SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  26
Metodologi Pengkajian
dan Diseminasi:
Dimana kah PETANI ?
Oleh: Syahyuti
syahyuti@yahoo.com
Materi presentasi:
1. Persepsi terhadap petani,
2. Laboratorium level kabupaten
3. Farmer Participatory Research (FPR)
4. Berbagai analisis
5. Analisis kelembagaan (lembaga dan
organisasi)
6. Peta “AEZ Sosial”
7. Diseminasi
Mengapa petani penting?
Karena:
1. Pendekatan teknis-finansial telah
meminggirkan aspek humanity
2. Target pembangunan berbasiskan nasional
(sebagai unit analisis), mis. konsep
swasembada
3. Small farmer feed the world (Laporan PBB)
4. Paradigma ekologis: biodiversitas, “land to
mouth”.
5. Petani adalah SDM (=alat produksi)
6. Metode penyuluhan era Revolusi Hijau
meminggirkan petani: dengan pendekatan
“dipaksa, terpaksa, biasa”
Batasan tentang “petani” di legislasi
Indonesia:
1. KBBI, petani = orang yang mata pencahariannya
bercocok tanam.
2. Pada SP 1963 petani di bawah 1000 m2 dianggap
bukan petani. Ini yang mendorong pendirian PSEKP.
3. SP 2003, RT pertanian = rumah tangga yang
mengusahakan lahan untuk berbagai kegiatan
budidaya atau bukan pengguna lahan namun
memanfaatkan produk pertanian dalam usahanya
(penangkaran, memungut hasil hutan), serta
berusaha di bidang jasa pertanian
4. SP 2013, RT petanian = rumah tangga yang salah
satu atau lebih anggota rumah tangganya memelihara
tanaman/ternak/ikan baik untuk tujuan usaha maupun
tidak.,
5. RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, petani
= warga negara Indonesia perseorangan dan/atau
Batasan petani:
6. Permentan No. 273/ 2007 tentang Pedoman
Pembinaan Kelembagaan Petani. Petani =
perorangan warga negara Indonesia beserta
keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha
di bidang pertanian, wanatani, minatani,
agropasture, penangkaran satwa dan tumbuhan,
di dalam dan di sekitar hutan, yang meliputi usaha
hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan
jasa penunjang. Ada definisi untuk peternak dan
pekebun.
7. UU No. 16/2006 tentang penyuluhan, idem
RUU Perlindungan dan Pemberdayaan
Petani:
 Pasal 46: “Petani yang telah ditingkatkan keahlian
dan keterampilannya melalui pendidikan dan
pelatihan sebagaimana dimaksud dalam pasal 45
wajib melakukan tata cara budidaya, penanganan,
dan pemasaran yang baik sesuai dengan petunjuk
pelaksanaannya”

 Pasal 48 dan 49 tentang penyuluhan untuk petani,
namun tidak diatur bagaimana partisipasi dalam
riset.

