SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  4
Télécharger pour lire hors ligne
BULETIN UNNES



 Diterbitkan oleh UPT Pusat Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Semarang                                               Sehat Unggul
                                                                                                                           Sejahtera

                                                Edisi I    2 Desember 2009            www.unnes.ac.id
Indikator




                                 grafis: agus




25% Dosen
Tersertifikasi
    TAHUN 2009, Ditjen Dikti
Depdiknas memberi Unnes 153
kuota orang untuk sertifikasi                   Pembantu Rektor I Unnes Prof Dr Supriadi Rustad MSi dan St. Kartono guru SMA Kolese   hon
dosen. Dari jumlah itu, 149                     De Britto memberikan tanggapan terhadap ide penggabungan UN-SNMPTN dalam diskusi
orang lulus dan selebihnya                      bulanan UPT Pusat Humas Unnes.
tidak lulus.
    Tahun sebelumnya, dida-                                                                           UN-SNMPTN
pat kuota 112 orang untuk
sertifikasi dosen. Itu termasuk
                                                           Banyak Kendala
                                                                   Teknis
28 guru besar. Satu orang
saja yang tidak lulus kala itu.
“Artinya, 25% dosen Unnes
sudah tersertifikasi,” ungkap
Rektor Prof Dr Sudijono                               IDE penggabungan Ujian Nasional (UN) dan Seleksi Nasional
Sastroatmojo saat penyerahan
sertifikat, di kampus Sekaran,                       Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) agaknya akan
Kamis ( 25/11).                                        melewati banyak batu sandungan. Bukan hanya karena baru
    Rektor juga mengimbau
para dosen agar setelah                             saja Mahkamah Agung menjatuhkan vonis yang melarang ujian
menerima sertifikat segera                           itu digelar, melainkan juga lantaran tak sedikit kesulitan teknis,
berubah yang mengarah pada
peningkatan profesionalitas.                                                                          bahkan filosofis.
                                      sulist

                                                    ITULAH benang merah yang                   beban peserta didik, terutama dari sisi
Susunan Redaksi                                 bisa ditarik dari diskusi ”Plus-Minus          dana, dan bisa menjadi upaya untuk
Pelindung: Rektor                               Penggabungan UN-SNMPTN”, Rabu                  menjaga kesinambungan antarjenjang
Pembina: Pembantu Rektor IV                     (25/11), di rektorat Universitas Negeri        pendidikan,” kata Supriadi.
Pemimpin Redaksi: Sucipto Hadi Purnomo
Redaksi: Kartika Fajar Cahyani, Sihono,
                                                Semarang (Unnes). Tampil sebagai                  Namun dari sisi teknik, lanjut
Dwi Sulistiawan, Ariyani Widyastuti,            pemantik diskusi yang digelar                  guru besar fisika ini, terdapat banyak
Agus Setyo Purnomo                              oleh UPT Pusat Humas Unnes itu                 kesulitan yang bakal mengadang.
Administrasi: Hendarni Widowati,
Alamat Redaksi:
                                                Pembantu Rektor Bidang Akademik                ”Persoalan      pertama    menyangkut
UPT Pusat Humas Unnes Lantai II Gedung H        Unnes Prof Dr Supriadi Rustad MSi              kredibilitas ujian nasional. Tak bisa
Unnes Kampus Sekaran,                           dan St Kartono, guru SMA Kolese De             dimungkiri bahwa selama ini UN
Telepon 024-8508093
E-mail: humasunnes@yahoo.co.id
                                                Britto Yogyakarta.                             sarat akan kecurangan. Akibatnya,
 Redaksi menerima kiriman berita dan artikel
                                                    ”Motif      penggabungan        ini
 sesuai dengan rubrikasi Buletin Banaran        sebenarnya mulia. Paling tidak
                                                dimaksudkan       untuk    mengurangi                                Bersambung hlm 3
2 Salam Redaksi                                                                                      Seputar Kampus
   Kami Corong!                                           Tari Klasik Potensial
   Kami Telinga!
       LAZIMNYA setiap kedatangan                           untuk Budi Pekerti
   pertama, perkenalan perlu dilakukan.
   Itu pula yang ingin kami sampaikan                                                              Kraton Serakarta Hadiningrat yang
   pada kesempatan ini.                                                                            lebih akrab dipanggil Gusti Mung
       Buletin Sekaran, yang kini                                                                  itu.
   berada di tangan Anda, merupakan                                                                     Selain Gusti Mung, tampil
   hasil metamorfosis terbitan serupa                                                              sebagai pembicara Guru Besar
   yang pernah ada, Geliat. Disebut                                                                Pendidikan Seni Unnes Prof Dr
   metamorfosis, karena ”roh” yang                                                                 Tjetjep Rohendi Rohidi MA dan
   lama tetap saja terpiara. Roh itu                                                               dosen Seni Rupa Institut Teknologi
   tak lain adalah semangat untuk                                                                  Bandung (ITB) Drs Asmujo Jono
   menjadikan media seperti ini sebagai                                                            Irianto MSn.
   corong sekaligus telinga.                                                                            Prof     Tjetjep    berpendapat,
       Corong adalah sebuah peranti                                                                kesenian merupakan perwujudan
   untuk meneriakkan suara dari                                                                    yang jelas dalam menunjukkan
   sumbernya agar bisa jelas didengar                                                              identitas sebuah bangsa yang
   khalayak. Corong bisa membuat                                                                   memiliki keluhuran budaya, baik
   suara yang semula pelan terdengar                                                               yang terbentuk karena proses sejarah
                                                    Gusti Mung                         sulist
   lebih keras.                                                                                    maupun sumber daya lingkungan
       Adapun telinga, jelas, merupakan                DI tengah-tengah arus moder-                yang ada dan dapat dimanfaatkan.
   alat buat mendengar. Mendengar                  nitas, tari klasik masih relevan sebagai             “Ia menjadi wahana bagi
   apa saja, baik yang lirih maupun                acuan dasar pembelajaran budi pekerti.          pengekalan          warisan      dan
   yang keras. Jika corong bertugas                    Dra      GKR      Koes     Murtiyah         pengembangan kreatif ke masa
   mengeluarkan, telinga berguna buat              Wandansari MPd mengemukakan                     depan,” antropolog yang kini
   memasukkan.                                     hal itu pada Seminar Nasional                   menjadi profesor tamu di Universiti
       Kalau saja kedua peranti itu                “Pengembangan Kesenian Tradisional              Pendidikan Sultan Idris Malaysia
   bisa sehat berfungsi, pastilah lahir            dalam Kebudayaan Kontemporer,”                       Adapun Asmujo tidak menampik
   sebuah kesetimbangan. Tak cuma                  di Gedung B5 kampus Universitas                 kenyataan bahwa generasi muda di
   berteriak, tapi juga mendengar;                 Negeri Semarang (Unnes) Sekaran                 kota besar tidak lagi menjadikan
   tak hanya mengeluarkan, tapi juga               Gunungpati Rabu, (18/11).                       tradisi sebagai bagian keseharian
   mendengarkan                                        “Kehalusan budi pada setiap gerak           mereka. Bahkan, katanya, mereka
       Sungguh, kami ingin menjadikan              tari klasik sudah jelas memberikan              tidak lagi paham dan tertarik pada
   Sekaran sebagai corong sekaligus                ajaran luhur tentang betapa sangat              adat istiadat dan tradisi, termasuk
   telinga: telinga kita, corong kita pula!        berharganya nilai budi pekerti,” kata           seni tradisi.
                                      shp          Pengageng Kantor Sasana Wilapa                                              sulist


