SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
Fakultas Psikologi
                                   Universitas Mercu Buana
                                    Modul 2
                   Ruang Lingkup dan Perkembangan Sosiologi
                                     TIK :
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan ruang lingkup dan perkembangan sosiologi


                            SRI RAHAYU HANDAYANI, S.Pd. MM


A.   Ruang Lingkup Kajian Sosiologi

Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara
bervariasi.Misalnya seorang sosiolog mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di Indonesia
saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut
berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut. Hampir semua
gejala sosial yang terjadi di desa maupun di kota baik individu ataupun kelompok, merupakan
ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur ilmiah. Ruang lingkup
kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya.Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi
mencakup semua interaksi sosial yang berlangsung antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkungan masyarakat. Ruang lingkup
kajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal, misalnya antara lain.


       Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan
       produksi, distribusi,dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam;
       Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan dengan apa
       yang dialami warganya;
       Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha
       kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya.


Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya.
Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu
memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok, atau
beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia. Sebagai contoh, riwayat
suatu negara dapat dipelajari dengan mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatu
negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara sampai perjalanan negara di masa yang akan
datang. Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang
kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat memengaruhi pengalaman yang
dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu ada, maka selama
itu pula akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan
perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat memengaruhi hubungan
antara manusia dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi.

B.   Pengertian dan Hakikat Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
     1. Pengertian Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan


Sosiologi awalnya merupakan bagian dari Filsafat (induk ilmu pengetahuan; Mother of
Scientarium). Filsafat sendiri merupakan ilmu yang mencakup berbagai macam ilmu
pengetahuan tentang masyarakat, sains, geografi dan lain-lain, namunseiring berkembangnya
zaman, ilmu-ilmu tersebut mulai memisahkan diri dan berkembang secara independen.
Sosiologi baru muncul pada abad ke-19 sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat,
berdampingan dengan ilmu Psikologi yang mempelajari perilaku dan sifat-sifat manusia.


Menurut Soerjono Soekanto Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang tersusun
secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran (logika), sehingga pengetahuan
mana akan selalu dapat diperiksa dan diuji secara kritis oleh orang lain. Dengan demikian ilmu
pengetahuan memiliki beberapa unsur pokok yang tergabung dalam satu kebulatan yaitu
sebagai berikut:


           1. Pengetahuan (knowledge) ; kesan di dalam fikiran manusia ->panca indra
           2. Tersusun secara sistematis ->menurut urutan tertentu (kebulatan)
           3. Menggunakan pemikiran (logis dan rasional) ->fakta yang nyata (x emosi)
           4. Terbuka terhadap kritik (objektif).->diumumkan kepada khalayak


Secara umum dan konvensional dikenal adanya empat kelompok ilmu pengetahuan,
yaitu:

     1. Ilmu Matematika
2. Ilmu Pengetahuan Alam -> hayati dan tidak hayati (fisika)
   3. Ilmu tentang Prilaku - > perilaku hewan (animal behavior ), perilaku manusia (human
       behavior ) ; ilmu-ilmu sosial
   4. Ilmu Pengetahuan Kerohanian -> manifestasi spiritual.


Menurut penerapannya Ilmu Pengetahuan di bagi menjadi :

   1. Ilmu pengetahuan murni (pure science) ->untuk membentuk dan mengembangkan ilmu
       pengetahuan secara absrak, yaitu untuk mempertinggi mutunya
   2. Ilmu Pengetahuan Praktis (applied science)- > mempergunakan dan menerapkan ilmu
       pengetahuan tersebut di dalam masyarakat dengan maksud untuk membantu
       masyarakat dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya.

Dari sudut sifatnya Ilmu Pengetahuan dibagi :
   1. Ilmu pengetahuan yang eksak
   2. Ilmu pengetahuan yang noneksak

Dilihat dari hal tersebut Sosiologi merupakan suatu ilmu karena :
   1. Obyeknya jelas - >masyarakat terutama menganai jaringan hub antarmanusia
   2. Menggunakan metode ilmiah
   3. Tersusun secara sistematis->tersusun secara sistimatis logis antara variabel

