SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
Télécharger pour lire hors ligne
*) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017
**) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar.
Kenaikan Pangkat dan Jabatan
Pejabat Fungsional Polisi Kehutanan *)
Oleh : Sudirman Sultan, SP., MP.**)
Abstract:
Promotion and Department Functional office of the Forest Rangers. The issues to be
studied in this paper are 1). What are the requirements for the promotion of functional
officers of the Forest Rangers?; 2) What are the requirements for the upgrading of
functional officers of the Forest Rangers? The review method is the study of statutory
rules by analyzing the problems occurring in the process of promotion and functional
positions of the Forest Rangers, the results of the study are written in descriptive
framework in accordance with the problems to be discussed in this study. Study
results: 1). promotion of one level higher considering the cumulative cumulative
number of credits, the composition of AK from the Elementary Element at least 80%,
minimum credit score from the workload of Forest Rangers, minimum credit score
derived from professional development and group suitability position. 2). Increase of
position pay attention to the cumulative number of cumulative credit, the composition
of credit score from the Elementary Element (non-education) at least 80%, minimum
credit score from Forest Rangers workload, minimum credit score from professional
development, pass the competency test and pass the training mid-level experts (special
increase from the Young Forest Rangers to the Forest Rangers.
Keywords : Rangk, Departments and Forest Rangers.
PENDAHULUAN
Polisi Kehutanan (Polhut) merupakan salah satu Jabatan Fungsional dalam
lingkungan instansi Kehutanan Pusat dan daerah yang sesuai dengan sifat pekerjaannya,
menyelenggarakan dan/atau melaksanakan perlindungan hutan yang oleh kuasa
undang-undang diberikan wewenang kepolisian khusus di bidang kehutanan dan
konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Sebagai Jabatan fungsional,
Polhut termasuk dalam rumpun penyidik dan detektif. Jabatan fungsional yang
tergabung dalam rumpun ini mempunyai tugas menyelidiki fakta yang
berhubungan dengan tindak kriminal dalam rangka membuktikan pihak
yang bersalah, mengumpulkan informasi tentang seseorang yang diduga
berbuat kriminal, melakukan penyelidikan tindakan yang mencurigakan di
perusahaan, toko, ataupun di tempat umum.
*) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017
**) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar.
Jabatan Fungsional Polhut terdiri dari jabatan fungsional keahlian (Polhut
Tingkat Ahli) dan jabatan fungsional keterampilan (Polhut Tingkat Terampil). Aturan
khusus mengenai jabatan fungsional Polhut tertuang dalam Permenpan dan Reformasi
Birokrasi No. 17 Tahun 2011 tentang jabatan fungsional Polhut dan angka kreditnya.
Untuk mencermati aturan ini beserta aturan teknis pelaksanaan yang terkait, kami
tertarik untuk menulis mengenai prosedur kenaikan pangkat dan jabatan fungsional
Polisi Kehutanan.
PERMASALAHAN
Permasalahan yang ingin dikaji dalam tulisan ini adalah :
1. Apa saja syarat kenaikan pangkat pejabat fungsional Polisi Kehutanan ?
2. Apa saja syarat kenaikan jabatan pejabat fungsional Polisi Kehutanan ?
METODE KAJIAN
Jenis kajian yang digunakan dalam penulisan ini adalah kajian aturan
perundang-undangan yang diperoleh dari studi pustaka dengan menganalisis
permasalahan terjadi dalam proses kenaikan pangkat dan jabatan fungsional Polisi
Kehutanan. Hasil kajian aturan dituliskan dalam kerangka deskriptif sesuai dengan
permasalahan yang ingin dibahas dalam kajian ini.
TINJAUAN PUSTAKA
Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) berperan sebagai perencana, pelaksana,
dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Jabatan ASN
terdiri atas Jabatan Administrasi, Jabatan Fungsional dan Jabatan Pimpinan Tinggi.
(UU No.5 Tahun 2014).
Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan
*) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017
**) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar.
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau
ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri. Kriteria Jabatan Fungsional adalah :
1. Mempunyai metodologi, teknik analisis, teknik dan prosedur kerja yang didasarkan
atas disiplin ilmu pengetahuan dan/atau pelatihan teknis tertentu dengan sertifikasi;
2. Memiliki etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi profesi;
3. Dapat disusun dalam suatu jenjang berdasarkan tingkat keahlian dan keterampilan;
4. Pelaksanaan tugas bersifat mandiri.
5. Jabatan fungsional tersebut diperlukan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
organisasi.
(PP No. 16 Tahun 1994).
Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi No. 17 Tahun 2011 tentang
jabatan fungsional Polhut dan angka kreditnya, Polisi Kehutanan terdiri atas Polisi
Kehutanan Terampil dan Polisi Kehutanan Ahli. Polisi Kehutanan Terampil adalah
pejabat fungsional Polisi Kehutanan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya
mempergunakan prosedur dan teknik kerja tertentu. Sedangkan Polisi Kehutanan Ahli
adalah pejabat fungsional Polisi Kehutanan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya
didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan, metodologi dan teknik analisis tertentu.
Kenaikan Pangkat
Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan
pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap negara. Dalam PP No. 99 Tahun 2000
tentang Kenaikan Pangkat PNS, Kenaikan pangkat dibedakan atas kenaikan pangkat
regular, kenaikan pangkat pilihan, kenaikan pangkat anumerta dan kenaikan pangkat
pengabdian. Untuk pejabat fungsional, kenaikan pangkatnya mengikuti pola kenaikan
pangkat pilihan.
Berdasarkan PP No. 12 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas PP No. 99 Tahun
2000 tentang Kenaikan Pangkat PNS, kenaikan pangkat pilihan diberikan kepada PNS
yang :
1. menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu;
2. menduduki jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan dengan
Keputusan Presiden;
3. menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya;
*) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017
**) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar.
4. menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara;
5. diangkat menjadi pejabat negara;
6. memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah;
7. melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural
atau jabatan fungsional tertentu;
8. telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar; dan
9. dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh diluar instansi induknya
yang diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan
eselonnya atau jabatan fungsional tertentu.
Pada Pasal 28 peraturan bersama Menteri Kehutanan dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor : NK.14/Menhut-II/2011 dan Nomor 31 Tahun 2011
tanggal 22 Agustus 2011 tentang Ketentuan Pelaksanaan Permenpan dan Reformasi
Birokrasi No. 17 Tahun 2011 tentang jabatan fungsional Polhut dan angka kreditnya,
kenaikan pangkat dapat dipertimbangkan apabila :
1. paling singkat 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir.
2. Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi.
3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling kurang bernilai baik dalam 2
(dua) tahun terakhir.
Aturan khusus lainnya yang diuraikan dalam aturan ini adalah :
1. PNS yang menduduki jabatan Polhut Madya, kenaikan pangkat dari Pembina
tingkat I (IV/b) ke Pembina Utama Muda (IV/c) ditetapkan dengan Keputusan
Presiden setelah mendapatkan pertimbangan teknis Kepala BKN.
2. Kenaikan pangkat PNS pusat (II/a sampai IV/b) ditetapkan dengan keputusan
pejabat Pembina kepegawaian pusat setelah mendapat persetujuan teknis Kepala
BKN.
3. Kenaikan pangkat PNS Provinsi (II/a sampai IV/b) ditetapkan dengan keputusan
pejabat Pembina kepegawaian Daerah Provinsi yang bersangkutan setelah
mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan.
*) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017
**) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar.
4. Kenaikan pangkat bagi Polhut dalam jenjang jabatan yang lebih tinggi dapat
dipertimbangkan apabila kenaikan jabatannya telah ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan (Pasal 29).
Kenaikan Jabatan
Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak seseorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam
pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta
bersifat mandiri (PP 16 Tahun 1994). Berdasarkan Permenpan dan Reformasi
Birokrasi No. 17 Tahun 2011 tentang jabatan fungsional Polhut dan angka kreditnya,
jenjang jabatan dan pangkat Polisi Kehutanan terdiri dari :
1. Jenjang Jabatan dan pangkat bagi Fungsional Polisi Kehutanan Terampil.
a. Polisi Kehutanan Pelaksana Pemula
1) Pengatur Muda, Golongan Ruang II/a
b. Polisi Kehutanan Pelaksana
1) Pengatur Muda Tk.I, Golongan Ruang II/b.
2) Pengatur, Golongan Ruang II/c.
3) Pengatur Tk.I, Golongan Ruang II/d.
c. Polisi Kehutanan Pelaksana Lanjutan
1) Penata Muda, Golongan Ruang III/a.
2) Penata Muda Tk.I, Golongan Ruang III/b.
d. Polisi Kehutanan Penyelia
1) Penata, Golongan Ruang III/c.
2) Penata Tingkat I, Golongan Ruang III/d.
2. Jenjang Jabatan dan pangkat bagi Fungsional Polisi Kehutanan Ahli
a. Polisi Kehutanan Pertama
1) Penata Muda, Golongan Ruang III/a.
2) Penata Muda Tk.I, Golongan Ruang III/b.
b. Polisi Kehutanan Muda
1) Penata, Golongan Ruang III/c.
2) Penata Tingkat I, Golongan Ruang III/d.
*) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017
**) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar.
c. Polisi Kehutanan Madya
1) Pembina, Golongan Ruang IV/a.
2) Pembina Tk.I, Golongan Ruang IV/b.
3) Pembina Utama Muda, Golongan Ruang IV/c.
Kenaikan dalam jenjang jabatan fungsional yang lebih tinggi disamping
diwajibkan memenuhi angka kredit yang telah ditetapkan harus pula memenuhi syarat-
syarat sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku (PP 16 Tahun 1994). Pada Pasal 25 peraturan bersama Menteri Kehutanan dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : NK.14/Menhut-II/2011 dan Nomor 31
Tahun 2011 tanggal 22 Agustus 2011 tentang Ketentuan Pelaksanaan Permenpan dan
Reformasi Birokrasi No. 17 Tahun 2011 tentang jabatan fungsional Polhut dan angka
kreditnya, kenaikan jabatan dapat dipertimbangkan apabila :
1. Paling singkat 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir.
2. Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat
lebih tinggi.
