Makalah ini membahas tentang pengertian media pembelajaran, tujuan, manfaat, sumber dan alat peraga pembelajaran, serta metode pembelajaran drill and practice. Media pembelajaran dijelaskan sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan merangsang proses belajar siswa. Tujuan penggunaannya antara lain untuk meningkatkan efektivitas dan motivasi belajar. Manfaatnya mencakup menarik perhatian siswa dan membant
1. MODUL MEDIA PEMBELAJARAN
DOSEN : Dr. AMBAR SRI LESTARI, M. PD
PENGERTIAN MEDIA
PEMBELAJARAN, TUJUAN,
MANFAAT, SUMBER DAN ALAT
PERAGA PEMBELAJARAN DAN
METODE PEMBELAJARAN DRILL
AND PRACTICE
OLEH :
SULWAN
KABUL SUTUKU
SIAN SULPIANTI
DARNIATI POLINGAI
PAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN)
KENDARI
2015/2016
Jalan Sultan Qaimuddin No. 17 Baruga,
Kendari Sulawesi Tenggara
Telp/Fax. (0401) 3192081/ 3193710 email
: iainkendari@yahoo.co.id
website : http://iainkendari.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt dan
Shalawat kepada Rasulullah saw, karena
makalah untuk mata kuliah Media
Pembelajaran ini dapat terselesaikan.
Namun, karena kami yang
menyusun makalah ini adalah manusia
biasa yang tidak luput dari kesalahan,
maka mungkin makalah ini banyak
kekurangan ataupun kesalahan baik dalam
segi penulisan maupun penyusunannya,
hingga membuat makalah ini kurang
sempurna, kami memohon maaf yang
sebesar-besarnya. Namun, kami berharap
makalah ini dapat memperluas dan
menambah wawasan anda tentang media
dan metode pembelajaran.
Mudah-mudahan Ibu Dosen
pembimbing dan teman-teman sekalian
dapat menerima dan mendapat ilmu dari
makalah ini, kritik dan saran anda sangat
kami harapkan demi kesempurnaan
makalah kami.
2. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................
KATA PENGANTAR .................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
LATAR BELAKANG ............................................................................................................
RUMUSAN MASALAH.........................................................................................................
TUJUAN.............................................................................................................................
BAB II PENGERTIAN MEDIA
PEMBELAJARAN, TUJUAN,
MANFAAT, SUMBER DAN ALAT
PERAGA PEMBELAJARAN.....................................................................................................
PENGERTIAN MEDIA
PEMBELAJARAN ................................................................................................................
TUJUAN.............................................................................................................................
MANFAAT .........................................................................................................................
SUMBER DAN ALAT PERAGA
PEMBELAJARAN ................................................................................................................
Sumber.....................................................................
Alat peraga Pembelajaran........................................
BAB III METODE PEMBELAJARAN
DRILL AND PRACTICE....................................................
PENGERTIAN METODE DRILL....................................
MACAM-MACAM METODE DRILL ............................
KARAKTERISTIK METODE DRILL
(LATIHAN SIAP)........................................................
METODE DRILL/ LATIHAN SIAP
TEPAT DIGUNAKAN: ..................................................
LANGKAH-LANGKAH METODE
DRILL (LATIHAN SIAP) .............................................
BAB IV PENUTUP............................................................
KESIMPULAN................................................................
SARAN ..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................
3. BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Media pembelajaran secara umum
adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan
untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau
ketrampilan pebelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar.
Media pembelajaran dewasa ini
menjadi perbincangan yang penting bagi
semua kalangan. Bukan hanya Media
pembelajaran untuk guru saja, tetapi
semua kalangan pun akan melakukan
Media pembelajaran sebagai seorang
pekerja dan sebagainya. Media
pembelajaran sebagai seorang guru
khususnya. Dalam makalah kami, kami
akan menjabarkan tentang pengertian
pengertian media pembelajaran, tujuan,
manfaat, sumber dan alat peraga
pembelajaran
Bila kita membicarakan tentang
konsep dasar, maka bila dihubungkan
dengan media pembelajaran, maka
memiliki arti bahwa mengapa muncul
pertanyaan mengapa muncul media
pembelajaran dalam berprofesi dan harus
seperti apa media yang baik dalam
pembelajaran ini. Sebelum menjawab
pertanyaan ini, kita perlu memahami apa
arti dari Media pembelajaran itu sendiri.
Metode mengajar adalah cara
guru memberikan pelajaran dan cara murid
menerima pelajaran pada waktu pelajaran
berlangsung, baik dalam bentuk
memberitahukan atau membangkitkan.
