SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  40
Kontribusi Aktivis Dakwah
dalam Wawasan
Kebangsaan
Aplikasi Strategi Musyarokah
Sofyan Siroj,Lc,MM
Wawasan Nasionalisme
dan Kebangsaan Kita
Definisi Wawasan Kebangsaan dan
Nasionalisme
 Cinta yang dibingkai oleh batas geografis
 Cinta yang dibingkai dalam batas demografis
 “…Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga dekat akan haknya…”
 (QS. Al-Isra‟:26)
Jadi Nasionalisme Indonesia adalah Keluarga dekat kita keluarga besar
bangsa Indonesia dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Siapa Yang kita Urus
 PKS Mengurus Ummat
 Partai lain mengurus Rakyat.
 Ada dua Istilah penting Yaitu Keummatan dan Kerakyatan kedua kata ini
dari bahasa Arab. Objeknya untuk Kondisi Indonesia Sama.
 Karena objeknya sama maka sangat layak kita bekerja sama dengan
seluruh komponen bangsa, lintas partai, lintas ormas, lintas komunitas
(Komunitas budaya, komunitas sosial dan komunitas lainnya)
Sifat Nasionalisme Kebangsaan Kita
 Fitrah, semula jadi dan universal.
 Tantangan arus perubahan yang dipicu arus informasi secara global akan
merubah respon nasionalisme kebangsaan kita menjadi antisipasi.
 “Dawamul Haal Minal Muhaal”
 “Keadaan yang tetap adalah sesuatu yang mustahil.”
 Maka Peran kita adalah agen perubahan.
Syarat Kebersamaan dalam
Nasionalisme Kebangsaan kita
1. Positive thinking (ijabiyatur ru‟yah) dalam dialog, komunikasi dan
musyawarah dengan komponen bangsa.
2. Smart Planning (al-khittah adz-dzakiyyah) perencanaan yang cerdas
ketika bertemu, bermusyawarah, berembuk, untuk menghimpun daya
inovasi, daya kreatif anak bangsa dalam nuansa kebersamaan.
3. Hard working (al-‟amaal alqowiyah) Kerja keras merespon perubahan.
Keunggulan Kebersamaan Dalam
Nasionalisme Kebangsaan Kita
1. Winning Value (keunggulan nilai), kita adalah bangsa besar dalam sisi
geografis, demografis dan populasi. Akar nilai budaya bangsa kita adalah
religius.
2. Winning Consept (Keunggulan Konsep), konsep yang disusun bersama
komponen anak bangsa, merupakan ejawantah keunggulan nilai.
3. Winning System (Keunggulan Sistem), Sistem terkait dengan kerja dan kinerja,
performa dan regulasi, pengaturan-pengaturan dan pembagian tugas,
sistem komunikasi dan kerjasama.
4. Winning Team (Keunggulan tim), ketika tampil kita dimanapun kita adalah
wakil bangsa dan didukung bangsa. Partai dan ormas hanyalah lembaga
penataan potensi bangsa. Maka tugas kita adalah mobilisasi dan konsolidasi
potensi bangsa.
5. Winning target (Keunggulan Target), Kesatuan pencapaian prioritas tujuan
dan prioritas kerja memperbaiki bangsa.
Misi Perubahan Di Pusat
Kekuasaan
Misi Dakwah Tolak Bala‟
“Dan tidak pernah (pula) Kami
membinasakan kota-kota; kecuali
penduduknya dalam keadaan melakukan
kezaliman.” (QS. Al-Qashash:59)
Wamaa kunna muhlikil quraa wa ahluhaa
zhalimun
Adalah garis kebijakan Allah SWT
Dasar Dakwah Di Pusat Kekuasaan
1. Basic Aqidah Para al-anbiya wal Mursalin
2. Basic Syar‟iyyah musyarokah
3. Basic Syar‟iyyah musyarokah intikhabiyah
4. Basic Syar‟iyyah Jihad Siyasi
Pahala Tergantung Pada Pengaruh
Amal
1. Membentuk estafeta mata rantai hidayah
2. Menciptakan ketenangan dan ketentraman ke seluruh rakyat
3. Menyebar kebahagian kepada sesama manusia
4. Wujud Rahmatan lil „alamin
Syarat- Syarat Dakwah Di pusat
Kekuasaan
1. Jangan jadi Common Enemy
2. Membangun Wa‟yul Islamiy yang seimbang di tengah-tengah kesadaran
masyarakat.
3. Mewarnai produk-produk legislasi
4. Koordinasi dengan struktur Dakwah untuk memperkokoh payung sosial
5. Otoritasi struktur dibingkai dalam kalimat konsolidasi, koordinasi, mobilisasi
semua potensi positif konstruktif, baik umat bangsa dakwah dan jamaah
6. Bentuk dari amar ma‟ruf nahi munkar.
Ahdaful Musyarakah
Al-Musyarokah littauhiid wal binaa’
( )
 Musyarokah kita bertujuan untuk berkontribusi dalam mempertahankan
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
 Berkontribusi untuk membangun bangsa dan negara ini sehingga
mencapai kesejahteraan, kejayaan serta kedamaian dengan bangsa-
bangsa lain dalam pergaulan internasional. Baldatun thayyibatun wa
rabbun ghafur.
Al-Musyarokah littaqwiyah wat tatsbit
( )
 Selain mempersatukan dan membangun, berdaya kohesif dan menjadi
penerus pembangunan bangsa dan negara ini, musyarokah kita juga
harus berkontribusi dalam mewujudkan negara yang kuat dan kokoh.
Jangan menjadi negeri yang dilecehkan dan dideskreditkan tetangga-
tetangganya. Jangan menjadi negara dan bangsa yang sama sekali tidak
diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain, bahkan menjadi beban dalam
pergaulan internasional.
Al-Musyarokah lit taghyiir wat tajdiid
( )
 Kita tidak ingin bangsa ini statis, jumud dan mandeg. Oleh karena itu
tujuan musyarokah kita yang ketiga adalah al-musyarokah lit taghyiir wat
tajdiid. Musyarokah kita, kontribusi kita dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara adalah melakukan perubahan dan pembaharuan.
Al-Musyarokah lil ishlah wal ihsan
( )
 Karena kita mengemban misi rahmatan lil‟alamin, maka musyarokah pun
tujuannya adalah berkontribusi untuk selalu ishlah (melakukan reformasi).
Ishlah berarti perbaikan dan selalu mengajak damai.
 Musyarokah lil ishlah wal ihsan baru bisa kita gulirkan, kalau kita
professional. Mempunyai kafaah muntijah (kesalehan kompetensi dan
kemampuan produktif ) dan kafaah ijaabiyah (potensi dan kompentensi
yang positif).
Al-Musyarokah lit taqwiim wat tasydiid
( )
 Musyarokah kita bertujuan untuk berkontribusi dalam meluruskan dan
mengakuratkan tujuan hidup dan perjuangan bangsa ini. Agar bangsa ini tidak
menyimpang dari tujuan utamanya.

