SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
KOTA HIJAU
KOTA HIJAU
Adalah kota yang ramah lingkungan yang dibangun berdasarkan keseimbangan antara
dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan, serta dimensi tata kelolanya, termasuk
kepemimpinan dan kelembagaan kota yang mantap.
8 Atribut Kota Hijau di Indonesia
1 Green Planning & Design Perencanaan dan perancangan yang beradaptasi pada biofisik
kawasan
2 Green Open Space Peningkatan kuantitas dan kualitas RTH sesuai karakteristik
kota/kabupaten dengan target 30%
3 Green Waste Usaha untuk zero waste dengan melaksanakan prinsip 3R, yaitu
mengurangi sampah/limbah, mengembangkan proses daur ulang,
dan meningkatkan nilai tambah
4 Green Transportation Pengembangan sistem transportasi yang berkelanjutan (transportasi
publik, jalur sepeda, dsb)
5 Green Water Efisiensi pemanfaatan sumber daya air
6 Green Energy Pemanfaatan sumber energi yang efisien dan ramah lingkungan
7 Green Building Bangunan hemat energi
8 Green Community Kepekaan, kepedulian, dan peran serta aktif masyarakat dalam
pengembangan atribut-atribut kota hijau
KOTA HIJAU
Delapan Atribut Kota Hijau dan Keterkaitannya Satu dengan yang Lain
KOTA HIJAU
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH)
Incentive Program
Platform Program
Perwujudan 3 (tiga) atribut kota hijau, yaitu:
green planning and design
green open space
green community.
Dasar perencanaan dan pemrograman perwujudan infrastruktur hijau
yang meliputi 5 (atribut) lainnya yakni:
green transportation
green waste
green water
green energy
green building
KOTA HIJAU
KOTA HIJAU:
cita-cita bersama yang bisa dicapai, bukan sebuah utopia
GERAKAN
KOTA
HIJAU
PEMERINTA
H PUSAT
DAN
PROVINSI
PRIVATE
SECTOR
MENDORONG
MEMPERCEPAT MEMPERLUAS
MENINGKATKAN
Pemerintah Kota/Kabupaten
bersama dengan masyarakat
(komunitas hijau)
KOTA HIJAU
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) - Karakter
INOVATIF
Orientasi pada
aksi nyata dan
solusi
berkelanjutan
untuk masalah
perkotaan
PARTISIPASIF
Kolaborasi
aktif
pemerintah
dan
masyarakat
(gerakan
kolektif kota
hijau)
SINERGI
Platform untuk
sektor-sektor,
sekaligus
Pemberdayaan
bagi seluruh
stakeholder
kota0
KEBIJAKAN
NASIONAL
Pembangunan
Perkotaan
UU 17/2007 tentang
RPJP-N 2005-2025
RPJM I
(2004-2009)
menata kembali
dan membangun
Indonesia di segala
bidang yang ditujukan
untuk
menciptakan
Indonesia yang
aman dan damai,
yang adil dan
demokratis, dan
yang tingkat
kesejahteraan
rakyatnya meningkat
RPJM ke-2
(2010 – 2014)
memantapkan
penataan kembali
Indonesia di segala
bidang dengan
menekankan upaya
peningkatan
kualitas sumber
daya manusia
termasuk
pengembangan
kemampuan ilmu dan
teknologi serta
penguatan daya saing
perekonomian.
RPJM ke-3
(2015 – 2019)
memantapkan
pembangunan
secara
menyeluruh di
berbagai bidang
dengan menekankan
pencapaian daya
saing kompetitif
perekonomian
berlandaskan
keunggulan sumber
daya alam dan
sumber daya manusia
berkualitas serta
kemampuan ilmu dan
teknologi yang terus
meningkat
RPJM ke-4
(2020 – 2024)
mewujudkan
masyarakat yang
mandiri, maju, adil,
dan makmur melalui
percepatan
pembangunan di
berbagai bidang
dengan terbangunnya
struktur
perekonomian
yang kokoh
berlandaskan
keunggulan
kompetitif di