Oleh karena itu, peranan metode
pengajaran ialah sebagai alat untuk
menciptakan proses belajar mengajar yang
kondusif. Dengan metode ini diharapkan
tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa
sehubungan dengan mengajar guru,
dengan kata lain terciptalah interaksi
edukatif antara guru dengan siswa. Dalam
interaksi ini guru berperan sebagai
penggerak atau pembimbing, sedangkan
siswa berperan sebagai penerima atau yang
dibimbing. Oleh karenanya metode
mengajar yang baik adalah metode yang
dapat menumbuhkan kegiatan belajar
siswa dan sesuai dengan kondisi
pembelajaran.
Metode pengajaran yaitu, suatu
cara penyampaian bahan pelajaran untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan, maka
fungsi metode mengajar tidak dapat
diabaikan. Karena metode mengajar
tersebut turut menentukan berhasil
tidaknya suatu proses belajar mengajar dan
merupakan bagian yang integral dalam
suatu system pengajaran.
4. Dari definisi metode mengajar,
maka metode drill and practice adalah
suatu cara mengajar dimana siswa
melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan,
agar siswa memiliki ketangkasan atau
ketrampilan yang lebih tinggi dari apa
yang dipelajari.
Rumusan masalah
1. Apa pengertian media
pembelajaran?
2. Apa tujuan media pembelajaran?
3. Apa manfaat media pembelajaran?
4. Apa sumber dan alat peraga
pembelajaran?
5. Apa pengertian Metode Drill
(latihan siap ) ?
6. Apa saja Macam-macam Metode
Drill (latihan siap)?
7. Bagaimana Karakteristik Metode
Drill (latihan siap)?
8. Bagaimana Langkah-langkah
Metode Drill (latihan siap)?
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian
media pembelajaran
2. Untuk mengetahui tujuan media
pembelajaran
3. Untuk mengetahui manfaat media
pembelajaran
4. Untuk mengetahui sumber dan alat
peraga pembelajaran
5. Untuk mengetahui pengertian
Metode Drill (latihan siap ) ?
6. Untuk mengetahui Macam-macam
Metode Drill (latihan siap)?
7. Untuk mengetahui Bagaimana
Karakteristik Metode Drill (latihan
siap)?
8. Untuk mengetahui Bagaimana
Langkah-langkah Metode Drill
(latihan siap)?
5. BAB II
PENGERTIAN MEDIA
PEMBELAJARAN, TUJUAN,
MANFAAT, SUMBER DAN ALAT
PERAGA PEMBELAJARAN
Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran secara umum
adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan
untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau
ketrampilan pebelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar.
Batasan ini cukup luas dan mendalam
mencakup pengertian sumber, lingkungan,
manusia dan metode yang dimanfaatkan
untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Sedangkan menurut Briggs (1977)
media pembelajaran adalah sarana fisik
untuk menyampaikan isi/materi
pembelajaran seperti : buku, film, video
dan sebagainya. Kemudian
menurut National Education
Associaton(1969) mengungkapkan bahwa
media pembelajaran adalah sarana
komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang-dengar, termasuk teknologi
perangkat keras.1
1
National Education Associaton(1969)
Posisi media pembelajaran. Oleh
karena proses pembelajaran merupakan
proses komunikasi dan berlangsung dalam
suatu sistem, maka media pembelajaran
menempati posisi yang cukup penting
sebagai salah satu komponen sistem
pembelajaran. Tanpa media, komunikasi
tidak akan terjadi dan proses pembelajaran
sebagai proses komunikasi juga tidak akan
bisa berlangsung secara optimal. Media
pembelajaran adalah komponen integral
dari sistem pembelajaran
Dari pendapat di atas disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat menyalurkan pesan,
dapat merangsang fikiran, perasaan, dan
kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada
diri peserta didik.
Menurut Edgar Dale, dalam dunia
pendidikan, penggunaan media
pembelajaran seringkali menggunakan
prinsip Kerucut Pengalaman, yang
membutuhkan media seperti buku teks,
bahan belajar yang dibuat oleh guru dan
“audio-visual”.2
Ada beberapa jenis media pembelajaran,
diantaranya :
2
Edgar Dale, dalam dunia pendidikan
6. 1) Media Visual : grafik, diagram,
chart, bagan, poster, kartun, komik
2) Media Audial : radio, tape
recorder, laboratorium bahasa, dan
sejenisnya
3) Projected still media : slide; over
head projektor (OHP), in focus dan
sejenisnya
4) Projected motion media : film,
televisi, video (VCD, DVD, VTR),
komputer dan sejenisnya.
