SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  5
Ecological Anthropology
One Introduction
Donald L. Hardesty
Bab ini menjelaskan hubungan antara manusia dan lingkungannya. Beberapa
penelitian mengenai perilaku manusia telah dilakukan oleh para ilmuwan antropologi
untuk menemukan prinsip-prinsip umum dan sedikit mengenai manusia yang tertinggal.
Dipercayai bahwa lingkungan turut ikut andil dalam pembentukan perilaku manusia.
Berikut akan dijelaskan konsep ’lingkungan’ seperti apa yang berhubungan dengan
antropologi.
1. Environmental determinism
Pandangan ini berpendapat bahwa kepribadian, moral, politik dan pemerintahan,
agama, kebudayaan material serta biologi dipengaruhi oleh lingkungan.
Hippocrates melihat tubuh manusia sebagai rumah dari empat jenis ‘humor’;
empedu kuning, empedu hitam, dahak, dan darah yang mencerminkan unsur api,
bumi, air, dan darah. Keempat hal tersebut mempengaruhi fisik dan kepribadiaan
seseorang. Lingkungan dipercaya berdampak pada keseimbangan keempat hal
tersebut sehingga ada anggapan bahwa orang yang tinggal di iklim panas biasanya
bergairah, mudah melakukan kekerasan, malas, berumur pendek, ringan, dan
tangkas karena kelebihan udara panas dan kekurangan air. Lebih lanjut lagi Plato
dan Aristoteles menghubungkan iklim dengan pemerintahan seperti negara di iklim
panas biasanya didominasi oleh pemerintahan yang lalim sementara di iklim dingin
dinilai tidak terdapat jenis pemerintahan yang nyata karena orang-orangnya
kekurangan keahlian dan kurang cerdas. Yang menjadi benang merah dalam
pandangan ini yaitu bahwa lingkungan membentuk tingkah laku manusia dan
kebudayaannya oleh sebab itu kebudayaan mateial dan teknologi yang terbentuk
pun merupakan penyesuaian atas lingkungan suatu daerah.
2. Possibilsm
Terjadi pergeseran dari pandangan environmental determinism ke possibilsm pada
tahun 1920an dan 1930an yang dipengaruhi oleh Franz Boas yang berpendapat
bahwa fitur asli suatu kebudayaan secara umum ditemukan pada tradisi sejarah
ketimbang pada lingkungan. Namun Boas tidak serta merta meninggalkan pengaruh
lingkungan terhadap manusia, ia berpendapat bahwa lingkungan menjawab akan
hal mengapa beberapa fitur dari suatu kebudayaan tidak terjadi namun tidak
menjawab mengapa hal tersebut terjadi. Possibilism menjelaskan bahwa lingkungan
tidak secara keras membentuk kebudayaan yang ada diatasnya namun lingkungan
memungkinkan suatu kebudayaan untuk terjadi. Lingkungan memang
mempengaruhi pertumbuhan biotik namun tidak bisa secara langsung membentuk
suatu kebudayaan karena ada peran manusia dan sejarah yang mempengaruhinya.
3. Perspektif Ekologi
Pandangan ini bertolak dari dua pandangan sebelumnya yaitu environmental
determinism dan possibilism yang berasal dari pandangan Aristotelian bahwa
terdapat dua kutub; kutub manusia dan kutub lingkungan. Perspektif ekologi
berasal dari pandangan non-Aristotelian yang berpendapat bahwa dua buah kutub
tersebut tidak ada. Satu kutub tidak akan dimengerti tanpa kutub yang satu lagi.
Dalam perspektif ini manusia dan lingkungannya merupakan hubungan yang tidak
terpisahkan. Perubahan pada satu kutub akan menyebabkan perubahan di kutub
yang lain. Menurut Humboldt manusia bertanggung jawab atas perubahan
karakteristik tumbuhan asli ketika seseorang berusaha merubah suatu ekosistem dan
