SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  58
LOGO
“ Add your company slogan ”
TERMOKIMIA
Jurusan Teknik kimia S1
Kelas B
TERMOKIMIA
Pengertian Termokimia1
Sistim dan lingkungan2
Energi Dalam3
Hukum Termodinamika I4
5
6
7
8
Perhitungan Panas Reaksi
Hukum Termodinamika II
Hukum Termodinamika III
Ruang Lingkup Termodinamika
Pengertian Termokimia
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari
perubahan kalor atau panas suatu zat yang
menyertai suatu reaksi atau proses kimia
dan fisika disebut termokimia. Secara
operasional termokimia berkaitan dengan
pengukuran dan pernafsiran perubahan
kalor yang menyertai reaksi
kimia, perubahan keadaan, dan
pembentukan larutan.
Yang Mempelopori Termokimia
 Termokimia dipelopori oleh
Germain Henri Hess, atau
yang biasa disebut Hess.
Istilah termokimia ini berasal
dari bahasa Yunani, yaitu
thermos dan kimia. termos
berarti panas atau kalor.
Dengan demikian,
termokimia adalah ilmu kimia
yang mempelajari banyaknya
panas yang dilepas atau
diserap akibat reaksi kimia.
MENU
Sistem dan Lingkungan
•Lingkungan adalah bagian lain dari alam semesta
yang berinteraksi dengan sistem.
Sistem adalah bagian dari alam semesta yang
menjadi pusat perhatian . Sistim dapat dibedakan
3 macam :
A. Sistem Terbuka
B. Sistem Tertutup
C. Sistem Terisolasi
Sistem dan Lingkungan
 a)Sistem terbuka, b) tertutup dan c) terisolasi
MENU
ENERGI DALAM
Adalah total energi (potensial dan kinetik) yang dimiliki oleh
sistem.
E termasuk fungsi keadaan yaitu besaran yang
harganya bergantung pada keadaan sistem, tidak pada
asal-usul sistem.
Keadaan sistem ditentukan oleh mol (jumlah
zat), termperatur, dan tekanan.
Energi dalam (E)
Energi dalam sistem (E) tidak dapat ditentukan jumlahnya,
yang dapat ditentukan adalah perubahan energi dalam
(∆E) yang menyertai suatu proses.
Energi dalam akan bertambah apabila:
1. sistem menyerap atau menerima panas
2. sistem menerima kerja
∆E = E2 – E1 = Eproduk – Ereaktan
Ketentuan Entalpi (H) dan Perubahan
Entalpi (ΔH)
Entalpi adalah jumlah total dari semua bentuk energi. Entalpi suatu
zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang
dimiliki zat yang jumlahnya tidak dapat diukur dan akan tetap
konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat.
Perubahan kalor atau entalpi yang terjadi selama proses
penerimaan atau pelepasan kalor dinyatakan dengan “perubahan
entalpi”
Besarnya perubahan entalpi adalah sama besar dengan selisih
antara entalpi hasil reaksi dan jumlah entalpi pereaksi
REAKSI
EKSOTERM
Entalpi H
REAKSI
ENDOTERM
REAKSI EKSOTERM
1.Reaksi yang membebaskan kalor
2.Suhu sistem > suhu lingkungan
3.Kalor berpindah dari sistem ke lingkungan
4.Disertai kenaikan suhu.
5. Penulisan persamaan reaksinya sbb :
reaksi A + B  C dibebaskan kalor 10 kj
r > p
ΔH = Hp - Hr
kecil - besar
ΔH < 0
ΔH = - MENU
REAKSI ENDOTERM
 Reaksi yang memerlukan kalor
 Suhu sistem < suhu lingkungan
 Kalor berpindah dari lingkungan ke sistem
 Disertai dengan penurunan suhu.
 Penulisan persamaan reaksinya sbb:
reaksi A + B  C diserap kalor 25 kj
r < p
ΔH = Hp - Hr
besar kecil
ΔH > 0
ΔH = +
Diagram Tingkat Reaksi
Perubahan Entalpi Standar (∆H˚)
Perubahan entalpi reaksi yang diukur pada
temperatur 298K dan tekanan 1 atmosfer disepakati
sebagai perubahan entalpi standar. Jenis-jenis perubahan
entalpi standar :
1. Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔH˚f =
standard entalphy of formation).
2. Perubahan entalpi penguraian standar (ΔH˚d =
standard entalphy of decomposition).
3. Perubahan entalpi pembakaran standar (ΔH˚c =
standard entalphy of combustion).
4. Perubahan entalpi pelarutan standar (ΔH˚s = standard
entalphy of solubility).
Perubahan Entalpi Standar (∆H˚)
ΔH˚f
Perubahan entalpi pembentukan
standar (ΔH˚f = standard entalphy of
formation).
ΔH˚d
Perubahan entalpi penguraian standar
(ΔH˚d = standard entalphy of
decomposition).
ΔH˚c
Perubahan entalpi pembakaran
standar (ΔH˚c = standard entalphy of
combustion).
ΔH˚s
Perubahan entalpi pelarutan standar
(ΔH˚s = standard entalphy of
solubility).
Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (ΔH˚f)
Perubahan entalpi pembentukan standar adalah
perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol senyawa dari
unsur-unsurnya pada keadaan standar. (temperatur 298,
tekanan 1 atm).
Contoh:
Entalpi pembentukan standar NaCl sebesar -401,9 kJ/mol
Na(s) + ½ Cl2 (g) NaCl(s) ΔH˚f = -401,9 kJ/mol
MENU
Tabel 1. Daftar ΔHºf Pembentukan
Standar Senyawa
Perubahan Entalpi Penguraian Standar (ΔH˚d)
Perubahan entalpi penguraian standar adalah perubahan
entalpi pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-
unsurnya pada keadaan standar.
[merupakan kebalikan dari perubahan entalpi
pembentukan ]
Contoh :
∆Hf CO2 = - 393,5 kj/mol
∆Hd CO2 = +393,5 kj/mol
Persamaan termonya :
CO2(g)  C(s) +O2(g) ∆H=393,5 kj
MENU
Perubahan Entalpi Pembakaran Standar (ΔH˚c)
Perubahan entalpi pembakaran standar adalah perubahan
entalpi pada pembakaran sempurna 1 mol unsur atau
senyawa dalam keadaan standar.
Contoh :
C2H5OH(l) + 3O2(g) 2CO2(g) + 3H2O(g)
ΔH˚c = -1350 kJ/mol
MENU
Perubahan Entalpi Pelarutan Standar (ΔH˚s)
Perubahan entalpi pelarutan standar adalah
perubahan entapi pada pelarutan 1 mol zat
menjadi larutan encer.
Contoh :
1. NaOH(s) -------- NaOH(aq)
2. NaCl(s) -------- NaCl(aq)
Kalorimeter
Hukum Hess
Menentukan
Harga
Perubahan
Entalpi
Menentukan Harga Perubahan Entalpi
1. Kalorimeter.
Kalorimeter adalah suatu sistem terisolasi ( tidak ada perpindahan materi
maupun energi dengan lingkungan di luar kalorimeter ). Jika dua buah zat atau lebih
dicampur menjadi satu maka zat yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor sedangkan
zat yang suhunya rendah akan menerima kalor, sampai tercapai kesetimbangan termal.
Menurut azas Black : Kalor yang dilepas = kalor yang diterima
Keterangan :
Q = kalor yang diserap atau dikeluarkan
m = massa zat (gram)