Sosiologi telah memenuhi syarat-syarat ilmu seperti di atas dan merupakan ilmu yang berdiri
sendiri karena memenuhi segenap unsur dan sifat ilmu pengetahuan yaitu :
Menurut harry M. Johnson karakteristik sosiologi yaitu :
   1. Empiris : ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi               (pengamatan)
       terhadap kenyataan dan menggunakan akal sehat (tidak spekulatif melainkan obyektif )
   2. Teoritis : berusaha menghimpun suatu ikhtisar dari hasil pengamatannya         (abastraksi
       dari hasil observasi), dalam mana susunannya harus bersifat logis sehingga hubungan
       antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya sungguh merupakan hubungan
       sebab akibat
   3. Kumulatif : teori-teori sosiologi terbentuk atas dasar teori-teori   yang sudah ada. Jadi
       sosiologi memperbaiki, memperluas dan memperhalus teori-teori yang sudah ada itu
4. Nonetis : yang menjadi inti persoalan dalam sosiolo gi bukanlah persoalan baik
        buruknya suatu fakta melainkan, tujuan yang hendak dicapai dengan menjelaskan fakta
        tersebut
     2. Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
        Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan diantaranya adalah:


        Sosiologi   adalah   ilmu   sosial   karena   yang      dipelajari   adalah   gejala-gejala
        kemasyarakatan.
        Sosiologi termasuk disiplin ilmu normatif, bukan merupakan disiplin ilmu kategori yang
        membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau seharusnya
        terjadi.
        Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan ilmu pengetahuan
        terapan.
        Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret.
        Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat
        secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
        Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari
        prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk,
        isi, dan struktur masyarakat manusia.
        Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut
        metode yang digunakan.
        Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-
        gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.

C.   Pengertian Sosiologi sebagai Ilmu Sosial

Sosiologi digolongkan sebagai ilmu sosial karena Sosiologi menggunakan masyarakat sebagai
obyek pembelajarannya. Lebih jelasnya, ilmu Sosiologi membahas tentang masyarakat dari
berbagai sisi dan sudut pandang yang beragam serta hubungan dan interaksi antar individu
dalam masyarakat tersebut.

Sosiologi dapat juga dikatakan sebagai:


     1. suku-suku atau rumpun-rumpun sosial
     2. ilmu yang mengkaji ‘kekuasaan’ secara lebih khusus dan mendalam
3. ilmu sosial yang lain
    4. ilmu yang mengkaji tentang masyarakat


    Sosiologi dapat digolongkan sebagai ilmu pengetahuan karena telah memenuhi unsur-unsur
    atau syarat-syarat ilmu yaitu:


    1. Bersifat empiris; bisa di nalar, tidak tentatif
    2. Bersifat teoritis; menyusun kesimpulan dari pengamatan terlebih dahulu. Kesimpulan
          tersusun dari kerangka-kerangka pikiran yang logis sehingga menjadi sebuah teori
    3. Bersifat kumulatif; dapat diperluas, diperbaiki, dan diperhalus
    4. Bersifat nonetis; tidak menghakimi tapi memperjelas fakta.


D. Objek Kajian Sosiologi


Obyek studi atau kajian sosiologi adalah manusia ( manusia adalah multidimensi ) namun
sosiologi mempelajari manusia dari aspek sosial yang kita sebut masyarakat, yakni hubungan
antara manusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan tersebut. Istilah
masyarakat sering digunakan untuk menyebut kesatuan hidup manusia,misalnya masyarakat
desa, masyarakat kota, masyarakat Bali dan masyarakat lainnya. Masyarakat adalah kesatuan
hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan
terikat oleh rasa identitas bersama. Adat istiadat : tata kelakuan yang kekal dan turun-temurun
dari generasi ke generasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola-pola
perilaku masyarakat.

Ciri-ciri masyarakat :


             1. Adanya manusia yang hidup bersama yang dalam ukuran minimalnya berjumlah
                 dua orang atau lebih
             2. Adanya pergaulan (hubungan) dan kehidupan bersama antara manusia dalam
                 waktu yang cukup lama
             3. Adanya kesadaran bahwa mereka merupakan suatu kesatuan
             4. Adanya sistem hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan


Sehubungan dengan itu Astrid S. Susanto membedakan Obyek Sosiologi menjada dua macam
yaitu :
1. Obyek materi dari sosiologi adalah kehidupan sosial manusia, dan gejala serta proses
       hubungan antar manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup bersama
   2. Obyek Formal adalah ; pengertian terhadap lingkungan hidup manusia dalam kehidupan
       sosial, meningkatkan kehidupan harmonis masyarakatnya, meningkatkan kerja sama
       antar manusia.


