, seorang peneliti melakukan survei terhadap
perokok di sebuah desa. Peneliti mendata
mengenai banyaknya batangan rokok yang
mereka konsumsi setiap harinya sebelum dan
sesudah kenaikan harga rokok. Data dari survei
tersebut adalah sebagai berikut
Hipotesis
H0 : Tidak ada perbedaan konsumsi rokok sebelum dan
sesudah kenaikkan harga rokok di desa tersebut
H1 : Terjadi penurunan konsumsi rokok sesudah
kenaikkan harga rokok di desa tersebut
Tingkat Signifikansi: 5%
Menyatakan selisih nilai pengamatan dalam bentuk
tanda
Karena penurunan konsumsi rokok merupakan hal
yang diharapkan, maka setiap penurunan akan diberi
tanda (+)
Hitung nilai m dan n
dari 14 sampel diperoleh:
m = 10
n =3
N = m + n = 10+3 =13
x = n = 3
Hitung P(X≤ 𝒙|𝒃(𝑵, 𝟎. 𝟓)
Dengan N = 13, x = 3 dan p = 0,5
maka
P(X≤ 3|𝑏(13;0,5) = 0,046.
Keputusan
Tolak HO, karena P(X ≤ x | b(N; 0,5)) ≤ α (0,046<0,05)
Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 5%, dapat cukup bukti bahwa terjadi penurunan
konsumsi rokok sesudah kenaikkan harga rokok di desa tersebut.
UJI TANDA DATA BERPASANGAN
CONTOH SOAL
(KASUS SAMPEL BESAR)
Sebuah lembaga melakukan riset mengenai efek suatu film terhadap pendapat orang
mengenai hukuman bagi koruptor. Film tersebut berisi materi tentang hak asasi
manusia, penegakkan hukuman di berbagai negara, dan video penyesalan dari para
pelaku korupsi. Lembaga tersebut melakukan penarikan sampel sebanyak 100
responden. Pertama-tama, responden dimintai pendapat mengenai hukuman bagi
koruptor. Kemudian, mereka akan menonton film yang sudah dipersiapkan. Setelah itu,
responden ditanyai kembali akan pendapat mereka terhadap hukuman. Hasilnya
adalah sebagai berikut
Ujilah apakah terdapat perbedaan pendapat responden sebelum dan sesudah menonton
film
Hipotesis
H0 : Tidak ada perbedaan pendapat responden sebelum dan sesudah menonton film
H1 : Ada perbedaan pendapat responden sebelum dan sesudah menonton film
Tingkat Signifikansi: 5%
Statistik Uji
Banyaknya tanda (+) adalah 35 dan banyaknya tanda (-) adalah 9. Sehingga jumlah N
adalah 44. Karena N > 25, maka perhitungan statistik uji menggunakan pendekatan
distribusi normal dengan rumus sebagai berikut
Keputusan
Tolak H0, karena Z hitung > Zα/2 (3,77>1,96)
Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 5%, dapat cukup bukti bahwa terdapat
perbedaan pendapat responden sebelum dan sesudah menonton film
mengenai hukuman bagi koruptor.
Any
Questions?

Contenu connexe

Similaire à Metode Statistik Non parametrik pada satu kelompok sampel.pdf

Statistika UJI NORMALITAS
Statistika UJI NORMALITASStatistika UJI NORMALITAS
Statistika UJI NORMALITAS
Aprilia putri
 
Uji normalitas dan_homogenitas
Uji normalitas dan_homogenitasUji normalitas dan_homogenitas
Uji normalitas dan_homogenitas
fitriafadhilahh
 
Makalah uji normalitas
Makalah uji normalitasMakalah uji normalitas
Makalah uji normalitas
restu sri rahayu
 
power point uji pra-syarat analisis pptx
power point uji pra-syarat analisis pptxpower point uji pra-syarat analisis pptx
power point uji pra-syarat analisis pptx
ssuser8d263b
 
Pertemuan 13
Pertemuan 13Pertemuan 13
Pertemuan 13
widyareza2
 
Uji normalitas dan homogenitas ri
Uji normalitas dan homogenitas riUji normalitas dan homogenitas ri
Uji normalitas dan homogenitas riratuilma
 