Pada hakikatnya bukan media
pembelajaran itu sendiri yang menentukan
hasil belajar. Ternyata keberhasilan
menggunakan media pembelajaran dalam
proses pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar tergantung pada (1) isi pesan,
(2) cara menjelaskan pesan, dan (3)
karakteristik penerima pesan. Dengan
demikian dalam memilih dan
menggunakan media, perlu diperhatikan
ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga
faktor tersebut mampu disampaikan dalam
media pembelajaran tentunya akan
memberikan hasil yang maksimal.
Tujuan
Penggunaan media pengajaran
sangat diperlukan dalam kaitannya dengan
peningkatan mutu pendidikan khususnya
dalam pembelajaran membaca puisi.
Menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan
bahwa tujuan penggunaan media
pengajaran adalah3
1) Agar proses belajar mengajar yang
sedang berlangsung dapat berjalan
dengan tepat guna dan berdaya
guna,
2) Untuk mempermudah bagi
guru/pendidik daiam
menyampaikan informasi materi
kepada anak didik,
3) Untuk mempermudah bagi anak
didik dalam menyerap atau
menerima serta memahami materi
yang telah disampaikan oleh
guru/pendidik,
4) Untuk dapat mendorong keinginan
anak didik untuk mengetahui lebih
banyak dan mendalam tentang
materi atau pesan yang
disampaikan oleh guru/pendidik,
5) Untuk menghindarkan salah
pengertian atau salah paham antara
anak didik yang satu dengan yang
lain terhadap materi atau pesan
yang disampaikan oleh
guru/pendidik.
Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2)
menyatakan tentang tujuan pemanfaatan
media adalah 4
3
Achsin (1986:17-18)
7. Pengajaran akan lebih menarik
perhatian siswa sehingga dapat
menimbulkan motivasi,
Bahan pelajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih
dipahami,
Metode mengajar akan lebih
bervariasi, dan
Siswa akan lebih banyak
melakukan kegiatan belajar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan
penggunaan media adalah
Efektivitas dan efisiensi dalam
kegiatan belajar mengajar,
Meningkatkan motivasi belajar
siswa,
Variasi metode pembelajaran, dan
Peningkatan aktivasi siswa dalam
kegiatan belajar mengajar.
Manfaat
Secara umum manfaat penggunaan
media pengajaran dalam kegiatan belajar
mengajar, yaitu
1) Media pengajaran dapat menarik
dan memperbesar perhatian anak
didik terhadap materi pengajaran
yang disajikan,
2) Media pengajaran dapat mengatasi
perbedaan pengalaman belajar anak
4
Sudjana, dkk. (2002:2)
didik berdasarkan latar belakang
sosil ekonomi,
3) Media pengajaran dapat membantu
anak didik dalam memberikan
pengalaman belajar yang sulit
diperoleh dengan cara lain,
4) Media pengajaran dapat membantu
perkembangan pikiran anak didik
secara teratur tentang hal yang
mereka alami dalam kegiatan
belajar mengajar mereka, misainya
menyaksikan pemutaran film
tentang suatu kejadian atau
peristiwa. rangkaian dan urutan
kejadian yang mereka saksikan dan
pemutaran film tadi akan dapat
mereka pelajari secara teratur dan
berkesinambungan,
5) Media pengajaran dapat
menumbuhkan kemampuan anak
didik untuk berusaha mempelajari
sendiri berdasarkan pengalaman
dan kenyataan,
6) Media pengajaran dapat
mengurangi adanya verbalisme
dalain suatu proses (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan belaka)
(Latuheru, 1988:23-24).5
Sedangkan menurut Sadiman, dkk.
(2002:16), media pengajaran dapat
5
(Latuheru, 1988:23-24).
8. mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan
daya indera, misalnya 6
1) Obyek yang terlalu besar bisa
digantikan dengan realita, gambar,
film, atau model,
2) Obyek yang kecil bisa dibantu
dengan menggunakan proyektor,
gambar,
3) Gerak yang terlalu cepat dapat
dibantu dengan timelapse atau
high-speed photography,
4) Kejadian atau peristiwa di masa
lampau dapat ditampilkan dengan
pemutaran film, video, foto,
maupun VCD,
5) Objek yang terlalu kompleks
(misalnya mesin-mesin) dapat
disajikan dengan model, diagram,
dan lain-lain, dan
6) Konsep yang terlalu luas (misalnya
gunung berapi, gempa bumi, iklim,
dan lain-lain) dapat
divisualisasikan dalam bentuk film,
gambar, dan lain-lain.
