SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
PENYULUHAN PERTANIAN BERBASIS BISNIS:
Korporasi petani di Kostratani
1
DR. SYAHYUTI
Diskusi Ulang Tahun PERHEPI – 13 Februari 2021
Materi:
1. Penyuluhan pertanian modern: bisnis sebagai materi penyuluhan
2. Fakta dan tantangan penyuluhan pertanian Indonesia
3. Penyuluhan berbasis bisnis: Kostratani dan Korporasi Petani
2
#1
PENYULUHAN KLASIK versus PENYULUHAN
MODERN
3
Kritik terhadap penyuluhan klasik:
Mahal, menghabiskan anggaran pemerintah
Tidak efisien dalam penggunaan anggaran dibandingkan dengan bidang profesi
lain di pemerintahan
Organisasinya besar , lamban, dan kaku
One way communication
4
Paradigma penyuluhan lama vs baru:
5
Penyuluhan lama Penyuluhan baru
Penanggung jawab
penyuluhan
Pemerintah pusat Banyak pihak pada berbagai level (PT,
petani, swasta, NGO, dll)
Fungsi penyuluhan Tranfer teknologi untuk peningkatan
produksi
Lebih luas (memobilisasi,
mengorganisasikan dan mendidik
petani).
Posisi penyuluhan Terpisah dengan instansi lain Koheren
Model transfer
teknologi
Linear, sekuensial, dan satu arah Lebih realistik, siklis, dan dinamis (antara
petani, peneliti, penyuluh)
Desain proyek Menurut perspektif pengajar learning model, melibatkan stakeholders
Pendekatan Lip sevice = menyampaikan teknologi Mengambil resiko dengan melibatkan
teknologi eksperimental, serta
mengaitkan penelitian, manajer
penyuluhan, dan organisasi petani
PPL berada
di Dinas
Pertanian
Paradigma “penyuluhan modern” pada UU NO 16 - 2006:
1. Demokrasi dan partisipasi (Pasal 2)
2. Penyuluhan tidak pada sekedar
peningkatan produksi pertanian, namun
pada manusianya (Pasal 3)
3. Menerapkan manajemen yang terintegratif,
tidak lagi terpasung ego sektoral (Pasal 6 -
7)
4. Pelibatan masyarakat petani, dan
menjadikan petani sebagai subjek
penyuluhan (Pasal 6 (b) dan 29)
5. Penyuluhan tidak lagi dimonopoli oleh
pemerintah, diakui keberadaan penyuluh
swadaya dan swasta, serta Komisi
Penyuluhan
= UU 16-2006 tentang SP3 sudah
menganut paradigma “penyuluhan
modern”
6
#2
FAKTA dan TANTANGAN SISTEM PENYULUHAN
PERTANIAN INDONESIA
7
Four generations of extension in Asia:
1. Colonial agriculture
2. Diverse top-down extension: after independence, commodity-based extension
services, production targets, foreign donors.
3. Unified top-down extension: 1970s - 1980s, the Training and Visit system, single
national service, “green revolution" technologies.
4. Diverse bottom-up extension: World Bank funding came to an end, the T and V
system collapsed, decline of central planning, participatory methods replacing
top-down approaches
• Penyuluhan di Indonesia saat ini = ciri 2 dan 3
8
Periodeisasi penyuluhan pertanian Indonesia:
9
Era revolusi hijau Era UU 16-2006 Era UU 23-2014 Era Kostratani
1. Kelembagaan
penyuluhan
Badan Bimas -Otonomi daerah
-SKPD sendiri
(Bakorluh, Bapeluh)
Di dalam Dinas
Pertanian atau Pangan
Di dalam Dinas
Pertanian atau Pangan
2. Ketenagaan
penyuluhan
Pengangkatan PPL
PNS besar2 an
Pengangkatan THL-
TBPP (27.000 orang)
untuk menjadi
penyuluh swasta dan
swadaya
Hampir tidak ada
pengangkatan baru
Mestinya
mengandalkan pada
PPL SWADAYA dan
SWASTA
3. Penyelenggaraan
penyuluhan
Dalam Program
Bimas, Insus, Supra
Insus, dll
“Program reguler” Upsus Pajale Kostratani di BPP
4. Sarana dan
prasarana
Tersedia memadai Lumayan tersedia Kurang tersedia Mengandalkan
prasarana non fisik (IT,
dll)
5. Anggaran
penyuluhan
Anggaran ada di
pusat
Dana pusat (DAU,
DAK)
Mengandalkan
anggaran daerah
Mengandalkan
