SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  35
GEMELLI
OLEH:
Subur Widiyanto
H2A-008-043
PENDAHULUAN
Kehamilan kembar adalah kehamilan
dengan dua janin atau lebih
kehamilan kembar
Komplikasi bagi ibu komplikasi bagi anak
angka morbiditas &mortalitas 
 ggn pertumbuhan intrauterin
&prematuritas
hidramnion, perdarahan antepartum
,preeklampsi, anemia, dan
perdarahan post partum
Insidensi kehamilan kembar
terus meningkat
Faktor ras, herediter, usia, dan paritas
pengaruh peningkatan pemakaian
obat-obat peningkat fertilitas .
KEHAMILAN KEMBAR
MONOZIGOT DIZIGOT
Fertilisasi 1 ovum Fertilisasi 2 ovum
frekuensi : 30% Frekuensi : 70%
PERBEDAAN JENIS
KEHAMILAN KEMBAR
MONOZIGOTIK DIZIGOTIK
-Selalu sama jenis
kelamin, rupanya mirip
(seperti bayangan)
-Golongan darah sama
-Cap tangan dan kaki
sama
-Plasenta 1, korion 1,
amnion 2, atau plasenta 1,
korion 1,amnion 1
-Jenis kelamin tidak selalu
sama,Persamaan seperti
kakak beradik
-Gol. darah tdk sll sama
-Cap tangan dan kaki
tidak sama
-Plasenta 2, korion 2,
amnion 2
PEMBAGIAN KEMBAR
MONOZIGOTIK
diamniotik,
dikorionik,
monozigotik
diamnionik,
monokorionik,
monozigotik
Kembar siam
monoamnionik,
monokorionik
monozigotik
Mono
zigotik
1. Jika pembelahan terjadi sebelum terbentuknya morula dan
lapisan luar dari blastokis belum membentuk korion, ± 72
jam setelah fertilisasi  terbentuk 2 embrio, 2 amnion, 2
korion (diamniotik, dikorionik, monozigotik)
2. Jika pembelahan terjadi antara hari keempat sampai
kedelapan, setelah pembentukan inner cell mass, dan sel-
sel pembentuk korion sudah terbentuk tetapi amnion belum
terbentuk, maka dua embrio akan berkembang, dengan
masing-masing berada pada kantung amnion terpisah.
Kedua kantung amnion akan diliputi oleh korion, 
terbentuk kehamilan kembar yang diamnionik,
monokorionik, monozigotik.
3. Jika amnion sudah terbentuk, yang biasanya terjadi setelah
hari kedelapan setelah fertilisasi  terbentuk dua embrio
dengan satu kantung amnion
(monoamnionik,monokorionik,monozigotik).
4. Jika pembelahan terjadi lebih lambat lagi, yaitu setelah
terbentuknya lempeng embrio (embrionic disc), maka
pembelahan yang terjadi tidak akan sempurna  terbentuk
kembar siam
Pada kehamilan kembar
dpt terjadi kehamilan
kembar gabungan, yaitu
kehamilan yg berasal dr
intrauterin & ekstrauterin
misal kehamilan kembar
dengan mola hidatidosa
atau kehamilan ektopik
 prevalensi 10 – 30 %. Patogenesisnya belum jelas. Diduga
karena kegagalan implantasi plasenta yang optimal.
 Kehamilan kembar meningkatkan resiko terjadinya plasenta
previa. Hal ini berkaitan dengan peningkatan massa plasenta
pada kehamilan kembar. Kejadian solusio plasenta 2,8 x lebih
banyak pada kehamilan kembar dibandingkan kehamilan
tunggal.
Preeklampsi
Perdarahan antepartum
 Karena kadar hormon HCG dan hormon
kehamilan lainnya meningkat lebih dari
kehamilan tunggal
Hiperemesis gravidarum
Anemia
- Polihidramnion
-DIC
-Kelahiran prematur
Berat badan lahir
rendah
disebabkan karena
kelahiran prematur atau PJT,
terjadi pada salah satu atau
kedua janin. Pertumbuhan
yang terhambat kemungkinan
disebabkan oleh twin-to-twin
transfusion syndrome
terjadi ketidakseimbangan
aliran uteroplasental antara
janin dan kurang optimalnya
implantasi plasenta
Fetus kompresus (fetus papiraseus)
 yaitu janin kecil, yang mengalami pembusukan
atau mumifikasi dan biasanya ditemukan pada
saat melahirkan bayi yang sehat. Diduga karena
matinya salah satu dari bayi kembar, kehilangan
cairan ketuban atau adanya reabsorpsi dan
kompresi pada
janin yang meninggal oleh janin
yang tumbuh dengan baik
Anomali kongenital
Gangguan neurologi
 Malpresentasi
 Prolaps tali pusat
 Kontraksi uterus yang tidak terkoordinasi
 Fetal distress
 Interlocking/colision
Pemeriksaan Klinis
Ibu merasa perutnya lebih besar
dari kehamilan biasa
-pergerakan anak lebih sering terasa,
-sesak, kaki bengkak, dan perasaan berat
pemakaian klomifen atau gonadotropin
memberikan kemungkinan yang lebih besar pd
terjadinya kehamilan kembar
Riwayat keluarga
petunjuk lemah tentang
kemungkinan adanya
kehamilan kembar
ANAMNESIS
Inspeksi
Perut terlihat lebih besar
dari kehamilan biasa