lingkungan juga memberikan dampak kepada manusia, ia berpendapat bahwa
keberagaman jenis tumbuh-tumbuhan seperti yang ada pada daerah tropis
menstimulasi imajinasi dan sensitivitas keartistikan manusia.
4. Ekologi budaya
Seperti pada perspektif ekologi, ekologi budaya juga tidak menempatkan manusia
dan lingkungan dalam dua kutub yang berbeda. Ekologi budaya melihat bahwa
manusia dan lingkungan tidak dapat terpisahkan. Lingkungan tidak hanya sekedar
membatasi dan selektif dalam hubungan manusia tetapi lingkungan berperan aktif
dalam hal ini. Namun pengaruh hubungan antara kebudayaan dan lingkungan
tidaklah seimbang, terkadang satu pihak memiliki peran yang lebih aktif ketimbang
pihak yang lain.
5. Ekologi populasi
Populasi dalam hjal ini merupakan sekumpulan organisme yang berasal dari spesies
yang sama, dengan gaya hidup yang berbeda, memiliki makanan yang sama namun
dengan cara mendapatkan makanan yang berbeda. Ekologi populasi mempelajari
proses yang berdampak pada penyebaran dan keterlimpahan populasi ekologi.
6. Ekologi sistem
Ekologi sistem adalah kumpulan yang dinamis dari hubungan antara biotik dan
abiotik melalui energi yang mengalir dan putaran material atau juga mengenai
rantai makanan yang menyebabkan kesempatan suatu organisme dalam
mempertahankan hidupnya.
7. Ethnoecology
Ethnoecology melibatkan pandangan masyarakat mengenai permasalahan yang
mereka hadapi dalam lingkungannya dan bagaimana cara menghadapinya.
Pandangan pribadi
Manusia dan lingkungannya memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan.
Manusia mendapatkan sumber makanan dan tempat tinggalnya dari lingkungannya.
Kelestarian lingkungan bergantung pada makhluk hidup yang tinggal di dalamnya.
Telah dipercayai oleh pandangan environmental determinism bahwa lingkungan turut
berperan dalam pembentukan kepribadian dan tingkah laku. Lingkungan lah yang
berperan aktif dalam hal tersebut. Namun muncullah pandangan posibilism yang
mengangkat adanya peran aktif manusia dalam menentukan pilihan atas keadaan alam
sekitarnya. Keadaan lingkungan memungkinkan tingkah laku dan cara hidup suatu
masyarakat berbeda dengan masyarakat lain yang tinggal di lingkungan yang berbeda.
Kebudayaan suatu masyarakat pun merupakan dampak peyesuaian manusia terhadap
lingkungannya. Pandangan perspektif ekologi, ekologi budaya, ekologi populasi,
ekologi sistem, dan ethnoecology telah menempatkan manusia dan lingkungannya
secara tidak terpisah, bahwa kedua pihak tersebut saling memiliki ketergantungan.
Kebudayaan jika dilihat hubungannya dengan lingkungan merupakan hasil dari
penyesuaian manusia terhadap lingkungannya. Upaya manusia dalam berinteraksi,
mengolah, dan menggali lingkungannya. Kebudayaan dengan tiga wujudnya yaitu
gagasan, perilaku, dan artefak dapat ditelusuri sebab keberadaannya melalui meneliti
seperti apa lingkungan yang ada pada saat itu. Dapat saya katakan bahwa kebudayaan
suatu daerah pasti berbeda dengan kebudayaan lainnya karena adanya juga perbedaan
lingkungan.
TEORI KEBUDAYAAN
TUGAS LAPORAN BACAAN
Dosen: Prof. Dr. Mundardjito
Ecological Anthropology
Donald L. Hardesty
OKTARI ANELIYA
1206335685
PROGRAM STUDI LINGUISTIK
PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
UNIVERSITAS INDONESIA
2013

