SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  31
Télécharger pour lire hors ligne
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 1
A. Sistem Bilangan
Terdapat beberapa sistem bilangan, yaitu: bilangan asli, bilangan bulat, bilangan rasional,
bilangan irrasional, dan bilangan real. Masing-masing bilangan itu sebagai berikut.
(1) Bilangan asli merupakan sistem bilangan paling sederhana, yaitu
1, 2, 3, 4, 5, 6, …
(2) Bilangan bulat melibatkan negatif bilangan asli dan nol, yaitu
…, 4, 3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, 4, …
(3) Bilangan rasional melibatkan hasil bagi dua bilangan bulat, seperti
2
3
,
−1
5
,
11
7
,
23
3
,
20
2
,
−15
1
, …
Pembagian dengan nol, misalnya
6
0
atau
−4
0
, tidak termasuk bilangan rasional karena
tidak memiliki makna apapun. Oleh karena itu, pembagian dengan nol harus dihindari.
(4) Bilangan irrasional mencakup akar dari suatu bilangan yang tidak dapat dinyatakan
sebagai hasil bagi dua bilangan bulat, seperti
2, 3, 5, 7
3
, 𝜋, …
(5) Bilangan real mencakup semua jenis bilangan yang ada. Jika A menyatakan bilangan
asli (bulat positif), B bilangan bulat, Q bilangan rasional, dan R bilangan real, maka
A  B  Q  R
Lambang  dibaca himpunan bagian dari. Pernyataan A  B berarti setiap unsur A
juga merupakan unsur B.
BAB
1
Sistem Bilangan Real
A. Sistem Bilangan
B. Pertidaksamaan
C. Nilai Mutlak dan Bentuk Akar
D. Jarak Antara Dua Titik dan Persamaan Lingkaran
E. Garis Lurus
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 2
Bilangan real memenuhi operasi penjumlahan dan perkalian. Pada operasi
penjumlahan dan perkalian bilangan real berlaku sifat-sifat berikut. Misalnya, x dan y
bilangan real maka berlaku:
(1) Hukum-hukum komutatif: x + y = y + x dan xy = yx.
(2) Hukum-hukum asosiatif: x + (y + z) = (x + y) + z dan x(yz) = (xy)z
(3) Hukum distributif: x(y + z) = xy + xz
(4) Unsur-unsur identitas. Ada dua bilangan berbeda 0 dan 1 yang memenuhi x + 0 = x dan
x1 = x untuk setiap bilangan real x.
(5) Invers (kebalikan). Setiap bilangan x memiliki kebalikan penjumlahan, –x , yang
memenuhi x + (–x) = 0. Selain itu, setiap bilangan x, kecuali 0, memiliki kebalikan
perkalian, x-1
, yang memenuhi xx-1
= 1.
Pengurangan dan pembagian didefinisikan sebagai
)( yxyx 
dan
1
 yxyx
y
x
dengan syarat y  0. Pembagian dengan 0 tidak didefinisikan.
Bilangan real bukan nol dibedakan menjadi bilangan real positif dan bilangan negatif.
Kenyataan ini memungkinkan kita untuk memperkenalkan bentuk hubungan lebih kecil dari
atau kurang dari (<) dan lebih besar dari atau lebih dari (>). Hubungan ini masing-masing
didefinisikan sebagai berikut.
Contoh 1.1
Buktikan bahwa 3 < 5!
Definisi
(i) x < y jika dan hanya jika x – y negatif;
(ii) x > y jika dan hanya jika x – y positif.
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 3
Penyelesaian
3 – 5 = –2 (NEGATIF) maka 3 < 5.
Contoh 1.2
Nyatakan apakah ungkapan –2 < –5 BENAR atau SALAH! Berikan alasannya!
Penyelesaian
–2 – (–5) = 3 (POSITIF) maka –2 > –5. Jadi, ungkapan –2 < –5 adalah SALAH.
Selanjutnya, hubungan kurang dari atau sama dengan () dan lebih dari atau sama
dengan () didefinisikan sebagai berikut.
Ungkapan yang mengandung >, <, , dan  disebut pertidaksamaan. Pertidaksamaan
yang melibatkan > dan < disebut pertidaksamaan murni, sedangkan yang melibatkan  dan 
disebut pertidaksamaan tidak murni.
Gambar 1.1 Garis bilangan real.
Berdasarkan definisi, x > 0 menyatakan bahwa x merupakan bilangan positif dan,
sebaliknya, x < 0 menyatakan bahwa x merupakan bilangan negatif. Pada garis bilangan real,
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1.1, bilangan-bilangan positif berada di sebelah
kanan titik 0 dan bilangan-bilangan negatif berada di sebelah kiri titik 0. Titik 0 disebut titik
asal. Semakin ke kanan, bilangannya semakin besar. Sebaliknya, semakin ke kiri
bilangannya semakin kecil.
Definisi
(i) x  y jika dan hanya jika x – y negatif atau nol;
(ii) x  y jika dan hanya jika x – y positif atau nol.
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 4
Sifat-sifat pertidaksamaan sebagai berikut.
(1) Trikotomi: Jika x dan y adalah bilangan, salah satu dari berikut ini akan dipenuhi: x < y
atau x = y atau x > y.
(2) Transitif : Jika x < y dan y < z maka x < z.
(3) Penjumlahan: x < y  x + z < y + z
(4) Perkalian: Jika z > 0, x < y  xz < yz. Sebaliknya, jika z < 0, x < y  xz > yz.
Tunjukkan tahapan penyelesaian dan
jawaban dari soal-soal berikut.
1. 5 – 3(9 – 12) + 7
2. –4 [3 – 2(7 – 5) + 7(14 – 3)]
3. 21
4
7
6

4. )82(23 
5.
22
5
2
1

Sederhanakan aljabar berikut.
6. (3x – 2)(x + 5)
7. (2x + 6)2
8.
3
62


x
xx
9.
3
2142


t
tt
10.
2
24
2
12
2


 pppp
Nyatakan apakah ungkapan berikut benar
atau salah. Berikan alasannya.
11. 73 
12.
7
22
3 
13. 171 
14. 265 
15. 9
44
7
5

SOAL-SOAL 5.1
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 5
B. Pertidaksamaan
1. Selang atau Interval
Suatu bilangan x yang berada di antara a dan b, yakni a < x dan x < b, dapat dituliskan
dalam pertidaksamaan bersambung sebagai berikut: a < x < b. Himpunan semua bilangan x
yang memenuhi pertidaksamaan bersambung ini disebut selang atau interval.
Secara umum selang dibedakan menjadi selang terbuka, selang tertutup, dan
kombinasi keduanya. Ungkapan a  x  b menyatakan selang terbuka yang terdiri dari
semua bilangan real antara a dan b, tidak termasuk titik ujung a dan b dan lambangkan oleh
(a, b). Sementara itu, ungkapan a  x  b menyatakan selang tertutup yang terdiri dari
semua bilangan real antara a dan b, termasuk a dan b itu sendiri dan dilambangkan oleh [a,
b]. Pada Tabel 1.1 diperlihatkan berbagai kemungkinan selang dan lambangnya.
Tabel 1.1 Lambang himpunan penyelesaian, selang, dan gambarnya.
Lambang Himpunan Lambang Selang Gambar
{ x: a  x  b } (a, b)
{ x: a  x  b } [a, b]
{ x: a  x  b } [a, b)
{ x: a  x  b } (a, b]
{ x: x  b } (– , b]
{ x: x  b } (– , b)
{ x: x  a } [a, )
{ x: x  a } (a, )
R (– , )
a b
a b
a b
a b
b
b
a
a
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 6
2. Memecahkan Pertidaksamaan
Memecahkan pertidaksamaan berarti mencari himpunan semua bilangan real yang membuat
pertidaksamaan tersebut menjadi benar. Berbeda dengan persamaan, yang penyelesaiannya
terdiri dari satu atau sejumlah bilangan terbatas, penyelesaian pertidaksamaan adalah
himpunan semua bilangan real dalam selang tertentu atau gabungan beberapa selang.
Hal-hal yang dapat dilakukan ketika memecahkan pertidaksamaan tanpa mengubah
himpunan penyelesaiannya berdasar pada kenyataan berikut.
Contoh 1.3 Cari himpunan penyelesaian dari 2x – 6  4x – 3 dan gambarkan himpunan
penyelesaiannya pada garis bilangan real.
Penyelesaian
2x – 6  4x – 3
2x  4x + 3 (setelah kedua ruas ditambah 6)
– 2x  3 (setelah kedua ruas ditambah –4x)
x  –
2
3
(setelah kedua ruas dikalikan – 2
1
, tanda pertidaksamaan dibalik).
Jadi, himpunan penyelesaiannya sbb.:
   2
3
2
3
:,  xx
(1) Setiap ruas dapat ditambahkan bilangan yang sama.
(2) Setiap ruas dapat dilkalikan dengan bilangan positif yang sama.
(3) Setiap ruas dapat dikalikan dengan bilangan negatif, tetapi arah tanda
pertidaksamaan harus dibalik.
–3 –2 –1 0 1 2 3
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 7
Contoh 1.4
Cari himpunan penyelesaian dari –5  2x + 6  4.
Penyelesaian
–6  2x + 6  4
–12  2x  –2 (setelah setiap ruas ditambah –6)
–6  x  –1 (setelah setiap ruas dikalikan ½ )
Jadi, himpunan penyelesaiannya sebagai berikut:
 16:)1,6[  xx
Contoh 1.5
Tentukan semua nilai x yang memenuhi 2x + 7  5 dan 3x – 2 < 4.
Penyelesaian
Ungkapan ”dan” menunjukkan bahwa nilai x harus memenuhi kedua pertidaksamaan
tersebut.
2x + 7  5 dan 3x – 2 < 4
2x  2 3x < 6
x  1 x < 2
[1, ) (, 2)
Jadi, nilai x yang memenuhi kedua pertidaksamaan di atas adalah
[1, )  (, 2) = [1, 2).
Contoh 1.6
Tentukan himpunan penyelesaian yang memenuhi 2x + 7  5 atau 3x – 2 > 4.
–7 –6 –5 –4 –3 –2 –1
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 8
Penyelesaian
Ungkapan ”atau” menunjukkan bahwa nilai x memenuhi salah satu dari kedua
pertidaksamaan tersebut.
2x + 7  5 atau 3x – 2 > 4
2x  2 3x > 6
x  1 x > 2
(,1] (2, )
Jadi, x yang memenuhi salah satu pertidaksamaan di atas adalah (,1]  (2, ).
Contoh 1.3 sampai dengan Contoh 1.6 berkaitan dengan pemecahan pertidaksamaan
yang melibatkan variabel x berpangkat 1. Untuk kasus seperti itu, kecuali Contoh 1.3, suku
yang mengandung peubah x dibuat sedemikian rupa sehingga berada di ruas kiri, sedangkan
suku yang hanya bilangan berada di ruas kanan. Khusus untuk jenis pertidaksamaan seperti
pada Contoh 1.3, karena ruas kiri dan ruas kanannya sudah berupa bilangan, suku yang
mengandung peubah x disimpan di ruas tengah.
Bagaimana jika pertidaksamaan melibatkan peubah x yang BUKAN berpangkat 1?
Untuk kasus tersebut, buatlah sedemikian rupa sehingga ruas kanan menjadi NOL.
Contoh 1.8
Cari himpunan penyelesaian x2
– 2x  8.
Penyelesaian
x2
– 2x  8
x2
– 2x – 8  0 (setelah ditambah –8)
(x + 2)(x – 4)  0 (setelah difaktorkan)
Ambil dulu (x + 2)(x – 4) = 0 sehingga diperoleh x = – 2 dan x = 4. Titik x = – 2 dan x = 4
disebut titik pemecah selang (split point). Titik ini membagi garis bilangan real menjadi tiga
selang: (–, –2), (–2, 4), dan (4, ). Pada masing-masing selang ini, (x + 2)(x – 4) terdiri
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 9
dari satu tanda, bisa selalu positif atau selalu negatif. Untuk mendapatkan tanda pada setiap
selang, gunakan titik uji yang berada dalam selang tersebut, seperti terlihat pada gambar dan
tabel berikut.
Selang Titik Uji (x) Nilai dari (x + 2)(x – 4) Tanda
(–, –2) –3 7 +
(–2, 4) 0 –8 –
(4, ) 5 7 +
Ungkapan x2
– 2x – 8  0 menunjukkan bahwa nilai x2
– 2x – 8 adalah negatif. Berdasarkan
gambar atau tabel tersebut, x2
– 2x – 8 bernilai negatif pada selang (–2, 4). Jadi, himpunan
penyelesaian dari (x + 2)(x – 4)  0 adalah (–2, 4).
Contoh 1.9
Cari himpunan penyelesaian dari x2
– 2x  8.
Penyelesaian
Mengacu pada penyelesaian Contoh 1.8, himpunan penyelesaian x2
– 2x – 8  0 adalah (–,
–2) atau (4, ). Ungkapan tersebut ditulis (–, –2)  (4, ). Tanda  dibaca: gabungan
atau atau. Jadi, himpunan penyelesaian dari x2
– 2x  8 adalah (–, –2)  (4, ).
Contoh 1.10
Tentukan penyelesaian dari 2x2
+ 5x – 3  0.
–2 –1 0 1 2 3 4
+ +–
titik pemecah selang titik pemecah selang
titik uji titik ujititik uji
–3 5
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 10
Penyelesaian
Karena 2x2
+ 5x – 3 = (2x – 1)(x + 3) maka diperoleh titik pemecah selangnya adalah x = –3
dan x = ½. Dengan memasukkan titik uji –4, 0, dan 1, diperoleh selang positif atau negatif
seperti yang diperlihatkan pada gambar. Perhatikan bahwa ungkapan 2x2
+ 5x – 3  0
menunjukkan bahwa 2x2
+ 5x – 3 selalu bernilai positif atau nol. Karena 2x2
+ 5x – 3 dapat
bernilai nol, titik pemecah selang x = –3 dan x = ½ termasuk ke dalam penyelesaian. Dengan
demikian, himpunan penyelesaiannya adalah (–, –3]  [½, ).
Contoh 1.11
Cari himpunan penyelesaian dari 0
3
1