anggaran daerah
(mestinya)
Tahun
2006
Tahun
2014
Tahun
2020
Tahun
1965
Fakta-fakta penyuluhan pertanian nasional saat ini:
1. Ketenagakerjaan: jumlah PPL pemerintah
(pasti akan) menurun
2. Kelembagaan penyuluhan: hilangnya
Bakorluh dan Bapeluh karena UU 23 tahun
2014. Principle of subsididarity = peran negara
dari executing, ke regulating, ke facilitating.
3. Metode penyuluhan: menggunakan T and V
system ala Bimas yang tidak kontekstual.
4. Sarana dan prasarana penyuluhan: BPP
kurang mendapat dukungan
5. Anggaran Penyuluhan: mengandalkan
“kemurahhatian” daerah rendah.
Maka:
Masa depan penyuluh
pertanian Indonesia =
PENYULUH
PERTANIAN SWADAYA
+ SWASTA
10
11
Jenis penyuluh swasta dan potensinya di Indonesia:
(Schwartz (1994) dan Qamar (2005)
12
Jenis Kapasitasnya di Indonesia
1. Perusahaan swasta (penyedia input, perusahaan
pengolahan, perusahaan pemasaran)
Ada 7.229 unit (65 tanaman pangan, 322 hortikultura, 1.877
perkebunan, 2.408 peternakan, 1.791 perikanan,
799 kehutanan)
2.NGO Ada 180 NGO pertanian dengan perkiraan 4.000 tenaga lapang
(bidang lingkungan, pemberdayaan masyarakat miskin,
pemberdayaan perempuan, family farming, pertanian organik,
reforma agraria, dll)
3. Asosiasi (petani, eksportir pertanian, dll) Per komoditas, lokal dan nasional
4. Organisasi komunitas petani (rural community
organizations)
Serikat Petani Indonesia, API, KRKP, asosiasi komoditas,
perkumpulan petani nasional sampai lokal,
5. Perguruan tinggi (agricultural academic institutions) 185 unit ( 88 Politeknik, Sekolah Tinggi, atau Akademi +
97 Universitas atau Institut)
6. Lembaga penelitian pertanian Lembaga penelitian swasta dan pemerintah
7. Pay for service extension (=individual): fee based atau
production based
Kios-kios penjual benih, pupuk, dan obat-obatan pertanian
13
CONTOH model keterlibatan perguruan tinggi dalam penyuluhan pertanian:
simulasi untuk Prop Jawa Barat
IPB Univ
Univ Muh
Sukabumi
UNPAD
Politeknik
Indramay
u
Univ
Galuh
14
Kab/Kota Perguruan Tinggi - Pemda
Kota Bogor, Kab Bogor, Kab Cianjur IPB university
Kota Sukabumi, Kab Sukabumi Univ Muhammadiyah Sukabumi
Kab Bandung, Kota Bandung, Bandung Barat, Kota Cimahi, Univ Pajajaran
Kab Indramayu Politeknik Negeri Indramayu
Kota Sumedang
Kab Ciamis Univ Galuh Ciamis
Kab Sumedang Univ Winayamukti Sumedang
Kab Bekasi, Cirebon, Garut, Karawang, Kuningan Majalengka, Pangandaran,
Purwakarta, Subang, Banjar, Kota Tasikmalaya, Kota Depok, Kota Cirebon
Pemda kabupaten/kota masing-masing
CONTOH model keterlibatan perguruan tinggi dalam penyuluhan pertanian:
simulasi untuk Prop Jawa Barat
#3
PENYULUHAN BERBASIS BISNIS:
kostratani dan korporasi petani
15
Kostratani
• Permentan Np 49 tahun 2019 tentang
Komando Strategis Pembangunan
Pertanian
• Kepmentan No 13 tahun 2020 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Komando
Strategis Pembangunan Pertanian di
Kecamatan
• Target : 5.733 BPP terkoneksi secara
online (AWR)
16
Peran dan aktor di KOSTRA TANI:
17
I. Pusat DATA DAN
INFORMASI
II. Pusat GERAKAN
PEMBANGUNAN
PERTANIAN
III. Pusat
PEMBELAJARAN
IV. Pusat KONSULTASI
AGRIBISNIS
V. Pusat PENGEMBANGAN
JEJARING KEMITRAAN
PERAN • Data SDM, teknis
pertanian, lingkungan
pert, lainnya
• Statistik pertanian
wilayah kecamatan
• Data administrasi
pembangunan
• Data baseline kecamatan
• Pendampingan,
pengawalan,
penyuluhan, gerakan
pemb, dll
• Monev
• Percontohan,
• Bimtek
• Kursus/pelatihan,
• Fasilitasi,
• Konsultasi, pelaku
utama dan pelaku
usaha
• Cyber extension
• Identifikasi jenis usaha,