berbagai wilayah yang
didukung oleh SDM
berkualitas dan
berdaya saing.
Target Pewujudan
RPJMN IV
2020 - 2024
kota-kota yg sdh
memenuhi SPP
(standar pelayanan
perkotaan)
kota-kota yg mjd
pusat regional/
budaya nusantara
kota-kota yg mjd
kota pusat
budaya
internasional
100% kawasan perkotaan
60% kawasan
perkotaan
RPJM-N II
2010 - 2014
kota-kota yg sdh
memenuhi SPP
kota-kota yg mjd
pusat regional
kota-kota yg mjd
kota internasional
Peningkatan kapasitas
pengelola kota dan
dukungan bagi
Penerapan tata-kelola
yang baik
RPJMN III
2015 - 2019
kota-kota yg sdh
memenuhi SPP
kota-kota yg mjd
pusat regional
kota-kota yg mjd
kota internasional
Peningkatan kapasitas
pengelola kota dan
dukungan bagi
penerapan tata-kelola
yang baik
30% kawasan
perkotaan
2025
 Telah menetetapkan Sistem Perkotaan Nasional yang
berhirarki (PKN – Pusat Kegiatan Nasional, PKW – Pusat Kegiatan
Wilayah, dan PKSN – Pusat Kegiatan Strategis Nasional)
 PKN, PKW dan PKSN merupakan pusat kegiatan (industri dan jasa) dan
simpul transportasi antar wilayah
 Memberikan arahan terhadap pengembangan infrastruktur
perkotaan dan perdesaan untuk mendukung sistem kegiatan
industri jasa berskala nasional, provinsi dan kabupaten, serta mendukung
sistem kegiatan industri/jasa di kawasan andalan
 Mengharuskan kawasan perkotaan untuk memperhatikan daya dukung
dan daya tampung lingkungan, terutama di kota-kota pantai,
metropolitan dan besar, antara lain melalui mekanisme pengendalian
PP 26/2008 RTRW-Nasional
PKN
PKW
PKSN/KOTA PERBATASAN
Keterangan :
(Catatan: PKL ditetapkan dalam RTRWP)
Pulau PKN PKW PKSN
Sumatera 9 56 4
Jawa-Bali 11 38 0
Nusa Tenggara 2 10 3
Kalimantan 5 28 10
Sulawesi 5 24 2
Maluku 2 11 4
Papua 3 11 3
Total 37 178 26
Sistem Perkotaan-Nasional
(PP 26/2008 )
PERMASALAHAN
KOTA PESISIR DI
INDONESIA
• Mobilitas penduduk yang tinggi;
• Pemukiman penduduk yang padat;
• Tingkat ekonomi dan pendidikan
masyarakat pesisir masih rendah;
• Kemajemukan penduduk;
• Masyarakat kurang kooperatif;
• Keamanan lokasi wisata masih
kurang;
• Kurangnya kesadaran masyarakat –
hidup bersih;
SOSIAL BUDAYA DAN KEAMANAN
100%
60%50%
50%
70%
Keterlibatan
Masyarakat
Lamongan
Kupang
Bagansiapiapi
Ambon
Tarakan
Sumber :
Dewan Kelautan Indonesia, 2010
TATA RUANG DAN LINGKUNGAN
• Penataan ruang wilayah pesisir tidak terpadu
• Akesibilitas dari pusat kota yang rendah
• Penataan pemukiman masyarakat yang belum teratur;
• Masalah infrastruktur dasar (Air, MCK, kebersihan dll)
• Penataan ruang yang terlambat;
• Penataan rumah yang tidak teratur;
• Kurang sensitif terhadap mitigasi bencana
• Pemanfaatan ruang lahan yang tidak sesuai RTRW
• Kebersihan lingkungan sekitar;
• Kerusakan wilayah pantai, terumbu karang dan padang
lamun;
Sumber :
Dewan Kelautan Indonesia, 2010
KELEMBAGAAN
• Kurangnya koordinasi dan keterpaduan antar instansi terkait;
• Kurang promosi;
• Pemerintah pusat belum mendukung sepenuhnya pengembangan
wisata bahari;
• Penegasan regulasi yang ada
• Tumpang tindihnya pengelolaankebijakan;
• Tidak adanya UU yang mengatur tentang Pesisir;
• Dana pengembangan pariwisata bahari terbatas;
100%
40%60%
40%
60%
Tumpang Tindih Kebijakan
Lamongan
Kupang
Bagansiapiapi
Ambon
Tarakan
Sumber : Dewan Kelautan Indonesia, 2010

