SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  68
SMA/MA Kelas X Semester 1
Fisika
Oleh:
1. Risdiyani Chasanah
2. Rinawan Abadi
3. Adip Ma’rifu Sururi
Disklaim
er
Daftar
isi
Disklaimer Daftar isi
Disklaimer
• PowerPoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu
Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.
• Materi PowerPoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) Kurikulum 2013.
• Dengan berbagai alasan, materi dalam PowerPoint ini disajikan secara
ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja.
• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya
sesuai kebutuhan.
• Harapan kami, dengan PowerPoint ini Bapak/Ibu Guru dapat
mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
• Bab1 Ruang Lingkup Fisika, Besaran, dan Pengukuran
• Bab 2 Vektor
• Bab 3 Gerak Benda pada Lintasan Lurus
• Bab 4 Analisis Vektor dan Gerak Parabola
• Bab 5 Gerak Melingkar
Daftar Isi
BAB
I
Ruang Lingkup Fisika, Besaran,
dan Pengukuran
Kembali ke daftar isi
Ruang Lingkup Fisika,
Besaran, dan
Pengukuran
Ruang Lingkup Fisika
Besaran, Satuan,
Dimensi, dan
Pengukuran
 Ruang Lingkup Antara
Aktivitas Makhluk Hidup dan
Makhluk Tak Hidup
 Ruang Lingkup Fisik Makhluk
Hidup dan Makhluk Tak Hidup
 Keselamatan Kerja
 Besaran
 Satuan
 Dimensi
 Pengukuran
 Angka Penting dan Notasi Ilmiah
 Ketidakpastian Pengukuran
 Ketelitian dan Ketepatan Hasil
 Pengolahan dan Penyajian Data
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Ruang Lingkup Antara Aktivitas Makhluk Hidup Dan Makhluk Tak Hidup
Ruang lingkup ini mempelajari kejadian
antara makhluk hidup dan makhluk tak
hidup. Dalam ruang lingkup ini Anda
akan mempelajari hubungan antara
besaran-besaran dan kejadian yang
terjadi. Adapun contoh penerapan Fisika
pada makhluk hidup seperti perpindahan
posisi seseorang ketika melakukan
perjalanan, sedangkan contoh penerapan
Fisika pada makhluk tak hidup seperti
menentukan kecepatan bola pada gerak
parabola saat ketinggian maksimum.
A. Ruang Lingkup Fisika
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Ruang Lingkup Kondisi Fisik Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup
Ruang Lingkup Kondisi
Fisik Makhluk Hidup dan
Makhluk Tak Hidup
Penerapan Fisika
1. Hakikat Fisika
2. Ciri-Ciri Fisika
3. Cabang-Cabang Fisika
4. Manfaat Fisika
Metode Ilmiah
1. Kriteria Metode Ilmiah
2. Langkah-Langkah
Metode Ilmiah
3. Sikap Ilmiah
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Adapun tujuan penerapan keselamatan kerja
sebagai berikut.
1) Melindungi praktikan dalam melaksanakan
praktikum.
2) Menjamin keselamatan bagi setiap orang
yang berada di laboratorium.
3) Menjamin sumber-sumber produksi dan
peralatan praktikum di laboratorium supaya
terjaga, terawat, dan aman.
4) Mencegah dan mengurangi kecelakaan di
laboratorium.
5) Memberikan pertolongan pertama pada
kecelakaan sebagai langkah awal untuk
penanggulangan.
Upaya untuk Menjaga Keselamatan Kerja Semua Pihak
Saat Melakukan Percobaan Praktikum di Laboratorium.
1) Bersikaplah hati-hati dalam melakukan setiap
percobaan di laboratorium.
2) Perlakukan secara khusus alat-alat yang
berhubungan dengan gelas, kaca, ataupun listrik.
3) Berhati-hatilah dalam menggunakan bahan kimia.
Kenali setiap bahan kimia yang digunakan. Jika
selesai menggunakan bahan kimia, segera
kembalikan ke tempat penyimpanan semula.
4) Berhati-hatilah menggunakan peralatan yang
bersumber listrik langsung dari PLN.
5) Jika Anda melakukan percobaan menggunakan api
atau pembakar spiritus, segera matikan api
jika percobaan telah selesai.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
B. Besaran, Satuan, Dimensi, dan Pengukuran
Besaran
Besaran
Berdasarkan
Satuan
Besaran
Berdasarkan
Nilai dan Arah
1. Besaran Pokok
2. Besaran
Turunan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Besaran Berdasarkan Satuan
Besaran Pokok Besaran Turunan
a. Besaran Berdasarkan Satuan
1. Besaran
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Besaran berdasarkan nilai dan arahnya dibagi menjadi besaran vektor,
besaran tensor, dan besaran skalar. Besaran vektor memiliki kesamaan.
Keduanya memiliki nilai dan arah. Adapun perbedaannya yaitu besaran
vektor memiliki satu arah, sedangkan besaran tensor memiliki banyak arah.
Di tingkat SMA Anda hanya akan mempelajari besaran vektor. Adapun
besaran tensor akan Anda pelajari lebih lanjut. Contoh besaran vektor
antara lain perpindahan, kecepatan, percepatan, dan gaya, sedangkan
contoh besaran tensor antara lain, tegangan, regangan, dan koefisien gaya
gesek. Selain besaran vektor dan besaran tensor terdapat besaran skalar.
Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja. Contoh dari
besaran skalar antara lain massa, jarak, dan energi.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
b. Besaran Berdasarkan Nilai dan Arahnya
2. Satuan
Berbagai macam standar satuan.