 Allah memerintahkan kepada kita agar kita lurus, sesuai dengan fitrah
diciptakannya.
 Tidak ada bangsa atau umat atau bahkan makhluk yang bisa hidup baik,
tenang, tentram dan sejahtera kecuali harus lurus dalam fitrahnya. Nilai-nilai
fitrah ini adalah nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Al-Qur‟an
mengokohkannya dengan nilai-nilai syar‟iyyah.
KONTRIBUSI
Sumber Inspirasi I
 Ajari aku meratap bagai sebatang lilin
 Agar kusemai lagi taman dengan tanaman
 Dan pohonku tumbuh menjadi nyala kehidupan
 Dengan nyala ini akan ku jahit lagi robekan gaun sang bunga
Sumber Inspirasi II
 “sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang
lain.” (Alhadist)
Kehadiran Sosial Kita
 Tidak berhenti pada tahap partisipasi
 Kita harus punya karya besar yang kita kontribusikan ke masyarakat
 Berguna bagi kehidupan mereka
 Dicatat dalam jejak sejarah kita
 Amal unggulan yang membuat Allah Ridha kepada kita dan mendapat tempat
terhormat di surga-Nya.
Wilayah Kontribusi Kita
 Wilayah Pemikiran
 Wilayah Profesionalisme
 Wilayah Kepemimpinan
 Wilayah Finansial
Dua Syarat Kontribusi Kita
1. Memenuhi kebutuhan Masyarakat di Sekitar Kita
2. Dibangun dari Kompetensi Kita
Cara Berkontribusi Secara Maksimal
1. Buatlah Peta Kebutuhan Kondisional Masyarakat kita
2. Buatlah Peta Potensi Kita
3. Menjemput Momentum sejarah untuk meledakkan potensi kita menjadi
karya besar yang monumental
“Semua ini memerlukan kesadaran mendalam memfirasati sejarah, sebagai
pribadi maupun komunitas tentang momentum sejarah kita.”
Integrasi Sosial
Definisi Integrasi Sosial
 Ukuran Kematangan Kepribadian seseorang
 Wadah menyemai Kebaikan
 Menciptakan Keharmonisan Sosial
 Integrasi Sosial Landasan Kesuksesan Hidup
Urutan Lingkungan Sosial
1. Lingkungan Keluarga
2. Lingkungan Masyarakat Sekitar Kita
3. Lingkungan Kerja atau Bisnis
4. Lingkungan Organisasi social, Seni Budaya dan atau Politik
5. Lingkungan Negara
6. Lingkungan Kemanusiaan yang lebih Luas (Internasional)
Indikator Kematangan Pribadi Dalam
Integrasi Sosial
1. Membawa misi kebaikan ke masyarakat
2. Mempunyai peta yang jelas dan benar tentang tabiat, budaya, sejarah, kepentingan-
kepentingan dan pikiran-pikiran yang berkembang di masyarakat.
3. Mempunyai kelapangan dada mendengar, memahami dan mengapresiasi orang lain
4. Dapat di terima dengan wajar di masyarakat
5. Berkomunikasi dengan baik lewat perasaan dan pemikiran
6. Dapat meresolusi kompetisi dan konflik menjadi kerjasama dan konsensus
7. Punya pola metodologi menerima dan menolak pikiran, prilaku, kebiasaan, gaya hidup
dari masyarakat
8. Berwibawa dan bisa menjadi factor perekat
9. Punya kekuatan mempengaruhi masyarakat ke aarah yang lebih baik.
Keterampilan Sosial dalam Musyarokah
a) Kekuatan Cinta
1. Perhatian
2. Penumbuhan
3. Perawatan
4. Perlindungan
b) The Match maker (Menjadi Unsur
Perekat)
1. Orientasi pada persatuan
2. Orientasi pada dialog
3. Orientasi pada sinergi
4. Orientasi pada resolusi Konflik
c) Seni Komunikasi
1. Memahami dan menerima orang
lain
2. Menghilangkan kesenjangan jiwa
3. Mempertemukan kesamaan-
kesamaan
4. Kejelasan dan kesederhanaan
5. Dukungan bahasa tubuh
6. Dukungan kelapangan dada
LANGKAH-LANGKAH APLIKASI
 Pertama, Bersosialisasi dengan Misi yang jelas
1. Membangun hubungan social yang produktif dengan merumuskan misi,
sasaran dan target yang ingin diwujudkan bersama mereka.
2. Menyusun sebuah peta lingkungan social yang menggambarkan situasi
dan kondisi, karakter dan budaya, pikiran dan nilai yang diyakini, serta
harapan dan kebutuhan mereka.
Keragaman Yang
Produktif
Kiat Teknis Mengubah Keragaman
Menjadi Faktor Produktif
1. Tradisi Ilmiah
2. Tradisi Verbalitas
3. Tradisi Pembelajaran Kolektif
4. Tradisi Toleransi
1. Tradisi Ilmiah
 Mempunyai Struktur Pengetahuan Yang Kokoh
 Sistematika Berpikir Yang Solid
 Kemampuan Pembelajaran yang cepat
Tujuannya :
 Mencegah Setiap Orang Berbicara Dari Pikiran Yang Hampa Dan Hati Kosong
 Mencegah Dari Kesemberonoan Dan Kelatahan
 Mengajarkan Makna Pertanggungjawaban Atas Kata Yang Kita Ucapkan
Tradisi Verbalitas
 Tradisi Ilmiah memerlukan Wadah yang baik berupa kemampuan
Keterbukaan yang wajar
 Menenmpatkan gagasan yang baik ke dalam hati (Membangun
jembatan rasa)
 Kebiasaan mengungkapkan pikiran secara wajar, natural dan apa
adanya.
Dengan Tradisi Verbalitas kita mengajarkan makna keberanian yang natural
dan keterhormatan yang wajar.
Tradisi Pembelajaran Yang Kolektif
 Belajar dari referensi normatif dan pengalaman sejarah.
 Belajar kolektif meningkatkan kemampuan kerja, efisiensi dan efektivitas
kerja dakwah
Inti Pembelajaran kolektif:
 Kemauan untuk mendengar semua pendapat yang beragam
 Mencerna, menganalisis, memikir ulang pendapat-pendapat orang lain
 Mengakselerasi kapasitas pertumbahan dakwah untuk menyamai
tingkatan tantangan di setiap marhalahnya.
Tradisi Toleransi
 Membiasakan diri untuk memiliki
 kelapangan dada,
 kerendahan hati,
 membebaskan diri dari kepicikan
 Membebaskan Prasangka buruk
 Mengkondisikan diri menghargai waktu orang lain
Tradisi ini harus dan wajib dimiliki di kalangan qiyadah dan junud.
Konsep Umum Dakwah di Pusat
Kekuasaan
“Likulli Marhalatin
Ihtiyaajaatuha”
Setiap marhalah mempunya
kebutuhan-kebutuhannya
sendiri
Sekian,Wassalam
Referensi
o Anis Matta.2002. Menikmati Demokrasi.. Jakarta, Pustaka Saksi.
o Anis Matta.2009.Delapan Mata Air Kecemerlangan.. Jakarta, Tarbawi Press.
o KH. Hilmi Aminuddin.2008. Menghilangkan Trauma Persepsi.. Jakarta, Arah
Press.
o KH. Himi Aminuddin.2009. Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme
Kita.Jakarta, Bidang Arsip dan Sejarah Sekjen DPP PKS
o KH. Hilmi Aminuddin.2012.Bekal Untuk Kader Dakwah.. Jakarta, Bidang Arsip
dan Sejarah Sekjen DPP PKS.