Pemanfaatan media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar perlu
direncanakan dan dirancang secara
sistematik agar media pembelajaran itu
efektif untuk digunakan dalam proses
6
Sadiman, dkk. (2002:16)
belajar mengajar. Ada beberapa pola
pemanfaatan media pembelajaran, yaitu
1) Pemanfaatan media dalam situasi
kelas atau di dalam kelas, yaitu
media pembelajaran dimanfaatkan
untuk menunjang tercapainya
tujuan tertentu dan pemanfaatannya
dipadukan dengan proses belajar
mengajar dalam situasi kelas,
2) Pemanfaatan media di luar situasi
kelas atau di luar kelas, meliputi
Pemanfaatan secara bebas yaitu
media yang digunakan tidak
diharuskan kepada pemakai
tertentu dan tidak ada kontrol
dan pengawasan dad pembuat
atau pengelola media, serta
pemakai tidak dikelola dengan
prosedur dan pola tertentu, dan
Pemanfaatan secara terkontrol
yaitu media itu digunakan
dalam serangkaian kegiatan
yang diatur secara sistematik
untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah
ditentukan untuk dipakai oleh
sasaran pemakai (populasi
target) tertentu dengan
mengikuti pola dan prosedur
pembelajaran tertentu hingga
mereka dapat mencapai tujuan
pembelajaran tersebut,
9. 3) Pemanfaatan media secara
perorangan, kelompok atau massal,
meliputi
pemanfaatan media secara
perorangan, yaitu penggunaan
media oleh seorang saja
(sendirian saja), dan
pemanfaatan media secara
kelompok, baik kelompok kecil
(2—8 orang) maupun
kelompok besar (9—40 orang),
(4) media dapat juga digunakan
secara massal, artinya media
dapat digunakan oleh orang
yang jumlahnya puluhan,
ratusan bahkan ribuan secara
bersama-sama.
Berdasarkan pendapat tersebut di
atas, dapat dikatakan bahwa seorang guru
dalam memanfaatkan suatu media untuk
digunakan dalarn proses belajar mengajar
harus memperhatikan beberapa hal, yaitu
(1) tujuan pembelajaran yang akan
dicapai,
(2) isi materi pelajaran,
(3) strategi belajar mengajar yang
digunakan,
(4) karakteristik siswa yang
belajar.
Karakteristik siswa yang belajar
yang dimaksud adalah tingkat pengetahuan
siswa terhadap media yang digunakan,
bahasa siswa, artinya isi pesan yang
disampaikan melalui media harus
disesuaikan dengan tingkat kemampuan
berbahasa atau kosakata yang dimiliki
siswa sehingga memudahkan siswa dalam
memahami isi materi yang disampaikan
melalui media. Selain itu, penting juga
untuk memperhatikan jumlah siswa.
Artinya media yang digunakan hendaknya
disesuaikan dengan jumlah siswa yang
belajar.
Sumber Dan Alat Peraga Pembelajaran
Sumber
Sumber yaitu berbagai atau semua
sumber baik berupa data, orang dan wujut
tertentu yang dapat di gunakan siswa
dalam belajar, baik secara terpisah maupun
terkombinasi sehingga mempermuda siswa
dalam mencapai tujuan
Alat peraga Pembelajaran
Yang di maksut alat bantu
pendidikan adalah alat yang di gunakan
oleh pendidik dalam menyampaikan bahan
pendidikan/pengajaran. Alat bantu ini
lebih sering di sebut alat peraga karna
befungsi untuk membantu dalam proses
pendidikan pengajaran
Adapu beberapa contoh alat peraga
yang dapat di gunakan dalam mengajar
yaitu:
10. Gambar
Gambar adalah suatu bentuk alat
peraga yang nampaknya saling dikenal dan
saling dipakai karna gambar di senangi
oleh anak berbagai unsur, di peroleh dalam
keadaan siap pakai dan tidak menginta
waktu persiapan.
Peta
Peta biasa menolong mereka
bentuk dan letak negara-negara serta kota-
kota yang disebut al-kitab. Salah satu yang
harus di perhatikan penggunaan peta
sebagai alat peraga hanya cocok bagi anak
besar/kelas besar.
Papan tulis
Peranan papan tulis tidak kalah
pentingnya sebagai sarana mengajar.
Papan tulis dapat diterima di mana-mana
sebagai alat peraga yang efektif. Tidak
perlu manjadi seorang seniman untuk
memakai papan tulis. kalimat yang
pendek, berupa gambaran orang yang
sederhana sekali, sebuah diagram, atau
tempat persegi panjang dapat
menggabarkan orang, kota atau kejadia.