E. Metode Sosiologi

Cara-cara sosiologi mempelajari lingkungan atau lapangan kerjanya ( metode) yaitu metode
kualitatif dan metode kuantitatif


1. Metode Kualitatif : metode yang mengutamakan bahan-bahan yang sukar diukur dengan
  angka-angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang eksakt (matematis), meskipun bahan-
  bahan nyata terdapat dalam masyarakat
  Metode tersebut seperti:
  a.   Metode Historis : penelahaan peristiwa-peristiwa dan proses-proses dari lembaga-
  lembaga peradaban masa lampau untuk mendapatkan prinsip-prinsip umum di dalam
  mempelajari sosiologi
  b.   Metode Komperatif : membandingkan berbagai macam masyarakat beserta kelompok-
  kelompok yang ada di dalamnya untuk menyingkap perbedaan dan persamaan untuk dapat
  dipergunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui perilaku masyarakatnya
  c.   Metode Historis Komperatif : kombinasi
  d.   Metode Case Study ( study kasus ) : untuk mempelajari kondisi yang sedalam-dalamya
  dari suatu kelompok, lembaga, perorangan yang ada di dalam suatu masyarakat. Dasarnya
  yaitu bahwa setiap kasus yang diteliti merupakan pencerminan atau gejala umum dari
  seluruh kasus, sehingga dapat digeneralisir untuk menghasilkan dalil-dalil yang berlaku
  umum


2. Metode Kuantitaif : metode yang mempergunakan angka-angka sebagai bahan keterangan,
   sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan mempergunakan tabel, indek, skala
   dll yang sifatnya matematis seperti Methode statistik, methode eksperimen


3. Metode Empiris : (metode research) ; metode yang menyandarkan diri pada keadaan-
   keadaan yang dengan nyata didapatkan dalam masyarakat
4. Metode Deduktif : pengambilan kesimpulan dengan berlandaskan prinsip-prinsip atau
   kaidah-kaidah yang bersifat umum untuk diterapkan kedalam gejala-gejala yang khusus


5. Methode Induktif : methode yang mempelajari suatu gejala yang khusus untuk mendapatkan
   kaidah-kadiah atau hukum-hukum yang berlaku umum


F. Perkembangan Sosiologi
  1. Perkembangan pada abad pencerahan


Banyak ilmuwan-ilmuwan besar pada zaman dahulu, seperti Sokrates, Plato dan Aristoteles
beranggapan bahwa manusia terbentuk begitu saja. Tanpa ada yang bisa mencegah,
masyarakat mengalami perkembangan dan kemunduran.


Pendapat itu kemudian ditegaskan lagi oleh para pemikir di abad pertengahan, seperti
Agustinus, Ibnu Sina, dan Thomas Aquinas. Mereka berpendapat bahwa sebagai makhluk
hidup yang fana, manusia tidak bisa mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi
dengan masyarakatnya. Pertanyaan dan pertanggungjawaban ilmiah tentang perubahan
masyarakat belum terpikirkan pada masa ini.


Berkembangnya ilmu pengetahuan di abad pencerahan (sekitar abad ke-17 M), turut
berpengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat, ciri-ciri ilmiah mulai
tampak di abad ini. Para ahli di zaman itu berpendapat bahwa pandangan mengenai perubahan
masyarakat harus berpedoman pada akal budi manusia.

  2. Pengaruh perubahan yang terjadi di abad pencerahan


Perubahan-perubahan besar di abad pencerahan, terus berkembang secara revolusioner
sapanjang abad ke-18 M. Dengan cepat struktur masyarakat lama berganti dengan struktur
yang lebih baru. Hal ini terlihat dengan jelas terutama dalam revolusi Amerika, revolusi industri,
dan revolusi Perancis. Gejolak-gejolak yang diakibatkan oleh ketiga revolusi ini terasa
pengaruhnya di seluruh dunia. Para ilmuwan tergugah, mereka mulai menyadari pentingnya
menganalisis perubahan dalam masyarakat.
3. Gejolak abad revolusi


Perubahan yang terjadi akibat revolusi benar-benar mencengangkan. Struktur masyarakat yang
sudah berlaku ratusan tahun rusak. Bangasawan dan kaum Rohaniwan yang semula
bergemilang harta dan kekuasaan, disetarakan haknya dengan rakyat jelata. Raja yang semula
berkuasa penuh, kini harus memimpin berdasarkan undang-undang yang di tetapkan. Banyak
kerajaan-kerajaan besar di Eropa yang jatuh dan terpecah.


Revolusi Perancis berhasil mengubah struktur masyarakat feodal ke masyarakat yang bebas

Gejolak abad revolusi itu mulai menggugah para ilmuwan pada pemikiran bahwa perubahan
masyarakat harus dapat dianalisis. Mereka telah menyakikan betapa perubahan masyarakat
yang besar telah membawa banyak korban berupa perang, kemiskinan, pemberontakan dan
kerusuhan. Bencana itu dapat dicegah sekiranya perubahan masyarakat sudah diantisipasi
secara dini.