 UN-SNMPTN .....                              tidak representatif sebagai tolok ukur            Sekolah Bukan Pasar itu.
                                              untuk menyeleksi calon mahasiswa,”                    Menurut       Kartono,      kalau
 Sambungan hlm 1                              ungkapnya dalam diskusi yang                      penggabungan         itu     sekadar
                                              dipandu Achiar M Permana, wartawan                meringankan      beban     kepadatan
 kepercayaan perguruan tinggi negeri          Suara Merdeka.                                    persiapan     siswa      SMA,     UN
 (PTN) terhadap UN cenderung                      Kalaupun integrasi itu dilakukan,             semestinya dikembalikan sebagai
 rendah. Implikasinya, jika benar-            kata Supriadi, paling cepat bisa                  alat pemetaan mutu pendidikan.
 benar ada integrasi, PTN memiliki            terselenggara 2012, bukan 2010                    ”Bukan penentu kelulusan yang
 kebebasan        untuk       mengakui        sebagaimana yang diberitakan di                   tak harus diselenggarakan pada
 atau sebaliknya, tidak mengakui              berbagai media selama ini. ”Karena                akhir tahun pelajaran. Bahakan jika
 kredibilitas.”                               itu, yang terpenting lebih dahulu                 mungkin, kembalikan kewenangan
     Beberapa kepala sekolah baik             bukan penggabungan, melainkan                     mengevaluasi       siswa      kepada
 negeri maupun swasta dalam forum             pengakuan.’’                                      gurunya.”
 itu juga mengungkapkan beberapa              Penuhi Prasyarat                                      Dia mengaku tidak melihat
 kecurangan yang kerap kali terjadi                                                             sisi minus penyatuan itu jika
 dalam penyelenggaraan UN.                        St Kartono menyatakan tak
                                              menampik rencana penggabungan itu                 prasyarat keandalan UN dipenuhi.
     Karena itu, menurut dia, persoalan       asalkan prasyarat menuju UN dipenuhi              ”Seluruh proses mesti standar
 yang       menyangkut      kredibilitas      terlebih dahulu. ”Penyatuan kedua                 dulu, baik menyangkut sarana,
 harus diselesaikan lebih dahulu.             ujian tersebut pasti akan berdampak               prasarana, proses, maupun tenaga
 ”Persoalan lainnya menyangkut                terhadap penghematan biaya. Siswa                 kependidikan. Selama itu belum
 karakteristik program studi tertentu         juga akan lebih menghemat energi                  standar, tidak bisa diharapkan
 di PTN. Pada program studi seni dan          sehingga tidak harus berulang-ulang               sebuah hasil evaluasi yang standar.”
 olahraga, misalnya, hasil UN tentu           mengikuti try out,” kata penulis buku                                                shp
Agenda                                                                                Seputar Kampus                       3
     Kuliah Umum                                                                                              Kerja Sama
 Fakultas Ekonomi                                                                                           Unnes-Jepang
    FAKULTAS        Ekonomi
Unnes     akan    menyeleng-                                                                                    Universitas      Negeri
garakan     ku-liah    umum                                                                                 Semarang (Unnes) men-
“Kewirausahaan Mahasiswa                                                                                    jajaki kerja sama dengan
Menuju Mahasiswa Sutera:                                                                                    Asian Urban Information
Mengubah Loyang Menjadi                                                                                     Centre of Kobe (AUICK)
Emas”, Kamis (3/12/09) pukul                                                                                Jepang untuk mewujudkan
08.00 di Auditorium kam-                                                                                    Unnes sebagai universitas
pus Sekaran. Pembicara Prof                                                                                 konservasi.
Dr Haryono Suyono (mantan         Rektor Unnes menanam pohon dibantu Kepala Dinas Kehutanan Jateng.   hon       “Kami tengah merintis
Menteri Lingkungan Hidup,                                                                                   kerja sama dengan AUICK
Ketua Yayasan Damandiri-
                                        Unnes Menanam                                                       dan menggandeng Yayas-

