Penelitian Taruna Ikrar menunjukkan bahwa terjadi regenerasi sel-sel saraf secara terus-menerus di bagian hippocampus otak, yang berpotensi untuk pengobatan penyakit degeneratif saraf seperti Alzheimer. Temuan ini menantang pandangan lama bahwa produksi sel saraf otak berhenti setelah dewasa. Taruna berpendapat bahwa pengobatan Alzheimer harus berfokus pada penggantian sel-sel saraf rusak dengan sel-sel saraf baru yang diambil
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
Pabrik baru sel saraf (liputan iptek majalah tempo 8 juni 2014) dr taruna ikrar
1. 68 | | 8 JUNI 2014
ILMU&TEKNOLOGI
Regenerasi di bagian hippocampus otak menyediakan pasokan
sel-sel saraf segar. Berpotensi untuk pengobatan alzheimer.
PABRIKBARUSELSARAF
A
LZHEIMER tidak lama lagi
dapat disembuhkan. Harap-
anitumunculdaripenelitian
Taruna Ikrar, dokter spesia-
lis saraf dan peneliti asal In-
donesia, di School of Medicine, University
HIPPOCAMPUS
manusia dapat mengalami regenerasi sel
kecuali sistem saraf. Sel-sel saraf atau neu-
ron berhenti diproduksi ketika manusia
menjadi dewasa. Namun penelitian Taru-
na menunjukkan sebaliknya.
”Ada proses regenerasi neuron secara
kontinu di otak yang terjadi dalam fase ke-
hidupan seseorang,” kata Taruna kepada
Tempo, 28 Mei lalu. Studi yang dimuat da-
lam jurnal Frontiers in Neural Circuits pada
26 Desember 2013 ini bisa menjadi dasar
pengobatan alzheimer dan penyakit dege-
nerasi saraf lain.
Taruna menemukan bahwa peremaja-
an sel-sel saraf berlangsung di dentate gy-
rus,bagiankecildipusathippocampusatau
otak tengah yang berperan penting untuk
pembelajaran dan ingatan. Produksinya ti-
dak dibatasi usia, tapi disesuaikan dengan
kebutuhan otak itu sendiri. Ini diketahui
setelahiadanrekan-rekannyamenelitidua
kelompok mencit. Hippocampus pada ke-
lompok pertama diberi radiasi. Sedangkan
pada kelompok kedua hanya berupa place-
bo atau efek seakan-akan diradiasi.
Tiap kelompok mencit lantas dirangsang
dengan teknik voltage sensitive dye imaging
untuk melihat perbedaan kepekaan aktivi-
tas sel saraf, whole cell recording buat me-
lihat fungsi sel saraf yang beregenerasi,
dan immunohistochemistry untuk melihat
struktur akhir sel saraf yang diremajakan.
Hasil perbandingan struktur otak mencit
memastikan bahwa di dentate gyrus terja-
di neurogenesis—pembentukan sel saraf—
secara terus-menerus pada kedua kelom-
pok ini.
Nah, di sinilah hasil riset Taruna da-
pat dimanfaatkan. Selama ini pengobatan
alzheimer dan penyakit degeneratif saraf
lain hanya dilakukan untuk menghilang-
kan gejala, misalnya dengan mengubah
pola hidup. Penanganan secara simptoma-
tik juga diperkuat dengan mengkonsumsi
obat kimia, seperti donepezil dan rivastig-
mine. ”Tapi belum bisa mengobati penya-
kit secara mendasar,” ucap Taruna.
Alzheimer adalah penyakit yang menye-
rang kemampuan fungsi otak secara prog-
resif. Penderita penyakit ini mengalami
gangguan berpikir, mengingat, emosi, dan
perilaku. Akibatnya, mereka tidak lagi da-
pat menjalani aktivitas sehari-hari secara
normal. Bahkan, pada tahap kronis, pen-
derita alzheimer bisa mengalami cacat
mental.
Penyakit ini ditandai oleh kerusakan
otak akibat matinya sel-sel saraf. Struktur
of California, Irvine, Amerika Serikat. Pria
45 tahun asal Makassar ini berhasil mem-
buktikanbahwaperemajaansel-selsarafdi
otak terjadi seumur hidup.
Temuan ini jelas menantang postulat
lama yang berbunyi: semua sistem tubuh
Korteks
cerebral
normal
OTAK SEHAT
OTAK PENDERITA
ALZHEIMER
Hippocampus
normal
Korteks
cerebral
menyusut
Hippocampus
menyusut
MENGGANTI SEL-SEL
SARAF YANG RUSAK
(neuro-replacement)
Sel-sel saraf segar
diambil dari dentate
gyrus, kemudian
diisolasi, dipelihara,
dan dibiakkan dalam
bentuk sel punca (stem
cell pluripoten neuron).