∆t = perubahan temperatur
c = kalor jenis (J/gr K)
Q = m.c.∆t
MENU
Menentukan Harga Perubahan Entalpi
2. Hukum Hess.
Henry Hess melakukan serangkaian percobaan dan
menyimpulkan bahwa perubahan entalpi suatu reaksi merupakan
fungsi keadaan.
Artinya : “ perubahan entalpi suatu reaksi hanya tergantung
pada keadaan awal ( zat-zat pereaksi ) dan keadaan akhir ( zat-zat
hasil reaksi ) dari suatu reaksi dan tidak tergantung pada jalannya
reaksi.”
Kegunaan hukum Hess ialah untuk menghitung ∆H yang sukar
diperoleh melalui percobaan.
Menentukan Harga Perubahan Entalpi
2.1. ∆H Reaksi Berdasarkan Diagram Siklus (Diagram
Tingkat Energi)
Untuk mengubah zat A menjadi zat D (produk)
diperlukan kalor reaksi sebesar ∆H. Atau cara lain yaitu
mengubah zat A menjadi zat B dengan kalor reaksi ∆H1,
zat B diubah menjadi zat C dengan kalor reaksi ∆H2 dan
zat C diubah menjadi zat D dengan kalor reaksi ∆H3 .
Sehingga harga perubahan entalpi adalah
∆Hreaksi = ∆H1 + ∆H2 + ∆H3 .
Hal tersebut dapat dibuat siklus dan diagram tingkat
energinya sebagai berikut :
 Siklus energi
pembentukan zat
D dari zat A
 Diagram tingkat
energi pembentukan
zat D dari zat A
Menentukan Harga Perubahan Entalpi
2.2. Menetukan harga perubahan entalpi dengan
menggunakan entalpi pembentukan standar (ΔH˚f ).
a PQ + b RS  c PS + d QR
reaktan produk
∆H = (c. ∆H˚f PS + d. ∆H˚f QR) –
(a. ∆H˚f PQ + b. ∆H˚f RS)
∆H = ∑n ∆H˚f (produk) - ∑m ∆H˚f (reaktan)
Menetukan Harga Perubahan Entalpi
2.3. ∆H Reaksi Berdasarkan Energi Ikatan
Energi ikatan adalah jumlah energi yang diperlukan
atau yang timbul untuk memutuskan atau menggabungkan
suatu ikatan kimia tertentu.
Suatu reaksi yang H–nya ditentukan dengan
menggunakan energi ikatan, maka atom-atom yang terlibat
dalam reaksi harus berwujud gas. Berdasarkan jenis dan
letak atom terhadap atom-atom lain dalam molekulnya,
dikenal 3 jenis energi ikatan yaitu :
Diagram
Energi
ikatan
1. Energi Atomisasi
2. Energi Disosiasi Ikatan3. Energi Ikatan Rata-Rata
Menetukan Harga Perubahan Entalpi
1. Energi Atomisasi.
Adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan semua
ikatan 1 mol molekul menjadi atom-atom bebas dalam
keadaan gas. Contoh :
CH4(g) C(g) + 4H(g) ∆H =1660 kJ
Molekul CH4 memiliki 4 ikatan C-H. Jika energi ikatan
C-H = 415 kJ, maka energi atomisasi pada CH4 = 4 x
415 kJ = 1660 kJ
Energi atomisasi = jumlah seluruh ikatan atom-atom
dalam 1 mol senyawa.
MENU
MENU
Menetukan Harga Perubahan Entalpi
2. Energi Disosiasi Ikatan.
Adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan
salah 1 ikatan yang terdapat pada suatu molekul atau
senyawa dalam keadaan gas.
 Contoh:
 CH4(g) CH3(g) + H(g) ∆H = 431 kJ
 Energi ikatan untuk memutuskan 1 atom H dari molekul
CH4 sebesar 431 kJ
Menentukan Harga Perunahan Entalpi
3. Energi Ikatan Rata-Rata.
Adalah energi rerata yang diperlukan untuk
memutuskan ikatan atom-atom pada suatu senyawa (
notasinya = D ). Energi ikatan suatu molekul yang berwujud
gas dapat ditentukan dari data entalpi pembentukan
standar ( Hf ) dan energi ikat unsur-unsurnya. Secara
umum dirumuskan :
reaksihasilikatanEnergipereaksiikatanEnergi
o
ΔH
Menetukan Harga Perubahan Entalpi
Contoh:
Tentukan kalor reaksi
C2H4(g) + H2(g) C2H6(g) H= ?
Jawab :
Reaksi dengan struktur molekul nya adalah
H H
H – C = C - H(g) + H2(g) H - C – C - H(g)
H H H H
4(C – H) + 1(C = C) + H 2 6(C – H) + 1(C – C )
4(415) + 607 + (216) 6(415) + 348
2483 2838
H = 2483 - 2838
= -355 kJ
Menentukan Harga Perubahan Entalpi
Contoh soal :
Ada 2 cara untuk memperoleh gas CO2 yaitu :
1. Cara langsung.
C(s) + O2(g)  CO2(g) ∆H = -393,5 kJ
2. Cara tidak langsung.
C + ½O2  CO ∆H = -110,5 kJ
CO + ½O2  CO2 ∆H = -283,0 kJ +
C + O2  CO2 ∆H = -393,5 kJ
Gambar 3. Reaksi Pembentukan Gas CO2
C + O2 CO2
CO + ½O2
∆H3 = -393,5kJ
∆H1 = -110,5kJ ∆H2 = -283,5kJ
Gambar 4. Diagram Tingkat Reaksi
Pembentukan Gas CO2
H
0 kea keadaan awal
∆H1 = -110,5 kJ
-110,5
∆H3 = -393,5 kJ
∆H2 = -283kJ
keadaan akhir
-393,5
CO2
C + O2
CO + ½O2
TERMODINAMIKA
Secara terminologi: kata ”termodinamika”
berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua
unsur kata, therme (kalor) dan dynamics (tenaga
gerak atau gaya). Kajian termodinamika secara
formal di mulai pada awal abad ke-19 melalui
pemikiran mengenai hubungan antara
kalor/panas (heat) dan kerja (work).
HUKUM TERMODINAMIKA
1
HUKUM
TERMODINAMIKA 1
2
HUKUM
TERMODINAMIKA 2
3
HUKUM
TERMODINAMIKA 3
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
Hukum I Termodinamika : Hukum kekekalan masa dan
energi, yaitu : energi tidak dapat diciptakan dan dimusnah
kan.
Secara matematis dirumuskan sbb :
1. Bilamana dalam suatu sistim terjadi perubahan energi,
maka besarnya perubahan energi ini ditentukan oleh dua
faktor :
a. energi panas yang diserap (q)
b. usaha (kerja) yang dilakukan oleh sistim (w)
Untuk sistim yang menyerap panas → q : positip (+)
Untuk sistim yang mengeluarkan panas → q : negatif (-)
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
Untuk sistim yang melakukan usaha (kerja) → w : positip
Jika usaha dilakukan terhadap sistim → w : negatip
Energi sistim akan naik apabila : q (+) dan w (-)
Energi sistim akan berkurang apabila : q (-) dan w (+)
Berlaku :
ΔE = q – w
ΔE = perubahan energi
q = energi panas yang diserap
w = usaha yang dilakukan oleh sistim
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
- Suatu usaha dilakukan oleh sistim apabila terjadi
perubahan volume pada tekanan tetap.
w = P. ΔV
Jadi ΔE = q - P.ΔV → P = tekanan
ΔV = perubahan volume
- Jika sistim berlangsung pada V dan P tetap, maka
ΔV = 0 dan w = 0, maka ΔE = qv (pada P dan V
tetap)
2. Hubungannya dengan entalpi (H)
Definisi entalpi :
H = E + P.V
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
- Jika P tetap, maka ΔH :
ΔH = H2 - H1
= (E2 + P2. V2) – ( E1 + P1.V1)
= (E2 - E1) – (P2.V2 - P1.V1)
= (E2 - E1) + P (V2 – V1)
ΔH = ΔE + P.ΔV
Karena ΔE = qp – P.ΔV, maka :