Analisis korelasi linier sederhana
Analisis korelasi linier sederhanaAnalisis korelasi linier sederhana
Analisis korelasi linier sederhana
Putra Samada
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
silvia kuswanti
 
Uji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitasUji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitas
desty rupalestari
 
KEL.1_A_STATISTIKA_UJI HIPOTESIS FiX.pptx
KEL.1_A_STATISTIKA_UJI HIPOTESIS FiX.pptxKEL.1_A_STATISTIKA_UJI HIPOTESIS FiX.pptx
KEL.1_A_STATISTIKA_UJI HIPOTESIS FiX.pptx
MeigunaCikitapilagis
 
Uji Kesesuaian Sebaran Statistika Matematika
Uji Kesesuaian Sebaran Statistika MatematikaUji Kesesuaian Sebaran Statistika Matematika
Uji Kesesuaian Sebaran Statistika Matematika
PPs Universitas Negeri Makassar
 
Analisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasiAnalisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasi
Operator Warnet Vast Raha
 
12611132 muthia khaerunnisa
12611132 muthia khaerunnisa12611132 muthia khaerunnisa
12611132 muthia khaerunnisa
Muthya Khaerunnisa
 
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf
YusufNugroho11
 
12 Distribusi Normal.pdf
12 Distribusi Normal.pdf12 Distribusi Normal.pdf
12 Distribusi Normal.pdf
ssuser066def
 
Uji hipotesis rata rata
Uji hipotesis rata rataUji hipotesis rata rata
Uji hipotesis rata rata
Angga Debby Frayudha
 
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleStatistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Selvin Hadi
 
Materi regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptxMateri regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptx
Zudan2
 
Uji hipotesis rata rata
Uji hipotesis rata rataUji hipotesis rata rata
Uji hipotesis rata rata
Angga Debby Frayudha
 
8. uji normalitas dan homogenitas
8. uji normalitas dan homogenitas8. uji normalitas dan homogenitas
8. uji normalitas dan homogenitas
Ria Defti Nurharinda
 

Similaire à Metode Statistik Non parametrik pada satu kelompok sampel.pdf (20)

Statistika UJI NORMALITAS
Statistika UJI NORMALITASStatistika UJI NORMALITAS
Statistika UJI NORMALITAS
 
Uji normalitas dan_homogenitas
Uji normalitas dan_homogenitasUji normalitas dan_homogenitas
Uji normalitas dan_homogenitas
 
Makalah uji normalitas
Makalah uji normalitasMakalah uji normalitas
Makalah uji normalitas
 
power point uji pra-syarat analisis pptx
power point uji pra-syarat analisis pptxpower point uji pra-syarat analisis pptx
power point uji pra-syarat analisis pptx
 
Pertemuan 13
Pertemuan 13Pertemuan 13
Pertemuan 13
 
Uji normalitas dan homogenitas ri
Uji normalitas dan homogenitas riUji normalitas dan homogenitas ri
Uji normalitas dan homogenitas ri
 
Analisis korelasi linier sederhana
Analisis korelasi linier sederhanaAnalisis korelasi linier sederhana
Analisis korelasi linier sederhana
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
Uji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitasUji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitas
 
KEL.1_A_STATISTIKA_UJI HIPOTESIS FiX.pptx
KEL.1_A_STATISTIKA_UJI HIPOTESIS FiX.pptxKEL.1_A_STATISTIKA_UJI HIPOTESIS FiX.pptx
KEL.1_A_STATISTIKA_UJI HIPOTESIS FiX.pptx
 
Uji Kesesuaian Sebaran Statistika Matematika
Uji Kesesuaian Sebaran Statistika MatematikaUji Kesesuaian Sebaran Statistika Matematika
Uji Kesesuaian Sebaran Statistika Matematika
 
Analisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasiAnalisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasi
 
12611132 muthia khaerunnisa
12611132 muthia khaerunnisa12611132 muthia khaerunnisa
12611132 muthia khaerunnisa
 
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf
 
12 Distribusi Normal.pdf
12 Distribusi Normal.pdf12 Distribusi Normal.pdf
12 Distribusi Normal.pdf
 
Uji hipotesis rata rata
Uji hipotesis rata rataUji hipotesis rata rata
Uji hipotesis rata rata
 
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleStatistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
 
Materi regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptxMateri regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptx
 