x
x
.
Penyelesaian
Ungkapan 0
3
1



x
x
menunjukkan bahwa
𝑥−1
𝑥+3
selalu positif atau nol. Titik pemecah selang
adalah x = 1 dan x = –3 (pembuat nol dari pembilang dan penyebut). Perhatikan bahwa x = –
3 harus dikecualikan karena akan menghasilkan pembagian dengan nol. Sementara itu, x = 1
termasuk penyelesaian. Dengan demikian, selangnya adalah (–,–3), (–3, 1], dan [1, ).
Dengan memasukkan titik uji pada setiap selang, masing-masing –4, 0, dan 2, secara
berurutan, diperoleh bahwa
𝑥−1
𝑥+3
bernilai positif atau nol pada selang (–,–3) atau [1, ).
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (–,–3)  [1, ).
–4 –3 –2 –1 0 ½ 1 2
+ +–
titik pemecah selang
titik ujititik uji
–5 3
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 11
Contoh 1.12
Tentukan semua nilai x yang memenuhi x
x
4
1
 .
Penyelesaian
Hati-hati dalam memecahkan pertidaksamaan seperti ini. Ingat bahwa x bisa bernilai positif
atau negatif dan, dalam kasus ini, x  0 (penyebut tidak boleh 0).
Berikut adalah CARA JAWAB YANG SALAH.
x
x
4
1
  1  4x2
1 – 4x2
 0
(1 – 2x)(1 + 2x)  0
Titik pemecah selang: x = ½ dan x = ½ sehingga diperoleh tiga selang, yaitu (,½),
(½, ½), dan (½,). Dengan memasukaan titik uji 1, 0, dan 1 berturut-turut pada masing-
masing selang tersebut, diperoleh bahwa nilai (1 – 2x)(1 + 2x) adalah negatif untuk
(,½), positif untuk (½, ½), dan negatif untuk (½,). Sementara itu, ungkapan (1 –
2x)(1 + 2x)  0 menunjukkan bahwa nilainya harus positif atau nol. Dengan demikian, nilai
x yang memenuhi terdapat pada (½, ½).
–4 –3 –2 –1 0 1 2
+ +–
titik pemecah selang titik pemecah selang
titik uji titik ujititik uji
–5 3
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 12
Mengapa (½, ½) merupakan JAWABAN YANG SALAH dari pertidaksamaan x
x
4
1
 ?
Jika kita masukkan x = 0 pada pertidaksamaan tersebut (x = 0 berada pada selang tersebut),
diperoleh ungkapan 0
0
1
 . Jelas bahwa ini adalah SALAH.
CARA JAWAB YANG BENAR sebagai berikut.
x
x
4
1
  04
1
 x
x
0
41 2


x
x
0
)21)(21(


x
xx
Titik pemecah selang: x = ½, x = 0, dan x = ½. Perhatikan bahwa x = 0 harus dikecualikan
karena penyebut tidak boleh sama dengan nol, sementara x = ½ dan x = ½ termasuk ke
dalam selang. Dengan memasukan titik uji 1, ¼ , ¼, dan 1 berturut-turut pada masing-
masing selang, diperoleh bahwa nilai (1 – 2x)(1 + 2x) adalah positif untuk (,½], negatif
untuk (½, 0), positif untuk (0, ½], dan negatif untuk [½, ). Sementara itu, ungkapan (1 –
2x)(1 + 2x)  0 menunjukkan bahwa nilainya harus positif atau nol. Dengan demikian, nilai
x yang memenuhi terdapat pada (,½]  [½, ). Jadi, nilai x yang memenuhi x
x
4
1

adalah (,½]  [½, ).
Contoh 1.13
Cari himpunan penyelesaian dari 2
12


x
x
.
Penyelesaian
Contoh ini serupa dengan Contoh 1.13. Cara menyelesaikannya sebagai berikut.
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 13
2
12


x
x
02
12


x
x
0
212


x
x
x
x
0
122


x
xx
0
)1( 2


x
x
Karena pembilangnya, yakni 2
)1( x , selalu positif atau nol, titik pemecah selangnya
adalah x = 0 (Tapi, ingat, penyebut x  0). Dengan memasukkan titik uji 1 dan 1, diperoleh
tanda negatif untuk (, 0) dan positif untuk (0, ). Jadi, penyelesaiannya adalah (0, ).
Tunjukkan lambang selang berikut pada
garis bilangan real.
1. [–5, 2]
2. (–, –1]
3. (1, 4]
4. (–1, 2)
5. [0, )
Tentukan semua x yang memenuhi
pertidaksamaan berikut. Nyatakan dalam
notasi selang dan grafik.
6. 3462  xx
7. 342
 xx
8. x
x
9
1

9. 0
1
4



x
x
10. 3
2


x
x
11. 0)3)(1)(2(  xxx
12. 065 23
 xxx
13. 82 24
 xx
14. 273 x dan 212 x
SOAL-SOAL 1.2
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 14
15. 172 x atau 312 x
C. Nilai Mutlak dan Bentuk Akar
1. Nilai Mutlak
Nilai mutlak dari bilangan real x, dilambangkan oleh |x|, didefinisikan sebagai berikut.
Definisi tersebut menyatakan bahwa |x| selalu bernilai taknegatif. Sebagai contoh, |4| = 4,
|–3| = 3, |0| = 0, dan |–x| = |x|.
Nilai mutlak dapat dipahami sebagai sebuah jarak. |x| adalah jarak antara x dan titik
asal (titik nol). Dengan pemahaman yang sama, |x – a| adalah jarak antara x dan titik a.
Adapun sifat-sifat nilai mutlak sebagai berikut.
(1) |ab| = |a||b| (3) |a + b| |a| + |b|
(2)
b
a
b
a
 (4) |a – b|  ||a| + |b||
Memecahkan Pertidaksamaan yang Melibatkan Nilai Mutlak Pertidaksamaan yang
melibatkan nilai mutlak memenuhi pernyataan berikut.
Teorema
|x |  a  –a  x  a
|x | > a  x  –a atau x  a
Definisi Nilai Mutlak






