Filosofi kesederhanaan (KISS) membahas kompleksitas kehidupan sehari-hari dan ketakutan manusia untuk berpikir sederhana. Prinsip KISS adalah mencapai efek maksimal dengan cara minimalis dan mengurangi elemen yang tidak perlu, mengatur ulang yang ada, serta melakukan penelitian untuk memperoleh pengetahuan guna memecahkan masalah secara sederhana.
1. KISS (Keep It Simple Slide) - Chapter 1
Pada kesempatan ini kita akan bicara sedikit tentang filosofi KISS,
bukan artinya “ciuman” ataupun Keep It Simple Stupid yah. Gak ada
yang suka dibilang “Stupid” kan? Baiklah, “KISS” disini saya artikan
sebagai “Keep It Simple Slide”. Sebelum masuk ke tehnik membuat
slide presentasi anda menjadi simple, saya akan mengupas terlebih
dahulu filosofi “Simplicity” ini.
Everyday we are facing with complexity
Setiap hari rasanya kita berhadapan dengan kompleksitas, mulai dari
berangkat kerja dihadapkan pada macet di jalan raya, kemudian sampai
di kantor harus lihat laporan atau informasi yang terkadang sangat rumit,
belum lagi harus menyelesaikan tugas-tugas yang tidak kalah rumitnya.
Kompleksitas sudah menjadi makanan sehari-hari, sementara
kesederhanaan (baca: simplicity) menjadi hal yang sangat jarang
ditemui.
2. Okay, hidup memang rumit, tapi lebih rumit lagi kalau dibuat rumit!
Kenapa kita selalu sulit membuat sesuatu yang sederhana? Menurut
psikolog John Collard dari Institute of Human Relation di Yale University,
ada 7 (tujuh) ketakutan utama manusia:
1. Takut gagal
2. Takut pada seks
3. Takut membela diri
4. Takut mempercayai orang lain
5.Takut berpikir
6. Takut berbicara
7. Takut sendirian
Nampaknya, ketakutan berpikirlah yang membuat orang-orang sulit
sekali untuk menjadi “sederhana”. Kita cenderung mengikuti kerumitan
otak kita dan tidak mau berpikir untuk menyederhanakan suatu hal.
Saya sendiri pernah mengalami suatu kasus dimana saya diminta untuk
menyederhanakan manual dari produk yang sudah beredar di pasar.
Dan memang untuk menyederhanakan manual tersebut dibutuhkan
proses berpikir yang cukup keras. Inilah yang menyebabkan banyak
orang yang enggan menjadi “sederhana”. Takut berpikir!
Maximum effect with minimum means
Jadi, apa arti sebenarnya sebuah kesederhanaan (simplicity)? Apakah
menjadi sederhana itu sama dengan menjadi “bodoh”? Dungu
[simpleminded] atau tolol [simpleton] adalah sebutan yang negatif
tentunya. Tapi menjadi sederhana tidaklah seperti itu, dimana
dibutuhkan proses berpikir untuk membuat sesuatu menjadi sederhana.
Dasar dari kesederhanaan adalah menjadi minimalis untuk mendapatkan
kesan mewah yang maksimal. Tidak heran, sekarang banyak yang
menyukai jenis rumah dengan konsep minimalis :) Kata kuncinya adalah
LESS IS MORE!
3. 3 Langkah Mencapai Kesederhanaan
Bagaimana caranya untuk mencapai kesederhanaan? Ada 3 langkah
yang efektif untuk mewujudkannya, dimana saya singkat menjadi 3R sbb:
1. Reduce
2. Reorganize
3. Research
Kita akan membahas satu per satu untuk 3 langkah mencapai
kesederhanaan ini.
Reduce
Coba jujur pada diri sendiri, lebih suka melihat gambar iMac di sebelah
kiri atau PC di sebelah kanan? Saya pribadi lebih suka iMac, bukan
karena saya fans berat produk Apple lho, Dengan tampilan yang simple
dan sleek, iMac tentu sangat menggoda jika diletakkan diatas meja.
Sementara PC, tampil dengan kerumitan kabel yang berserakan yang
membuat kamar menjadi lebih sumpek.
Belajar dari Apple, kesederhanaan bisa berarti melakukan “Reducing” atau
pengurangan terhadap hal-hal yang tidak perlu, tanpa mengurangi
fungsinya. Apple tidak mengurangi fungsi iMac sebagai desktop
computer dengan “mengurangi” kabel yang tidak diperlukan. Bukankah
iMac masih berfungsi sama dengan PC tanpa kabel-kabel yang rumit?
Bahkan jauh lebih baik dan praktis karena kesederhanaannya. Jadi,
kurangi elemen atau hal yang tidak perlu, tanpa mengurangi fungsi.
4. Reorganize
Buat anda yang suka membaca dan koleksi buku di rumah, siapa yang
sampai hari ini bukunya masih berantakan dan tidak tertata dengan rapi
di rak buku? Apa yang terjadi jika begitu? Buku-buku terlihat banyak
sekali dan susah untuk mencari buku yang diinginkan.
Satu-satunya jalan untuk memperbaiki adalah dengan “Reorganized”
atau mengatur kembali buku-buku pada tempatnya. Dengan melakukan
“Reorganized”, tentunya buku-buku terlihat lebih sedikit dan rapi.
Akibatnya pencarian terhadap suatu buku menjadi lebih sederhana alias
mudah. Jadi, being organized itu penting untuk membuat segala
sesuatu menjadi sederhana. Got the point?
Research
5. Bayangkan seandainya Wright Bersaudara tidak pernah menemukan
pesawat terbang, apa yang terjadi dengan kehidupan umat manusia?
Perjalanan antar kota, bahkan antar benua menjadi sangat jauh dan
susah tentunya. Pengetahuan (knowledge) membuat segala sesuatu
menjadi lebih mudah dan sederhana. Untuk itulah dibutuhkan
“Research”, supaya kita mempunyai pengetahuan yang memadai untuk
memecahkan suatu masalah dengan sederhana.
Dengan melakukan “Research”, kita tidak terjebak dalam kebodohan yang
tidak diperlukan sehingga membuat suatu hal menjadi rumit. Bayangkan
jika kita tidak tahu bahwa untuk membuka pintu harus dengan kunci?
Sampai unta berpunuk 10 pun, pintu itu tidak akan terbuka bukan?
Dengan pengetahuan yang memadai, kita bisa membuat hidup ini
menjadi lebih sederhana. Kalau sudah begini, HIDUP INI INDAH toh, kata
mas Narko dalam salah satu acara di TransTV :)
Jadi, apakah masih ada yang takut untuk berpikir dan membuat segala
sesuatu menjadi sederhana jika tahu caranya? Terapkan 3 langkah
diatas, maka hidup anda pun akan menjadi lebih mudah. Saya juga
menyiapkan slide presentasi tentang filosofi kesederhanaan ini yang
dapat anda lihat di bagian bawah.
Lalu, bagaimana hubungan filosofi kesederhanaan ini dengan sebuah
presentasi? Nantikan di chapter berikutnya, dimana saya akan berbagai
tips-tips sederhana untuk membuat slide menjadi lebih sederhana (kok
jadi kayak sinetron-sinetron itu yah:)). Silahkan berbagi cerita anda
tentang kesederhanaan yang tentunya akan melengkapi artikel ini. Have
a nice comment :)