Uji hipotesis rata rata
Uji hipotesis rata rataUji hipotesis rata rata
Uji hipotesis rata rata
 
8. uji normalitas dan homogenitas
8. uji normalitas dan homogenitas8. uji normalitas dan homogenitas
8. uji normalitas dan homogenitas
 

Plus de StatistikInferensial

Uji Non Parametrik : K Sampel.pdf
Uji Non Parametrik : K Sampel.pdfUji Non Parametrik : K Sampel.pdf
Uji Non Parametrik : K Sampel.pdf
StatistikInferensial
 
Metode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdf
Metode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdfMetode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdf
Metode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdf
StatistikInferensial
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
StatistikInferensial
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
StatistikInferensial
 
Analysis of Covariance (Ancova).pdf
Analysis of Covariance (Ancova).pdfAnalysis of Covariance (Ancova).pdf
Analysis of Covariance (Ancova).pdf
StatistikInferensial
 
Analysis of Covariance (ANCOVA).pptx
Analysis of Covariance (ANCOVA).pptxAnalysis of Covariance (ANCOVA).pptx
Analysis of Covariance (ANCOVA).pptx
StatistikInferensial
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptxUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
StatistikInferensial
 
Metode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptxMetode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
StatistikInferensial
 
Metode Statistika Non Parametrik pada satu kelompok sampel .pptx
Metode Statistika Non Parametrik pada satu kelompok sampel .pptxMetode Statistika Non Parametrik pada satu kelompok sampel .pptx
Metode Statistika Non Parametrik pada satu kelompok sampel .pptx
StatistikInferensial
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptxUji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
StatistikInferensial
 
Uji Friedman dan Kruskalwallis.pptx
Uji Friedman dan Kruskalwallis.pptxUji Friedman dan Kruskalwallis.pptx
Uji Friedman dan Kruskalwallis.pptx
StatistikInferensial
 

Plus de StatistikInferensial (12)

Uji Non Parametrik : K Sampel.pdf
Uji Non Parametrik : K Sampel.pdfUji Non Parametrik : K Sampel.pdf
Uji Non Parametrik : K Sampel.pdf
 
Metode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdf
Metode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdfMetode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdf
Metode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdf
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
 
Tabel G.pdf
Tabel G.pdfTabel G.pdf
Tabel G.pdf
 
Analysis of Covariance (Ancova).pdf
Analysis of Covariance (Ancova).pdfAnalysis of Covariance (Ancova).pdf
Analysis of Covariance (Ancova).pdf
 
Analysis of Covariance (ANCOVA).pptx
Analysis of Covariance (ANCOVA).pptxAnalysis of Covariance (ANCOVA).pptx
Analysis of Covariance (ANCOVA).pptx
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptxUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
 
Metode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptxMetode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
 
Metode Statistika Non Parametrik pada satu kelompok sampel .pptx
Metode Statistika Non Parametrik pada satu kelompok sampel .pptxMetode Statistika Non Parametrik pada satu kelompok sampel .pptx
Metode Statistika Non Parametrik pada satu kelompok sampel .pptx
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptxUji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
 
Uji Friedman dan Kruskalwallis.pptx
Uji Friedman dan Kruskalwallis.pptxUji Friedman dan Kruskalwallis.pptx
Uji Friedman dan Kruskalwallis.pptx
 