0,
0,
||
xx
xx
x
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 15
Contoh 1.14
Cari himpunan penyelesaian dari |x – 5|  3.
Penyelesaian
|x – 5|  3  –3  x – 5  3
2  x  8 (setelah setiap ruas ditambah 5)
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah (2, 8).
Contoh 1.15
Cari himpunan penyelesaian dari |2x – 7|  1.
Penyelesaian
|2x – 7|  1  2x – 7  – 1 atau 2x – 7  1
2x  6 atau 2x  8
x  3 atau x  4
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (–, 3]  [4, ).
Contoh 1.16
Cari himpunan penyelesaian dari 2
2||


x
x
.
Penyelesaian
Memecahkan pertidaksamaan yang mengandung nilai mutlak seperti ini dilakukan membuka
tanda mutlak sesuai dengan definisinya.
o Untuk x  0, |x| = x :
2
2||


x
x
 2
2


x
x
 02
2


x
x
 0
22


x
x
x
x
 0
2


x
x
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 16
Titik pemecah selangnya adalah x = 0 dan x = 2. Akan tetapi, x = 0 harus dikecualikan
dari himpunan penyelesaian karena penyebut tidak boleh nol. Hasil uji selang (lihat
gambar) menunjukkan bahwa himpunan penyelesaiannya adalah (0, 2]. Akan tetapi,
kita sedang bekerja untuk x  0 atau (0, ) maka himpunan penyelesaiannya menjadi (0,
2)  (0, ) = (0, 2).
o Untuk x < 0, |x| = –x:
2
2||


x
x
 2
2


x
x
 02
2


x
x
 0
22


x
x
x
x
 0
32


x
x
Titik pemecah selangnya adalah x = 0 dan x = 2/3. Akan tetapi, x = 0 harus dikecualikan
dari himpunan penyelesaian karena penyebut tidak boleh nol. Hasil uji selang (lihat
gambar) diperoleh himpunan penyelesaiannya adalah (0, 2/3]. Akan tetapi, kita sedang
bekerja untuk x < 0 atau (–, 0) maka himpunan penyelesaiannya menjadi (0, 2/3)  (–
, 0) = { } atau himpunan kosong.
Jadi, himpunan penyelesaian dari 2
2||


x
x
adalah (0, 2)  { } = (0, 2).
–1 0 1/2 2/3 1 2
+ ––
titik pemecah selang
titik uji titik ujititik uji
–2 –1 0 1 2 3 4
+ ––
titik pemecah selang
titik uji titik ujititik uji
–3
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 17
Contoh 1.17
Tentukan semua x yang memenuhi 2
3
 x
x
.
Penyelesaian
2
3
 x
x
 2
3
2  x
x
 2
3
 x
x
dan 2
3
 x
x
Kita pecahkan dahulu masing-masing.
(*) 2
3
 x
x
 02
3
 x
x
0
23 2


x
xx
0
322


x
xx
0
)3)(1(


x
xx
Diperoleh titik pemecah selang: x = –1, x = 0, dan x = 3. (Ingat, x = 0 harus dikecualikan
dari solusi, karena penyebut tidak boleh sama dengan nol). Dengan memasukkan titik uji
pada tiap selang berturut-turut: –2, –½, 1, dan 4 diperoleh selang yang memenuhi
0
)3)(1(


x
xx
adalah
HP1 = (–,–1]  (0, 3] (i)
(**) 2
3
 x
x
 02
3
 x
x
0
23 2


x
xx
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 18
0
322


x
xx
0
)3)(1(


x
xx
Diperoleh titik pemecah selang: x = –3, x = 0, dan x = 1. (Ingat, x = 0 harus dikecualikan
dari solusi, karena penyebut tidak boleh sama dengan nol). Dengan memasukkan titik uji
pada tiap selang berturut-turut: –4, –1, ½, dan 2 diperoleh selang yang memenuhi
0
)3)(1(


x
xx
adalah
HP2 = [–3, 0)  [1, ) (ii)
Dengan demikian, semua x yang memenuhi 2
3
 x
x
adalah
HP1  HP2 = {(–,–1]  (0, 3]}  {[–3, 0)  [1, )} = [–3, –1]  [1, 3].
2. Akar dari Kuadrat
Setiap bilangan positif memiliki dua akar kuadrat. Sebagai contoh, dua akar kuadrat dari 16
adalah 4 dan –4 dan kadang-kadang dinyatakan sebagai 4. Untuk a  0, a disebut akar
kuadrat taknegatif dari a. Jadi, 4 = 2 dan 225 = 15. Penulisan 9 = 3 adalah tidak
benar karena 9 berarti akar kuadrat taknegatif dari 9, yakni 3. Bilangan 3 memiliki dua
akar kuadrat, yang ditulis  3 , tetapi 3 menyatakan bilangan real positif.
Secara umum, bentuk akar kuadrat definisikan sebagai berikut:
.
Definisi Akar dari Kuadrat
xx 2
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 19
Ingat kembali bahwa penyelesaian persamaan kuadrat ax2
+ bx + c = 0 diberikan oleh
rumus abc sebagai berikut.
a
acbb
x
2
42

 .
Bilangan D = b2
– 4ac disebut diskriminan dari persamaan kuadrat. Persamaan ini memiliki
dua penyelesaian real jika D  0, satu penyelesaian real jika D = 0, dan tak ada penyelesaian
real (imajiner) jika D  0.
Contoh 1.18
Cari himpunan penyelesaian dari x2
– x – 3  0.
Penyelesaian
Dua penyelesaian dari x2
– x – 3 = 0 yaitu
13
2
1
2
1
)1(2
)3)(1(4)1()1( 2
1 

x
dan
13
2
1
2
1
)1(2
)3)(1(4)1()1( 2
2 

x .
Titik pemecah selang 13
2
1
2
1
 dan 13
2
1
2
1
 membagi tiga selang yaitu (–,
13
2
1
2
1
 ], [ 13
2
1
2
1
 , 13
2
1
2
1
 ], dan [ 13
2
1
2
1
 , ). Ambil titik uji –2, 0, dan 4
maka diperoleh simpulan bahwa himpunan penyelesaian dari x2
– x – 3  0 adalah [
13
2
1
2
1
 , 13
2
1
2
1
 ].
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 20
3. Kuadrat Nilai Mutlak
Kuadrat dari nilai mutlak memenuhi persamaan berikut.
Penguadratan kedua ruas pada pertidaksamaan dapat menyebabkan pertidaksamaan
itu menjadi salah. Sebagai contoh, –2 > –5 akan tetapi (–2)2
< (–5)2
. Di lain pihak, 2 < 5 dan
22
< 52
. Dengan demikian, penguadratan kedua ruas pada pertidaksamaan akan tetap benar
jika bilangan pada kedua ruas itu taknegatif. Berdasarkan kenyataan tersebut, diperoleh
teorema berikut.
Contoh 1.19
Cari himpunan penyelesaian dari |x – 1|  2|x – 3|.
Penyelesaian
Pemecahan pertidaksamaan di atas dapat dilakukan dengan menguadratkan kedua ruasnya
sebagai berikut.
|3|2|1|  xx  222
|3|2|1|  xx
)96(412 22
 xxxx
3624412 22
 xxxx
035223  xx
035223 2
 xx
0)5)(73(  xx
Titik pemecah selangnya adalah x = 7/3 dan x = 5. Uji selangnya sebagai berikut.
Teorema
|x|  |y|  x2
 y2
Kuadrat Nilai Mutlak
22
xx 
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 21
Jadi, himpunan penyelesaian dari |x – 1|  2|x – 3| adalah (–, 7/3)  (5, ).
Tentukan himpunan penyelesaian dari
pertidaksamaan berikut.
1. 21 x
2. 1
5
2 
x
3. 1054 x
4. |2|2|1|  xx
5. )2(2|1|  xx
6.
||
2
1
x
x 
7.
|1|
2



x
x
8. x
x

 2
3
9. 0232
 xx
10. 0151114 2
 xx
D. Jarak Antara Dua Titik dan Persamaan Lingkaran
1. Jarak Antara Dua Titik
Tinjau tiga buah titik A(x1, y1), B(x2, y2), dan C(x2, y1) seperti diperlihatkan pada Gambar
1.2. Garis hubung ketiga titik membentuk segitiga siku-siku dengan siku-siku di C. Jarak
AB dapat ditentukan menggunakan dalil Pythagoras sebagai berikut.
SOAL-SOAL 1.3
0 7/3 4 5 6
– ++
titik pemecah selang
titik uji titik ujititik uji
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 22
Gambar 1.2 Menentukan jarak antara dua titik.
Contoh 1.20
Tentukan jarak antara (a) A(2, –5) dan B(4, 3); (b) C( 3,2  ) dan D( 34,22 ).
Penyelesaian
(a) 2
12
2
12 )()(|| yyxxABd 
22
))5(3()24(  22
8)6(  10
(b) 2
12
2
12 )()(|| yyxxCDd 
22
)343()222(  22
)35()2(  79
2. Persamaan Lingkaran
Lingkaran adalah himpunan titik yang berjarak sama ke titik acuan tetap. Titik acuan tetap
ini disebut pusat lingkaran.
Jarak antara titik A(x1, y1) dan B(x2, y2)
2
12
2
12 )()(|| yyxxABd 
A(x1, y1)
B(x2, y2)
C(x2, y1)
x
x2x1
y1
y2
y
d
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 23
Sekarang tinjau sebuah lingkaran berjari-jari r dan berpusat di P(a,b) seperti
diperlihatkan pada Gambar 1.3 . Jarak titik (x, y) pada lingkaran ke pusat lingkaran adalah
22
)()( byaxr 
Dengan menguadratkan kedua ruas dan mengubah susunan persamaan di atas diperoleh
persamaan lingkaran sebagai berikut.
Gambar 1.3 Lingkaran berpusat di (a, b) dan berjari-jari r.
Jika persamaan lingkaran baku kita uraikan, diperoleh
222
)()( rbyax 
22222
22 rbbyyaaxx 
0)()2()2( 22222
 rbaybxayx
Misalkan A = –2a, B = –2b, dan C = a2
+ b2
– r2
maka persamaan lingkaran umum sebagai
berikut.
Persamaan Lingkaran Baku
Lingkaran baku berjejari r berpusat di (a, b) dinyatakan oleh persamaan
222
)()( rbyax 
P(a, b)
(x, y)
x
y
r
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 24
Contoh 1.21
Tentukan persamaan lingkaran berjejari 5 dan berpusat di (2, 3).
Penyelesaian
Diketahui r = 5, a = 2, dan b = –3 maka
222
)()( rbyax 
222
5))3(()2(  yx
25)3()2( 22
 yx
Contoh 1.22
Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran yang dinyatakan oleh persamaan
066222
 yxyx .
Penyelesaian
Bandingkan 066222
 yxyx dengan 022
 CByAxyx maka
diperoleh A = –2, B = 6, dan C = 6. Selanjutnya diperoleh
Persamaan Lingkaran Umum
Secara umum, lingkaran dapat dinyatakan oleh persamaan
022
 CByAxyx
Pusat lingkaran P(a, b) dengan
2
A
a  dan
2
B
b 
dan jari-jari
Cbar  22
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 25
1
2
2
2