3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling kurang bernilai baik dalam 2
(dua) tahun terakhir.
4. Telah mengikuti dan lulus uji kompetensi.
5. Khusus untuk kenaikan jabatan dari Polhut Muda menjadi Polhut Madya wajib
mengikuti dan lulus Diklat Penjenjangan Polhut Madya.
PEMBAHASAN
Kenaikan pangkat maupun Jabatan dapat diajukan oleh Polisi Kehutanan
apabila telah memenuhi persyaratan kenaikan Pangkat dan kenaikan jabatan untuk
Fungsional Polhut sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam peraturan bersama
Menteri Kehutanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : NK.14/Menhut-
II/2011 dan Nomor 31 Tahun 2011 tanggal 22 Agustus 2011 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Permenpan dan Reformasi Birokrasi No. 17 Tahun 2011.
Kenaikan pangkat dan jabatan bagi fungsional Polhut dapat diusulkan apabila
telah memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk kenaikan pangkat
*) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017
**) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar.
setingkat lebih tinggi. Jumlah angka kredit kumulatif tersebut harus memperhatikan
aturan berikut ini :
1. paling kurang 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama
(tidak termasuk unsur pendidikan),
2. paling banyak 20 % (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang.
Selain komposisi tersebut, hal lain yang menjadi syarat mutlak untuk kenaikan
pangkat dan jabatan.
3. Angka kredit minimal dari beban kerja Polhut dalam menjalankan Tupoksi
terpenuhi untuk kenaikan pangkat/jabatan terpenuhi.
4. Angka kredit minimal yang berasal dari pengembangan profesi terpenuhi untuk
kenaikan pangkat/jabatan terpenuhi.
Kenaikan Pangkat bagi Fungsional Polhut
Kenaikan pangkat seorang Polhut tidak hanya memperhatikan syarat paling
singkat 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir dan telah memenuhi angka kredit
kumulatif untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, tetapi harus memperhatikan
aturan angka kredit minimal yang menjadi prasyarat untuk kenaikan pangkat. Jumlah
angka kredit kumulatif, komposisi dan angka kredit minimal yang dipersyaratkan untuk
kenaikan pangkat berdasarkan tingkat pendidikan formal pada kelompok Polhut
Keterampilan, disajikan pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Jumlah angka kredit kumulatif, komposisi dan angka kredit minimal yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat berdasarkan tingkat pendidikan formal
pada kelompok Polhut Keterampilan
Pend.
Pangkat
Ke
GOL
∑AK
KUMU-
LATIF
KOMPOSISI
ANGKA KREDIT MINIMAL YANG
DIPERSYARATKAN
Utama (non
pendidikan)
≥ 80%
Penun-
Jang
≤ 20%
Pend.
Formal
Diklat Tupoksi Peng.
Profesi
∑Unsur
Utama
pada
PAK
SLTA II/b 40 12 3 25 * 4** * 37
II/c 60 28 7 25 * 5** * 53
II/d 80 44 11 25 * 5** * 69
III/a 100 60 15 25 * 5** * 85
III/b 150 100 25 25 * 12** * 125
III/c 200 140 35 25 * 12** * 165
III/d 300 220 55 25 * 26** * 245
D3 II/d 80 16 4 60 * 5** * 76
*) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017
**) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar.
III/a 100 32 8 60 * 5** * 92
III/b 150 72 18 60 * 12** * 132
III/c 200 112 28 60 * 12** * 172
III/d 300 192 48 60 * 26** * 252
*) tidak ditentukan
**) Diperoleh selama menduduki pangkat terakhir
Tabel 2 berikut ini disajikan contoh hasil penilaian angka kredit seorang Polhut
dengan pendidikan formal SLTA yang menduduki pangkat Pengatur Tk. I (II/d) dan
Jabatan Polhut Pelaksana.
Tabel 2. Contoh Hasil Penilaian Angka Kredit dengan Pendidikan Formal SLTA,
Pangkat Pengatur (II/d), Jabatan Polhut Pelaksana.
PENILAIAN ANGKA KREDIT Lama Baru Jumlah
1. UNSUR UTAMA
A. 1) Pendidikan sekolah dan memperoleh Gelar Ijazah 25,000 - 25,000
2) Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di bidang
Kepolisian Kehutanan dan Memperoleh STTPL
16,000 - 16,000
3) Diklat Prajabatan - - -
B. Penyiapan prakondisi perlindungan dan pengamanan
hutan, peredaran hasil hutan dan pengendalian
kebakaran hutan
- 2,072 0,072
C. Perlindungan dan pengamanan hutan, peredaran hasil
hutan dan pengendalian kebakaran hutan
32,032 6,540 38,572
D. Monitoring dan Evaluasi - - -
E. Pengembangan Profesi - 7,000 7,000
Jumlah Unsur Utama 73,032 13,612 86,644
2. UNSUR PENUNJANG
Jumlah Unsur Penunjang 25,670 - 25,670
Jumlah Unsur Utama dan Penunjang 98,702 13,612 112,314
Untuk mengetahui apakah Polhut tersebut memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat
satu tingkat, maka hasil penilaian pada Tabel 2 diperiksa dengan menggunakan syarat
sebagaimana tersebut pada Tabel 1. Syarat yang diperiksa adalah :
1. Angka Kredit Kumulatif
Jumlah angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat dari pengatur Tk.I (II/d) ke
Penata Muda (III/a) adalah 100, sehingga syarat ini terpenuhi karena jumlah angka
kredit kumulatifnya sebanyak 112,314.
2. Komposisi AK dari Unsur Utama (non pendidikan) minimal 80%.
Tabel 1 menjelaskan bahwa untuk Polhut yang pendidikan formalnya SLTA, yang
akan naik pangkat dari Pengatur Tk.I (II/d) ke Penata Muda (III/a), jumlah AK dari
*) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017
**) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar.
unsur utama (non pendidikan) minimal 80% yang dibutuhkan adalah 60. Angka 60
ini didapatkan dari [(Angka kredit kumulatif – Nilai Ijazah) x 80 %] yaitu [(100–
25) x 80 %] = 75 x 80% = 60.
Pada Tabel 2 diatas, AK dari unsur utama (non pendidikan) adalah 86,644 – 25,000
= 61,644, sehingga syarat ini terpenuhi.
3. Angka kredit minimal dari beban kerja Polhut (Tupoksi)
Angka kredit yang termasuk dalam beban kerja Polhut (Tupoksi) adalah angka
kredit yang berasal dari unsur B, C dan D. Jumlah angka kredit minimal dari beban
kerja Polhut (Tupoksi) yang dipersyaratkan sebagaimana pada Tabel 1 adalah 5,
sedangkan yang dicapai pada Tabel 2 adalah 0,072 + 6,540 = 6,612. Angka 6,612
lebih besar dari 5, sehingga syarat ini terpenuhi.
4. Angka kredit minimal yang berasal dari pengembangan profesi.
Tabel 1 menjelaskan bahwa untuk Polhut terampil belum dipersyaratkan Angka
Kredit dari pengembangan profesi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap keempat syarat tersebut, hasilnya semuanya
terpenuhi sehingga Polhut tersebut dari segi persyaratan angka kredit memenuhi syarat
naik ke pangkat Penata Muda (III/a).
Namun, setelah diperhatikan dengan lebih teliti, Polhut tersebut belum dapat
diajukan kenaikan pangkatnya ke pangkat Penata Muda (III/a) sebelum Polhut yang
bersangkutan menduduki jabatan Polhut Pelaksana Lanjutan. Hal ini disebabkan
karena pangkat Pengatur Tk. I (II/d) berada dalam kelompok jabatan yang berbeda
dengan pangkat Penata Muda (III/a). Pangkat Pengatur Tk. I (II/d) berada pada
kelompok jabatan Polhut Pelaksana (II/b, II/c, II/d), sedangkan pangkat Penata Muda
(III/a) berada pada kelompok jabatan Polhut Pelaksana Lanjutan.
Untuk kasus seperti ini yang bersangkutan harus terlebih dahulu diusulkan
kenaikan jabatannya ke Polhut Pelaksana Lanjutan (dengan syarat telah lulus uji
kompetensi Paket Polhut Pelaksana Lanjutan). Hal ini mengikuti aturan sebagaimana
tersebut pada Pasal 29 peraturan bersama Menteri Kehutanan dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor : NK.14/Menhut-II/2011 dan Nomor 31 Tahun 2011
tanggal 22 Agustus 2011 tentang Ketentuan Pelaksanaan Permenpan dan Reformasi
Birokrasi No. 17 Tahun 2011 tentang jabatan fungsional Polhut dan angka kreditnya,
*) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017
**) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar.
kenaikan pangkat bagi Polhut dalam jenjang jabatan yang lebih tinggi dapat
dipertimbangkan apabila kenaikan jabatannya telah ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sehingga kesimpulannya,
Polhut sebagaimana tersebut pada Kasus Tabel 2 belum bisa diusulkan untuk kenaikan
pangkat satu tingkat diatasnya.
Jumlah angka kredit kumulatif, komposisi dan angka kredit minimal yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat berdasarkan tingkat pendidikan formal pada
kelompok Polhut Keahlian, disajikan pada Tabel 3 berikut ini.
Tabel 3. Jumlah angka kredit kumulatif, komposisi dan angka kredit minimal yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat berdasarkan tingkat pendidikan formal
pada kelompok Polhut Keterampilan
Pend.
Pangkat
Ke
GOL
∑AK
KUMU-
LATIF
KOMPOSISI
ANGKA KREDIT MINIMAL YANG
DIPERSYARATKAN
Utama (non
pendidikan)
≥ 80%
Penun-
Jang
≤ 20%
Pend.
Formal
Diklat Tupoksi Peng.
Profesi
∑Unsur
Utama
pada
PAK
S1 III/b 150 40 10 100 * 14** * 140
III/c 200 80 20 100 * 14** 2** 180
III/d 300 160 40 100 * 26** 4** 260
IV/a 400 240 60 100 * 26** 6** 340
IV/b 550 360 90 100 * 40** 8** 460
IV/c 700 480 120 100 * 40** 12** 580
S2 III/c 200 40 10 150 * 14** 2** 190
III/d 300 120 30 150 * 26** 4** 270
IV/a 400 200 50 150 * 26** 6** 350
IV/b 550 320 80 150 * 40** 8** 470
IV/c 700 440 110 150 * 40** 12** 590
S3 III/d 300 80 20 200 * 26** 4** 280
IV/a 400 160 40 200 * 26** 6** 360
IV/b 550 280 70 200 * 40** 8** 480
IV/c 700 400 100 200 * 40** 12** 600
*) tidak ditentukan
**) Diperoleh selama menduduki pangkat terakhir
Jika memperhatikan tabel angka kredit minimal yang dipersyaratkan untuk
Polhut Terampil (Tabel 1) dan Polhut Ahli (Tabel 3), terdapat perbedaan pada angka
kredit minimal yang berasal dari Pengembangan Profesi. Tabel 1 menjelaskan bahwa
untuk kenaikan pangkat pada semua level belum mempersyaratkan angka kredit
minimal yang berasal dari Pengembangan Profesi. Sedangkan Tabel 2 menjelaskan
bahwa hanya kenaikan pangkat dari Penata Muda (III/a) ke Panata Muda Tk. I (III/b)
*) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017
**) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar.
yang tidak mempersyaratkan angka kredit minimal dari pengembangan profesi.
Kenaikan pangkat dari Penata Muda Tk.I (III/b) ke Penata (III/c) sudah
mempersyaratkan harus ada angka kredit minimal dari Pengembangan Profesi yaitu
minimal Angka Kredit berjumlah 2. Demikian seterusnya sampai ke Pembina Utama
Muda (IV/c), angka kredit minimal dari Pengembangan Profesi yaitu minimal Angka
Kredit berjumlah 12.
Tabel 4 berikut ini akan menguraikan seorang Polhut dengan Pendidikan
Formal S1, pangkat Penata Muda Tk.I (III/b) dan Jabatan Polhut Muda, dan dari segi
persyaratan angka kredit terpenuhi untuk kenaikan ke Pangkat Penata (III/c) dan sudah
menduduki lebih dahulu jabatan satu tingkat diatasnya.
Tabel 4. Contoh Hasil Penilaian Angka Kredit dengan Pendidikan Formal S1, Pangkat
Penata Muda Tk.I (III/b), Jabatan Polhut Muda.
PENILAIAN ANGKA KREDIT Lama Baru Jumlah
1. UNSUR UTAMA
A. 4) Pendidikan sekolah dan memperoleh Gelar
Ijazah
100,000 - 100,000
5) Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di bidang
Kepolisian Kehutanan dan Memperoleh STTPL