Metode Statistik Non parametrik pada satu kelompok sampel.pdf

  • 2. KELOMPOK 1 • Eliana Mardiyaningtyas • Muhammad Diva Amrullah • Rahadian Eka Bagus I. R. • Rohmad Ali Fatur R. • Surya Maruli 2KS3 (222112011) (222112210) (222112300) (222112336) (222112386)
  • 4. • Memberikan gambaran mengenai suatu kumpulan data • Hanya memberikan informasi berdasarkan data sampel tersebut dan tidak dapat memberikan kesimpulan atau inferensia untuk kelompok data yang lebih besar (populasi). • Contoh :Tabel,grafik,diagram STATISTIK DESKRIPTIF STATISTIK INFERENSIA • Menarik kesimpulan atau inferensi tentang karakteristik populasi berdasarkan data dari sampel • Selalu berhubungan dengan ketidakpastian • Proses pembuatan suatu estimasi, prediksi, atau keputusan mengenai suatu populasi berdasarkan suatu sampel ANALISIS STATISTIK
  • 6. • Perhitungan sederhana dan cepat • Jika ukuran sampelnya kecil/kecil sekali misal n = 6 meskipun distribusi populasinya diketahui, uji statistik yang bisa dipakai adalah uji statistik nonparametrik. • Tidak memerlukan asumsi kenormalan • Dapat dipakai untuk semua jenis skala pengukuran KELEBIHAN KEKURANGAN • Tidak dapat digunakan untuk peramalan (prediksi) ataupun pendugaan (estimasi). • Tidak memanfaatkan semua informasi dari sampel (tidak efisien) • Tidak bisa melakukan uji interaksi antar variabel seperti dalam desain eksperimen. • Hasil uji statistik bisa lebih lemah dibandingkan jika memakai uji NON-PARAMETRIK
  • 9. RUN TEST • Keacakan (randomness) data dari suatu sampel merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel suatu populasi • Uji Run digunakan untuk menguji apakah sederetan data yang terdiri dari dua kategori tersusun secara acak/random atau sistematik. PENGERTIAN PERSYARATAN • Uji run digunakan untuk data berskala nominal atau ordinal HIPOTESIS • Ho : Kejadian yang diamati bersifat random • Ha : Kejadian yang diamati tidak random
  • 10. RUN TEST • m dan n <= 20 • Pengujian dapat menggunakan tabel Run Test • Tolak Ho jika R <= rb dan R >= ra • Gagal Tolak Ho, jika rb < R < ra SAMPEL KECIL SAMPEL BESAR • m dan n > 20 • Pengujian dengan menggunakan pendekatan distribusi normal baku (Z) • Tolak Ho, jika dan • Gagal Tolak Ho, jika
  • 11. RUN TEST - SAMPEL KECIL M : JUMLAH ANAK LAKI-LAKI M = 6 N : JUMLAH ANAK PEREMPUAN N = 8 M + N = 14 HASIL PENGAMBILAN SAMPEL (ORDER) R = 9 RUNTUN 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN Runtun adalah kelompok nilai yang sama secara berurutan dari rangkaian nilai yang didapat
  • 12. 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN RUN TEST - SAMPEL KECIL RANDOM TIDAK RANDOM TIDAK RANDOM Titik Kritis Bawah (R = Rb) Titik Kritis Atas (R = Ra) Sebaran nilai R Luas daerah kritis (peluang) = alpha/2 Luas daerah kritis (peluang) = alpha/2 Misal tk. signifikansi : alpha R = 2 R = 13
  • 13. Sebaran nilai R R = 2 R = 13 RANDOM TIDAK RANDOM TIDAK RANDOM Titik Kritis Bawah (R = Rb) Titik Kritis Atas (R = Ra) 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN 1 RUNT UN RUN TEST - SAMPEL KECIL Penentuan Titik Kritis Bawah (rb) dan Titik Kritis Atas (ra) menggunakan Tabel Runtun Runtun yang dibahas R = 9 m = Jumlah anak laki-laki n = Jumlah anak perempuan m = 6 n = 8 (m < n) P (R < rb) = alpha/2 P (R > rb) = alpha/2