                                         Sejuta Harapan
Jakarta). Acara akan diikuti                                                                                an Damandiri sebagai
dosen, mahasiswa FE angka-                                                                                  fasilitator,” kata Pembantu
tan 2009, dan tamu undangan.                                                                                Rektor I Unnes Supriadi
                        shp           “SATU orang satu pohon,            harapan,” katanya.                 Rustad SEai menerima
                                  sejuta harapan”. Itulah slogan             Acara itu merupakan            kunjungan           Direktur
       Nulis Kreatif              program Hari Menanam Pohon             hasil kolaborasi tiga institusi.   AUICK Prof Hirofumi
                                  Indonesia dan Bulan Menanam            Unnes sebagai penyedia lahan       Ando di Rektorat Unnes
ala Kambing Jantan                Nasional yang dihelat di               tanam dan Dinas Kehutanan          Semarang, Rabu (18/11).
    LABORATORIUM Ju-              Universitas Negeri Semarang            serta BP DAS Pemali Jerutan        AUICK merupakan lem-
rnalistik Jurusan Bahasa dan      (Unnes) kampus Sekaran,                menyediakan 6.000 bibit            baga sosial di Kobe,
Sastra Indonesia FBS Unnes        Sabtu (28/11).                         tanaman dari berbagai jenis.       Jepang yang memfokuskan
akan menggelar talk show (pen-        Dalam     sambutan     saat            Kepala Dinas Kehutanan         pada penelitian tentang
tas bincang) “Nulis Kreatif ala   upacara pembukaan, Rektor              Jateng, Dr Ir Sri Puryono KS       urbanisasi dan dampak
Kambing Jantan” bersama Ra-       Unnes Prof Dr Sudijono                 MP mengungkapkan, kerusa-          yang ditimbulkan oleh
ditya Dika (penulis sekenario     Sastroatmodjo MSi memparkan            kan hutan yang terjadi saat ini    urbanisasi.
film dan novel), Sucipto Hadi     tentang rangkaian filosofi             pada skala yang sangat luas.           Ia mengatakan kerja
Purnomo (Unnes), dan Budi         satu orang satu pohon. “Jika           Bahkan kemampuan hutan             sama yang akan dilakukan
Maryono (novelis). Acara di-      satu orang yang merupakan              sebagai paru-paru dunia            akan difokuskan pada hal
helat Minggu (20/12) pukul        bagian dari keluarga menanam           sudah hilang. “Sungguh             tersebut, misalnya terkait
09.00 di gedung FBS Unnes.        satu pohon, satu keluarga              ironis ketika aktifitas industri   penataan lingkungan per-
Kegiatan ini terbuka untuk        itu akan menjadi menanam               yang menghasilkan gas              kotaan,       pemberdayaan
mahasiswa, guru, dosen, dan       satu    halaman.     Kemudian          rumah kaca meningkat, hutan        masyarakat       di    suatu
masyarakat umum. Informasi        berlanjut satu desa, kabupaten,        yang berperan mengabsorbsi         wilayah, dan konservasi
081575765931(Deni). agus          seterusnya sampai satu negara          gas tersebut justru mengalami      lingkungan.
                                  yang disebut sebagai menanam           kerusakan.”            agus/shp                        sulist