a. Standar Satuan Massa
b. Standar Satuan Panjang
c. Standar Satuan Waktu
d. Standar Satuan Arus
e. Standar Satuan Suhu
f. Standar Satuan Jumlah Zat
g. Standar Satuan Intensitas Cahaya
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Dimesi
Dimensi
Dimensi Besaran Pokok Dimensi Besaran Turunan
Dimensi memiliki manfaat sebagai berikut
a. Menganalisis kesetaraan atau kesamaan dua besaran yang sepintas berbeda.
b. Menganalisis kebenaran suatu persamaan yang menyatakan hubungan
antarbesaran.
c. Menganalisis dimensi suatu konstanta besaran.
d. Menganalisis dimensi suatu besaran tanpa diketahui simbol besarannya.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
4. Pengukuran
Pengukuran
Pengukuran
Besaran
Panjang
Pengukuran
Besaran
Waktu
Pengukuran
Besaran
Massa
Pengukuran
Volume Benda
Tidak Beraturan
1. Mikrometer Sektrup
2. Jangka Sorong
3. Penggaris
1. Stopwatch Analog
2. Stopwatch Digital
1. Neraca Ohauss
2. Neraca Sama Lengan
3. Neraca Dacin
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
a. Kesalahan-Kesalahan dalam Pengukuran
Ketiga Jenis
kesalahan
Kesalahan
Umum
Kesalahan
Sistematik
Kesalahan Acak
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
b. Angka Penting dan Notasi Ilmiah
Angka Penting
dan Notasi
Ilmiah
Angka Penting
Operasi
Hitungan dalam
Angka Penting
Notas Ilmiah
1. Operasi Pembulatan
2. Operasi Penjumlahan
dan Pengurangan
3. Operasi Perkalian dan
Pembagian
4. Operasi Pangkat dan
Akar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
c. Ketidakpastian Hasil Pengukuran
Ketidakpastian
Hasil
Pengukuran
Ketidakpastian
Pengukuran
Tunggal
Ketidakpastian
Pengukuran
Berulang
Pengukuran
Tidak Langsung
1. Pengukuran Tidak Langsung
dari Pengukuran Tunggal
2. Pengukuran Tidak Langsung
dari Pengukuran Berulang
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
d. Ketelitian dan Ketepatan Hasil
Ketelitian (Presisi) Ketepatan (Akurasi)
Ketelitian merupakan ukuran yang
menyatakan pendekatan sesuai nilai
semestinya. Ketelitian berhubungan
dengan ketidakpastian relatif dari
hasil pengukuran. Semakin kecil
nilai ketidakpastian relatif, semakin
besar ketelitian pengukuran
tersebut. Nilai ketelitian
pengukuran dinyatakan dalam
bentuk persen.
Ketepatan menyatakan nilai yang sesuai
dengan ukuran sebenarnya. Ketika
Anda melaporkan hasil pengukuran,
Anda melaporkan dalam bentuk x+∆x.
Anda perlu mengetahui bahwa ∆x
merupakan ketidakpastian mutlak. Nilai
∆x diperoleh dari 0,5 skala terkecil dari
alat pengukuran pada pengukuran
tunggal dan simpangan baku pada
pengukuran berulang. Semakin kecil
hasil ketidakpastian mutlak, semakin
besar ketepatan dalam pengukuran.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
e. Pengolahan dan Penyajian Data
Hukum Fisika memiliki keterkaitan antarbesaran.
Keterkaitan tersebut dapat dinotasikan dalam
bentuk grafik. Contoh grafik yang paling mudah
ditemui adalah grafik persamaan garis lurus. Grafik
persamaan garis lurus dinotasikan ke dalam suatu
persamaan y = mx + n dengan m sebagai gradien
(kemiringan grafik) dan n sebagai ordinat titik
potong garis lurus terhadap sumbu Y. Grafik garis
lurus yang Anda gambar sebaiknya mengisi seluruh
luasan yang telah disediakan. Hal ini dapat
dilakukan dengan memilih skala mendatar dan
skala tegak dengan tepat. Adapun titik nol skala
tidak perlu selalu tampak pada grafik. Perhatikan
gambar disamping.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Hukum Fisika memiliki keterkaitan antarbesaran.
Keterkaitan tersebut dapat dinotasikan dalam
bentuk grafik. Contoh grafik yang paling mudah
ditemui adalah grafik persamaan garis lurus. Grafik
persamaan garis lurus dinotasikan ke dalam suatu
persamaan y = mx + n dengan m sebagai gradien
(kemiringan grafik) dan n sebagai ordinat titik
potong garis lurus terhadap sumbu Y. Grafik garis
lurus yang Anda gambar sebaiknya mengisi seluruh
luasan yang telah disediakan. Hal ini dapat
dilakukan dengan memilih skala mendatar dan
skala tegak dengan tepat. Adapun titik nol skala
tidak perlu selalu tampak pada grafik. Perhatikan
gambar disamping.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
Vektor
II
Kembali ke daftar isi
VEKTOR
Vektor
Besaran
Vektor
Operasi
Penjumlahan dan
Pengurangan
Vektor
Notasi Vektor
dan Besar Vektor
Penguraian
Vektor
Vektor
Satuan
Penjumlahan Vektor
Secara Geometris
dengan Cara:
1. Poligon
2. Jajargenjang
Penjumlahan Vektor
secara Analisis
Pengurangan Vektor
Menentukan Nilai dan
Arah Resultan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
A. Besaran Vektor
Notasi Vektor dan Besar Vektor
a. Memberi tanda panah di
atas huruf yang menyatakan
vektor.
contoh:
b. Mencetak tebal huruf yang
menyatakan vektor.
contoh: a, A, atau OA
Penguraian Vektor
Setiap vektor dapat diuraikan
menjadi dua atau lebih komponen
vektor.
Vektor Satuan
Vektor yang diuraikan ke sumbu x(i)