  • 15. • Tolak Ho, jika dan • Gagal Tolak Ho, jika RUN TEST - SAMPEL BESAR STATISTIK UJI Ket : Jika r < µ, maka h = + 0,5 Jika r > µ, maka h = - 0,5 WILAYAH KRITIS
  • 16. Hipotesis dan taraf signifikansi Susun observasi m dan n berdasarkan urutan terjadinya, dan hitung nilai run (r) Bandingkan dengan titik kritis Buat keputusan dan interpretasikan Hitung statistik uji berdasarkan penggunaan sampel kecil atau besar PROSEDUR PENGUJIAN
  • 17. UJI RUNTUN SATU SAMPEL CONTOH SOAL
  • 18. Contoh Soal untuk Sampel Kecil Berikut ini hasil pelemperan koin sebanyak enam belas kali. Muncul delapan kali head dan delapan kali tail, dengan urutan kemunculan sebagai berikut. Gunakan tingkat signifikansi lima persen untuk menguji keacakan dari kemunculan sisi koin! H T T T H T H H H T H T T T H H
  • 19. Ho : Kemunculan sisi koin terjadi secara acak H1 : Kemunculan sisi koin terjadi tidak secara acak α : 5% Contoh Soal untuk Sampel Kecil (Jawaban) m = banyak head = 8 n = banyak tail = 8 R = banyak run = 9 Titik Kritis: didapatkan dari tabel G H T T T H T H H H T H T T T H H
  • 20. Titik Kritis: Rb = titik kritis bawah = 4 Ra = titik kritis atas = 14 ∴ Gagal tolak H0 karena R berada di antara Rb dan Ra (4 < 9 < 14) Jadi, dengan tingkat kepercayaan 95%, sudah cukup bukti untuk menyatakan bahwa kemunculan sisi koin terjadi secara acak. Contoh Soal untuk Sampel Kecil (Jawaban)
  • 23. p-value: P(R≤9) = 0,00016 + 0,00109 + 0,00761 + 0,02284 + 0,06853 + 0,11422 + 0,19036 + 0,19036 = 0,59517 ∴ Gagal tolak H0 karena peluang melakukan kesalahan tipe I lebih dari yang dapat ditoleransi (0,59517 > 0,05) Contoh Soal untuk Sampel Kecil (Jawaban) Jadi, dengan tingkat signifikansi 5 persen, belum cukup bukti untuk menyatakan bahwa kemunculan sisi koin terjadi tidak secara acak. Namun, sudah cukup bukti untuk menyatakan bahwa kemunculan sisi koin terjadi tidak secara acak jika menggunakan tingkat signifikansi 60 persen.
  • 24. Contoh Soal untuk Sampel Besar Pada sebuah pekan olahraga, lima puluh atlet dipilih setiap harinya untuk pemeriksaan penggunaan doping. Pada suatu hari tertentu, terpilih 25 atlet perempuan (P) dan 25 atlet laki-laki (L) dengan urutan pemeriksaan sebagai berikut. Ujilah keacakan dari urutan pemeriksaan tersebut dengan tingkat signifikansi 5 persen!
  • 25. H0 : Pemeriksaan dilakukan secara acak H1 : Pemeriksaan dilakukan tidak secara acak α : 5% Contoh Soal untuk Sampel Besar (Jawaban) m = banyak atlet perempuan = 25 n = banyak atlet laki-laki = 25 R = banyak run = 23 Titik kritis: Zα/2 = ±1,96
  • 26. Statistik Uji: Contoh Soal untuk Sampel Besar (Jawaban)
  • 27. Statistik Uji: Contoh Soal untuk Sampel Besar (Jawaban) p-value: P[Z < -0,7144] = 0,2375 ∴ Gagal tolak H0 karena peluang melakukan kesalahan tipe I lebih dari yang dapat ditoleransi (0,2375 > 0,05) ∴ Gagal tolak H0 karena Zhitung tidak berada pada daerah penolakan (-1,96 < -0,7144 < 1,96) Jadi, dengan tingkat kepercayaan 95%, sudah cukup bukti untuk menyatakan bahwa pemeriksaan penggunaan doping untuk atlet dilakukan secara acak.
  • 29. SIGN TEST • Uji tanda satu sampel (One Test Sign Test) • Uji tanda data berpasangan UJI NONPARAMETRIK IDE DASAR • Mengubah data menjadi tanda '+' dan '-' ASUMSI • Sampel acak selang bebas dari populasi yang tidak diketahui mediannya • Variabel yang diamati kontinu dan minimal berskala ordinal