 pemeriksaan tinggi fundus uteri. Pada
trimester kedua, tampak adanya
ketidaksesuaian antara tinggi fundus uteri
dengan umur kehamilan.
 Sebelum trimester ketiga akan sangat sulit
untuk mendiagnosis kehamilan kembar
dengan palpasi bagian-bagian janin,
khususnya bila posisi salah satu bayi
tumpang tindih dengan yang lainnya, atau
pada wanita obes, atau adanya
hidramnion
PALPASI
Auskultasi
 Pada akhir trimester
pertama, bunyi jantung
janin sudah dapat
dideteksi dengan
menggunakan Doppler.
 mendiagnosis adanya
kehamilan kembar jika
terdapat perbedaan
frekuensi yang
bermakna diantara dua
bunyi jantung tersebut,
sekurang-kurangnya
10/menit.
Pemeriksaan Dalam
 Kemungkinan teraba kepala
yang sudah masuk kedalam
rongga panggul, sedangkan
diatas simfisis teraba bagian
besar
Pemeriksaan Penunjang
Ultrasonografi
 Kehamilan kembar sudah dapat didiagnosis sejak
kehamilan minggu ke-6 sampai minggu ke-77.
 Peningkatan penggunaan USG telah memberikan
gambaran adanya fenomena hilangnya paling tidak
satu janin, biasa disebut vanishing twin. Nama ini
muncul karena banyaknya kehamilan kembar yang
didiagnosis pada trimester pertama dengan USG,
tidak dapat dikonfirmasi ulang pada pemeriksaan USG
yang dilakukan pada minggu 14-16 atau lahir dengan
janin tunggal
USG
Pemeriksaan Radiologi
 Dulu pemeriksaan radiologi merupakan
pemeriksaan yang rutin pada kehamilan
kembar sebelum dikembangkannya USG.
 Mengingat kerugian-kerugian yang
ditimbulkannya karena pengaruh radiasi,
sekarang sudah sangat jarang dilakukan6
Biokimia
 Kadar gonadotropin pada plasma dan urin, rata-
rata lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar
pada kehamilan tunggal, tetapi tidak terlalu tinggi
untuk dapat memastikan bahwa kehamilan
tersebut merupakan kehamilan kembar6
PENATALAKSANAAN
Prinsip penatalaksanaan kehamilan multifetus:
 Cegah persalinan prematur
 Bila terjadi gawat janin pada salah satu janin, maka
kehamilan harus segera diakhiri.
 Kurangi trauma persalinan.
 Perawatan sejak dini (diet, USG).
PIMPINAN PERSALINAN
 Mengingat penyulit-penyulit yang mungkin
terjadi pada kehamilankembar, maka ibu
dianjurkan melahirkan di rumah sakit
 Pada tali pusat harus dijepit dengan teliti
karena mungkin peredaran darah bersekutu
dengan anak kedua
Kemungkinan letak anak adalah:
 Kedua anak dalam letak kepala.
 Seorang anak dalam letak kepala dan seorang
lagi dalam letak sungsang.
 Keduanya dalam letak sungsang.
 Seorang memanjang dan seorang melintang.
 Keduanya melintang.
 Karena anak kecil, mungkin juga terjadi letak
muka atau presentasi majemuk.
 Segera setelah anak pertama lahir, ditentukan
letak anak kedua. Jika anak kedua dalam letak
memanjang, ketuban dipecahkan setelah his
timbul kembali dan ditunggu partus spontan.
Jika waktu diperiksa dalam teraba tali pusat
terkemuka dilakukan ekstraksi atau versi
ekstraksi.
 Apabila his lama tidak
datang, diberi infus
oksitosin. Jika anak
kedua dalam letak
lintang, dilakukan versi
luar menjadi letak
memanjang dan
selanjutnya ketuban
dipecahkan kalau his
sudah kembali
 Setelah anak pertama lahir, bunyi jantung
anak kedua harus diperiksa dengan teliti,
mengingat kemungkinan solusio plasenta
dan tali pusat menumbung.
 Jika anak kedua belum lahir dalam ½ jam
setelah anak pertama lahir, anak kedua
dilahirkan dengan persalinan buatan
(forseps atau versi ekstraksi). Sikap ini
penting untuk mengurangi kematian anak.
 Jika anak pertama dilahirkan dengan
persalinan buatan, anakl kedua pun harus
segera dilahirkan dengan persalinan
buatan
Penyulit mekanis
Penyulit mekanis yang dapat dijumpai pada kehamilan kembar
walaupun jarang terjadi, antara lain:
 Turunnya kedua bagian depan anak-anak bersamaan ke dalam
rongga panggul (collision, impaction, compaction). Dalam hal ini
bagian depan yang paling tinggi hendaknya ditolak sedikit
keatas.
 Kait-mengait dagu anak jika anak pertama lahir dengan letak
sungsang dan anak kedua dengan letak kepala (interlocking).
Pengaitan ini harus dilepaskan bila tidak mungkin dilakukan
seksio sesaria.
 Pada persalinan kembar selalu harus tersedia darah untuk
mengatasi perdarahan pascapersalinan.
Referat gemelli