dan y(j) dalam bentuk dua dimensi
atau dapat diuraikan ke sumbu x(i),
y(j), dan z(k) dalam bentuk tiga
dimensi.
OA
atau
A
a ,
,
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
B.Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Vektor
Penjumlahan Vektor Secara
Geometri (Grafis)
Penjumlahan Vektor
Secara Analitis
Pengurangan Vektor
a. Cara Poligon
b. Cara Jajargenjang
a. Menguraikan vektor
menjadi komponen-
komponen pada
sumbu X dan sumbu Y.
b. Menjumlahkan semua
komponen vektor pada
sumbu X dan Sumbu Y
c. Menghitung besar dan
arah resultan
Penentuan Nilai dan
Arah Resultan
a. Penentuan Nilai dan
Arah Resultan Secara
Grafik
b. Penentuan Nilai dan
Arah Resultan Dua
Buah Vektor dengan
Rumus
c. Penentuan Nilai dan
Arah Resultan Dua
Vektor Searah
d. Penentuan Nilai dan
Arah Resultan Dua
Vektor Berlawanan
Arah
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Penjumlahan Vektor Secara Geometri dengan Cara Poligon
dan Jajargenjang
Cara Poligon Cara Jajargenjang
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Penjumlahan Vektor Secara Geometri dengan Cara Analisis
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3.Pengurangan Vektor
Cara menggambarvektor 𝐶 = 𝐴 + (−𝐵 )
sebagaiberikut.
a. Menggambarkanvektor𝐴lalumenggambarkanvek
tor -𝐵denganpangkal di ujungvektor𝐴.
b. Membuatgarishubungdaripangkalvektor𝐴keujun
gvektor-𝐵. Vektor C telahtergambardenganbaik.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
4. Penentuan Nilai dan Arah Resultan
Penentuan Nilai dan Arah Resultan
secara grafik
Penentuan Nilai dan Arah Resultan Dua
Vektor dengan Rumus
Nilai resultanvektordirumuskansebagaiberikut.
𝑅 = 𝑣1
2 + 𝑣2
2 + 2𝑣1𝑣2 cos α
Arahvektordapatditentukandenganrumus sinus
berikut.
𝑣2
sin α
=
𝑅
sin β
=
𝑣1
sin γ
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
5. Penentuan Nilai dan Arah Resultan
Penentuan Nilai dan Arah Resultan Dua
Vektor Searah
Penentuan Nilai dan Arah Resultan Dua
Vektor Berlawanan Arah
BesarReesultan Minimum
ditentukandenganpersamaan:
𝑅 = |𝑉1 − 𝑉2|
Besar
ResultanMaksimumditentukandengan
persamaan:
𝑅 = |𝑉1 + 𝑉2|
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Jawaban: a
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
Gerak Benda Pada Lintasan Lurus
III
Kembali ke daftar isi
Gerak Benda pada
Lintasan Lurus
Gerak
Lurus
Besaran pada Gerak
Lurus:
1. Jarak dan
Perpindahan
2. Kelajuan dan
Kecepatan
Jenis Gerak Lurus:
1. Gerak Lurus
Beraturan (GLB)
2. Gerak Lurus
Berubah
Beraturan (GLBB)
Gerak
Vertikal
Gerak
Jatuh
Bebas
Gerak Vertikal ke
Bawah
Gerak Vertikal ke Atas
Persamaan di Titik
Tertinggi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Jarak dan Perpindahan
Jarak adalah panjang lintasan
sesungguhnya yang ditempuh dalam
gerak suatu benda. Jarak termasuk
besaran skalar.
Perpindahan adalah perubahan
kedudukan benda ketika melakukan
aktivitas gerak. Perpindahan termasuk
besaran vektor.
A. Besaran pada Gerak Lurus
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kelajuan dan
Kecepatan
Kelajuan Rata-Rata
dan Kecepatan
Rata-Rata
Kelajuan Rata-Rata
𝑣 =
𝑠
𝑡
Kecepatan Rata-Rata
𝑣 =
𝑠2 − 𝑠1
𝑡2 − 𝑡1
Kelajuan Sesaat
dan Kecepatan
Sesaat
𝑣 =
Δ𝑠
Δ𝑡
Kecepatan
Relatif
𝑣𝐴𝐵 = |𝑣𝐴 − 𝑣𝐵|
2. Kelajuan dan Kecepatan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
B. Jenis Gerak Lurus
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
GLB adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan konstan.
Hubungan Antara Jarak, Kelajuan,
dan Selang Waktu pada GLB
Grafik jarak terhadap waktu
( s – t) pada GLB
Grafik kelajuan terhadap waktu
(v – t) pada GLB
atau
𝑣 =
𝑠
𝑡
𝑠 = 𝑣 𝑡
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
GLBB adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan
berubah-ubah dan percepatannya konstan.
Jenis GLBB Nilai
Percepatan
Nilai
Kecepatan
GLBB
dipercepat
Positif Bertambah
GLBB
diperlambat
Negatif Berkurang
Grafik s – t pada GLBB Grafik v – t pada GLBB
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
GERAK VERTIKAL
a.Gerak Jatuh Bebas b. Gerak Vertikal ke Atas dan ke Bawah
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
GERAK VERTIKAL
Persamaan Gerak di Titik Tertinggi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
Analisis Vektor pada
Gerak Parabola
IV
Kembali ke daftar isi
Analisis Vektor pada
Gerak Parabola
Analisis
Vektor pada
Gerak Benda
Kecepatan
Gerak Benda
Perpindahan
Vektor Satuan
dan Vektor
Posisi
Menentukan
Posisi dari Fungsi
Kecepatan
Percepatan
Gerak
Benda
Gerak
Parabola
Kecepatan
Gerak Benda
Posisi Benda
Posisi Titik
Terjauh Benda di
Sumbu X
Posisi Tertinggi
Benda
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah suatu vektor
yang memiliki panjang atau besar
sama dengan satu.
Vektor vektor satuan dimensi 2
2. Vektor Posisi
Vektor posisi adalah suatu vektor yang
menyatakan posisi suatu titik materi
pada suatu bidang datar.