perusahana mitra, temu bisnis,
• Menyusun bisnis plan
• Pemasaran hasil pertanian
• Jaringan kemitraan dan
kelembagaan bisnis
• Pengembangan KEP (korporasi)
AKTOR
(dan
koordina
tor)
1. Mantri statistik kec
(BPS)
2. Kepala UPT Pertanian
kec
3. Petugas pertanian kec
1. Kepala kecamatan
(camat dan staf)
2. Kepala UPT
Pertanian
3. Petugas pertanian
kec (mantri tani)
4. Kepala desa/
kelurahan
1. Koordinator PPL
2. PPL pemerintah
3. PPL swadaya
4. PPL swasta
(Perusahaan,
perguruan tinggi,
dll)
1. Koordinator PPL
2. PPL pemerintah
3. PPL swadaya
4. PPL swasta
(Perusahaan,
perguruan tinggi,
dll)
5. Poskeswan
6. POPT (hama
penyakit tanaman)
7. Pengawas benih,
bibit ternak, mutu
pakan
8. Medik veteriner,
inseminator,
9. BPTP
1. Koordinator PPL
2. PPL swadaya
3. PPL swasta
4. KEP (korporasi petani)
5. Kelembagaan petani (KT,
Gapoktan, dll)
6. Pelaku usaha (input dan output
pertanian)
7. Gabungan Bumdes
sekecamatan
8. BRI unit
Struktur KOSTRA TANI:
18
CAMAT
Mantri
statistik (BPS)
Kecamatan Kepala BPP
Korporasi
petani
19
Apa sih korporasi
petani?
20
CONTOH RANCANGAN KORPORASI PETANI (DI KEC. JAYAKERTA, KAB KARAWANG)
21
Koperasi
#1: Sri
Jaya
Permata
Koperasi
#2: Sri
Asih
Mandiri
Koperasi
#3: Sri
Nyi
Pohaci
Koperasi
#4:
Berkah
Tani
Jaya
Koperasi
#5:
Medang
Asih Tani
Mandiri
Bisnis 1: Produksi
benih unggul
berlabel
Bisnis 10:
Produksi dan
pemasaran
hortikultura
Bisnis 7:
Pengolahan hasil
itik
Bisnis 8:
budidaya itik
intensif
Bisnis 9: produksi
Pakan dan DOD
itik
Bisnis 6: produksi
Beras Premium
(RMU)
Bisnisn 5:
Pelayanan
Simpan pinjam
Bisnis 4:
penyaluran pupuk
bersubsidi
Bisnis 3:
pengelolaan
Irigasi
Bisnis 2: Jasa
Alsintan
Farmer Field School (FFS) vs Farm Business School (FBS):
22
Farm Field School (FFS) Farm Business school (FBS)
Mulai 1989, ditemukan di Indonesia Mulai marak tahun 2000-an
Tujuan = teknik dan manajemen pengendalian hama secara terpadu Memperkuat kemampuan dan kapasitas petani dan organisasi petani dalam
menjalankan usaha pertanian, terutama untuk pemasaran produksinya.
Fokus = subsistem produksi Subsistem pengolahan dan pemasaran hasil
Konsep dan metode = agroekologi, experiental education, dan community
development
Keuntungan usaha, pemasaran dan pasar, survey pasar, membuat laporan pasar,
membangun visi dan tujuan bisnis, memilih badan usaha, mengenali komponen
rencana bisnis, rencana bisnis, pencatatan.
Dasarnya = petani belajar dengan mengalami langsung Agar petani pandai, cerdik mensiasati pasar, dan kuat sebagai pelaku pasar
Alasan = tingginya serangan hama dan penyakit pada tanaman Kenyataan bahwa petani tidak bisa lepas dari tekanan globalisasi dan
komersialisasi, maka petani harus berbisnis.
Tujuannya = pengendalian hama dan peningkatan hasil produksi Agar petani mampu berkompetisi dan mengambil keuntungan dari kondisi
pasar. Membangun kemampuan petani dalam wirausaha dan manajemen,
meningkatkan pengetahuan, merubah sikapnya dan meningkatkan
keterampilannya dalam mengkomersilkan hasil pertanian.
Materi = biologi hama, aspek kesisteman, musuh alami, membuat
pestisida nabati, dst
Tentang visi dan perencanaan, pertanian berkelanjutan, market engagement,
nutrisi, gender, dan monitoring.
Instruktur/fasiltator = penyuluh dan ahli hama tanaman. Teknisi sampai dengan fasilitator pengembangan komunitas, konsultan
pemasaran, dan lain-lain.
23
http://webblogsyahyuti.blogspot.co.id/
Buku (draft): “BERTANI DAN BERDAGANG SECARA ISLAMI”
https://drive.google.com/file/d/1ccfTyPsf22Q0aKScW_H1flTfdMMhuow_/view