Contenu connexe

Tendances

Good governance sebagai faktor ekologi pemerintahan
Good governance sebagai faktor ekologi pemerintahanGood governance sebagai faktor ekologi pemerintahan
Good governance sebagai faktor ekologi pemerintahan
Ananda S
 
Mata kuliah klh (pengertian lingkungan hidup)
Mata kuliah klh (pengertian lingkungan hidup)Mata kuliah klh (pengertian lingkungan hidup)
Mata kuliah klh (pengertian lingkungan hidup)
Nurliana Umar
 
Hubungan manusia dengan alam sekitar
Hubungan manusia dengan alam sekitarHubungan manusia dengan alam sekitar
Hubungan manusia dengan alam sekitar
Dwi Ayu
 

Tendances (20)

Good governance sebagai faktor ekologi pemerintahan
Good governance sebagai faktor ekologi pemerintahanGood governance sebagai faktor ekologi pemerintahan
Good governance sebagai faktor ekologi pemerintahan
 
ekologi
ekologiekologi
ekologi
 
Sejarah ekologi
Sejarah ekologiSejarah ekologi
Sejarah ekologi
 
Mata kuliah klh (pengertian lingkungan hidup)
Mata kuliah klh (pengertian lingkungan hidup)Mata kuliah klh (pengertian lingkungan hidup)
Mata kuliah klh (pengertian lingkungan hidup)
 
Mikroteaching
MikroteachingMikroteaching
Mikroteaching
 
Etika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupEtika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidup
 
Manusia Sebagai Bagian dari Ekosistem PPT
Manusia Sebagai Bagian dari Ekosistem PPTManusia Sebagai Bagian dari Ekosistem PPT
Manusia Sebagai Bagian dari Ekosistem PPT
 
Etika lingkungan
Etika lingkungan Etika lingkungan
Etika lingkungan
 
Ppt ekosistem
Ppt ekosistemPpt ekosistem
Ppt ekosistem
 
Pengantar Ilmu Lingkungan
Pengantar Ilmu LingkunganPengantar Ilmu Lingkungan
Pengantar Ilmu Lingkungan
 
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
 
PLH teori etika lingkungan
PLH teori etika lingkunganPLH teori etika lingkungan
PLH teori etika lingkungan
 
EKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM
EKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEMEKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM
EKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM
 
Hubungan manusia dengan alam sekitar
Hubungan manusia dengan alam sekitarHubungan manusia dengan alam sekitar
Hubungan manusia dengan alam sekitar
 
Etika lingkungan
Etika lingkunganEtika lingkungan
Etika lingkungan
 
Putri ekologi
Putri ekologiPutri ekologi
Putri ekologi
 
Pengetahuan Ilmu lingkungan
Pengetahuan Ilmu lingkunganPengetahuan Ilmu lingkungan
Pengetahuan Ilmu lingkungan
 
Week 03 konsep hubungan manusia dengan lingkungan
Week 03   konsep hubungan manusia dengan lingkunganWeek 03   konsep hubungan manusia dengan lingkungan
Week 03 konsep hubungan manusia dengan lingkungan
 
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)
 
ETIKA LINGKUNGAN HIDUP
ETIKA LINGKUNGAN HIDUPETIKA LINGKUNGAN HIDUP
ETIKA LINGKUNGAN HIDUP
 

En vedette

OSCON2012TroubleShootJava
OSCON2012TroubleShootJavaOSCON2012TroubleShootJava
OSCON2012TroubleShootJava
William Au
 
12mostbeautifulvillagesineurope 140211052016-phpapp01 (1)
12mostbeautifulvillagesineurope 140211052016-phpapp01 (1)12mostbeautifulvillagesineurope 140211052016-phpapp01 (1)
12mostbeautifulvillagesineurope 140211052016-phpapp01 (1)
Luciana Teixeira
 

En vedette (15)

Presentación1
Presentación1Presentación1
Presentación1
 
ELOY ALFARO
ELOY ALFAROELOY ALFARO
ELOY ALFARO
 
Listening and discourse analysis
Listening and discourse analysisListening and discourse analysis
Listening and discourse analysis
 
OSCON2012TroubleShootJava
OSCON2012TroubleShootJavaOSCON2012TroubleShootJava
OSCON2012TroubleShootJava
 
NFC - Uma Nova Possibilidade - TDC Porto Alegre 2014
NFC - Uma Nova Possibilidade - TDC Porto Alegre 2014NFC - Uma Nova Possibilidade - TDC Porto Alegre 2014
NFC - Uma Nova Possibilidade - TDC Porto Alegre 2014
 
S4 tarea4 esmam
S4 tarea4 esmamS4 tarea4 esmam
S4 tarea4 esmam
 
Youth Meetup
Youth MeetupYouth Meetup
Youth Meetup
 
Flujo de efectivo
Flujo de efectivo Flujo de efectivo
Flujo de efectivo
 
Asset valuation & corporate finance
Asset valuation & corporate financeAsset valuation & corporate finance
Asset valuation & corporate finance
 