Contenu connexe

Tendances (20)

Rkk8
Rkk8Rkk8
Rkk8
 
Insisi abdomen pada anak
Insisi abdomen pada anak Insisi abdomen pada anak
Insisi abdomen pada anak
 
VAKUM & FORCEP
VAKUM & FORCEPVAKUM & FORCEP
VAKUM & FORCEP
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
 
Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggulPemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Referat mioma uteri
Referat mioma uteriReferat mioma uteri
Referat mioma uteri
 
Distosia Bahu final
Distosia Bahu finalDistosia Bahu final
Distosia Bahu final
 
Farmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonikaFarmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonika
 
Prolaps uteri 2012
Prolaps uteri 2012Prolaps uteri 2012
Prolaps uteri 2012
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
 
HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAKHIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
 
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREA
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREAHISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREA
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREA
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 
Ppt plasenta previa
Ppt plasenta previaPpt plasenta previa
Ppt plasenta previa
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Ppt blighted ovum
Ppt blighted ovumPpt blighted ovum
Ppt blighted ovum
 
Fototerapi
FototerapiFototerapi
Fototerapi
 
CBD OMSK Maligna
CBD OMSK MalignaCBD OMSK Maligna
CBD OMSK Maligna
 

En vedette (7)

KEHAMILAN KEMBAR
KEHAMILAN KEMBARKEHAMILAN KEMBAR
KEHAMILAN KEMBAR
 
Kehamilan kembar by umi fitri astutik
Kehamilan kembar by umi fitri astutikKehamilan kembar by umi fitri astutik
Kehamilan kembar by umi fitri astutik
 
KEHAMILAN BERGANDA
KEHAMILAN BERGANDAKEHAMILAN BERGANDA
KEHAMILAN BERGANDA
 
Kehamilan ganda
Kehamilan gandaKehamilan ganda
Kehamilan ganda
 
Gestation
GestationGestation
Gestation
 
Pernikahan dini
Pernikahan diniPernikahan dini
Pernikahan dini
 
Pembantu pegawai perubatan
Pembantu pegawai perubatanPembantu pegawai perubatan
Pembantu pegawai perubatan
 

Similaire à Referat gemelli

Kehamilan kembar-pres1
Kehamilan kembar-pres1Kehamilan kembar-pres1
Kehamilan kembar-pres1Noor Ismi
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
REFRAT FIX SIAP MAJU.pptx
REFRAT FIX SIAP MAJU.pptxREFRAT FIX SIAP MAJU.pptx
REFRAT FIX SIAP MAJU.pptxafrizal757300
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasentaSeptian Muna Barakati
 