ΔH = qp- P.ΔV + P.ΔV
ΔH = qp
Jadi perubahan entalpi = perubahan panas yang terjadi
Pada (P,T tetap)
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
Jika V tetap (ΔV = 0), maka ΔH :
ΔH = H2 - H1
=(E2 + P2. V2) – ( E1 + P1.V1)
= (E2 - E1) – (P2.V2 - P1.V1)
= (E2 - E1) + P (V2 – V1)
ΔH = ΔE + P.ΔV
Karena : ΔE = qv dan ΔV = 0, maka ΔH = qv
Jadi perubahan entalpi sama dengan perubahan
panas
Yang terjadi pada (V,T tetap).
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIMKA
3. PENGUKURAN ΔH DAN ΔE
a. Untuk reaksi-reaksi yang tidak ada perubahan volume
berlaku ΔH = ΔE
Reaksi-reaksi yang berlangsung tanpa perubahan
volume, adalah :
- Reaksi-reaksi gas yang tidak mengalami perubahan
koefisien reaksi ( koefisien sebelum = sesudah
reaksi)
Contoh : H2(g) + Cl2(g) → 2HCl(g)
C(g) + O2(g) → CO2(g))
- Reaksi –reaksi dalam larutan atau zat padat (
sebenar-
nya terjadi perubahan volume, tetapi sangat kecil dan
diabaikan.
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
b. Reaksi-rteaksi gas yang mengalami perubahan jumlah
molekul
Dari persamaan gas ideal : PV = nRT
P.ΔV = Δn.RT
Dari ΔH = ΔE + P. ΔV
maka : ΔH = ΔE + Δn.RT
Keterangan :
ΔH = perubahan entalpi
ΔE = perubahan energi
Δn = perubahan jumlah molekul
R = tetapan gas umum : 1,987 kalori/mol oK
Atau 0,082 L atm /mol oK MENU
HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA
HK. II. TERMODINAMIKA :
 TIDAK DIRUMUSKAN SECARA MATEMATIS
 DITERANGKAN BEBERAPA PERISTIWA YANG
BERHUBUNGAN DENGAN HK KEDUA
TERMODINAMIKA
1. Proses Spontan dan Tak Spontan
Proses Spontan : proses yang dapat berlangsung
dengan sendirinya dan tidak dapat balik tanpa
pengaruh dari luar . Contoh :
a. Panas, selalu mengalir dari temperatur tinggi ke tem
peratur rendah.
b. Gas mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah
HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA
c. Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang
rendah.
Manfaat Proses Spontan :
 Energi panas dapat menggerakkan mesin panas
 Ekspansi gas dapat menggerakkan piston (motor
bakar)
 Air terjun untuk menggerakkan turbin listrik.
Proses tak spontan : proses yang tidak dapat
berlangsung tanpa pengaruh dari luar. Contoh :
panas tak dapat mengalir dari suhu rendah ke suhu
tinggi tanpa pengaruh dari luar.
HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA
 Semua proses spontan berlangsung dari energi
potensial tinggi ke energi potensial yang lebih rendah
 Reaksi kimia akan berlangsung secara spontan apabila
reaksinya eksoterm. Jadi diikuti penurunan entalpi.
Untuk hal ini entalpi sebagai energi potensial kimia.
 Jika entalpi reaktan lebih tinggi dari entalpi zat hasil,
sehingga ΔH negatif, maka reaksi bersifat spontan.
 Reaksi endoterm dapat juga berlangsung spontan.
Prosesnya berlangsung terus hingga tercapai keadaan
setimbang.
contoh : air menguap secara spontan ke atmosfer.
Jumlah air yang menguap = uap yang kembali
mengembun.
HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA
 Reaksi yang dapat balik juga dapat terjadi secara
spontan. Contoh : H2 bereaksi dengan Cl2 membentuk
HCl. Sebaliknya HCl akan terurai menjadi H2 dan Cl2
sampai terjadi keadaan setimbang.
 Proses menuju ke keadaan setimbang juga merupakan
proses spontan.
 Kesimpulan : Semua perubahan spontan berlangsung
dengan arah tertentu.
ENTROPI (s)
 Selain perubahan entalpi, perubahan kimia maupun
fisika melibatkan perubahan dalam kekacaubalauan
(disorder) relatif dari atom-atom, molekul-molekul
ataupun ion-ion. Kekacaubalauan (ketidakteraturan)
suatu sistim disebut ENTROPI.
MENU
HUKUM KETIGA TERMODINAMIKA
Pernyataan Hukum Ketiga Termodinamika :
 Suatu kristal sempurna pada temperatur nol mutlak
mempunyai keteraturan sempurna → entropinya adalah
nol.
 Entropi suatu zat yang dibandingkan dengan entropinya
dalam suatu bentuk kristal sempurna pada nol
mutlak, disebut Entropi Mutlak
 Makin tinggi temperatur zat, makin besar entropi
mutlaknya
1. Pembangkit listrik tenaga uap
2. Motor bakar
3. Turbin gas
4. Generator termoelektrik
5. Mesin pendingin
RUANG
LINGKUP
TERMODINAMIKA
RUANG LINGKUP TERMODINAMIKA
Beberapa contoh ruang lingkup penerapan ilmu
termodinamika adalah sebagai berikut:
1. Pembangkit listrik Tenaga Uap
Uap dihasilkan pada unit penghasil uap lalu
diekspansi pad turbin uap. Tenaga yang dihasilkan
turbin digunakan untuk menggerakkan generator
listrik.
MENU
RUANG LINGKUP TERMODINAMIKA
2. Motor bakar
Termasuk dalam motor bakar ini mesin bensin dan
mesin disel. Bahan bakar dibakar dalam ruang bakar
mesin menghasilkan tekanan tinggi, lalu tekanan
tersebut mendorong torak sehingga menghasilkan
tenaga.
MENU
RUANG LINGKUP TERMODINAMIKA
3. Turbin Gas
Udara dinaikkan tekanannya dengan kompresor lalu
masuk ruang bakar. Dalam ruang bakar disemprotkan
bahan bakar dan sekaligus dinyalakan sehingga terjadi
pembakaran yang menghasilkan tekanan tinggi.
Kemudian gas pembakaran bertekanan dan
bertemperatur tinggi tersebut diekspansi pada turbin gas
untuk menghasilkan tenaga.
MENU
RUANG LINGKUP TERMODINAMIKA
4. Generator Termoelektrik
Sebuah junction yang dibuat dari material
semikonduktor tipe N dan P diberikan kalor.
Karena kedua logam tersebut tidak sama akan
ada aliran elektron , disebabkan oleh beda
potensial dari dua logam berbeda tipe yang
bertemperatur sama tersebut.
MENU
RUANG LINGKUP TERMODINAMIKA
5. Mesin Pendingin
Media pendingin (Freon) menyerap kalor sehingga
berubah phasa menjadi uap lalu dikompresi dengan
kompresor supaya tekanan dan temperaturnya tinggi.
Hal ini bertujuan supaya Kalor yang diserap Freon tadi
mudah dibuang ke atmosfer sehingga Freon
terkondensasi menjadi cair lagi.
RUANG LINGKUP TERMODINAMIKA
 Selanjutnya Freon cair diturunkan tekanannya
dan temperaturnya dengan cara diekspansi
pada katup ekspansi. Hasilnya Freon kembali
menjadi dingin dan siap menyerap kalor lagi.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Contenu connexe