Resta de números decimales
Resta de números decimalesResta de números decimales
Resta de números decimales
 
12mostbeautifulvillagesineurope 140211052016-phpapp01 (1)
12mostbeautifulvillagesineurope 140211052016-phpapp01 (1)12mostbeautifulvillagesineurope 140211052016-phpapp01 (1)
12mostbeautifulvillagesineurope 140211052016-phpapp01 (1)
 
Patinatge(1)
Patinatge(1)Patinatge(1)
Patinatge(1)
 
Everything you wanted to know about Stack Traces and Heap Dumps
Everything you wanted to know about Stack Traces and Heap DumpsEverything you wanted to know about Stack Traces and Heap Dumps
Everything you wanted to know about Stack Traces and Heap Dumps
 
Intensive listening activities
Intensive listening activitiesIntensive listening activities
Intensive listening activities
 
Softskills
SoftskillsSoftskills
Softskills
 

Similaire à Ecological anthropology

Ekologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkunganEkologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkungan
Irfano
 
ekologi pemerintahan pembelajaran tk III
ekologi pemerintahan pembelajaran tk IIIekologi pemerintahan pembelajaran tk III
ekologi pemerintahan pembelajaran tk III
AyuMeyWulandari
 
hubungan dan kebudayaan serta hubungan manusia dan sosial khusnul tisa azmi
hubungan dan kebudayaan serta hubungan manusia dan sosial khusnul tisa azmihubungan dan kebudayaan serta hubungan manusia dan sosial khusnul tisa azmi
hubungan dan kebudayaan serta hubungan manusia dan sosial khusnul tisa azmi
khusnultisaazmi
 
EKOLOGI ADMINISTRASI PUBLIK.pptx
EKOLOGI ADMINISTRASI PUBLIK.pptxEKOLOGI ADMINISTRASI PUBLIK.pptx
EKOLOGI ADMINISTRASI PUBLIK.pptx
Desti93
 
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Ervina Cranberry's
 
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu LingkunganEkologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
GeGe_7T7
 

Similaire à Ecological anthropology (20)

TUGAS 1 PERTBERK KELAS G MUHAMMAD RAIHAN GHALIB D1B019181.pptx
TUGAS 1 PERTBERK KELAS G MUHAMMAD RAIHAN GHALIB D1B019181.pptxTUGAS 1 PERTBERK KELAS G MUHAMMAD RAIHAN GHALIB D1B019181.pptx
TUGAS 1 PERTBERK KELAS G MUHAMMAD RAIHAN GHALIB D1B019181.pptx
 
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber...
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber...Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber...
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber...
 
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGANILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
 
4._Ekologi_hewan.pdf
4._Ekologi_hewan.pdf4._Ekologi_hewan.pdf
4._Ekologi_hewan.pdf
 
4._Ekologi_hewan.pdf
4._Ekologi_hewan.pdf4._Ekologi_hewan.pdf
4._Ekologi_hewan.pdf
 
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
 
Ekologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkunganEkologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkungan
 
Asas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkunganAsas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkungan
 
Asas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkunganAsas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkungan
 
Cabang ips
Cabang ipsCabang ips
Cabang ips
 
PPT EKOLOGI KEL 10.pdf
PPT EKOLOGI KEL 10.pdfPPT EKOLOGI KEL 10.pdf
PPT EKOLOGI KEL 10.pdf
 
ekologi pemerintahan pembelajaran tk III
ekologi pemerintahan pembelajaran tk IIIekologi pemerintahan pembelajaran tk III
ekologi pemerintahan pembelajaran tk III
 
Plh baru
Plh baruPlh baru
Plh baru
 
hubungan dan kebudayaan serta hubungan manusia dan sosial khusnul tisa azmi
hubungan dan kebudayaan serta hubungan manusia dan sosial khusnul tisa azmihubungan dan kebudayaan serta hubungan manusia dan sosial khusnul tisa azmi
hubungan dan kebudayaan serta hubungan manusia dan sosial khusnul tisa azmi
 
EKOLOGI ADMINISTRASI PUBLIK.pptx
EKOLOGI ADMINISTRASI PUBLIK.pptxEKOLOGI ADMINISTRASI PUBLIK.pptx
EKOLOGI ADMINISTRASI PUBLIK.pptx
 