 Pasal 70: “Pemerintah dan pemerintah daerah
berkewajiban memberikan kemudahan akses ilmu
pengetahuan, teknologi dan informasi”.
Persepsi terhadap petani di Indonesia:
1. Petani berada dalam format relasi “negara- rakyat”
2. Basis petani adalah komoditas
3. Petani lemah, di bawah, kurang berpengetahuan:
sehingga perlu diberdayakan
4. Dimana kedaulatan petani atas pengetahuan?
“Pengetahuan adalah kekuasaan”
5. Semua pengetahuan berasal dari luar dan atas
petani. Tidak ada perlindungan bagi pengetahuan
yang dimiliki petani.
Cirinya:
1. Hanya mendata petani secara riel dan temporer
2. Tidak memasukkan “petani potensial”, yaitu mereka
yang ingin bertani, hanya memiliki keterampilan
bertani, namun sedang tidak bertani
3. Tidak ada istilah “petani kecil” secara khusus.
Petani kecil (small holder
farmer):
 Small farmer feed the world (Laporan PBB)
 Penelitian Chappell dan Lavalle (Food
security and biodiversity: can we have both?
An agroecological analysis): pertanian skala
kecil dengan teknik-teknik pertanian alternatif
2-4 kali lebih efisien daripada pertanian
konvensional besar. Pertanian skala kecil
menghasilkan tingkat output yang lebih tinggi
per satuan luas dari pertanian yang lebih
besar
 Terjadi perubahan pandangan terhadap
petani kecil
Tahap dan pokok perhatian Justifikasi Bentuk kebijakan
1. Productivity and Equity (1950-an)
Kesetaraan dan produktivitas Agenda kebangsaan, dekolonialisasi, kemakmuran
rakyat), menghadang komunisme. Inverse Relationship
(IR) theory , produktivitas = out put per area of land
Land to the tiller, land
reform “from below”
and “from above”
2. Productivity without Equity (1960-an)
peningkatan produktivitas
dan modernisasi pertanian
dicapai melalui technological change tanpa structural
change
State-led developmentalism (negara dalam rekayasa
sosial, penyediaan subsidi dan kredit, serta pengaturan
harga dan pasar)
Liberalisasi pasar finansial dan perdagangan
Revolusi Hijau
3. Liberalisation and efficiency (1980-qn)
efisiensi pasar dan deregulasi Pasar akan mengefisienkan seluruh
mekanisme
Market-based land reform
Land administration
Land titling (sertifikasi lahan)
4. Commercial Smallholders (abad 21)
inkorporasi smallholders ke
dalam mata rantai nilai global
-Kosep scale and linkages
-kontrak antara smallholders dan perusahaan
agribisnis
-Contract farming
-inti-plasma
-kemitraan bisnis
-Visi neoliberal “transisi agraria”
(World Development Report
2008)
Historik tahapan kebijakan mengenai Smallholders
The peasants' charter:
 The Declaration Of Principles And Programme Of Action Of The World
Conference On Agrarian Reform And Rural Development. FAO, Roma
1981.
 Memberi kewajiban kepada pemerintahan.
 That the fundamental purpose of development is individual and social
betterment, development of endogenous capabilities and improvement
of the living standards of all people, in particular the rural poor;
Bab VII. VII. Education, training and extension.
 “Increase interaction and communication between development
planners, rural educators, extension workers, and the members of broad-
based people's organizations with respect to the objectives, design and
implementation of rural development programmes”
 …. is the creation and expansion of training and extension networks for
both men and women to develop and improve skills and to increase
productivity and income-generating capabilities. There is also need for
establishment of effective linkages between extension and problem-solving
research. In view of the great urgency of these needs and the magnitude of
the task in relation to the resources of developing countries, low-cost
techniques of education and training for short periods merit close
consideration.
Dalam konteks pendidikan dan
pelatihan:
(i) Give high priority to the achievement and
maintenance of universal primary education …..
(ii) ….without prejudice to equality of opportunity to be
provided by education, ….
(iii) Strengthen programmes of non-formal education,
….
(iv) Strengthen non-formal education for the
promotion of skills required for, ….
(v) Promote grass-roots education and training in
the use of local materials to promote employment
and enhance community self-reliance.
(vi) Encourage coordination of in-school and out-of-
school education, and promote the integration of
the two systems.
Tentang tenaga lapang pemberdayaan:
(i) …. improve their understanding of the conditions and
problems of rural areas and their ability to respond to the
needs of the rural poor.
(ii) ……emphasis on problem-solving and adaptation to local
conditions, drawing upon practical experience.
(iii) Increase interaction and communication between
development planners, rural educators, extension workers,
and the members of broad-based people's organizations …..
(iv) Recruit male and female extension and research
workers and rural educators from rural communities and
encourage them to return to work within their own
communities.
(v) Improve communication and interchange between
research institutions, extension agencies and farmers,
and devise ways for participation by representatives of
peasant groups in setting research, extension and training
priorities …..
(vi) Make effective use of regional and national centres to
serve as focal points for the dissemination of appropriate
“Agenda 21”:
 Dokumen “embangunan berkelanjutan hasil KTT Bumi di Rio
tahun 1992.
 Membantu negara berkembang mengakses informasi ilmiah
dan keteknologian,
 Memfasilitasi akses dan alih teknologi berwawasan
lingkungan,
 Memfasilitasi dan meningkatkan teknologi setempat yang
berwawasan lingkungan
 Menunjang pembangunan kemampuan setempat agar dapat
menelaah, memungut, menggunakan, dan memelihara
teknologi berwawasan lingkungan
 Pada bagian “Basis for action”, nomor 32.3. A farmer-
centred approach is the key to the attainment of
sustainability in both developed and developing countries and
many of the programme areas in Agenda 21 address this
objective. A significant number of the rural population in
developing countries depend primarily upon small-scale,
subsistence-oriented agriculture based on family labour.
Agenda 21:
Dalam konteks data dan informasi, nomor 32.8.:
1. …to document, synthesize and disseminate local knowledge,
practices and project experiences …
2. Establish networks for the exchange of experiences ….. (bahasa
yang santun)
3. Develop pilot projects and extension services that would seek to
build on the needs and knowledge base of women farmers.
Dalam konteks kerjasama teknologi (nomor 32.12):
(b) Conduct studies of high-resource and low-resource agriculture to
compare their productivity and sustainability. The research should
preferably be conducted under various environmental and
sociological settings;
(c) Support research on mechanization that would optimize human
labour and animal power and hand-held and animal-drawn
equipment that can be easily operated and maintained. The
development of farm technologies should take into account farmers'
available resources and the role of animals in farming households
and the ecology.
Sejarah perjuangan Hak-hak petani:
24 September 1960. Disepakati sebagai Hari Tani Nasional.
Hari ditetapkan Undang-Undang N0. 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Lalu ditetapkan
dengan Keputusan Presiden Soekarno No 169/1963,
“petani sebagai tulang punggung bangsa”.
16 December 1966. Lahirnya kovenan/perjanjian ekonomi
