2. TUJUAN PEMBELAJARAN :
• menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli,
responsif dan santun dalam menggunakan
bahasa Indonesia untuk membuat teks
laporan hasil observasi mengenai alam sekitar.
• Mendiskusikan struktur dan kaidah teks
laporan hasil observasi;
• Memahami isi teks laporan hasil penelitian
3. TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Teks laporan hasil observasi banyak digunakan
dalam buku-buku teks, ensiklopedi, majalah
sains, teks-teks sejarah, buku-buku bacaan
mengenai fakta-fakta, buku-buku referensi
atau sumber.
Teks laporan memiliki komponen secara umum
yaitu klasifikasi umum dan deskripsi. Teks
laporan tidak sama dengan teks deskripsi.
4. • Teks deskripsi lebih fokus pada hal-hal yang
khusus dan keistimewaan sesuatu hal, sedangkan
teks laporan lebih berhubungan dengan sesuatu
yang bersifat umum.
• Struktur umum teks laporan sebagai berikut;
1. Klasifikasi umum
peristiwa atau fenomena yang akan di bahas
secara umum.
2. Deskripsi
menjelaskan peristiwa atau fenomena secara
lebih rinci, hal-hal yang akan dibahas, seperti
bagian-bagian termasuk fungsi-fungsinya: sifat,
kebiasaan hidup, atau perilakunya(untuk mahluk
hidup)
6. CONTOH TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
JENGKOL
Jering atau jengkol (Archidendron Pauciflorum) adalah
tumbuhan khas di wilayah asia tenggara. Bijinya digemari di
malaysia, thailand, dan indonesia sebagai bahan pangan.
Tanaman jengkol termasuk dalam suku polong-polongan.
Buahnya berupa polong dan bentuknya gepeng berbelit
membentuk spiral. Berwarna lembayung tua. Biji buah
jengkol berkulit ari tipis dengan warna coklat mengkilap.
Dalam keadaan matang bijinya keras, namun berubah
menjadi lunak dan empuk setalah direbus atau sedikit liat
setelah digoreng. Tekstur inilah yang membuatnya disukai,
walaupun beberapa orang juga suka mengkonsumsi biji
mudanya dalam keadaan mentah yang jauh lebih keras dan
pahit. Semakin tua, warna biji jengkol akan mengarah ke
warna kuning dan akhirnya merah atau cokelat setelah
benar-benar matang.
7. Jengkol diketahui dapat mencegah diabetes dan bersifat
diuretik sehingga baik untuk kesehatan jantung.
Tanaman jengkol juga diperkirakan mempunyai
kemampuan menyerap air tanah yang tinggi sehingga
bermanfaat dalam konservasi air disuatu tempat.
Efek negatif jengkol adalah bau tidak sedap pada urin dan
keringat yang muncul setelah mengkonsumsi bijinya,
terutama bila dimakan segar sebgai lalap. Selain itu,
menkonsumsi berlebihan biji jengkol dapat
menyebabkan terjadinya penumpukan kristal disaluran
urin yang disebut “jengkolan”. Ini terjadi karena jengkol
mengandung asam jengkolat yang tinggi dansukar larut
di air pada pH yang asam. Konsumsi berlebihan akan
menyebabkan terbentuknya kristal dan menganggu
urinasi.