Tendances

laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturqlp
 
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fixReaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fixSilvia Marceliana
 
7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamikaHabibur Rohman
 
Energi Bebas dan Kespontanan
Energi Bebas dan KespontananEnergi Bebas dan Kespontanan
Energi Bebas dan Kespontananninisbanuwati96
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)qlp
 
Energi Ikatan Termokimia
Energi Ikatan TermokimiaEnergi Ikatan Termokimia
Energi Ikatan Termokimiawindase
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copyMahammad Khadafi
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilikelfisusanti
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiHensen Tobing
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriqlp
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia pptDaniel Marison
 
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...risyanti ALENTA
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Windha Herjinda
 
Perubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinyaPerubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinyaamaniaaa
 

Tendances (20)

laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fixReaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
 
Distilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasiDistilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasi
 
7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika
 
Energi Bebas dan Kespontanan
Energi Bebas dan KespontananEnergi Bebas dan Kespontanan
Energi Bebas dan Kespontanan
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
 
Energi Ikatan Termokimia
Energi Ikatan TermokimiaEnergi Ikatan Termokimia
Energi Ikatan Termokimia
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 
ppt kesetimbangan kimia
 ppt kesetimbangan kimia ppt kesetimbangan kimia
ppt kesetimbangan kimia
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilik
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
 
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Praktikum kimia komputasi
Praktikum kimia komputasiPraktikum kimia komputasi
Praktikum kimia komputasi
 
Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
Amina
AminaAmina
Amina
 
Perubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinyaPerubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinya
 

En vedette

Perhitungan elektrokimia
Perhitungan elektrokimiaPerhitungan elektrokimia
Perhitungan elektrokimianurii aini
 
Praktikal 3 tenaga kimia sem 5
Praktikal 3 tenaga kimia sem 5Praktikal 3 tenaga kimia sem 5
Praktikal 3 tenaga kimia sem 5Faridah Md Yusop
 
Asking The Right Questions - they key to preventing persistent pain?
Asking The Right Questions - they key to preventing persistent pain?Asking The Right Questions - they key to preventing persistent pain?
Asking The Right Questions - they key to preventing persistent pain?BodyIn Mind
 
Bab 2 analisis jadual berkala
Bab 2 analisis jadual berkalaBab 2 analisis jadual berkala
Bab 2 analisis jadual berkalaCoolSkywalker
 
Kwu bab 1- kerajinan dan wirausaha limbah tekstil
Kwu bab 1- kerajinan dan wirausaha limbah tekstilKwu bab 1- kerajinan dan wirausaha limbah tekstil
Kwu bab 1- kerajinan dan wirausaha limbah tekstilMaria Widhi Astuti
 
Bab 4 termokimia
Bab 4  termokimiaBab 4  termokimia
Bab 4 termokimiaWRSAMAN
 

En vedette (10)

Perhitungan elektrokimia
Perhitungan elektrokimiaPerhitungan elektrokimia
Perhitungan elektrokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Praktikal 3 tenaga kimia sem 5
Praktikal 3 tenaga kimia sem 5Praktikal 3 tenaga kimia sem 5
Praktikal 3 tenaga kimia sem 5
 
Asking The Right Questions - they key to preventing persistent pain?
Asking The Right Questions - they key to preventing persistent pain?Asking The Right Questions - they key to preventing persistent pain?
Asking The Right Questions - they key to preventing persistent pain?
 