Vektor posisi dimensi 2
A. Analisis Vektor pada Gerak Benda
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3.Perpindahan
Perubahan posisi suatu titik materi pada waktu tertentu. Besar perubahan posisi
dirumuskan:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
4. Kecepatan Gerak Benda
Kecepatan Rata-Rata
Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi
antara perpindahan dengan selang
waktu.
Persamaannya dituliskan sebagai berikut.
Besar kecepatan rata-rata dirumuskan:
Kecepatan Sesaat
Kecepatan sesaat adalah kecepatan rata-
rata untuk selang waktu mendekati nol.
Persamaannya dituliskan sebagai berikut.
Besar kecepatan sesaat dirumuskan:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
a. Kecepatan Sesaat
Arah kecepatan sesaat pada waktu kapan saja dinyatakan
dengan sudut θ. Sudut θ adalah sudut antara vektor kecepatan
sesaat dan sumbu X positif. Persamaannya sebagai berikut.
Besar kecepataan sesaat 𝑣𝑥 dan 𝑣𝑦dituliskan sebagai berikut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
b.Menentukan Posisi dari Fungsi Kecepatan
Posisi titik materi pada koordinat X dan Y dapat ditentukan dengan
mengintegralkan kecepatan 𝑣𝑥 dan 𝑣𝑦.
Pengintegralan kecepatan 𝑣𝑥 agar mendapatkan persamaan 𝑥.
Vektor posisi dituliskan sebagai berikut.
𝑥 = 𝑥0 +
0
𝑡
𝑣𝑥 𝑑𝑥
Pengintegralan kecepatan 𝑣𝑦 agar mendapatkan persamaan y.
𝑦 = 𝑦0 +
0
𝑡
𝑣𝑦 𝑑𝑦
𝑟 = 𝑥0 +
0
𝑡
𝑣𝑥 𝑑𝑡 𝑖 + 𝑦0 +
0
𝑡
𝑣𝑦 𝑑𝑡 𝑗
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
c. Percepatan Gerak Benda
1) Percepatan Rata-Rata
Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan dalam selang waktu
tertentu. Persamaannya dituliskan sebagai berikut.
Sehingga besar dari percepatan rata – rata:
atau
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2) Percepatan Sesaat
atau
Besar percepatan sesaat dirumuskan:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
B. Gerak Parabola
Apakah Gerak Parabola itu?
Gerak parabola adalah gerak benda yang mempunyai lintasan berbentuk
parabola.
Video Gerak
Parabola
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Kecepatan Gerak Parabola
Kecepatan awal benda dirumuskan sebagai berikut.
Kecepatan benda bergerak di setiap waktu dirumuskan sebagai berikut.
Besar kecepatan benda bergerak setiap waktu.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Posisi Benda
Posisi benda setiap saat dirumuskan
sebagai berikut.
Komposisi posisi pada arah mendatar.
(sumbu X)
Komposisi posisi pada arah vertikal
(sumbu Y)
Persamaan posisi gerak benda dapat
dituliskan sebagai berikut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Posisi Titik Terjauh Benda di Sumbu X
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
4. Posisi Tertinggi Benda
Persamaan koordinat pada titik tertinggi sebagai berikut.
dan
Waktu yang diperlukan untuk mencapai titik maksimum.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
Gerak Melingkar
V
Kembali ke daftar isi
Gerak
Melingkar
Pengenalan
Gerak
Melingkar
Penerapan
Gerak
Melingkar
Besaran dalam Gerak
Melingkar
1. Periode dan
Frekuensi
2. Perpindahan Sudut
3. Kecepatan Sudut
Rata-Rata
4. Percepatan sudut
Rata-Rata
Gerak Melingkar
Beraturan
1. Perpindahan Linear
dan Perpindahan
Sudut
2. Kecepatan Linear
dan Kecepatan sudut
3. Percepatan
Sentripetal
Hubungan Roda-Roda
1. Hubungan Roda-
Roda Sepusat
2. Hubungan Roda-
Roda Bersinggungan
3. Roda-Roda yang
Dihubungkan dengan
Rantai
Penerapan Gerak
Melingkar dalam
Kehidupan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
A. Gerak Melingkar
1. Pengenalan Gerak Melingkar
Gerak melingkar adalah gerak
suatu benda atau titik dengan
lintasan berbentuk lingkaran dan
mempunyai titik pusat tertentu.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Gerak Melingkar Beraturan
Gerak melingkar beraturan adalah gerak benda yang menempuh lintasan
melingkar dengan kelajuan sudut tetap.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
a. Perpindahan Linear dan Perpindahan Sudut
atau
b. Kecepatan Linear dan Kecepatan Sudut
atau
atau
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Percepatan Sentripetal
Percepatan sentripetal adalah percepatan yang selalu tegak lurus
terhadap kecepatan linearnya dan mengarah ke pusat lingkaran.
Percepatan sentripetal dirumuskan sebagai berikut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
B. Penerapan Gerak Melingkar
1. Hubungan Roda-Roda
a. Hubungan Roda-Roda Sepusat
atau
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
b. Hubungan Roda-Roda Bersinggungan
atau
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
c. Hubungan Roda-Roda Bergerigi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
d. Hubungan Roda-Roda yang Dihubungkan dengan Rantai
atau
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Penerapan Gerak Melingkar dalam Kehidupan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
Kembali ke daftar isi