A
a , 3
2
6
2

B
b , dan
26)3(1 2222
 Cbar
Jadi, pusat lingkaran tersebut adalah (1, –3) dengan jari-jari 2 satuan.
Gambarkan titik-titik berikut pada
koordinat bidang dan tentukan jaraknya.
1. A(3, 2) dan B(–1, 5)
2. C(1, 3) dan D(–2, 4)
3. E(–3, –2) dan F(4, 5)
Tentukan persamaan lingkaran yang
pusat dan jari-jarinya berturut-turut
sebagai berikut.
4. (–2, 3) dan 2
5. (0, 0) dan 5
Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran
yang memenuhi persamaan berikut.
6.   16)1(2 22
 yx
7. 06222
 yxyx
8. 01561644 22
 yxyx
Tentukan jarak antarpusat dua lingkaran
berikut.
9.   9)2(1 22
 yx dan
  25)4(3 22
 yx
10. 0351222
 xyx dan
0101022
 yxyx
E. Garis Lurus
1. Kemiringan Garis atau Gradien
Tinjau sebuah garis g seperti diperlihatkan pada Gambar 1.4. Misalnya titik A(x1, y1) dan
B(x2, y2) berada pada garis tersebut. Gradien garis g didefinisikan sebagai berikut.
SOAL-SOAL 1.4
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 26
Contoh 1.23
Tentukan gradien garis yang melalui (2,5) dan (4,1).
Penyelesaian
3
2
6
4
)2(4
51
12
12







xx
yy
m
Gambar 1.4 Gradien garis takvertikal.
2. Garis-garis Sejajar dan Tegak lurus
Pada Gambar 1.5(a) diperlihatkan dua buah garis, g dan h, yang sejajar satu sama lain,
sedangkan pada Gambar 1.5(b), garis g dan h saling tegak lurus. Keadaan kedua garis
tersebut memenuhi teorema berikut.
Definisi Gradien
Gradien garis yang melalui titik A(x1, y1) dan B(x2, y2), untuk x1  x2
12
12
xx
yy
m


 .
Garis vertikal tidak memiliki gradien.
A
B
x
x2x1
y1
y2
y
y2 – y1
x2 – x1
C(x, y)
x
y
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 27
Gambar 1.5 (a) Dua garis sejajar dan (b) dua garis saling tegak lurus.
3. Persamaan Garis Lurus
Tinjau kembali Gambar 1.5. Jika C(x, y) adalah sebarang titik pada garis yang melalui AB,
gradien garis tersebut juga dapat dinyatakan oleh
1
1
xx
yy
m



Dari persamaan tersebut diperoleh persamaan garis sebagai berikut.
Jika garis dengan gradien m yang memotong sumbu-y di titik (0, c), persamaan
garisnya menjadi sebagai berikut.
Persamaan Garis (1)
Garis dengan gradien m yang melalui titik (x1, y2) memenuhi persamaan
11 )( yxxmy 
Teorema
Misalkan m1 adalah gradien garis g dan m2 adalah gradien garis h:
(1) Garis g sejajar garis h jika m1 = m2.
(2) Garis g tegak lurus garis h jika 121 mm .
g h
g h
(a) (b)
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 28
Secara umum, persamaan garis dapat dinyatakan sebagai berikut.
Persamaan Garis Vertikal dan Horisontal Garis vertikal melalui titik (a, b) memiliki
persamaan x = a karena setiap koordinat-x pada garis memiliki nilai a. Serupa dengan itu,
garis lurus yang melalui (a, b) memiliki persamaan y = b.
Gambar 1.6 Garis x = 2 dan y = 3
Persamaan Garis (Umum)
Untuk A dan B tak nol bersamaan, sebuah garis dapat dinyatakan oleh persamaan
0 CByAx
Persamaan ini disebut persamaan linear umum. Gradien garisnya adalah
B
A
m 
Persamaan Garis (2)
Garis dengan gradien m yang memotong sumbu-y di titik (0, c)
cmxy 
x
x = 2
y = 3
y
1
2
–1
–1
1 2 3
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 29
Contoh 1.24
(a) Carilah persamaan garis yang melalui (3, 4) yang sejajar dengan garis 0653  yx .
(b) Tentukan pula persamaan garis yang melalui (1,2) yang tegak lurus persamaan garis
tersebut.
Penyelesaian
Garis 0653  yx ditulis menjadi
5
6
5
3
 xy . Jadi, gradien garisnya
5
3
1 m .
(a) Karena sejajar, gradien garis yang melalui (3, 4) adalah
5
3
12  mm sehingga
11 )( yxxmy 
atau
5
11
5
3
 xy
Jadi, persamaan garis melalui (3, 4) yang sejajar garis 0653  yx adalah
5
11
5
3
 xy .
(b) Karena tegak lurus, garis yang melalui (–1, 2) memiliki gradien
3
5
5/3
11
1
2 
m
m
sehingga persamaan garisnya
11 )( yxxmy 
2))1((
3
5
 xy
3
1
3
5
 xy
Jadi, persamaan garis melalui (–1, 2) yang tegak lurus garis 0653  yx adalah
3
1
3
5
 xy
4)3(
5
3
 xy
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 30
Tentukan gradien garis yang melalui
titik-titik berikut.
1. (1, 2) dan (4, –3)
2. (–2, 1) dan (3, 0)
Tentukan persamaan garis dengan
kondisi berikut. Nyatakan dalam bentuk
0 CByAx .
3. Gradien 2 melalui (–2, 4)
4. Gradien 3
2
 melalui (0, 5)
5. Melalui (0, 2) dan (–1, 4)
6. Melalui (–2, 1) dan (3, 3)
Tentukan persamaan garis yang melalui
(–1, 2) dan
7. sejajar garis 32  xy
8. sejajar garis 0532  yx
9. tegak lurus 53  xy
10. tegak lurus 062  yx
Tentukan himpunan penyelesaian dari
pertidaksamaan berikut. Nyatakan
himpunan tersebut dalam notasi selang.
1. 1 – 4x > 0
2. 6x + 4 > 3x – 8
3. 4 – 2x < 3x + 1 < 5x + 7
4. 2x2
+ 5x – 3  0
5. 21p2
– 44p  –15
6. x
x

2
1
7. (x2
+ 1)(x – 1)(x – 3)(x + 3) < 0
8. 2
1
3

 x
9. |3x – 7| < 5
10. |2x + 5| > 1
11. 75
7
2

x
12. |12 – 3x| – |x| > 0
13. 2
|1|

x
x
14. )5(2|2|  xx
15. | x + 1| + | x | – 3 < 0
16. Tentukan gradien garis yang melalui
dua titik berikut.
(a) A(1, 2) dan B(–1, –1)
SOAL-SOAL ULANGAN
SOAL-SOAL 1.5
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 31
(b) P(–3, 1) dan Q(–8,1)
17. Tentukan persamaan garis yang
bergradien m dan melalui titik P
berikut.
(a) m = 2; P(3, –4)
(b) m = – ½ ; P(–5, 1)
18. Tentukan persamaan garis yang
melalui (2, 5) dan
(a) sejajar garis 2x – 10y – 3 = 0
(b) tegak lurus 2x – 3y + 5 = 0

Contenu connexe

Tendances

Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
Septian Amri
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
Charro NieZz
 
Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah
Jamil Sirman
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Ipit Sabrina
 
Bahan ajar matematika dasar universitas
Bahan ajar matematika dasar universitasBahan ajar matematika dasar universitas
Bahan ajar matematika dasar universitas
Andika Saputra
 
22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani
sukani
 

Tendances (20)

Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar LinearMerentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
ANALISIS RIIL 1 3.3 dan 3.4 ROBERT G BARTLE
ANALISIS RIIL 1 3.3 dan 3.4 ROBERT G BARTLEANALISIS RIIL 1 3.3 dan 3.4 ROBERT G BARTLE
ANALISIS RIIL 1 3.3 dan 3.4 ROBERT G BARTLE
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah
 
Geometri Eliptik
Geometri EliptikGeometri Eliptik
Geometri Eliptik
 
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri TransformasiSetengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
 
deret kuasa
deret kuasaderet kuasa
deret kuasa
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
 
Bahan ajar matematika dasar universitas
Bahan ajar matematika dasar universitasBahan ajar matematika dasar universitas
Bahan ajar matematika dasar universitas
 
22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
RPP K 13 BAB FUNGSI KELAS X
RPP K 13 BAB FUNGSI KELAS X RPP K 13 BAB FUNGSI KELAS X
RPP K 13 BAB FUNGSI KELAS X
 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarah
 

En vedette

St web pages & booklet
St web pages & bookletSt web pages & booklet
St web pages & booklet
SoundsTogether
 

En vedette (17)

Mf113 kalkulus
Mf113 kalkulusMf113 kalkulus
Mf113 kalkulus
 
Pemrograman C++ - Sintaks Dasar
Pemrograman C++ - Sintaks DasarPemrograman C++ - Sintaks Dasar
Pemrograman C++ - Sintaks Dasar
 
Php my sql - functions - arrays - tutorial - programmerblog.net
Php my sql - functions - arrays - tutorial - programmerblog.netPhp my sql - functions - arrays - tutorial - programmerblog.net
Php my sql - functions - arrays - tutorial - programmerblog.net
 
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannyaBilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
 
Sistem bilangan riil
Sistem bilangan riilSistem bilangan riil
Sistem bilangan riil
 
Kumpulan soal dan pembahasan sistem persamaan linier dua variabel
Kumpulan soal dan pembahasan sistem persamaan linier dua variabelKumpulan soal dan pembahasan sistem persamaan linier dua variabel
Kumpulan soal dan pembahasan sistem persamaan linier dua variabel
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
 
行政院簡報 性平處:我國性別平等推動成果及未來展望(懶人包)
行政院簡報 性平處:我國性別平等推動成果及未來展望(懶人包)行政院簡報 性平處:我國性別平等推動成果及未來展望(懶人包)
行政院簡報 性平處:我國性別平等推動成果及未來展望(懶人包)
 
Matematika-Himpunan
Matematika-HimpunanMatematika-Himpunan
Matematika-Himpunan
 
1001 soal pembahasan kalkulus
1001 soal pembahasan kalkulus1001 soal pembahasan kalkulus
1001 soal pembahasan kalkulus
 
Terrorism
TerrorismTerrorism
Terrorism
 
telecom
telecomtelecom
telecom
 
Autoankauf
AutoankaufAutoankauf
Autoankauf
 
KRC Summer Intern Slideshow!
KRC Summer Intern Slideshow!KRC Summer Intern Slideshow!
KRC Summer Intern Slideshow!
 