Contenu connexe

Tendances

Tendances (20)

Dukungan inovasi kelembagaan dalam mempercepat diseminasi
Dukungan inovasi kelembagaan dalam mempercepat diseminasiDukungan inovasi kelembagaan dalam mempercepat diseminasi
Dukungan inovasi kelembagaan dalam mempercepat diseminasi
 
Rancangan korporasi petani batur (yuti)
Rancangan korporasi petani batur (yuti)Rancangan korporasi petani batur (yuti)
Rancangan korporasi petani batur (yuti)
 
Rancangan korporasi fe bataguh (yuti)
Rancangan korporasi  fe   bataguh (yuti)Rancangan korporasi  fe   bataguh (yuti)
Rancangan korporasi fe bataguh (yuti)
 
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTANMODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
 
E book orasi purna tugas rhy
E book orasi purna tugas rhyE book orasi purna tugas rhy
E book orasi purna tugas rhy
 
Ebook pertanian bioindustri
Ebook pertanian bioindustriEbook pertanian bioindustri
Ebook pertanian bioindustri
 
Kelembagaan rawa lebak (yuti)
Kelembagaan rawa lebak (yuti)Kelembagaan rawa lebak (yuti)
Kelembagaan rawa lebak (yuti)
 
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)
 
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANITRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
 
Diskusi kp kep 7 mei (yuti)
Diskusi kp kep 7 mei (yuti)Diskusi kp kep 7 mei (yuti)
Diskusi kp kep 7 mei (yuti)
 
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
 
Paparan posyantek 2 revisi
Paparan posyantek 2 revisiPaparan posyantek 2 revisi
Paparan posyantek 2 revisi
 
Korporasi petani lp3 es 11 nov 2020 (yuti)
Korporasi petani   lp3 es 11 nov 2020 (yuti)Korporasi petani   lp3 es 11 nov 2020 (yuti)
Korporasi petani lp3 es 11 nov 2020 (yuti)
 
Sosialisasi dan promosi teknologi tepat guna
Sosialisasi dan promosi teknologi tepat gunaSosialisasi dan promosi teknologi tepat guna
Sosialisasi dan promosi teknologi tepat guna
 
Kelembagaan agb itik balitnak 4 des 2020 (yuti)
Kelembagaan agb itik   balitnak 4 des 2020 (yuti)Kelembagaan agb itik   balitnak 4 des 2020 (yuti)
Kelembagaan agb itik balitnak 4 des 2020 (yuti)
 
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjangPola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
 
Lumbung pangan masyarakat (yuti)
Lumbung pangan masyarakat (yuti)Lumbung pangan masyarakat (yuti)
Lumbung pangan masyarakat (yuti)
 
Seminar ppl swadaya swasta (yuti)
Seminar   ppl swadaya swasta (yuti)Seminar   ppl swadaya swasta (yuti)
Seminar ppl swadaya swasta (yuti)
 
Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)
Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)
Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)
 
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesinManajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
 

Similaire à Kostratani dan korporasi petani perhepi (yuti)