BAB IV
METODE PEMBELAJARAN DRILL
AND PRACTICE
Pengertian Metode Drill
Pembahasan metode drill sebagai
bahan kajian inti dari penulisan, perlu
diperjelas bahwa metode itu sendiri
merupakan cara yang digunakan guru
dalam membelajarkan siswa agar terjadi
interaksi dan proses belajar yang efektif
dalam pembelajaran. Setiap mengajar
memiliki karakteristik yang berbeda-beda
dalam membentuk pengalaman belajar
siswa tetapi satu dengan yang lain saling
menunjang.
Teknis pelaksanaan metode dalam
pembelajaran menurut Samsul Nizar
menyebutkan, sebagai berikut: 7
a. Sesuatu prosedur yang dipakai
untuk mencapai suatu tujuan.
b. Sesuatu teknik mengetahui
yang dipakai dalam proses
mencari ilmu pengetahuan
dari suatu materi tertentu.
c. Suatu ilmu yang merumuskan
aturan-aturan dari suatu
prosedur.
7
Samsul Nizar
11. Metode adalah prosedur tertentu
yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Proses yang harus dilakukan merupakan
rangkaian stimulasi yang tersistem dalam
satu bingkai aktifitas pembelajaran.
Keterkaitan terpadu empat komponen
dasar pembelajaran siswa, pengajar, bahan
belajar dan metode akan dapat mengantar
pada tujuan pendidikan yang diinginkan.
Suatu metode tidak hanya akan mampu
mengantarkan pada ketercapaian satu
tujuan namun bisa mempunyai fungsi
ganda atau dobel. Ketercapaian hasil
dengan prestasi yang meningkat juga
pengalaman anak didik dan guru bisa
menjadi sasaran sampingan dari
penggunaan suatu metode.
Dalam proses pembelajaran
bermacam komponen membentuk sistem
pergerakan untuk mencapai perubahan,
bermacam komponen menjadi sinergis
apabila satu sama lain mendukung dan
berkolaboratif secara aktif. Hambatan
disalah satu komponen bisa menyebabkan
adanya gangguan sehingga pembelajaran
tidak berjalan efektif. Sumitro menyatakan
Interaksi aktif antar komponen
pembelajaran dapat digambarkan sebagai
berikut, salah satunya dalam penggunaan
metode drill yakni Interaksi antar
Komponen Pembelajaran.
Pemilihan metode yang tepat
dalam membelajarkan suatu materi akan
menjadikan suatu proses pembelajaran
menjadi efektif, tujuan pembelajaran
menjadi lebih mudah tercapai. Demikian
pula memilih metode drill di sini menjadi
tepat dan efektif jika suatu tujuan dan
kompetensi pembelajaran telah diketahui.
Pengertian metode drill itu sendiri dari
segi kebahasaan adalah metode latihan
atau metode “training” yang merupakan
suatu cara mengajar yang baik untuk
menanamkan kebiasaan-kebiasaan
tertentu.
Mananamkan kebiasaan yang benar
pada anak dengan usia yang belia tidak
mudah. Pengulangan, penekanan, evaluasi
harus sering dilakukan sebab anak
terutama anak usia sekolah dasar memiliki
dunia sendiri yang mengasikkan bagi
mereka. Aktifitas motorik yang tinggi
menjadikan aktifitas kognitif akademis
dapat tertekan, terlupakan, menanamkan
kepedulian, motivasi, dan tekad untuk
mempunyai kebiasaan yang benar perlu
dilakukan secara kontinyu, dengan
sistematika proses yang panjang, konsisten
dan berulang.
Metode latihan sebagai sarana
untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan
yang telah nyata diterima. Selain itu
metode juga dapat digunakan untuk
memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan,
kesempurnaan dan keterampilan latihan
tentang sesuatu yang dipelajari. Dengan
12. melakukan secara praktis pengetahuan
tersebut dapat disempurnakan dan
dikembangkan. Dengan demikian metode
latihan bukan hanya sekedar melaksanakan
latihan secara membabi buta, bukan hanya
asal mengulang, tetapi melaksanakan
latihan dengan pengertian yang
mempunyai tujuan tertentu.
Metode drill/ latihan siap ialah
suatu metode dalam pendidikan dan
pengajaran dengan cara melatih siswa
terhadap bahan pelajaran yang sudah
diberikan. Metode ini berasal dari metode
pengajaran Herbart, yaitu metode assosiasi
dan ulangan tanggapan, yang dimaksudkan
untuk memperkuat tanggapan pelajaran
pada siswa. Pelaksanaannya secara
mekanis untuk mengajarkan berbagai mata
pelajaran dan kecakapan, sehingga
menimbulkan verbalisme pengetahuan
siswa, kebiasaan menghafal secara
mekanis tanpa pengertian.