Bab 2 analisis jadual berkala
Bab 2 analisis jadual berkalaBab 2 analisis jadual berkala
Bab 2 analisis jadual berkala
 
Kwu bab 1- kerajinan dan wirausaha limbah tekstil
Kwu bab 1- kerajinan dan wirausaha limbah tekstilKwu bab 1- kerajinan dan wirausaha limbah tekstil
Kwu bab 1- kerajinan dan wirausaha limbah tekstil
 
Bab 4 termokimia
Bab 4  termokimiaBab 4  termokimia
Bab 4 termokimia
 
Bab 4 - Jadual Berkala Tingkatan 4
Bab 4 - Jadual Berkala Tingkatan 4Bab 4 - Jadual Berkala Tingkatan 4
Bab 4 - Jadual Berkala Tingkatan 4
 

Similaire à Cara Mengatasi Masalah Tidur yang Sulit

termokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdftermokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdfudinbaihaqi485
 
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.pptjbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt070bebiardilaningsih
 
termo_kim2_3 (1).pdf
termo_kim2_3 (1).pdftermo_kim2_3 (1).pdf
termo_kim2_3 (1).pdfHildaSarah2
 
Termokimia-Entalpi juga.ppt
Termokimia-Entalpi juga.pptTermokimia-Entalpi juga.ppt
Termokimia-Entalpi juga.pptHaruGinting1
 
Ppt termokimia
Ppt termokimiaPpt termokimia
Ppt termokimiarizki2608
 
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 TermokimiaITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 TermokimiaFransiska Puteri
 
Entalpi dan Perubahan Entalpi.docx
Entalpi dan Perubahan Entalpi.docxEntalpi dan Perubahan Entalpi.docx
Entalpi dan Perubahan Entalpi.docxRahmat Hidayat
 
Termokimia - Zimon Pereiz.pptx
Termokimia - Zimon Pereiz.pptxTermokimia - Zimon Pereiz.pptx
Termokimia - Zimon Pereiz.pptxChuchitaChu
 
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.pptjbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt18046Ajinia
 
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)BidangKurikulum
 
Termokimia_ppt.ppt
Termokimia_ppt.pptTermokimia_ppt.ppt
Termokimia_ppt.pptDITADF
 
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWANTERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWANDIANTO IRAWAN
 

Similaire à Cara Mengatasi Masalah Tidur yang Sulit (20)

3. termokimia
3. termokimia3. termokimia
3. termokimia
 
termokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdftermokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdf
 
Thermokimia
ThermokimiaThermokimia
Thermokimia
 
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.pptjbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
termo_kim2_3 (1).pdf
termo_kim2_3 (1).pdftermo_kim2_3 (1).pdf
termo_kim2_3 (1).pdf
 
Termokimia-Entalpi juga.ppt
Termokimia-Entalpi juga.pptTermokimia-Entalpi juga.ppt
Termokimia-Entalpi juga.ppt
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Ppt termokimia
Ppt termokimiaPpt termokimia
Ppt termokimia
 
TERMOKIMIA
TERMOKIMIATERMOKIMIA
TERMOKIMIA
 
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 TermokimiaITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
 
Entalpi dan Perubahan Entalpi.docx
Entalpi dan Perubahan Entalpi.docxEntalpi dan Perubahan Entalpi.docx
Entalpi dan Perubahan Entalpi.docx
 
Termokimia - Zimon Pereiz.pptx
Termokimia - Zimon Pereiz.pptxTermokimia - Zimon Pereiz.pptx
Termokimia - Zimon Pereiz.pptx
 
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.pptjbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt
 
Perubahan entalphi
Perubahan entalphiPerubahan entalphi
Perubahan entalphi
 
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
 
TERMOKIMIA.ppt
TERMOKIMIA.pptTERMOKIMIA.ppt
TERMOKIMIA.ppt
 
Termokimia_ppt.ppt
Termokimia_ppt.pptTermokimia_ppt.ppt
Termokimia_ppt.ppt
 
Termokimia 3
Termokimia 3Termokimia 3
Termokimia 3
 
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWANTERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
 