  • 30. UJI TANDA SATU SAMPEL 1. Menentukan Hipotesis • Ho: M = Mo dan Ha: M ≠ Mo • Ho: M ≤ Mo dan Ha: M > Mo • Ho: M ≥ Mo dan Ha: M < Mo 2. Menentukan tingkat signifikansi (α) 3. Menghitung selisih setiap data terhadap median 4. Menentukan tanda • xi > Mo diberi tanda (+) • xi < Mo diberi tanda (-) • xi = Mo diberi tanda (0)
  • 31. UJI TANDA SATU SAMPEL 5. Menghitung jumlah tanda • tanda "+" => m • tanda "-" => n • tanda "0" => dikeluarkan dari pengamatan • N = m + n 6. Menghitung statistik uji 7. Keputusan 9. Kesimpulan
  • 32. UJI TANDA SATU SAMPEL KECIL n ≤ 25 • Ho: M = Mo dan Ha: M ≠ Mo x = min (m,n) Tolak Ho jika P(X ≤ x | b(N; 0,5)) ≤ α/2 • Ho: M ≤ Mo dan Ha: M > Mo x = n Tolak Ho jika P(X ≤ x | b(N; 0,5)) ≤ α • Ho: M ≥ Mo dan Ha: M < Mo x = m Tolak Ho jika P(X ≤ x | b(N; 0,5)) ≤ α
  • 33. UJI TANDA SATU SAMPEL BESAR n > 25 dapat dilakukan pendekatan normal terhadap distribusi binomial pendekatan binomial akan lebih tepat bila menggunakan faktor koreksi kontinuitas • x + 0,5 digunakan ketika x < 0,5 N • x - 0,5 digunakan ketika x > 0,5 N
  • 34. UJI TANDA SATU SAMPEL BESAR • Ho: M = Mo dan Ha: M ≠ Mo Tolak Ho jika Zhitung < -Zα/2 atau Zhitung > Zα/2 • Ho: M ≤ Mo dan Ha: M > Mo Tolak Ho jika Zhitung < -Zα • Ho: M ≥ Mo dan Ha: M < Mo Tolak Ho jika Zhitung > Zα
  • 35. UJI TANDA SATU SAMPEL CONTOH SOAL
  • 36. Waktu standar jarak waktu penggantian oli mesin pabrik adalah 1.8 bulan (median waktu). Untuk evaluasi lantai produksi, pengamatan terhadap jarak waktu penggantian oli mesin dilakukan oleh seorang sarjana Teknik Industri dan diperoleh data sebagai berikut Berdasarkan data pengamatan, pada taraf nyata (α = 5%), dapatkan disimpulkan bahwa jarak waktu penggantian oli mesin sudah berbeda dengan standar?
  • 37. Tanda Hipotesis H0 : M = 1,8 H1 : M ≠ 1,8 x = min (m,n) = 3 Tolak Ho jika P(X ≤ x | b(N; 0,5)) ≤ 0,025 Daerah Kritis Statistik Uji N = 10; m = 3; n = 7
  • 38. P-Value Keputusan Gagal Tolak Ho, karena P(X ≤ x | b(N; 0,5)) > α/2 (0,1719>0,025) Kesimpulan Dengan tingkat signifikansi 5%, belum cukup bukti untuk menunjukkan bahwa jarak waktu penggantian oli mesin pabrik berbeda dengan standar
  • 39. UJI TANDA DATA BERPASANGAN • Digunakan untuk melihat apakah ada perbedaan antara dua kondisi tanpa melihat besarnya perbedaan yang terjadi. • Data terdiri dari sampel acak dari n pasangan pengukuran [(X1,Y1),(X2,Y2),...,(Xn,Yn)] dimana tiap pasangan pengukuran diambil pada subjek yang sama atau subjek yang dipasangkan
  • 40. UJI TANDA DATA BERPASANGAN • Fokus amatan: perbedaan antar pasangan pengukuran • Ujitanda menggunakan data dengan skala ordinal • Tanda (+) : kejadian yang lebih baik • Tanda (-) : kejadian yang kurang baik • Tanda (0) : tidak ada perbedaan kejadian pada pasangan data • Kejadian dengan tanda (0) tidak diikutsertakan sebagai sampel.
  • 41. UJI TANDA DATA BERPASANGAN • Ho : p(Xa>Xb) = p(Xa<Xb) = 0,5 (peluang banyaknya selisih nilai kelompok A dan kelompok B baik (+) maupun (-) sama, yaitu 0,5. Atau median selisih adalah nol) • Ha : p(Xa>Xb ) ≠ 0,5 atau p(Xa<Xb ) ≠ 0,5 p(Xa>Xb)>0,5 p(Xa>Xb)<0,5