Audacity
AudacityAudacity
Audacity
 
St web pages & booklet
St web pages & bookletSt web pages & booklet
St web pages & booklet
 
Dani
DaniDani
Dani
 

Similaire à 01 sistem bilangan real

Bil.riil
Bil.riilBil.riil
Bil.riil
EveeL
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Christian Lokas
 
Sistem persamaan-linear-dua-variabel
Sistem persamaan-linear-dua-variabelSistem persamaan-linear-dua-variabel
Sistem persamaan-linear-dua-variabel
Nadyla Nizz
 

Similaire à 01 sistem bilangan real (20)

Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
 
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakPersamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]
 
Bil.riil
Bil.riilBil.riil
Bil.riil
 
Sistem bilangan real ( matematika i )
Sistem bilangan real ( matematika i )Sistem bilangan real ( matematika i )
Sistem bilangan real ( matematika i )
 
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAANPERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
 
Sistem Persamaan Dua Variabel Kelas 8
Sistem Persamaan Dua Variabel Kelas 8Sistem Persamaan Dua Variabel Kelas 8
Sistem Persamaan Dua Variabel Kelas 8
 
Roheni(0902085) ppt 2007
Roheni(0902085) ppt 2007Roheni(0902085) ppt 2007
Roheni(0902085) ppt 2007
 
3. Pertidaksamaan dan garis bilangan.pptx
3. Pertidaksamaan dan garis bilangan.pptx3. Pertidaksamaan dan garis bilangan.pptx
3. Pertidaksamaan dan garis bilangan.pptx
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
 
ketaksamaan
ketaksamaanketaksamaan
ketaksamaan
 
spdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldvspdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldv
 
Kalkulus 1
Kalkulus 1Kalkulus 1
Kalkulus 1
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 
Sistem persamaan-linear-dua-variabel
Sistem persamaan-linear-dua-variabelSistem persamaan-linear-dua-variabel
Sistem persamaan-linear-dua-variabel
 
Persamaan dan pertidaksamaan
Persamaan dan pertidaksamaanPersamaan dan pertidaksamaan
Persamaan dan pertidaksamaan
 
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear dan KuadratSistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
 
ditribusi teoritis
ditribusi teoritisditribusi teoritis
ditribusi teoritis
 

Dernier

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Dernier (20)