Contenu connexe

Similaire à Power Point PR Fisika 10A Ed. 2020 perantiguru.com.pptx

Similaire à Power Point PR Fisika 10A Ed. 2020 perantiguru.com.pptx (20)

Bab 1 fisika
Bab 1 fisikaBab 1 fisika
Bab 1 fisika
 
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
 
Tugas makalah tik mf jiddan
Tugas makalah tik mf jiddanTugas makalah tik mf jiddan
Tugas makalah tik mf jiddan
 
Tugas makalah tik mf jiddan
Tugas makalah tik mf jiddanTugas makalah tik mf jiddan
Tugas makalah tik mf jiddan
 
RPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan SatuanRPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan Satuan
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Modul Ajar Bagian vektor.pdf
Modul Ajar Bagian vektor.pdfModul Ajar Bagian vektor.pdf
Modul Ajar Bagian vektor.pdf
 
Pengukuran
PengukuranPengukuran
Pengukuran
 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
 
Pvma matematik
Pvma matematikPvma matematik
Pvma matematik
 
Modul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerang
Modul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerangModul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerang
Modul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerang
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
 
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptxBab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
 
DIKTAT_MKM_full.pdf
DIKTAT_MKM_full.pdfDIKTAT_MKM_full.pdf
DIKTAT_MKM_full.pdf
 
Siap menghadapi ujian nasional fisika sma 2012
Siap menghadapi ujian nasional fisika sma 2012Siap menghadapi ujian nasional fisika sma 2012
Siap menghadapi ujian nasional fisika sma 2012
 
Rpp FISIKA X
Rpp FISIKA XRpp FISIKA X
Rpp FISIKA X
 

Dernier

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Dernier (20)