16,000 5,000 21,000
6) Diklat Prajabatan 1,500 - 1,500
B. Penyiapan prakondisi perlindungan dan
pengamanan hutan, peredaran hasil hutan dan
pengendalian kebakaran hutan
40,224 9,112 49,336
C. Perlindungan dan pengamanan hutan, peredaran
hasil hutan dan pengendalian kebakaran hutan
22,032 11,436 33,468
D. Monitoring dan Evaluasi 10,122 7,442 17,564
E. Pengembangan Profesi - 1,500 1,500
Jumlah Unsur Utama 189,878 34,490 224,368
2. UNSUR PENUNJANG
Jumlah Unsur Penunjang 13,500 9,000 22,500
Jumlah Unsur Utama dan Penunjang 203,378 43,490 246,868
Untuk mengetahui apakah Polhut tersebut memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat
satu tingkat, maka hasil penilaian pada Tabel 4 diperiksa dengan menggunakan syarat
sebagaimana tersebut pada Tabel 1. Syarat yang diperiksa adalah :
1. Angka Kredit Kumulatif
*) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017
**) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar.
Jumlah angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat dari Penata Tk.I (III/b) ke
Penata (III/c) adalah 200, sehingga syarat ini terpenuhi karena jumlah angka kredit
kumulatifnya sebanyak 246,868.
2. Komposisi AK dari Unsur Utama (non pendidikan) minimal 80%.
Tabel 1 menjelaskan bahwa untuk Polhut yang pendidikan formalnya SLTA, yang
akan naik pangkat dari Penata Tk.I (III/b) ke Penata (III/c), jumlah AK dari unsur
utama (non pendidikan) minimal 80% yang dibutuhkan adalah 80. Angka 80 ini
didapatkan dari [(Angka kredit kumulatif – Nilai Ijazah) x 80 %] yaitu [(200– 100)
x 80 %] = 100 x 80% = 80.
Pada Tabel 4 diatas, AK dari unsur utama (non pendidikan) adalah 224,368 –
100,000 = 124,368, karena melebih syarat minimal 80 maka syarat ini terpenuhi.
3. Angka kredit minimal dari beban kerja Polhut (Tupoksi)
Jumlah angka kredit minimal dari beban kerja Polhut (Tupoksi) yang
dipersyaratkan sebagaimana pada Tabel 3 adalah 14, sedangkan yang dicapai pada
Tabel 4 adalah 9,112 + 11,436 + 7,442 = 27,990. Angka 27,990 lebih besar dari 14,
sehingga syarat ini terpenuhi.
4. Angka kredit minimal yang berasal dari pengembangan profesi.
Jumlah Angka kredit minimal yang berasal dari pengembangan profesi yang
dipersyaratkan sebagaimana pada Tabel 3 adalah 2. Sementara yang dicapai pada
Tabel 4 adalah 1,5, sehingga syarat ini belum terpenuhi.
5. Kesesuaian kelompok jabatan
Untuk kenaikan pangkat dari Pangkat Penata Muda Tk. I (III/b) ke Penata (III/c),
Polhut yang bersangkutan harus sudah ditetapkan terlebih dahulu kenaikan
jabatannya yaitu Polhut Penyelia. Kasus pada Tabel 4, Polhutnya sudah menduduki
jabatan Polhut Penyelia, sehingga syarat ini terpenuhi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kelima syarat tersebut, hasilnya masih terdapat
satu yang belum terpenuhi yaitu angka kredit yang berasal dari pengembangan profesi.
Sehingga Polhut tersebut belum bias diusulkan kenaikan pangkatnya dari Pangkat
Penata Muda Tk. I (III/b) ke Penata (III/c),
Kenaikan Jabatan bagi Fungsional Polhut
*) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017
**) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar.
Kenaikan jabatan seorang Polhut tidak hanya memperhatikan syarat paling
singkat 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir dan telah memenuhi angka kredit
kumulatif untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, tetapi harus memperhatikan :
1. Aturan angka kredit minimal yang menjadi prasyarat untuk kenaikan jabatan.
2. Aturan mengenai uji kompetensi jabatan fungsional Polhut.
3. Pendidikan dan Latihan yang menjadi syarat untuk kenaikan jabatan ke Polhut
Madya.
Jumlah angka kredit kumulatif, komposisi dan angka kredit minimal yang
dipersyaratkan untuk kenaikan Jabatan berdasarkan tingkat pendidikan formal pada
kelompok Polhut Keterampilan, disajikan pada Tabel 5 berikut ini.
Tabel 5. Jumlah angka kredit kumulatif, komposisi dan angka kredit minimal yang
dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan berdasarkan tingkat pendidikan formal
pada kelompok Polhut Keterampilan
Pend.
Jabatan
Ke…
∑AK
KUMU-
LATIF
KOMPOSISI
ANGKA KREDIT MINIMAL YANG
DIPERSYARATKAN
Utama (non
pendidikan)
≥ 80%
Penun-
Jang
≤ 20%
Pend.
Formal
Diklat Tupoksi Peng.
Profesi
∑Unsur
Utama
pada
PAK
SLTA Pelaksana 40 12 3 25 * 4** * 37
P.Lanjutan 100 60 15 25 * 5** * 85
Penyelia 200 140 35 25 * 12** * 165
D3 P.Lanjutan 100 32 8 60 * 5** * 92
Penyelia 200 112 28 60 * 12** * 172
*) tidak ditentukan
**) Diperoleh selama menduduki pangkat terakhir
Mencermati kesimpulan dari uraian kenaikan pangkat sesuai kasus Tabel 2
bahwa Polhut tersebut harus terlebih dahulu diusulkan kenaikan jabatannya ke Polhut
Pelaksana Lanjutan. Apabila Polhut tersebut sudah lulus uji kompetensi Polhut
Pelaksana Lanjutan, maka yang bersangkutan dapat diusulkan secara bersamaan
kenaikan jabatan dan pangkatnya. Namun secara teknis, jabatannya akan ditetapkan
terlebih dahulu sebagai Polhut Pelaksana Lanjutan, baru menduduki Pangkat Penata
Muda (III/a).
Jumlah angka kredit kumulatif, komposisi dan angka kredit minimal yang
dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan berdasarkan tingkat pendidikan formal pada
kelompok Polhut Keahlian, disajikan pada Tabel 6 berikut ini.
*) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017
**) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar.
Tabel 6. Jumlah angka kredit kumulatif, komposisi dan angka kredit minimal yang
dipersyaratkan untuk kenaikan Jabatan berdasarkan tingkat pendidikan formal
pada kelompok Polhut Keahlian.
Pend.
Jabatan
Ke…
∑AK
KUMU-
LATIF
KOMPOSISI
ANGKA KREDIT MINIMAL YANG
DIPERSYARATKAN
Utama (non
pendidikan)
≥ 80%
Penun-
Jang
≤ 20%
Pend.
Formal
Diklat Tupoksi Peng.
Profesi
∑Unsur
Utama
pada
PAK
S1 Pertama 150 40 10 100 * 14** * 140
Muda 200 80 20 100 * 14** 2** 180
Madya 400 240 60 100 * 26** 6** 340
S2 Muda 200 40 10 150 * 14** 2** 190
Madya 400 200 50 150 * 26** 6** 350
S3 Muda 300 80 20 200 * 26** 4** 280
Madya 400 160 40 200 * 26** 6** 360
*) tidak ditentukan
**) Diperoleh selama menduduki pangkat terakhir
Tabel 7 berikut ini akan menguraikan seorang Polhut dengan Pendidikan
Formal S2, pangkat Penata Tk.I (III/d) dan Jabatan Polhut Muda, yang akan diusulkan
kenaikan jabatannya ke Polhut Madya.
Tabel 7. Contoh Hasil Penilaian Angka Kredit dengan Pendidikan Formal S2, Pangkat
Penata Tk.I (III/d), Jabatan Polhut Muda.
PENILAIAN ANGKA KREDIT Lama Baru Jumlah
INPASSING 345,000 - 345,000
1. UNSUR UTAMA
A. 1) Pendidikan sekolah dan memperoleh Gelar
Ijazah
- 50,000 50,000
2) Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di bidang
Kepolisian Kehutanan dan Memperoleh STTPL
- 3,000 3,000
3) Diklat Prajabatan - - -
B. Penyiapan prakondisi perlindungan dan
pengamanan hutan, peredaran hasil hutan dan
pengendalian kebakaran hutan
- 0,060 0,060
C. Perlindungan dan pengamanan hutan, peredaran
hasil hutan dan pengendalian kebakaran hutan
- 28,320 28,320
D. Monitoring dan Evaluasi - - -
E. Pengembangan Profesi - 7,000 7,000
Jumlah Unsur Utama 345,000 88,380 433,380
2. UNSUR PENUNJANG
Jumlah Unsur Penunjang - 3,000 3,000
Jumlah Unsur Utama dan Penunjang 345,000 91,380 436,380
*) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017
**) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar.
Untuk mengetahui apakah Polhut tersebut memenuhi syarat untuk kenaikan jabatan dari
Polhut Muda ke Polhut Madya, maka ada beberapa syarat yang harus terpenuhi :
1. Angka kredit minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan.
Syarat jumlah angka kredit minimal untuk kenaikan jabatan dari Polhut Muda ke
Polhut Madya sebagaimana tertulis pada Tabel 6 adalah 400, sehingga syarat ini
terpenuhi karena jumlah angka kredit kumulatifnya sebanyak 436,380.
2. Komposisi AK dari Unsur Utama (non pendidikan) minimal 80%.
Tabel 6 menjelaskan bahwa untuk Polhut yang pendidikan formalnya S2, yang akan
naik jabatan dari Polhut Muda ke Polhut Madya, jumlah AK dari unsur utama (non
pendidikan) minimal 80% yang dibutuhkan adalah 200. Angka 200 ini didapatkan
dari [(Angka kredit kumulatif – Nilai Ijazah) x 80 %] yaitu [(400– 150) x 80 %] =
250 x 80% = 200.
Pada Tabel 7 diatas, AK dari unsur utama (non pendidikan) adalah 433,380 –
150,000 = 283,380, karena melebih syarat minimal 200 maka syarat ini terpenuhi.
3. Angka kredit minimal yang berasal dari beban kerja (Tupoksi).
Jumlah angka kredit minimal dari beban kerja Polhut (Tupoksi) yang
dipersyaratkan sebagaimana pada Tabel 6 adalah 26, sedangkan yang dicapai pada
Tabel 7 adalah 28,320. Angka 28,320 lebih besar dari 26 sehingga syarat ini
terpenuhi.
4. Angka kredit minimal yang berasal dari pengembangan profesi.
Jumlah Angka kredit minimal yang berasal dari pengembangan profesi yang
dipersyaratkan sebagaimana pada Tabel 6 adalah 6. Sementara yang dicapai pada
Tabel 7 adalah 7 sehingga syarat terpenuhi.
5. Telah mengikuti dan Lulus diklat penjenjangan Polhut Madya.
Polhut tersebut telah mengikuti dan lulus diklat sesuai dengan kurikulum dan
silabus dari Kepala Pusat Diklat Kehutanan No. SK.179/Dik-2/2012 tentang
Kurikulum Diklat Penjenjangan Fungsional Polhut Ahli Jenjang Madya.
6. Telah mengikuti dan Lulus Uji Kompetensi Jabatan Polhut Madya.
Polhut tersebut telah mengikuti dan lulus Uji Kompetensi Jabatan Polhut Madya
yang pelaksanaannya diselenggarakan oleh Pusrenbang BP2SDM LHK.
*) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017
**) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi memperhatikan syarat jumlah angka
kredit kumulatif, komposisi AK dari Unsur Utama (non pendidikan) minimal 80%,
angka kredit minimal dari beban kerja Polhut (Tupoksi), angka kredit minimal yang
berasal dari pengembangan profesi dan kesesuaian kelompok jabatan.
2. Kenaikan jabatan memperhatikan syarat jumlah angka kredit kumulatif, komposisi
AK dari Unsur Utama (non pendidikan) minimal 80%, angka kredit minimal dari
beban kerja Polhut (Tupoksi), angka kredit minimal yang berasal dari
pengembangan profesi, lulus uji kompetensi dan lulus diklat ahli jenjang madya
(khusus kenaikan dari Polhut Muda ke Polhut Madya).
Pustaka :
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.
Pearturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 12 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas
PP No. 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat PNS
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
No. 17 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Polisi Kehutanan dan Angka
Kreditnya.
Peraturan bersama Menteri Kehutanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
: NK.14/Menhut-II/2011 dan Nomor 31 Tahun 2011 tanggal 22 Agustus 2011
tentang Ketentuan Pelaksanaan Permenpan dan Reformasi Birokrasi No. 17
Tahun 2011 tentang jabatan fungsional Polhut dan angka kreditnya.