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

01 sistem bilangan real

  • 1. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 1 A. Sistem Bilangan Terdapat beberapa sistem bilangan, yaitu: bilangan asli, bilangan bulat, bilangan rasional, bilangan irrasional, dan bilangan real. Masing-masing bilangan itu sebagai berikut. (1) Bilangan asli merupakan sistem bilangan paling sederhana, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, … (2) Bilangan bulat melibatkan negatif bilangan asli dan nol, yaitu …, 4, 3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, 4, … (3) Bilangan rasional melibatkan hasil bagi dua bilangan bulat, seperti 2 3 , −1 5 , 11 7 , 23 3 , 20 2 , −15 1 , … Pembagian dengan nol, misalnya 6 0 atau −4 0 , tidak termasuk bilangan rasional karena tidak memiliki makna apapun. Oleh karena itu, pembagian dengan nol harus dihindari. (4) Bilangan irrasional mencakup akar dari suatu bilangan yang tidak dapat dinyatakan sebagai hasil bagi dua bilangan bulat, seperti 2, 3, 5, 7 3 , 𝜋, … (5) Bilangan real mencakup semua jenis bilangan yang ada. Jika A menyatakan bilangan asli (bulat positif), B bilangan bulat, Q bilangan rasional, dan R bilangan real, maka A  B  Q  R Lambang  dibaca himpunan bagian dari. Pernyataan A  B berarti setiap unsur A juga merupakan unsur B. BAB 1 Sistem Bilangan Real A. Sistem Bilangan B. Pertidaksamaan C. Nilai Mutlak dan Bentuk Akar D. Jarak Antara Dua Titik dan Persamaan Lingkaran E. Garis Lurus
  • 2. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 2 Bilangan real memenuhi operasi penjumlahan dan perkalian. Pada operasi penjumlahan dan perkalian bilangan real berlaku sifat-sifat berikut. Misalnya, x dan y bilangan real maka berlaku: (1) Hukum-hukum komutatif: x + y = y + x dan xy = yx. (2) Hukum-hukum asosiatif: x + (y + z) = (x + y) + z dan x(yz) = (xy)z (3) Hukum distributif: x(y + z) = xy + xz (4) Unsur-unsur identitas. Ada dua bilangan berbeda 0 dan 1 yang memenuhi x + 0 = x dan x1 = x untuk setiap bilangan real x. (5) Invers (kebalikan). Setiap bilangan x memiliki kebalikan penjumlahan, –x , yang memenuhi x + (–x) = 0. Selain itu, setiap bilangan x, kecuali 0, memiliki kebalikan perkalian, x-1 , yang memenuhi xx-1 = 1. Pengurangan dan pembagian didefinisikan sebagai )( yxyx  dan 1  yxyx y x dengan syarat y  0. Pembagian dengan 0 tidak didefinisikan. Bilangan real bukan nol dibedakan menjadi bilangan real positif dan bilangan negatif. Kenyataan ini memungkinkan kita untuk memperkenalkan bentuk hubungan lebih kecil dari atau kurang dari (<) dan lebih besar dari atau lebih dari (>). Hubungan ini masing-masing didefinisikan sebagai berikut. Contoh 1.1 Buktikan bahwa 3 < 5! Definisi (i) x < y jika dan hanya jika x – y negatif; (ii) x > y jika dan hanya jika x – y positif.
  • 3. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 3 Penyelesaian 3 – 5 = –2 (NEGATIF) maka 3 < 5. Contoh 1.2 Nyatakan apakah ungkapan –2 < –5 BENAR atau SALAH! Berikan alasannya! Penyelesaian –2 – (–5) = 3 (POSITIF) maka –2 > –5. Jadi, ungkapan –2 < –5 adalah SALAH. Selanjutnya, hubungan kurang dari atau sama dengan () dan lebih dari atau sama dengan () didefinisikan sebagai berikut. Ungkapan yang mengandung >, <, , dan  disebut pertidaksamaan. Pertidaksamaan yang melibatkan > dan < disebut pertidaksamaan murni, sedangkan yang melibatkan  dan  disebut pertidaksamaan tidak murni. Gambar 1.1 Garis bilangan real. Berdasarkan definisi, x > 0 menyatakan bahwa x merupakan bilangan positif dan, sebaliknya, x < 0 menyatakan bahwa x merupakan bilangan negatif. Pada garis bilangan real, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1.1, bilangan-bilangan positif berada di sebelah kanan titik 0 dan bilangan-bilangan negatif berada di sebelah kiri titik 0. Titik 0 disebut titik asal. Semakin ke kanan, bilangannya semakin besar. Sebaliknya, semakin ke kiri bilangannya semakin kecil. Definisi (i) x  y jika dan hanya jika x – y negatif atau nol; (ii) x  y jika dan hanya jika x – y positif atau nol.
  • 4. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 4 Sifat-sifat pertidaksamaan sebagai berikut. (1) Trikotomi: Jika x dan y adalah bilangan, salah satu dari berikut ini akan dipenuhi: x < y atau x = y atau x > y. (2) Transitif : Jika x < y dan y < z maka x < z. (3) Penjumlahan: x < y  x + z < y + z (4) Perkalian: Jika z > 0, x < y  xz < yz. Sebaliknya, jika z < 0, x < y  xz > yz. Tunjukkan tahapan penyelesaian dan jawaban dari soal-soal berikut. 1. 5 – 3(9 – 12) + 7 2. –4 [3 – 2(7 – 5) + 7(14 – 3)] 3. 21 4 7 6  4. )82(23  5. 22 5 2 1  Sederhanakan aljabar berikut. 6. (3x – 2)(x + 5) 7. (2x + 6)2 8. 3 62   x xx 9. 3 2142   t tt 10. 2 24 2 12 2    pppp Nyatakan apakah ungkapan berikut benar atau salah. Berikan alasannya. 11. 73  12. 7 22 3  13. 171  14. 265  15. 9 44 7 5  SOAL-SOAL 5.1
  • 5. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 5 B. Pertidaksamaan 1. Selang atau Interval Suatu bilangan x yang berada di antara a dan b, yakni a < x dan x < b, dapat dituliskan dalam pertidaksamaan bersambung sebagai berikut: a < x < b. Himpunan semua bilangan x yang memenuhi pertidaksamaan bersambung ini disebut selang atau interval. Secara umum selang dibedakan menjadi selang terbuka, selang tertutup, dan kombinasi keduanya. Ungkapan a  x  b menyatakan selang terbuka yang terdiri dari semua bilangan real antara a dan b, tidak termasuk titik ujung a dan b dan lambangkan oleh (a, b). Sementara itu, ungkapan a  x  b menyatakan selang tertutup yang terdiri dari semua bilangan real antara a dan b, termasuk a dan b itu sendiri dan dilambangkan oleh [a, b]. Pada Tabel 1.1 diperlihatkan berbagai kemungkinan selang dan lambangnya. Tabel 1.1 Lambang himpunan penyelesaian, selang, dan gambarnya. Lambang Himpunan Lambang Selang Gambar { x: a  x  b } (a, b) { x: a  x  b } [a, b] { x: a  x  b } [a, b) { x: a  x  b } (a, b] { x: x  b } (– , b] { x: x  b } (– , b) { x: x  a } [a, ) { x: x  a } (a, ) R (– , ) a b a b a b a b b b a a
  • 6. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 6 2. Memecahkan Pertidaksamaan Memecahkan pertidaksamaan berarti mencari himpunan semua bilangan real yang membuat pertidaksamaan tersebut menjadi benar. Berbeda dengan persamaan, yang penyelesaiannya terdiri dari satu atau sejumlah bilangan terbatas, penyelesaian pertidaksamaan adalah himpunan semua bilangan real dalam selang tertentu atau gabungan beberapa selang. Hal-hal yang dapat dilakukan ketika memecahkan pertidaksamaan tanpa mengubah himpunan penyelesaiannya berdasar pada kenyataan berikut. Contoh 1.3 Cari himpunan penyelesaian dari 2x – 6  4x – 3 dan gambarkan himpunan penyelesaiannya pada garis bilangan real. Penyelesaian 2x – 6  4x – 3 2x  4x + 3 (setelah kedua ruas ditambah 6) – 2x  3 (setelah kedua ruas ditambah –4x) x  – 2 3 (setelah kedua ruas dikalikan – 2 1 , tanda pertidaksamaan dibalik). Jadi, himpunan penyelesaiannya sbb.:    2 3 2 3 :,  xx (1) Setiap ruas dapat ditambahkan bilangan yang sama. (2) Setiap ruas dapat dilkalikan dengan bilangan positif yang sama. (3) Setiap ruas dapat dikalikan dengan bilangan negatif, tetapi arah tanda pertidaksamaan harus dibalik. –3 –2 –1 0 1 2 3
  • 7. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 7 Contoh 1.4 Cari himpunan penyelesaian dari –5  2x + 6  4. Penyelesaian –6  2x + 6  4 –12  2x  –2 (setelah setiap ruas ditambah –6) –6  x  –1 (setelah setiap ruas dikalikan ½ ) Jadi, himpunan penyelesaiannya sebagai berikut:  16:)1,6[  xx Contoh 1.5 Tentukan semua nilai x yang memenuhi 2x + 7  5 dan 3x – 2 < 4. Penyelesaian Ungkapan ”dan” menunjukkan bahwa nilai x harus memenuhi kedua pertidaksamaan tersebut. 2x + 7  5 dan 3x – 2 < 4 2x  2 3x < 6 x  1 x < 2 [1, ) (, 2) Jadi, nilai x yang memenuhi kedua pertidaksamaan di atas adalah [1, )  (, 2) = [1, 2). Contoh 1.6 Tentukan himpunan penyelesaian yang memenuhi 2x + 7  5 atau 3x – 2 > 4. –7 –6 –5 –4 –3 –2 –1
  • 8. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 8 Penyelesaian Ungkapan ”atau” menunjukkan bahwa nilai x memenuhi salah satu dari kedua pertidaksamaan tersebut. 2x + 7  5 atau 3x – 2 > 4 2x  2 3x > 6 x  1 x > 2 (,1] (2, ) Jadi, x yang memenuhi salah satu pertidaksamaan di atas adalah (,1]  (2, ). Contoh 1.3 sampai dengan Contoh 1.6 berkaitan dengan pemecahan pertidaksamaan yang melibatkan variabel x berpangkat 1. Untuk kasus seperti itu, kecuali Contoh 1.3, suku yang mengandung peubah x dibuat sedemikian rupa sehingga berada di ruas kiri, sedangkan suku yang hanya bilangan berada di ruas kanan. Khusus untuk jenis pertidaksamaan seperti pada Contoh 1.3, karena ruas kiri dan ruas kanannya sudah berupa bilangan, suku yang mengandung peubah x disimpan di ruas tengah. Bagaimana jika pertidaksamaan melibatkan peubah x yang BUKAN berpangkat 1? Untuk kasus tersebut, buatlah sedemikian rupa sehingga ruas kanan menjadi NOL. Contoh 1.8 Cari himpunan penyelesaian x2 – 2x  8. Penyelesaian x2 – 2x  8 x2 – 2x – 8  0 (setelah ditambah –8) (x + 2)(x – 4)  0 (setelah difaktorkan) Ambil dulu (x + 2)(x – 4) = 0 sehingga diperoleh x = – 2 dan x = 4. Titik x = – 2 dan x = 4 disebut titik pemecah selang (split point). Titik ini membagi garis bilangan real menjadi tiga selang: (–, –2), (–2, 4), dan (4, ). Pada masing-masing selang ini, (x + 2)(x – 4) terdiri
  • 9. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 9 dari satu tanda, bisa selalu positif atau selalu negatif. Untuk mendapatkan tanda pada setiap selang, gunakan titik uji yang berada dalam selang tersebut, seperti terlihat pada gambar dan tabel berikut. Selang Titik Uji (x) Nilai dari (x + 2)(x – 4) Tanda (–, –2) –3 7 + (–2, 4) 0 –8 – (4, ) 5 7 + Ungkapan x2 – 2x – 8  0 menunjukkan bahwa nilai x2 – 2x – 8 adalah negatif. Berdasarkan gambar atau tabel tersebut, x2 – 2x – 8 bernilai negatif pada selang (–2, 4). Jadi, himpunan penyelesaian dari (x + 2)(x – 4)  0 adalah (–2, 4). Contoh 1.9 Cari himpunan penyelesaian dari x2 – 2x  8. Penyelesaian Mengacu pada penyelesaian Contoh 1.8, himpunan penyelesaian x2 – 2x – 8  0 adalah (–, –2) atau (4, ). Ungkapan tersebut ditulis (–, –2)  (4, ). Tanda  dibaca: gabungan atau atau. Jadi, himpunan penyelesaian dari x2 – 2x  8 adalah (–, –2)  (4, ). Contoh 1.10 Tentukan penyelesaian dari 2x2 + 5x – 3  0. –2 –1 0 1 2 3 4 + +– titik pemecah selang titik pemecah selang titik uji titik ujititik uji –3 5
  • 10. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 10 Penyelesaian Karena 2x2 + 5x – 3 = (2x – 1)(x + 3) maka diperoleh titik pemecah selangnya adalah x = –3 dan x = ½. Dengan memasukkan titik uji –4, 0, dan 1, diperoleh selang positif atau negatif seperti yang diperlihatkan pada gambar. Perhatikan bahwa ungkapan 2x2 + 5x – 3  0 menunjukkan bahwa 2x2 + 5x – 3 selalu bernilai positif atau nol. Karena 2x2 + 5x – 3 dapat bernilai nol, titik pemecah selang x = –3 dan x = ½ termasuk ke dalam penyelesaian. Dengan demikian, himpunan penyelesaiannya adalah (–, –3]  [½, ). Contoh 1.11 Cari himpunan penyelesaian dari 0 3 1    x x . Penyelesaian Ungkapan 0 3 1    x x menunjukkan bahwa 𝑥−1 𝑥+3 selalu positif atau nol. Titik pemecah selang adalah x = 1 dan x = –3 (pembuat nol dari pembilang dan penyebut). Perhatikan bahwa x = – 3 harus dikecualikan karena akan menghasilkan pembagian dengan nol. Sementara itu, x = 1 termasuk penyelesaian. Dengan demikian, selangnya adalah (–,–3), (–3, 1], dan [1, ). Dengan memasukkan titik uji pada setiap selang, masing-masing –4, 0, dan 2, secara berurutan, diperoleh bahwa 𝑥−1 𝑥+3 bernilai positif atau nol pada selang (–,–3) atau [1, ). Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (–,–3)  [1, ). –4 –3 –2 –1 0 ½ 1 2 + +– titik pemecah selang titik ujititik uji –5 3
  • 11. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 11 Contoh 1.12 Tentukan semua nilai x yang memenuhi x x 4 1  . Penyelesaian Hati-hati dalam memecahkan pertidaksamaan seperti ini. Ingat bahwa x bisa bernilai positif atau negatif dan, dalam kasus ini, x  0 (penyebut tidak boleh 0). Berikut adalah CARA JAWAB YANG SALAH. x x 4 1   1  4x2 1 – 4x2  0 (1 – 2x)(1 + 2x)  0 Titik pemecah selang: x = ½ dan x = ½ sehingga diperoleh tiga selang, yaitu (,½), (½, ½), dan (½,). Dengan memasukaan titik uji 1, 0, dan 1 berturut-turut pada masing- masing selang tersebut, diperoleh bahwa nilai (1 – 2x)(1 + 2x) adalah negatif untuk (,½), positif untuk (½, ½), dan negatif untuk (½,). Sementara itu, ungkapan (1 – 2x)(1 + 2x)  0 menunjukkan bahwa nilainya harus positif atau nol. Dengan demikian, nilai x yang memenuhi terdapat pada (½, ½). –4 –3 –2 –1 0 1 2 + +– titik pemecah selang titik pemecah selang titik uji titik ujititik uji –5 3
  • 12. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 12 Mengapa (½, ½) merupakan JAWABAN YANG SALAH dari pertidaksamaan x x 4 1  ? Jika kita masukkan x = 0 pada pertidaksamaan tersebut (x = 0 berada pada selang tersebut), diperoleh ungkapan 0 0 1  . Jelas bahwa ini adalah SALAH. CARA JAWAB YANG BENAR sebagai berikut. x x 4 1   04 1  x x 0 41 2   x x 0 )21)(21(   x xx Titik pemecah selang: x = ½, x = 0, dan x = ½. Perhatikan bahwa x = 0 harus dikecualikan karena penyebut tidak boleh sama dengan nol, sementara x = ½ dan x = ½ termasuk ke dalam selang. Dengan memasukan titik uji 1, ¼ , ¼, dan 1 berturut-turut pada masing- masing selang, diperoleh bahwa nilai (1 – 2x)(1 + 2x) adalah positif untuk (,½], negatif untuk (½, 0), positif untuk (0, ½], dan negatif untuk [½, ). Sementara itu, ungkapan (1 – 2x)(1 + 2x)  0 menunjukkan bahwa nilainya harus positif atau nol. Dengan demikian, nilai x yang memenuhi terdapat pada (,½]  [½, ). Jadi, nilai x yang memenuhi x x 4 1  adalah (,½]  [½, ). Contoh 1.13 Cari himpunan penyelesaian dari 2 12   x x . Penyelesaian Contoh ini serupa dengan Contoh 1.13. Cara menyelesaikannya sebagai berikut.
  • 13. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 13 2 12   x x 02 12   x x 0 212   x x x x 0 122   x xx 0 )1( 2   x x Karena pembilangnya, yakni 2 )1( x , selalu positif atau nol, titik pemecah selangnya adalah x = 0 (Tapi, ingat, penyebut x  0). Dengan memasukkan titik uji 1 dan 1, diperoleh tanda negatif untuk (, 0) dan positif untuk (0, ). Jadi, penyelesaiannya adalah (0, ). Tunjukkan lambang selang berikut pada garis bilangan real. 1. [–5, 2] 2. (–, –1] 3. (1, 4] 4. (–1, 2) 5. [0, ) Tentukan semua x yang memenuhi pertidaksamaan berikut. Nyatakan dalam notasi selang dan grafik. 6. 3462  xx 7. 342  xx 8. x x 9 1  9. 0 1 4    x x 10. 3 2   x x 11. 0)3)(1)(2(  xxx 12. 065 23  xxx 13. 82 24  xx 14. 273 x dan 212 x SOAL-SOAL 1.2
  • 14. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 14 15. 172 x atau 312 x C. Nilai Mutlak dan Bentuk Akar 1. Nilai Mutlak Nilai mutlak dari bilangan real x, dilambangkan oleh |x|, didefinisikan sebagai berikut. Definisi tersebut menyatakan bahwa |x| selalu bernilai taknegatif. Sebagai contoh, |4| = 4, |–3| = 3, |0| = 0, dan |–x| = |x|. Nilai mutlak dapat dipahami sebagai sebuah jarak. |x| adalah jarak antara x dan titik asal (titik nol). Dengan pemahaman yang sama, |x – a| adalah jarak antara x dan titik a. Adapun sifat-sifat nilai mutlak sebagai berikut. (1) |ab| = |a||b| (3) |a + b| |a| + |b| (2) b a b a  (4) |a – b|  ||a| + |b|| Memecahkan Pertidaksamaan yang Melibatkan Nilai Mutlak Pertidaksamaan yang melibatkan nilai mutlak memenuhi pernyataan berikut. Teorema |x |  a  –a  x  a |x | > a  x  –a atau x  a Definisi Nilai Mutlak       0, 0, || xx xx x
  • 15. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 15 Contoh 1.14 Cari himpunan penyelesaian dari |x – 5|  3. Penyelesaian |x – 5|  3  –3  x – 5  3 2  x  8 (setelah setiap ruas ditambah 5) Jadi himpunan penyelesaiannya adalah (2, 8). Contoh 1.15 Cari himpunan penyelesaian dari |2x – 7|  1. Penyelesaian |2x – 7|  1  2x – 7  – 1 atau 2x – 7  1 2x  6 atau 2x  8 x  3 atau x  4 Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (–, 3]  [4, ). Contoh 1.16 Cari himpunan penyelesaian dari 2 2||   x x . Penyelesaian Memecahkan pertidaksamaan yang mengandung nilai mutlak seperti ini dilakukan membuka tanda mutlak sesuai dengan definisinya. o Untuk x  0, |x| = x : 2 2||   x x  2 2   x x  02 2   x x  0 22   x x x x  0 2   x x
  • 16. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 16 Titik pemecah selangnya adalah x = 0 dan x = 2. Akan tetapi, x = 0 harus dikecualikan dari himpunan penyelesaian karena penyebut tidak boleh nol. Hasil uji selang (lihat gambar) menunjukkan bahwa himpunan penyelesaiannya adalah (0, 2]. Akan tetapi, kita sedang bekerja untuk x  0 atau (0, ) maka himpunan penyelesaiannya menjadi (0, 2)  (0, ) = (0, 2). o Untuk x < 0, |x| = –x: 2 2||   x x  2 2   x x  02 2   x x  0 22   x x x x  0 32   x x Titik pemecah selangnya adalah x = 0 dan x = 2/3. Akan tetapi, x = 0 harus dikecualikan dari himpunan penyelesaian karena penyebut tidak boleh nol. Hasil uji selang (lihat gambar) diperoleh himpunan penyelesaiannya adalah (0, 2/3]. Akan tetapi, kita sedang bekerja untuk x < 0 atau (–, 0) maka himpunan penyelesaiannya menjadi (0, 2/3)  (– , 0) = { } atau himpunan kosong. Jadi, himpunan penyelesaian dari 2 2||   x x adalah (0, 2)  { } = (0, 2). –1 0 1/2 2/3 1 2 + –– titik pemecah selang titik uji titik ujititik uji –2 –1 0 1 2 3 4 + –– titik pemecah selang titik uji titik ujititik uji –3
  • 17. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 17 Contoh 1.17 Tentukan semua x yang memenuhi 2 3  x x . Penyelesaian 2 3  x x  2 3 2  x x  2 3  x x dan 2 3  x x Kita pecahkan dahulu masing-masing. (*) 2 3  x x  02 3  x x 0 23 2   x xx 0 322   x xx 0 )3)(1(   x xx Diperoleh titik pemecah selang: x = –1, x = 0, dan x = 3. (Ingat, x = 0 harus dikecualikan dari solusi, karena penyebut tidak boleh sama dengan nol). Dengan memasukkan titik uji pada tiap selang berturut-turut: –2, –½, 1, dan 4 diperoleh selang yang memenuhi 0 )3)(1(   x xx adalah HP1 = (–,–1]  (0, 3] (i) (**) 2 3  x x  02 3  x x 0 23 2   x xx
  • 18. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 18 0 322   x xx 0 )3)(1(   x xx Diperoleh titik pemecah selang: x = –3, x = 0, dan x = 1. (Ingat, x = 0 harus dikecualikan dari solusi, karena penyebut tidak boleh sama dengan nol). Dengan memasukkan titik uji pada tiap selang berturut-turut: –4, –1, ½, dan 2 diperoleh selang yang memenuhi 0 )3)(1(   x xx adalah HP2 = [–3, 0)  [1, ) (ii) Dengan demikian, semua x yang memenuhi 2 3  x x adalah HP1  HP2 = {(–,–1]  (0, 3]}  {[–3, 0)  [1, )} = [–3, –1]  [1, 3]. 2. Akar dari Kuadrat Setiap bilangan positif memiliki dua akar kuadrat. Sebagai contoh, dua akar kuadrat dari 16 adalah 4 dan –4 dan kadang-kadang dinyatakan sebagai 4. Untuk a  0, a disebut akar kuadrat taknegatif dari a. Jadi, 4 = 2 dan 225 = 15. Penulisan 9 = 3 adalah tidak benar karena 9 berarti akar kuadrat taknegatif dari 9, yakni 3. Bilangan 3 memiliki dua akar kuadrat, yang ditulis  3 , tetapi 3 menyatakan bilangan real positif. Secara umum, bentuk akar kuadrat definisikan sebagai berikut: . Definisi Akar dari Kuadrat xx 2