          Pengukuhan              Mayoritas Dosen Kesulitan Buat Artikel Ilmiah
              Wiyanto                 MAYORITAS            dosen                              (Unnes) kampus Sekaran.
          dan Samsudi             mengalami kesulitan ketika                                      Pengelola jurnal terakre-
                                  hendak membuat artikel                                      ditasi itu juga mengemukakan,
    Dr Wiyanto MSi, dosen Ju-     ilmiah berdasarkan penelitian                               penulis artikel harus pandai
rusan FIsika Fakultas Matema-     yang telah mereka lakukan.                                  memilih unsur utama dalam
tika dan Ilmu pengahuan Alam      Akbatnya, hingga sekarang                                   laporan sesuai dengan gaya
(MIPA) akan dikukuhkan            frekuensi pemuatan artikel                                  selingkung jurnal yang dituju.
sebagai guru besar, Selasa        tersebut     di   jurnal-jurnal                             ”Selain itu, mencermati
(15/12) di auditorium kampus      terakreditasi       ter-golong                              unsur utama seperti abstrak,
Sekaran. Bersama Wiyanto,         rendah.                                                     kata kunci, pendahuluan,
akan dikukuhkan pula Dr Sam-          ”Membuat artikel dari Akhmad Mukhadis              tika metode, hasil, pembahasan,
sudi MPd, dari Jurusan Teknik     laporan penelitian semestinya                               simpulan dan saran, serta
Mesin Fakultas Teknik (FT)        dengan melakukan penulisan kembali           daftar pustaka,” kata reviewer jurnal ilmiah
untuk jabatan yang sama. Up-      (rewriting), bukan dengan membuat ringkasan  Dikti itu.
acara pengukuhan akan dip-        (summary),” ungkap Akhmad Mukhadis,              Dalam seminar yang dihadiri ratusan
impim oleh Rektor Prof Dr         guru besar Univer-sitas Negeri Malang dalam  mahasiswa program pascasarjana Unnes itu
Sudijono Sastroatmodjo MSi        Seminar Nasional “Strategi Publikasi Karya   tampil pula belasan pemakalah pendamping.
selaku ketua senat.      shp      Ilmiah Tesis dan Disertasi.” Selasa (24/11), Para pemakalah itu merupakan alumni S2
                                  di auditorium Universitas Negeri Semarang    dan S3 Unnes.                       agus/shp
4   Profil
                                           Wiyanto
                                           Agar Fisika Lebih Disukai
                                           TANGGAL 15 Desember mendatang, Dr Wiyanto MSi akan dikukuhkan
                                           sebagai guru besar pendidikan fisika. Lelaki kelahiran Wonosobo, 12 Oktober
                                           1963 ini akan menyampaikan pidato pengukuhan “Pembelajaran Fisika untuk
                                           Mengembangkan Kompetensi Unggul”.Berikut petikan perbincangan Buletin
                                           Sekaran dengan Pembantu Dekan I FMIPA Unnes ini.
                                           Kenapa Anda mengangkat topik ini?              diarahkan pada keterampilan kerja.
                                           Ini berangkat dari hasil survei yang           Tentang siswa yang memenangi olimpiade
                                           dilakukan oleh Internasional of Physics        fisika?
                                           (IOP) yang berkedudukan di Amerika.            Mereka yang juara belum tentu melanjutkan
                                             Berdasarkan survei terhadap lulusan          studi ke bidang fisika. Mereka memang
                                                  fisika yang sudah bekerja selama        benar menyukai fisika atau hanya menyukai
                                                       sepuluh tahun di Negeri            kejuaraan itu, itu perlu dicermati. Bagus
                                                            Paman Sam, keterampilan       sekali kalau yang menang itu benar-benar
                                                                 yang paling banyak       menyukai fisika, melanjutkan S1 fisika, dan
                                                                 digunakan di tempat      menjadi ahli fisika. Namun tampaknya itu
                                                              bekerja adalah problem      belum sepenuhnya terjadi.
                                                          solving (pemecahan masalah).    Ada strategi untuk menjadikan fisika lebih
                                                      Kedua, bekerja sama dalam tim       bermakna?
                                                 dan yang ketiga berkomunikasi.           Perlu digalakkan penggunaan strategi
                                             Penguasaan konsep justru ada di urutan       inkuiri (penemuan). Siswa harus mencari
                                             kelima. Karena itulah, dalam pidato          sendiri. Dengan proses itu, siswa bisa
                                            pengukuhan, saya ingin mengemukakan           menemukan sendiri. Tidak malah dibebani
                                            tentang pemecahan masalah dalam               dengan banyak latihan sehingga siswa
                                           pengajaran fisika.                             hanya menghafal dan menjadikan hal itu
                                           Apa keprihatinan terbesar Anda di bidang       sebagai beban.
       Prof Dr WIYANTO
       Pendidikan:
                                           pengajaran fisika?                             Bagaimana pula menjadikan fisika sebagai
                                           Pelajaran ini selama ini terjebak pada         pelajaran mengasyikan?
         IKIP Semarang, Jurusan
                                           rutinitas belaka. Pelajaran hanya bergerak     Contohnya dengan melakukan kegiatan
         Pendidikan Fisika, 1987
         ITB Jurusan Fisika, 1993          dari guru menuliskan rumus, memberikan         laboratorium secara bersama-sama. Bisa
         UPI Pendidikan IPA, 2005          contoh soal, kemudian memberikan               pula di alam terbuka. Misalnya mengukur
                                           soal latihan. Semestinya tidak seperti         kecepatan mobil dengan menggunakan stop
                                           itu. Pelajaran seharusnya menggunakan          watch. Ini akan lebih mengasyikan jika
                                           pendekatan proses supaya siswa bisa            dilakukan di lapangan daripada di dalam
                                           menemukan sendiri konsep, bukan sekadar        ruangan yang hanya dengan menggunakan
                                           menerima. Makanya, pelajaran fisika perlu      rumus dan contoh soal.               agus/shp
Podium
                        SEMENJAK
                     kecil saya suka
                     menenggak       air
                                             Air Kendi dan Jahatnya Saya                  ringan hati meraih kendi itu dan langsung
                     kendi. Tanpa gelas,        Oleh Sucipto Hadi Purnomo                 menenggaknya. Saya tak tahu persis,
                     tanpa     cangkir,                                                   apakah kanak-kanak zaman sekarang lebih
                     langsung gleg…        menyegarkan itu.                               suka minum air dalam kemasan plastik
                     gleg…      gleg…          Di Semarang, pada paruh pertama 90-        ketimbang air kendi, sebagaimana di kota-
    terasalah kesegarannya, hilanglah      an, saya masih menemu pemandangan              kota orang berseminar tentang konservasi,
    rasa haus di kerongkongan.             serupa. Di pinggir jalan Banjirkanal Barat,    tapi pada saat bersamaan justru ikut
        Kenikmatan macam begitu            di depan rumah penduduk, saya masih            menambah sampah plastik lewat kemasan
    kian sering kureguk pada musim         mendapati kendi berisi air. Siapa pun boleh    air mineral yang menemani forum mereka.
    kemarau. Lebih-lebih ketika keri-      meminumnya, tak terkecuali –bahkan                 Dan kini, setiap kali pulang di desa,
    ngat berlelehan di badan selepas       terutama—para tukang becak.                    saya lebih sering minum air dalam galon
    main bola.                                 Entahlah, apakah ”fasilitas umum” itu      atau air dalam kemasan plastik. Untuk itu,
        Untuk beroleh kenikmatan           sekarang masih ada. Apakah di desa saya        sungguh saya merasa berdosa pada ibu
    macam begitu, saya bisa mendapat-      juga, di rumah siapa saja, setiap anak masih   saya. Betapa jahatnya saya karena diam-
    kan di mana saja, kapan saja.          bisa merasakan kenikmatan sederhana            diam curiga, jangan-jangan air godokan
    Tak mesti pulang dulu. Sebab, di       yang pernah saya rasakan dulu?                 ibu saya yang dimasukkan ke kendi tak
    setiap rumah di desa saya selalu           Kalaupun masih, pastilah tak seperti       higienis lagi, kalah higienis daripada air
    tersedia minuman segar, gratis, dan    ketika saya kecil dulu yang bisa dengan        dalam kemasan plastik.*

Contenu connexe

Similaire à Buletin Sekaran Edisi 1

Pemikiran kritis guru_besar_bidang_sastra
Pemikiran kritis guru_besar_bidang_sastraPemikiran kritis guru_besar_bidang_sastra
Pemikiran kritis guru_besar_bidang_sastraDevi Dinanti
 
SMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkk
SMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkkSMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkk
SMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkksekolah maya
 
POTENTIA 2nd edition. POTENTIA edisi ke 2
POTENTIA 2nd edition. POTENTIA edisi ke 2POTENTIA 2nd edition. POTENTIA edisi ke 2
POTENTIA 2nd edition. POTENTIA edisi ke 2Vonny Wiyani
 
Gerakan rehabilitasi berbasis masyarakat
Gerakan rehabilitasi berbasis masyarakatGerakan rehabilitasi berbasis masyarakat
Gerakan rehabilitasi berbasis masyarakatmanysa
 
Laporan PkM SMK Penerbangan_Luthfir Rahman_3 Oktober 2022.docx
Laporan PkM SMK Penerbangan_Luthfir Rahman_3 Oktober 2022.docxLaporan PkM SMK Penerbangan_Luthfir Rahman_3 Oktober 2022.docx
Laporan PkM SMK Penerbangan_Luthfir Rahman_3 Oktober 2022.docxAgathaPutri12
 
Makalah ILMU BUDAYA DASAR periode 3
Makalah ILMU BUDAYA DASAR periode 3Makalah ILMU BUDAYA DASAR periode 3
Makalah ILMU BUDAYA DASAR periode 3Sherry Putri
 
Sejarah singkat berdiri unsrit
Sejarah singkat berdiri unsritSejarah singkat berdiri unsrit
Sejarah singkat berdiri unsritDodi Azhari
 
Undangan seminar dan wisuda juz 30
Undangan seminar dan wisuda juz 30Undangan seminar dan wisuda juz 30
Undangan seminar dan wisuda juz 30Slamet Zakaria
 