internasional, hak sosial budaya (ICESCR) sebagai
instrumen untuk melindungi hak petani.
1981. Lahirnya Piagam Petani yang dibuat oleh FAO.
17 April 1996. Tragedi penembakan 19 orang petani di El
Dorado dos Carajas, Brasil. Sejak tragedi ini, La Via
Campesina menetapkan tanggal 17 April diperingati
sebagai Hari Perjuangan Petani International.
1999. Keluarnya UU HAM No. 39 tahun 1999. Dalam aturan
ini, petani tidak dianggap sebagai kelompok rentan.
20 April 2001. Hari Hak Asasi Petani Indonesia, dalam acara
Konferensi Nasional Pembaruan Agraria untuk
Perlindungan dan Pemenuhan Hak-hak Asasi Petani di
Cibubur Jakarta.
12 Januari 2002. Demo besar (60 bus besar) petani dan buruh
Sekretariat Bersama Pemulihan Hak Hak Rakyat Indonesia
20 – 24 Juni 2008. Petani La Via Campesina menghadiri
Konferensi Internasional Hak Asasi Petani di Jakarta.
Dihasilkan Deklarasi Pertemuan Petani Perempuan
Internasional untuk Hak Asasi Petani.
21 Oktober 2008. La Via Campesina, organisasi petani
internasional, meluncurkan sebuah kampanye global
tentang hak asasi petani. Kampanye tersebut ditujukan
untuk mencapai sebuah konvensi internasional di dalam
sistem Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB).
Maret 2010. Dewan HAM PBB mengeluarkan resolusi tentang
hak atas pangan yang walaupun tidak menyebutkan Hak
Asasi Petani secara eksplisit, namun tetap bisa digunakan
sebagai basis argumentasi bahwa diskriminasi dan
pelanggaran hak atas pangan merupakan pelanggaran Hak
Asasi Petani, dimana petani merupakan korban yang paling
terkena dampaknya.
8 Maret 2010. Dilangsungkan konferensi “Inisiatif Baru untuk
Melindungi Hak Asasi Petani” (A New Initiative to Protect the
Makna dokumen2 tersebut bagi
kegiatan pengkajian dan diseminasi:
1. Sebagai pengetahuan
(wawasan, posisi)
2. Sebagai pedoman
3. Sebagai potensi
punishment
Laboratorium lapang
Kabupaten:
Peningkatan Manajemen dan Efektivitas
Pembangunan Pertanian di Tingkat Pemerintah
Daerah Kabupaten
Latar Belakang
 Dengan semangat ”pengembangan”, Badan Litbang
Pertanian memiliki fungsi untuk mengaplikasikan hasil-hasil
penelitiannya ke tengah masyarakat.
 otonomi daerah semenjak tahun 2000, dimana daerah
memiliki hak, wewenang, dan kewajiban untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan masyarakatnya.
 Urusan pemerintahan pusat terbatas hanya untuk enam
bidang politik luar negeri, pertahanan, keamanan, hukum,
moneter dan fiskal nasional, serta agama.
 Kewenangan Pemerintah Daerah sesuai UU 32/2004, terbagi
atas urusan wajib dan urusan pilihan. Ada 16 urusan wajib,
a.l.: pemerintahan, pendidikan, kesehatan, pertanian, tata
guna lahan, dan alokasi anggaran. Urusan pilihan:
disesuaikan dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan
daerah.
 Namun, setelah lebih dari 10 tahun, perencanaan
pembangunan kurang berbasis sumber daya setempat,
alokasi anggaran pertanian kurang memadai, motivasi
pembangunan pertanian, koordinasi dan sinkronisasi lemah
dan tumpang tindih, data statistik yang menurun kualitasnya,
Justifikasi Kegiatan:
 BPTP telah diberi mandat dan sangat potensial
untuk terlibat secara langsung dan riel dalam
kegiatan pembangunan pertanian di level
kabupaten
 Kegiatan yang bisa dicakup: membantu
menyusun perencanaan yang lebih baik,
membangun dan melakukan penguatan lembaga
dan organisasi, peningkatan koordinasi dan
sinkronisasi antar stakeholders, perbaikan data
base, monitoring dan evaluasi yang lebih
powerfull.
 BPTP dapat menjadi sumber keilmuan,
konsultan manajemen, pendamping
pemberdayaan, jembatan komunikasi dengan
luar, dan sekaligus pelaksana kegiatan.
Tujuan kegiatan:
1. Melakukan kaji tindak (action research) secara
lebih nyata dengan menggunakan satu unit sosial
pembangunan pertanian yang cenderung otonom
dalam bentuk laboratorium lapang di level
kabupaten.
2. Mempelajari berbagai permasalahan dalam
pembangunan pertanian di level kabupaten,
mencarikan solusinya, serta
mengimplementasikannya bersama-sama dengan
stakeholders di daerah.
3. Mendapatkan model dan pola pembangunan
pertanian di level kabupaten, dalam hal
penyempurnaan data base dan statistik,
penyusunan perenaan, operasional program,
penguatan lembaga dan organisasi, serta
monitoring dan evaluasi yang lebih partisipatif.
Cakupan Kegiatan:
1. Pada dasarnya, kegiatan ini memiliki cakupan yang luas, karena
berhadapan dengan berbagai stakeholders mulai dari level kabupaten,
kecamatan, sampai desa dan komunitas masyarakat.
2. Berbagai kegiatan yang akan dicakup:
3. Mempelajari potensi dan permasalahan pembangunan pertanian di level
kabupaten.
4. Mempelajari dan memperbaiki data base dan statistik pertanian serta
berbagai hal terkait termasuk keberadaan organisasi tani, SDM, serta
aspek sosial lain.
5. Memperlajari dan memperbaiki proses perencanaan, keterpaduan,
penggunaan indikator, penilaian, serta pengambilan keputusan dalam
perencanaan.
6. Mempelajari penataan penggunaan sumber daya pertanian serta
mendorong kepada pengunaan yang lebih pro pertanian, pro petani
berazaskan ekonomi kerakyatan dan keadilan.
7. Mempelajari dan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan seluruh
stakeholders tentang pertanian dan pembangunan pertanian, terutama
untuk kalangan legislatif, Bappeda, LSM, dan lain-lain.
8. Mempelajari dan memperbaiki kondisi dan kinerja penyuluhan, terutama
penguatan BPP dan SDM penyuluh.
9. Mempelajari dan memperkuat koordinasi dan sinkronisasi antar pelaku
Cakupan kegiatan:
1. Melakukan advokasi terhadap pihak luar, serta menjalin kerjasama yang
kuat dan kontinyu dengan berbagai pihak di level propinsi dan pusat; serta
dengan kalangan non pemerintah bahkan donor LN.
2. Mempelajari politik lokal serta menciptakan komunikasi yang lebih baik
antar pelaku serta mendorong partisipasi seluruh pihak dala
pembangunan pertanian.
3. Mempelajai pelaksanaan monitoring dan evaluasi, serta melakukan
perbaikan kualitas dan validitas serta daya adaptasi dari hasil monev
tersebut.
4. Mempelajari potensi dan permasalahan SDM serta memperkuat kapasitas
mereka untuk pembangunan pertanian, terutama pada kalangan muda
dan perempuan.
5. Mempelajari penataan dan penggunaan SDA serta memperbaikinya untuk
penggunaan yang lebih sadar dan pro lingkungan.
6. Mempelajari berbagai produk hukum lokal, efektivitasnya, serta saran
untuk perbaikan, dan penyusunan berbagai Perda yang lebih pro
pertanian, petani, kelompok kemiskinan, dan lingkungan.
7. Mempelajari kinerja pembangunan pertanian pada level kecamatan dan
desa, serta berupaya mendukung secarac langsung secara pragmatis,
termasuk menghubungkan dengan pihak-pihak penyedia informasi dan
teknologi serta pasar.
Pendekatan kegiatan :
Kegiatan ini bisa diformatkan sebagai
”laboratorium lapang”, dengan
pendekatan:
 action research.
 Partisipatif (stakeholders sebagai mitra)
 Berorientasi jangka panjang
 Berbasiskan sustainable dan pro
lingkungan.
 Demokratis
Sumber Daya Manusia yang
dibutuhkan:
 ilmu teknis budidaya pertanian, peternakan,
perikanan
 ilmu tanah dan iklim
 ilmu eknomi dan perencanaan wilayah,
 ilmu pemberdayaan masyarakat,
 ilmu hukum
 kebijakan publik
 ilmu penyuluhan dan komunikasi pertanian,
 ilmu statistik dan media,
Lokasi dan Waktu kegiatan:
 Pilih kabupaten yang memiliki basis
pertanian dominan
 etiap kabupaten direncanakan kegiatan
dalam 5 tahun
 pada tahun ke-3 bisa dimulai dengan
kabupaten baru, dan seterusnya

