3. APA ITU GROWTH STRATEGY?
◦ Strategi pertumbuhan atau growth strategy adalah metode yang harus perusahaan terapkan untuk
menangkap pangsa pasar yang lebih besar. Fungsinya adalah untuk mendapatkan posisi di pasar (market
positioning) dan menopang bisnis dalam jangka panjang.
◦ Ada sejumlah faktor yang memiliki pengaruh besar untuk strategi pertumbuhan. Antara lain target pasar
dan lead yang belum tersentuh, persaingan dengan kompetitor di pasar, saluran distribusi, marketing
strategy, kondisi pasar, serta lingkungan bisnis. Secara umum, growth strategy bisa Anda analogikan
seperti meniti anak tangga.
◦ Saat menaiki tangga, maka Anda perlu berhati-hati dengan setiap langkah yang Anda ambil. Sebab, ada
banyak pesaing atau kompetitor yang berharap agar Anda terjatuh. Bukan hanya pesaing saja, faktor-faktor
dari luar juga bisa menyebabkan Anda melakukan kesalahan dalam menaiki anak tangga. Sehingga bukan
hal yang mustahil apabila Anda mengalami kegagalan. Oleh karena itu, yang harus Anda lakukan adalah
menyusun strategi bisnis dengan matang serta berfokus pada target dan tujuan bisnis.
4. APA ITU GROWTH STRATEGY
◦ Strategi pertumbuhan merupakan proses jangka panjang yang membutuhkan pengujian dan
pendekatan tertentu. Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan bisnis dari berbagai
aspek. Mulai dari meningkatkan penjualan (sales growth), meningkatkan brand equity,
mempertahankan bisnis dalam jangka panjang, hingga meningkatkan enterprise value.
6. STRATEGI KONSENTRASI
Strategi konsentrasi adalah jenis strategi
pertumbuhan dan merupakan strategi yang
paling umum dijumpai pada berbagai
perusahaan dimana perusahaan hanya
memfokuskan pada satu lini bisnis utamanya
dengan menonjolkan prinsip melakukan satu
hal dengan sangat baik.
Strategi konsentrasi digunakan bagi
perusahaan yang memiliki bisnis tunggal
untuk mengejar pertumbuhannya. Fokus
strategi konsentrasi adalah bagaimana
meningkatkan pertumbuhan perusahaan
dengan mengonsentrasikan pada bisnis
intinya
1) Perusahaan berusaha meningkatkan tingkat
penggunaan barang dari konsumen yang
sudah dimiliki.
2) Perusahaan berusaha menarik pelanggan
yang dimiliki pesaing dan dialihkan menjadi
calon konsumen perusahaan.
3) Perusahaan dapat mencoba menarik calon
pembeli baru yang selama ini belum menjadi
konsumen perusahaan dan belum menjadi
pelanggan pesaing.
Yang Dapat Dilakukan
7. STRATEGI PERLUASAN PASAR
Strategi pengembangan pasar (market
development) merupakan strategi yang
memasarkan produk atau jasa saat ini
kepada konsumen di segmen pasar
yang baru maupun di wilayah area
geografis pasar yang baru.
Strategi pengembangan pasar pada
umumnya menempati urutan kedua
strategi pertumbuhan setelah strategi
konsentrasi, karena relatif tidak mahal
dan tidak berisiko. Pilihan
pengembangan pasar dilakukan dengan
berusaha menarik calon pembeli baru
yang selama ini belum menjadi
konsumen perusahaan dan belum
menjadi pelanggan pesaing
1) Menjual produk yang sudah ada ke pasar baru
dengan memasuki/menambahsaluran distribusi yang baru.
2) Memperluas pasar pada tambahan area geografis dan segmen
pasar yang berlainan untuk memaksimalkan potensi yang ada.
3) Mendorong konsumen untuk mencoba memakai produk dengan
diberikan contoh sampel produk untuk dicoba.