Cara Mengatasi Masalah Tidur yang Sulit

  • 1. LOGO “ Add your company slogan ” TERMOKIMIA Jurusan Teknik kimia S1 Kelas B
  • 2. TERMOKIMIA Pengertian Termokimia1 Sistim dan lingkungan2 Energi Dalam3 Hukum Termodinamika I4 5 6 7 8 Perhitungan Panas Reaksi Hukum Termodinamika II Hukum Termodinamika III Ruang Lingkup Termodinamika
  • 3. Pengertian Termokimia Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut termokimia. Secara operasional termokimia berkaitan dengan pengukuran dan pernafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan, dan pembentukan larutan.
  • 4. Yang Mempelopori Termokimia  Termokimia dipelopori oleh Germain Henri Hess, atau yang biasa disebut Hess. Istilah termokimia ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu thermos dan kimia. termos berarti panas atau kalor. Dengan demikian, termokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari banyaknya panas yang dilepas atau diserap akibat reaksi kimia. MENU
  • 5. Sistem dan Lingkungan •Lingkungan adalah bagian lain dari alam semesta yang berinteraksi dengan sistem. Sistem adalah bagian dari alam semesta yang menjadi pusat perhatian . Sistim dapat dibedakan 3 macam : A. Sistem Terbuka B. Sistem Tertutup C. Sistem Terisolasi
  • 6. Sistem dan Lingkungan  a)Sistem terbuka, b) tertutup dan c) terisolasi MENU
  • 7. ENERGI DALAM Adalah total energi (potensial dan kinetik) yang dimiliki oleh sistem. E termasuk fungsi keadaan yaitu besaran yang harganya bergantung pada keadaan sistem, tidak pada asal-usul sistem. Keadaan sistem ditentukan oleh mol (jumlah zat), termperatur, dan tekanan.
  • 8. Energi dalam (E) Energi dalam sistem (E) tidak dapat ditentukan jumlahnya, yang dapat ditentukan adalah perubahan energi dalam (∆E) yang menyertai suatu proses. Energi dalam akan bertambah apabila: 1. sistem menyerap atau menerima panas 2. sistem menerima kerja ∆E = E2 – E1 = Eproduk – Ereaktan
  • 9. Ketentuan Entalpi (H) dan Perubahan Entalpi (ΔH) Entalpi adalah jumlah total dari semua bentuk energi. Entalpi suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang dimiliki zat yang jumlahnya tidak dapat diukur dan akan tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat. Perubahan kalor atau entalpi yang terjadi selama proses penerimaan atau pelepasan kalor dinyatakan dengan “perubahan entalpi” Besarnya perubahan entalpi adalah sama besar dengan selisih antara entalpi hasil reaksi dan jumlah entalpi pereaksi
  • 11. REAKSI EKSOTERM 1.Reaksi yang membebaskan kalor 2.Suhu sistem > suhu lingkungan 3.Kalor berpindah dari sistem ke lingkungan 4.Disertai kenaikan suhu. 5. Penulisan persamaan reaksinya sbb : reaksi A + B  C dibebaskan kalor 10 kj r > p ΔH = Hp - Hr kecil - besar ΔH < 0 ΔH = - MENU
  • 12. REAKSI ENDOTERM  Reaksi yang memerlukan kalor  Suhu sistem < suhu lingkungan  Kalor berpindah dari lingkungan ke sistem  Disertai dengan penurunan suhu.  Penulisan persamaan reaksinya sbb: reaksi A + B  C diserap kalor 25 kj r < p ΔH = Hp - Hr besar kecil ΔH > 0 ΔH = +
  • 14. Perubahan Entalpi Standar (∆H˚) Perubahan entalpi reaksi yang diukur pada temperatur 298K dan tekanan 1 atmosfer disepakati sebagai perubahan entalpi standar. Jenis-jenis perubahan entalpi standar : 1. Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔH˚f = standard entalphy of formation). 2. Perubahan entalpi penguraian standar (ΔH˚d = standard entalphy of decomposition). 3. Perubahan entalpi pembakaran standar (ΔH˚c = standard entalphy of combustion). 4. Perubahan entalpi pelarutan standar (ΔH˚s = standard entalphy of solubility).
  • 15. Perubahan Entalpi Standar (∆H˚) ΔH˚f Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔH˚f = standard entalphy of formation). ΔH˚d Perubahan entalpi penguraian standar (ΔH˚d = standard entalphy of decomposition). ΔH˚c Perubahan entalpi pembakaran standar (ΔH˚c = standard entalphy of combustion). ΔH˚s Perubahan entalpi pelarutan standar (ΔH˚s = standard entalphy of solubility).
  • 16. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (ΔH˚f) Perubahan entalpi pembentukan standar adalah perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada keadaan standar. (temperatur 298, tekanan 1 atm). Contoh: Entalpi pembentukan standar NaCl sebesar -401,9 kJ/mol Na(s) + ½ Cl2 (g) NaCl(s) ΔH˚f = -401,9 kJ/mol MENU
  • 17. Tabel 1. Daftar ΔHºf Pembentukan Standar Senyawa
  • 18. Perubahan Entalpi Penguraian Standar (ΔH˚d) Perubahan entalpi penguraian standar adalah perubahan entalpi pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur- unsurnya pada keadaan standar. [merupakan kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan ] Contoh : ∆Hf CO2 = - 393,5 kj/mol ∆Hd CO2 = +393,5 kj/mol Persamaan termonya : CO2(g)  C(s) +O2(g) ∆H=393,5 kj MENU
  • 19. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar (ΔH˚c) Perubahan entalpi pembakaran standar adalah perubahan entalpi pada pembakaran sempurna 1 mol unsur atau senyawa dalam keadaan standar. Contoh : C2H5OH(l) + 3O2(g) 2CO2(g) + 3H2O(g) ΔH˚c = -1350 kJ/mol MENU
  • 20. Perubahan Entalpi Pelarutan Standar (ΔH˚s) Perubahan entalpi pelarutan standar adalah perubahan entapi pada pelarutan 1 mol zat menjadi larutan encer. Contoh : 1. NaOH(s) -------- NaOH(aq) 2. NaCl(s) -------- NaCl(aq)
  • 22. Menentukan Harga Perubahan Entalpi 1. Kalorimeter. Kalorimeter adalah suatu sistem terisolasi ( tidak ada perpindahan materi maupun energi dengan lingkungan di luar kalorimeter ). Jika dua buah zat atau lebih dicampur menjadi satu maka zat yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor sedangkan zat yang suhunya rendah akan menerima kalor, sampai tercapai kesetimbangan termal. Menurut azas Black : Kalor yang dilepas = kalor yang diterima Keterangan : Q = kalor yang diserap atau dikeluarkan m = massa zat (gram) ∆t = perubahan temperatur c = kalor jenis (J/gr K) Q = m.c.∆t MENU