Contenu connexe

Tendances

LAPORAN KEJADIAN, BERITA ACARA DAN ADMINISTRASI PELAPORAN
LAPORAN KEJADIAN, BERITA ACARA DAN ADMINISTRASI PELAPORANLAPORAN KEJADIAN, BERITA ACARA DAN ADMINISTRASI PELAPORAN
LAPORAN KEJADIAN, BERITA ACARA DAN ADMINISTRASI PELAPORANSudirman Sultan
 
Blangko praktek administrasi tkp
Blangko praktek administrasi tkpBlangko praktek administrasi tkp
Blangko praktek administrasi tkpSudirman Sultan
 
Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1
Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1
Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1Imam Pirdaus
 
BAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
BAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdfBAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
BAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdfSudirman Sultan
 
Blanko Laporan Kejadian dan Berita Acara
Blanko Laporan Kejadian dan Berita AcaraBlanko Laporan Kejadian dan Berita Acara
Blanko Laporan Kejadian dan Berita AcaraSudirman Sultan
 
Penanganan Pertama Tindak Pidana Kehutanan
Penanganan Pertama Tindak Pidana KehutananPenanganan Pertama Tindak Pidana Kehutanan
Penanganan Pertama Tindak Pidana KehutananSudirman Sultan
 
Jadwal pelaksanaan upacara bendera hari senin
Jadwal pelaksanaan upacara bendera hari seninJadwal pelaksanaan upacara bendera hari senin
Jadwal pelaksanaan upacara bendera hari seninAtep Iswanto
 
P.9 menhut ii-2014 - juknis pelaksanaan jabfung polhut & angka kreditnya
P.9 menhut ii-2014 - juknis pelaksanaan jabfung polhut & angka kreditnyaP.9 menhut ii-2014 - juknis pelaksanaan jabfung polhut & angka kreditnya
P.9 menhut ii-2014 - juknis pelaksanaan jabfung polhut & angka kreditnyaPayyu Kogata
 
Surat permintaan data prestasi akademik smp
Surat permintaan data prestasi akademik smpSurat permintaan data prestasi akademik smp
Surat permintaan data prestasi akademik smpsandya nugraha
 
Berita acara serah terima bantuan
Berita acara serah terima bantuanBerita acara serah terima bantuan
Berita acara serah terima bantuanpandirambo900
 
Administrasi tkp kehutanan
Administrasi tkp kehutananAdministrasi tkp kehutanan
Administrasi tkp kehutananSudirman Sultan
 
10 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 01
10 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 0110 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 01
10 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 01Sudirman Sultan
 
Identifikasi tindak pidana kehutanan
Identifikasi tindak pidana kehutananIdentifikasi tindak pidana kehutanan
Identifikasi tindak pidana kehutananSudirman Sultan
 
Ppt penanganan tkp untuk peningkatan kapasitas polhut gakum
Ppt penanganan tkp untuk peningkatan kapasitas polhut gakumPpt penanganan tkp untuk peningkatan kapasitas polhut gakum
Ppt penanganan tkp untuk peningkatan kapasitas polhut gakumSudirman Sultan
 
Analisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan Prasarana
Analisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan PrasaranaAnalisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan Prasarana
Analisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan PrasaranaSujud Marwoto
 
SK Tenaga Honor dan Kontrak MS Jantho 2013
SK Tenaga Honor dan Kontrak MS Jantho 2013SK Tenaga Honor dan Kontrak MS Jantho 2013
SK Tenaga Honor dan Kontrak MS Jantho 2013moliiceman
 

Tendances (20)

LAPORAN KEJADIAN, BERITA ACARA DAN ADMINISTRASI PELAPORAN
LAPORAN KEJADIAN, BERITA ACARA DAN ADMINISTRASI PELAPORANLAPORAN KEJADIAN, BERITA ACARA DAN ADMINISTRASI PELAPORAN
LAPORAN KEJADIAN, BERITA ACARA DAN ADMINISTRASI PELAPORAN
 
Blangko praktek administrasi tkp
Blangko praktek administrasi tkpBlangko praktek administrasi tkp
Blangko praktek administrasi tkp
 
Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1
Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1
Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1
 
BAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
BAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdfBAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
BAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
 
Sop bagren
Sop bagrenSop bagren
Sop bagren
 
Blanko Laporan Kejadian dan Berita Acara
Blanko Laporan Kejadian dan Berita AcaraBlanko Laporan Kejadian dan Berita Acara
Blanko Laporan Kejadian dan Berita Acara
 
Penanganan Pertama Tindak Pidana Kehutanan
Penanganan Pertama Tindak Pidana KehutananPenanganan Pertama Tindak Pidana Kehutanan
Penanganan Pertama Tindak Pidana Kehutanan
 
Jadwal pelaksanaan upacara bendera hari senin
Jadwal pelaksanaan upacara bendera hari seninJadwal pelaksanaan upacara bendera hari senin
Jadwal pelaksanaan upacara bendera hari senin
 
P.9 menhut ii-2014 - juknis pelaksanaan jabfung polhut & angka kreditnya
P.9 menhut ii-2014 - juknis pelaksanaan jabfung polhut & angka kreditnyaP.9 menhut ii-2014 - juknis pelaksanaan jabfung polhut & angka kreditnya
P.9 menhut ii-2014 - juknis pelaksanaan jabfung polhut & angka kreditnya
 
Surat permintaan data prestasi akademik smp
Surat permintaan data prestasi akademik smpSurat permintaan data prestasi akademik smp
Surat permintaan data prestasi akademik smp
 
Berita acara serah terima bantuan
Berita acara serah terima bantuanBerita acara serah terima bantuan
Berita acara serah terima bantuan
 
Administrasi tkp kehutanan
Administrasi tkp kehutananAdministrasi tkp kehutanan
Administrasi tkp kehutanan
 
10 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 01
10 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 0110 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 01
10 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 01
 
Identifikasi tindak pidana kehutanan
Identifikasi tindak pidana kehutananIdentifikasi tindak pidana kehutanan
Identifikasi tindak pidana kehutanan
 
Kode kode surat
Kode kode suratKode kode surat
Kode kode surat
 
Bahan Sosialisasi IPHPS Oleh DR. Ir. Hadi Daryanto, DEA
Bahan Sosialisasi IPHPS Oleh DR. Ir. Hadi Daryanto, DEABahan Sosialisasi IPHPS Oleh DR. Ir. Hadi Daryanto, DEA
Bahan Sosialisasi IPHPS Oleh DR. Ir. Hadi Daryanto, DEA
 
Ppt penanganan tkp untuk peningkatan kapasitas polhut gakum
Ppt penanganan tkp untuk peningkatan kapasitas polhut gakumPpt penanganan tkp untuk peningkatan kapasitas polhut gakum
Ppt penanganan tkp untuk peningkatan kapasitas polhut gakum
 
Pulbaket BAGI POLHUT
Pulbaket BAGI POLHUTPulbaket BAGI POLHUT
Pulbaket BAGI POLHUT
 
Analisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan Prasarana
Analisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan PrasaranaAnalisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan Prasarana
Analisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan Prasarana
 
SK Tenaga Honor dan Kontrak MS Jantho 2013
SK Tenaga Honor dan Kontrak MS Jantho 2013SK Tenaga Honor dan Kontrak MS Jantho 2013
SK Tenaga Honor dan Kontrak MS Jantho 2013
 

Similaire à kenaikan pangkat dan jabatan bagi fungsional polhut

Jawaban uas penelitian evakinkom smt 7 firmansyah dwi wf - 11150700 - 7 i -...
Jawaban uas penelitian evakinkom smt 7   firmansyah dwi wf - 11150700 - 7 i -...Jawaban uas penelitian evakinkom smt 7   firmansyah dwi wf - 11150700 - 7 i -...
Jawaban uas penelitian evakinkom smt 7 firmansyah dwi wf - 11150700 - 7 i -...firmansyahdwiwintang
 
Permen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdfPermen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdfKriboItuAnugerah
 
Bahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdf
Bahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdfBahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdf
Bahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdfSudirman Sultan
 
materi Mutasi Pegawai menurut peraturan pemerintah .pptx
materi Mutasi Pegawai menurut peraturan pemerintah  .pptxmateri Mutasi Pegawai menurut peraturan pemerintah  .pptx
materi Mutasi Pegawai menurut peraturan pemerintah .pptxAdcomchannel
 
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdfPERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdfniken80
 
2023-09-18_PENG-SEKDA-9-TAHUN-2023_PP3KJFGFT2023.pdf
2023-09-18_PENG-SEKDA-9-TAHUN-2023_PP3KJFGFT2023.pdf2023-09-18_PENG-SEKDA-9-TAHUN-2023_PP3KJFGFT2023.pdf
2023-09-18_PENG-SEKDA-9-TAHUN-2023_PP3KJFGFT2023.pdfwahyudi582334
 
Sosialisasi Sistem Kerja.pptx
Sosialisasi Sistem Kerja.pptxSosialisasi Sistem Kerja.pptx
Sosialisasi Sistem Kerja.pptxAbulHasanAsyari2
 
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...Kacung Abdullah
 
2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...
2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...
2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...Agus Witono
 
2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdf2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdfmekidumupa
 
2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdf2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdfSufyan306435
 
perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013
perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013
perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013Ridho Fitrah Hyzkia
 
Permenpan RB Nomor 74 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 74 Tahun 2020.pdfPermenpan RB Nomor 74 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 74 Tahun 2020.pdfAldiRahayu6
 
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...temanna #LABEDDU
 
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)Dee Kyuhyunnie
 
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pnsPp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pnsarmansyah44
 
Laporan Aktualisasi Bela Erisyah fix.docx
Laporan Aktualisasi Bela Erisyah fix.docxLaporan Aktualisasi Bela Erisyah fix.docx
Laporan Aktualisasi Bela Erisyah fix.docxAarafah1
 
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 20207. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020KutsiyatinMSi
 

Similaire à kenaikan pangkat dan jabatan bagi fungsional polhut (20)

Jawaban uas penelitian evakinkom smt 7 firmansyah dwi wf - 11150700 - 7 i -...
Jawaban uas penelitian evakinkom smt 7   firmansyah dwi wf - 11150700 - 7 i -...Jawaban uas penelitian evakinkom smt 7   firmansyah dwi wf - 11150700 - 7 i -...
Jawaban uas penelitian evakinkom smt 7 firmansyah dwi wf - 11150700 - 7 i -...
 