Contenu connexe

Tendances

Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )Wahyu Saputra
 
Pembangunan Lestari Pengertian Dan Pengukur
Pembangunan Lestari Pengertian Dan PengukurPembangunan Lestari Pengertian Dan Pengukur
Pembangunan Lestari Pengertian Dan Pengukurmandalina landy
 
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinyaPermasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinyaOperator Warnet Vast Raha
 
KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA
KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA
KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA Repository Ipb
 
Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALIST...
Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALIST...Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALIST...
Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALIST...Joel mabes
 
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halEkonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halAchmad Ridha
 
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianJoel mabes
 
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)Lia Kristiana
 
hak rakyat atas pembangunan
hak rakyat atas pembangunanhak rakyat atas pembangunan
hak rakyat atas pembangunanSafa'at Muhtar
 
Artikel laporan utama
Artikel laporan utama Artikel laporan utama
Artikel laporan utama rin26
 
Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan Komunitas
Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan KomunitasPembangunan Pedesaan dengan Pendekatan Komunitas
Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan KomunitasSyahyuti Si-Buyuang
 
Petani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan
Petani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan PanganPetani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan
Petani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan PanganSyahyuti Si-Buyuang
 

Tendances (20)

Peranan Sektor Pertanian
Peranan Sektor PertanianPeranan Sektor Pertanian
Peranan Sektor Pertanian
 
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
 
Pembangunan Lestari Pengertian Dan Pengukur
Pembangunan Lestari Pengertian Dan PengukurPembangunan Lestari Pengertian Dan Pengukur
Pembangunan Lestari Pengertian Dan Pengukur
 
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinyaPermasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
 
Ekonomi pertanian
Ekonomi pertanianEkonomi pertanian
Ekonomi pertanian
 
Ekonomi pertanian 2012
Ekonomi pertanian 2012Ekonomi pertanian 2012
Ekonomi pertanian 2012
 
Buku ekonomi pertanian
Buku ekonomi pertanianBuku ekonomi pertanian
Buku ekonomi pertanian
 
KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA
KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA
KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA
 
Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALIST...
Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALIST...Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALIST...
Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALIST...
 
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halEkonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
 
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
 
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
 
makalah pertanian
makalah pertanianmakalah pertanian
makalah pertanian
 
hak rakyat atas pembangunan
hak rakyat atas pembangunanhak rakyat atas pembangunan
hak rakyat atas pembangunan
 
Makalah_51 Makalah ii
Makalah_51 Makalah iiMakalah_51 Makalah ii
Makalah_51 Makalah ii
 
Artikel laporan utama
Artikel laporan utama Artikel laporan utama
Artikel laporan utama
 
Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan Komunitas
Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan KomunitasPembangunan Pedesaan dengan Pendekatan Komunitas
Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan Komunitas
 
Petani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan
Petani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan PanganPetani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan
Petani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan
 
Petani kecil hps (yuti)
Petani kecil hps (yuti)Petani kecil hps (yuti)
Petani kecil hps (yuti)
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 

En vedette

PohlmanA_Capstone project_20160422 - SF Comments
PohlmanA_Capstone project_20160422 - SF CommentsPohlmanA_Capstone project_20160422 - SF Comments
PohlmanA_Capstone project_20160422 - SF CommentsAlyson Pohlman
 
Nature Study and School Gardens & Agricultural Education
Nature Study and School Gardens & Agricultural EducationNature Study and School Gardens & Agricultural Education
Nature Study and School Gardens & Agricultural Educationxx5v1
 
United States Tech M&A insights -2013
United States Tech M&A insights -2013United States Tech M&A insights -2013
United States Tech M&A insights -2013Shiv ognito
 
All New trafficLIVE brochure
All New trafficLIVE brochureAll New trafficLIVE brochure
All New trafficLIVE brochurecjwitton
 
Transcript vocabulary (hello class)
Transcript vocabulary (hello class)Transcript vocabulary (hello class)
Transcript vocabulary (hello class)Laila Sukarma
 
Desperately Seeking Funding - 2012 January
Desperately Seeking Funding - 2012 January Desperately Seeking Funding - 2012 January
Desperately Seeking Funding - 2012 January Joan Divor
 
Scrap Metal Recycling Company in New York, United States
Scrap Metal Recycling Company in New York, United StatesScrap Metal Recycling Company in New York, United States
Scrap Metal Recycling Company in New York, United StatesAnnabel Greene
 
Nmsys public-eng
Nmsys public-engNmsys public-eng
Nmsys public-engSkolkovoMD
 
NRI Global Summit Spotlights Hot Sectors In Downturn
NRI Global Summit Spotlights Hot Sectors In DownturnNRI Global Summit Spotlights Hot Sectors In Downturn
NRI Global Summit Spotlights Hot Sectors In DownturnNair and Co.
 
Guided Reading: A Research-Based Response to the Challenges of Early Reading ...
Guided Reading: A Research-Based Response to the Challenges of Early Reading ...Guided Reading: A Research-Based Response to the Challenges of Early Reading ...
Guided Reading: A Research-Based Response to the Challenges of Early Reading ...rathx039
 

En vedette (17)

Pelatihan pendamping & tpd
Pelatihan  pendamping & tpdPelatihan  pendamping & tpd
Pelatihan pendamping & tpd
 
PohlmanA_Capstone project_20160422 - SF Comments
PohlmanA_Capstone project_20160422 - SF CommentsPohlmanA_Capstone project_20160422 - SF Comments
PohlmanA_Capstone project_20160422 - SF Comments
 
Nature Study and School Gardens & Agricultural Education
Nature Study and School Gardens & Agricultural EducationNature Study and School Gardens & Agricultural Education
Nature Study and School Gardens & Agricultural Education
 
United States Tech M&A insights -2013
United States Tech M&A insights -2013United States Tech M&A insights -2013
United States Tech M&A insights -2013
 
New YOU in 2013
New YOU in 2013New YOU in 2013
New YOU in 2013
 
Annual Report 2013
Annual Report 2013 Annual Report 2013
Annual Report 2013
 
Pinterest
Pinterest Pinterest
Pinterest
 
All New trafficLIVE brochure
All New trafficLIVE brochureAll New trafficLIVE brochure
All New trafficLIVE brochure
 
Transcript vocabulary (hello class)
Transcript vocabulary (hello class)Transcript vocabulary (hello class)
Transcript vocabulary (hello class)
 
Desperately Seeking Funding - 2012 January
Desperately Seeking Funding - 2012 January Desperately Seeking Funding - 2012 January
Desperately Seeking Funding - 2012 January
 
Scrap Metal Recycling Company in New York, United States
Scrap Metal Recycling Company in New York, United StatesScrap Metal Recycling Company in New York, United States
Scrap Metal Recycling Company in New York, United States
 
Ulrich Herzog: LMSVG Neu, Zoonosen, Labormeldepflichten
Ulrich Herzog: LMSVG Neu, Zoonosen, LabormeldepflichtenUlrich Herzog: LMSVG Neu, Zoonosen, Labormeldepflichten
Ulrich Herzog: LMSVG Neu, Zoonosen, Labormeldepflichten
 
Sales Resources
Sales ResourcesSales Resources
Sales Resources
 
Nmsys public-eng
Nmsys public-engNmsys public-eng
Nmsys public-eng
 
NRI Global Summit Spotlights Hot Sectors In Downturn
NRI Global Summit Spotlights Hot Sectors In DownturnNRI Global Summit Spotlights Hot Sectors In Downturn
NRI Global Summit Spotlights Hot Sectors In Downturn
 
Building Energy Codes
Building Energy CodesBuilding Energy Codes
Building Energy Codes
 
Guided Reading: A Research-Based Response to the Challenges of Early Reading ...
Guided Reading: A Research-Based Response to the Challenges of Early Reading ...Guided Reading: A Research-Based Response to the Challenges of Early Reading ...
Guided Reading: A Research-Based Response to the Challenges of Early Reading ...
 

Similaire à Metodologi dan Diseminasi untuk Petani

Webbinar pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
Webbinar   pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)Webbinar   pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
Webbinar pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Sri Wahyuni
 
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2Syahyuti Si-Buyuang
 
Penyuluhan modern slideshare (yuti)
Penyuluhan modern slideshare (yuti)Penyuluhan modern slideshare (yuti)
Penyuluhan modern slideshare (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Penyuluhan baru unand (yuti) - #1
Penyuluhan baru   unand (yuti) - #1Penyuluhan baru   unand (yuti) - #1
Penyuluhan baru unand (yuti) - #1Syahyuti Si-Buyuang
 
Seminar ppl swadaya swasta (yuti)
Seminar   ppl swadaya swasta (yuti)Seminar   ppl swadaya swasta (yuti)
Seminar ppl swadaya swasta (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Pelatihan penyuluh lembang 1 (yuti)
Pelatihan penyuluh   lembang 1 (yuti)Pelatihan penyuluh   lembang 1 (yuti)
Pelatihan penyuluh lembang 1 (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
penyuluhanbaru-unandyuti-1-211105062112 (1).ppt
penyuluhanbaru-unandyuti-1-211105062112 (1).pptpenyuluhanbaru-unandyuti-1-211105062112 (1).ppt
penyuluhanbaru-unandyuti-1-211105062112 (1).pptRosmalahUMK
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
Gorontalo penyuluhan new normal - 2 juli 2020 (yuti)
Gorontalo   penyuluhan new normal - 2 juli 2020 (yuti)Gorontalo   penyuluhan new normal - 2 juli 2020 (yuti)
Gorontalo penyuluhan new normal - 2 juli 2020 (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanwika_wibowo
 
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptxRezaHanafi14
 
ppt tugas teori pembangunan new.pptx
ppt tugas teori pembangunan new.pptxppt tugas teori pembangunan new.pptx
ppt tugas teori pembangunan new.pptxHANIFPRASETYO10
 
Power point contoh makalah Perkebunan.pptx
Power point contoh makalah Perkebunan.pptxPower point contoh makalah Perkebunan.pptx
Power point contoh makalah Perkebunan.pptxfatmawatipakaya
 
Optimalisasi widyaiswara lembang 5 des (yuti)
Optimalisasi widyaiswara   lembang 5 des (yuti)Optimalisasi widyaiswara   lembang 5 des (yuti)
Optimalisasi widyaiswara lembang 5 des (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
2. panduan program hibah bina desa
2. panduan program hibah bina desa2. panduan program hibah bina desa
2. panduan program hibah bina desaterenyoo
 

Similaire à Metodologi dan Diseminasi untuk Petani (20)

Webbinar pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
Webbinar   pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)Webbinar   pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
Webbinar pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
 
Lipi daya saing inklusif (yuti)
Lipi   daya saing inklusif (yuti)Lipi   daya saing inklusif (yuti)
Lipi daya saing inklusif (yuti)
 
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian
 
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
 
Penyuluhan modern slideshare (yuti)
Penyuluhan modern slideshare (yuti)Penyuluhan modern slideshare (yuti)
Penyuluhan modern slideshare (yuti)
 
Penyuluhan baru unand (yuti) - #1
Penyuluhan baru   unand (yuti) - #1Penyuluhan baru   unand (yuti) - #1
Penyuluhan baru unand (yuti) - #1
 
Seminar ppl swadaya swasta (yuti)
Seminar   ppl swadaya swasta (yuti)Seminar   ppl swadaya swasta (yuti)
Seminar ppl swadaya swasta (yuti)
 
Pelatihan penyuluh lembang 1 (yuti)
Pelatihan penyuluh   lembang 1 (yuti)Pelatihan penyuluh   lembang 1 (yuti)
Pelatihan penyuluh lembang 1 (yuti)
 
penyuluhanbaru-unandyuti-1-211105062112 (1).ppt
penyuluhanbaru-unandyuti-1-211105062112 (1).pptpenyuluhanbaru-unandyuti-1-211105062112 (1).ppt
penyuluhanbaru-unandyuti-1-211105062112 (1).ppt
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Gorontalo penyuluhan new normal - 2 juli 2020 (yuti)
Gorontalo   penyuluhan new normal - 2 juli 2020 (yuti)Gorontalo   penyuluhan new normal - 2 juli 2020 (yuti)
Gorontalo penyuluhan new normal - 2 juli 2020 (yuti)
 
Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhan
 
Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya DasarIlmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar
 
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
 
Terobosan penyuluhan (yuti)
Terobosan penyuluhan (yuti)Terobosan penyuluhan (yuti)
Terobosan penyuluhan (yuti)
 
ppt tugas teori pembangunan new.pptx
ppt tugas teori pembangunan new.pptxppt tugas teori pembangunan new.pptx
ppt tugas teori pembangunan new.pptx
 
Power point contoh makalah Perkebunan.pptx
Power point contoh makalah Perkebunan.pptxPower point contoh makalah Perkebunan.pptx
Power point contoh makalah Perkebunan.pptx
 
Optimalisasi widyaiswara lembang 5 des (yuti)
Optimalisasi widyaiswara   lembang 5 des (yuti)Optimalisasi widyaiswara   lembang 5 des (yuti)
Optimalisasi widyaiswara lembang 5 des (yuti)
 
2. panduan program hibah bina desa
2. panduan program hibah bina desa2. panduan program hibah bina desa
2. panduan program hibah bina desa
 

Plus de Syahyuti Si-Buyuang

My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airSyahyuti Si-Buyuang
 
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointLukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointSyahyuti Si-Buyuang
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfBuku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfSyahyuti Si-Buyuang
 
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxGOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxRCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptSyahyuti Si-Buyuang
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Syahyuti Si-Buyuang
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 

Plus de Syahyuti Si-Buyuang (20)

My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
 
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointLukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
 
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
 
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
 
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfBuku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
 
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxGOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
 
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
 
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxRCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
 

Dernier

e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyaANTARASATU
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 

Dernier (9)

e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 

Metodologi dan Diseminasi untuk Petani

  • 1. Metodologi Pengkajian dan Diseminasi: Dimana kah PETANI ? Oleh: Syahyuti syahyuti@yahoo.com
  • 2. Materi presentasi: 1. Persepsi terhadap petani, 2. Laboratorium level kabupaten 3. Farmer Participatory Research (FPR) 4. Berbagai analisis 5. Analisis kelembagaan (lembaga dan organisasi) 6. Peta “AEZ Sosial” 7. Diseminasi
  • 3. Mengapa petani penting? Karena: 1. Pendekatan teknis-finansial telah meminggirkan aspek humanity 2. Target pembangunan berbasiskan nasional (sebagai unit analisis), mis. konsep swasembada 3. Small farmer feed the world (Laporan PBB) 4. Paradigma ekologis: biodiversitas, “land to mouth”. 5. Petani adalah SDM (=alat produksi) 6. Metode penyuluhan era Revolusi Hijau meminggirkan petani: dengan pendekatan “dipaksa, terpaksa, biasa”
  • 4. Batasan tentang “petani” di legislasi Indonesia: 1. KBBI, petani = orang yang mata pencahariannya bercocok tanam. 2. Pada SP 1963 petani di bawah 1000 m2 dianggap bukan petani. Ini yang mendorong pendirian PSEKP. 3. SP 2003, RT pertanian = rumah tangga yang mengusahakan lahan untuk berbagai kegiatan budidaya atau bukan pengguna lahan namun memanfaatkan produk pertanian dalam usahanya (penangkaran, memungut hasil hutan), serta berusaha di bidang jasa pertanian 4. SP 2013, RT petanian = rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya memelihara tanaman/ternak/ikan baik untuk tujuan usaha maupun tidak., 5. RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, petani = warga negara Indonesia perseorangan dan/atau
  • 5. Batasan petani: 6. Permentan No. 273/ 2007 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani. Petani = perorangan warga negara Indonesia beserta keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang pertanian, wanatani, minatani, agropasture, penangkaran satwa dan tumbuhan, di dalam dan di sekitar hutan, yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang. Ada definisi untuk peternak dan pekebun. 7. UU No. 16/2006 tentang penyuluhan, idem
  • 6. RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani:  Pasal 46: “Petani yang telah ditingkatkan keahlian dan keterampilannya melalui pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 wajib melakukan tata cara budidaya, penanganan, dan pemasaran yang baik sesuai dengan petunjuk pelaksanaannya”   Pasal 48 dan 49 tentang penyuluhan untuk petani, namun tidak diatur bagaimana partisipasi dalam riset.   Pasal 70: “Pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban memberikan kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi”.
  • 7. Persepsi terhadap petani di Indonesia: 1. Petani berada dalam format relasi “negara- rakyat” 2. Basis petani adalah komoditas 3. Petani lemah, di bawah, kurang berpengetahuan: sehingga perlu diberdayakan 4. Dimana kedaulatan petani atas pengetahuan? “Pengetahuan adalah kekuasaan” 5. Semua pengetahuan berasal dari luar dan atas petani. Tidak ada perlindungan bagi pengetahuan yang dimiliki petani. Cirinya: 1. Hanya mendata petani secara riel dan temporer 2. Tidak memasukkan “petani potensial”, yaitu mereka yang ingin bertani, hanya memiliki keterampilan bertani, namun sedang tidak bertani 3. Tidak ada istilah “petani kecil” secara khusus.
  • 8. Petani kecil (small holder farmer):  Small farmer feed the world (Laporan PBB)  Penelitian Chappell dan Lavalle (Food security and biodiversity: can we have both? An agroecological analysis): pertanian skala kecil dengan teknik-teknik pertanian alternatif 2-4 kali lebih efisien daripada pertanian konvensional besar. Pertanian skala kecil menghasilkan tingkat output yang lebih tinggi per satuan luas dari pertanian yang lebih besar  Terjadi perubahan pandangan terhadap petani kecil
  • 9. Tahap dan pokok perhatian Justifikasi Bentuk kebijakan 1. Productivity and Equity (1950-an) Kesetaraan dan produktivitas Agenda kebangsaan, dekolonialisasi, kemakmuran rakyat), menghadang komunisme. Inverse Relationship (IR) theory , produktivitas = out put per area of land Land to the tiller, land reform “from below” and “from above” 2. Productivity without Equity (1960-an) peningkatan produktivitas dan modernisasi pertanian dicapai melalui technological change tanpa structural change State-led developmentalism (negara dalam rekayasa sosial, penyediaan subsidi dan kredit, serta pengaturan harga dan pasar) Liberalisasi pasar finansial dan perdagangan Revolusi Hijau 3. Liberalisation and efficiency (1980-qn) efisiensi pasar dan deregulasi Pasar akan mengefisienkan seluruh mekanisme Market-based land reform Land administration Land titling (sertifikasi lahan) 4. Commercial Smallholders (abad 21) inkorporasi smallholders ke dalam mata rantai nilai global -Kosep scale and linkages -kontrak antara smallholders dan perusahaan agribisnis -Contract farming -inti-plasma -kemitraan bisnis -Visi neoliberal “transisi agraria” (World Development Report 2008) Historik tahapan kebijakan mengenai Smallholders
  • 10. The peasants' charter:  The Declaration Of Principles And Programme Of Action Of The World Conference On Agrarian Reform And Rural Development. FAO, Roma 1981.  Memberi kewajiban kepada pemerintahan.  That the fundamental purpose of development is individual and social betterment, development of endogenous capabilities and improvement of the living standards of all people, in particular the rural poor; Bab VII. VII. Education, training and extension.  “Increase interaction and communication between development planners, rural educators, extension workers, and the members of broad- based people's organizations with respect to the objectives, design and implementation of rural development programmes”  …. is the creation and expansion of training and extension networks for both men and women to develop and improve skills and to increase productivity and income-generating capabilities. There is also need for establishment of effective linkages between extension and problem-solving research. In view of the great urgency of these needs and the magnitude of the task in relation to the resources of developing countries, low-cost techniques of education and training for short periods merit close consideration.
  • 11. Dalam konteks pendidikan dan pelatihan: (i) Give high priority to the achievement and maintenance of universal primary education ….. (ii) ….without prejudice to equality of opportunity to be provided by education, …. (iii) Strengthen programmes of non-formal education, …. (iv) Strengthen non-formal education for the promotion of skills required for, …. (v) Promote grass-roots education and training in the use of local materials to promote employment and enhance community self-reliance. (vi) Encourage coordination of in-school and out-of- school education, and promote the integration of the two systems.
  • 12. Tentang tenaga lapang pemberdayaan: (i) …. improve their understanding of the conditions and problems of rural areas and their ability to respond to the needs of the rural poor. (ii) ……emphasis on problem-solving and adaptation to local conditions, drawing upon practical experience. (iii) Increase interaction and communication between development planners, rural educators, extension workers, and the members of broad-based people's organizations ….. (iv) Recruit male and female extension and research workers and rural educators from rural communities and encourage them to return to work within their own communities. (v) Improve communication and interchange between research institutions, extension agencies and farmers, and devise ways for participation by representatives of peasant groups in setting research, extension and training priorities ….. (vi) Make effective use of regional and national centres to serve as focal points for the dissemination of appropriate
  • 13. “Agenda 21”:  Dokumen “embangunan berkelanjutan hasil KTT Bumi di Rio tahun 1992.  Membantu negara berkembang mengakses informasi ilmiah dan keteknologian,  Memfasilitasi akses dan alih teknologi berwawasan lingkungan,  Memfasilitasi dan meningkatkan teknologi setempat yang berwawasan lingkungan  Menunjang pembangunan kemampuan setempat agar dapat menelaah, memungut, menggunakan, dan memelihara teknologi berwawasan lingkungan  Pada bagian “Basis for action”, nomor 32.3. A farmer- centred approach is the key to the attainment of sustainability in both developed and developing countries and many of the programme areas in Agenda 21 address this objective. A significant number of the rural population in developing countries depend primarily upon small-scale, subsistence-oriented agriculture based on family labour.
  • 14. Agenda 21: Dalam konteks data dan informasi, nomor 32.8.: 1. …to document, synthesize and disseminate local knowledge, practices and project experiences … 2. Establish networks for the exchange of experiences ….. (bahasa yang santun) 3. Develop pilot projects and extension services that would seek to build on the needs and knowledge base of women farmers. Dalam konteks kerjasama teknologi (nomor 32.12): (b) Conduct studies of high-resource and low-resource agriculture to compare their productivity and sustainability. The research should preferably be conducted under various environmental and sociological settings; (c) Support research on mechanization that would optimize human labour and animal power and hand-held and animal-drawn equipment that can be easily operated and maintained. The development of farm technologies should take into account farmers' available resources and the role of animals in farming households and the ecology.
  • 15. Sejarah perjuangan Hak-hak petani: 24 September 1960. Disepakati sebagai Hari Tani Nasional. Hari ditetapkan Undang-Undang N0. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Lalu ditetapkan dengan Keputusan Presiden Soekarno No 169/1963, “petani sebagai tulang punggung bangsa”. 16 December 1966. Lahirnya kovenan/perjanjian ekonomi internasional, hak sosial budaya (ICESCR) sebagai instrumen untuk melindungi hak petani. 1981. Lahirnya Piagam Petani yang dibuat oleh FAO. 17 April 1996. Tragedi penembakan 19 orang petani di El Dorado dos Carajas, Brasil. Sejak tragedi ini, La Via Campesina menetapkan tanggal 17 April diperingati sebagai Hari Perjuangan Petani International. 1999. Keluarnya UU HAM No. 39 tahun 1999. Dalam aturan ini, petani tidak dianggap sebagai kelompok rentan. 20 April 2001. Hari Hak Asasi Petani Indonesia, dalam acara Konferensi Nasional Pembaruan Agraria untuk Perlindungan dan Pemenuhan Hak-hak Asasi Petani di Cibubur Jakarta.
  • 16. 12 Januari 2002. Demo besar (60 bus besar) petani dan buruh Sekretariat Bersama Pemulihan Hak Hak Rakyat Indonesia 20 – 24 Juni 2008. Petani La Via Campesina menghadiri Konferensi Internasional Hak Asasi Petani di Jakarta. Dihasilkan Deklarasi Pertemuan Petani Perempuan Internasional untuk Hak Asasi Petani. 21 Oktober 2008. La Via Campesina, organisasi petani internasional, meluncurkan sebuah kampanye global tentang hak asasi petani. Kampanye tersebut ditujukan untuk mencapai sebuah konvensi internasional di dalam sistem Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB). Maret 2010. Dewan HAM PBB mengeluarkan resolusi tentang hak atas pangan yang walaupun tidak menyebutkan Hak Asasi Petani secara eksplisit, namun tetap bisa digunakan sebagai basis argumentasi bahwa diskriminasi dan pelanggaran hak atas pangan merupakan pelanggaran Hak Asasi Petani, dimana petani merupakan korban yang paling terkena dampaknya. 8 Maret 2010. Dilangsungkan konferensi “Inisiatif Baru untuk Melindungi Hak Asasi Petani” (A New Initiative to Protect the
  • 17. Makna dokumen2 tersebut bagi kegiatan pengkajian dan diseminasi: 1. Sebagai pengetahuan (wawasan, posisi) 2. Sebagai pedoman 3. Sebagai potensi punishment
  • 18. Laboratorium lapang Kabupaten: Peningkatan Manajemen dan Efektivitas Pembangunan Pertanian di Tingkat Pemerintah Daerah Kabupaten
  • 19. Latar Belakang  Dengan semangat ”pengembangan”, Badan Litbang Pertanian memiliki fungsi untuk mengaplikasikan hasil-hasil penelitiannya ke tengah masyarakat.  otonomi daerah semenjak tahun 2000, dimana daerah memiliki hak, wewenang, dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan masyarakatnya.  Urusan pemerintahan pusat terbatas hanya untuk enam bidang politik luar negeri, pertahanan, keamanan, hukum, moneter dan fiskal nasional, serta agama.  Kewenangan Pemerintah Daerah sesuai UU 32/2004, terbagi atas urusan wajib dan urusan pilihan. Ada 16 urusan wajib, a.l.: pemerintahan, pendidikan, kesehatan, pertanian, tata guna lahan, dan alokasi anggaran. Urusan pilihan: disesuaikan dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah.  Namun, setelah lebih dari 10 tahun, perencanaan pembangunan kurang berbasis sumber daya setempat, alokasi anggaran pertanian kurang memadai, motivasi pembangunan pertanian, koordinasi dan sinkronisasi lemah dan tumpang tindih, data statistik yang menurun kualitasnya,
  • 20. Justifikasi Kegiatan:  BPTP telah diberi mandat dan sangat potensial untuk terlibat secara langsung dan riel dalam kegiatan pembangunan pertanian di level kabupaten  Kegiatan yang bisa dicakup: membantu menyusun perencanaan yang lebih baik, membangun dan melakukan penguatan lembaga dan organisasi, peningkatan koordinasi dan sinkronisasi antar stakeholders, perbaikan data base, monitoring dan evaluasi yang lebih powerfull.  BPTP dapat menjadi sumber keilmuan, konsultan manajemen, pendamping pemberdayaan, jembatan komunikasi dengan luar, dan sekaligus pelaksana kegiatan.
  • 21. Tujuan kegiatan: 1. Melakukan kaji tindak (action research) secara lebih nyata dengan menggunakan satu unit sosial pembangunan pertanian yang cenderung otonom dalam bentuk laboratorium lapang di level kabupaten. 2. Mempelajari berbagai permasalahan dalam pembangunan pertanian di level kabupaten, mencarikan solusinya, serta mengimplementasikannya bersama-sama dengan stakeholders di daerah. 3. Mendapatkan model dan pola pembangunan pertanian di level kabupaten, dalam hal penyempurnaan data base dan statistik, penyusunan perenaan, operasional program, penguatan lembaga dan organisasi, serta monitoring dan evaluasi yang lebih partisipatif.
  • 22. Cakupan Kegiatan: 1. Pada dasarnya, kegiatan ini memiliki cakupan yang luas, karena berhadapan dengan berbagai stakeholders mulai dari level kabupaten, kecamatan, sampai desa dan komunitas masyarakat. 2. Berbagai kegiatan yang akan dicakup: 3. Mempelajari potensi dan permasalahan pembangunan pertanian di level kabupaten. 4. Mempelajari dan memperbaiki data base dan statistik pertanian serta berbagai hal terkait termasuk keberadaan organisasi tani, SDM, serta aspek sosial lain. 5. Memperlajari dan memperbaiki proses perencanaan, keterpaduan, penggunaan indikator, penilaian, serta pengambilan keputusan dalam perencanaan. 6. Mempelajari penataan penggunaan sumber daya pertanian serta mendorong kepada pengunaan yang lebih pro pertanian, pro petani berazaskan ekonomi kerakyatan dan keadilan. 7. Mempelajari dan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan seluruh stakeholders tentang pertanian dan pembangunan pertanian, terutama untuk kalangan legislatif, Bappeda, LSM, dan lain-lain. 8. Mempelajari dan memperbaiki kondisi dan kinerja penyuluhan, terutama penguatan BPP dan SDM penyuluh. 9. Mempelajari dan memperkuat koordinasi dan sinkronisasi antar pelaku
  • 23. Cakupan kegiatan: 1. Melakukan advokasi terhadap pihak luar, serta menjalin kerjasama yang kuat dan kontinyu dengan berbagai pihak di level propinsi dan pusat; serta dengan kalangan non pemerintah bahkan donor LN. 2. Mempelajari politik lokal serta menciptakan komunikasi yang lebih baik antar pelaku serta mendorong partisipasi seluruh pihak dala pembangunan pertanian. 3. Mempelajai pelaksanaan monitoring dan evaluasi, serta melakukan perbaikan kualitas dan validitas serta daya adaptasi dari hasil monev tersebut. 4. Mempelajari potensi dan permasalahan SDM serta memperkuat kapasitas mereka untuk pembangunan pertanian, terutama pada kalangan muda dan perempuan. 5. Mempelajari penataan dan penggunaan SDA serta memperbaikinya untuk penggunaan yang lebih sadar dan pro lingkungan. 6. Mempelajari berbagai produk hukum lokal, efektivitasnya, serta saran untuk perbaikan, dan penyusunan berbagai Perda yang lebih pro pertanian, petani, kelompok kemiskinan, dan lingkungan. 7. Mempelajari kinerja pembangunan pertanian pada level kecamatan dan desa, serta berupaya mendukung secarac langsung secara pragmatis, termasuk menghubungkan dengan pihak-pihak penyedia informasi dan teknologi serta pasar.
  • 24. Pendekatan kegiatan : Kegiatan ini bisa diformatkan sebagai ”laboratorium lapang”, dengan pendekatan:  action research.  Partisipatif (stakeholders sebagai mitra)  Berorientasi jangka panjang  Berbasiskan sustainable dan pro lingkungan.  Demokratis
  • 25. Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan:  ilmu teknis budidaya pertanian, peternakan, perikanan  ilmu tanah dan iklim  ilmu eknomi dan perencanaan wilayah,  ilmu pemberdayaan masyarakat,  ilmu hukum  kebijakan publik  ilmu penyuluhan dan komunikasi pertanian,  ilmu statistik dan media,
  • 26. Lokasi dan Waktu kegiatan:  Pilih kabupaten yang memiliki basis pertanian dominan  etiap kabupaten direncanakan kegiatan dalam 5 tahun  pada tahun ke-3 bisa dimulai dengan kabupaten baru, dan seterusnya