Contenu connexe

Tendances

Managemen lembaga penddikan (new)
Managemen lembaga penddikan (new)Managemen lembaga penddikan (new)
Managemen lembaga penddikan (new)Edwarn Abazel
 
Seminar khilafah
Seminar khilafahSeminar khilafah
Seminar khilafahel-hafiy
 
Ahamiyatu at tarbiyah-presentasi Pentingnya Urgensi Tarbiyah
Ahamiyatu at tarbiyah-presentasi Pentingnya Urgensi TarbiyahAhamiyatu at tarbiyah-presentasi Pentingnya Urgensi Tarbiyah
Ahamiyatu at tarbiyah-presentasi Pentingnya Urgensi TarbiyahFerry Agung
 
20130608, ideologi kammi, upgrading unja
20130608, ideologi kammi, upgrading unja20130608, ideologi kammi, upgrading unja
20130608, ideologi kammi, upgrading unjadhipra
 
Jamaah jamaah islam
Jamaah jamaah islamJamaah jamaah islam
Jamaah jamaah islamHadzaa Choir
 
Pengembangan lembaga pendidikan islam
Pengembangan lembaga pendidikan islamPengembangan lembaga pendidikan islam
Pengembangan lembaga pendidikan islamEdwarn Abazel
 
Dakwah islam menegakkan khilafah
Dakwah islam menegakkan khilafahDakwah islam menegakkan khilafah
Dakwah islam menegakkan khilafahel-hafiy
 
Syarah Panjang Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)
Syarah Panjang Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)Syarah Panjang Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)
Syarah Panjang Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)Imran
 
Ahammiyatut tarbiyah
Ahammiyatut tarbiyahAhammiyatut tarbiyah
Ahammiyatut tarbiyahPT. SASA
 
Ikhwanul muslimin
Ikhwanul musliminIkhwanul muslimin
Ikhwanul musliminAbu Jakaria
 
Urgensi tarbiyah islamiyah
Urgensi tarbiyah islamiyahUrgensi tarbiyah islamiyah
Urgensi tarbiyah islamiyahdela aristi
 
Amalan terbaik dalam pembanggunan sosial
Amalan terbaik dalam pembanggunan sosialAmalan terbaik dalam pembanggunan sosial
Amalan terbaik dalam pembanggunan sosialnazera96
 