  • 23. Menentukan Harga Perubahan Entalpi 2. Hukum Hess. Henry Hess melakukan serangkaian percobaan dan menyimpulkan bahwa perubahan entalpi suatu reaksi merupakan fungsi keadaan. Artinya : “ perubahan entalpi suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan awal ( zat-zat pereaksi ) dan keadaan akhir ( zat-zat hasil reaksi ) dari suatu reaksi dan tidak tergantung pada jalannya reaksi.” Kegunaan hukum Hess ialah untuk menghitung ∆H yang sukar diperoleh melalui percobaan.
  • 24. Menentukan Harga Perubahan Entalpi 2.1. ∆H Reaksi Berdasarkan Diagram Siklus (Diagram Tingkat Energi) Untuk mengubah zat A menjadi zat D (produk) diperlukan kalor reaksi sebesar ∆H. Atau cara lain yaitu mengubah zat A menjadi zat B dengan kalor reaksi ∆H1, zat B diubah menjadi zat C dengan kalor reaksi ∆H2 dan zat C diubah menjadi zat D dengan kalor reaksi ∆H3 . Sehingga harga perubahan entalpi adalah ∆Hreaksi = ∆H1 + ∆H2 + ∆H3 . Hal tersebut dapat dibuat siklus dan diagram tingkat energinya sebagai berikut :
  • 25.  Siklus energi pembentukan zat D dari zat A  Diagram tingkat energi pembentukan zat D dari zat A
  • 26. Menentukan Harga Perubahan Entalpi 2.2. Menetukan harga perubahan entalpi dengan menggunakan entalpi pembentukan standar (ΔH˚f ). a PQ + b RS  c PS + d QR reaktan produk ∆H = (c. ∆H˚f PS + d. ∆H˚f QR) – (a. ∆H˚f PQ + b. ∆H˚f RS) ∆H = ∑n ∆H˚f (produk) - ∑m ∆H˚f (reaktan)
  • 27. Menetukan Harga Perubahan Entalpi 2.3. ∆H Reaksi Berdasarkan Energi Ikatan Energi ikatan adalah jumlah energi yang diperlukan atau yang timbul untuk memutuskan atau menggabungkan suatu ikatan kimia tertentu. Suatu reaksi yang H–nya ditentukan dengan menggunakan energi ikatan, maka atom-atom yang terlibat dalam reaksi harus berwujud gas. Berdasarkan jenis dan letak atom terhadap atom-atom lain dalam molekulnya, dikenal 3 jenis energi ikatan yaitu :
  • 28. Diagram Energi ikatan 1. Energi Atomisasi 2. Energi Disosiasi Ikatan3. Energi Ikatan Rata-Rata
  • 29. Menetukan Harga Perubahan Entalpi 1. Energi Atomisasi. Adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan semua ikatan 1 mol molekul menjadi atom-atom bebas dalam keadaan gas. Contoh : CH4(g) C(g) + 4H(g) ∆H =1660 kJ Molekul CH4 memiliki 4 ikatan C-H. Jika energi ikatan C-H = 415 kJ, maka energi atomisasi pada CH4 = 4 x 415 kJ = 1660 kJ Energi atomisasi = jumlah seluruh ikatan atom-atom dalam 1 mol senyawa. MENU
  • 30. MENU Menetukan Harga Perubahan Entalpi 2. Energi Disosiasi Ikatan. Adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan salah 1 ikatan yang terdapat pada suatu molekul atau senyawa dalam keadaan gas.  Contoh:  CH4(g) CH3(g) + H(g) ∆H = 431 kJ  Energi ikatan untuk memutuskan 1 atom H dari molekul CH4 sebesar 431 kJ
  • 31. Menentukan Harga Perunahan Entalpi 3. Energi Ikatan Rata-Rata. Adalah energi rerata yang diperlukan untuk memutuskan ikatan atom-atom pada suatu senyawa ( notasinya = D ). Energi ikatan suatu molekul yang berwujud gas dapat ditentukan dari data entalpi pembentukan standar ( Hf ) dan energi ikat unsur-unsurnya. Secara umum dirumuskan : reaksihasilikatanEnergipereaksiikatanEnergi o ΔH
  • 32. Menetukan Harga Perubahan Entalpi Contoh: Tentukan kalor reaksi C2H4(g) + H2(g) C2H6(g) H= ? Jawab : Reaksi dengan struktur molekul nya adalah H H H – C = C - H(g) + H2(g) H - C – C - H(g) H H H H 4(C – H) + 1(C = C) + H 2 6(C – H) + 1(C – C ) 4(415) + 607 + (216) 6(415) + 348 2483 2838 H = 2483 - 2838 = -355 kJ
  • 33.
  • 34. Menentukan Harga Perubahan Entalpi Contoh soal : Ada 2 cara untuk memperoleh gas CO2 yaitu : 1. Cara langsung. C(s) + O2(g)  CO2(g) ∆H = -393,5 kJ 2. Cara tidak langsung. C + ½O2  CO ∆H = -110,5 kJ CO + ½O2  CO2 ∆H = -283,0 kJ + C + O2  CO2 ∆H = -393,5 kJ
  • 35. Gambar 3. Reaksi Pembentukan Gas CO2 C + O2 CO2 CO + ½O2 ∆H3 = -393,5kJ ∆H1 = -110,5kJ ∆H2 = -283,5kJ
  • 36. Gambar 4. Diagram Tingkat Reaksi Pembentukan Gas CO2 H 0 kea keadaan awal ∆H1 = -110,5 kJ -110,5 ∆H3 = -393,5 kJ ∆H2 = -283kJ keadaan akhir -393,5 CO2 C + O2 CO + ½O2
  • 37. TERMODINAMIKA Secara terminologi: kata ”termodinamika” berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua unsur kata, therme (kalor) dan dynamics (tenaga gerak atau gaya). Kajian termodinamika secara formal di mulai pada awal abad ke-19 melalui pemikiran mengenai hubungan antara kalor/panas (heat) dan kerja (work).
  • 39. HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA Hukum I Termodinamika : Hukum kekekalan masa dan energi, yaitu : energi tidak dapat diciptakan dan dimusnah kan. Secara matematis dirumuskan sbb : 1. Bilamana dalam suatu sistim terjadi perubahan energi, maka besarnya perubahan energi ini ditentukan oleh dua faktor : a. energi panas yang diserap (q) b. usaha (kerja) yang dilakukan oleh sistim (w) Untuk sistim yang menyerap panas → q : positip (+) Untuk sistim yang mengeluarkan panas → q : negatif (-)
  • 40. HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA Untuk sistim yang melakukan usaha (kerja) → w : positip Jika usaha dilakukan terhadap sistim → w : negatip Energi sistim akan naik apabila : q (+) dan w (-) Energi sistim akan berkurang apabila : q (-) dan w (+) Berlaku : ΔE = q – w ΔE = perubahan energi q = energi panas yang diserap w = usaha yang dilakukan oleh sistim
  • 41. HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA - Suatu usaha dilakukan oleh sistim apabila terjadi perubahan volume pada tekanan tetap. w = P. ΔV Jadi ΔE = q - P.ΔV → P = tekanan ΔV = perubahan volume - Jika sistim berlangsung pada V dan P tetap, maka ΔV = 0 dan w = 0, maka ΔE = qv (pada P dan V tetap) 2. Hubungannya dengan entalpi (H) Definisi entalpi : H = E + P.V
  • 42. HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA - Jika P tetap, maka ΔH : ΔH = H2 - H1 = (E2 + P2. V2) – ( E1 + P1.V1) = (E2 - E1) – (P2.V2 - P1.V1) = (E2 - E1) + P (V2 – V1) ΔH = ΔE + P.ΔV Karena ΔE = qp – P.ΔV, maka : ΔH = qp- P.ΔV + P.ΔV ΔH = qp Jadi perubahan entalpi = perubahan panas yang terjadi Pada (P,T tetap)