Bayi kembar dan penyakit yang menyerang
Bayi kembar dan penyakit yang menyerangBayi kembar dan penyakit yang menyerang
Bayi kembar dan penyakit yang menyerangismi choirun annisa
 
Ba kelkonsepsi
Ba kelkonsepsiBa kelkonsepsi
Ba kelkonsepsiboycrudz
 
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaSeptian Muna Barakati
 
DISTOSIA PERSALINAN.pptx
DISTOSIA PERSALINAN.pptxDISTOSIA PERSALINAN.pptx
DISTOSIA PERSALINAN.pptxssusere9b521
 
Css persalinan preterm (1)
Css persalinan preterm (1)Css persalinan preterm (1)
Css persalinan preterm (1)dila20
 
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsangMakalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsangSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasentaSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasentaOperator Warnet Vast Raha
 

Similaire à Referat gemelli (20)

Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
 
Kehamilan kembar-pres1
Kehamilan kembar-pres1Kehamilan kembar-pres1
Kehamilan kembar-pres1
 
Kelahiran kembar
Kelahiran kembarKelahiran kembar
Kelahiran kembar
 
115855641 askep-fetus-multiple-dan-sungsang
115855641 askep-fetus-multiple-dan-sungsang115855641 askep-fetus-multiple-dan-sungsang
115855641 askep-fetus-multiple-dan-sungsang
 
115855641 askep-fetus-multiple-dan-sungsang
115855641 askep-fetus-multiple-dan-sungsang115855641 askep-fetus-multiple-dan-sungsang
115855641 askep-fetus-multiple-dan-sungsang
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
REFRAT FIX SIAP MAJU.pptx
REFRAT FIX SIAP MAJU.pptxREFRAT FIX SIAP MAJU.pptx
REFRAT FIX SIAP MAJU.pptx
 
Pendarahan pada kehamilan muda
Pendarahan pada kehamilan mudaPendarahan pada kehamilan muda
Pendarahan pada kehamilan muda
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
 
Bayi kembar dan penyakit yang menyerang
Bayi kembar dan penyakit yang menyerangBayi kembar dan penyakit yang menyerang
Bayi kembar dan penyakit yang menyerang
 
Ba kelkonsepsi
Ba kelkonsepsiBa kelkonsepsi
Ba kelkonsepsi
 
Plasenta Previa
Plasenta PreviaPlasenta Previa
Plasenta Previa
 
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
DISTOSIA PERSALINAN.pptx
DISTOSIA PERSALINAN.pptxDISTOSIA PERSALINAN.pptx
DISTOSIA PERSALINAN.pptx
 
Css persalinan preterm (1)
Css persalinan preterm (1)Css persalinan preterm (1)
Css persalinan preterm (1)
 
Tali pusat menumbung
Tali pusat menumbung Tali pusat menumbung
Tali pusat menumbung
 
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsangMakalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsang
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
 

Dernier

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Dernier (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Referat gemelli