Macam-Macam Metode Drill
Bentuk- bentuk Metode Drill dapat
direalisasikan dalam berbagai bentuk
teknik, yaitu sebagai berikut :
a. Teknik Inquiry (kerja kelompok)
Teknik ini dilakukan dengan cara
mengajar sekelompok anak didik untuk
bekerja sama dan memecahakan
masalah dengan cara mengerjakan
tugas yang diberikan.
b. Teknik Discovery (penemuan)
Dilakukan dengan melibatkan anak
didik dalam proses kegiatan mental
melalui tukar pendapat, diskusi.
c. Teknik Micro Teaching
Digunakan untuk mempersiapkan
diri anak didik sebagai calon guru
untuk menghadapi pekerjaan mengajar
di depan kelas dengan memperoleh
nilai tambah atau pengetahuan,
kecakapan dan sikap sebagai guru.
d. Teknik Modul Belajar
Digunakan dengan cara mengajar
anak didik melalui paket belajar
berdasarkan performan (kompetensi).
e. Teknik Belajar Mandiri
Dilakukan dengan cara menyuruh
anak didik agar belajar sendiri, baik di
dalam kelas maupun di luar kelas.
Karakteristik Metode Drill (Latihan Siap)
Secara umum pembelajaran dengan
metode latihan siap (drill) biasanya
digunakan agar :
a. Siswa memperoleh kecakapan
motorik, seperti mengulas,
menghafal, membuat alat-alat,
menggunakan alat/mesin,
permainan, dan atletik.
b. Siswa memperoleh kecakapan
mental, seperti melakukan
13. perkalian, menjumlah, mengenal
tanda-tanda/ simbol, dsb.
c. Assosiasi yang dibuat, seperti
hubungan huruf-huruf dalam ejaan,
penggunan simbol, membaca peta,
dsb.
d. Dalam mengajarkan kecakapan,
dengan metode latihan siap guru
harus mengetahui sifat kecakapan
itu sendiri, seperti,kecakapan
sebagai penyempurnaan dari suatu
arti dan bukan sebagai hasil proses
mekanis semata-mata. Kecakapan
tersebut dikatakan tidak benar, bila
hanya menentukan suatu hal yang
rutin yang dapat dicapai dengan
pengulangan yang tidak
menggunakan pikiran, sebab
kenyataan bertindak atau berbuat
harus sesuai dengan situasi dan
kondisi.
Metode drill/ latihan siap tepat digunakan:
1. Apabila pelajaran dimaksudkan
untuk pelajaran yang sudah
diberikan atau yang sedang
berlangsung.
2. Apabila pelajaran dimaksudkan
untuk melatih keterampilan
siswa dalam mengerjakan
sesuatu dan melatih siswa
untuk berfikir cepat.
3. Metode ini digunakan untuk
memperkuat daya tanggapan
siswa terhadap pelajaran.
Beberapa keuntungan dalam
pemanfaatan metode drill adalah sebagai
berikut:
1. Dalam waktu yang relatif singkat,
siswa dapat dengan cepat
memperoleh penguasaan dan
keterampilan yang diharapkan.
2. Dapat menanamkan pada siswa
kebiasaan belajar secara rutin dan
disiplin.
3. Siswa akan memperoleh
ketangkasan dan kemahiran dalam
melakukan sesuatu sesuai dengan
apa yang dipelajarinya.
4. Guru lebih mudah mengontrol dan
dapat membedakan antara siswa
yang disiplin dan yang kurang
memperhatikan saat
berlangsungnya pengajaran.
5. Bahan pelajaran yang diberikan
dalam suasana yang sungguh-
sungguh akan lebih kokoh tertanam
dalam daya ingat siswa, karena
seluruh fikiran, perasaan, kemauan
dikonsentrasikan pada pelajaran
yang dilatihkan.
6. Siswa akan dapat menggunakan
daya pikirnya dengan bertambah
14. baik, karena dengan pengajaran
yang baik maka siswa akan
menjadi lebih teratur dan teliti.
Adanya pengawasan, bimbingan
dan koreksi yang segera serta langsung
dari guru, memungkinkan siswa untuk
melakukan perbaikan kesalahan saat itu
juga. Hal ini dapat menghemat waktu
belajar, di samping itu juga siswa langsung
mengetahui prestasinya.
Di samping keuntungan yang ada,
ada beberapa kelemahan dalam metode ini,
antara lain:
1. Dapat menghambat inisiatif siswa,
di mana inisiatif dan minat siswa
yang berbeda dengan petunjuk
guru dianggap suatu penyimpangan
dan pelanggaran dalam pengajaran
yang diberikan.