Permen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdfPermen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdf
 
Bahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdf
Bahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdfBahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdf
Bahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdf
 
materi Mutasi Pegawai menurut peraturan pemerintah .pptx
materi Mutasi Pegawai menurut peraturan pemerintah  .pptxmateri Mutasi Pegawai menurut peraturan pemerintah  .pptx
materi Mutasi Pegawai menurut peraturan pemerintah .pptx
 
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdfPERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
 
2023-09-18_PENG-SEKDA-9-TAHUN-2023_PP3KJFGFT2023.pdf
2023-09-18_PENG-SEKDA-9-TAHUN-2023_PP3KJFGFT2023.pdf2023-09-18_PENG-SEKDA-9-TAHUN-2023_PP3KJFGFT2023.pdf
2023-09-18_PENG-SEKDA-9-TAHUN-2023_PP3KJFGFT2023.pdf
 
Sosialisasi Sistem Kerja.pptx
Sosialisasi Sistem Kerja.pptxSosialisasi Sistem Kerja.pptx
Sosialisasi Sistem Kerja.pptx
 
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
 
2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...
2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...
2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...
 
2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdf2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdf
 
2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdf2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdf
 
perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013
perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013
perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013
 
Permenpan2013 045
Permenpan2013 045Permenpan2013 045
Permenpan2013 045
 
Permendikbud tahun2014 nomor092
Permendikbud tahun2014 nomor092Permendikbud tahun2014 nomor092
Permendikbud tahun2014 nomor092
 
Permenpan RB Nomor 74 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 74 Tahun 2020.pdfPermenpan RB Nomor 74 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 74 Tahun 2020.pdf
 
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
 
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
 
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pnsPp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
 
Laporan Aktualisasi Bela Erisyah fix.docx
Laporan Aktualisasi Bela Erisyah fix.docxLaporan Aktualisasi Bela Erisyah fix.docx
Laporan Aktualisasi Bela Erisyah fix.docx
 
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 20207. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
 

Plus de Sudirman Sultan

Tesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Tesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdfTesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Tesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdfSudirman Sultan
 
Skripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Skripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdfSkripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Skripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdfSudirman Sultan
 
Bahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN.pdf
Bahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN.pdfBahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN.pdf
Bahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN.pdfSudirman Sultan
 
Bahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdf
Bahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdfBahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdf
Bahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdfSudirman Sultan
 
Lampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
Lampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdfLampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
Lampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdfSudirman Sultan
 
Bahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdf
Bahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdfBahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdf
Bahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdfSudirman Sultan
 
Bahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdf
Bahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdfBahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdf
Bahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdfSudirman Sultan
 
PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3
PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3
PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3Sudirman Sultan
 
11 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 01
11 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 0111 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 01
11 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 01Sudirman Sultan
 
09 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 01
09 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 0109 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 01
09 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 01Sudirman Sultan
 
06 bahan ajar teknik pengamanan hutan 01
06 bahan ajar teknik pengamanan hutan 0106 bahan ajar teknik pengamanan hutan 01
06 bahan ajar teknik pengamanan hutan 01Sudirman Sultan
 
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutanPeran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutanSudirman Sultan
 
Strategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjai
Strategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjaiStrategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjai
Strategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjaiSudirman Sultan
 
PENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIAN
PENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIANPENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIAN
PENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIANSudirman Sultan
 
Lk ba dan administrasi pelaporan
Lk ba dan administrasi pelaporanLk ba dan administrasi pelaporan
Lk ba dan administrasi pelaporanSudirman Sultan
 
Remunerasi akankah meningkatkan Kinerja
Remunerasi akankah meningkatkan Kinerja Remunerasi akankah meningkatkan Kinerja
Remunerasi akankah meningkatkan Kinerja Sudirman Sultan
 
Pembentukan SPORC, antara harapan dan kenyataan
Pembentukan SPORC, antara harapan dan kenyataanPembentukan SPORC, antara harapan dan kenyataan
Pembentukan SPORC, antara harapan dan kenyataanSudirman Sultan
 
SISTEM PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BERBASIS MASYARAKAT
SISTEM PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BERBASIS MASYARAKATSISTEM PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BERBASIS MASYARAKAT
SISTEM PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BERBASIS MASYARAKATSudirman Sultan
 
Modul diklat pemberkasan perkara bagi polhut
Modul diklat pemberkasan perkara bagi polhutModul diklat pemberkasan perkara bagi polhut
Modul diklat pemberkasan perkara bagi polhutSudirman Sultan
 
Sosialisasi pendaftaran Uji Kompetensi
Sosialisasi pendaftaran Uji Kompetensi Sosialisasi pendaftaran Uji Kompetensi
Sosialisasi pendaftaran Uji Kompetensi Sudirman Sultan
 

Plus de Sudirman Sultan (20)

Tesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Tesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdfTesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Tesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
 
Skripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Skripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdfSkripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Skripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
 
Bahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN.pdf
Bahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN.pdfBahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN.pdf
Bahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN.pdf
 
Bahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdf
Bahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdfBahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdf
Bahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdf
 
Lampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
Lampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdfLampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
Lampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
 
Bahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdf
Bahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdfBahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdf
Bahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdf
 
Bahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdf
Bahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdfBahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdf
Bahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdf
 
PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3
PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3
PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3
 
11 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 01
11 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 0111 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 01
11 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 01
 
09 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 01
09 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 0109 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 01
09 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 01
 
06 bahan ajar teknik pengamanan hutan 01
06 bahan ajar teknik pengamanan hutan 0106 bahan ajar teknik pengamanan hutan 01
06 bahan ajar teknik pengamanan hutan 01
 
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutanPeran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
 
Strategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjai
Strategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjaiStrategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjai
Strategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjai
 
PENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIAN
PENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIANPENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIAN
PENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIAN
 
Lk ba dan administrasi pelaporan
Lk ba dan administrasi pelaporanLk ba dan administrasi pelaporan
Lk ba dan administrasi pelaporan
 
Remunerasi akankah meningkatkan Kinerja
Remunerasi akankah meningkatkan Kinerja Remunerasi akankah meningkatkan Kinerja
Remunerasi akankah meningkatkan Kinerja
 
Pembentukan SPORC, antara harapan dan kenyataan
Pembentukan SPORC, antara harapan dan kenyataanPembentukan SPORC, antara harapan dan kenyataan
Pembentukan SPORC, antara harapan dan kenyataan
 
SISTEM PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BERBASIS MASYARAKAT
SISTEM PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BERBASIS MASYARAKATSISTEM PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BERBASIS MASYARAKAT
SISTEM PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BERBASIS MASYARAKAT
 
Modul diklat pemberkasan perkara bagi polhut
Modul diklat pemberkasan perkara bagi polhutModul diklat pemberkasan perkara bagi polhut
Modul diklat pemberkasan perkara bagi polhut
 
Sosialisasi pendaftaran Uji Kompetensi
Sosialisasi pendaftaran Uji Kompetensi Sosialisasi pendaftaran Uji Kompetensi
Sosialisasi pendaftaran Uji Kompetensi
 

Dernier

PEDOMAN PEMBENTUKAN PANWASLU KECAMATAN UNTUK PEMILIHAN TAHUN 2024 OKE.pdf
PEDOMAN PEMBENTUKAN PANWASLU KECAMATAN UNTUK PEMILIHAN TAHUN 2024 OKE.pdfPEDOMAN PEMBENTUKAN PANWASLU KECAMATAN UNTUK PEMILIHAN TAHUN 2024 OKE.pdf
PEDOMAN PEMBENTUKAN PANWASLU KECAMATAN UNTUK PEMILIHAN TAHUN 2024 OKE.pdfMisbahAlMunir1
 
In Kuwait City ((+918761049707)) Get Cytotec in Salmiyah Mifepristone
In Kuwait City ((+918761049707)) Get Cytotec in Salmiyah MifepristoneIn Kuwait City ((+918761049707)) Get Cytotec in Salmiyah Mifepristone
In Kuwait City ((+918761049707)) Get Cytotec in Salmiyah Mifepristonejaanualu31
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Yang Bisa Pakai Doku Banyak Bonus
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Yang Bisa Pakai Doku Banyak BonusUNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Yang Bisa Pakai Doku Banyak Bonus
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Yang Bisa Pakai Doku Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
DRAFT PROGRAM KERJA UMUM SEKSI BIDANG.pdf
DRAFT PROGRAM KERJA UMUM SEKSI BIDANG.pdfDRAFT PROGRAM KERJA UMUM SEKSI BIDANG.pdf
DRAFT PROGRAM KERJA UMUM SEKSI BIDANG.pdfosisstekmensi2425
 
resiko, pengembalian dan kebijakan dividen
resiko, pengembalian dan kebijakan dividenresiko, pengembalian dan kebijakan dividen
resiko, pengembalian dan kebijakan dividenIndrianiSuhardin
 
Modul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptx
Modul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptxModul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptx
Modul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptxahmadirhamni
 
PPT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
PPT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptxPPT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
PPT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptxdavidsagita2
 
strategi pemasaran Kewirausahaan-Pertemuan-5.ppt
strategi pemasaran Kewirausahaan-Pertemuan-5.pptstrategi pemasaran Kewirausahaan-Pertemuan-5.ppt
strategi pemasaran Kewirausahaan-Pertemuan-5.pptareeistyk
 

Dernier (12)

Obat Cytotec Asli Pfizer 082220077622 Jual Obat Cytotec Asli
Obat Cytotec Asli Pfizer 082220077622 Jual Obat Cytotec AsliObat Cytotec Asli Pfizer 082220077622 Jual Obat Cytotec Asli
Obat Cytotec Asli Pfizer 082220077622 Jual Obat Cytotec Asli
 
PEDOMAN PEMBENTUKAN PANWASLU KECAMATAN UNTUK PEMILIHAN TAHUN 2024 OKE.pdf
PEDOMAN PEMBENTUKAN PANWASLU KECAMATAN UNTUK PEMILIHAN TAHUN 2024 OKE.pdfPEDOMAN PEMBENTUKAN PANWASLU KECAMATAN UNTUK PEMILIHAN TAHUN 2024 OKE.pdf
PEDOMAN PEMBENTUKAN PANWASLU KECAMATAN UNTUK PEMILIHAN TAHUN 2024 OKE.pdf
 
In Kuwait City ((+918761049707)) Get Cytotec in Salmiyah Mifepristone
In Kuwait City ((+918761049707)) Get Cytotec in Salmiyah MifepristoneIn Kuwait City ((+918761049707)) Get Cytotec in Salmiyah Mifepristone
In Kuwait City ((+918761049707)) Get Cytotec in Salmiyah Mifepristone
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Yang Bisa Pakai Doku Banyak Bonus
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Yang Bisa Pakai Doku Banyak BonusUNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Yang Bisa Pakai Doku Banyak Bonus
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Yang Bisa Pakai Doku Banyak Bonus
 
DRAFT PROGRAM KERJA UMUM SEKSI BIDANG.pdf
DRAFT PROGRAM KERJA UMUM SEKSI BIDANG.pdfDRAFT PROGRAM KERJA UMUM SEKSI BIDANG.pdf
DRAFT PROGRAM KERJA UMUM SEKSI BIDANG.pdf
 
resiko, pengembalian dan kebijakan dividen
resiko, pengembalian dan kebijakan dividenresiko, pengembalian dan kebijakan dividen
resiko, pengembalian dan kebijakan dividen
 
Modul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptx
Modul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptxModul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptx
Modul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptx
 
PPT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
PPT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptxPPT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
PPT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 
strategi pemasaran Kewirausahaan-Pertemuan-5.ppt
strategi pemasaran Kewirausahaan-Pertemuan-5.pptstrategi pemasaran Kewirausahaan-Pertemuan-5.ppt
strategi pemasaran Kewirausahaan-Pertemuan-5.ppt
 
Cytotec Abortion pills : Online shop [ +966543202731) At best price riyadh Sa...
Cytotec Abortion pills : Online shop [ +966543202731) At best price riyadh Sa...Cytotec Abortion pills : Online shop [ +966543202731) At best price riyadh Sa...
Cytotec Abortion pills : Online shop [ +966543202731) At best price riyadh Sa...
 