Materi Kabadan Pelatihan Sejuta Petani - Wirausaha Pertanian 221122.pptx
Materi Kabadan Pelatihan Sejuta Petani - Wirausaha Pertanian 221122.pptxMateri Kabadan Pelatihan Sejuta Petani - Wirausaha Pertanian 221122.pptx
Materi Kabadan Pelatihan Sejuta Petani - Wirausaha Pertanian 221122.pptx
BPPSungaiPandan
 
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
NasrunGayo2
 

Similaire à Kostratani dan korporasi petani perhepi (yuti) (20)

Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
 
Gorontalo penyuluhan new normal - 2 juli 2020 (yuti)
Gorontalo   penyuluhan new normal - 2 juli 2020 (yuti)Gorontalo   penyuluhan new normal - 2 juli 2020 (yuti)
Gorontalo penyuluhan new normal - 2 juli 2020 (yuti)
 
Penyuluhan modern slideshare (yuti)
Penyuluhan modern slideshare (yuti)Penyuluhan modern slideshare (yuti)
Penyuluhan modern slideshare (yuti)
 
2. BUKU STANDAR PENGABMAS.docx
2. BUKU STANDAR PENGABMAS.docx2. BUKU STANDAR PENGABMAS.docx
2. BUKU STANDAR PENGABMAS.docx
 
Pemberdayaan masnyarakat
Pemberdayaan masnyarakatPemberdayaan masnyarakat
Pemberdayaan masnyarakat
 
Materi_Penyuluhan_Pertanian.pptx
Materi_Penyuluhan_Pertanian.pptxMateri_Penyuluhan_Pertanian.pptx
Materi_Penyuluhan_Pertanian.pptx
 
Materi Kabadan Pelatihan Sejuta Petani - Wirausaha Pertanian 221122.pptx
Materi Kabadan Pelatihan Sejuta Petani - Wirausaha Pertanian 221122.pptxMateri Kabadan Pelatihan Sejuta Petani - Wirausaha Pertanian 221122.pptx
Materi Kabadan Pelatihan Sejuta Petani - Wirausaha Pertanian 221122.pptx
 
Kebijakan posluhdes 2018
Kebijakan posluhdes 2018Kebijakan posluhdes 2018
Kebijakan posluhdes 2018
 
3.fp unsri bahan paparan peragi andy mulyana new
3.fp unsri bahan paparan peragi andy mulyana new3.fp unsri bahan paparan peragi andy mulyana new
3.fp unsri bahan paparan peragi andy mulyana new
 
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptxPosyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
 
Bahan ajar dpkp 2015
Bahan ajar dpkp 2015Bahan ajar dpkp 2015
Bahan ajar dpkp 2015
 
Project kpk pt psi
Project kpk pt psiProject kpk pt psi
Project kpk pt psi
 
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
 
Bpp rasa lokal (yuti) copy
Bpp rasa lokal (yuti)   copyBpp rasa lokal (yuti)   copy
Bpp rasa lokal (yuti) copy
 
SIPINDO
SIPINDOSIPINDO
SIPINDO
 
EVAPRO KB RANI.pptx
EVAPRO KB RANI.pptxEVAPRO KB RANI.pptx
EVAPRO KB RANI.pptx
 
Rdhp upsus 2018
Rdhp upsus 2018Rdhp upsus 2018
Rdhp upsus 2018
 
Profil pkmi 2019
Profil pkmi   2019Profil pkmi   2019
Profil pkmi 2019
 
Paparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdf
Paparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdfPaparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdf
Paparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdf
 
RENSTRA LITABMAS 2014
RENSTRA LITABMAS 2014RENSTRA LITABMAS 2014
RENSTRA LITABMAS 2014
 

Plus de Syahyuti Si-Buyuang

Plus de Syahyuti Si-Buyuang (20)

My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
 
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointLukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
 
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
 
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
 
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfBuku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
 
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxGOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
 
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
 
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxRCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
 
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
 

Dernier

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Dernier (11)

Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 

Kostratani dan korporasi petani perhepi (yuti)