Contenu connexe

Tendances

Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Septinia Silviana
 
Peta Jalan (Road Map) Sanitasi 2010 2014
Peta Jalan (Road Map) Sanitasi 2010 2014Peta Jalan (Road Map) Sanitasi 2010 2014
Peta Jalan (Road Map) Sanitasi 2010 2014
ESP Indonesia
 
Sistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalanSistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalan
Shahnaz Acrydiena
 
Slide Ruang terbuka hijau kab. Garut
Slide Ruang terbuka hijau kab. GarutSlide Ruang terbuka hijau kab. Garut
Slide Ruang terbuka hijau kab. Garut
Rizki Gumilar
 
Paparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruang
Paparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruangPaparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruang
Paparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruang
Rianuz Gombal
 

Tendances (20)

Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
 
Belajar dari Field Trip Program PLPBK Yogyakarta "Karangwaru - Ngampilan"
Belajar dari Field Trip Program PLPBK Yogyakarta "Karangwaru - Ngampilan"Belajar dari Field Trip Program PLPBK Yogyakarta "Karangwaru - Ngampilan"
Belajar dari Field Trip Program PLPBK Yogyakarta "Karangwaru - Ngampilan"
 
Peta Jalan (Road Map) Sanitasi 2010 2014
Peta Jalan (Road Map) Sanitasi 2010 2014Peta Jalan (Road Map) Sanitasi 2010 2014
Peta Jalan (Road Map) Sanitasi 2010 2014
 
Tugas etika 2 bu isma
Tugas etika 2 bu ismaTugas etika 2 bu isma
Tugas etika 2 bu isma
 
Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014
Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014
Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014
 
Sistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalanSistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalan
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Makassar
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota MakassarSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Makassar
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Makassar
 
best practice NUSP-2 Kelurahan Kuningan Kota Semarang
best practice NUSP-2 Kelurahan Kuningan Kota Semarangbest practice NUSP-2 Kelurahan Kuningan Kota Semarang
best practice NUSP-2 Kelurahan Kuningan Kota Semarang
 
Slide Ruang terbuka hijau kab. Garut
Slide Ruang terbuka hijau kab. GarutSlide Ruang terbuka hijau kab. Garut
Slide Ruang terbuka hijau kab. Garut
 
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
 
20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku rev
20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku  rev20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku  rev
20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku rev
 
20160426 keynote speech Dirjen DJCK_PUPR sosnas KOTAKU 2016-final
20160426 keynote speech Dirjen DJCK_PUPR sosnas KOTAKU 2016-final20160426 keynote speech Dirjen DJCK_PUPR sosnas KOTAKU 2016-final
20160426 keynote speech Dirjen DJCK_PUPR sosnas KOTAKU 2016-final
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Palembang
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota PalembangSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Palembang
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Palembang
 
20150626 gambaran umum p2 kp 100 0-100
20150626 gambaran umum p2 kp 100 0-10020150626 gambaran umum p2 kp 100 0-100
20150626 gambaran umum p2 kp 100 0-100
 
Kerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PU
Kerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PUKerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PU
Kerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PU
 
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
 
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
 
Paparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruang
Paparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruangPaparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruang
Paparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruang
 
Pengantar program kotaku
Pengantar program kotakuPengantar program kotaku
Pengantar program kotaku
 
3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim
3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim
3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim
 

Similaire à Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA

Ppwp 1a
Ppwp 1aPpwp 1a
Ppwp 1a
gunjul
 
Men seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaanMen seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaan
Sari Faizah
 
kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm
V_NoN
 
Presentasi musrenbang kota solok 25 maret 2014
Presentasi musrenbang kota solok   25 maret 2014 Presentasi musrenbang kota solok   25 maret 2014
Presentasi musrenbang kota solok 25 maret 2014
Anton Setiadi
 

Similaire à Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA (20)

Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pengembangan Kota Cerdas di Indonesia
Pengembangan Kota Cerdas di IndonesiaPengembangan Kota Cerdas di Indonesia
Pengembangan Kota Cerdas di Indonesia
 
Ppwp 1a
Ppwp 1aPpwp 1a
Ppwp 1a
 
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
 
Materi Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota Pendukungnya
Materi Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota PendukungnyaMateri Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota Pendukungnya
Materi Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota Pendukungnya
 
Mp 4 konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutan
Mp 4   konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutanMp 4   konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutan
Mp 4 konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutan
 
Kampanye Publik Kota Hijau
Kampanye Publik Kota HijauKampanye Publik Kota Hijau
Kampanye Publik Kota Hijau
 
Bappenas ksppn
Bappenas ksppnBappenas ksppn
Bappenas ksppn
 
Projek akhir
Projek akhirProjek akhir
Projek akhir
 
Men seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaanMen seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaan
 
Presentasi Implementasi Smart City 2021.ppt
Presentasi Implementasi Smart City 2021.pptPresentasi Implementasi Smart City 2021.ppt
Presentasi Implementasi Smart City 2021.ppt
 
Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...
Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...
Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...
 