Brosur seminar
Brosur seminarBrosur seminar
Brosur seminarharisv9
 
Makalah media rekam islam
Makalah media rekam islamMakalah media rekam islam
Makalah media rekam islamendarriyanti
 
Analisis-Kelayakan-Ekonomi-Pembangunan-Jalan-Pontolo-Ombulodata-Molingkapoto-...
Analisis-Kelayakan-Ekonomi-Pembangunan-Jalan-Pontolo-Ombulodata-Molingkapoto-...Analisis-Kelayakan-Ekonomi-Pembangunan-Jalan-Pontolo-Ombulodata-Molingkapoto-...
Analisis-Kelayakan-Ekonomi-Pembangunan-Jalan-Pontolo-Ombulodata-Molingkapoto-...DewaSatriaBW
 
Buletin Sekaran (Unnes) Edisi 5
Buletin Sekaran (Unnes) Edisi 5 Buletin Sekaran (Unnes) Edisi 5
Buletin Sekaran (Unnes) Edisi 5 Agus SP (Unnes)
 
Cover, daftar isi , kata pengantar
Cover, daftar isi , kata pengantarCover, daftar isi , kata pengantar
Cover, daftar isi , kata pengantaralankinata
 

Similaire à Buletin Sekaran Edisi 1 (20)

Pemikiran kritis guru_besar_bidang_sastra
Pemikiran kritis guru_besar_bidang_sastraPemikiran kritis guru_besar_bidang_sastra
Pemikiran kritis guru_besar_bidang_sastra
 
SMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkk
SMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkkSMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkk
SMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkk
 
POTENTIA edisi 9
POTENTIA edisi 9POTENTIA edisi 9
POTENTIA edisi 9
 
POTENTIA 9
POTENTIA 9POTENTIA 9
POTENTIA 9
 
POTENTIA 2nd edition. POTENTIA edisi ke 2
POTENTIA 2nd edition. POTENTIA edisi ke 2POTENTIA 2nd edition. POTENTIA edisi ke 2
POTENTIA 2nd edition. POTENTIA edisi ke 2
 
Potentia edisi 2
Potentia edisi 2Potentia edisi 2
Potentia edisi 2
 
Gerakan rehabilitasi berbasis masyarakat
Gerakan rehabilitasi berbasis masyarakatGerakan rehabilitasi berbasis masyarakat
Gerakan rehabilitasi berbasis masyarakat
 
Tesis lisan kantola di kabupaten muna
Tesis lisan kantola di kabupaten munaTesis lisan kantola di kabupaten muna
Tesis lisan kantola di kabupaten muna
 
Laporan PkM SMK Penerbangan_Luthfir Rahman_3 Oktober 2022.docx
Laporan PkM SMK Penerbangan_Luthfir Rahman_3 Oktober 2022.docxLaporan PkM SMK Penerbangan_Luthfir Rahman_3 Oktober 2022.docx
Laporan PkM SMK Penerbangan_Luthfir Rahman_3 Oktober 2022.docx
 
Tugas makalah ibd
Tugas makalah ibdTugas makalah ibd
Tugas makalah ibd
 
Luar kelas1
Luar kelas1Luar kelas1
Luar kelas1
 
Makalah ILMU BUDAYA DASAR periode 3
Makalah ILMU BUDAYA DASAR periode 3Makalah ILMU BUDAYA DASAR periode 3
Makalah ILMU BUDAYA DASAR periode 3
 
1283295877
12832958771283295877
1283295877
 
Sejarah singkat berdiri unsrit
Sejarah singkat berdiri unsritSejarah singkat berdiri unsrit
Sejarah singkat berdiri unsrit
 
Undangan seminar dan wisuda juz 30
Undangan seminar dan wisuda juz 30Undangan seminar dan wisuda juz 30
Undangan seminar dan wisuda juz 30
 
Brosur seminar
Brosur seminarBrosur seminar
Brosur seminar
 
Makalah media rekam islam
Makalah media rekam islamMakalah media rekam islam
Makalah media rekam islam
 
Analisis-Kelayakan-Ekonomi-Pembangunan-Jalan-Pontolo-Ombulodata-Molingkapoto-...
Analisis-Kelayakan-Ekonomi-Pembangunan-Jalan-Pontolo-Ombulodata-Molingkapoto-...Analisis-Kelayakan-Ekonomi-Pembangunan-Jalan-Pontolo-Ombulodata-Molingkapoto-...
Analisis-Kelayakan-Ekonomi-Pembangunan-Jalan-Pontolo-Ombulodata-Molingkapoto-...
 
Buletin Sekaran (Unnes) Edisi 5
Buletin Sekaran (Unnes) Edisi 5 Buletin Sekaran (Unnes) Edisi 5
Buletin Sekaran (Unnes) Edisi 5
 
Cover, daftar isi , kata pengantar
Cover, daftar isi , kata pengantarCover, daftar isi , kata pengantar
Cover, daftar isi , kata pengantar
 