Tendances (19)

Managemen lembaga penddikan (new)
Managemen lembaga penddikan (new)Managemen lembaga penddikan (new)
Managemen lembaga penddikan (new)
 
Pengurusan islam
Pengurusan islamPengurusan islam
Pengurusan islam
 
17 jamaah dakwah dalam islam
17 jamaah dakwah dalam islam17 jamaah dakwah dalam islam
17 jamaah dakwah dalam islam
 
Seminar khilafah
Seminar khilafahSeminar khilafah
Seminar khilafah
 
Dakwah tanpa kekerasan
Dakwah tanpa kekerasanDakwah tanpa kekerasan
Dakwah tanpa kekerasan
 
144626783 pemimpin-dalam-islam
144626783 pemimpin-dalam-islam144626783 pemimpin-dalam-islam
144626783 pemimpin-dalam-islam
 
Bab 3 dan bab 4
Bab 3 dan bab 4Bab 3 dan bab 4
Bab 3 dan bab 4
 
Ahamiyatu at tarbiyah-presentasi Pentingnya Urgensi Tarbiyah
Ahamiyatu at tarbiyah-presentasi Pentingnya Urgensi TarbiyahAhamiyatu at tarbiyah-presentasi Pentingnya Urgensi Tarbiyah
Ahamiyatu at tarbiyah-presentasi Pentingnya Urgensi Tarbiyah
 
Titas Persepsi Jihad
Titas Persepsi JihadTitas Persepsi Jihad
Titas Persepsi Jihad
 
20130608, ideologi kammi, upgrading unja
20130608, ideologi kammi, upgrading unja20130608, ideologi kammi, upgrading unja
20130608, ideologi kammi, upgrading unja
 
Jamaah jamaah islam
Jamaah jamaah islamJamaah jamaah islam
Jamaah jamaah islam
 
Pengurusan islam 2
Pengurusan islam 2Pengurusan islam 2
Pengurusan islam 2
 
Pengembangan lembaga pendidikan islam
Pengembangan lembaga pendidikan islamPengembangan lembaga pendidikan islam
Pengembangan lembaga pendidikan islam
 
Dakwah islam menegakkan khilafah
Dakwah islam menegakkan khilafahDakwah islam menegakkan khilafah
Dakwah islam menegakkan khilafah
 
Syarah Panjang Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)
Syarah Panjang Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)Syarah Panjang Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)
Syarah Panjang Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)
 
Ahammiyatut tarbiyah
Ahammiyatut tarbiyahAhammiyatut tarbiyah
Ahammiyatut tarbiyah
 
Ikhwanul muslimin
Ikhwanul musliminIkhwanul muslimin
Ikhwanul muslimin
 
Urgensi tarbiyah islamiyah
Urgensi tarbiyah islamiyahUrgensi tarbiyah islamiyah
Urgensi tarbiyah islamiyah
 
Amalan terbaik dalam pembanggunan sosial
Amalan terbaik dalam pembanggunan sosialAmalan terbaik dalam pembanggunan sosial
Amalan terbaik dalam pembanggunan sosial
 

En vedette

Pemuda dan Kebangkitan Islam
Pemuda dan Kebangkitan IslamPemuda dan Kebangkitan Islam
Pemuda dan Kebangkitan IslamHatta Syamsuddin
 
Al qiyadah wal juddiyah
Al qiyadah wal juddiyahAl qiyadah wal juddiyah
Al qiyadah wal juddiyahLahud Dien
 
Meneladani akhlaq rasulullah
Meneladani akhlaq rasulullahMeneladani akhlaq rasulullah
Meneladani akhlaq rasulullahSofyan Siroj
 
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...juniska efendi
 
Pemuda dan kebangkitan islam
Pemuda dan kebangkitan islamPemuda dan kebangkitan islam
Pemuda dan kebangkitan islamFajar Widyatmoko
 

En vedette (6)

Pemuda dan Kebangkitan Islam
Pemuda dan Kebangkitan IslamPemuda dan Kebangkitan Islam
Pemuda dan Kebangkitan Islam
 
Al qiyadah wal juddiyah
Al qiyadah wal juddiyahAl qiyadah wal juddiyah
Al qiyadah wal juddiyah
 
Meneladani akhlaq rasulullah
Meneladani akhlaq rasulullahMeneladani akhlaq rasulullah
Meneladani akhlaq rasulullah
 
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
 
Kita Generasi Rabbani
Kita Generasi RabbaniKita Generasi Rabbani
Kita Generasi Rabbani
 
Pemuda dan kebangkitan islam
Pemuda dan kebangkitan islamPemuda dan kebangkitan islam
Pemuda dan kebangkitan islam
 

Similaire à KONTRIBUSI AKTIVIS DAKWAH

Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di IndonesiaMusni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesiamusniumar
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniWahyuni Jrs
 
Tugas besar pancasila
Tugas besar pancasilaTugas besar pancasila
Tugas besar pancasilaeigydarmadi
 
Peta Masyarakat Jakarta dan Pemimpin yang Diperlukan
Peta Masyarakat Jakarta dan Pemimpin yang DiperlukanPeta Masyarakat Jakarta dan Pemimpin yang Diperlukan
Peta Masyarakat Jakarta dan Pemimpin yang Diperlukanmusniumar
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani musniumar
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madanimusniumar
 
Pemetaan Kompetensi Sosio-Kultural ASN
Pemetaan Kompetensi Sosio-Kultural ASNPemetaan Kompetensi Sosio-Kultural ASN
Pemetaan Kompetensi Sosio-Kultural ASNTri Widodo W. UTOMO
 