  • 2. PENDAHULUAN Kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih
  • 3. kehamilan kembar Komplikasi bagi ibu komplikasi bagi anak angka morbiditas &mortalitas   ggn pertumbuhan intrauterin &prematuritas hidramnion, perdarahan antepartum ,preeklampsi, anemia, dan perdarahan post partum
  • 4. Insidensi kehamilan kembar terus meningkat Faktor ras, herediter, usia, dan paritas pengaruh peningkatan pemakaian obat-obat peningkat fertilitas .
  • 5. KEHAMILAN KEMBAR MONOZIGOT DIZIGOT Fertilisasi 1 ovum Fertilisasi 2 ovum frekuensi : 30% Frekuensi : 70%
  • 6. PERBEDAAN JENIS KEHAMILAN KEMBAR MONOZIGOTIK DIZIGOTIK -Selalu sama jenis kelamin, rupanya mirip (seperti bayangan) -Golongan darah sama -Cap tangan dan kaki sama -Plasenta 1, korion 1, amnion 2, atau plasenta 1, korion 1,amnion 1 -Jenis kelamin tidak selalu sama,Persamaan seperti kakak beradik -Gol. darah tdk sll sama -Cap tangan dan kaki tidak sama -Plasenta 2, korion 2, amnion 2
  • 8. 1. Jika pembelahan terjadi sebelum terbentuknya morula dan lapisan luar dari blastokis belum membentuk korion, ± 72 jam setelah fertilisasi  terbentuk 2 embrio, 2 amnion, 2 korion (diamniotik, dikorionik, monozigotik) 2. Jika pembelahan terjadi antara hari keempat sampai kedelapan, setelah pembentukan inner cell mass, dan sel- sel pembentuk korion sudah terbentuk tetapi amnion belum terbentuk, maka dua embrio akan berkembang, dengan masing-masing berada pada kantung amnion terpisah. Kedua kantung amnion akan diliputi oleh korion,  terbentuk kehamilan kembar yang diamnionik, monokorionik, monozigotik. 3. Jika amnion sudah terbentuk, yang biasanya terjadi setelah hari kedelapan setelah fertilisasi  terbentuk dua embrio dengan satu kantung amnion (monoamnionik,monokorionik,monozigotik). 4. Jika pembelahan terjadi lebih lambat lagi, yaitu setelah terbentuknya lempeng embrio (embrionic disc), maka pembelahan yang terjadi tidak akan sempurna  terbentuk kembar siam
  • 9.
  • 10.
  • 11. Pada kehamilan kembar dpt terjadi kehamilan kembar gabungan, yaitu kehamilan yg berasal dr intrauterin & ekstrauterin misal kehamilan kembar dengan mola hidatidosa atau kehamilan ektopik
  • 12.
  • 13.  prevalensi 10 – 30 %. Patogenesisnya belum jelas. Diduga karena kegagalan implantasi plasenta yang optimal.  Kehamilan kembar meningkatkan resiko terjadinya plasenta previa. Hal ini berkaitan dengan peningkatan massa plasenta pada kehamilan kembar. Kejadian solusio plasenta 2,8 x lebih banyak pada kehamilan kembar dibandingkan kehamilan tunggal. Preeklampsi Perdarahan antepartum
  • 14.  Karena kadar hormon HCG dan hormon kehamilan lainnya meningkat lebih dari kehamilan tunggal Hiperemesis gravidarum Anemia - Polihidramnion -DIC -Kelahiran prematur
  • 15. Berat badan lahir rendah disebabkan karena kelahiran prematur atau PJT, terjadi pada salah satu atau kedua janin. Pertumbuhan yang terhambat kemungkinan disebabkan oleh twin-to-twin transfusion syndrome terjadi ketidakseimbangan aliran uteroplasental antara janin dan kurang optimalnya implantasi plasenta
  • 16.
  • 17. Fetus kompresus (fetus papiraseus)  yaitu janin kecil, yang mengalami pembusukan atau mumifikasi dan biasanya ditemukan pada saat melahirkan bayi yang sehat. Diduga karena matinya salah satu dari bayi kembar, kehilangan cairan ketuban atau adanya reabsorpsi dan kompresi pada janin yang meninggal oleh janin yang tumbuh dengan baik Anomali kongenital Gangguan neurologi
  • 18.  Malpresentasi  Prolaps tali pusat  Kontraksi uterus yang tidak terkoordinasi  Fetal distress  Interlocking/colision
  • 19.
  • 20. Pemeriksaan Klinis Ibu merasa perutnya lebih besar dari kehamilan biasa -pergerakan anak lebih sering terasa, -sesak, kaki bengkak, dan perasaan berat pemakaian klomifen atau gonadotropin memberikan kemungkinan yang lebih besar pd terjadinya kehamilan kembar Riwayat keluarga petunjuk lemah tentang kemungkinan adanya kehamilan kembar ANAMNESIS
  • 21. Inspeksi Perut terlihat lebih besar dari kehamilan biasa
