Metode penelitian eksperimen melibatkan manipulasi variabel oleh peneliti dan pengamatan efeknya. Terdapat berbagai desain penelitian eksperimen mulai dari pre-eksperimental, true eksperimental, hingga quasi eksperimental. Desain pre-eksperimental kurang mengendalikan variabel luar. True eksperimental memilih sampel secara acak dan memiliki kelompok kontrol. Quasi eksperimental sulit memilih sampel secara acak namun lebih baik dari
3. A. Pengertian Penelitian
Eksperimen
penelitian eksperimen >> metode
penelitian dengan manipulasi
(perlakuan) peneliti terhadap subjek
penelitian, kemudian efek manipulasi
diobservasi.
Misalnya :
Mencari pengaruh diklat yang
diberikan kepada para pegawai
terhadap prestasin kerjanya
4. B. Ciri Penelitian Eksperimen
Manipulasi suatu variabel.
Memonitor perubahan (efek)
pada variabel lain.
Pengendalian pengaruh
variabel yang tidak
dikehendaki.
6. One Group Petest-Posttest
D
E
S
I
G
N
E
K
S
P
E
R
I
M
E
N
Intec-Group Comparison
One -shot Case Studi
Posttest Only Control Design
Prettest- Control Group
Design
Time- series Design
Nonequivalet Ctroup Design
Quasi Experimental
Factorial
Experimental
True-
Eksperimental
Pre-Eksperimental
7. a. pre-experimental designs
(nondesigns)
• belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh >> karena masih
terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya
variabel terikat (dependen).
• Jadi hasil eksperimen yang
merupakan variabel terikat
(dependen) itu bukan semata-mata
dipengaruhi oleh variabel bebas
(independen).
• Hal ini bisa saja terjadi karena tidak
adanya variabel kontrol dan sampel
tidak dipilih secara acak (random).
C. Macam Desain Penelitian Eksperimen
9. 1) One shot case study
Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat di gambarkan
sebagai berikut:
X = Treatment yang diberikan (variabel independen)
O = Observasi (Variabel dependen)
X O
a. pre-experimental designs (nondesigns)
Adapun cara membacanya sebagai berikut terdapat suatu
kelompok diberi tritmen atau perlakuan dan selanjutnya
di observasi hasilnya.
Contoh:
Pengaruh penerapan model pembelajaran STAD (X)
terhadap prestasi siswa di sekolah A (O).
Sesuai dengan paradigma maka: “pada saat proses
pembelajaran, diterapkan model pembelajaran STAD
terhadap kelompok siswa , kemudian setelah
selesai diukur prestasi belajarnya”.
10. 2) One group pretest-posttest
designBila dalam one-shot case study tidak di beri pretest, maka pada paradikma
ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat
diketahui lebih akurat, karna dapat membandingkan dengan keadaan
sebelum diberi perlakuan.
O1 = nilai pretest (sebelum diterapkan model pembelajaran STAD)
O2 = nilai posttest( setelah diterapkan model pembelajaran STAD)
Pengaruh diterapkannya model pembelajaran STAD terhadap prestasi belajar
siswa = (O2- O1)
O1 X O2
a. pre-experimental designs (nondesigns)
Contoh:
Dalam One-Group Pretest-Posttest Design ini diberikan test
terlebih dahulu sebelum diterapkannya model pembelajaran
STAD (O1), kemudian setelah diterapkan model pembelajaran
STAD diberikan test kembali (O2), sehingga pengaruhnya jelas
antara sebelum diterapkan model pembelajaran STAD dan
setelah diterapkannya model pembelajaran STAD (O2 – O1).
11. 3) Intact group comparison
Terdapat 1 kelompok yang digunakan untuk penelitian tetapi dibagi 2 yaitu setengah
kelompok eksperimen dan setengah kelompok untuk kontrol
O1= Hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan
O2= Hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak di beri perlakuan
Pengaruh perlakuan = O1 – O2
X O1
O2
a. pre-experimental designs (nondesigns)
Contoh :
Terdapat sekelompok siswa dalam sebuah sekolah, setengah siswa
menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran
pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (O1), dan setengahnya
lagi tidak memakai media pembelajaran dalam proses pembelajaran
pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (O2). Setelah beberapa
bulan kemudian diukur prestasinya, kelompok siswa yang mana yang
prestasinya lebih bagus apakah yang menggunakan media atau yang
tidak menggunakan media dalam proses pembelajaran. Jadi
pengaruh media terhadap prestasi belajar adalah (O1-O2).
12. b. True Experimental Design
Dikatakan true experimental (eksperimen yang
sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini
peneliti dapat mengontrol semua variabel luar
yang mempengaruhi jalannya eksperimen.
Dengan demikian validitas internal (kualitas
pelaksanaan rancangan penelitian) dapat
menjadi tinggi.
Ciri utama dari true experimental adalah bahwa,
sampel yang digunakan untuk eksperimen
maupun sebagai kelompok kontrol diambil
secara random (acak) dari populasi tertentu.
Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan
sampel yang dipilih secara random.