💊💊 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN BANDUNG 082223109953 ATAU CARA GUGURKAN JANIN KLI...
💊💊 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN BANDUNG 082223109953 ATAU CARA GUGURKAN JANIN KLI...💊💊 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN BANDUNG 082223109953 ATAU CARA GUGURKAN JANIN KLI...
💊💊 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN BANDUNG 082223109953 ATAU CARA GUGURKAN JANIN KLI...
 

kenaikan pangkat dan jabatan bagi fungsional polhut

  • 1. *) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017 **) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar. Kenaikan Pangkat dan Jabatan Pejabat Fungsional Polisi Kehutanan *) Oleh : Sudirman Sultan, SP., MP.**) Abstract: Promotion and Department Functional office of the Forest Rangers. The issues to be studied in this paper are 1). What are the requirements for the promotion of functional officers of the Forest Rangers?; 2) What are the requirements for the upgrading of functional officers of the Forest Rangers? The review method is the study of statutory rules by analyzing the problems occurring in the process of promotion and functional positions of the Forest Rangers, the results of the study are written in descriptive framework in accordance with the problems to be discussed in this study. Study results: 1). promotion of one level higher considering the cumulative cumulative number of credits, the composition of AK from the Elementary Element at least 80%, minimum credit score from the workload of Forest Rangers, minimum credit score derived from professional development and group suitability position. 2). Increase of position pay attention to the cumulative number of cumulative credit, the composition of credit score from the Elementary Element (non-education) at least 80%, minimum credit score from Forest Rangers workload, minimum credit score from professional development, pass the competency test and pass the training mid-level experts (special increase from the Young Forest Rangers to the Forest Rangers. Keywords : Rangk, Departments and Forest Rangers. PENDAHULUAN Polisi Kehutanan (Polhut) merupakan salah satu Jabatan Fungsional dalam lingkungan instansi Kehutanan Pusat dan daerah yang sesuai dengan sifat pekerjaannya, menyelenggarakan dan/atau melaksanakan perlindungan hutan yang oleh kuasa undang-undang diberikan wewenang kepolisian khusus di bidang kehutanan dan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Sebagai Jabatan fungsional, Polhut termasuk dalam rumpun penyidik dan detektif. Jabatan fungsional yang tergabung dalam rumpun ini mempunyai tugas menyelidiki fakta yang berhubungan dengan tindak kriminal dalam rangka membuktikan pihak yang bersalah, mengumpulkan informasi tentang seseorang yang diduga berbuat kriminal, melakukan penyelidikan tindakan yang mencurigakan di perusahaan, toko, ataupun di tempat umum.
  • 2. *) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017 **) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar. Jabatan Fungsional Polhut terdiri dari jabatan fungsional keahlian (Polhut Tingkat Ahli) dan jabatan fungsional keterampilan (Polhut Tingkat Terampil). Aturan khusus mengenai jabatan fungsional Polhut tertuang dalam Permenpan dan Reformasi Birokrasi No. 17 Tahun 2011 tentang jabatan fungsional Polhut dan angka kreditnya. Untuk mencermati aturan ini beserta aturan teknis pelaksanaan yang terkait, kami tertarik untuk menulis mengenai prosedur kenaikan pangkat dan jabatan fungsional Polisi Kehutanan. PERMASALAHAN Permasalahan yang ingin dikaji dalam tulisan ini adalah : 1. Apa saja syarat kenaikan pangkat pejabat fungsional Polisi Kehutanan ? 2. Apa saja syarat kenaikan jabatan pejabat fungsional Polisi Kehutanan ? METODE KAJIAN Jenis kajian yang digunakan dalam penulisan ini adalah kajian aturan perundang-undangan yang diperoleh dari studi pustaka dengan menganalisis permasalahan terjadi dalam proses kenaikan pangkat dan jabatan fungsional Polisi Kehutanan. Hasil kajian aturan dituliskan dalam kerangka deskriptif sesuai dengan permasalahan yang ingin dibahas dalam kajian ini. TINJAUAN PUSTAKA Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Jabatan ASN terdiri atas Jabatan Administrasi, Jabatan Fungsional dan Jabatan Pimpinan Tinggi. (UU No.5 Tahun 2014). Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan
  • 3. *) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017 **) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar. organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri. Kriteria Jabatan Fungsional adalah : 1. Mempunyai metodologi, teknik analisis, teknik dan prosedur kerja yang didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan dan/atau pelatihan teknis tertentu dengan sertifikasi; 2. Memiliki etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi profesi; 3. Dapat disusun dalam suatu jenjang berdasarkan tingkat keahlian dan keterampilan; 4. Pelaksanaan tugas bersifat mandiri. 5. Jabatan fungsional tersebut diperlukan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. (PP No. 16 Tahun 1994). Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi No. 17 Tahun 2011 tentang jabatan fungsional Polhut dan angka kreditnya, Polisi Kehutanan terdiri atas Polisi Kehutanan Terampil dan Polisi Kehutanan Ahli. Polisi Kehutanan Terampil adalah pejabat fungsional Polisi Kehutanan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mempergunakan prosedur dan teknik kerja tertentu. Sedangkan Polisi Kehutanan Ahli adalah pejabat fungsional Polisi Kehutanan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan, metodologi dan teknik analisis tertentu. Kenaikan Pangkat Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap negara. Dalam PP No. 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat PNS, Kenaikan pangkat dibedakan atas kenaikan pangkat regular, kenaikan pangkat pilihan, kenaikan pangkat anumerta dan kenaikan pangkat pengabdian. Untuk pejabat fungsional, kenaikan pangkatnya mengikuti pola kenaikan pangkat pilihan. Berdasarkan PP No. 12 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas PP No. 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat PNS, kenaikan pangkat pilihan diberikan kepada PNS yang : 1. menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu; 2. menduduki jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden; 3. menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya;
  • 4. *) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017 **) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar. 4. menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara; 5. diangkat menjadi pejabat negara; 6. memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah; 7. melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu; 8. telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar; dan 9. dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh diluar instansi induknya yang diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu. Pada Pasal 28 peraturan bersama Menteri Kehutanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : NK.14/Menhut-II/2011 dan Nomor 31 Tahun 2011 tanggal 22 Agustus 2011 tentang Ketentuan Pelaksanaan Permenpan dan Reformasi Birokrasi No. 17 Tahun 2011 tentang jabatan fungsional Polhut dan angka kreditnya, kenaikan pangkat dapat dipertimbangkan apabila : 1. paling singkat 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir. 2. Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. 3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. Aturan khusus lainnya yang diuraikan dalam aturan ini adalah : 1. PNS yang menduduki jabatan Polhut Madya, kenaikan pangkat dari Pembina tingkat I (IV/b) ke Pembina Utama Muda (IV/c) ditetapkan dengan Keputusan Presiden setelah mendapatkan pertimbangan teknis Kepala BKN. 2. Kenaikan pangkat PNS pusat (II/a sampai IV/b) ditetapkan dengan keputusan pejabat Pembina kepegawaian pusat setelah mendapat persetujuan teknis Kepala BKN. 3. Kenaikan pangkat PNS Provinsi (II/a sampai IV/b) ditetapkan dengan keputusan pejabat Pembina kepegawaian Daerah Provinsi yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan.
  • 5. *) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017 **) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar. 4. Kenaikan pangkat bagi Polhut dalam jenjang jabatan yang lebih tinggi dapat dipertimbangkan apabila kenaikan jabatannya telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan (Pasal 29). Kenaikan Jabatan Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri (PP 16 Tahun 1994). Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi No. 17 Tahun 2011 tentang jabatan fungsional Polhut dan angka kreditnya, jenjang jabatan dan pangkat Polisi Kehutanan terdiri dari : 1. Jenjang Jabatan dan pangkat bagi Fungsional Polisi Kehutanan Terampil. a. Polisi Kehutanan Pelaksana Pemula 1) Pengatur Muda, Golongan Ruang II/a b. Polisi Kehutanan Pelaksana 1) Pengatur Muda Tk.I, Golongan Ruang II/b. 2) Pengatur, Golongan Ruang II/c. 3) Pengatur Tk.I, Golongan Ruang II/d. c. Polisi Kehutanan Pelaksana Lanjutan 1) Penata Muda, Golongan Ruang III/a. 2) Penata Muda Tk.I, Golongan Ruang III/b. d. Polisi Kehutanan Penyelia 1) Penata, Golongan Ruang III/c. 2) Penata Tingkat I, Golongan Ruang III/d. 2. Jenjang Jabatan dan pangkat bagi Fungsional Polisi Kehutanan Ahli a. Polisi Kehutanan Pertama 1) Penata Muda, Golongan Ruang III/a. 2) Penata Muda Tk.I, Golongan Ruang III/b. b. Polisi Kehutanan Muda 1) Penata, Golongan Ruang III/c. 2) Penata Tingkat I, Golongan Ruang III/d.
  • 6. *) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017 **) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar. c. Polisi Kehutanan Madya 1) Pembina, Golongan Ruang IV/a. 2) Pembina Tk.I, Golongan Ruang IV/b. 3) Pembina Utama Muda, Golongan Ruang IV/c. Kenaikan dalam jenjang jabatan fungsional yang lebih tinggi disamping diwajibkan memenuhi angka kredit yang telah ditetapkan harus pula memenuhi syarat- syarat sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku (PP 16 Tahun 1994). Pada Pasal 25 peraturan bersama Menteri Kehutanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : NK.14/Menhut-II/2011 dan Nomor 31 Tahun 2011 tanggal 22 Agustus 2011 tentang Ketentuan Pelaksanaan Permenpan dan Reformasi Birokrasi No. 17 Tahun 2011 tentang jabatan fungsional Polhut dan angka kreditnya, kenaikan jabatan dapat dipertimbangkan apabila : 1. Paling singkat 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir. 2. Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi. 3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. 4. Telah mengikuti dan lulus uji kompetensi. 5. Khusus untuk kenaikan jabatan dari Polhut Muda menjadi Polhut Madya wajib mengikuti dan lulus Diklat Penjenjangan Polhut Madya. PEMBAHASAN Kenaikan pangkat maupun Jabatan dapat diajukan oleh Polisi Kehutanan apabila telah memenuhi persyaratan kenaikan Pangkat dan kenaikan jabatan untuk Fungsional Polhut sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam peraturan bersama Menteri Kehutanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : NK.14/Menhut- II/2011 dan Nomor 31 Tahun 2011 tanggal 22 Agustus 2011 tentang Ketentuan Pelaksanaan Permenpan dan Reformasi Birokrasi No. 17 Tahun 2011. Kenaikan pangkat dan jabatan bagi fungsional Polhut dapat diusulkan apabila telah memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk kenaikan pangkat
