3. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu
proses komunikasi melibatkan tiga komponen pokok, yaitu
komponen pengirim pesan (guru), komponen peneriman pesan
(siswa), dan komponen pesan itu sendiri yang biasanya berupa
materi pelajaran
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengantar kita
pada era informasi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
tersebut, khususnya teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap
penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran
4. Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran
yang menarik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar
e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk
mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan.
5. e-learning merupakan bentuk pembelajaran konvensional yang
dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet
Dari hasil observasi diperoleh kenyataan bahwa proses pembelajaran
fisika yang terjadi di kelas masih berpusat pada guru. Sistem
penyampaiannya lebih banyak didominasi oleh guru dimana guru
menyampaikan materi pelajaran secara teoritis dengan penekanan
utama pada penghafalan pengetahuan/fakta, sehingga siswa
cenderung pasif tanpa terlibat dalam proses pembelajaran yang ada.
Siswa tidak berani mengemukakan pendapat, siswa tidak dapat
memecahkan masalah serta kurangnya aktivitas percobaan untuk
menambah pengalaman siswa
6. Sehingga menyebabkan siswa kurang aktif dan kurang terlibat dalam
kegiatan pembelajaran, akibatnya siswa hanya memiliki sejumlah
fakta, konsep, dan teori fisika yang diterima dari guru sebagai bahan
informasi
Peneliti memilih konsep Kalor pada penelitian ini karena konsep ini
memiliki banyak konsep-konsep yang bersifat abstrak bagi siswa SMP,
misalnya: konsep kalor serta parameter-parameternya. Penggunaan
media pembelajaran berbasis web mempunyai beberapa kelebihan
dalam merubah konsep-konsep kalor yang bersifat abstrak menjadi
lebih konkret sehingga penguasaan konsep fisika siswa menjadi lebih
baik.
7. B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah mengembangkan bahan ajar IPA-Fisika interaktif
berbasis web Kelas VII SMP pada materi pokok Kalor?
8. C. Tujuan Penelitian
Untuk mengembangkan bahan ajar IPA-Fisika Interaktif berbasis Web
pada materi pokok Kalor bagi siswa SMP Kelas VII, dan
Untuk mendeskripsikan kelayakan bahan ajar IPA Fisika berbasis Web
pada materi pokok Kalor bagi siswa SMP kelas VII
9. BAB II LANDASAN TEORI
1. Bahan Ajar
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara
garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi
yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis- jenis materi
pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip,
prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai yang harus dipelajari
siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah
ditentukan.
10. Menurut panduan pengembangan bahan ajar
Depdiknas (2007) disebutkan bahwa bahan ajar
berfungsi sebagai:
Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua
aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus
merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
diajarkan kepada siswa.
Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua
aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus
merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
dipelajari/dikuasainya.
Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
Dengan demikian, fungsi bahan ajar sangat akan terkait dengan
kemampuan guru dalam membuat keputusan yang terkait dengan
perencanaan (planning), aktivitas-aktivitas pembelajaran dan
pengimplementasian (implementing), dan penilaian (assessing).
11. 2. E-Learning
Banyak para ahli yang mendefinisikan e-learning sesuai sudut
pandangnya. Karena e-learning kepanjangan dari elektronik learning
ada yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi elektronik (radio, televisi, film, komputer,
internet, dll). Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning
sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan
rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan
isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada
penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi
yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
12. 3. Web
Situs web (bahasa Inggris: web site) atau sering disingkat dengan
istilah situs adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik saling
terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video,
atau jenis-jenis berkas lainnya.
Sebuah situs web bisa berupa hasil kerja dari perorangan atau individu,
atau menunjukkan kepemilikan dari suatu organisasi, perusahaan.
biasanya pembahasan dalam sebuah situs web merujuk pada sebuah
ataupun beberapa topik khusus, atau kepentingan tertentu. Sebuah
situs web bisa berisi pranala yang menghubungkan ke situs web lain,
demkian pula dengan situs web lainnya. Hal ini terkadang membuat
perbedaan antara situs web yang dibuat oleh individu ataupun
perseorangan dengan situs web yang dibuat oleh organisasi bisnis
menjadi tidak begitu jelas.
13. Situs web statis merupakan situs web yang memiliki isi tidak
dimaksudkan untuk diperbarui secara berkala sehingga pengaturan
ataupun pemutakhiran isi atas situs web tersebut dilakukan secara
manual
14. 4. Pengembangan Model e-Learning
Pengembangan model e-learning perlu dirancang secara cermat sesuai
tujuan yang diinginkan. Jika kita setuju bahwa e-learning di dalamnya
juga termasuk pembelajaran berbasis internet, maka pendapat
Haughey (1998) perlu dipertimbangkan dalam pengembangan e-
learning. Menurutnya ada tiga kemungkinan dalam pengembangan
sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu web course, web centric
course, dan web enhanced course”.
Pengembangan e-learning tidak semata-mata hanya menyajikan
meteri pelajaran secara on-line saja, namun harus komunikatif dan
menarik. Materi pelajaran didesain seolah peserta didik belajar
dihadapan pengajar melalui layar komputer yang dihubungkan melalui
jaringan internet
15. Secara ringkas, e-learning perlu diciptakan seolah-olah peserta didik
belajar secara konvensional, hanya saja dipindahkan ke dalam sistem
digital melalui internet. Oleh karena itu e-leraning perlu
mengadaptasi unsur-unsur yang biasa dilakukan dalam sistem
pembelajaran konvensional
16. 5. Kalor
Kalor merupakan energi yang berpindah. Jika dua buah benda
disentuhkan atau dicampurkan, kalor secara alamiah selalu berpindah
dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah. Kalor
berhenti mengalir ketika suhu kedua benda sudah sama.
Kalor atau panas merupakan suatu bentuk energi, sedangkan
suhu merupakan ukuran atau tingkat panas suatu benda. Pada
umumnya, suhu benda akan naik jika menyerap kalor dan turun jika
melepaskan kalor. Semakin lama pemanasan berarti kalor yang
diterima air semakin besar dan suhu air semakin tinggi. Sehingga
besarnya kalor (Q) yang diberikan pada sebuah benda sebanding
dengan kenaikan suhu benda itu ( ). Hubungan Q dan dapat
dituliskan:
17. 6. Gambaran Umum Tentang Incomedia WebSite X5
Evolution
Incomedia website x5 evolution merupakan software yang
dirancang untuk membuat website. Dalam software ini untuk
membuat website utuh hingga dibuplikasikan ke server online jaringan
internet hanya memerlukan 5 langkah dasar, yang meliputi general
settings, sitemap creation, page creation, advanced settings, dan
export.
18. 7. Kerangka Pemikiran
Bahan ajar interaktif berbasis web haruslah mudah digunakan
yang memuat navigasi-navigasi sederhana yang memudahkan
pengguna. Selain itu, harus menarik agar merangsang pengguna
tertarik menjelajah seluruh isi web sehingga seluruh materi
pembelajaran yang terkandung di dalamnya dapat terserap dengan
baik. Materi pembelajaran yang terkandung didalamnya juga harus
disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, sesuai dengan kurikulum
dan mengandung banyak manfaat.
Bahan ajar interaktif berbasis web tersebut juga dapat diakses
dengan mengggunakan jaringan internet sehingga dapat dipelajari
kapanpun dibutuhkan selama jaringan internet itu ada.