Makalah maysarakat madani dan kesejahteraan umat
Makalah maysarakat madani dan kesejahteraan umatMakalah maysarakat madani dan kesejahteraan umat
Makalah maysarakat madani dan kesejahteraan umatRicoPradanaPutra
 
Da'wah berbasis pendidikan
Da'wah berbasis pendidikanDa'wah berbasis pendidikan
Da'wah berbasis pendidikanarjuna20121
 
Makalah agama masyarakat madani
Makalah agama masyarakat madaniMakalah agama masyarakat madani
Makalah agama masyarakat madaniDwi Oktalidiasari
 
Profesi Pengembangan Masyarakat Profesional
Profesi Pengembangan Masyarakat ProfesionalProfesi Pengembangan Masyarakat Profesional
Profesi Pengembangan Masyarakat ProfesionalMunawwarah Nasir
 
KARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptx
KARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptxKARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptx
KARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptx20MuhammadFarid
 
1991311.ppt
1991311.ppt1991311.ppt
1991311.pptSolin123
 
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia sahraintan
 
Interaksi sosial 2[1]
Interaksi sosial 2[1]Interaksi sosial 2[1]
Interaksi sosial 2[1]Musli Huddin
 

Similaire à KONTRIBUSI AKTIVIS DAKWAH (20)

Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di IndonesiaMusni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Tugas besar pancasila
Tugas besar pancasilaTugas besar pancasila
Tugas besar pancasila
 
Tugas akhir pancasila
Tugas akhir pancasilaTugas akhir pancasila
Tugas akhir pancasila
 
Peta Masyarakat Jakarta dan Pemimpin yang Diperlukan
Peta Masyarakat Jakarta dan Pemimpin yang DiperlukanPeta Masyarakat Jakarta dan Pemimpin yang Diperlukan
Peta Masyarakat Jakarta dan Pemimpin yang Diperlukan
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Pemetaan Kompetensi Sosio-Kultural ASN
Pemetaan Kompetensi Sosio-Kultural ASNPemetaan Kompetensi Sosio-Kultural ASN
Pemetaan Kompetensi Sosio-Kultural ASN
 
Makalah maysarakat madani dan kesejahteraan umat
Makalah maysarakat madani dan kesejahteraan umatMakalah maysarakat madani dan kesejahteraan umat
Makalah maysarakat madani dan kesejahteraan umat
 
Da'wah berbasis pendidikan
Da'wah berbasis pendidikanDa'wah berbasis pendidikan
Da'wah berbasis pendidikan
 
Makalah agama masyarakat madani
Makalah agama masyarakat madaniMakalah agama masyarakat madani
Makalah agama masyarakat madani
 
Profesi Pengembangan Masyarakat Profesional
Profesi Pengembangan Masyarakat ProfesionalProfesi Pengembangan Masyarakat Profesional
Profesi Pengembangan Masyarakat Profesional
 
Masyarakat madani
Masyarakat madaniMasyarakat madani
Masyarakat madani
 
KARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptx
KARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptxKARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptx
KARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptx
 
1991311.ppt
1991311.ppt1991311.ppt
1991311.ppt
 
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
 
Masyarakat Madani
Masyarakat MadaniMasyarakat Madani
Masyarakat Madani
 
Interaksi sosial 2[1]
Interaksi sosial 2[1]Interaksi sosial 2[1]
Interaksi sosial 2[1]
 
Masyarakat madani
Masyarakat madaniMasyarakat madani
Masyarakat madani
 
Tujuan Dakwah.docx
Tujuan Dakwah.docxTujuan Dakwah.docx
Tujuan Dakwah.docx
 

Plus de Sofyan Siroj

SILATURRAHIM PRODUKTIF
SILATURRAHIM PRODUKTIFSILATURRAHIM PRODUKTIF
SILATURRAHIM PRODUKTIFSofyan Siroj
 
02 tobat adalah salah satu ciri wali abdal
02 tobat adalah salah satu ciri wali abdal02 tobat adalah salah satu ciri wali abdal
02 tobat adalah salah satu ciri wali abdalSofyan Siroj
 
01 dosa, maksiat, dan kemestian tobat
01 dosa, maksiat, dan kemestian tobat01 dosa, maksiat, dan kemestian tobat
01 dosa, maksiat, dan kemestian tobatSofyan Siroj
 
The power of silaturahmi
The power of silaturahmiThe power of silaturahmi
The power of silaturahmiSofyan Siroj
 
Hijrah Nabi Dari Spritualitas Menuju Kepemimpinan Negara
Hijrah Nabi Dari Spritualitas Menuju Kepemimpinan NegaraHijrah Nabi Dari Spritualitas Menuju Kepemimpinan Negara
Hijrah Nabi Dari Spritualitas Menuju Kepemimpinan NegaraSofyan Siroj
 
Pendidikan politik dalam islam
Pendidikan politik dalam islamPendidikan politik dalam islam
Pendidikan politik dalam islamSofyan Siroj
 
Mafahim fiqh al awlawiyat wal muwazanat fi amalid da’wah
Mafahim fiqh al awlawiyat wal muwazanat fi amalid da’wahMafahim fiqh al awlawiyat wal muwazanat fi amalid da’wah
Mafahim fiqh al awlawiyat wal muwazanat fi amalid da’wahSofyan Siroj
 
Sejarah merupakan industri para pahlawan
Sejarah merupakan industri para pahlawanSejarah merupakan industri para pahlawan
Sejarah merupakan industri para pahlawanSofyan Siroj
 