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptxPERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
 
Sos dak 2012 transportasi perdesaan
Sos dak 2012   transportasi perdesaanSos dak 2012   transportasi perdesaan
Sos dak 2012 transportasi perdesaan
 
Rancang Perencanaan Pembangunan
Rancang Perencanaan PembangunanRancang Perencanaan Pembangunan
Rancang Perencanaan Pembangunan
 
kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm
 
Presentasi musrenbang kota solok 25 maret 2014
Presentasi musrenbang kota solok   25 maret 2014 Presentasi musrenbang kota solok   25 maret 2014
Presentasi musrenbang kota solok 25 maret 2014
 
3637 5191-1-sm
3637 5191-1-sm3637 5191-1-sm
3637 5191-1-sm
 
Presentasi Terkait SDGs Award.pptx
Presentasi Terkait SDGs Award.pptxPresentasi Terkait SDGs Award.pptx
Presentasi Terkait SDGs Award.pptx
 
Training PELD 2014
Training PELD 2014Training PELD 2014
Training PELD 2014
 

Plus de suningterusberkarya

Plus de suningterusberkarya (20)

kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdf
kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdfkalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdf
kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdf
 
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan semnas unipa surabaya
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan  semnas unipa surabayaPemetaan potensi pencemaran lingkungan  semnas unipa surabaya
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan semnas unipa surabaya
 
Jurnal waktu 2011 suning
Jurnal waktu 2011 suningJurnal waktu 2011 suning
Jurnal waktu 2011 suning
 
