2. pangan merup kebuth mns asasi, hrs terjamin
ketersediaannya.
Indonesia blm mampu mencapai swasembada
pangan
Bbrp komoditas pangan mjd strategis ( di dalam
negeri penuh ketidakstabilan & ketidakpastian,
tidak mungkin mengandalkan dari pasar dunia )
2
3. SISTEM KETAHANAN
PANGAN
Menurut UU N0 7/1996 :
Kondisi terpenuhi pangan bagi setiap rumah tangga yang
tercermin dr tersedianya pangan yang cukup (jumlah & mutu)
aman, merata & terjangkau
Sasarannya :
1) ketahanan pangan RT
2) swasembada pangan komoditi
Pemenuhan dgn :
1) Produksi dari dalam negeri
2) sistem pangan ditentukan sendiri
3
4. Indikator :
1) Ketersediaan
pangan tersedia cukup : volume, keragaan, mutu &
aman dikonsumsi
2) Distribusi
Pasokan pangan merata ke seluruh wilayah, harga
stabil & terjangkau
3) Konsumsi
RT mampu mengakses pangan & konsumsi sesuai
kaidah gizi & kesehatan
4
7. 2. Distribusi
a. Sarana prasarana :
jalan, pelabuhan biaya angkutan;
keamanan jalur distribusi dr pungutan
sarana distribusi pangan
pasar, sarana penyimpanan, pengolahan
b. Stabilitas harga
Cenderung stabil, kecuali utk daging sapi dan cabe merah
7
8. 3. Konsumsi
Kondisi makro, dr sisi kuantitas & kualitas
Kondisi mikro :
1. juml penduduk miskin
thn 2005 = 39,05 juta jiwa ( 17,75 % ) jauh lbh besar dp
thn 2004 = 36,1 juta jiwa ( 16,7 % )
rentan thd kerawanan pangan
2. Gizi buruk pd balita,
8
10. 1. Ketersediaan pangan
kapasitas prod pangan nas smkn terbatas krn pe↑
penduduk & aktivitasnya, shg :
berlanjutnya konversi lhn pert ke non pert
me↓ kualitas & kesuburan lahan krn kerusakan lingk
terbatasnya penyediaan air utk prod pangan
persaingan penggunaannya dgn pemukiman & industri
rusaknya prasarana pengairan ( sekitar 30 % )
10 % proporsi kehilangan hasil pd proses prod,
penanganan hasil & pengolahan
10
11. 2. Distribusi Pangan
1.
2.
3.
Blm memadainya prasarana distribusi darat &
antar pulau utk menjangkau seluruh konsumen
Blm berperannya lembaga pemasaran hsl pert
Masalah keamanan jalur dist & pungutan yg
mgkn timbul
11
12. 3. Konsumsi Pangan
Konsumsi beras per kapita msh tinggi,
y.i 141 kg/thn terdiri atas RT ( 120 kg/kap/thn)
industri pengolahan
(21/kap/thn ).
Diversifikasi blm memberikan hsl krn :
1. Ind pangan blm terdorong pengemb pangan karbohidrat
non beras
2. Terbatasnya pengt masy ttg pola konsumsi pangan &
gizi seimbang
3. Perub budaya dgn peningkatan porsi makanan jadi
berbasis tepung gandum & makan di luar rumah
12