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 

Power Point PR Fisika 10A Ed. 2020 perantiguru.com.pptx

  • 1. SMA/MA Kelas X Semester 1 Fisika Oleh: 1. Risdiyani Chasanah 2. Rinawan Abadi 3. Adip Ma’rifu Sururi Disklaim er Daftar isi Disklaimer Daftar isi
  • 2. Disklaimer • PowerPoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran. • Materi PowerPoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013. • Dengan berbagai alasan, materi dalam PowerPoint ini disajikan secara ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja. • Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya sesuai kebutuhan. • Harapan kami, dengan PowerPoint ini Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
  • 3. • Bab1 Ruang Lingkup Fisika, Besaran, dan Pengukuran • Bab 2 Vektor • Bab 3 Gerak Benda pada Lintasan Lurus • Bab 4 Analisis Vektor dan Gerak Parabola • Bab 5 Gerak Melingkar Daftar Isi
  • 4. BAB I Ruang Lingkup Fisika, Besaran, dan Pengukuran Kembali ke daftar isi
  • 5. Ruang Lingkup Fisika, Besaran, dan Pengukuran Ruang Lingkup Fisika Besaran, Satuan, Dimensi, dan Pengukuran  Ruang Lingkup Antara Aktivitas Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup  Ruang Lingkup Fisik Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup  Keselamatan Kerja  Besaran  Satuan  Dimensi  Pengukuran  Angka Penting dan Notasi Ilmiah  Ketidakpastian Pengukuran  Ketelitian dan Ketepatan Hasil  Pengolahan dan Penyajian Data Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 6. 1. Ruang Lingkup Antara Aktivitas Makhluk Hidup Dan Makhluk Tak Hidup Ruang lingkup ini mempelajari kejadian antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Dalam ruang lingkup ini Anda akan mempelajari hubungan antara besaran-besaran dan kejadian yang terjadi. Adapun contoh penerapan Fisika pada makhluk hidup seperti perpindahan posisi seseorang ketika melakukan perjalanan, sedangkan contoh penerapan Fisika pada makhluk tak hidup seperti menentukan kecepatan bola pada gerak parabola saat ketinggian maksimum. A. Ruang Lingkup Fisika Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 7. 2. Ruang Lingkup Kondisi Fisik Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup Ruang Lingkup Kondisi Fisik Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup Penerapan Fisika 1. Hakikat Fisika 2. Ciri-Ciri Fisika 3. Cabang-Cabang Fisika 4. Manfaat Fisika Metode Ilmiah 1. Kriteria Metode Ilmiah 2. Langkah-Langkah Metode Ilmiah 3. Sikap Ilmiah Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 8. 3. Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja Adapun tujuan penerapan keselamatan kerja sebagai berikut. 1) Melindungi praktikan dalam melaksanakan praktikum. 2) Menjamin keselamatan bagi setiap orang yang berada di laboratorium. 3) Menjamin sumber-sumber produksi dan peralatan praktikum di laboratorium supaya terjaga, terawat, dan aman. 4) Mencegah dan mengurangi kecelakaan di laboratorium. 5) Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan sebagai langkah awal untuk penanggulangan. Upaya untuk Menjaga Keselamatan Kerja Semua Pihak Saat Melakukan Percobaan Praktikum di Laboratorium. 1) Bersikaplah hati-hati dalam melakukan setiap percobaan di laboratorium. 2) Perlakukan secara khusus alat-alat yang berhubungan dengan gelas, kaca, ataupun listrik. 3) Berhati-hatilah dalam menggunakan bahan kimia. Kenali setiap bahan kimia yang digunakan. Jika selesai menggunakan bahan kimia, segera kembalikan ke tempat penyimpanan semula. 4) Berhati-hatilah menggunakan peralatan yang bersumber listrik langsung dari PLN. 5) Jika Anda melakukan percobaan menggunakan api atau pembakar spiritus, segera matikan api jika percobaan telah selesai. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 9. B. Besaran, Satuan, Dimensi, dan Pengukuran Besaran Besaran Berdasarkan Satuan Besaran Berdasarkan Nilai dan Arah 1. Besaran Pokok 2. Besaran Turunan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 10. Besaran Berdasarkan Satuan Besaran Pokok Besaran Turunan a. Besaran Berdasarkan Satuan 1. Besaran Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 11. Besaran berdasarkan nilai dan arahnya dibagi menjadi besaran vektor, besaran tensor, dan besaran skalar. Besaran vektor memiliki kesamaan. Keduanya memiliki nilai dan arah. Adapun perbedaannya yaitu besaran vektor memiliki satu arah, sedangkan besaran tensor memiliki banyak arah. Di tingkat SMA Anda hanya akan mempelajari besaran vektor. Adapun besaran tensor akan Anda pelajari lebih lanjut. Contoh besaran vektor antara lain perpindahan, kecepatan, percepatan, dan gaya, sedangkan contoh besaran tensor antara lain, tegangan, regangan, dan koefisien gaya gesek. Selain besaran vektor dan besaran tensor terdapat besaran skalar. Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja. Contoh dari besaran skalar antara lain massa, jarak, dan energi. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab b. Besaran Berdasarkan Nilai dan Arahnya
  • 12. 2. Satuan Berbagai macam standar satuan. a. Standar Satuan Massa b. Standar Satuan Panjang c. Standar Satuan Waktu d. Standar Satuan Arus e. Standar Satuan Suhu f. Standar Satuan Jumlah Zat g. Standar Satuan Intensitas Cahaya Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 13. 3. Dimesi Dimensi Dimensi Besaran Pokok Dimensi Besaran Turunan Dimensi memiliki manfaat sebagai berikut a. Menganalisis kesetaraan atau kesamaan dua besaran yang sepintas berbeda. b. Menganalisis kebenaran suatu persamaan yang menyatakan hubungan antarbesaran. c. Menganalisis dimensi suatu konstanta besaran. d. Menganalisis dimensi suatu besaran tanpa diketahui simbol besarannya. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 14. 4. Pengukuran Pengukuran Pengukuran Besaran Panjang Pengukuran Besaran Waktu Pengukuran Besaran Massa Pengukuran Volume Benda Tidak Beraturan 1. Mikrometer Sektrup 2. Jangka Sorong 3. Penggaris 1. Stopwatch Analog 2. Stopwatch Digital 1. Neraca Ohauss 2. Neraca Sama Lengan 3. Neraca Dacin Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 15. a. Kesalahan-Kesalahan dalam Pengukuran Ketiga Jenis kesalahan Kesalahan Umum Kesalahan Sistematik Kesalahan Acak Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 16. b. Angka Penting dan Notasi Ilmiah Angka Penting dan Notasi Ilmiah Angka Penting Operasi Hitungan dalam Angka Penting Notas Ilmiah 1. Operasi Pembulatan 2. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan 3. Operasi Perkalian dan Pembagian 4. Operasi Pangkat dan Akar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 17. c. Ketidakpastian Hasil Pengukuran Ketidakpastian Hasil Pengukuran Ketidakpastian Pengukuran Tunggal Ketidakpastian Pengukuran Berulang Pengukuran Tidak Langsung 1. Pengukuran Tidak Langsung dari Pengukuran Tunggal 2. Pengukuran Tidak Langsung dari Pengukuran Berulang Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 18. d. Ketelitian dan Ketepatan Hasil Ketelitian (Presisi) Ketepatan (Akurasi) Ketelitian merupakan ukuran yang menyatakan pendekatan sesuai nilai semestinya. Ketelitian berhubungan dengan ketidakpastian relatif dari hasil pengukuran. Semakin kecil nilai ketidakpastian relatif, semakin besar ketelitian pengukuran tersebut. Nilai ketelitian pengukuran dinyatakan dalam bentuk persen. Ketepatan menyatakan nilai yang sesuai dengan ukuran sebenarnya. Ketika Anda melaporkan hasil pengukuran, Anda melaporkan dalam bentuk x+∆x. Anda perlu mengetahui bahwa ∆x merupakan ketidakpastian mutlak. Nilai ∆x diperoleh dari 0,5 skala terkecil dari alat pengukuran pada pengukuran tunggal dan simpangan baku pada pengukuran berulang. Semakin kecil hasil ketidakpastian mutlak, semakin besar ketepatan dalam pengukuran. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 19. e. Pengolahan dan Penyajian Data Hukum Fisika memiliki keterkaitan antarbesaran. Keterkaitan tersebut dapat dinotasikan dalam bentuk grafik. Contoh grafik yang paling mudah ditemui adalah grafik persamaan garis lurus. Grafik persamaan garis lurus dinotasikan ke dalam suatu persamaan y = mx + n dengan m sebagai gradien (kemiringan grafik) dan n sebagai ordinat titik potong garis lurus terhadap sumbu Y. Grafik garis lurus yang Anda gambar sebaiknya mengisi seluruh luasan yang telah disediakan. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih skala mendatar dan skala tegak dengan tepat. Adapun titik nol skala tidak perlu selalu tampak pada grafik. Perhatikan gambar disamping. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 20. Hukum Fisika memiliki keterkaitan antarbesaran. Keterkaitan tersebut dapat dinotasikan dalam bentuk grafik. Contoh grafik yang paling mudah ditemui adalah grafik persamaan garis lurus. Grafik persamaan garis lurus dinotasikan ke dalam suatu persamaan y = mx + n dengan m sebagai gradien (kemiringan grafik) dan n sebagai ordinat titik potong garis lurus terhadap sumbu Y. Grafik garis lurus yang Anda gambar sebaiknya mengisi seluruh luasan yang telah disediakan. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih skala mendatar dan skala tegak dengan tepat. Adapun titik nol skala tidak perlu selalu tampak pada grafik. Perhatikan gambar disamping. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 21. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 23. VEKTOR Vektor Besaran Vektor Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Vektor Notasi Vektor dan Besar Vektor Penguraian Vektor Vektor Satuan Penjumlahan Vektor Secara Geometris dengan Cara: 1. Poligon 2. Jajargenjang Penjumlahan Vektor secara Analisis Pengurangan Vektor Menentukan Nilai dan Arah Resultan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 24. A. Besaran Vektor Notasi Vektor dan Besar Vektor a. Memberi tanda panah di atas huruf yang menyatakan vektor. contoh: b. Mencetak tebal huruf yang menyatakan vektor. contoh: a, A, atau OA Penguraian Vektor Setiap vektor dapat diuraikan menjadi dua atau lebih komponen vektor. Vektor Satuan Vektor yang diuraikan ke sumbu x(i) dan y(j) dalam bentuk dua dimensi atau dapat diuraikan ke sumbu x(i), y(j), dan z(k) dalam bentuk tiga dimensi. OA atau A a , , Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 25. B.Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Vektor Penjumlahan Vektor Secara Geometri (Grafis) Penjumlahan Vektor Secara Analitis Pengurangan Vektor a. Cara Poligon b. Cara Jajargenjang a. Menguraikan vektor menjadi komponen- komponen pada sumbu X dan sumbu Y. b. Menjumlahkan semua komponen vektor pada sumbu X dan Sumbu Y c. Menghitung besar dan arah resultan Penentuan Nilai dan Arah Resultan a. Penentuan Nilai dan Arah Resultan Secara Grafik b. Penentuan Nilai dan Arah Resultan Dua Buah Vektor dengan Rumus c. Penentuan Nilai dan Arah Resultan Dua Vektor Searah d. Penentuan Nilai dan Arah Resultan Dua Vektor Berlawanan Arah Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 26. 1. Penjumlahan Vektor Secara Geometri dengan Cara Poligon dan Jajargenjang Cara Poligon Cara Jajargenjang Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 27. 2. Penjumlahan Vektor Secara Geometri dengan Cara Analisis Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 28. 3.Pengurangan Vektor Cara menggambarvektor 𝐶 = 𝐴 + (−𝐵 ) sebagaiberikut. a. Menggambarkanvektor𝐴lalumenggambarkanvek tor -𝐵denganpangkal di ujungvektor𝐴. b. Membuatgarishubungdaripangkalvektor𝐴keujun gvektor-𝐵. Vektor C telahtergambardenganbaik. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 29. 4. Penentuan Nilai dan Arah Resultan Penentuan Nilai dan Arah Resultan secara grafik Penentuan Nilai dan Arah Resultan Dua Vektor dengan Rumus Nilai resultanvektordirumuskansebagaiberikut. 𝑅 = 𝑣1 2 + 𝑣2 2 + 2𝑣1𝑣2 cos α Arahvektordapatditentukandenganrumus sinus berikut. 𝑣2 sin α = 𝑅 sin β = 𝑣1 sin γ Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 30. 5. Penentuan Nilai dan Arah Resultan Penentuan Nilai dan Arah Resultan Dua Vektor Searah Penentuan Nilai dan Arah Resultan Dua Vektor Berlawanan Arah BesarReesultan Minimum ditentukandenganpersamaan: 𝑅 = |𝑉1 − 𝑉2| Besar ResultanMaksimumditentukandengan persamaan: 𝑅 = |𝑉1 + 𝑉2| Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 31. Jawaban: a Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 32. BAB Gerak Benda Pada Lintasan Lurus III Kembali ke daftar isi
  • 33. Gerak Benda pada Lintasan Lurus Gerak Lurus Besaran pada Gerak Lurus: 1. Jarak dan Perpindahan 2. Kelajuan dan Kecepatan Jenis Gerak Lurus: 1. Gerak Lurus Beraturan (GLB) 2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Gerak Vertikal Gerak Jatuh Bebas Gerak Vertikal ke Bawah Gerak Vertikal ke Atas Persamaan di Titik Tertinggi Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 34. 1. Jarak dan Perpindahan Jarak adalah panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh dalam gerak suatu benda. Jarak termasuk besaran skalar. Perpindahan adalah perubahan kedudukan benda ketika melakukan aktivitas gerak. Perpindahan termasuk besaran vektor. A. Besaran pada Gerak Lurus Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 35. Kelajuan dan Kecepatan Kelajuan Rata-Rata dan Kecepatan Rata-Rata Kelajuan Rata-Rata 𝑣 = 𝑠 𝑡 Kecepatan Rata-Rata 𝑣 = 𝑠2 − 𝑠1 𝑡2 − 𝑡1 Kelajuan Sesaat dan Kecepatan Sesaat 𝑣 = Δ𝑠 Δ𝑡 Kecepatan Relatif 𝑣𝐴𝐵 = |𝑣𝐴 − 𝑣𝐵| 2. Kelajuan dan Kecepatan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 36. B. Jenis Gerak Lurus 1. Gerak Lurus Beraturan (GLB) GLB adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan konstan. Hubungan Antara Jarak, Kelajuan, dan Selang Waktu pada GLB Grafik jarak terhadap waktu ( s – t) pada GLB Grafik kelajuan terhadap waktu (v – t) pada GLB atau 𝑣 = 𝑠 𝑡 𝑠 = 𝑣 𝑡 Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 37. 