  • 19. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 19 Ingat kembali bahwa penyelesaian persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 diberikan oleh rumus abc sebagai berikut. a acbb x 2 42   . Bilangan D = b2 – 4ac disebut diskriminan dari persamaan kuadrat. Persamaan ini memiliki dua penyelesaian real jika D  0, satu penyelesaian real jika D = 0, dan tak ada penyelesaian real (imajiner) jika D  0. Contoh 1.18 Cari himpunan penyelesaian dari x2 – x – 3  0. Penyelesaian Dua penyelesaian dari x2 – x – 3 = 0 yaitu 13 2 1 2 1 )1(2 )3)(1(4)1()1( 2 1   x dan 13 2 1 2 1 )1(2 )3)(1(4)1()1( 2 2   x . Titik pemecah selang 13 2 1 2 1  dan 13 2 1 2 1  membagi tiga selang yaitu (–, 13 2 1 2 1  ], [ 13 2 1 2 1  , 13 2 1 2 1  ], dan [ 13 2 1 2 1  , ). Ambil titik uji –2, 0, dan 4 maka diperoleh simpulan bahwa himpunan penyelesaian dari x2 – x – 3  0 adalah [ 13 2 1 2 1  , 13 2 1 2 1  ].
  • 20. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 20 3. Kuadrat Nilai Mutlak Kuadrat dari nilai mutlak memenuhi persamaan berikut. Penguadratan kedua ruas pada pertidaksamaan dapat menyebabkan pertidaksamaan itu menjadi salah. Sebagai contoh, –2 > –5 akan tetapi (–2)2 < (–5)2 . Di lain pihak, 2 < 5 dan 22 < 52 . Dengan demikian, penguadratan kedua ruas pada pertidaksamaan akan tetap benar jika bilangan pada kedua ruas itu taknegatif. Berdasarkan kenyataan tersebut, diperoleh teorema berikut. Contoh 1.19 Cari himpunan penyelesaian dari |x – 1|  2|x – 3|. Penyelesaian Pemecahan pertidaksamaan di atas dapat dilakukan dengan menguadratkan kedua ruasnya sebagai berikut. |3|2|1|  xx  222 |3|2|1|  xx )96(412 22  xxxx 3624412 22  xxxx 035223  xx 035223 2  xx 0)5)(73(  xx Titik pemecah selangnya adalah x = 7/3 dan x = 5. Uji selangnya sebagai berikut. Teorema |x|  |y|  x2  y2 Kuadrat Nilai Mutlak 22 xx 
  • 21. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 21 Jadi, himpunan penyelesaian dari |x – 1|  2|x – 3| adalah (–, 7/3)  (5, ). Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut. 1. 21 x 2. 1 5 2  x 3. 1054 x 4. |2|2|1|  xx 5. )2(2|1|  xx 6. || 2 1 x x  7. |1| 2    x x 8. x x   2 3 9. 0232  xx 10. 0151114 2  xx D. Jarak Antara Dua Titik dan Persamaan Lingkaran 1. Jarak Antara Dua Titik Tinjau tiga buah titik A(x1, y1), B(x2, y2), dan C(x2, y1) seperti diperlihatkan pada Gambar 1.2. Garis hubung ketiga titik membentuk segitiga siku-siku dengan siku-siku di C. Jarak AB dapat ditentukan menggunakan dalil Pythagoras sebagai berikut. SOAL-SOAL 1.3 0 7/3 4 5 6 – ++ titik pemecah selang titik uji titik ujititik uji
  • 22. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 22 Gambar 1.2 Menentukan jarak antara dua titik. Contoh 1.20 Tentukan jarak antara (a) A(2, –5) dan B(4, 3); (b) C( 3,2  ) dan D( 34,22 ). Penyelesaian (a) 2 12 2 12 )()(|| yyxxABd  22 ))5(3()24(  22 8)6(  10 (b) 2 12 2 12 )()(|| yyxxCDd  22 )343()222(  22 )35()2(  79 2. Persamaan Lingkaran Lingkaran adalah himpunan titik yang berjarak sama ke titik acuan tetap. Titik acuan tetap ini disebut pusat lingkaran. Jarak antara titik A(x1, y1) dan B(x2, y2) 2 12 2 12 )()(|| yyxxABd  A(x1, y1) B(x2, y2) C(x2, y1) x x2x1 y1 y2 y d
  • 23. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 23 Sekarang tinjau sebuah lingkaran berjari-jari r dan berpusat di P(a,b) seperti diperlihatkan pada Gambar 1.3 . Jarak titik (x, y) pada lingkaran ke pusat lingkaran adalah 22 )()( byaxr  Dengan menguadratkan kedua ruas dan mengubah susunan persamaan di atas diperoleh persamaan lingkaran sebagai berikut. Gambar 1.3 Lingkaran berpusat di (a, b) dan berjari-jari r. Jika persamaan lingkaran baku kita uraikan, diperoleh 222 )()( rbyax  22222 22 rbbyyaaxx  0)()2()2( 22222  rbaybxayx Misalkan A = –2a, B = –2b, dan C = a2 + b2 – r2 maka persamaan lingkaran umum sebagai berikut. Persamaan Lingkaran Baku Lingkaran baku berjejari r berpusat di (a, b) dinyatakan oleh persamaan 222 )()( rbyax  P(a, b) (x, y) x y r
  • 24. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 24 Contoh 1.21 Tentukan persamaan lingkaran berjejari 5 dan berpusat di (2, 3). Penyelesaian Diketahui r = 5, a = 2, dan b = –3 maka 222 )()( rbyax  222 5))3(()2(  yx 25)3()2( 22  yx Contoh 1.22 Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran yang dinyatakan oleh persamaan 066222  yxyx . Penyelesaian Bandingkan 066222  yxyx dengan 022  CByAxyx maka diperoleh A = –2, B = 6, dan C = 6. Selanjutnya diperoleh Persamaan Lingkaran Umum Secara umum, lingkaran dapat dinyatakan oleh persamaan 022  CByAxyx Pusat lingkaran P(a, b) dengan 2 A a  dan 2 B b  dan jari-jari Cbar  22
  • 25. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 25 1 2 2 2    A a , 3 2 6 2  B b , dan 26)3(1 2222  Cbar Jadi, pusat lingkaran tersebut adalah (1, –3) dengan jari-jari 2 satuan. Gambarkan titik-titik berikut pada koordinat bidang dan tentukan jaraknya. 1. A(3, 2) dan B(–1, 5) 2. C(1, 3) dan D(–2, 4) 3. E(–3, –2) dan F(4, 5) Tentukan persamaan lingkaran yang pusat dan jari-jarinya berturut-turut sebagai berikut. 4. (–2, 3) dan 2 5. (0, 0) dan 5 Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran yang memenuhi persamaan berikut. 6.   16)1(2 22  yx 7. 06222  yxyx 8. 01561644 22  yxyx Tentukan jarak antarpusat dua lingkaran berikut. 9.   9)2(1 22  yx dan   25)4(3 22  yx 10. 0351222  xyx dan 0101022  yxyx E. Garis Lurus 1. Kemiringan Garis atau Gradien Tinjau sebuah garis g seperti diperlihatkan pada Gambar 1.4. Misalnya titik A(x1, y1) dan B(x2, y2) berada pada garis tersebut. Gradien garis g didefinisikan sebagai berikut. SOAL-SOAL 1.4
  • 26. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 26 Contoh 1.23 Tentukan gradien garis yang melalui (2,5) dan (4,1). Penyelesaian 3 2 6 4 )2(4 51 12 12        xx yy m Gambar 1.4 Gradien garis takvertikal. 2. Garis-garis Sejajar dan Tegak lurus Pada Gambar 1.5(a) diperlihatkan dua buah garis, g dan h, yang sejajar satu sama lain, sedangkan pada Gambar 1.5(b), garis g dan h saling tegak lurus. Keadaan kedua garis tersebut memenuhi teorema berikut. Definisi Gradien Gradien garis yang melalui titik A(x1, y1) dan B(x2, y2), untuk x1  x2 12 12 xx yy m    . Garis vertikal tidak memiliki gradien. A B x x2x1 y1 y2 y y2 – y1 x2 – x1 C(x, y) x y
  • 27. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 27 Gambar 1.5 (a) Dua garis sejajar dan (b) dua garis saling tegak lurus. 3. Persamaan Garis Lurus Tinjau kembali Gambar 1.5. Jika C(x, y) adalah sebarang titik pada garis yang melalui AB, gradien garis tersebut juga dapat dinyatakan oleh 1 1 xx yy m    Dari persamaan tersebut diperoleh persamaan garis sebagai berikut. Jika garis dengan gradien m yang memotong sumbu-y di titik (0, c), persamaan garisnya menjadi sebagai berikut. Persamaan Garis (1) Garis dengan gradien m yang melalui titik (x1, y2) memenuhi persamaan 11 )( yxxmy  Teorema Misalkan m1 adalah gradien garis g dan m2 adalah gradien garis h: (1) Garis g sejajar garis h jika m1 = m2. (2) Garis g tegak lurus garis h jika 121 mm . g h g h (a) (b)
  • 28. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 28 Secara umum, persamaan garis dapat dinyatakan sebagai berikut. Persamaan Garis Vertikal dan Horisontal Garis vertikal melalui titik (a, b) memiliki persamaan x = a karena setiap koordinat-x pada garis memiliki nilai a. Serupa dengan itu, garis lurus yang melalui (a, b) memiliki persamaan y = b. Gambar 1.6 Garis x = 2 dan y = 3 Persamaan Garis (Umum) Untuk A dan B tak nol bersamaan, sebuah garis dapat dinyatakan oleh persamaan 0 CByAx Persamaan ini disebut persamaan linear umum. Gradien garisnya adalah B A m  Persamaan Garis (2) Garis dengan gradien m yang memotong sumbu-y di titik (0, c) cmxy  x x = 2 y = 3 y 1 2 –1 –1 1 2 3
  • 29. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 29 Contoh 1.24 (a) Carilah persamaan garis yang melalui (3, 4) yang sejajar dengan garis 0653  yx . (b) Tentukan pula persamaan garis yang melalui (1,2) yang tegak lurus persamaan garis tersebut. Penyelesaian Garis 0653  yx ditulis menjadi 5 6 5 3  xy . Jadi, gradien garisnya 5 3 1 m . (a) Karena sejajar, gradien garis yang melalui (3, 4) adalah 5 3 12  mm sehingga 11 )( yxxmy  atau 5 11 5 3  xy Jadi, persamaan garis melalui (3, 4) yang sejajar garis 0653  yx adalah 5 11 5 3  xy . (b) Karena tegak lurus, garis yang melalui (–1, 2) memiliki gradien 3 5 5/3 11 1 2  m m sehingga persamaan garisnya 11 )( yxxmy  2))1(( 3 5  xy 3 1 3 5  xy Jadi, persamaan garis melalui (–1, 2) yang tegak lurus garis 0653  yx adalah 3 1 3 5  xy 4)3( 5 3  xy
  • 30. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 30 Tentukan gradien garis yang melalui titik-titik berikut. 1. (1, 2) dan (4, –3) 2. (–2, 1) dan (3, 0) Tentukan persamaan garis dengan kondisi berikut. Nyatakan dalam bentuk 0 CByAx . 3. Gradien 2 melalui (–2, 4) 4. Gradien 3 2  melalui (0, 5) 5. Melalui (0, 2) dan (–1, 4) 6. Melalui (–2, 1) dan (3, 3) Tentukan persamaan garis yang melalui (–1, 2) dan 7. sejajar garis 32  xy 8. sejajar garis 0532  yx 9. tegak lurus 53  xy 10. tegak lurus 062  yx Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut. Nyatakan himpunan tersebut dalam notasi selang. 1. 1 – 4x > 0 2. 6x + 4 > 3x – 8 3. 4 – 2x < 3x + 1 < 5x + 7 4. 2x2 + 5x – 3  0 5. 21p2 – 44p  –15 6. x x  2 1 7. (x2 + 1)(x – 1)(x – 3)(x + 3) < 0 8. 2 1 3   x 9. |3x – 7| < 5 10. |2x + 5| > 1 11. 75 7 2  x 12. |12 – 3x| – |x| > 0 13. 2 |1|  x x 14. )5(2|2|  xx 15. | x + 1| + | x | – 3 < 0 16. Tentukan gradien garis yang melalui dua titik berikut. (a) A(1, 2) dan B(–1, –1) SOAL-SOAL ULANGAN SOAL-SOAL 1.5
  • 31. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 31 (b) P(–3, 1) dan Q(–8,1) 17. Tentukan persamaan garis yang bergradien m dan melalui titik P berikut. (a) m = 2; P(3, –4) (b) m = – ½ ; P(–5, 1) 18. Tentukan persamaan garis yang melalui (2, 5) dan (a) sejajar garis 2x – 10y – 3 = 0 (b) tegak lurus 2x – 3y + 5 = 0