  • 1. PENYULUHAN PERTANIAN BERBASIS BISNIS: Korporasi petani di Kostratani 1 DR. SYAHYUTI Diskusi Ulang Tahun PERHEPI – 13 Februari 2021
  • 2. Materi: 1. Penyuluhan pertanian modern: bisnis sebagai materi penyuluhan 2. Fakta dan tantangan penyuluhan pertanian Indonesia 3. Penyuluhan berbasis bisnis: Kostratani dan Korporasi Petani 2
  • 3. #1 PENYULUHAN KLASIK versus PENYULUHAN MODERN 3
  • 4. Kritik terhadap penyuluhan klasik: Mahal, menghabiskan anggaran pemerintah Tidak efisien dalam penggunaan anggaran dibandingkan dengan bidang profesi lain di pemerintahan Organisasinya besar , lamban, dan kaku One way communication 4
  • 5. Paradigma penyuluhan lama vs baru: 5 Penyuluhan lama Penyuluhan baru Penanggung jawab penyuluhan Pemerintah pusat Banyak pihak pada berbagai level (PT, petani, swasta, NGO, dll) Fungsi penyuluhan Tranfer teknologi untuk peningkatan produksi Lebih luas (memobilisasi, mengorganisasikan dan mendidik petani). Posisi penyuluhan Terpisah dengan instansi lain Koheren Model transfer teknologi Linear, sekuensial, dan satu arah Lebih realistik, siklis, dan dinamis (antara petani, peneliti, penyuluh) Desain proyek Menurut perspektif pengajar learning model, melibatkan stakeholders Pendekatan Lip sevice = menyampaikan teknologi Mengambil resiko dengan melibatkan teknologi eksperimental, serta mengaitkan penelitian, manajer penyuluhan, dan organisasi petani PPL berada di Dinas Pertanian
  • 6. Paradigma “penyuluhan modern” pada UU NO 16 - 2006: 1. Demokrasi dan partisipasi (Pasal 2) 2. Penyuluhan tidak pada sekedar peningkatan produksi pertanian, namun pada manusianya (Pasal 3) 3. Menerapkan manajemen yang terintegratif, tidak lagi terpasung ego sektoral (Pasal 6 - 7) 4. Pelibatan masyarakat petani, dan menjadikan petani sebagai subjek penyuluhan (Pasal 6 (b) dan 29) 5. Penyuluhan tidak lagi dimonopoli oleh pemerintah, diakui keberadaan penyuluh swadaya dan swasta, serta Komisi Penyuluhan = UU 16-2006 tentang SP3 sudah menganut paradigma “penyuluhan modern” 6
  • 7. #2 FAKTA dan TANTANGAN SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN INDONESIA 7
  • 8. Four generations of extension in Asia: 1. Colonial agriculture 2. Diverse top-down extension: after independence, commodity-based extension services, production targets, foreign donors. 3. Unified top-down extension: 1970s - 1980s, the Training and Visit system, single national service, “green revolution" technologies. 4. Diverse bottom-up extension: World Bank funding came to an end, the T and V system collapsed, decline of central planning, participatory methods replacing top-down approaches • Penyuluhan di Indonesia saat ini = ciri 2 dan 3 8
  • 9. Periodeisasi penyuluhan pertanian Indonesia: 9 Era revolusi hijau Era UU 16-2006 Era UU 23-2014 Era Kostratani 1. Kelembagaan penyuluhan Badan Bimas -Otonomi daerah -SKPD sendiri (Bakorluh, Bapeluh) Di dalam Dinas Pertanian atau Pangan Di dalam Dinas Pertanian atau Pangan 2. Ketenagaan penyuluhan Pengangkatan PPL PNS besar2 an Pengangkatan THL- TBPP (27.000 orang) untuk menjadi penyuluh swasta dan swadaya Hampir tidak ada pengangkatan baru Mestinya mengandalkan pada PPL SWADAYA dan SWASTA 3. Penyelenggaraan penyuluhan Dalam Program Bimas, Insus, Supra Insus, dll “Program reguler” Upsus Pajale Kostratani di BPP 4. Sarana dan prasarana Tersedia memadai Lumayan tersedia Kurang tersedia Mengandalkan prasarana non fisik (IT, dll) 5. Anggaran penyuluhan Anggaran ada di pusat Dana pusat (DAU, DAK) Mengandalkan anggaran daerah Mengandalkan anggaran daerah (mestinya) Tahun 2006 Tahun 2014 Tahun 2020 Tahun 1965
