RM Padang menggunakan sistem bagi hasil bernama "Mato" di mana karyawan dibayar berdasarkan porsi keuntungan perusahaan. Semakin tinggi posisi seseorang, semakin besar porsi keuntungannya. Sistem ini memberi semangat kerja tinggi karena karyawan merasa seperti pemilik usaha.
2. Karyawan RM padang itu tidak ada gaji loh
lalu dari mana penghasilan mereka ?
kenapa mereka semangat banget kerja
nya,padahal karyawan gk ada gaji.
Tau Gak Sih ?
2
3. Sistem
Jadi RM Padang menggunakan sistem
“Mato”
Sistem “Mato” adalah sistem Bagi Hasil
3
4. Sistem Mato
Mato dalam bahasa Minangkabau berarti Poin
Mato setiap karyawan berbeda-beda tergantung pada posisi
pekerjaan karyawan tersebut di “RM Padang”
Contoh
Koki kepala: 6,0 – 7,0 mata/poin
Koki I: 4,0 – 5,0 mata/poin-Koki II: 2,0 – 3,5 mata/poin
Kasir kepala: 5,0 – 5,5 mata/poin
Kasir: 3,0 – 4,0 mata/poin
Palung: 4,0 – 4,5 mata/poin
Pelayan: 3,0 – 3,5 mata/poin
Cuci piring: 2,0 – 2,5 mata/poin
4
5. Perhitungan Mato
Perhitungan Mato dilakukan 100 Hari sekali
Pembagian keuntungan atau bagi hasil antara pihak pemodal dan
pihak pengelola bervariasi, umumnya digunakan prinsip persentase
50:50, 55:45, 45:55 dan seterusnya sesuai kesepakatan kedua pihak
Tetapi biasanya saat rugi menjadi 70:30 hal ini dikarenakan pihak
pengelola dianggap sudah melakukan pekerjaan yang lebih keras
sehingga akan semakin terbebani jika menanggung kerugian lebih
besar.
5
6. Saat ingin melakukan perhitungan Laba Bersih, RM Padang selalu menyertakan
perhitungan Zakat (2,5%) Sebelum dilakukan pembagian antara Pemodal dan
pengelola.Setiap 100 hari sekali dilakukan perhitungan
● Laba kotor = Pendapatan – beban operasional
● Laba bersih = laba kotor – (2,5% dikali dengan laba kotor)
Laba bersih kemudian dibagi berdasarkan persentase kesepakatan antara
pemodal dengan pengelola rumah makan. Misalkan kesepakatan pembagian
pemodal dengan pengelola adalah 70:30, maka 30% bagian pengelola akan dibagi
hasilnya sesuai perhitungan mato masing-masing karyawan
(Koki,kasir,palung,pelayan,cuci piring).
6
Perhitungan Laba Bersih
7. Contoh Perhitungan
7
Total Omset / 100
Hari
Biaya Operasional
Rp 400.000.000
Rp.150.000.000
Laba Kotor Total Omset - Biaya Operasional =
Rp 250.000.000
Zakat 2,5% X Laba Kotor =
Rp 6.250.000
Laba Bersih Rp 243.750.000
8. 8
Simulasi Perhitungan Mato “RM Padang”
Karyawan Skema
Mato
Perhitungan bagi
hasil
Rupiah
Koki Kepala
Koki I
Koki II
Kasri Kepala
Kasir
Palung
Pelayan
Cuci Piring
6
4
3
5
3
4
3
2
Laba Bersih X 6%
Laba Bersih X 4%
Laba Bersih X 3%
Laba Bersih X 5%
Laba Bersih X 3%
Laba Bersih X 4%
Laba Bersih X 3%
Laba Bersih X 2%
14.625.000
9.750.000
7.312.500
12.187.500
7.312.500
9.750.000
7.312.500
4.875.000
Mato
Karyawan
(Pengelola)
30 Laba Bersih X 30 73.125.000
Mato Pemodal
(Pengusaha)
70 Laba Bersih X 70 170.625.000
Notes
Perhitungan dilakukan setiap 100
Hari,dan pendapatan yang didapatkan
sesuai omset “RM Padang”
9. Kelebihan Sistem Mato
Kelebihan sistem Mato adalah,setiap
karyawan sangat memiliki jiwa
“Ownership” dan akan saling
mengawasi satu sama lain.
Dikarenakan jika ada yang berbuat
“Nakal” mereka juga yg akan rugi.
Serta “RM Padang” harus transparan
terkait financial “RM Padang”
9
10. 10
Pantesan kalau ngeliat pegawai “RM Padang” Pada semangat
banget,pada sat set sat set. Ternyata secara gk langsung
Karyawan = Pemiliki
12. Tidak semua “RM Padang”
Menggunakan sistem Mato,ada jg yg
menggunakan sistem harian /
bulanan untuk karyawan nya.
12
Notes
13. Kalau menurut teman-teman disini,kalau
perusahaan tempat teman-teman bekerja
sekarang menggunakan Sistem “Mato”
Setuju gk?
Atau ada yg memiliki usaha / perusahaan
ingin menggunakan Sistem “Mato” Juga?
13