  • 43. HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA Jika V tetap (ΔV = 0), maka ΔH : ΔH = H2 - H1 =(E2 + P2. V2) – ( E1 + P1.V1) = (E2 - E1) – (P2.V2 - P1.V1) = (E2 - E1) + P (V2 – V1) ΔH = ΔE + P.ΔV Karena : ΔE = qv dan ΔV = 0, maka ΔH = qv Jadi perubahan entalpi sama dengan perubahan panas Yang terjadi pada (V,T tetap).
  • 44. HUKUM PERTAMA TERMODINAMIMKA 3. PENGUKURAN ΔH DAN ΔE a. Untuk reaksi-reaksi yang tidak ada perubahan volume berlaku ΔH = ΔE Reaksi-reaksi yang berlangsung tanpa perubahan volume, adalah : - Reaksi-reaksi gas yang tidak mengalami perubahan koefisien reaksi ( koefisien sebelum = sesudah reaksi) Contoh : H2(g) + Cl2(g) → 2HCl(g) C(g) + O2(g) → CO2(g)) - Reaksi –reaksi dalam larutan atau zat padat ( sebenar- nya terjadi perubahan volume, tetapi sangat kecil dan diabaikan.
  • 45. HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA b. Reaksi-rteaksi gas yang mengalami perubahan jumlah molekul Dari persamaan gas ideal : PV = nRT P.ΔV = Δn.RT Dari ΔH = ΔE + P. ΔV maka : ΔH = ΔE + Δn.RT Keterangan : ΔH = perubahan entalpi ΔE = perubahan energi Δn = perubahan jumlah molekul R = tetapan gas umum : 1,987 kalori/mol oK Atau 0,082 L atm /mol oK MENU
  • 46. HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA HK. II. TERMODINAMIKA :  TIDAK DIRUMUSKAN SECARA MATEMATIS  DITERANGKAN BEBERAPA PERISTIWA YANG BERHUBUNGAN DENGAN HK KEDUA TERMODINAMIKA 1. Proses Spontan dan Tak Spontan Proses Spontan : proses yang dapat berlangsung dengan sendirinya dan tidak dapat balik tanpa pengaruh dari luar . Contoh : a. Panas, selalu mengalir dari temperatur tinggi ke tem peratur rendah. b. Gas mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah
  • 47. HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA c. Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Manfaat Proses Spontan :  Energi panas dapat menggerakkan mesin panas  Ekspansi gas dapat menggerakkan piston (motor bakar)  Air terjun untuk menggerakkan turbin listrik. Proses tak spontan : proses yang tidak dapat berlangsung tanpa pengaruh dari luar. Contoh : panas tak dapat mengalir dari suhu rendah ke suhu tinggi tanpa pengaruh dari luar.
  • 48. HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA  Semua proses spontan berlangsung dari energi potensial tinggi ke energi potensial yang lebih rendah  Reaksi kimia akan berlangsung secara spontan apabila reaksinya eksoterm. Jadi diikuti penurunan entalpi. Untuk hal ini entalpi sebagai energi potensial kimia.  Jika entalpi reaktan lebih tinggi dari entalpi zat hasil, sehingga ΔH negatif, maka reaksi bersifat spontan.  Reaksi endoterm dapat juga berlangsung spontan. Prosesnya berlangsung terus hingga tercapai keadaan setimbang. contoh : air menguap secara spontan ke atmosfer. Jumlah air yang menguap = uap yang kembali mengembun.
  • 49. HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA  Reaksi yang dapat balik juga dapat terjadi secara spontan. Contoh : H2 bereaksi dengan Cl2 membentuk HCl. Sebaliknya HCl akan terurai menjadi H2 dan Cl2 sampai terjadi keadaan setimbang.  Proses menuju ke keadaan setimbang juga merupakan proses spontan.  Kesimpulan : Semua perubahan spontan berlangsung dengan arah tertentu. ENTROPI (s)  Selain perubahan entalpi, perubahan kimia maupun fisika melibatkan perubahan dalam kekacaubalauan (disorder) relatif dari atom-atom, molekul-molekul ataupun ion-ion. Kekacaubalauan (ketidakteraturan) suatu sistim disebut ENTROPI. MENU
  • 50. HUKUM KETIGA TERMODINAMIKA Pernyataan Hukum Ketiga Termodinamika :  Suatu kristal sempurna pada temperatur nol mutlak mempunyai keteraturan sempurna → entropinya adalah nol.  Entropi suatu zat yang dibandingkan dengan entropinya dalam suatu bentuk kristal sempurna pada nol mutlak, disebut Entropi Mutlak  Makin tinggi temperatur zat, makin besar entropi mutlaknya
  • 51. 1. Pembangkit listrik tenaga uap 2. Motor bakar 3. Turbin gas 4. Generator termoelektrik 5. Mesin pendingin RUANG LINGKUP TERMODINAMIKA
  • 52. RUANG LINGKUP TERMODINAMIKA Beberapa contoh ruang lingkup penerapan ilmu termodinamika adalah sebagai berikut: 1. Pembangkit listrik Tenaga Uap Uap dihasilkan pada unit penghasil uap lalu diekspansi pad turbin uap. Tenaga yang dihasilkan turbin digunakan untuk menggerakkan generator listrik. MENU
  • 53. RUANG LINGKUP TERMODINAMIKA 2. Motor bakar Termasuk dalam motor bakar ini mesin bensin dan mesin disel. Bahan bakar dibakar dalam ruang bakar mesin menghasilkan tekanan tinggi, lalu tekanan tersebut mendorong torak sehingga menghasilkan tenaga. MENU
  • 54. RUANG LINGKUP TERMODINAMIKA 3. Turbin Gas Udara dinaikkan tekanannya dengan kompresor lalu masuk ruang bakar. Dalam ruang bakar disemprotkan bahan bakar dan sekaligus dinyalakan sehingga terjadi pembakaran yang menghasilkan tekanan tinggi. Kemudian gas pembakaran bertekanan dan bertemperatur tinggi tersebut diekspansi pada turbin gas untuk menghasilkan tenaga. MENU
  • 55. RUANG LINGKUP TERMODINAMIKA 4. Generator Termoelektrik Sebuah junction yang dibuat dari material semikonduktor tipe N dan P diberikan kalor. Karena kedua logam tersebut tidak sama akan ada aliran elektron , disebabkan oleh beda potensial dari dua logam berbeda tipe yang bertemperatur sama tersebut. MENU
  • 56. RUANG LINGKUP TERMODINAMIKA 5. Mesin Pendingin Media pendingin (Freon) menyerap kalor sehingga berubah phasa menjadi uap lalu dikompresi dengan kompresor supaya tekanan dan temperaturnya tinggi. Hal ini bertujuan supaya Kalor yang diserap Freon tadi mudah dibuang ke atmosfer sehingga Freon terkondensasi menjadi cair lagi.
  • 57. RUANG LINGKUP TERMODINAMIKA  Selanjutnya Freon cair diturunkan tekanannya dan temperaturnya dengan cara diekspansi pada katup ekspansi. Hasilnya Freon kembali menjadi dingin dan siap menyerap kalor lagi.