Buletin Sekaran Edisi 1

  • 1. BULETIN UNNES Diterbitkan oleh UPT Pusat Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Semarang Sehat Unggul Sejahtera Edisi I 2 Desember 2009 www.unnes.ac.id Indikator grafis: agus 25% Dosen Tersertifikasi TAHUN 2009, Ditjen Dikti Depdiknas memberi Unnes 153 kuota orang untuk sertifikasi Pembantu Rektor I Unnes Prof Dr Supriadi Rustad MSi dan St. Kartono guru SMA Kolese hon dosen. Dari jumlah itu, 149 De Britto memberikan tanggapan terhadap ide penggabungan UN-SNMPTN dalam diskusi orang lulus dan selebihnya bulanan UPT Pusat Humas Unnes. tidak lulus. Tahun sebelumnya, dida- UN-SNMPTN pat kuota 112 orang untuk sertifikasi dosen. Itu termasuk Banyak Kendala Teknis 28 guru besar. Satu orang saja yang tidak lulus kala itu. “Artinya, 25% dosen Unnes sudah tersertifikasi,” ungkap Rektor Prof Dr Sudijono IDE penggabungan Ujian Nasional (UN) dan Seleksi Nasional Sastroatmojo saat penyerahan sertifikat, di kampus Sekaran, Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) agaknya akan Kamis ( 25/11). melewati banyak batu sandungan. Bukan hanya karena baru Rektor juga mengimbau para dosen agar setelah saja Mahkamah Agung menjatuhkan vonis yang melarang ujian menerima sertifikat segera itu digelar, melainkan juga lantaran tak sedikit kesulitan teknis, berubah yang mengarah pada peningkatan profesionalitas. bahkan filosofis. sulist ITULAH benang merah yang beban peserta didik, terutama dari sisi Susunan Redaksi bisa ditarik dari diskusi ”Plus-Minus dana, dan bisa menjadi upaya untuk Pelindung: Rektor Penggabungan UN-SNMPTN”, Rabu menjaga kesinambungan antarjenjang Pembina: Pembantu Rektor IV (25/11), di rektorat Universitas Negeri pendidikan,” kata Supriadi. Pemimpin Redaksi: Sucipto Hadi Purnomo Redaksi: Kartika Fajar Cahyani, Sihono, Semarang (Unnes). Tampil sebagai Namun dari sisi teknik, lanjut Dwi Sulistiawan, Ariyani Widyastuti, pemantik diskusi yang digelar guru besar fisika ini, terdapat banyak Agus Setyo Purnomo oleh UPT Pusat Humas Unnes itu kesulitan yang bakal mengadang. Administrasi: Hendarni Widowati, Alamat Redaksi: Pembantu Rektor Bidang Akademik ”Persoalan pertama menyangkut UPT Pusat Humas Unnes Lantai II Gedung H Unnes Prof Dr Supriadi Rustad MSi kredibilitas ujian nasional. Tak bisa Unnes Kampus Sekaran, dan St Kartono, guru SMA Kolese De dimungkiri bahwa selama ini UN Telepon 024-8508093 E-mail: humasunnes@yahoo.co.id Britto Yogyakarta. sarat akan kecurangan. Akibatnya, Redaksi menerima kiriman berita dan artikel ”Motif penggabungan ini sesuai dengan rubrikasi Buletin Banaran sebenarnya mulia. Paling tidak dimaksudkan untuk mengurangi Bersambung hlm 3
  • 2. 2 Salam Redaksi Seputar Kampus Kami Corong! Tari Klasik Potensial Kami Telinga! LAZIMNYA setiap kedatangan untuk Budi Pekerti pertama, perkenalan perlu dilakukan. Itu pula yang ingin kami sampaikan Kraton Serakarta Hadiningrat yang pada kesempatan ini. lebih akrab dipanggil Gusti Mung Buletin Sekaran, yang kini itu. berada di tangan Anda, merupakan Selain Gusti Mung, tampil hasil metamorfosis terbitan serupa sebagai pembicara Guru Besar yang pernah ada, Geliat. Disebut Pendidikan Seni Unnes Prof Dr metamorfosis, karena ”roh” yang Tjetjep Rohendi Rohidi MA dan lama tetap saja terpiara. Roh itu dosen Seni Rupa Institut Teknologi tak lain adalah semangat untuk Bandung (ITB) Drs Asmujo Jono menjadikan media seperti ini sebagai Irianto MSn. corong sekaligus telinga. Prof Tjetjep berpendapat, Corong adalah sebuah peranti kesenian merupakan perwujudan untuk meneriakkan suara dari yang jelas dalam menunjukkan sumbernya agar bisa jelas didengar identitas sebuah bangsa yang khalayak. Corong bisa membuat memiliki keluhuran budaya, baik suara yang semula pelan terdengar yang terbentuk karena proses sejarah Gusti Mung sulist lebih keras. maupun sumber daya lingkungan Adapun telinga, jelas, merupakan DI tengah-tengah arus moder- yang ada dan dapat dimanfaatkan. alat buat mendengar. Mendengar nitas, tari klasik masih relevan sebagai “Ia menjadi wahana bagi apa saja, baik yang lirih maupun acuan dasar pembelajaran budi pekerti. pengekalan warisan dan yang keras. Jika corong bertugas Dra GKR Koes Murtiyah pengembangan kreatif ke masa mengeluarkan, telinga berguna buat Wandansari MPd mengemukakan depan,” antropolog yang kini memasukkan. hal itu pada Seminar Nasional menjadi profesor tamu di Universiti Kalau saja kedua peranti itu “Pengembangan Kesenian Tradisional Pendidikan Sultan Idris Malaysia bisa sehat berfungsi, pastilah lahir dalam Kebudayaan Kontemporer,” Adapun Asmujo tidak menampik sebuah kesetimbangan. Tak cuma di Gedung B5 kampus Universitas kenyataan bahwa generasi muda di berteriak, tapi juga mendengar; Negeri Semarang (Unnes) Sekaran kota besar tidak lagi menjadikan tak hanya mengeluarkan, tapi juga Gunungpati Rabu, (18/11). tradisi sebagai bagian keseharian mendengarkan “Kehalusan budi pada setiap gerak mereka. Bahkan, katanya, mereka Sungguh, kami ingin menjadikan tari klasik sudah jelas memberikan tidak lagi paham dan tertarik pada Sekaran sebagai corong sekaligus ajaran luhur tentang betapa sangat adat istiadat dan tradisi, termasuk telinga: telinga kita, corong kita pula! berharganya nilai budi pekerti,” kata seni tradisi. shp Pengageng Kantor Sasana Wilapa sulist UN-SNMPTN ..... tidak representatif sebagai tolok ukur Sekolah Bukan Pasar itu. untuk menyeleksi calon mahasiswa,” Menurut Kartono, kalau