4) Mengidentifikasi kegunaan baru dari produk yang ada saat ini
maupun mengemas ulang dengan kemasan yang lebih ekonomis,
praktis dan mudah dibawa.
5) Mempromosikan di media yang baru dengan menggunakan
teknik promosi yang lebih kreatif.
6) Menawarkan harga yang lebih menarik dalam mempromosikan
di wilayah baru dengan segmen yang baru.
7) Mengubah konten iklan, dan penempatannya dari publikasi
perdagangan ke surat kabar.
8) Membuka kantor cabang baru di kota, daerah, atau negara lain
maupun menambah penjualan personalnya.
8. STRATEGI PENGEMBANGAN
PRODUK
Strategi dengan melakukan perubahan produk secara
subtansial dan atau membuat produk yang sebelumnya
belum pernah dihasilkan sebagai produk baru.
Perusahaan berusaha bertahan, memperkuat posisi,
dan memperluas pangsa pasar yang lebih besar dengan
menggunakan tambahan pilihan produk/jasa yang baru.
Perusahaan menggunakan pilihan pengembangan
perubahan produk secara substansial untuk menarik
pelanggan di pasar yang telah ada maupun yang dimiliki
pesaing. Pelanggan yang dimiliki pesaing untuk
dialihkan menjadi calon pembeli yang potensial bagi
perusahaan. Strategi pengembangan produk termasuk
usaha memperpanjang daur hidup produk untuk
memanfaatkan reputasi atau merek yang
menguntungkan
• Memperkenalkan model produk
yang lebih bervariasi.
• Menyempurnakan atau
memodifikasi produk yang telah ada
sebagai produk baru.
• Memperjelas keunikan dan
kelebihan produk dibanding yang
dimiliki pesaing.
• Memberikan tambahan pada
bentuk, pilihan, ukuran, dan
kandungan yang baru terhadap
suatu produk.
9. STRATEGI INTEGRASI HORISONTAL DAN
VERTIKAL
Strategi integrasi horizontal merupakan strategi untuk memperluas operasi perusahaan dengan
mengkombinasikan perusahaannya dengan perusahaan yang lain dalam industri yang sama dengan jenis
operasi yang sama. Strategi ini menghasilkan pertumbuhan melalui akuisisi atau merger bisnis pesaing, yang
mempunyai lini bisnis yang sama, dengan tujuan meniadakan pesaing dan memberikan perusahaan akses ke
pasar dan teknologi yang baru.
Alasan yang mendasari pilihan strategi integrasi horizontal adalah perusahaan berusaha memperbesar
penguasaan pangsa pasar, yang diharapkan dapat memperbesar kekuatan pasar yang dimiliki.
Perusahaan dapat bersaing dalam medan yang lebih luas, jika perusahaan mampu melakukan akuisisi
pada beberapa perusahaan sejenis yang ada dalam satu industri dan berpeluang menjadi perusahaan
yang dominan.
Integrasi horizontal juga diaplikasikan dengan tujuan untuk mengurangi persaingan yang sekarang atau yang
potensial bagi pelanggan dan pemasok. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengambil pangsa pasar, fasilitas
produksi, outlet distribusi atau teknologi dalam penelitian dan pengembangan maupun dengan mengakuisisi
perusahaan lain yang sejenis dalam industri yang sama.
10. STRATEGI INTEGRASI HORIZONTAL DAN
VERTIKAL
Strategi integrasi vertikal merupakan strategi pertumbuhan karena melakukan perluasan usaha dengan menambah
bidang usaha dari perusahaan pemasok atau bidang usaha dari perusahaan distributornya. Strategi ini dalam menghasilkan
pertumbuhan melalui pertumbuhan internal atau mengakuisisi bisnis lain dengan penguasaan tahap-tahap proses produksi-
konsumsi dari hulu ke hilir.