  • 10. Fakta-fakta penyuluhan pertanian nasional saat ini: 1. Ketenagakerjaan: jumlah PPL pemerintah (pasti akan) menurun 2. Kelembagaan penyuluhan: hilangnya Bakorluh dan Bapeluh karena UU 23 tahun 2014. Principle of subsididarity = peran negara dari executing, ke regulating, ke facilitating. 3. Metode penyuluhan: menggunakan T and V system ala Bimas yang tidak kontekstual. 4. Sarana dan prasarana penyuluhan: BPP kurang mendapat dukungan 5. Anggaran Penyuluhan: mengandalkan “kemurahhatian” daerah rendah. Maka: Masa depan penyuluh pertanian Indonesia = PENYULUH PERTANIAN SWADAYA + SWASTA 10
  • 11. 11
  • 12. Jenis penyuluh swasta dan potensinya di Indonesia: (Schwartz (1994) dan Qamar (2005) 12 Jenis Kapasitasnya di Indonesia 1. Perusahaan swasta (penyedia input, perusahaan pengolahan, perusahaan pemasaran) Ada 7.229 unit (65 tanaman pangan, 322 hortikultura, 1.877 perkebunan, 2.408 peternakan, 1.791 perikanan, 799 kehutanan) 2.NGO Ada 180 NGO pertanian dengan perkiraan 4.000 tenaga lapang (bidang lingkungan, pemberdayaan masyarakat miskin, pemberdayaan perempuan, family farming, pertanian organik, reforma agraria, dll) 3. Asosiasi (petani, eksportir pertanian, dll) Per komoditas, lokal dan nasional 4. Organisasi komunitas petani (rural community organizations) Serikat Petani Indonesia, API, KRKP, asosiasi komoditas, perkumpulan petani nasional sampai lokal, 5. Perguruan tinggi (agricultural academic institutions) 185 unit ( 88 Politeknik, Sekolah Tinggi, atau Akademi + 97 Universitas atau Institut) 6. Lembaga penelitian pertanian Lembaga penelitian swasta dan pemerintah 7. Pay for service extension (=individual): fee based atau production based Kios-kios penjual benih, pupuk, dan obat-obatan pertanian
  • 13. 13 CONTOH model keterlibatan perguruan tinggi dalam penyuluhan pertanian: simulasi untuk Prop Jawa Barat IPB Univ Univ Muh Sukabumi UNPAD Politeknik Indramay u Univ Galuh
  • 14. 14 Kab/Kota Perguruan Tinggi - Pemda Kota Bogor, Kab Bogor, Kab Cianjur IPB university Kota Sukabumi, Kab Sukabumi Univ Muhammadiyah Sukabumi Kab Bandung, Kota Bandung, Bandung Barat, Kota Cimahi, Univ Pajajaran Kab Indramayu Politeknik Negeri Indramayu Kota Sumedang Kab Ciamis Univ Galuh Ciamis Kab Sumedang Univ Winayamukti Sumedang Kab Bekasi, Cirebon, Garut, Karawang, Kuningan Majalengka, Pangandaran, Purwakarta, Subang, Banjar, Kota Tasikmalaya, Kota Depok, Kota Cirebon Pemda kabupaten/kota masing-masing CONTOH model keterlibatan perguruan tinggi dalam penyuluhan pertanian: simulasi untuk Prop Jawa Barat
  • 15. #3 PENYULUHAN BERBASIS BISNIS: kostratani dan korporasi petani 15
  • 16. Kostratani • Permentan Np 49 tahun 2019 tentang Komando Strategis Pembangunan Pertanian • Kepmentan No 13 tahun 2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan Komando Strategis Pembangunan Pertanian di Kecamatan • Target : 5.733 BPP terkoneksi secara online (AWR) 16
  • 17. Peran dan aktor di KOSTRA TANI: 17 I. Pusat DATA DAN INFORMASI II. Pusat GERAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN III. Pusat PEMBELAJARAN IV. Pusat KONSULTASI AGRIBISNIS V. Pusat PENGEMBANGAN JEJARING KEMITRAAN PERAN • Data SDM, teknis pertanian, lingkungan pert, lainnya • Statistik pertanian wilayah kecamatan • Data administrasi pembangunan • Data baseline kecamatan • Pendampingan, pengawalan, penyuluhan, gerakan pemb, dll • Monev • Percontohan, • Bimtek • Kursus/pelatihan, • Fasilitasi, • Konsultasi, pelaku utama dan pelaku usaha • Cyber extension • Identifikasi jenis usaha, perusahana mitra, temu bisnis, • Menyusun bisnis plan • Pemasaran hasil pertanian • Jaringan kemitraan dan kelembagaan bisnis • Pengembangan KEP (korporasi) AKTOR (dan koordina tor) 1. Mantri statistik kec (BPS) 2. Kepala UPT Pertanian kec 3. Petugas pertanian kec 1. Kepala kecamatan (camat dan staf) 2. Kepala UPT Pertanian 3. Petugas pertanian kec (mantri tani) 4. Kepala desa/ kelurahan 1. Koordinator PPL 2. PPL pemerintah 3. PPL swadaya 4. PPL swasta (Perusahaan, perguruan tinggi, dll) 1. Koordinator PPL 2. PPL pemerintah 3. PPL swadaya 4. PPL swasta (Perusahaan, perguruan tinggi, dll) 5. Poskeswan 6. POPT (hama penyakit tanaman) 7. Pengawas benih, bibit ternak, mutu pakan 8. Medik veteriner, inseminator, 9. BPTP 1. Koordinator PPL 2. PPL swadaya 3. PPL swasta 4. KEP (korporasi petani) 5. Kelembagaan petani (KT, Gapoktan, dll) 6. Pelaku usaha (input dan output pertanian) 7. Gabungan Bumdes sekecamatan 8. BRI unit
  • 18. Struktur KOSTRA TANI: 18 CAMAT Mantri statistik (BPS) Kecamatan Kepala BPP Korporasi petani
  • 19. 19
  • 21. CONTOH RANCANGAN KORPORASI PETANI (DI KEC. JAYAKERTA, KAB KARAWANG) 21 Koperasi #1: Sri Jaya Permata Koperasi #2: Sri Asih Mandiri Koperasi #3: Sri Nyi Pohaci Koperasi #4: Berkah Tani Jaya Koperasi #5: Medang Asih Tani Mandiri Bisnis 1: Produksi benih unggul berlabel Bisnis 10: Produksi dan pemasaran hortikultura Bisnis 7: Pengolahan hasil itik Bisnis 8: budidaya itik intensif Bisnis 9: produksi Pakan dan DOD itik Bisnis 6: produksi Beras Premium (RMU) Bisnisn 5: Pelayanan Simpan pinjam Bisnis 4: penyaluran pupuk bersubsidi Bisnis 3: pengelolaan Irigasi Bisnis 2: Jasa Alsintan
  • 22. Farmer Field School (FFS) vs Farm Business School (FBS): 22 Farm Field School (FFS) Farm Business school (FBS) Mulai 1989, ditemukan di Indonesia Mulai marak tahun 2000-an Tujuan = teknik dan manajemen pengendalian hama secara terpadu Memperkuat kemampuan dan kapasitas petani dan organisasi petani dalam menjalankan usaha pertanian, terutama untuk pemasaran produksinya. Fokus = subsistem produksi Subsistem pengolahan dan pemasaran hasil Konsep dan metode = agroekologi, experiental education, dan community development Keuntungan usaha, pemasaran dan pasar, survey pasar, membuat laporan pasar, membangun visi dan tujuan bisnis, memilih badan usaha, mengenali komponen rencana bisnis, rencana bisnis, pencatatan. Dasarnya = petani belajar dengan mengalami langsung Agar petani pandai, cerdik mensiasati pasar, dan kuat sebagai pelaku pasar Alasan = tingginya serangan hama dan penyakit pada tanaman Kenyataan bahwa petani tidak bisa lepas dari tekanan globalisasi dan komersialisasi, maka petani harus berbisnis. Tujuannya = pengendalian hama dan peningkatan hasil produksi Agar petani mampu berkompetisi dan mengambil keuntungan dari kondisi pasar. Membangun kemampuan petani dalam wirausaha dan manajemen, meningkatkan pengetahuan, merubah sikapnya dan meningkatkan keterampilannya dalam mengkomersilkan hasil pertanian. Materi = biologi hama, aspek kesisteman, musuh alami, membuat pestisida nabati, dst Tentang visi dan perencanaan, pertanian berkelanjutan, market engagement, nutrisi, gender, dan monitoring. Instruktur/fasiltator = penyuluh dan ahli hama tanaman. Teknisi sampai dengan fasilitator pengembangan komunitas, konsultan pemasaran, dan lain-lain.
  • 23. 23 http://webblogsyahyuti.blogspot.co.id/ Buku (draft): “BERTANI DAN BERDAGANG SECARA ISLAMI” https://drive.google.com/file/d/1ccfTyPsf22Q0aKScW_H1flTfdMMhuow_/view