  • 22.  pemeriksaan tinggi fundus uteri. Pada trimester kedua, tampak adanya ketidaksesuaian antara tinggi fundus uteri dengan umur kehamilan.  Sebelum trimester ketiga akan sangat sulit untuk mendiagnosis kehamilan kembar dengan palpasi bagian-bagian janin, khususnya bila posisi salah satu bayi tumpang tindih dengan yang lainnya, atau pada wanita obes, atau adanya hidramnion PALPASI
  • 23. Auskultasi  Pada akhir trimester pertama, bunyi jantung janin sudah dapat dideteksi dengan menggunakan Doppler.  mendiagnosis adanya kehamilan kembar jika terdapat perbedaan frekuensi yang bermakna diantara dua bunyi jantung tersebut, sekurang-kurangnya 10/menit.
  • 24. Pemeriksaan Dalam  Kemungkinan teraba kepala yang sudah masuk kedalam rongga panggul, sedangkan diatas simfisis teraba bagian besar
  • 25. Pemeriksaan Penunjang Ultrasonografi  Kehamilan kembar sudah dapat didiagnosis sejak kehamilan minggu ke-6 sampai minggu ke-77.  Peningkatan penggunaan USG telah memberikan gambaran adanya fenomena hilangnya paling tidak satu janin, biasa disebut vanishing twin. Nama ini muncul karena banyaknya kehamilan kembar yang didiagnosis pada trimester pertama dengan USG, tidak dapat dikonfirmasi ulang pada pemeriksaan USG yang dilakukan pada minggu 14-16 atau lahir dengan janin tunggal
  • 26. USG
  • 27. Pemeriksaan Radiologi  Dulu pemeriksaan radiologi merupakan pemeriksaan yang rutin pada kehamilan kembar sebelum dikembangkannya USG.  Mengingat kerugian-kerugian yang ditimbulkannya karena pengaruh radiasi, sekarang sudah sangat jarang dilakukan6
  • 28. Biokimia  Kadar gonadotropin pada plasma dan urin, rata- rata lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar pada kehamilan tunggal, tetapi tidak terlalu tinggi untuk dapat memastikan bahwa kehamilan tersebut merupakan kehamilan kembar6
  • 29. PENATALAKSANAAN Prinsip penatalaksanaan kehamilan multifetus:  Cegah persalinan prematur  Bila terjadi gawat janin pada salah satu janin, maka kehamilan harus segera diakhiri.  Kurangi trauma persalinan.  Perawatan sejak dini (diet, USG).
  • 30. PIMPINAN PERSALINAN  Mengingat penyulit-penyulit yang mungkin terjadi pada kehamilankembar, maka ibu dianjurkan melahirkan di rumah sakit  Pada tali pusat harus dijepit dengan teliti karena mungkin peredaran darah bersekutu dengan anak kedua
  • 31. Kemungkinan letak anak adalah:  Kedua anak dalam letak kepala.  Seorang anak dalam letak kepala dan seorang lagi dalam letak sungsang.  Keduanya dalam letak sungsang.  Seorang memanjang dan seorang melintang.  Keduanya melintang.  Karena anak kecil, mungkin juga terjadi letak muka atau presentasi majemuk.  Segera setelah anak pertama lahir, ditentukan letak anak kedua. Jika anak kedua dalam letak memanjang, ketuban dipecahkan setelah his timbul kembali dan ditunggu partus spontan. Jika waktu diperiksa dalam teraba tali pusat terkemuka dilakukan ekstraksi atau versi ekstraksi.
  • 32.  Apabila his lama tidak datang, diberi infus oksitosin. Jika anak kedua dalam letak lintang, dilakukan versi luar menjadi letak memanjang dan selanjutnya ketuban dipecahkan kalau his sudah kembali
  • 33.  Setelah anak pertama lahir, bunyi jantung anak kedua harus diperiksa dengan teliti, mengingat kemungkinan solusio plasenta dan tali pusat menumbung.  Jika anak kedua belum lahir dalam ½ jam setelah anak pertama lahir, anak kedua dilahirkan dengan persalinan buatan (forseps atau versi ekstraksi). Sikap ini penting untuk mengurangi kematian anak.  Jika anak pertama dilahirkan dengan persalinan buatan, anakl kedua pun harus segera dilahirkan dengan persalinan buatan
  • 34. Penyulit mekanis Penyulit mekanis yang dapat dijumpai pada kehamilan kembar walaupun jarang terjadi, antara lain:  Turunnya kedua bagian depan anak-anak bersamaan ke dalam rongga panggul (collision, impaction, compaction). Dalam hal ini bagian depan yang paling tinggi hendaknya ditolak sedikit keatas.  Kait-mengait dagu anak jika anak pertama lahir dengan letak sungsang dan anak kedua dengan letak kepala (interlocking). Pengaitan ini harus dilepaskan bila tidak mungkin dilakukan seksio sesaria.  Pada persalinan kembar selalu harus tersedia darah untuk mengatasi perdarahan pascapersalinan.