  • 42. • Ha: p(Xa>Xb) ≠ 0,5 atau p(Xa<Xb) ≠ 0,5 x = min (m,n) Tolak Ho jika P(X ≤ x | b(N; 0,5)) ≤ α/2 • Ha: p(Xa>Xb) > 0,5 x = n Tolak Ho jika P(X ≤ x | b(N; 0,5)) ≤ α • Ha: p(Xa>Xb) < 0,5 x = m Tolak Ho jika P(X ≤ x | b(N; 0,5)) ≤ α UJI TANDA DATA BERPASANGAN
  • 43. n > 25 dapat dilakukan pendekatan distribusi normal x = banyaknya tanda (+) atau (-) => tergantung Ha 𝜇 = 0.5N 𝜎 = 0.5√N Jika banyaknya tanda (+) > N/2 maka UJI TANDA DATA BERPASANGAN (SAMPEL BESAR)
  • 44. UJI TANDA DATA BERPASANGAN CONTOH SOAL (KASUS SAMPEL KECIL)
  • 45. Pemerintah baru-baru ini menetapkan kebijakan untuk menaikkan cukai rokok. Dampak dari kebijakan tersebut akan membuat harga rokok di pasaran menjadi naik. Melalui kebijakan ini, pemerintah berharap agar kebanyakan perokok menjadi enggan untuk mengonsumsi rokok karena harganya yang mahal. Untuk menguji efektivitas dari kebijakan ini, seorang peneliti melakukan survei terhadap perokok di sebuah desa. Peneliti mendata mengenai banyaknya batangan rokok yang mereka konsumsi setiap harinya sebelum dan sesudah kenaikan harga rokok. Data dari survei tersebut adalah sebagai berikut
  • 46. Hipotesis H0 : Tidak ada perbedaan konsumsi rokok sebelum dan sesudah kenaikkan harga rokok di desa tersebut H1 : Terjadi penurunan konsumsi rokok sesudah kenaikkan harga rokok di desa tersebut Tingkat Signifikansi: 5% Menyatakan selisih nilai pengamatan dalam bentuk tanda Karena penurunan konsumsi rokok merupakan hal yang diharapkan, maka setiap penurunan akan diberi tanda (+)
  • 47. Hitung nilai m dan n dari 14 sampel diperoleh: m = 10 n =3 N = m + n = 10+3 =13 x = n = 3 Hitung P(X≤ 𝒙|𝒃(𝑵, 𝟎. 𝟓) Dengan N = 13, x = 3 dan p = 0,5 maka P(X≤ 3|𝑏(13;0,5) = 0,046.
  • 48. Keputusan Tolak HO, karena P(X ≤ x | b(N; 0,5)) ≤ α (0,046<0,05) Kesimpulan Dengan tingkat signifikansi 5%, dapat cukup bukti bahwa terjadi penurunan konsumsi rokok sesudah kenaikkan harga rokok di desa tersebut.
  • 49. UJI TANDA DATA BERPASANGAN CONTOH SOAL (KASUS SAMPEL BESAR)
  • 50. Sebuah lembaga melakukan riset mengenai efek suatu film terhadap pendapat orang mengenai hukuman bagi koruptor. Film tersebut berisi materi tentang hak asasi manusia, penegakkan hukuman di berbagai negara, dan video penyesalan dari para pelaku korupsi. Lembaga tersebut melakukan penarikan sampel sebanyak 100 responden. Pertama-tama, responden dimintai pendapat mengenai hukuman bagi koruptor. Kemudian, mereka akan menonton film yang sudah dipersiapkan. Setelah itu, responden ditanyai kembali akan pendapat mereka terhadap hukuman. Hasilnya adalah sebagai berikut Ujilah apakah terdapat perbedaan pendapat responden sebelum dan sesudah menonton film
  • 51. Hipotesis H0 : Tidak ada perbedaan pendapat responden sebelum dan sesudah menonton film H1 : Ada perbedaan pendapat responden sebelum dan sesudah menonton film Tingkat Signifikansi: 5% Statistik Uji Banyaknya tanda (+) adalah 35 dan banyaknya tanda (-) adalah 9. Sehingga jumlah N adalah 44. Karena N > 25, maka perhitungan statistik uji menggunakan pendekatan distribusi normal dengan rumus sebagai berikut
  • 52. Keputusan Tolak H0, karena Z hitung > Zα/2 (3,77>1,96) Kesimpulan Dengan tingkat signifikansi 5%, dapat cukup bukti bahwa terdapat perbedaan pendapat responden sebelum dan sesudah menonton film mengenai hukuman bagi koruptor.