Macam-macam desain true experimental
1) Pottest-Only Control Design
2) Pretest-posttest control group design
C. Macam Desain Penelitian Eksperimen
13. 1) Pottest-Only Control Design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing di pilih
secara random (R).
Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak.
Kelompok yang di beri perlakuan disebut kelompok eksperimen dan
kelompok yang di beri (treatment) adalah (O1 : O2).
Contoh :
R X O1
R O2
b. True Experimental Design
Terdapat dua kelompok siswa yang dipilih secara random (R)
dalam sebuah sekolah. Kelompok pertama diberikan
perlakuan (X), yaitu kelompok pertama menerima pelajaran di
kelas yang berisi AC, dan kelompok yang lain tidak.
Kemudian dibandingkan perbedaan pretasi antara siswa yang
menerima pelajaran di ruang ber-AC (O1) dengan siswa yang
menerima pelajaran di ruangan yang tidak ber-AC (O2).
Apabila terdapat perbedaan prestasi yang sangat signifikan
maka ruangan ber-AC sangat memberikan pengaruh terhadap
prestasi belajar siswa.
14. 2) Pretest-posttest control
group design
Terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian di beri pretest
untuk mengetahui keadaan awal adalah perbedaan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara
signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1) – (O4 – O3)
Contoh:
R O1 X O2
R O3 O4
b. True Experimental Design
Terdapat dua kelompok siswa yang dipilih secara random (R) dalam
sebuah sekolah. setengah siswa menggunakan media pembelajaran
dalam proses pembelajaran pada bidang studi Ilmu Pengetahuan
Sosial (O1), dan setengahnya lagi tidak memakai media
pembelajaran dalam proses pembelajaran pada bidang studi Ilmu
Pengetahuan Sosial (O2). Setelah beberapa bulan kemudian diukur
prestasinya. Apabila tidak terdapat perbedaan prestasi secara
signifikan, maka penggunaan media pembelajaran pada bidang
studi Ilmu Pengetahuan Sosial tidak terlalu berpengaruh. (O2 – O1)
– (O4 – O3)
15. 3) Faktorial Experimental
• Adanya variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan (variabel
independen)terhadap hasil (variabel
dependen)
C. Macam Desain Penelitian Eksperimen
R O1 X Y1 O2
R O3 Y1 O4
R O1 X Y2 O2
R O3 Y2 O4
16. • Contoh : dilakukan penelitian untuk
mengetahui pengaruh prosedur kerja
baru terhadap kepuasan pelayanan
pada masyarakat untuk itu dipilih 4
kelompok secara random, variabel
moderatornya adalah jenis kelamin
yaitu laki-laki dan perempuan.
17. 4) Quasi Experimental
Design
• Bentuk desain eksperimen ini merupakan
pengembangan dari true experimental design, yang
sulit dilaksanakan.
• Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi
tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
• Walaupun demikian, desain ini lebih baik dari pre-
experimental design.
• Quasi Experimental Design digunakan karena pada
kenyataannya sulit medapatkan kelompok kontrol
yang digunakan untuk penelitian.
• Macam-macam design quasi experimental
a) Time series design
b) Nonequivalent control group design
C. Macam Desain Penelitian Eksperimen
18. a) Time series design
• Desain ini tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan
kelompok diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk
mengetahui kestabilan dan kejelasan kelompok sebelum diberi perlakuan.
Bila hasil pretest selama empat kali ternyata nilanya berbeda-beda, berarti
kelompok tersebut labil, dan tidak konsisten.
Hasil pre test yang baik adalah O1 = O2= O3 = O4 dan perlakuan yang baik
adalah O5 = O6 = O7 = O8. besarnya pengaruh perlakuan adalah= (O5 + O6
+ O7 O8) – (O1 + O2 + O3 + O4).
• Contoh:
• Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh adanya tambahan bumbu
pada sekelompok makanan terhadap nilai penjualan. Sebelum
ditambahkan bumbu Dalam desain penelitian dipilih satu kelompok jenis
makanan, yang separuhnya diberi perlakuan dengan ditambah bumbu
tertentu dan yang separuhnya tidak. Hal ini dilakukan selama empat kali
(O1, O2, O3, O4)
3) Quasi Experimental Design
O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8
19. b) Nonequivalent control
group design
• Desain ini hampir sama dengan pretest- posttest control group
desain, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun
kelompk kontrol tidak dipilih secara random.
• Contoh:
Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh adanya tambahan
bumbu pada sekelompok makanan terhadap nilai penjualan. Dalam
desain penelitian dipilih satu kelompok jenis makanan, yang
separuhnya diberi perlakuan dengan ditambah bumbu tertentu dan
yang separuhnyatidak. O1 dan O3 merupakan nilai penjualan
makanan setelah ditambah bumbu. O4 nilai penjualan makanan
yang tidak diberi tambahan bumbu. Pengaruh tambahan
bumbu terhadap penjualan adalah (O2-O1)-(O4-O3).
3) Quasi Experimental Design
O1 X O2