2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) GLBB adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan berubah-ubah dan percepatannya konstan. Jenis GLBB Nilai Percepatan Nilai Kecepatan GLBB dipercepat Positif Bertambah GLBB diperlambat Negatif Berkurang Grafik s – t pada GLBB Grafik v – t pada GLBB Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 38. GERAK VERTIKAL a.Gerak Jatuh Bebas b. Gerak Vertikal ke Atas dan ke Bawah Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 39. GERAK VERTIKAL Persamaan Gerak di Titik Tertinggi Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 40. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 41. BAB Analisis Vektor pada Gerak Parabola IV Kembali ke daftar isi
  • 42. Analisis Vektor pada Gerak Parabola Analisis Vektor pada Gerak Benda Kecepatan Gerak Benda Perpindahan Vektor Satuan dan Vektor Posisi Menentukan Posisi dari Fungsi Kecepatan Percepatan Gerak Benda Gerak Parabola Kecepatan Gerak Benda Posisi Benda Posisi Titik Terjauh Benda di Sumbu X Posisi Tertinggi Benda Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 43. 1. Vektor Satuan Vektor satuan adalah suatu vektor yang memiliki panjang atau besar sama dengan satu. Vektor vektor satuan dimensi 2 2. Vektor Posisi Vektor posisi adalah suatu vektor yang menyatakan posisi suatu titik materi pada suatu bidang datar. Vektor posisi dimensi 2 A. Analisis Vektor pada Gerak Benda Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 44. 3.Perpindahan Perubahan posisi suatu titik materi pada waktu tertentu. Besar perubahan posisi dirumuskan: Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 45. 4. Kecepatan Gerak Benda Kecepatan Rata-Rata Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi antara perpindahan dengan selang waktu. Persamaannya dituliskan sebagai berikut. Besar kecepatan rata-rata dirumuskan: Kecepatan Sesaat Kecepatan sesaat adalah kecepatan rata- rata untuk selang waktu mendekati nol. Persamaannya dituliskan sebagai berikut. Besar kecepatan sesaat dirumuskan: Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 46. a. Kecepatan Sesaat Arah kecepatan sesaat pada waktu kapan saja dinyatakan dengan sudut θ. Sudut θ adalah sudut antara vektor kecepatan sesaat dan sumbu X positif. Persamaannya sebagai berikut. Besar kecepataan sesaat 𝑣𝑥 dan 𝑣𝑦dituliskan sebagai berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 47. b.Menentukan Posisi dari Fungsi Kecepatan Posisi titik materi pada koordinat X dan Y dapat ditentukan dengan mengintegralkan kecepatan 𝑣𝑥 dan 𝑣𝑦. Pengintegralan kecepatan 𝑣𝑥 agar mendapatkan persamaan 𝑥. Vektor posisi dituliskan sebagai berikut. 𝑥 = 𝑥0 + 0 𝑡 𝑣𝑥 𝑑𝑥 Pengintegralan kecepatan 𝑣𝑦 agar mendapatkan persamaan y. 𝑦 = 𝑦0 + 0 𝑡 𝑣𝑦 𝑑𝑦 𝑟 = 𝑥0 + 0 𝑡 𝑣𝑥 𝑑𝑡 𝑖 + 𝑦0 + 0 𝑡 𝑣𝑦 𝑑𝑡 𝑗 Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 48. c. Percepatan Gerak Benda 1) Percepatan Rata-Rata Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu. Persamaannya dituliskan sebagai berikut. Sehingga besar dari percepatan rata – rata: atau Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 49. 2) Percepatan Sesaat atau Besar percepatan sesaat dirumuskan: Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 50. B. Gerak Parabola Apakah Gerak Parabola itu? Gerak parabola adalah gerak benda yang mempunyai lintasan berbentuk parabola. Video Gerak Parabola Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 51. 1. Kecepatan Gerak Parabola Kecepatan awal benda dirumuskan sebagai berikut. Kecepatan benda bergerak di setiap waktu dirumuskan sebagai berikut. Besar kecepatan benda bergerak setiap waktu. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 52. 2. Posisi Benda Posisi benda setiap saat dirumuskan sebagai berikut. Komposisi posisi pada arah mendatar. (sumbu X) Komposisi posisi pada arah vertikal (sumbu Y) Persamaan posisi gerak benda dapat dituliskan sebagai berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 53. 3. Posisi Titik Terjauh Benda di Sumbu X Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 54. 4. Posisi Tertinggi Benda Persamaan koordinat pada titik tertinggi sebagai berikut. dan Waktu yang diperlukan untuk mencapai titik maksimum. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 55. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 57. Gerak Melingkar Pengenalan Gerak Melingkar Penerapan Gerak Melingkar Besaran dalam Gerak Melingkar 1. Periode dan Frekuensi 2. Perpindahan Sudut 3. Kecepatan Sudut Rata-Rata 4. Percepatan sudut Rata-Rata Gerak Melingkar Beraturan 1. Perpindahan Linear dan Perpindahan Sudut 2. Kecepatan Linear dan Kecepatan sudut 3. Percepatan Sentripetal Hubungan Roda-Roda 1. Hubungan Roda- Roda Sepusat 2. Hubungan Roda- Roda Bersinggungan 3. Roda-Roda yang Dihubungkan dengan Rantai Penerapan Gerak Melingkar dalam Kehidupan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 58. A. Gerak Melingkar 1. Pengenalan Gerak Melingkar Gerak melingkar adalah gerak suatu benda atau titik dengan lintasan berbentuk lingkaran dan mempunyai titik pusat tertentu. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 59. 2. Gerak Melingkar Beraturan Gerak melingkar beraturan adalah gerak benda yang menempuh lintasan melingkar dengan kelajuan sudut tetap. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 60. a. Perpindahan Linear dan Perpindahan Sudut atau b. Kecepatan Linear dan Kecepatan Sudut atau atau Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 61. 3. Percepatan Sentripetal Percepatan sentripetal adalah percepatan yang selalu tegak lurus terhadap kecepatan linearnya dan mengarah ke pusat lingkaran. Percepatan sentripetal dirumuskan sebagai berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 62. B. Penerapan Gerak Melingkar 1. Hubungan Roda-Roda a. Hubungan Roda-Roda Sepusat atau Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 63. b. Hubungan Roda-Roda Bersinggungan atau Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 64. c. Hubungan Roda-Roda Bergerigi Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 65. d. Hubungan Roda-Roda yang Dihubungkan dengan Rantai atau Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 66. 2. Penerapan Gerak Melingkar dalam Kehidupan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 67. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab