Dokumen tersebut membahas beberapa topik seperti kontrak perkuliahan, mata ujian negara, pengertian pengembangan kurikulum secara umum dan khusus untuk PAI, sumber kepustakaan pengembangan kurikulum PAI, serta pijakan teori pengembangan dalam bidang ilmu-ilmu sosial termasuk pendidikan menurut teori strukturasi Anthony Giddens.
1. 1. KONTRAK PERKULIAHAN
2. MATA UJIAN NEGARA
3. PENGERTIAN PENG.KURIKULUM SECARA
UMUM
4. PENGERTIAN PENG.KURIKULUM PAI
5. SUMBER KEPUSTAKAAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM
6. PIJAKAN TEORI PENGEMBANGAN DALAM
BIDANG ILMU-ILMU SOSIAL (TERMASUK
PENDIDIKAN)
Oleh:
Mujianto Solichin
2. KONTRAK PERKULIAHAN
1. Kuliah dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan tiap minggu
selama lebih kurang 135 menit tiap pertemuan (3 SKS)
2. Jumlah tatap muka sesuai kalender akademik
3. Apabila perkuliahan jatuh pada hari libur (hari besar dan
libur nasional) maka akan diganti hari lain.
4. Mahasiswa wajib hadir minimal 75% dari jumlah tatap
muka kuliah
5. Mahasiswa wajib mengumpulkan dan melaksanakan tugas
yang diberikan oleh dosen
6. Nilai akhir terdiri dari (1) presensi (kehadiran), (2) tugas
mandiri/kelompok, (3) ujian tengah semester dan (4) ujian
akhir semester
7. Tidak ada ujian susulan, kecuali sakit dan mendapat
rekomendasi tugas oleh Pimpinan FAI
8. Jadwal ujian ditetapkan berdasarkan kalender akademik
3. MATA UJIAN NEGARA
1. PANCASILA 2 SKS
2. METODOLOGI STUDI ISLAM (MSI) 3 SKS
3. ULUM AL-QUR’AN & ULUM AL-HADITH 3 SKS
4. BAHASA ARAB 2 SKS
5. ILMU PENDIDIKAN 3 SKS
6. BAHASA INGGRIS 2 SKS
7. SEJARAH & PERADABAN ISLAM 3 SKS
8. FIQIH/USUL FIQH 3 SKS
9. PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI 3 SKS
10. PERENCANAAN SISTEM PENGAJARAN PAI 3 SKS
11. MATERI PAI (LISAN) 3 SKS
4. Peng. Kurikulum secara Umum
• Kata “pengembangan” secara ethimologi yaitu berarti proses,
cara, perbuatan mengembangkan.
• Secara Istilah, kata “pengembangan” menunjukkan pada suatu
kegiatan menghasilkan suatu alat atau cara yang baru, di mana
selama kegiatan tersebut penilaian dan penyempurnaan
terhadap alat dan cara terus dilakukan (dikembangkan).
• Istilah pengembangan dalam pendidikan menunjukkan suatu
proses perubahan secara bertahap ke arah tingkat yang lebih
tinggi dan meluas serta mendalam. Pada akhirnya secara
menyeluruh dapat tercipta suatu kesempurnaan/kematangan.
• Proses pengembangan terjadi karena adanya faktor “perubahan
struktur”. Struktur secara normal muncul bersamaan dengan
fungsi. Struktur dipahami sebagai suatu pola sosial yang
memiliki fungsi, sebagaimana sebuah pola benar-benar
beroperasi pada sebuah sistem.
5. Peng. Kurikulum secara Umum
• Kata “kurikulum” berasal dari bahasa Yunani “currere” yang berati
“jarak tempuh lari” mulai start sampai finish. Pada tahun 1955
kurikulum dipahami dalam bidang pendidikan dengan arti sejumlah
mata pelajaran di suatu perguruan.
• Dalam istilah dunia pendidikan kontemporer, secara umum arti
kurikulum dapat didefinisikan sebagai kumpulan mata pelajaran
atau pengetahuan yang harus dipelajari oleh siswa. Kurikulum
merupakan alat yang sangat penting dalam keberhasilan suatu
pendidikan, tanpa adanya kurikulum yang baik dan tepat maka
akan sulit dalam mencapai tujuan dan sasaran tujuan yang dicita-
citakan. Oleh karenanya kurikulum mempunyai kedudukan sentral
dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala
bentuk aktifitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan
pendidikan.
• Kurikulum juga dapat didefinisikan sebagai seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
6. Pengembangan Kurikulum PAI
• Pengembangan Kurikulum PAI adalah
pengembangan kurikulum yg dirancang
berdasarkan dalil Al-Qur’an dan Al-Hadith, yg
bertujuan agar manusia mendapat
kesejahteraan di dunia dan tetap dekat kepada
Khaliknya.
• Kurikulum Pend. Islam menyangkut jenis mata
pelajaran yg diberikan kepada siswa yg
terhimpun dlm Kurikulum Pendidikan Islam.
7. Sumber Kepustakaan Pengembangan
Kurikulum PAI Baru
1. Oemar Hamalik. Manajemen Pengembangan Kurikulum.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.
2. Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum Teori
dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006.
3. Nana Sudjana. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di
Sekolah. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005.
4. Team Depag Pusat. Kurikulum 2004: Kerangka Dasar.
Jakarta: Depag Pusat, 2004.
5. S. Nasution. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi
Aksara, 2006.
6. Abd Allah Idi. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.
Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2007.
7. Enco Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007.
8. Anthony Giddens. Central Problems in Social Theory. London:
The Macmillan Press Ltd, 1979.
8. Sumber Kepustakaan Pengembangan Lama
Kurikulum PAI
9. Depag RI, Kerangka Dasar Kurikulum 2004. Jakarta: Depag
Pusat, 2003.
10. E. Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005.
11. Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara, 2001.
12. Oemar Hamalik. Pengembangan Kurikulum Lembaga Pendidikan
dan Pelatihan. Bandung: Trigenda Karya, 1993.
13. Mohammad Ali. Pengemb.Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar
Baru, 1984
14. Hendyat Sutopo dan Wasty Soemanto. Pembinaan dan
Pengembangan Kurikulum sebagai Subtansi Problem Administrasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 1993.
15. Subandiyah. Pengemb.dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Grafindo
Persada, 1996.
16. Iskandar Wiryokusumo dan Usman Mulyadi. Dasar-dasar
Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bina Aksara, 1988.
17. A. Hamid Syarief. Pengenalan Kurikulum Sekolah dan Madrasah.
Bandung: Citra Umbara, 1995.
10. Teori Pengembangan
• Teori pengembangan dalam ilmu-ilmu sosial
termasuk pendidikan yg dlm konteks ini
adalah kurikulum pendidikan dalam
manajemen & pengembangannya menganut
madhab voluntarisme (fakultatif/adanya unsur
kesengajaan terhadap pengembangannya) .
• Teori pengembangan pertama kali diusung
oleh Anthony Giddens dalam bukunya
Central Problems in Social Theory yg
diterbitkan di London pada tahun 1979.
11. Teori Pengembangan
• Giddens menyatakan: “Proses pengembangan
terjadi karena adanya faktor perubahan
struktur. Struktur secara normal muncul
bersamaan dengan fungsi. Struktur dipahami
sebagai suatu pola sosial yang memiliki
fungsi, sebagaimana sebuah pola benar-benar
beroperasi pada sebuah sistem”.
• Dikemudian hari teori ini lebih lazim dikenal
orang dengan TEORI STRUKTURASI.
12. Teori Strukturasi Anthony Giddens
• Munculnya teori strukturasi disebabkan tidak
adanya "theory of action" ( teori tindakan,
perbuatan atau tingkah laku) di dalam ilmu-ilmu
sosial
• Dalam literature filsafat kita memang menemukan
banyak kajian tentang tingkah laku dilihat dari sisi
tujuan-tujuan (purposes), alasan (reasons) atau
motivasi akan tetapi selama ini tidak berpengaruh
pada ilmu-ilmu sosial. Ini dapat dimaklumi karena
filsafat tingkah laku tidak memberikan perhatian
terhadap issu sentral dalam ilmu sosial. Yakni
"analisis institusional, power, ataupun perubahan
sosial”.
13. Teori Strukturasi Anthony Giddens
• Pada sisi lain, madzhab fungsionalisme dan
Marxisme Ortodox melihat tingkah laku dari sudut
determinisme sosial dan mengabaikan "social
actors" yang tingkah lakunya seyogyanya harus
dijelaskan.
• Sebagai lawan determinisme adalah madzhhab
voluntarisme, akan tetapi menggabungkan dua
madzhab tersebut tetap tidak memadai untuk
menjelaskan tingkah laku yang menjadi issu sentral
ilmu sosial. Kajian yang memadai menyangkut
human agency, manusia sebagai pelaku perbuatan,
harus menempatkan tingkah laku dalam perjalanan
waktu yang terjadi di tempat tertentu.
14. Teori Strukturasi Anthony Giddens
• Theori strukturasi adalah dualisme antara tipe
voluntaristik dan deterministik, atau dualisme
individual dan masyarakat, dualisme subyek-obyek,
dualism, agen dan struktur yang secara bersama
membentuk social-practices.
• Pusat perhatian dari teori strukturasi ini pada
“duality of structure”. Yang dimaksud dengan
konsep "the duality of structure" adalah bahwa
structural properties dalam system sosial dijelaskan
sebagai medium dan sebagai hasil (outcome) dari
social-practices yang membentuk system itu sendiri.
15. Beberapa konsep atau istilah teori strukturasi
A. Social structure, duality of structure, structural
properties, rules and resources include wealth,
private property; education advantage,
occupational position;
B. Dimenasions of interaction (interaction, modality,
structure);
- interaction (communication, power, sanction);
- modality (interpretatie scheme, facility, norm).
C. Authorisation, allocation;
D. Contradiction, conflict, interest, ideology, decision-
making, class dominant;
E. Social reproduction, social change, historicity.
17. • In analysing the conditions of social
reproduction, of stability and change in
society, Giddens suggesses to give attention
the essential importance of tradition and
routinisation in social life (7);
• Change is in principle involved with social
reproduction. Change or its potentiality is
thus inherent in all moments of social
reproduction (114).
18. • Stability means continuity over time. A stable
social order is one in which there is a close
similarity between how things are now and
how they used to be in the past (199);
• Paramaters of change; historicity and
deroutinisation (222)
• Rationalization of action is the fundamental
component of social activity in the historical
context(250).
19. • Every member of society must know in both
practical and discursive modes, a great deal
about the workings of the society by virtue of
his participation in it; such knowledge is
incorporated as an element in the production
and reproduction of that society via the
duality of structure (250) i.e, between
individuality and colletivity, agent and
structur.
20. Teori lain ttg fungsionalism-struktural
• Ideolog teori ini adalah Percy S. Cohen
dalam bukunya Modern Social Theory;
• Buku ini lebih memfokuskan pada teori
analisis fungsional dan kurang atau tidak
memberikan perhatian pada analisis
structural.