Tugas ibd ppt
Tugas ibd pptTugas ibd ppt
Tugas ibd ppt
 
FIKIH EKOLOGI KEL 1.pptx
FIKIH EKOLOGI KEL 1.pptxFIKIH EKOLOGI KEL 1.pptx
FIKIH EKOLOGI KEL 1.pptx
 
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
 
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu LingkunganEkologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
 
Ekologi perairan
Ekologi perairan Ekologi perairan
Ekologi perairan
 

Plus de Oktari Aneliya

teori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asingteori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asing
Oktari Aneliya
 
Listening to transactional discourse
Listening to transactional discourseListening to transactional discourse
Listening to transactional discourse
Oktari Aneliya
 
Analisis wacana kritis (awk) terhadap iklan televisi provider 3
Analisis wacana kritis (awk) terhadap iklan televisi provider 3Analisis wacana kritis (awk) terhadap iklan televisi provider 3
Analisis wacana kritis (awk) terhadap iklan televisi provider 3
Oktari Aneliya
 
Kebudayaan sebagai sistem adaptasi uas
Kebudayaan sebagai sistem adaptasi uasKebudayaan sebagai sistem adaptasi uas
Kebudayaan sebagai sistem adaptasi uas
Oktari Aneliya
 
Sejarah sebagai kajian budaya uas
Sejarah sebagai kajian budaya uasSejarah sebagai kajian budaya uas
Sejarah sebagai kajian budaya uas
Oktari Aneliya
 
Kebudayaan sebagai sistem struktural uas
Kebudayaan sebagai sistem struktural uasKebudayaan sebagai sistem struktural uas
Kebudayaan sebagai sistem struktural uas
Oktari Aneliya
 
Strukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarah
Strukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarahStrukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarah
Strukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarah
Oktari Aneliya
 
Semiotik dan dinamika sosial budaya
Semiotik dan dinamika sosial budayaSemiotik dan dinamika sosial budaya
Semiotik dan dinamika sosial budaya
Oktari Aneliya
 
Ideologi dalam pariwara televisi
Ideologi dalam pariwara televisiIdeologi dalam pariwara televisi
Ideologi dalam pariwara televisi
Oktari Aneliya
 
Classroom based assessment finass
Classroom based assessment finassClassroom based assessment finass
Classroom based assessment finass
Oktari Aneliya
 
karya sastra minangkabau
karya sastra minangkabaukarya sastra minangkabau
karya sastra minangkabau
Oktari Aneliya
 
Discourse Analysis of "Dove Campaign"
Discourse Analysis of "Dove Campaign" Discourse Analysis of "Dove Campaign"
Discourse Analysis of "Dove Campaign"
Oktari Aneliya
 

Plus de Oktari Aneliya (17)

teori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asingteori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asing
 
Makalah sociolinguistics politeness
Makalah sociolinguistics politenessMakalah sociolinguistics politeness
Makalah sociolinguistics politeness
 
Listening to transactional discourse
Listening to transactional discourseListening to transactional discourse
Listening to transactional discourse
 
Analisis wacana kritis (awk) terhadap iklan televisi provider 3
Analisis wacana kritis (awk) terhadap iklan televisi provider 3Analisis wacana kritis (awk) terhadap iklan televisi provider 3
Analisis wacana kritis (awk) terhadap iklan televisi provider 3
 
Standardisasi bahasa
Standardisasi bahasaStandardisasi bahasa
Standardisasi bahasa
 
Kebudayaan sebagai sistem adaptasi uas
Kebudayaan sebagai sistem adaptasi uasKebudayaan sebagai sistem adaptasi uas
Kebudayaan sebagai sistem adaptasi uas
 
Sejarah sebagai kajian budaya uas
Sejarah sebagai kajian budaya uasSejarah sebagai kajian budaya uas
Sejarah sebagai kajian budaya uas
 
Semiotik uas
Semiotik uasSemiotik uas
Semiotik uas
 
Kebudayaan sebagai sistem struktural uas
Kebudayaan sebagai sistem struktural uasKebudayaan sebagai sistem struktural uas
Kebudayaan sebagai sistem struktural uas
 
Strukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarah
Strukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarahStrukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarah
Strukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarah
 