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
 
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA
 
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA
 
Pertemuan 12
Pertemuan 12Pertemuan 12
Pertemuan 12
 
Pertemuan 11
Pertemuan 11Pertemuan 11
Pertemuan 11
 
Pertemuan 10
Pertemuan 10Pertemuan 10
Pertemuan 10
 
Pertemuan 09
Pertemuan 09Pertemuan 09
Pertemuan 09
 
Pertemuan 04
Pertemuan 04Pertemuan 04
Pertemuan 04
 

Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA

  • 2. KOTA HIJAU Adalah kota yang ramah lingkungan yang dibangun berdasarkan keseimbangan antara dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan, serta dimensi tata kelolanya, termasuk kepemimpinan dan kelembagaan kota yang mantap. 8 Atribut Kota Hijau di Indonesia 1 Green Planning & Design Perencanaan dan perancangan yang beradaptasi pada biofisik kawasan 2 Green Open Space Peningkatan kuantitas dan kualitas RTH sesuai karakteristik kota/kabupaten dengan target 30% 3 Green Waste Usaha untuk zero waste dengan melaksanakan prinsip 3R, yaitu mengurangi sampah/limbah, mengembangkan proses daur ulang, dan meningkatkan nilai tambah 4 Green Transportation Pengembangan sistem transportasi yang berkelanjutan (transportasi publik, jalur sepeda, dsb) 5 Green Water Efisiensi pemanfaatan sumber daya air 6 Green Energy Pemanfaatan sumber energi yang efisien dan ramah lingkungan 7 Green Building Bangunan hemat energi 8 Green Community Kepekaan, kepedulian, dan peran serta aktif masyarakat dalam pengembangan atribut-atribut kota hijau
  • 3. KOTA HIJAU Delapan Atribut Kota Hijau dan Keterkaitannya Satu dengan yang Lain
  • 4. KOTA HIJAU Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Incentive Program Platform Program Perwujudan 3 (tiga) atribut kota hijau, yaitu: green planning and design green open space green community. Dasar perencanaan dan pemrograman perwujudan infrastruktur hijau yang meliputi 5 (atribut) lainnya yakni: green transportation green waste green water green energy green building
  • 5. KOTA HIJAU KOTA HIJAU: cita-cita bersama yang bisa dicapai, bukan sebuah utopia GERAKAN KOTA HIJAU PEMERINTA H PUSAT DAN PROVINSI PRIVATE SECTOR MENDORONG MEMPERCEPAT MEMPERLUAS MENINGKATKAN Pemerintah Kota/Kabupaten bersama dengan masyarakat (komunitas hijau)
  • 6. KOTA HIJAU Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) - Karakter INOVATIF Orientasi pada aksi nyata dan solusi berkelanjutan untuk masalah perkotaan PARTISIPASIF Kolaborasi aktif pemerintah dan masyarakat (gerakan kolektif kota hijau) SINERGI Platform untuk sektor-sektor, sekaligus Pemberdayaan bagi seluruh stakeholder kota0
  • 8. UU 17/2007 tentang RPJP-N 2005-2025 RPJM I (2004-2009) menata kembali dan membangun Indonesia di segala bidang yang ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dan yang tingkat kesejahteraan rakyatnya meningkat RPJM ke-2 (2010 – 2014) memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian. RPJM ke-3 (2015 – 2019) memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat RPJM ke-4 (2020 – 2024) mewujudkan masyarakat yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing.
  • 9. Target Pewujudan RPJMN IV 2020 - 2024 kota-kota yg sdh memenuhi SPP (standar pelayanan perkotaan) kota-kota yg mjd pusat regional/ budaya nusantara kota-kota yg mjd kota pusat budaya internasional 100% kawasan perkotaan 60% kawasan perkotaan RPJM-N II 2010 - 2014 kota-kota yg sdh memenuhi SPP kota-kota yg mjd pusat regional kota-kota yg mjd kota internasional Peningkatan kapasitas pengelola kota dan dukungan bagi Penerapan tata-kelola yang baik RPJMN III 2015 - 2019 kota-kota yg sdh memenuhi SPP kota-kota yg mjd pusat regional kota-kota yg mjd kota internasional Peningkatan kapasitas pengelola kota dan dukungan bagi penerapan tata-kelola yang baik 30% kawasan perkotaan 2025
  • 10.  Telah menetetapkan Sistem Perkotaan Nasional yang berhirarki (PKN – Pusat Kegiatan Nasional, PKW – Pusat Kegiatan Wilayah, dan PKSN – Pusat Kegiatan Strategis Nasional)  PKN, PKW dan PKSN merupakan pusat kegiatan (industri dan jasa) dan simpul transportasi antar wilayah  Memberikan arahan terhadap pengembangan infrastruktur perkotaan dan perdesaan untuk mendukung sistem kegiatan industri jasa berskala nasional, provinsi dan kabupaten, serta mendukung sistem kegiatan industri/jasa di kawasan andalan  Mengharuskan kawasan perkotaan untuk memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan, terutama di kota-kota pantai, metropolitan dan besar, antara lain melalui mekanisme pengendalian PP 26/2008 RTRW-Nasional
  • 11. PKN PKW PKSN/KOTA PERBATASAN Keterangan : (Catatan: PKL ditetapkan dalam RTRWP) Pulau PKN PKW PKSN Sumatera 9 56 4 Jawa-Bali 11 38 0 Nusa Tenggara 2 10 3 Kalimantan 5 28 10 Sulawesi 5 24 2 Maluku 2 11 4 Papua 3 11 3 Total 37 178 26 Sistem Perkotaan-Nasional (PP 26/2008 )
  • 13. • Mobilitas penduduk yang tinggi; • Pemukiman penduduk yang padat; • Tingkat ekonomi dan pendidikan masyarakat pesisir masih rendah; • Kemajemukan penduduk; • Masyarakat kurang kooperatif; • Keamanan lokasi wisata masih kurang; • Kurangnya kesadaran masyarakat – hidup bersih; SOSIAL BUDAYA DAN KEAMANAN 100% 60%50% 50% 70% Keterlibatan Masyarakat Lamongan Kupang Bagansiapiapi Ambon Tarakan Sumber : Dewan Kelautan Indonesia, 2010
  • 14. TATA RUANG DAN LINGKUNGAN • Penataan ruang wilayah pesisir tidak terpadu • Akesibilitas dari pusat kota yang rendah • Penataan pemukiman masyarakat yang belum teratur; • Masalah infrastruktur dasar (Air, MCK, kebersihan dll) • Penataan ruang yang terlambat; • Penataan rumah yang tidak teratur; • Kurang sensitif terhadap mitigasi bencana • Pemanfaatan ruang lahan yang tidak sesuai RTRW • Kebersihan lingkungan sekitar; • Kerusakan wilayah pantai, terumbu karang dan padang lamun; Sumber : Dewan Kelautan Indonesia, 2010
  • 15. KELEMBAGAAN • Kurangnya koordinasi dan keterpaduan antar instansi terkait; • Kurang promosi; • Pemerintah pusat belum mendukung sepenuhnya pengembangan wisata bahari; • Penegasan regulasi yang ada • Tumpang tindihnya pengelolaankebijakan; • Tidak adanya UU yang mengatur tentang Pesisir; • Dana pengembangan pariwisata bahari terbatas; 100% 40%60% 40% 60% Tumpang Tindih Kebijakan Lamongan Kupang Bagansiapiapi Ambon Tarakan Sumber : Dewan Kelautan Indonesia, 2010