Bulan Muharram dan Keutamaan Beribadah
Bulan Muharram dan Keutamaan BeribadahBulan Muharram dan Keutamaan Beribadah
Bulan Muharram dan Keutamaan BeribadahSofyan Siroj
 
KETELADANAN KELUARGA FONDASI KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSA
KETELADANAN KELUARGA FONDASI KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSAKETELADANAN KELUARGA FONDASI KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSA
KETELADANAN KELUARGA FONDASI KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSASofyan Siroj
 

Plus de Sofyan Siroj (10)

SILATURRAHIM PRODUKTIF
SILATURRAHIM PRODUKTIFSILATURRAHIM PRODUKTIF
SILATURRAHIM PRODUKTIF
 
02 tobat adalah salah satu ciri wali abdal
02 tobat adalah salah satu ciri wali abdal02 tobat adalah salah satu ciri wali abdal
02 tobat adalah salah satu ciri wali abdal
 
01 dosa, maksiat, dan kemestian tobat
01 dosa, maksiat, dan kemestian tobat01 dosa, maksiat, dan kemestian tobat
01 dosa, maksiat, dan kemestian tobat
 
The power of silaturahmi
The power of silaturahmiThe power of silaturahmi
The power of silaturahmi
 
Hijrah Nabi Dari Spritualitas Menuju Kepemimpinan Negara
Hijrah Nabi Dari Spritualitas Menuju Kepemimpinan NegaraHijrah Nabi Dari Spritualitas Menuju Kepemimpinan Negara
Hijrah Nabi Dari Spritualitas Menuju Kepemimpinan Negara
 
Pendidikan politik dalam islam
Pendidikan politik dalam islamPendidikan politik dalam islam
Pendidikan politik dalam islam
 
Mafahim fiqh al awlawiyat wal muwazanat fi amalid da’wah
Mafahim fiqh al awlawiyat wal muwazanat fi amalid da’wahMafahim fiqh al awlawiyat wal muwazanat fi amalid da’wah
Mafahim fiqh al awlawiyat wal muwazanat fi amalid da’wah
 
Sejarah merupakan industri para pahlawan
Sejarah merupakan industri para pahlawanSejarah merupakan industri para pahlawan
Sejarah merupakan industri para pahlawan
 
Bulan Muharram dan Keutamaan Beribadah
Bulan Muharram dan Keutamaan BeribadahBulan Muharram dan Keutamaan Beribadah
Bulan Muharram dan Keutamaan Beribadah
 
KETELADANAN KELUARGA FONDASI KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSA
KETELADANAN KELUARGA FONDASI KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSAKETELADANAN KELUARGA FONDASI KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSA
KETELADANAN KELUARGA FONDASI KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSA
 

