Dokumen tersebut membahas kebijakan penyelenggaraan kesehatan haji tahun 2022 oleh Kementerian Kesehatan. Terdapat penjelasan mengenai dasar hukum, tujuan, strategi, dan jenis pelayanan kesehatan yang disediakan untuk jemaah haji baik di embarkasi maupun debarkasi.
1. Pusat Kesehatan HajiPusat Kesehatan Haji
KEMENTERIAN KESEHATAN RIKEMENTERIAN KESEHATAN RI
KEBIJAKANKEBIJAKAN
PENYELENGGARAANPENYELENGGARAAN
KESEHATAN HAJIKESEHATAN HAJI TAHUN 201TAHUN 201 22
1
2. DASAR HUKUM
2
• UU No. 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Ibadah Haji
• UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
• PERMENKES RI No. 2407/MENKES/PER/XII/2011
tentang Pelayanan Kesehatan Haji
• KEPMENKES RI No. 442/MENKES/SK/VI/2009
tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji
Indonesia
3. KESEHATAN MATRA
(UU NO. 36 PASAL 97)
3
• Kesehatan Matra sebagai bentuk khusus upaya
kesehatan diselenggarakan untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam lingkungan
matra yang serba berubah maupun di lingkungan, darat,
laut dan udara.
• Kesehatan matra meliputi kesehatan lapangan,
kesehatan kelautan, dan bawah air, serta kesehatan
kedirgantaraan.
4. TUJUAN PENYELENGGARAAN
KESEHATAN HAJI (Kepmenkes 442 tahun
2009)
1. Meningkatkan kondisi kesehatan
jemaah haji sebelum keberangkatan
2. Menjaga agar jemaah haji dalam kondisi
sehat selama menunaikan ibadah,
sampai tiba kembali di tanah air
3. Mencegah terjadinya transmisi
penyakit menular yang mungkin
terbawa keluar / masuk oleh jemaah
haji
4
5. KEBIJAKAN PENYELENGGARAANKEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
KESEHATAN HAJIKESEHATAN HAJI
TAHUN 2010-2014TAHUN 2010-2014 (Kepmenkes 442 tahun 2009)(Kepmenkes 442 tahun 2009)
1. Melaksanakan perekrutan tenaga kesehatan profesional secara
transparan.
2. Meningkatkan kemampuan teknis medis petugas pemeriksa
kesehatan calon jemaah haji ditingkat puskesmas dan rumah
sakit
3. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan
rumah sakit dengan menerapkan standar pelayanan bagi calon
jemaah haji
4.Melaksanakan pelayanan kesehatan bermutu
bagi calon jemaah haji di puskesmas, rumah
sakit dan embarkasi.
5.Melaksanakan pembinaan kesehatan sejak5
6. KEBIJAKAN PENYELENGGARAANKEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
KESEHATAN HAJIKESEHATAN HAJI
TAHUN 2010-2014TAHUN 2010-2014 (Kepmenkes 442 tahun 2009)...(Kepmenkes 442 tahun 2009)... (2)(2)
6. Memberikan vaksinasi meningitis
meningokokus bagi calon jemaah haji dan
petugas.
7. Melaksanakan pelayanan kesehatan
bermutu, cepat dan terjangkau bagi
jemaah haji selama menunaikan ibadah
haji.
8. Mengembangkan sistem informasi manajemen kesehatan
haji pada setiap jenjang administrasi kesehatan.
9. Mengembangkan sistem kewaspadaan dini
dan respon cepat KLB, bencana, serta
musibah massal. 6
7. STRATEGI
(Kepmenkes 442/Menkes/SK/VI/2009)
Meningkatkan kemampuan penyelenggaraan kesehatan haji
yang didukung tenaga profesional
Meningkatkan mutu dan kecukupan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan logistik kesehatan
haji
Meningkatkan surveilans epidemiologi, SKD-respon KLB dan
sistem informasi manajemen kesehatan haji
Mengembangkan kajian dan penelitian serta penerapan
teknologi bagi penyelenggaraan kesehatan haji
7
8. Karakteristik Jemaah Haji (JH)
Indonesia Tahun 2011
8
Distribusi Jemaah Haji Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2010 dan 2011
No
Jenis
Kelamin
2010 % 2011 %
1 Pria
88.549
44,96% 91.561 45,25%
2 Wanita
108.392
55,04% 110.782 54,75%
Total
196.941
100% 202.343 100%
202.343 itu adalah : jemaah haji reguler (199.848) dan
petugas kloter (2495)
• Jumlah JH tahun 2011 meningkat 1,35% (5.402 orang) dari tahun 2010 .
• Persentase terbesar JH tahun 2010 dan 2011 adalah wanita (55,04% dan 54,75%).
• Tahun 2011 jumlah absolut JH wanita meningkat 2.390 orang dari 2010, namun presentasenya
sedikit menurun (0,29%).