Perubahan drastis yang terjadi semasa abad revolusi menguatkan pandangan betapa perlunya
penjelasan rasional terhadap perubahan besar dalam masyarakat. Artinya :

          Perubahan masyarakat bukan merupakan nasib yang harus diterima begitu saja,
          melainkan dapat diketahui penyebab dan akibatnya.
          Harus dicari metode ilmiah yang jelas agar dapat menjadi alat bantu untuk menjelaskan
          perubahan dalam masyarakat dengan bukti-bukti yang kuat serta masuk akal.
          Dengan metode ilmiah yang tepat (penelitian berulang kali, penjelasan yang teliti, dan
          perumusan teori berdasarkan pembuktian), perubahan masyarakat sudah dapat
          diantisipasi sebelumnya sehingga krisis sosial yang parah dapat dicegah.

      4. Kelahiran sosiologi modern


Sosiologi modern tumbuh pesat di benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada.
Mengapa bukan di Eropa? (yang notabene merupakan tempat dimana sosiologi muncul
pertama kalinya).


Pada permulaan abad ke-20, gelombang besar imigran berdatangan ke Amerika Utara. Gejala
itu    berakibat   pesatnya   pertumbuhan    penduduk,    munculnya    kota-kota     industri   baru,
bertambahnya kriminalitas dan lain lain. Konsekuensi gejolak sosial itu, perubahan besar
masyarakat pun tak terelakkan.


Perubahan masyarakat itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, untuk sampai
pada kesadaran bahwa pendekatan sosiologi lama ala Eropa tidak relevan lagi. Mereka
berupaya menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu.
Maka lahirlah sosiologi modern.


Berkebalikan dengan pendapat sebelumnya, pendekatan sosiologi modern cenderung mikro
(lebih sering disebut pendekatan empiris). Artinya, perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai
dari fakta sosial demi fakta sosial yang muncul. Berdasarkan fakta sosial itu dapat ditarik
kesimpulan perubahan masyarakat secara menyeluruh. Sejak saat itulah disadari betapa
pentingnya penelitian (research) dalam sosiologi.

Contenu connexe

Tendances

Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuanObyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Operator Warnet Vast Raha
 
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegara
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegaraIdentitas nasional proses berbangsa dan bernegara
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegara
R R Safitri Damayanti
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
Chaerul Uman
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Adhi Panjie Gumilang
 
HAM dan Pelaksanaannya Di Indonesia
HAM dan Pelaksanaannya Di IndonesiaHAM dan Pelaksanaannya Di Indonesia
HAM dan Pelaksanaannya Di Indonesia
PT Lion Air
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Daniel Arie
 
Public Sphere Theory
Public Sphere TheoryPublic Sphere Theory
Public Sphere Theory
mankoma2012
 
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
Muhyi Nurrasyid
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
Novira Chaniago II
 

Tendances (20)

Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuanObyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
 
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste ComteFungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
 
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegara
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegaraIdentitas nasional proses berbangsa dan bernegara
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegara
 
Etika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafatEtika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafat
 
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
 
Ppt 11 postmodernisme
Ppt 11 postmodernismePpt 11 postmodernisme
Ppt 11 postmodernisme
 
HAM dan Pelaksanaannya Di Indonesia
HAM dan Pelaksanaannya Di IndonesiaHAM dan Pelaksanaannya Di Indonesia
HAM dan Pelaksanaannya Di Indonesia
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - Sosiologi
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Sosiologi sebagai ilmu dan metode
Sosiologi sebagai ilmu dan metodeSosiologi sebagai ilmu dan metode
Sosiologi sebagai ilmu dan metode
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
 
Faktor faktor penyebab perubahan sosial
Faktor faktor penyebab perubahan sosialFaktor faktor penyebab perubahan sosial
Faktor faktor penyebab perubahan sosial
 
Public Sphere Theory
Public Sphere TheoryPublic Sphere Theory
Public Sphere Theory
 
Proses Sosial & Interaksi Sosial
Proses Sosial & Interaksi SosialProses Sosial & Interaksi Sosial
Proses Sosial & Interaksi Sosial
 
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
 

Similaire à ruang lingkup dan perkembangan sosiologi

Sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
Sosiology  sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA Sosiology  sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
Sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA
Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA
Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. PasuruanI. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
Heru Paryono
 