Semiotik dan dinamika sosial budaya
Semiotik dan dinamika sosial budayaSemiotik dan dinamika sosial budaya
Semiotik dan dinamika sosial budaya
 
Ideologi dalam pariwara televisi
Ideologi dalam pariwara televisiIdeologi dalam pariwara televisi
Ideologi dalam pariwara televisi
 
Kajian wacana (Barbara Johnstone)
Kajian wacana (Barbara Johnstone)Kajian wacana (Barbara Johnstone)
Kajian wacana (Barbara Johnstone)
 
Esp developing material final
Esp developing material finalEsp developing material final
Esp developing material final
 
Classroom based assessment finass
Classroom based assessment finassClassroom based assessment finass
Classroom based assessment finass
 
karya sastra minangkabau
karya sastra minangkabaukarya sastra minangkabau
karya sastra minangkabau
 
Discourse Analysis of "Dove Campaign"
Discourse Analysis of "Dove Campaign" Discourse Analysis of "Dove Campaign"
Discourse Analysis of "Dove Campaign"
 

Ecological anthropology

  • 1. Ecological Anthropology One Introduction Donald L. Hardesty Bab ini menjelaskan hubungan antara manusia dan lingkungannya. Beberapa penelitian mengenai perilaku manusia telah dilakukan oleh para ilmuwan antropologi untuk menemukan prinsip-prinsip umum dan sedikit mengenai manusia yang tertinggal. Dipercayai bahwa lingkungan turut ikut andil dalam pembentukan perilaku manusia. Berikut akan dijelaskan konsep ’lingkungan’ seperti apa yang berhubungan dengan antropologi. 1. Environmental determinism Pandangan ini berpendapat bahwa kepribadian, moral, politik dan pemerintahan, agama, kebudayaan material serta biologi dipengaruhi oleh lingkungan. Hippocrates melihat tubuh manusia sebagai rumah dari empat jenis ‘humor’; empedu kuning, empedu hitam, dahak, dan darah yang mencerminkan unsur api, bumi, air, dan darah. Keempat hal tersebut mempengaruhi fisik dan kepribadiaan seseorang. Lingkungan dipercaya berdampak pada keseimbangan keempat hal tersebut sehingga ada anggapan bahwa orang yang tinggal di iklim panas biasanya bergairah, mudah melakukan kekerasan, malas, berumur pendek, ringan, dan tangkas karena kelebihan udara panas dan kekurangan air. Lebih lanjut lagi Plato dan Aristoteles menghubungkan iklim dengan pemerintahan seperti negara di iklim panas biasanya didominasi oleh pemerintahan yang lalim sementara di iklim dingin dinilai tidak terdapat jenis pemerintahan yang nyata karena orang-orangnya kekurangan keahlian dan kurang cerdas. Yang menjadi benang merah dalam pandangan ini yaitu bahwa lingkungan membentuk tingkah laku manusia dan kebudayaannya oleh sebab itu kebudayaan mateial dan teknologi yang terbentuk pun merupakan penyesuaian atas lingkungan suatu daerah. 2. Possibilsm Terjadi pergeseran dari pandangan environmental determinism ke possibilsm pada tahun 1920an dan 1930an yang dipengaruhi oleh Franz Boas yang berpendapat
  • 2. bahwa fitur asli suatu kebudayaan secara umum ditemukan pada tradisi sejarah ketimbang pada lingkungan. Namun Boas tidak serta merta meninggalkan pengaruh lingkungan terhadap manusia, ia berpendapat bahwa lingkungan menjawab akan hal mengapa beberapa fitur dari suatu kebudayaan tidak terjadi namun tidak menjawab mengapa hal tersebut terjadi. Possibilism menjelaskan bahwa lingkungan tidak secara keras membentuk kebudayaan yang ada diatasnya namun lingkungan memungkinkan suatu kebudayaan untuk terjadi. Lingkungan memang mempengaruhi pertumbuhan biotik namun tidak bisa secara langsung membentuk suatu kebudayaan karena ada peran manusia dan sejarah yang mempengaruhinya. 