  • 7. *) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017 **) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar. setingkat lebih tinggi. Jumlah angka kredit kumulatif tersebut harus memperhatikan aturan berikut ini : 1. paling kurang 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama (tidak termasuk unsur pendidikan), 2. paling banyak 20 % (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang. Selain komposisi tersebut, hal lain yang menjadi syarat mutlak untuk kenaikan pangkat dan jabatan. 3. Angka kredit minimal dari beban kerja Polhut dalam menjalankan Tupoksi terpenuhi untuk kenaikan pangkat/jabatan terpenuhi. 4. Angka kredit minimal yang berasal dari pengembangan profesi terpenuhi untuk kenaikan pangkat/jabatan terpenuhi. Kenaikan Pangkat bagi Fungsional Polhut Kenaikan pangkat seorang Polhut tidak hanya memperhatikan syarat paling singkat 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir dan telah memenuhi angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, tetapi harus memperhatikan aturan angka kredit minimal yang menjadi prasyarat untuk kenaikan pangkat. Jumlah angka kredit kumulatif, komposisi dan angka kredit minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat berdasarkan tingkat pendidikan formal pada kelompok Polhut Keterampilan, disajikan pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Jumlah angka kredit kumulatif, komposisi dan angka kredit minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat berdasarkan tingkat pendidikan formal pada kelompok Polhut Keterampilan Pend. Pangkat Ke GOL ∑AK KUMU- LATIF KOMPOSISI ANGKA KREDIT MINIMAL YANG DIPERSYARATKAN Utama (non pendidikan) ≥ 80% Penun- Jang ≤ 20% Pend. Formal Diklat Tupoksi Peng. Profesi ∑Unsur Utama pada PAK SLTA II/b 40 12 3 25 * 4** * 37 II/c 60 28 7 25 * 5** * 53 II/d 80 44 11 25 * 5** * 69 III/a 100 60 15 25 * 5** * 85 III/b 150 100 25 25 * 12** * 125 III/c 200 140 35 25 * 12** * 165 III/d 300 220 55 25 * 26** * 245 D3 II/d 80 16 4 60 * 5** * 76
  • 8. *) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017 **) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar. III/a 100 32 8 60 * 5** * 92 III/b 150 72 18 60 * 12** * 132 III/c 200 112 28 60 * 12** * 172 III/d 300 192 48 60 * 26** * 252 *) tidak ditentukan **) Diperoleh selama menduduki pangkat terakhir Tabel 2 berikut ini disajikan contoh hasil penilaian angka kredit seorang Polhut dengan pendidikan formal SLTA yang menduduki pangkat Pengatur Tk. I (II/d) dan Jabatan Polhut Pelaksana. Tabel 2. Contoh Hasil Penilaian Angka Kredit dengan Pendidikan Formal SLTA, Pangkat Pengatur (II/d), Jabatan Polhut Pelaksana. PENILAIAN ANGKA KREDIT Lama Baru Jumlah 1. UNSUR UTAMA A. 1) Pendidikan sekolah dan memperoleh Gelar Ijazah 25,000 - 25,000 2) Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di bidang Kepolisian Kehutanan dan Memperoleh STTPL 16,000 - 16,000 3) Diklat Prajabatan - - - B. Penyiapan prakondisi perlindungan dan pengamanan hutan, peredaran hasil hutan dan pengendalian kebakaran hutan - 2,072 0,072 C. Perlindungan dan pengamanan hutan, peredaran hasil hutan dan pengendalian kebakaran hutan 32,032 6,540 38,572 D. Monitoring dan Evaluasi - - - E. Pengembangan Profesi - 7,000 7,000 Jumlah Unsur Utama 73,032 13,612 86,644 2. UNSUR PENUNJANG Jumlah Unsur Penunjang 25,670 - 25,670 Jumlah Unsur Utama dan Penunjang 98,702 13,612 112,314 Untuk mengetahui apakah Polhut tersebut memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat satu tingkat, maka hasil penilaian pada Tabel 2 diperiksa dengan menggunakan syarat sebagaimana tersebut pada Tabel 1. Syarat yang diperiksa adalah : 1. Angka Kredit Kumulatif Jumlah angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat dari pengatur Tk.I (II/d) ke Penata Muda (III/a) adalah 100, sehingga syarat ini terpenuhi karena jumlah angka kredit kumulatifnya sebanyak 112,314. 2. Komposisi AK dari Unsur Utama (non pendidikan) minimal 80%. Tabel 1 menjelaskan bahwa untuk Polhut yang pendidikan formalnya SLTA, yang akan naik pangkat dari Pengatur Tk.I (II/d) ke Penata Muda (III/a), jumlah AK dari
  • 9. *) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017 **) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar. unsur utama (non pendidikan) minimal 80% yang dibutuhkan adalah 60. Angka 60 ini didapatkan dari [(Angka kredit kumulatif – Nilai Ijazah) x 80 %] yaitu [(100– 25) x 80 %] = 75 x 80% = 60. Pada Tabel 2 diatas, AK dari unsur utama (non pendidikan) adalah 86,644 – 25,000 = 61,644, sehingga syarat ini terpenuhi. 3. Angka kredit minimal dari beban kerja Polhut (Tupoksi) Angka kredit yang termasuk dalam beban kerja Polhut (Tupoksi) adalah angka kredit yang berasal dari unsur B, C dan D. Jumlah angka kredit minimal dari beban kerja Polhut (Tupoksi) yang dipersyaratkan sebagaimana pada Tabel 1 adalah 5, sedangkan yang dicapai pada Tabel 2 adalah 0,072 + 6,540 = 6,612. Angka 6,612 lebih besar dari 5, sehingga syarat ini terpenuhi. 4. Angka kredit minimal yang berasal dari pengembangan profesi. Tabel 1 menjelaskan bahwa untuk Polhut terampil belum dipersyaratkan Angka Kredit dari pengembangan profesi. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap keempat syarat tersebut, hasilnya semuanya terpenuhi sehingga Polhut tersebut dari segi persyaratan angka kredit memenuhi syarat naik ke pangkat Penata Muda (III/a). Namun, setelah diperhatikan dengan lebih teliti, Polhut tersebut belum dapat diajukan kenaikan pangkatnya ke pangkat Penata Muda (III/a) sebelum Polhut yang bersangkutan menduduki jabatan Polhut Pelaksana Lanjutan. Hal ini disebabkan karena pangkat Pengatur Tk. I (II/d) berada dalam kelompok jabatan yang berbeda dengan pangkat Penata Muda (III/a). Pangkat Pengatur Tk. I (II/d) berada pada kelompok jabatan Polhut Pelaksana (II/b, II/c, II/d), sedangkan pangkat Penata Muda (III/a) berada pada kelompok jabatan Polhut Pelaksana Lanjutan. Untuk kasus seperti ini yang bersangkutan harus terlebih dahulu diusulkan kenaikan jabatannya ke Polhut Pelaksana Lanjutan (dengan syarat telah lulus uji kompetensi Paket Polhut Pelaksana Lanjutan). Hal ini mengikuti aturan sebagaimana tersebut pada Pasal 29 peraturan bersama Menteri Kehutanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : NK.14/Menhut-II/2011 dan Nomor 31 Tahun 2011 tanggal 22 Agustus 2011 tentang Ketentuan Pelaksanaan Permenpan dan Reformasi Birokrasi No. 17 Tahun 2011 tentang jabatan fungsional Polhut dan angka kreditnya,
  • 10. *) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017 **) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar. kenaikan pangkat bagi Polhut dalam jenjang jabatan yang lebih tinggi dapat dipertimbangkan apabila kenaikan jabatannya telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sehingga kesimpulannya, Polhut sebagaimana tersebut pada Kasus Tabel 2 belum bisa diusulkan untuk kenaikan pangkat satu tingkat diatasnya. Jumlah angka kredit kumulatif, komposisi dan angka kredit minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat berdasarkan tingkat pendidikan formal pada kelompok Polhut Keahlian, disajikan pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Jumlah angka kredit kumulatif, komposisi dan angka kredit minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat berdasarkan tingkat pendidikan formal pada kelompok Polhut Keterampilan Pend. Pangkat Ke GOL ∑AK KUMU- LATIF KOMPOSISI ANGKA KREDIT MINIMAL YANG DIPERSYARATKAN Utama (non pendidikan) ≥ 80% Penun- Jang ≤ 20% Pend. Formal Diklat Tupoksi Peng. Profesi ∑Unsur Utama pada PAK S1 III/b 150 40 10 100 * 14** * 140 III/c 200 80 20 100 * 14** 2** 180 III/d 300 160 40 100 * 26** 4** 260 IV/a 400 240 60 100 * 26** 6** 340 IV/b 550 360 90 100 * 40** 8** 460 IV/c 700 480 120 100 * 40** 12** 580 S2 III/c 200 40 10 150 * 14** 2** 190 III/d 300 120 30 150 * 26** 4** 270 IV/a 400 200 50 150 * 26** 6** 350 IV/b 550 320 80 150 * 40** 8** 470 IV/c 700 440 110 150 * 40** 12** 590 S3 III/d 300 80 20 200 * 26** 4** 280 IV/a 400 160 40 200 * 26** 6** 360 IV/b 550 280 70 200 * 40** 8** 480 IV/c 700 400 100 200 * 40** 12** 600 *) tidak ditentukan **) Diperoleh selama menduduki pangkat terakhir Jika memperhatikan tabel angka kredit minimal yang dipersyaratkan untuk Polhut Terampil (Tabel 1) dan Polhut Ahli (Tabel 3), terdapat perbedaan pada angka kredit minimal yang berasal dari Pengembangan Profesi. Tabel 1 menjelaskan bahwa untuk kenaikan pangkat pada semua level belum mempersyaratkan angka kredit minimal yang berasal dari Pengembangan Profesi. Sedangkan Tabel 2 menjelaskan bahwa hanya kenaikan pangkat dari Penata Muda (III/a) ke Panata Muda Tk. I (III/b)
  • 11. *) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017 **) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar. yang tidak mempersyaratkan angka kredit minimal dari pengembangan profesi. Kenaikan pangkat dari Penata Muda Tk.I (III/b) ke Penata (III/c) sudah mempersyaratkan harus ada angka kredit minimal dari Pengembangan Profesi yaitu minimal Angka Kredit berjumlah 2. Demikian seterusnya sampai ke Pembina Utama Muda (IV/c), angka kredit minimal dari Pengembangan Profesi yaitu minimal Angka Kredit berjumlah 12. Tabel 4 berikut ini akan menguraikan seorang Polhut dengan Pendidikan Formal S1, pangkat Penata Muda Tk.I (III/b) dan Jabatan Polhut Muda, dan dari segi persyaratan angka kredit terpenuhi untuk kenaikan ke Pangkat Penata (III/c) dan sudah menduduki lebih dahulu jabatan satu tingkat diatasnya. Tabel 4. Contoh Hasil Penilaian Angka Kredit dengan Pendidikan Formal S1, Pangkat Penata Muda Tk.I (III/b), Jabatan Polhut Muda. PENILAIAN ANGKA KREDIT Lama Baru Jumlah 1. UNSUR UTAMA A. 4) Pendidikan sekolah dan memperoleh Gelar Ijazah 100,000 - 100,000 5) Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di bidang Kepolisian Kehutanan dan Memperoleh STTPL 16,000 5,000 21,000 6) Diklat Prajabatan 1,500 - 1,500 B. Penyiapan prakondisi perlindungan dan pengamanan hutan, peredaran hasil hutan dan pengendalian kebakaran hutan 40,224 9,112 49,336 C. Perlindungan dan pengamanan hutan, peredaran hasil hutan dan pengendalian kebakaran hutan 22,032 11,436 33,468 D. Monitoring dan Evaluasi 10,122 7,442 17,564 E. Pengembangan Profesi - 1,500 1,500 Jumlah Unsur Utama 189,878 34,490 224,368 2. UNSUR PENUNJANG Jumlah Unsur Penunjang 13,500 9,000 22,500 Jumlah Unsur Utama dan Penunjang 203,378 43,490 246,868 Untuk mengetahui apakah Polhut tersebut memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat satu tingkat, maka hasil penilaian pada Tabel 4 diperiksa dengan menggunakan syarat sebagaimana tersebut pada Tabel 1. Syarat yang diperiksa adalah : 1. Angka Kredit Kumulatif