1. Kuliah Sosiologi dan Antropologi.ppt
1. Kuliah Sosiologi dan Antropologi.ppt1. Kuliah Sosiologi dan Antropologi.ppt
1. Kuliah Sosiologi dan Antropologi.ppt
ALTAFJAUHAR32
 
Sosiologi sebagai ilmu
Sosiologi sebagai ilmuSosiologi sebagai ilmu
Sosiologi sebagai ilmu
Padmi Amik
 

Similaire à ruang lingkup dan perkembangan sosiologi (20)

Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatSosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
 
Sosiologi sebagai Ilmu dan Metode
Sosiologi sebagai Ilmu dan MetodeSosiologi sebagai Ilmu dan Metode
Sosiologi sebagai Ilmu dan Metode
 
Pengantar sosiologi
Pengantar sosiologiPengantar sosiologi
Pengantar sosiologi
 
Sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
Sosiology  sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA Sosiology  sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
Sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
 
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanSosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
 
Nilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialNilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosial
 
Hidayatul azizah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i.,m.sos
Hidayatul azizah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i.,m.sosHidayatul azizah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i.,m.sos
Hidayatul azizah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i.,m.sos
 
Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA
Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA
Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA
 
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. PasuruanI. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
 
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptxDasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
 
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) - Baiq Rilda Erliana Zahara,...
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) - Baiq Rilda Erliana Zahara,...Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) - Baiq Rilda Erliana Zahara,...
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) - Baiq Rilda Erliana Zahara,...
 
1. Kuliah Sosiologi dan Antropologi.ppt
1. Kuliah Sosiologi dan Antropologi.ppt1. Kuliah Sosiologi dan Antropologi.ppt
1. Kuliah Sosiologi dan Antropologi.ppt
 
Sosiologi sebagai ilmu
Sosiologi sebagai ilmuSosiologi sebagai ilmu
Sosiologi sebagai ilmu
 
fungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di masyarakat.pptx
fungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di masyarakat.pptxfungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di masyarakat.pptx
fungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di masyarakat.pptx
 
fungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di masyarakat.pptx
fungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di masyarakat.pptxfungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di masyarakat.pptx
fungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di masyarakat.pptx
 
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada PendidikanGPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
 
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatSosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
 
Sosiologi Sebagai Ilmu
Sosiologi Sebagai IlmuSosiologi Sebagai Ilmu
Sosiologi Sebagai Ilmu
 
Sosiantopologi Pendididikan
Sosiantopologi PendididikanSosiantopologi Pendididikan
Sosiantopologi Pendididikan
 
Sosiologi Kelas X pertemuan kedua
Sosiologi Kelas X pertemuan keduaSosiologi Kelas X pertemuan kedua
Sosiologi Kelas X pertemuan kedua
 

Plus de suher lambang

Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234
suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkembanModul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem seModul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
suher lambang
 
Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping
suher lambang
 
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitasPresentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
suher lambang
 
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repbPresentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
suher lambang
 
Mitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidulMitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidul
suher lambang
 
Mitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung ppMitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung pp
suher lambang
 
good governance (2012)
good governance (2012)good governance (2012)
good governance (2012)
suher lambang
 
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialperilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
suher lambang
 

Plus de suher lambang (20)

Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkembanModul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem seModul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
 
Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping
 
Mitos.dewa yunani
Mitos.dewa yunaniMitos.dewa yunani
Mitos.dewa yunani
 
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitasPresentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
 
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repbPresentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
 
Mitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidulMitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidul
 
Mitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung ppMitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung pp
 
Presentasi kanibal
Presentasi kanibalPresentasi kanibal
Presentasi kanibal
 
good governance (2012)
good governance (2012)good governance (2012)
good governance (2012)
 
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialperilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
 
