Larutan penyangga terdiri dari asam lemah dan basa konjugasinya. Ia dapat mengikat baik ion H+ maupun OH- sehingga pH larutan hanya berubah sedikit saat ditambahkan asam atau basa. Larutan penyangga penting untuk menjaga pH darah, cairan sel, dan media hidroponik. Contohnya adalah penyangga karbonat dalam darah dan penyangga fosfat di dalam sel.
4. Larutan penyanggapenyangga tersusun dari asam
Larutan atau buffer adalah larutan yang
digunakan untuk basa konjugatnya atau pH tertentu
lemah dengan mempertahankan nilai oleh basa
lemah tidak banyak berubah selama Reaksi kimia
agar dengan asam konjugatnya. Reaksi di antara
berlangsung. Sifat yang khas dari larutansebagai
kedua komponen penyusun ini disebut penyangga
ini adalah reaksi asam-basa konjugasi. dengan
pH-nya hanya berubah sedikit
pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat.
5. •Buffer Asam Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam
(pH < 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat
dibuat dari asam lemah dan garamnya yang
MENU
merupakan basa konjugasi dari asamnya. Adapun
JENIS-JENIS BUFFER
cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah
•Buffer Basa basa (pH > 7). Untuk mendapatkanlemahnya ini
dengan suatu basa kuat dimana asam larutan
dapat dibuat dari jumlah berlebih. Campuran akan
dicampurkan dalam basa lemah dan garam, yang
menghasilkan garam yang mengandung basa
garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara
konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. Pada
lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa
umumnya basa kuat yang digunakan seperti
lemah dengan suatu asam kuatdan lain-lain.
natrium, kalium, barium, kalsium, dimana basa
lemahnya dicampurkan berlebih.
6. Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada
Pada penambahan asam (H+) penambahanyang Jika yang ditambahkan
larutan penyangga
Pada akan basa mengandung
menggeser kesetimbangan ke kiri. 3COO- yang mengalami basa itu
CH3COOH dan CHbasa, maka ion OH- dari
adalah suatu
MENU
kesetimbangan. Dengan proses + membentuk air. Hal
akan bereaksi dengan ion H sebagai
Dimana ion H+ yang ditambahkan akan
bereaksi dengan ion CH3COO-
berikut: akan menyebabkan kesetimbangan bergeser
ini
membentuk molekul CH3COOH.
ke kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat
dipertahankan. Jadi, penambahan basa
menyebabkan berkurangnya komponen asam
(CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang
ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam
CH3COOH 3membentuk(aq) → CH3COOH(aq) air.
CH COO-(aq) + H+ ion CH COO- dan
3
CH3COOH(aq) + OH-(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l)
7. Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan
penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+ yang
mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai
berikut:
Pada penambahan basa Jika ditambahkan
Pada penambahan asam Jika yang
suatu asam, maka ion H+ dari asam akan
ditambahkan adalah suatu basa, maka
mengikat ion OH-. Hal tersebut menyebabkan
kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga
kesetimbangan bergeser ke kiri,
MENU
sehingga konsentrasidapat dipertahankan.
konsentrasi ion OH- ion OH- dapat
dipertahankan. Basa yang ini menyebabkan
Disamping itu penambahan ditambahkan
itu bereaksi dengan komponen asam
berkurangnya komponen basa (NH3), bukannya
(NH4+), -membentukditambahkan bereaksi
ion OH . Asam yang komponen basa
(NH3) danbasa NH3 membentuk ion NH4+.
dengan air.
8. Larutan penyangga mengandung
komponen asam dan basa dengan asam
dan basa konjugasinya, sehingga dapat
mengikat baik ion H+ maupun ion OH-.
ASAM BASA
Sehingga penambahan sedikit asam
kuat atau basa kuat tidak mengubah
pH-nya secara signifikan. Berikut ini
cara kerja larutan penyangga:
NEXT
9. pH BASA
Dapat digunakan tetapan ionisasi
dalam menentukan konsentrasi ion
Dapat digunakansuatu larutan dengan
H+ dalam tetapan ionisasi [H+] = Ka x a/g
rumus berikut:
dalam menentukan konsentrasi ion atau
H+ dalam suatu larutan dengan pH = p Ka - log a/g
rumus berikut: pH ASAM pH BASA
MENU [OH-] = Kb x b/g
atau
pH = p Kb - log b/g
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
a = jumlah mol asam lemah
Kb = tetapan ionisasi basa = jumlah mol basa
g lemah
b = jumlah mol basa lemah
konjugas
g = jumlah mol asam
konjugasi
10. Larutan penyangga sangat penting dalam kehidupan; misalnya
dalam analisis kimia, biokimia, bakteriologi, zat warna,
fotografi, dan industri kulit. Dalam bidang biokimia, kultur
jaringan dan bakteri mengalami proses yang sangat sensitif
terhadap perubahan pH. Darah dalam tubuh manusia
mempunyai kisaran pH 7,35 sampai 7,45, dan apabila pH
darah manusia di atas 7,8 akan menyebabkan organ tubuh
manusia dapat rusak, sehingga harus dijaga kisaran pHnya
dengan larutan penyangga.
LANJUT
11. CONTOH – CONTOH BUFFER
a. Penyangga Karbonat
Penyangga karbonat berasal dari campuran
asam karbonat (H2CO3) dengan basa konjugasi
bikarbonat (HCO3).
H 2CO3 (aq) --> HCO 3(aq) + H + (aq)
b. Penyangga Hemoglobin
DARAH
Pada darah, terdapat hemoglobin yang dapat
mengikat dapat mempertahankan pH pada ke
Air ludah oksigen untuk selanjutnya dibawa
seluruh sel tubuh.Air liur mengandung larutan
mulut sekitar 6,8. Reaksi kesetimbangan dari
larutan penyangga oksidapat menetralisir asam
penyangga fosfat yang hemoglobin adalah:
- +
HHb + O2 (g) → HbO2 fermentasi sisa-sisa
yang terbentuk dari + H
AIR LUDAH makanan. HIDROPONIK
c. Penyangga Fosfat
Pada cairan intra sel, kehadiran penyangga
Suatu metode penanaman dengan media selain
fosfat sangat penting dalam mengatur pH darah.
tanah, biasanya ikerjakan dalam kamar kaca
Penyangga ini berasal dari campuran dihidrogen
dengan menggunakan mendium air yang berisi
zat hara, PO4- ) dengan monohidrogen fosfat
fosfat (H2disebut dengan hidroponik . Setiap
(HPO32). memiliki pH tertentu agar dapat
tanaman
tumbuh dengan baik. Oleh karena itu
dibutuhkan larutan penyangga agar pH dapat
dijaga.
EXIT