Sel-sel saraf itu
dicangkokkan ke bagian
otak yang mengalami
kerusakan.
Pengobatan juga
dapat dilakukan lewat
pendekatan sistem
neurogenetik, yaitu
menstimulasi sel-sel saraf
di dentate gyrus untuk
memproduksi neuron baru.
Sel-sel segar inilah yang
selanjutnya bermigrasi
menggantikan sel saraf
rusak akibat degradasi.
1 2
Dentate
INFOGRAFIS:RIZALZULFADLI
2. 8 JUNI 2014 | | 69
dan fungsi otak penderita alzheimer meng-
alami degradasi sehingga makin mengke-
rut. Otak dipenuhi sedimen protein yang
disebut amiloid dan serat neuro fibrillary.
Seiring dengan bertambahnya usia, ukur-
an dan volume otak penderita alzheimer
terus menyusut.
Taruna mengatakan pengobatan
alzheimer harus berfokus pada upaya
mengganti sel-sel saraf yang rusak. Ia me-
nyebutnya neuro-replacement. Kematian
sel saraf dilawan dengan penambahan sel
saraf baru. Degenerasi versus regenera-
si. Sel-sel saraf segar awalnya diambil dari
dentate gyrus, kemudian diisolasi, dipeli-
hara, dan dibiakkan dalam bentuk sel pun-
ca (stemcellpluripotenneuron).
Lalu, dengan teknik transplantasi, ”Sel-
sel saraf itu dicangkokkan ke bagian otak
yang mengalami kerusakan,” kata Taruna.
Pengobatanjugadapatdilakukanlewatpen-
dekatan sistem neurogenetik, yaitu mensti-
mulasi sel-sel saraf di dentate gyrus untuk
memproduksi neuron baru. Sel-sel segar
inilah yang selanjutnya bermigrasi meng-
gantikan sel saraf rusak akibat degradasi.
Kepala Departemen Neurologi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia Diatri
Narilastri mengatakan konsep pengganti-
an sel saraf rusak dengan yang segar meru-
pakan hal baru. Musababnya, jumlah neu-
ronpadaotakmanusiaterbilangtetap.Pro-
duksi sel saraf hanya terjadi sampai usia 18-
20 tahun. ”Setelah itu digantikan dengan
plastisitas,” ujarnya.
Dalamperkembanganorganisme,sel-sel
saraf dapat diaktifkan dan berhubungan
satu sama lain membentuk sirkuit-sirku-
it lewat proses belajar dan stimulasi kogni-
tif. Ketika mempelajari sesuatu yang baru,
koneksi jaringan sel-sel saraf bertambah
luas. Ibarat jaringan kabel listrik atau tele-
ponyangsemakinrumitseiringdenganba-
nyaknya jumlah pengguna. Inilah yang di-
maksud plastisitas. ”Jadi bukan regenerasi
sel saraf yang terus-menerus,” ucap Diatri.
Jika jumlah sel saraf dikatakan tetap, be-
rapa sih sebenarnya banyak neuron di da-
lam otak manusia? Tidak ada yang menge-
tahuisecarapasti.Parailmuwanselamaini
memperkirakan sekitar 100 miliar sel. Na-
mun penelitian pada 2009 oleh Azevedo
F.A. dari Instituto de Ciências Biomédicas,
Universidade Federal do Rio de Janeiro,
Brasil, menghasilkan angka berbeda. ”Se-
tidaknya ada 86 miliar sel saraf dalam otak
manusia,” tulis Azevedo dalam artikelnya
di Journal of Comparative Neurology, seper-
ti dikutip Nature.
Neurogenesis juga dibuktikan oleh Jo-
nas Frisén dari Karolinksa Institute di Stoc-
kholm, Swedia. Frisén dan timnya mem-
buat model matematika berdasarkan hasil
penghitungan rasio peluruhan isotop kar-
bon-14 (
14
C) dan karbon-12 (
12
C) pada DNA
neuron di dentate gyrus. Dari pemodelan
itu, mereka mengetahui bahwa sepertiga
dari neuron di hippocampus secara teratur
diperbarui sepanjang hidup. ”Ada penam-
bahan sekitar 1.400 neuron baru per hari,”
katanya dalam situs TheScientist.
Lepas dari ada-tidaknya regenerasi sel
saraf,Diatriberpendapatmetodepencang-
kokan dari hasil temuan Taruna secara te-
ori memang dapat diterapkan. Namun pe-
nyembuhan alzheimer dan penyakit dege-
neratif saraf lain tidak bisa berhenti pada
pencangkokan neuron. ”Harus tetap di-
lengkapiprosespembelajarandanstimula-
si kognitif,” ujarnya. Sebab, khususnya un-
tuk alzheimer, yang terganggu adalah pro-
ses berpikir atau kognitif yang berkaitan
dengan kecerdasan.
● MAHARDIKASATRIAHADI