masyarakat madani
masyarakat madanimasyarakat madani
masyarakat madani
 
geopolitik
geopolitikgeopolitik
geopolitik
 
otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 

ruang lingkup dan perkembangan sosiologi

  • 1. Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Modul 2 Ruang Lingkup dan Perkembangan Sosiologi TIK : Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan ruang lingkup dan perkembangan sosiologi SRI RAHAYU HANDAYANI, S.Pd. MM A. Ruang Lingkup Kajian Sosiologi Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara bervariasi.Misalnya seorang sosiolog mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut. Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa maupun di kota baik individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur ilmiah. Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya.Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkungan masyarakat. Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal, misalnya antara lain. Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan produksi, distribusi,dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam; Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan dengan apa yang dialami warganya; Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya. Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya. Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok, atau
  • 2. beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia. Sebagai contoh, riwayat suatu negara dapat dipelajari dengan mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatu negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara sampai perjalanan negara di masa yang akan datang. Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu ada, maka selama itu pula akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat memengaruhi hubungan antara manusia dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi. B. Pengertian dan Hakikat Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan 1. Pengertian Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan Sosiologi awalnya merupakan bagian dari Filsafat (induk ilmu pengetahuan; Mother of Scientarium). Filsafat sendiri merupakan ilmu yang mencakup berbagai macam ilmu pengetahuan tentang masyarakat, sains, geografi dan lain-lain, namunseiring berkembangnya zaman, ilmu-ilmu tersebut mulai memisahkan diri dan berkembang secara independen. Sosiologi baru muncul pada abad ke-19 sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat, berdampingan dengan ilmu Psikologi yang mempelajari perilaku dan sifat-sifat manusia. Menurut Soerjono Soekanto Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran (logika), sehingga pengetahuan mana akan selalu dapat diperiksa dan diuji secara kritis oleh orang lain. Dengan demikian ilmu pengetahuan memiliki beberapa unsur pokok yang tergabung dalam satu kebulatan yaitu sebagai berikut: 1. Pengetahuan (knowledge) ; kesan di dalam fikiran manusia ->panca indra 2. Tersusun secara sistematis ->menurut urutan tertentu (kebulatan) 3. Menggunakan pemikiran (logis dan rasional) ->fakta yang nyata (x emosi) 4. Terbuka terhadap kritik (objektif).->diumumkan kepada khalayak Secara umum dan konvensional dikenal adanya empat kelompok ilmu pengetahuan, yaitu: 1. Ilmu Matematika
  • 3. 2. Ilmu Pengetahuan Alam -> hayati dan tidak hayati (fisika) 3. Ilmu tentang Prilaku - > perilaku hewan (animal behavior ), perilaku manusia (human behavior ) ; ilmu-ilmu sosial 4. Ilmu Pengetahuan Kerohanian -> manifestasi spiritual. Menurut penerapannya Ilmu Pengetahuan di bagi menjadi : 1. Ilmu pengetahuan murni (pure science) ->untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara absrak, yaitu untuk mempertinggi mutunya 2. Ilmu Pengetahuan Praktis (applied science)- > mempergunakan dan menerapkan ilmu pengetahuan tersebut di dalam masyarakat dengan maksud untuk membantu masyarakat dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya. Dari sudut sifatnya Ilmu Pengetahuan dibagi : 1. Ilmu pengetahuan yang eksak 2. Ilmu pengetahuan yang noneksak Dilihat dari hal tersebut Sosiologi merupakan suatu ilmu karena : 1. Obyeknya jelas - >masyarakat terutama menganai jaringan hub antarmanusia 2. Menggunakan metode ilmiah 3. Tersusun secara sistematis->tersusun secara sistimatis logis antara variabel Sosiologi telah memenuhi syarat-syarat ilmu seperti di atas dan merupakan ilmu yang berdiri sendiri karena memenuhi segenap unsur dan sifat ilmu pengetahuan yaitu : Menurut harry M. Johnson karakteristik sosiologi yaitu : 1. Empiris : ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi (pengamatan) terhadap kenyataan dan menggunakan akal sehat (tidak spekulatif melainkan obyektif ) 2. Teoritis : berusaha menghimpun suatu ikhtisar dari hasil pengamatannya (abastraksi dari hasil observasi), dalam mana susunannya harus bersifat logis sehingga hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya sungguh merupakan hubungan sebab akibat 3. Kumulatif : teori-teori sosiologi terbentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada. Jadi sosiologi memperbaiki, memperluas dan memperhalus teori-teori yang sudah ada itu