KONTRIBUSI AKTIVIS DAKWAH

  • 1. Kontribusi Aktivis Dakwah dalam Wawasan Kebangsaan Aplikasi Strategi Musyarokah Sofyan Siroj,Lc,MM
  • 3. Definisi Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme  Cinta yang dibingkai oleh batas geografis  Cinta yang dibingkai dalam batas demografis  “…Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga dekat akan haknya…”  (QS. Al-Isra‟:26) Jadi Nasionalisme Indonesia adalah Keluarga dekat kita keluarga besar bangsa Indonesia dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • 4. Siapa Yang kita Urus  PKS Mengurus Ummat  Partai lain mengurus Rakyat.  Ada dua Istilah penting Yaitu Keummatan dan Kerakyatan kedua kata ini dari bahasa Arab. Objeknya untuk Kondisi Indonesia Sama.  Karena objeknya sama maka sangat layak kita bekerja sama dengan seluruh komponen bangsa, lintas partai, lintas ormas, lintas komunitas (Komunitas budaya, komunitas sosial dan komunitas lainnya)
  • 5. Sifat Nasionalisme Kebangsaan Kita  Fitrah, semula jadi dan universal.  Tantangan arus perubahan yang dipicu arus informasi secara global akan merubah respon nasionalisme kebangsaan kita menjadi antisipasi.  “Dawamul Haal Minal Muhaal”  “Keadaan yang tetap adalah sesuatu yang mustahil.”  Maka Peran kita adalah agen perubahan.
  • 6. Syarat Kebersamaan dalam Nasionalisme Kebangsaan kita 1. Positive thinking (ijabiyatur ru‟yah) dalam dialog, komunikasi dan musyawarah dengan komponen bangsa. 2. Smart Planning (al-khittah adz-dzakiyyah) perencanaan yang cerdas ketika bertemu, bermusyawarah, berembuk, untuk menghimpun daya inovasi, daya kreatif anak bangsa dalam nuansa kebersamaan. 3. Hard working (al-‟amaal alqowiyah) Kerja keras merespon perubahan.
  • 7. Keunggulan Kebersamaan Dalam Nasionalisme Kebangsaan Kita 1. Winning Value (keunggulan nilai), kita adalah bangsa besar dalam sisi geografis, demografis dan populasi. Akar nilai budaya bangsa kita adalah religius. 2. Winning Consept (Keunggulan Konsep), konsep yang disusun bersama komponen anak bangsa, merupakan ejawantah keunggulan nilai. 3. Winning System (Keunggulan Sistem), Sistem terkait dengan kerja dan kinerja, performa dan regulasi, pengaturan-pengaturan dan pembagian tugas, sistem komunikasi dan kerjasama. 4. Winning Team (Keunggulan tim), ketika tampil kita dimanapun kita adalah wakil bangsa dan didukung bangsa. Partai dan ormas hanyalah lembaga penataan potensi bangsa. Maka tugas kita adalah mobilisasi dan konsolidasi potensi bangsa. 5. Winning target (Keunggulan Target), Kesatuan pencapaian prioritas tujuan dan prioritas kerja memperbaiki bangsa.
  • 8. Misi Perubahan Di Pusat Kekuasaan
  • 9. Misi Dakwah Tolak Bala‟ “Dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.” (QS. Al-Qashash:59) Wamaa kunna muhlikil quraa wa ahluhaa zhalimun Adalah garis kebijakan Allah SWT
  • 10. Dasar Dakwah Di Pusat Kekuasaan 1. Basic Aqidah Para al-anbiya wal Mursalin 2. Basic Syar‟iyyah musyarokah 3. Basic Syar‟iyyah musyarokah intikhabiyah 4. Basic Syar‟iyyah Jihad Siyasi
  • 11. Pahala Tergantung Pada Pengaruh Amal 1. Membentuk estafeta mata rantai hidayah 2. Menciptakan ketenangan dan ketentraman ke seluruh rakyat 3. Menyebar kebahagian kepada sesama manusia 4. Wujud Rahmatan lil „alamin
  • 12. Syarat- Syarat Dakwah Di pusat Kekuasaan 1. Jangan jadi Common Enemy 2. Membangun Wa‟yul Islamiy yang seimbang di tengah-tengah kesadaran masyarakat. 3. Mewarnai produk-produk legislasi 4. Koordinasi dengan struktur Dakwah untuk memperkokoh payung sosial 5. Otoritasi struktur dibingkai dalam kalimat konsolidasi, koordinasi, mobilisasi semua potensi positif konstruktif, baik umat bangsa dakwah dan jamaah 6. Bentuk dari amar ma‟ruf nahi munkar.
  • 14. Al-Musyarokah littauhiid wal binaa’ ( )  Musyarokah kita bertujuan untuk berkontribusi dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Berkontribusi untuk membangun bangsa dan negara ini sehingga mencapai kesejahteraan, kejayaan serta kedamaian dengan bangsa- bangsa lain dalam pergaulan internasional. Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
  • 15. Al-Musyarokah littaqwiyah wat tatsbit ( )  Selain mempersatukan dan membangun, berdaya kohesif dan menjadi penerus pembangunan bangsa dan negara ini, musyarokah kita juga harus berkontribusi dalam mewujudkan negara yang kuat dan kokoh. Jangan menjadi negeri yang dilecehkan dan dideskreditkan tetangga- tetangganya. Jangan menjadi negara dan bangsa yang sama sekali tidak diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain, bahkan menjadi beban dalam pergaulan internasional.
  • 16. Al-Musyarokah lit taghyiir wat tajdiid ( )  Kita tidak ingin bangsa ini statis, jumud dan mandeg. Oleh karena itu tujuan musyarokah kita yang ketiga adalah al-musyarokah lit taghyiir wat tajdiid. Musyarokah kita, kontribusi kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah melakukan perubahan dan pembaharuan.
  • 17. Al-Musyarokah lil ishlah wal ihsan ( )  Karena kita mengemban misi rahmatan lil‟alamin, maka musyarokah pun tujuannya adalah berkontribusi untuk selalu ishlah (melakukan reformasi). Ishlah berarti perbaikan dan selalu mengajak damai.  Musyarokah lil ishlah wal ihsan baru bisa kita gulirkan, kalau kita professional. Mempunyai kafaah muntijah (kesalehan kompetensi dan kemampuan produktif ) dan kafaah ijaabiyah (potensi dan kompentensi yang positif).
  • 18. Al-Musyarokah lit taqwiim wat tasydiid ( )  Musyarokah kita bertujuan untuk berkontribusi dalam meluruskan dan mengakuratkan tujuan hidup dan perjuangan bangsa ini. Agar bangsa ini tidak menyimpang dari tujuan utamanya.   Allah memerintahkan kepada kita agar kita lurus, sesuai dengan fitrah diciptakannya.  Tidak ada bangsa atau umat atau bahkan makhluk yang bisa hidup baik, tenang, tentram dan sejahtera kecuali harus lurus dalam fitrahnya. Nilai-nilai fitrah ini adalah nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Al-Qur‟an mengokohkannya dengan nilai-nilai syar‟iyyah.