Sambungan hlm 1 ungkapnya dalam diskusi yang penggabungan itu sekadar dipandu Achiar M Permana, wartawan meringankan beban kepadatan kepercayaan perguruan tinggi negeri Suara Merdeka. persiapan siswa SMA, UN (PTN) terhadap UN cenderung Kalaupun integrasi itu dilakukan, semestinya dikembalikan sebagai rendah. Implikasinya, jika benar- kata Supriadi, paling cepat bisa alat pemetaan mutu pendidikan. benar ada integrasi, PTN memiliki terselenggara 2012, bukan 2010 ”Bukan penentu kelulusan yang kebebasan untuk mengakui sebagaimana yang diberitakan di tak harus diselenggarakan pada atau sebaliknya, tidak mengakui berbagai media selama ini. ”Karena akhir tahun pelajaran. Bahakan jika kredibilitas.” itu, yang terpenting lebih dahulu mungkin, kembalikan kewenangan Beberapa kepala sekolah baik bukan penggabungan, melainkan mengevaluasi siswa kepada negeri maupun swasta dalam forum pengakuan.’’ gurunya.” itu juga mengungkapkan beberapa Penuhi Prasyarat Dia mengaku tidak melihat kecurangan yang kerap kali terjadi sisi minus penyatuan itu jika dalam penyelenggaraan UN. St Kartono menyatakan tak menampik rencana penggabungan itu prasyarat keandalan UN dipenuhi. Karena itu, menurut dia, persoalan asalkan prasyarat menuju UN dipenuhi ”Seluruh proses mesti standar yang menyangkut kredibilitas terlebih dahulu. ”Penyatuan kedua dulu, baik menyangkut sarana, harus diselesaikan lebih dahulu. ujian tersebut pasti akan berdampak prasarana, proses, maupun tenaga ”Persoalan lainnya menyangkut terhadap penghematan biaya. Siswa kependidikan. Selama itu belum karakteristik program studi tertentu juga akan lebih menghemat energi standar, tidak bisa diharapkan di PTN. Pada program studi seni dan sehingga tidak harus berulang-ulang sebuah hasil evaluasi yang standar.” olahraga, misalnya, hasil UN tentu mengikuti try out,” kata penulis buku shp
  • 3. Agenda Seputar Kampus 3 Kuliah Umum Kerja Sama Fakultas Ekonomi Unnes-Jepang FAKULTAS Ekonomi Unnes akan menyeleng- Universitas Negeri garakan ku-liah umum Semarang (Unnes) men- “Kewirausahaan Mahasiswa jajaki kerja sama dengan Menuju Mahasiswa Sutera: Asian Urban Information Mengubah Loyang Menjadi Centre of Kobe (AUICK) Emas”, Kamis (3/12/09) pukul Jepang untuk mewujudkan 08.00 di Auditorium kam- Unnes sebagai universitas pus Sekaran. Pembicara Prof konservasi. Dr Haryono Suyono (mantan Rektor Unnes menanam pohon dibantu Kepala Dinas Kehutanan Jateng. hon “Kami tengah merintis Menteri Lingkungan Hidup, kerja sama dengan AUICK Ketua Yayasan Damandiri- Unnes Menanam dan menggandeng Yayas- Sejuta Harapan Jakarta). Acara akan diikuti an Damandiri sebagai dosen, mahasiswa FE angka- fasilitator,” kata Pembantu tan 2009, dan tamu undangan. Rektor I Unnes Supriadi shp “SATU orang satu pohon, harapan,” katanya. Rustad SEai menerima sejuta harapan”. Itulah slogan Acara itu merupakan kunjungan Direktur Nulis Kreatif program Hari Menanam Pohon hasil kolaborasi tiga institusi. AUICK Prof Hirofumi Indonesia dan Bulan Menanam Unnes sebagai penyedia lahan Ando di Rektorat Unnes ala Kambing Jantan Nasional yang dihelat di tanam dan Dinas Kehutanan Semarang, Rabu (18/11). LABORATORIUM Ju- Universitas Negeri Semarang serta BP DAS Pemali Jerutan AUICK merupakan lem- rnalistik Jurusan Bahasa dan (Unnes) kampus Sekaran, menyediakan 6.000 bibit baga sosial di Kobe, Sastra Indonesia FBS Unnes Sabtu (28/11). tanaman dari berbagai jenis. Jepang yang memfokuskan akan menggelar talk show (pen- Dalam sambutan saat Kepala Dinas Kehutanan pada penelitian tentang tas bincang) “Nulis Kreatif ala upacara pembukaan, Rektor Jateng, Dr Ir Sri Puryono KS urbanisasi dan dampak Kambing Jantan” bersama Ra- Unnes Prof Dr Sudijono MP mengungkapkan, kerusa- yang ditimbulkan oleh ditya Dika (penulis sekenario Sastroatmodjo MSi memparkan kan hutan yang terjadi saat ini urbanisasi. film dan novel), Sucipto Hadi tentang rangkaian filosofi pada skala yang sangat luas. Ia mengatakan kerja Purnomo (Unnes), dan Budi satu orang satu pohon. “Jika Bahkan kemampuan hutan sama yang akan dilakukan Maryono (novelis). Acara di- satu orang yang merupakan sebagai paru-paru dunia akan difokuskan pada hal helat Minggu (20/12) pukul bagian dari keluarga menanam sudah hilang. “Sungguh tersebut, misalnya terkait 09.00 di gedung FBS Unnes. satu pohon, satu keluarga ironis ketika aktifitas industri penataan lingkungan per- Kegiatan ini terbuka untuk itu akan menjadi menanam yang menghasilkan gas kotaan, pemberdayaan mahasiswa, guru, dosen, dan satu halaman. Kemudian rumah kaca meningkat, hutan masyarakat di suatu masyarakat umum. Informasi berlanjut satu desa, kabupaten, yang berperan mengabsorbsi wilayah, dan konservasi 081575765931(Deni). agus seterusnya sampai satu negara gas tersebut justru mengalami lingkungan. yang disebut sebagai menanam kerusakan.” agus/shp sulist Pengukuhan Mayoritas Dosen Kesulitan Buat Artikel Ilmiah Wiyanto MAYORITAS dosen (Unnes) kampus Sekaran. dan Samsudi mengalami kesulitan ketika Pengelola jurnal terakre- hendak membuat artikel ditasi itu juga mengemukakan, Dr Wiyanto MSi, dosen Ju- ilmiah berdasarkan penelitian penulis artikel harus pandai rusan FIsika Fakultas Matema- yang telah mereka lakukan. memilih unsur utama dalam tika dan Ilmu pengahuan Alam Akbatnya, hingga sekarang laporan sesuai dengan gaya (MIPA) akan dikukuhkan frekuensi pemuatan artikel selingkung jurnal yang dituju. sebagai guru besar, Selasa