2. PELAJARAN PERTAMA
SURAH AL HUMAZAH ()الهمزة
SURAH MAKKIYAH
TERDIRI DARI 9 AYAT
SURAH KE 31 SETELAH SURAH AL QIYAMAH
MAKSUD AL HUMAZAH ADALAH PENCELA
NAMA LAIN BAGI SURAH INI ADALAH AL HUTHAMAH
4. ASBAB AL NUZUL
Asbabun Nuzul Surat Al Humazah dijelaskan oleh Syaikh
Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir. Muqatil
mengatakan, surat ini turun mengenai Walid bin
Mughirah. Dia selalu mencela dan mencaci Rasulullah
ketika tidak berada di hadapan beliau dan mencela ketika
berada di hadapan beliau.
Tak hanya Walid bin Mughirah, Umayyah bin Khalaf juga
melakukan itu. Menurut Muhammad bin Ishak dan Suhaili
menyebut asbabun nuzul Surat Al Humazah terkait
perbuatan Umayyah bin Khalaf.
Abu Hayyan menyebut nama lebih banyak. “Surat ini turun
mengenai Akhnas bin Syariq, Ash bin Wail, Jaamil bin
Mu’ammar, Walid bin Mughirah atau Umayyah bin Khalaf.
Itu beberapa pendapat yang ada. Mungkin juga surat ini
turun mengenai mereka semua. Dengan demikian, secara
umum surat ini ditujukan kepada semua orang yang
memiliki sifat-sifat ini.”
5. Ayat Pertama
ٌ
ْلي َو
ٌِلُكِل
ٌ
ةَزَمُه
ٌ
َمُل
ٌ
ةَز
Kecelakaanlah bagi setiap
pengumpat lagi pencela
6. ٌ
ْليو
Menggambarkan kecelakaan dan kenistaan
Mendoakan seseorang agar mendapatkan kecelakaan
Maka ayat pertama ini mengandung ancaman, bahawa
akan celakalah humazah (mencela di belakang) dan
lumazah (mencela di hadapan).
Satu lembah di neraka. Sehingga humazah dan lumazah
akan disiksa di sana.
7. ٌ
ةَزَمُه
ٌ
ةَزَمُل
Tafsir Al Munir dijelaskan, humazah adalah mengganjing
dan mencela kehormatan manusia
lumazah artinya menghina, biasanya dengan isyarat alis,
mata dan tangan.
Humazah dan Lumazah, akan celaka.
8. Ayat ke dua
يِذَّال
ٌَعَمَج
ًٌ
الَم
ٌ
َّدَع َو
ٌ
ُهَد
Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung
Mereka itu adalah orang yang suka mengumpulkan harta dan
menghitung-hitung jumlahnya.
9. ()عدده
Menghitung
Menggambarkan si pencela itu bukan hanya
mengumpulkan harta tetapi begitu cinta harta hingga setiap
saat menghitungnya
Dalam firman Allah yang lain:
ٌَعَمَج َو
ىَع ْوَأَف
Serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya.
(QS.
10. Ayat ke tiga
ٌُبَسْحَي
ٌَّنَأ
ٌ
ُهَلاَم
ٌ
َلْخَأ
ٌ
ُهَد
Dia mengira bahawa hartanya itu dapat mengekalkannya
akhladahu ()أخلده berasal dari kata al khuld ()الخلد yang artinya kekal
ُ
بَسْحَي kerja lampau (fi’il madhi) tetapi maksudnya adalah masa
datang (mudhari’)
- Merasakan hartanya akan berkekalan dan memiliki kekuasaan
11. Kesimpulan
Begitu tegas Allah mengancam dan menunjukkan
gambaran siksanya atas orang yang suka
mengumpat dan mencela menunjukkan betapa
hinanya tindakan mereka.
Dia mengingatkan kepada orang-orang beriman
agar jangan sampai jiwa mereka dihinggapi
penyakit moral yang hina dina ini.