Dokumen tersebut membahas praktik bijak dalam pengelolaan perikanan ornamental yang meliputi: (1) pengelolaan berdasarkan peraturan nasional dan internasional; (2) pemanfaatan hanya di wilayah yang ditentukan untuk mendukung konservasi; dan (3) pengelolaan dilakukan secara terencana melalui rencana pengelolaan yang dapat dioperasikan.
2. 1. Pengelolaan mengacu pada pengelolaan ekosistem
perikanan yang berlaku nasional dan internasional
2. Kegiatan pemanfaatan hanya dilakukan di wilayah
pemanfaatan yang telah ditentukan.
3. Kegiatan pemanfaatan mendukung perlindungan terhadap
keanekaragaman hayati.
4. Pemanfaatan dilakukan secara terencana dan terorganisir
melalui penyusunan Rencana Pengelolaan Perikanan yang
bisa dioperasikan
PRINSIP-PRINSIP UMUM PENGELOLAAN PERIKANAN
ORNAMENTAL:
3. 5. Didasarkan pada penggunaan peralatan dan praktik-praktik
ramah lingkungan.
6. meminimalkan dampak pemanfaatan terhadap sumberdaya
lainnya.
7. Didasarkan pada sistem pendataan dan monitoring
8. Mendorong penggunaan sumberdaya secara optimal yang
dapat memberikan keuntungan ekonomi.
9. Mendorong terjaminnya produksi dan pasar yang berkeadilan.
4. 10. Mengupayakan peningkatan kapasitas para pihak
terkait.
11. Dilakukan berbasis pada pengetahuan lokal, norma, dan
nilai yang berlaku
12. Mencegah timbulnya konflik atau friksi sosial.
13. Mendorongkan pengembangan budidaya
14. Memberikan kontribusi terhadap nelayan/masyarakat
pesisir & pulau-pulau kecil dalam bentuk mata
pencaharian alternatif
5. Tools yang dikembangkan dalam pengelolaan
perikanan ornamental
• Penerapan metode Penangkapan Biota Ornamental
yang Ramah Lingkungan
• Penerapan sistem Pendataan dan Monitoring Ikan Hias
Laut
6. Kriteria Metode Penangkapan Biota Ornamental yang
Ramah Lingkungan:
1. Memiliki selektifitas tinggi
2. Hasil tangkapan sampingan rendah (by catch)
3. Hasil tangkapan berkualitas tinggi
4. Tidak melakukan penangkapan/pengambilan di
daerah terlarang
5. Bahan, alat, dan cara kerja yang digunakan tidak
membahayakan nelayan
6. Bahan, alat, dan cara kerja yang digunakan tidak
merusak lingkungan dan melanggar aturan
7. 1. Menggunakan desain survei yang sesuai*
2. Analisis yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan kelompok target
3. Diseminasi informasi mencapai pihak-pihak yang terkait lainnya.
4. Pendataan dan monitoring** harus mencakup level
pemanfaatan (Wilayah tangkapan, nelayan, pengepul)
5. Kegiatan pemanfaatan perikanan harus memiliki sistem
pendokumentasian yang adaptif
6. Pendataan dan monitoring dilakukan secara partisipatif
Kriteria Sistem Pendataan dan Monitoring:
8. **Data yang dibutuhkan/didokumentasikan dalam pengelolaan
perikanan ornamental:
- Wilayah tangkap (wilayah boleh tangkap, wilayah larang tangkap)
- Alat tangkap (jumlah, jenis, target alat tangkap)
- Produk (tangkapan, penjualan, permintaan, stock di alam, TAC)
- Nelayan/pelaku pemanfaatan perikanan ornamental (nelayan,
pengepul, dan eksportir)
*Desain survey yang sesuai:
• Bisa dilakukan oleh kelompok target
• Penggunaan biaya yang optimum
• Mampu menjawab kebutuhan pengelolaan
• Sesuai dengan kondisi geografis