3. Perspektif Ekologi Pandangan ini bertolak dari dua pandangan sebelumnya yaitu environmental determinism dan possibilism yang berasal dari pandangan Aristotelian bahwa terdapat dua kutub; kutub manusia dan kutub lingkungan. Perspektif ekologi berasal dari pandangan non-Aristotelian yang berpendapat bahwa dua buah kutub tersebut tidak ada. Satu kutub tidak akan dimengerti tanpa kutub yang satu lagi. Dalam perspektif ini manusia dan lingkungannya merupakan hubungan yang tidak terpisahkan. Perubahan pada satu kutub akan menyebabkan perubahan di kutub yang lain. Menurut Humboldt manusia bertanggung jawab atas perubahan karakteristik tumbuhan asli ketika seseorang berusaha merubah suatu ekosistem dan lingkungan juga memberikan dampak kepada manusia, ia berpendapat bahwa keberagaman jenis tumbuh-tumbuhan seperti yang ada pada daerah tropis menstimulasi imajinasi dan sensitivitas keartistikan manusia. 4. Ekologi budaya Seperti pada perspektif ekologi, ekologi budaya juga tidak menempatkan manusia dan lingkungan dalam dua kutub yang berbeda. Ekologi budaya melihat bahwa manusia dan lingkungan tidak dapat terpisahkan. Lingkungan tidak hanya sekedar membatasi dan selektif dalam hubungan manusia tetapi lingkungan berperan aktif dalam hal ini. Namun pengaruh hubungan antara kebudayaan dan lingkungan tidaklah seimbang, terkadang satu pihak memiliki peran yang lebih aktif ketimbang pihak yang lain.
  • 3. 5. Ekologi populasi Populasi dalam hjal ini merupakan sekumpulan organisme yang berasal dari spesies yang sama, dengan gaya hidup yang berbeda, memiliki makanan yang sama namun dengan cara mendapatkan makanan yang berbeda. Ekologi populasi mempelajari proses yang berdampak pada penyebaran dan keterlimpahan populasi ekologi. 6. Ekologi sistem Ekologi sistem adalah kumpulan yang dinamis dari hubungan antara biotik dan abiotik melalui energi yang mengalir dan putaran material atau juga mengenai rantai makanan yang menyebabkan kesempatan suatu organisme dalam mempertahankan hidupnya. 7. Ethnoecology Ethnoecology melibatkan pandangan masyarakat mengenai permasalahan yang mereka hadapi dalam lingkungannya dan bagaimana cara menghadapinya.
  • 4. Pandangan pribadi Manusia dan lingkungannya memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Manusia mendapatkan sumber makanan dan tempat tinggalnya dari lingkungannya. Kelestarian lingkungan bergantung pada makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Telah dipercayai oleh pandangan environmental determinism bahwa lingkungan turut berperan dalam pembentukan kepribadian dan tingkah laku. Lingkungan lah yang berperan aktif dalam hal tersebut. Namun muncullah pandangan posibilism yang mengangkat adanya peran aktif manusia dalam menentukan pilihan atas keadaan alam sekitarnya. Keadaan lingkungan memungkinkan tingkah laku dan cara hidup suatu masyarakat berbeda dengan masyarakat lain yang tinggal di lingkungan yang berbeda. Kebudayaan suatu masyarakat pun merupakan dampak peyesuaian manusia terhadap lingkungannya. Pandangan perspektif ekologi, ekologi budaya, ekologi populasi, ekologi sistem, dan ethnoecology telah menempatkan manusia dan lingkungannya secara tidak terpisah, bahwa kedua pihak tersebut saling memiliki ketergantungan. Kebudayaan jika dilihat hubungannya dengan lingkungan merupakan hasil dari penyesuaian manusia terhadap lingkungannya. Upaya manusia dalam berinteraksi, mengolah, dan menggali lingkungannya. Kebudayaan dengan tiga wujudnya yaitu gagasan, perilaku, dan artefak dapat ditelusuri sebab keberadaannya melalui meneliti seperti apa lingkungan yang ada pada saat itu. Dapat saya katakan bahwa kebudayaan suatu daerah pasti berbeda dengan kebudayaan lainnya karena adanya juga perbedaan lingkungan.
  • 5. TEORI KEBUDAYAAN TUGAS LAPORAN BACAAN Dosen: Prof. Dr. Mundardjito Ecological Anthropology Donald L. Hardesty OKTARI ANELIYA 1206335685 PROGRAM STUDI LINGUISTIK PROGRAM MAGISTER FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA 2013