tersebut di jurnal-jurnal ”Selain itu, mencermati (15/12) di auditorium kampus terakreditasi ter-golong unsur utama seperti abstrak, Sekaran. Bersama Wiyanto, rendah. kata kunci, pendahuluan, akan dikukuhkan pula Dr Sam- ”Membuat artikel dari Akhmad Mukhadis tika metode, hasil, pembahasan, sudi MPd, dari Jurusan Teknik laporan penelitian semestinya simpulan dan saran, serta Mesin Fakultas Teknik (FT) dengan melakukan penulisan kembali daftar pustaka,” kata reviewer jurnal ilmiah untuk jabatan yang sama. Up- (rewriting), bukan dengan membuat ringkasan Dikti itu. acara pengukuhan akan dip- (summary),” ungkap Akhmad Mukhadis, Dalam seminar yang dihadiri ratusan impim oleh Rektor Prof Dr guru besar Univer-sitas Negeri Malang dalam mahasiswa program pascasarjana Unnes itu Sudijono Sastroatmodjo MSi Seminar Nasional “Strategi Publikasi Karya tampil pula belasan pemakalah pendamping. selaku ketua senat. shp Ilmiah Tesis dan Disertasi.” Selasa (24/11), Para pemakalah itu merupakan alumni S2 di auditorium Universitas Negeri Semarang dan S3 Unnes. agus/shp
  • 4. 4 Profil Wiyanto Agar Fisika Lebih Disukai TANGGAL 15 Desember mendatang, Dr Wiyanto MSi akan dikukuhkan sebagai guru besar pendidikan fisika. Lelaki kelahiran Wonosobo, 12 Oktober 1963 ini akan menyampaikan pidato pengukuhan “Pembelajaran Fisika untuk Mengembangkan Kompetensi Unggul”.Berikut petikan perbincangan Buletin Sekaran dengan Pembantu Dekan I FMIPA Unnes ini. Kenapa Anda mengangkat topik ini? diarahkan pada keterampilan kerja. Ini berangkat dari hasil survei yang Tentang siswa yang memenangi olimpiade dilakukan oleh Internasional of Physics fisika? (IOP) yang berkedudukan di Amerika. Mereka yang juara belum tentu melanjutkan Berdasarkan survei terhadap lulusan studi ke bidang fisika. Mereka memang fisika yang sudah bekerja selama benar menyukai fisika atau hanya menyukai sepuluh tahun di Negeri kejuaraan itu, itu perlu dicermati. Bagus Paman Sam, keterampilan sekali kalau yang menang itu benar-benar yang paling banyak menyukai fisika, melanjutkan S1 fisika, dan digunakan di tempat menjadi ahli fisika. Namun tampaknya itu bekerja adalah problem belum sepenuhnya terjadi. solving (pemecahan masalah). Ada strategi untuk menjadikan fisika lebih Kedua, bekerja sama dalam tim bermakna? dan yang ketiga berkomunikasi. Perlu digalakkan penggunaan strategi Penguasaan konsep justru ada di urutan inkuiri (penemuan). Siswa harus mencari kelima. Karena itulah, dalam pidato sendiri. Dengan proses itu, siswa bisa pengukuhan, saya ingin mengemukakan menemukan sendiri. Tidak malah dibebani tentang pemecahan masalah dalam dengan banyak latihan sehingga siswa pengajaran fisika. hanya menghafal dan menjadikan hal itu Apa keprihatinan terbesar Anda di bidang sebagai beban. Prof Dr WIYANTO Pendidikan: pengajaran fisika? Bagaimana pula menjadikan fisika sebagai Pelajaran ini selama ini terjebak pada pelajaran mengasyikan? IKIP Semarang, Jurusan rutinitas belaka. Pelajaran hanya bergerak Contohnya dengan melakukan kegiatan Pendidikan Fisika, 1987 ITB Jurusan Fisika, 1993 dari guru menuliskan rumus, memberikan laboratorium secara bersama-sama. Bisa UPI Pendidikan IPA, 2005 contoh soal, kemudian memberikan pula di alam terbuka. Misalnya mengukur soal latihan. Semestinya tidak seperti kecepatan mobil dengan menggunakan stop itu. Pelajaran seharusnya menggunakan watch. Ini akan lebih mengasyikan jika pendekatan proses supaya siswa bisa dilakukan di lapangan daripada di dalam menemukan sendiri konsep, bukan sekadar ruangan yang hanya dengan menggunakan menerima. Makanya, pelajaran fisika perlu rumus dan contoh soal. agus/shp Podium SEMENJAK kecil saya suka menenggak air Air Kendi dan Jahatnya Saya ringan hati meraih kendi itu dan langsung kendi. Tanpa gelas, Oleh Sucipto Hadi Purnomo menenggaknya. Saya tak tahu persis, tanpa cangkir, apakah kanak-kanak zaman sekarang lebih langsung gleg… menyegarkan itu. suka minum air dalam kemasan plastik gleg… gleg… Di Semarang, pada paruh pertama 90- ketimbang air kendi, sebagaimana di kota- terasalah kesegarannya, hilanglah an, saya masih menemu pemandangan kota orang berseminar tentang konservasi, rasa haus di kerongkongan. serupa. Di pinggir jalan Banjirkanal Barat, tapi pada saat bersamaan justru ikut Kenikmatan macam begitu di depan rumah penduduk, saya masih menambah sampah plastik lewat kemasan kian sering kureguk pada musim mendapati kendi berisi air. Siapa pun boleh air mineral yang menemani forum mereka. kemarau. Lebih-lebih ketika keri- meminumnya, tak terkecuali –bahkan Dan kini, setiap kali pulang di desa, ngat berlelehan di badan selepas terutama—para tukang becak. saya lebih sering minum air dalam galon main bola. Entahlah, apakah ”fasilitas umum” itu atau air dalam kemasan plastik. Untuk itu, Untuk beroleh kenikmatan sekarang masih ada. Apakah di desa saya sungguh saya merasa berdosa pada ibu macam begitu, saya bisa mendapat- juga, di rumah siapa saja, setiap anak masih saya. Betapa jahatnya saya karena diam- kan di mana saja, kapan saja. bisa merasakan kenikmatan sederhana diam curiga, jangan-jangan air godokan Tak mesti pulang dulu. Sebab, di yang pernah saya rasakan dulu? ibu saya yang dimasukkan ke kendi tak setiap rumah di desa saya selalu Kalaupun masih, pastilah tak seperti higienis lagi, kalah higienis daripada air tersedia minuman segar, gratis, dan ketika saya kecil dulu yang bisa dengan dalam kemasan plastik.*