  • 20. Sumber Inspirasi I  Ajari aku meratap bagai sebatang lilin  Agar kusemai lagi taman dengan tanaman  Dan pohonku tumbuh menjadi nyala kehidupan  Dengan nyala ini akan ku jahit lagi robekan gaun sang bunga
  • 21. Sumber Inspirasi II  “sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (Alhadist)
  • 22. Kehadiran Sosial Kita  Tidak berhenti pada tahap partisipasi  Kita harus punya karya besar yang kita kontribusikan ke masyarakat  Berguna bagi kehidupan mereka  Dicatat dalam jejak sejarah kita  Amal unggulan yang membuat Allah Ridha kepada kita dan mendapat tempat terhormat di surga-Nya.
  • 23. Wilayah Kontribusi Kita  Wilayah Pemikiran  Wilayah Profesionalisme  Wilayah Kepemimpinan  Wilayah Finansial
  • 24. Dua Syarat Kontribusi Kita 1. Memenuhi kebutuhan Masyarakat di Sekitar Kita 2. Dibangun dari Kompetensi Kita
  • 25. Cara Berkontribusi Secara Maksimal 1. Buatlah Peta Kebutuhan Kondisional Masyarakat kita 2. Buatlah Peta Potensi Kita 3. Menjemput Momentum sejarah untuk meledakkan potensi kita menjadi karya besar yang monumental “Semua ini memerlukan kesadaran mendalam memfirasati sejarah, sebagai pribadi maupun komunitas tentang momentum sejarah kita.”
  • 27. Definisi Integrasi Sosial  Ukuran Kematangan Kepribadian seseorang  Wadah menyemai Kebaikan  Menciptakan Keharmonisan Sosial  Integrasi Sosial Landasan Kesuksesan Hidup
  • 28. Urutan Lingkungan Sosial 1. Lingkungan Keluarga 2. Lingkungan Masyarakat Sekitar Kita 3. Lingkungan Kerja atau Bisnis 4. Lingkungan Organisasi social, Seni Budaya dan atau Politik 5. Lingkungan Negara 6. Lingkungan Kemanusiaan yang lebih Luas (Internasional)
  • 29. Indikator Kematangan Pribadi Dalam Integrasi Sosial 1. Membawa misi kebaikan ke masyarakat 2. Mempunyai peta yang jelas dan benar tentang tabiat, budaya, sejarah, kepentingan- kepentingan dan pikiran-pikiran yang berkembang di masyarakat. 3. Mempunyai kelapangan dada mendengar, memahami dan mengapresiasi orang lain 4. Dapat di terima dengan wajar di masyarakat 5. Berkomunikasi dengan baik lewat perasaan dan pemikiran 6. Dapat meresolusi kompetisi dan konflik menjadi kerjasama dan konsensus 7. Punya pola metodologi menerima dan menolak pikiran, prilaku, kebiasaan, gaya hidup dari masyarakat 8. Berwibawa dan bisa menjadi factor perekat 9. Punya kekuatan mempengaruhi masyarakat ke aarah yang lebih baik.
  • 30. Keterampilan Sosial dalam Musyarokah a) Kekuatan Cinta 1. Perhatian 2. Penumbuhan 3. Perawatan 4. Perlindungan b) The Match maker (Menjadi Unsur Perekat) 1. Orientasi pada persatuan 2. Orientasi pada dialog 3. Orientasi pada sinergi 4. Orientasi pada resolusi Konflik c) Seni Komunikasi 1. Memahami dan menerima orang lain 2. Menghilangkan kesenjangan jiwa 3. Mempertemukan kesamaan- kesamaan 4. Kejelasan dan kesederhanaan 5. Dukungan bahasa tubuh 6. Dukungan kelapangan dada
  • 31. LANGKAH-LANGKAH APLIKASI  Pertama, Bersosialisasi dengan Misi yang jelas 1. Membangun hubungan social yang produktif dengan merumuskan misi, sasaran dan target yang ingin diwujudkan bersama mereka. 2. Menyusun sebuah peta lingkungan social yang menggambarkan situasi dan kondisi, karakter dan budaya, pikiran dan nilai yang diyakini, serta harapan dan kebutuhan mereka.
  • 33. Kiat Teknis Mengubah Keragaman Menjadi Faktor Produktif 1. Tradisi Ilmiah 2. Tradisi Verbalitas 3. Tradisi Pembelajaran Kolektif 4. Tradisi Toleransi
  • 34. 1. Tradisi Ilmiah  Mempunyai Struktur Pengetahuan Yang Kokoh  Sistematika Berpikir Yang Solid  Kemampuan Pembelajaran yang cepat Tujuannya :  Mencegah Setiap Orang Berbicara Dari Pikiran Yang Hampa Dan Hati Kosong  Mencegah Dari Kesemberonoan Dan Kelatahan  Mengajarkan Makna Pertanggungjawaban Atas Kata Yang Kita Ucapkan
  • 35. Tradisi Verbalitas  Tradisi Ilmiah memerlukan Wadah yang baik berupa kemampuan Keterbukaan yang wajar  Menenmpatkan gagasan yang baik ke dalam hati (Membangun jembatan rasa)  Kebiasaan mengungkapkan pikiran secara wajar, natural dan apa adanya. Dengan Tradisi Verbalitas kita mengajarkan makna keberanian yang natural dan keterhormatan yang wajar.
  • 36. Tradisi Pembelajaran Yang Kolektif  Belajar dari referensi normatif dan pengalaman sejarah.  Belajar kolektif meningkatkan kemampuan kerja, efisiensi dan efektivitas kerja dakwah Inti Pembelajaran kolektif:  Kemauan untuk mendengar semua pendapat yang beragam  Mencerna, menganalisis, memikir ulang pendapat-pendapat orang lain  Mengakselerasi kapasitas pertumbahan dakwah untuk menyamai tingkatan tantangan di setiap marhalahnya.
  • 37. Tradisi Toleransi  Membiasakan diri untuk memiliki  kelapangan dada,  kerendahan hati,  membebaskan diri dari kepicikan  Membebaskan Prasangka buruk  Mengkondisikan diri menghargai waktu orang lain Tradisi ini harus dan wajib dimiliki di kalangan qiyadah dan junud.
  • 38. Konsep Umum Dakwah di Pusat Kekuasaan “Likulli Marhalatin Ihtiyaajaatuha” Setiap marhalah mempunya kebutuhan-kebutuhannya sendiri
  • 40. Referensi o Anis Matta.2002. Menikmati Demokrasi.. Jakarta, Pustaka Saksi. o Anis Matta.2009.Delapan Mata Air Kecemerlangan.. Jakarta, Tarbawi Press. o KH. Hilmi Aminuddin.2008. Menghilangkan Trauma Persepsi.. Jakarta, Arah Press. o KH. Himi Aminuddin.2009. Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme Kita.Jakarta, Bidang Arsip dan Sejarah Sekjen DPP PKS o KH. Hilmi Aminuddin.2012.Bekal Untuk Kader Dakwah.. Jakarta, Bidang Arsip dan Sejarah Sekjen DPP PKS.