12. No
Embarka
si
Jumlah
1 BDJ 0
2 BPN 880
3 BTH 1060
4 BTJ 527
5 JKG 365
6 JKS 542
7 MES 1847
8 PDG 2215
9 PLM 347
10 SOC 2253
11 SUB 652
12 UPG 856
Total 11544
* Sumber data SISKOHATKES 2011
13. No
Embarka
si
Jumlah
1 BDJ 0
2 BPN 10
3 BTH 17
4 BTJ 7
5 JKG 31
6 JKS 29
7 MES 17
8 PDG 24
9 PLM 0
10 SOC 214
11 SUB 57
12 UPG 13
Total 419
* Sumber data SISKOHATKES 2011
14. No
Embarka
si
Jumlah
1 BDJ 0
2 BPN 0
3 BTH 0
4 BTJ 0
5 GTR 0
6 JKG 1
7 JKS 1
8 LPG 0
9 MES 2
10 MTR 0
11 PDG 2
12 PLM 0
13 SOC 0
14 SUB 2
15 UPG 0
Total 8
* Sumber data SISKOHATKES 2011
15. No
Embarka
si
Jumlah
1 BDJ 47
2 BPN 191
3 BTH 778
4 BTJ 40
5 JKG 90
6 JKS 366
7 MES 283
8 PDG 279
9 PLM 97
10 SOC 465
11 SUB 283
12 UPG 109
Total 3028
* Sumber data Laporan Debarkasi 2011
16. No
Embarka
si
Jumlah
1 BDJ 9
2 BPN 5
3 BTH 14
4 BTJ 5
5 JKG 28
6 JKS 33
7 MES 14
8 PDG 16
9 PLM 15
10 SOC 36
11 SUB 53
12 UPG 21
Total 249
* Sumber data Debarkasi 2011
17. No
Embarka
si
Jumlah
1 BDJ 0
2 BPN 2
3 BTH 0
4 BTJ 1
5 JKG 1
6 JKS 2
7 MES 0
8 PDG 1
9 PLM 1
10 SOC 2
11 SUB 4
12 UPG 6
Total 20
* Sumber data SISKOHATKES 2011
18. LAPORAN PELAYANAN KESEHATAN HAJI
TAHUN 2011
Sarana Prasarana – Logistik di Tanah Air
•Buku Kesehatan Haji Jemaah Haji (BKJH) dan
Vaksin Meningitis untuk seluruh jemaah haji .
•Pemeriksaan sanitasi lingkungan asrama haji
pada 12 embarkasi.
•Pengiriman Obat-obatan dan Alat
Kesehatan habis pakai untuk 12 embarkasi
dan 3 embarkasi antara.
•Alat pengolah data siskohat dan dukungan dana
operasional penyelenggaraan embarkasi /
debarkasi.
18
19. 1. Embarkasi, sejak masuk asrama s.d keluar wilayah RI:
Dimulai, saat masuk kawasan asrama haji,
selama berada di asrama haji
selama dalam perjalanan ke bandara (menggunakan kendaraan resmi)
selama di Bandara keberangkatan
Selama dalam perjalanan ke Arab Saudi (masih di wilayah RI),
Berakhir, saat lepas landas dari Embarkasi terujung (BTJ atau BTH).
2. Debarkasi, sejak masuk wilayah RI s.d pelepasan kembali ke daerah
asal :
Dimulai, saat masuk masuk wilayah RI (masuk dalam kawasan udara
Embarkasi terujung (BTJ atau BTH).
Selama di Bandara Kedatangan
Selama dalam perjalanan ke Asrama Haji (menggunakan kendaraan resmi)
Selama di Asrama Haji (asal)
Berakhir, saat keluar dari pengelolaan PPIH.
19
JHI dalam pengelolaan PPIH Embarkasi/Debarkasi
20. JENIS PELAYANAN KESEHATAN DI
EMBARKASI/ DEBARKASI
JENIS PELAYANAN DI EMBARKASI :
1. Pemeriksaan kesehatan : RISTI, WUS, Jemaah sakit
2. Pelayanan Pokliklinik : pengobatan rawat jalan dan
kefarmasian
3. Pelayanan observasi
4. Pelayanan kesehatan konsultatif
5. Pelayanan rujukan ke RS Rujukan haji
6. Pelayanan vaksinasi dan profilaksis
7. Pelayanan laboratorium dan penunjang
8. Pemeriksaan kelengkapan obat dan alat P3K di pesawat
9. Pemantauan jemaah yg dirawat di RS & tindak lanjut jemaah yg
batal berangkat
10. Pengecekan pendampingan jemaah
11. Pengawalan jemaah dari asrama ke bandara
12. Pelayanan rawat jalan dan rujukan bagi jemaah haji transit
JENIS PELAYANAN DI DEBARKASI :
1. Pelayanan poliklinik : pengobatan rawat jalan dan
kefarmasian
2. Pelayanan observasi/ rawat inap sementara
3. Pelayanan rujukan ke RS rujukan haji
4. Pemantauan jemaah yg dirawat di RS
5. Pengawalan jemaah haji dari bandara ke asrama
6. Pemantauan dan pengawasan kesehatan, pelayanan
rawat jalan dan rujukan bagi jemaah haji transit 20
Jenis Pelayanan Yg Dapat Diklaim :
1. Pelayanan rawat jalan
2. Pelayanan rawat darurat
3. Pelayanan rawat sehari
4. Pelayanan rujukan/ evakuasi
5. Pemeriksaan laboratorium dan penunjang
6. Pelayanan vaksinasi
KETERANGAN :
1. Pemeriksaan laboratorium dan penunjang
dilaksanakan untuk penegakan diagnostik
berdasarkan indikasi medis
2. KKP berwenang dalam pengurusan rujukan
Jemaah Haji yang sakit ke RS Rujukan Haji
3. Obat yang diberikan di embarkasi sesuai
dengan pelayanan kesehatan dasar
4. Klaim dibayarkan sesuai besaran tarif
pelayanan yg berlaku pd fasilitas pelayanan
kesehatan daerah setempat
FASILITASI OLEH DITJEN BINFAR
(NON KLAIM) :
1. Obat dan perbekalan kesehatan tidak dapat
dibayarkan di embarkasi/debarkasi
2. Vaksin Meningitis Meningokokus dan vaksin
influenza