  • 4. 4. Nonetis : yang menjadi inti persoalan dalam sosiolo gi bukanlah persoalan baik buruknya suatu fakta melainkan, tujuan yang hendak dicapai dengan menjelaskan fakta tersebut 2. Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan diantaranya adalah: Sosiologi adalah ilmu sosial karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan. Sosiologi termasuk disiplin ilmu normatif, bukan merupakan disiplin ilmu kategori yang membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau seharusnya terjadi. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan ilmu pengetahuan terapan. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri. Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala- gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia. C. Pengertian Sosiologi sebagai Ilmu Sosial Sosiologi digolongkan sebagai ilmu sosial karena Sosiologi menggunakan masyarakat sebagai obyek pembelajarannya. Lebih jelasnya, ilmu Sosiologi membahas tentang masyarakat dari berbagai sisi dan sudut pandang yang beragam serta hubungan dan interaksi antar individu dalam masyarakat tersebut. Sosiologi dapat juga dikatakan sebagai: 1. suku-suku atau rumpun-rumpun sosial 2. ilmu yang mengkaji ‘kekuasaan’ secara lebih khusus dan mendalam
  • 5. 3. ilmu sosial yang lain 4. ilmu yang mengkaji tentang masyarakat Sosiologi dapat digolongkan sebagai ilmu pengetahuan karena telah memenuhi unsur-unsur atau syarat-syarat ilmu yaitu: 1. Bersifat empiris; bisa di nalar, tidak tentatif 2. Bersifat teoritis; menyusun kesimpulan dari pengamatan terlebih dahulu. Kesimpulan tersusun dari kerangka-kerangka pikiran yang logis sehingga menjadi sebuah teori 3. Bersifat kumulatif; dapat diperluas, diperbaiki, dan diperhalus 4. Bersifat nonetis; tidak menghakimi tapi memperjelas fakta. D. Objek Kajian Sosiologi Obyek studi atau kajian sosiologi adalah manusia ( manusia adalah multidimensi ) namun sosiologi mempelajari manusia dari aspek sosial yang kita sebut masyarakat, yakni hubungan antara manusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan tersebut. Istilah masyarakat sering digunakan untuk menyebut kesatuan hidup manusia,misalnya masyarakat desa, masyarakat kota, masyarakat Bali dan masyarakat lainnya. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh rasa identitas bersama. Adat istiadat : tata kelakuan yang kekal dan turun-temurun dari generasi ke generasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat. Ciri-ciri masyarakat : 1. Adanya manusia yang hidup bersama yang dalam ukuran minimalnya berjumlah dua orang atau lebih 2. Adanya pergaulan (hubungan) dan kehidupan bersama antara manusia dalam waktu yang cukup lama 3. Adanya kesadaran bahwa mereka merupakan suatu kesatuan 4. Adanya sistem hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan Sehubungan dengan itu Astrid S. Susanto membedakan Obyek Sosiologi menjada dua macam yaitu :
  • 6. 1. Obyek materi dari sosiologi adalah kehidupan sosial manusia, dan gejala serta proses hubungan antar manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup bersama 2. Obyek Formal adalah ; pengertian terhadap lingkungan hidup manusia dalam kehidupan sosial, meningkatkan kehidupan harmonis masyarakatnya, meningkatkan kerja sama antar manusia. E. Metode Sosiologi Cara-cara sosiologi mempelajari lingkungan atau lapangan kerjanya ( metode) yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif 1. Metode Kualitatif : metode yang mengutamakan bahan-bahan yang sukar diukur dengan angka-angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang eksakt (matematis), meskipun bahan- bahan nyata terdapat dalam masyarakat Metode tersebut seperti: a. Metode Historis : penelahaan peristiwa-peristiwa dan proses-proses dari lembaga- lembaga peradaban masa lampau untuk mendapatkan prinsip-prinsip umum di dalam mempelajari sosiologi b. Metode Komperatif : membandingkan berbagai macam masyarakat beserta kelompok- kelompok yang ada di dalamnya untuk menyingkap perbedaan dan persamaan untuk dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui perilaku masyarakatnya c. Metode Historis Komperatif : kombinasi d. Metode Case Study ( study kasus ) : untuk mempelajari kondisi yang sedalam-dalamya dari suatu kelompok, lembaga, perorangan yang ada di dalam suatu masyarakat. Dasarnya yaitu bahwa setiap kasus yang diteliti merupakan pencerminan atau gejala umum dari seluruh kasus, sehingga dapat digeneralisir untuk menghasilkan dalil-dalil yang berlaku umum 2. Metode Kuantitaif : metode yang mempergunakan angka-angka sebagai bahan keterangan, sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan mempergunakan tabel, indek, skala dll yang sifatnya matematis seperti Methode statistik, methode eksperimen 3. Metode Empiris : (metode research) ; metode yang menyandarkan diri pada keadaan- keadaan yang dengan nyata didapatkan dalam masyarakat