2. Kurang memperhatikan
penyesuaiannya dengan
lingkungan.
3. Membentuk kebiasaan-kebiasaan
yang kaku dan dalam memberikan
stimulus siswa dibiasakan
bertindak otomatis.
4. Dapat menimbulkan verbalisme.
5. Latihan yang dilakukan di bawah
pengawasan yang ketat dan
suasana serius mudah sekali
menimbulkan kebosanan.
6. Latihan yang terlampau berat dapat
menimbulkan perasaan benci
dalam diri siswa, baik terhadap
pelajaran maupun terhadap guru.
Kelemahan-kelemahan di atas
dapat diatasi dengan memperhatikan hal-
hal berikut:
1. Guru mengarahkan siswa untuk
memberikan respons yang
maksimal dan reaksi yang tepat.
2. Jika terdapat kesulitan pada siswa
saat merespons, mereaksi,
hendaknya guru segera meneliti
sebab-sebab yang menimbulkan
kesulitan tersebut.
3. Berikanlah segera penjelasan-
penjelasan, baik bagi reaksi atau
respons yang betul maupun yang
salah. Hal ini perlu dilakukan agar
siswa dapat mengevaluasi
kemajuan dari latihannya.
4. Usahakan siswa memiliki
ketepatan merespons kemudian
kecepatan merespon.
5. Istilah-istilah baik berupa kata-kata
maupun kalimat-kalimat yang
digunakan dalam latihan
hendaknya dimengerti oleh siswa.
15. Langkah-langkah Metode Drill (Latihan
Siap)
Langkah-langkah penerapannya
metode drill di kelas, latihan dapat
dilakukan dalam berbagai kegiatan belajar,
baik secara lisan maupun secara tulisan,
dalam bentuk mental maupun fisik.
Meskipun metode ini dapat digunakan
dalam berbagai kegiatan belajar, tidaklah
berarti bahwa setiap metode ini harus
dipakai dalam semua aktifitas
pembelajaran. Pengggunaan metode ini
tergantung pada keperluan-keperluan
khusus, seperti pembiasaan mengerjakan
sholat, membaca al-Qur’an, dan
sejenisnya.
Sebelum melaksanakan metode
drill, guru harus mempertimbangkan
tentang sejauhmana kesiapan guru, siswa
dan pendukung lainnya yang terlibat dalam
penerapan metode ini.
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, ada beberapa hal
yang dilakukan, antara lain :
1. Rumuskan tujuan yang harus
dicapai oleh siswa
2. Tentukan dengan jelas
keterampilan secara spesifik dan
berurutan
3. Tentukan rangkaian gerakan atau
langkah yang harus dikerjakan
untuk menghindari kesalahan
4. Lakukan kegiatan pradrill sebelum
menerapkan metode ini secara
penuh
b. Tahap Pelaksanaan
1. Langkah pembukaan
Dalam langkah pembukaan,
beberapa hal yang perlu dilaksanakan
oleh guru diantaranya mengemukakan
tujuan yang harus dicapai, bentuk-
bentuk latihan yang akan dilakukan.
2. Langkah pelaksanaan
a. Memulai latihan dengan hal-hal
yang sederhana dulu
b. Ciptakan suasana yang
menyenangkan/menyejukkan
c. Yakinkan bahwa semua siswa
tertarik untuk ikut
d. Berikan kesempatan kepada siswa
untuk terus berlatih
3. Langkah mengakhiri
Apabila latihan sudah selesai, maka
guru harus terus memberikan motivasi
untuk siswa terus melakukan latihan
secara berkesinambungan sehingga
latihan yang diberikan dapat semakin
melekat, terampil dan terbiasa.
16. BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Media pembelajaran secara umum
adalah alat bantu proses belajar mengajar.
NMedia pembelajaran dewasa ini menjadi
perbincangan yang penting bagi semua
kalangan. Bukan hanya Media
pembelajaran untuk guru saja, tetapi
semua kalangan pun akan melakukan
Media pembelajaran sebagai seorang
pekerja dan sebagainya.
Bila kita membicarakan tentang
konsep dasar, maka bila dihubungkan
dengan media pembelajaran, maka
memiliki arti bahwa mengapa muncul
pertanyaan mengapa muncul media
pembelajaran dalam berprofesi dan harus
seperti apa media yang baik dalam
pembelajaran ini. Sebelum menjawab
pertanyaan ini, kita perlu memahami apa
arti dari Media pembelajaran itu sendiri.