Strategi ini bertujuan untuk memperoleh kontrol yang lebih besar atas suatu lini bisnis serta meningkatkan profit melalui efisiensi
dan upaya penjualan yang lebih baik. Terdapat dua jenis integrasi vertikal, yaitu :
1) Integrasi Vertikal ke Belakang
Integrasi vertikal ke belakang atau ke arah hulu merupakan strategi untuk meningkatkan pengendalian atas pasokan bahan baku,
sumber daya atau jasa. Ini terjadi jika perusahaan menguasai atau membeli perusahaan pemasoknya dengan menjadi
pemasoknya sendiri. Sebagai contoh, sebuah produsen kemeja mengakuisisi produsen tekstil dengan membeli sahamnya, atau
membeli asetnya, karena perusahaan yang dibeli beroperasi pada tahap sebelumnya dari rangkaian proses produksi.
2) Integrasi Vertikal ke Depan
Integrasi vertikal ke depan atau ke arah hilir merupakan strategi untuk meningkatkan pengendalian terhadap distribusi output
maupun terhadap pengecer atas produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dengan menjadi distributor bagi dirinya sendiri. Ini
terjadi jika perusahaan menguasai atau megambil alih peran perusahaan yang lebih dekat dengan konsumen, seperti distributor
pedagang beras, pedagang eceran, dan konsumen industri.
11. DIVERSIFIKASI KONSENTRIK
Strategi diversifikasi konsentris merupakan strategi konsentrasi terkait dengan masuk pada bisnis baru yang
masih terkait atau memiliki kesesuaian yang tinggi dengan bisnis yang dilakukan perusahaan pada saat ini. Strategi
diversifikasi konsentris menekankan pada kesamaan dalam hal pasar, saluran distribusi, produk dan teknologi,
dengan sinergi pasar produk.
Implementasi strategi ini cocok dilakukan bila perusahaan memiliki posisi kompetitif yang kuat, tetapi daya
tarik industri yang rendah. Hal ini dapat diaplikasikan dengan mengakuisisi bisnis yang memiliki jenis teknologi
yang terkait, komplementaritas pemakaian antar produk, kebutuhan sumber daya yang serupa, jenis saluran
distribusi yang digunakan, dan pasar yang dilayani sama dengan perusahaan induknya yang mengakuisisi. Strategi
ini bertujuan agar perusahaan mendapat sinergi, efisiensi, atau pengaruh pasar yang lebih besar serta
membagi resiko dengan prinsip membagi telur ke berbagai keranjang‘ melalui penggunaan bersama sumber
daya yang dimiliki tapi bukan saling ketergantungan. Penekanan strategi ini adalah membangun kapabilitas
sumber daya kunci dan kompetensi inti perusahaan.
12. DIVERSIFIKASI KONGLOMERASI
Strategi diversifikasi konglomerat merupakan strategi pertumbuhan dengan menambah atau
mengakuisisi perusahaan yang lini bisnisnya berbeda sekali atau baru dengan produk atau jasa baru yang tidak
berkaita agar mendapat akses ke pelanggan baru. Motivasi perusahaan melakukan strategi ini adalah sinergi
keuangan dengan mencari keseimbangan dalam portofolio perusahaan antara bisnis yang keuntungannya
stabil.
Motivasi dari perusahaan yang mengakuisisi adalah meningkatkan nilai saham perusahaan,
meningkatkan tingkat pertumbuhan perusahaan, memperoleh sumber daya yang dibutuhkan secara
cepat, meningkatkan efisiensi dan profitabilitas terutama jika terdapat sinergi antara perusahaan yang
mengakuisisi dengan perusahaan yang diakuisisi.
Strategi ini cocok dilakukan bila posisi kompetitif perusahaan berada pada rata-rata dan daya tarik
industrinya rendah. Sehingga kedua faktor tersebut mendorong perusahaan mengalihkan upaya
pengembangannya ke industri lain.