  • 12. *) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017 **) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar. Jumlah angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat dari Penata Tk.I (III/b) ke Penata (III/c) adalah 200, sehingga syarat ini terpenuhi karena jumlah angka kredit kumulatifnya sebanyak 246,868. 2. Komposisi AK dari Unsur Utama (non pendidikan) minimal 80%. Tabel 1 menjelaskan bahwa untuk Polhut yang pendidikan formalnya SLTA, yang akan naik pangkat dari Penata Tk.I (III/b) ke Penata (III/c), jumlah AK dari unsur utama (non pendidikan) minimal 80% yang dibutuhkan adalah 80. Angka 80 ini didapatkan dari [(Angka kredit kumulatif – Nilai Ijazah) x 80 %] yaitu [(200– 100) x 80 %] = 100 x 80% = 80. Pada Tabel 4 diatas, AK dari unsur utama (non pendidikan) adalah 224,368 – 100,000 = 124,368, karena melebih syarat minimal 80 maka syarat ini terpenuhi. 3. Angka kredit minimal dari beban kerja Polhut (Tupoksi) Jumlah angka kredit minimal dari beban kerja Polhut (Tupoksi) yang dipersyaratkan sebagaimana pada Tabel 3 adalah 14, sedangkan yang dicapai pada Tabel 4 adalah 9,112 + 11,436 + 7,442 = 27,990. Angka 27,990 lebih besar dari 14, sehingga syarat ini terpenuhi. 4. Angka kredit minimal yang berasal dari pengembangan profesi. Jumlah Angka kredit minimal yang berasal dari pengembangan profesi yang dipersyaratkan sebagaimana pada Tabel 3 adalah 2. Sementara yang dicapai pada Tabel 4 adalah 1,5, sehingga syarat ini belum terpenuhi. 5. Kesesuaian kelompok jabatan Untuk kenaikan pangkat dari Pangkat Penata Muda Tk. I (III/b) ke Penata (III/c), Polhut yang bersangkutan harus sudah ditetapkan terlebih dahulu kenaikan jabatannya yaitu Polhut Penyelia. Kasus pada Tabel 4, Polhutnya sudah menduduki jabatan Polhut Penyelia, sehingga syarat ini terpenuhi. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kelima syarat tersebut, hasilnya masih terdapat satu yang belum terpenuhi yaitu angka kredit yang berasal dari pengembangan profesi. Sehingga Polhut tersebut belum bias diusulkan kenaikan pangkatnya dari Pangkat Penata Muda Tk. I (III/b) ke Penata (III/c), Kenaikan Jabatan bagi Fungsional Polhut
  • 13. *) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017 **) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar. Kenaikan jabatan seorang Polhut tidak hanya memperhatikan syarat paling singkat 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir dan telah memenuhi angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, tetapi harus memperhatikan : 1. Aturan angka kredit minimal yang menjadi prasyarat untuk kenaikan jabatan. 2. Aturan mengenai uji kompetensi jabatan fungsional Polhut. 3. Pendidikan dan Latihan yang menjadi syarat untuk kenaikan jabatan ke Polhut Madya. Jumlah angka kredit kumulatif, komposisi dan angka kredit minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan Jabatan berdasarkan tingkat pendidikan formal pada kelompok Polhut Keterampilan, disajikan pada Tabel 5 berikut ini. Tabel 5. Jumlah angka kredit kumulatif, komposisi dan angka kredit minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan berdasarkan tingkat pendidikan formal pada kelompok Polhut Keterampilan Pend. Jabatan Ke… ∑AK KUMU- LATIF KOMPOSISI ANGKA KREDIT MINIMAL YANG DIPERSYARATKAN Utama (non pendidikan) ≥ 80% Penun- Jang ≤ 20% Pend. Formal Diklat Tupoksi Peng. Profesi ∑Unsur Utama pada PAK SLTA Pelaksana 40 12 3 25 * 4** * 37 P.Lanjutan 100 60 15 25 * 5** * 85 Penyelia 200 140 35 25 * 12** * 165 D3 P.Lanjutan 100 32 8 60 * 5** * 92 Penyelia 200 112 28 60 * 12** * 172 *) tidak ditentukan **) Diperoleh selama menduduki pangkat terakhir Mencermati kesimpulan dari uraian kenaikan pangkat sesuai kasus Tabel 2 bahwa Polhut tersebut harus terlebih dahulu diusulkan kenaikan jabatannya ke Polhut Pelaksana Lanjutan. Apabila Polhut tersebut sudah lulus uji kompetensi Polhut Pelaksana Lanjutan, maka yang bersangkutan dapat diusulkan secara bersamaan kenaikan jabatan dan pangkatnya. Namun secara teknis, jabatannya akan ditetapkan terlebih dahulu sebagai Polhut Pelaksana Lanjutan, baru menduduki Pangkat Penata Muda (III/a). Jumlah angka kredit kumulatif, komposisi dan angka kredit minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan berdasarkan tingkat pendidikan formal pada kelompok Polhut Keahlian, disajikan pada Tabel 6 berikut ini.
  • 14. *) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017 **) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar. Tabel 6. Jumlah angka kredit kumulatif, komposisi dan angka kredit minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan Jabatan berdasarkan tingkat pendidikan formal pada kelompok Polhut Keahlian. Pend. Jabatan Ke… ∑AK KUMU- LATIF KOMPOSISI ANGKA KREDIT MINIMAL YANG DIPERSYARATKAN Utama (non pendidikan) ≥ 80% Penun- Jang ≤ 20% Pend. Formal Diklat Tupoksi Peng. Profesi ∑Unsur Utama pada PAK S1 Pertama 150 40 10 100 * 14** * 140 Muda 200 80 20 100 * 14** 2** 180 Madya 400 240 60 100 * 26** 6** 340 S2 Muda 200 40 10 150 * 14** 2** 190 Madya 400 200 50 150 * 26** 6** 350 S3 Muda 300 80 20 200 * 26** 4** 280 Madya 400 160 40 200 * 26** 6** 360 *) tidak ditentukan **) Diperoleh selama menduduki pangkat terakhir Tabel 7 berikut ini akan menguraikan seorang Polhut dengan Pendidikan Formal S2, pangkat Penata Tk.I (III/d) dan Jabatan Polhut Muda, yang akan diusulkan kenaikan jabatannya ke Polhut Madya. Tabel 7. Contoh Hasil Penilaian Angka Kredit dengan Pendidikan Formal S2, Pangkat Penata Tk.I (III/d), Jabatan Polhut Muda. PENILAIAN ANGKA KREDIT Lama Baru Jumlah INPASSING 345,000 - 345,000 1. UNSUR UTAMA A. 1) Pendidikan sekolah dan memperoleh Gelar Ijazah - 50,000 50,000 2) Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di bidang Kepolisian Kehutanan dan Memperoleh STTPL - 3,000 3,000 3) Diklat Prajabatan - - - B. Penyiapan prakondisi perlindungan dan pengamanan hutan, peredaran hasil hutan dan pengendalian kebakaran hutan - 0,060 0,060 C. Perlindungan dan pengamanan hutan, peredaran hasil hutan dan pengendalian kebakaran hutan - 28,320 28,320 D. Monitoring dan Evaluasi - - - E. Pengembangan Profesi - 7,000 7,000 Jumlah Unsur Utama 345,000 88,380 433,380 2. UNSUR PENUNJANG Jumlah Unsur Penunjang - 3,000 3,000 Jumlah Unsur Utama dan Penunjang 345,000 91,380 436,380
  • 15. *) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017 **) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar. Untuk mengetahui apakah Polhut tersebut memenuhi syarat untuk kenaikan jabatan dari Polhut Muda ke Polhut Madya, maka ada beberapa syarat yang harus terpenuhi : 1. Angka kredit minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan. Syarat jumlah angka kredit minimal untuk kenaikan jabatan dari Polhut Muda ke Polhut Madya sebagaimana tertulis pada Tabel 6 adalah 400, sehingga syarat ini terpenuhi karena jumlah angka kredit kumulatifnya sebanyak 436,380. 2. Komposisi AK dari Unsur Utama (non pendidikan) minimal 80%. Tabel 6 menjelaskan bahwa untuk Polhut yang pendidikan formalnya S2, yang akan naik jabatan dari Polhut Muda ke Polhut Madya, jumlah AK dari unsur utama (non pendidikan) minimal 80% yang dibutuhkan adalah 200. Angka 200 ini didapatkan dari [(Angka kredit kumulatif – Nilai Ijazah) x 80 %] yaitu [(400– 150) x 80 %] = 250 x 80% = 200. Pada Tabel 7 diatas, AK dari unsur utama (non pendidikan) adalah 433,380 – 150,000 = 283,380, karena melebih syarat minimal 200 maka syarat ini terpenuhi. 3. Angka kredit minimal yang berasal dari beban kerja (Tupoksi). Jumlah angka kredit minimal dari beban kerja Polhut (Tupoksi) yang dipersyaratkan sebagaimana pada Tabel 6 adalah 26, sedangkan yang dicapai pada Tabel 7 adalah 28,320. Angka 28,320 lebih besar dari 26 sehingga syarat ini terpenuhi. 4. Angka kredit minimal yang berasal dari pengembangan profesi. Jumlah Angka kredit minimal yang berasal dari pengembangan profesi yang dipersyaratkan sebagaimana pada Tabel 6 adalah 6. Sementara yang dicapai pada Tabel 7 adalah 7 sehingga syarat terpenuhi. 5. Telah mengikuti dan Lulus diklat penjenjangan Polhut Madya. Polhut tersebut telah mengikuti dan lulus diklat sesuai dengan kurikulum dan silabus dari Kepala Pusat Diklat Kehutanan No. SK.179/Dik-2/2012 tentang Kurikulum Diklat Penjenjangan Fungsional Polhut Ahli Jenjang Madya. 6. Telah mengikuti dan Lulus Uji Kompetensi Jabatan Polhut Madya. Polhut tersebut telah mengikuti dan lulus Uji Kompetensi Jabatan Polhut Madya yang pelaksanaannya diselenggarakan oleh Pusrenbang BP2SDM LHK.
  • 16. *) Telah Dimuat dalam Majalah Indika BDLHK Makassar ISSN 1907-722X Edisi XLII/XII/2017 **) Widyaiswara Madya pada Balai Diklat LHK Makassar. KESIMPULAN Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi memperhatikan syarat jumlah angka kredit kumulatif, komposisi AK dari Unsur Utama (non pendidikan) minimal 80%, angka kredit minimal dari beban kerja Polhut (Tupoksi), angka kredit minimal yang berasal dari pengembangan profesi dan kesesuaian kelompok jabatan. 2. Kenaikan jabatan memperhatikan syarat jumlah angka kredit kumulatif, komposisi AK dari Unsur Utama (non pendidikan) minimal 80%, angka kredit minimal dari beban kerja Polhut (Tupoksi), angka kredit minimal yang berasal dari pengembangan profesi, lulus uji kompetensi dan lulus diklat ahli jenjang madya (khusus kenaikan dari Polhut Muda ke Polhut Madya). Pustaka : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Pearturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 12 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas PP No. 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat PNS Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 17 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Polisi Kehutanan dan Angka Kreditnya. Peraturan bersama Menteri Kehutanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : NK.14/Menhut-II/2011 dan Nomor 31 Tahun 2011 tanggal 22 Agustus 2011 tentang Ketentuan Pelaksanaan Permenpan dan Reformasi Birokrasi No. 17 Tahun 2011 tentang jabatan fungsional Polhut dan angka kreditnya.