  • 7. 4. Metode Deduktif : pengambilan kesimpulan dengan berlandaskan prinsip-prinsip atau kaidah-kaidah yang bersifat umum untuk diterapkan kedalam gejala-gejala yang khusus 5. Methode Induktif : methode yang mempelajari suatu gejala yang khusus untuk mendapatkan kaidah-kadiah atau hukum-hukum yang berlaku umum F. Perkembangan Sosiologi 1. Perkembangan pada abad pencerahan Banyak ilmuwan-ilmuwan besar pada zaman dahulu, seperti Sokrates, Plato dan Aristoteles beranggapan bahwa manusia terbentuk begitu saja. Tanpa ada yang bisa mencegah, masyarakat mengalami perkembangan dan kemunduran. Pendapat itu kemudian ditegaskan lagi oleh para pemikir di abad pertengahan, seperti Agustinus, Ibnu Sina, dan Thomas Aquinas. Mereka berpendapat bahwa sebagai makhluk hidup yang fana, manusia tidak bisa mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi dengan masyarakatnya. Pertanyaan dan pertanggungjawaban ilmiah tentang perubahan masyarakat belum terpikirkan pada masa ini. Berkembangnya ilmu pengetahuan di abad pencerahan (sekitar abad ke-17 M), turut berpengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat, ciri-ciri ilmiah mulai tampak di abad ini. Para ahli di zaman itu berpendapat bahwa pandangan mengenai perubahan masyarakat harus berpedoman pada akal budi manusia. 2. Pengaruh perubahan yang terjadi di abad pencerahan Perubahan-perubahan besar di abad pencerahan, terus berkembang secara revolusioner sapanjang abad ke-18 M. Dengan cepat struktur masyarakat lama berganti dengan struktur yang lebih baru. Hal ini terlihat dengan jelas terutama dalam revolusi Amerika, revolusi industri, dan revolusi Perancis. Gejolak-gejolak yang diakibatkan oleh ketiga revolusi ini terasa pengaruhnya di seluruh dunia. Para ilmuwan tergugah, mereka mulai menyadari pentingnya menganalisis perubahan dalam masyarakat.
  • 8. 3. Gejolak abad revolusi Perubahan yang terjadi akibat revolusi benar-benar mencengangkan. Struktur masyarakat yang sudah berlaku ratusan tahun rusak. Bangasawan dan kaum Rohaniwan yang semula bergemilang harta dan kekuasaan, disetarakan haknya dengan rakyat jelata. Raja yang semula berkuasa penuh, kini harus memimpin berdasarkan undang-undang yang di tetapkan. Banyak kerajaan-kerajaan besar di Eropa yang jatuh dan terpecah. Revolusi Perancis berhasil mengubah struktur masyarakat feodal ke masyarakat yang bebas Gejolak abad revolusi itu mulai menggugah para ilmuwan pada pemikiran bahwa perubahan masyarakat harus dapat dianalisis. Mereka telah menyakikan betapa perubahan masyarakat yang besar telah membawa banyak korban berupa perang, kemiskinan, pemberontakan dan kerusuhan. Bencana itu dapat dicegah sekiranya perubahan masyarakat sudah diantisipasi secara dini. Perubahan drastis yang terjadi semasa abad revolusi menguatkan pandangan betapa perlunya penjelasan rasional terhadap perubahan besar dalam masyarakat. Artinya : Perubahan masyarakat bukan merupakan nasib yang harus diterima begitu saja, melainkan dapat diketahui penyebab dan akibatnya. Harus dicari metode ilmiah yang jelas agar dapat menjadi alat bantu untuk menjelaskan perubahan dalam masyarakat dengan bukti-bukti yang kuat serta masuk akal. Dengan metode ilmiah yang tepat (penelitian berulang kali, penjelasan yang teliti, dan perumusan teori berdasarkan pembuktian), perubahan masyarakat sudah dapat diantisipasi sebelumnya sehingga krisis sosial yang parah dapat dicegah. 4. Kelahiran sosiologi modern Sosiologi modern tumbuh pesat di benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada. Mengapa bukan di Eropa? (yang notabene merupakan tempat dimana sosiologi muncul pertama kalinya). Pada permulaan abad ke-20, gelombang besar imigran berdatangan ke Amerika Utara. Gejala itu berakibat pesatnya pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri baru,
  • 9. bertambahnya kriminalitas dan lain lain. Konsekuensi gejolak sosial itu, perubahan besar masyarakat pun tak terelakkan. Perubahan masyarakat itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, untuk sampai pada kesadaran bahwa pendekatan sosiologi lama ala Eropa tidak relevan lagi. Mereka berupaya menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Maka lahirlah sosiologi modern. Berkebalikan dengan pendapat sebelumnya, pendekatan sosiologi modern cenderung mikro (lebih sering disebut pendekatan empiris). Artinya, perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari fakta sosial demi fakta sosial yang muncul. Berdasarkan fakta sosial itu dapat ditarik kesimpulan perubahan masyarakat secara menyeluruh. Sejak saat itulah disadari betapa pentingnya penelitian (research) dalam sosiologi.