Ada beberapa jenis media pembelajaran,
diantaranya :
1) Media Visual : grafik, diagram,
chart, bagan, poster, kartun, komik
2) Media Audial : radio, tape
recorder, laboratorium bahasa, dan
sejenisnya
3) Projected still media : slide; over
head projektor (OHP), in focus dan
sejenisnya
4) Projected motion media : film,
televisi, video (VCD, DVD, VTR),
komputer dan sejenisnya.
Sumber
Sumber yaitu berbagai atau semua
sumber baik berupa data, orang dan wujut
tertentu yang dapat di gunakan siswa
dalam belajar, baik secara terpisah maupun
terkombinasi sehingga mempermuda siswa
dalam mencapai tujuan
Alat peraga Pembelajaran
Yang di maksut alat bantu
pendidikan adalah alat yang di gunakan
oleh pendidik dalam menyampaikan bahan
pendidikan/pengajaran.
Metode drill merupakan metode
pembelajaran yang digunakan untuk
memperoleh suatu ketangkasan atau
keterampilan dari apa yang telah
dipelajari.
Macam-macam metode drill
1. Teknik Inquiry (kerja kelompok)
2. Teknik Discovery (penemuan)
3. Teknik Micro Teaching
4. Teknik Modul Belajar
5. Teknik Belajar Mandiri
Berikut karakteristik metode drill:
17. 1. Siswa memperoleh kecakapan
motorik, seperti mengulas,
menghafal, membuat alat-alat,
2. Siswa memperoleh kecakapan
mental, seperti melakukan
perkalian, menjumlah, mengenal
tanda-tanda/ simbol, dsb.
3. Assosiasi yang dibuat, seperti
hubungan huruf-huruf dalam ejaan,
penggunan simbol, membaca peta,
dsb.
Langkah-langkah metode drill
yakni sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, ada beberapa hal
yang dilakukan, antara lain :
b. Rumuskan tujuan yang harus
dicapai oleh siswa
c. Tentukan dengan jelas
keterampilan secara spesifik dan
berurutan
d. Tentukan rangkaian gerakan atau
langkah yang harus dikerjakan
untuk menghindari kesalahan
e. Lakukan kegiatan pradrill sebelum
menerapkan metode ini secara
penuh
Tahap Pelaksanaan
1. Langkah pembukaan
Dalam langkah pembukaan,
beberapa hal yang perlu dilaksanakan
oleh guru diantaranya mengemukakan
tujuan yang harus dicapai, bentuk-
bentuk latihan yang akan dilakukan.
2. Langkah pelaksanaan
Memulai latihan dengan hal-hal
yang sederhana dulu
Ciptakan suasana yang
menyenangkan/menyejukkan
Yakinkan bahwa semua siswa
tertarik untuk ikut
Berikan kesempatan kepada siswa
untuk terus berlatih
Saran
Kami menyadari dalam pembuatan
makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan masih kelemahan
sehingga dalam hal ini penulis sanngat
membuka diri untuk menerima kritik dan
saran dalam semua pembaca.
18. DAFTAR PUSTAKA
Ase S. Muchyidin, 2001. Analisis
Kebutuhan Sumber Informasi dan Sumber
Belajar. , Bahan Diklat e- Learning
Propinsi Baten tahun 2001. Dinas
Pendidikan Propinsi Banten
Asep Herry Hernawan. 2001. Sumber
Belajar: Bahan Diklat e- Learning Propinsi
Baten tahun 2001. Dinas Pendidikan
Propinsi Banten.
Gerlach S. Vernon & Donald P. Ely,
1971, Teaching & Media : A Systematic
Approach.New Jersey: Prentice hal-
Company.
Depdiknas Propinsi Banten, 2002,
Pelatihan g Guru Kelas Sekolah Dasar,
Banten: Dinas Pendidikan propinsi Banten.
Santoso S. Hamidjoyo dalam Deni
Darmawan, 2001, Computer Mediated
Communication dalam Meningkatkan
Kualitas output SDm Divlat PT. Telkom.
Bandung : Pascasarjana Unpad.
Sudirman, dkk, 1991, I Ilmu Pendidikan.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Triggs Teal. 1995. Communicating
Design in Visual Communication.
London: Basford Ltd
https://sites.google.com/site/tirtayasa/sumb
er-belajar-media-dan-alat-peraga di akses
14-09-2015
Zuhairini & Abdul Ghofur, dkk. Methodik
Pendidikan Agama. Surabaya: Usana
Offset Printing 1983.
Nasih, Ahmad Munjuin, dkk. Metode &
teknik Pembelajaran PAI. Bandung:
Refika Aditama, 2009.
Usman, Basyiruddin. Metodologi
Pembelajaran Agama Islam. Jakarta:
Ciputat Pers, 2002.