SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
EMIRINA’S PEN…
 Home
 BUKU TAMU
 It’s about me
 KTP S2 UNNES NEWS
 MATERI KELAS X
 MATERI KELAS XI
 MATERI KELAS XII
 Yuk…Renungkan…
GAYA BELAJAR PADA ANAK
Maret 17, 2009 at 9:06 pm Tinggalkan Komentar
Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam
pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika menyadari bahwa
bagaimana seseorang menyerap dan mengolah informasi, belajar dan berkomunikasi menjadi
sesuatu yang mudah dan menyenangkan.
Perlu disadari bahwa tidak semua orang punya gaya belajar yang sama. Walaupun bila
mereka berada di sekolah atau bahkan duduk di kelas yang sama. Kemampuan seseorang
untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat,
sedang dan ada pula yang sangat lambat. Karenanya, mereka seringkali harus menempuh cara
berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama.
Di lingkungan sekolah, sebagian siswa lebih suka guru mereka mengajar dengan cara
menuliskan segalanya di papan tulis. Dengan begitu mereka bisa membaca, kemudian mencoba
memahaminya. Sebagian siswa lain lebih suka guru mereka mengajar dengan cara
menyampaikannya secara lisan dan mereka mendengarkan untuk bisa memahaminya.
Sementara itu, ada siswa yang lebih suka membentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan
pertanyaan yang menyangkut pelajaran tersebut.
Cara lain yang juga kerap disukai banyak siswa adalah model belajar yang
menempatkan guru tak ubahnya seorang penceramah. Guru diharapkan bercerita panjang lebar
tentang beragam teori dengan segudang ilustrasinya, sementara para siswa mendengarkan
sambil menggambarkan isi ceramah itu dalam bentuk yang hanya mereka pahami sendiri.
Apa pun cara yang dipilih, perbedaaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat dan
terbaik bagi setiap individu bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya. Oleh karena itu,
sebagai seorang guru bisa memahami bagaimana perbedaan gaya belajar pada siswanya, dan
mencoba menyadarkan siswanya akan perbedaan tersebut, mungkin akan lebih mudah bagi
guru untuk menyampaikan informasi secara lebih efektif dan efisien.
PENGERTIAN GAYA BELAJAR
Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai pebelajar. Umumnya,
dianggap bahwa gaya belajar seseorang berasal dari variabel kepribadian, termasuk susunan
kognitif dan psikologis latar belakang sosio cultural, dan pengalaman pendidikan (Nunan, 1991:
168).
Keanekaragaman gaya belajar siswa perlu diketahui pada awal permulaannya diterima
pada suatu lembaga pendidikan yang akan ia jalani. Hal ini akan memudahkan bagi pebelajar
untuk belajar maupun pembelajar untuk mengajar dalam proses pembelajaran. Pebelajar akan
dapat belajar dengan baik dan hasil belajarnya baik, apabila ia mengerti gaya belajarnya. Hal
tersebut memudahkan pembelajar dapat menerapkan pembelajaran dengan mudah dan
tepat ( Kolb 1984 ).
Tiap individu memiliki kekhasan sejak lahir dan diperkaya melalui pengalaman hidup.
Yang pasti semua orang belajar melalui alat inderawi, baik penglihatan, pendengaran, dan
kinestetik. Setiap orang memiliki kekuatan belajar atau gaya belajar. Semakin kita mengenal baik
gaya belajar kita maka akan semakin mudah dan lebih percaya diri di dalam menguasai suatu
keterampilan dan konsep-konsep dalam hidup.
Salah satu faktor yang mempengaruhi cara belajar siswa adalah persepsi, yaitu
bagaimana dia memperoleh makna dari lingkungan. Persepsi diawali lima indera: mendengar,
melihat, mengecap, mencium,dan merasa. Di dunia pendidikan, istilah gaya balajar mengacu
khusus untuk penglihatan, pendengaran, dan kinestetik. Gaya belajar visual menyangkut
penglihatan dan bayangan mental. Gaya belajar pendengaran merujuk pada pendengaran dan
pembicaraan. Gaya belajar kinestetik merujuk gerakan besar dan kecil.
Dengan memahami gaya belajar siswa berarti akan membuat siswa lebih bahagia,
karena respons guru terhadap kebutuhan dirinya tepat, dengan demikian informasi yang
diberikan kepadanya akan lebih mudah terserap.
MUNCULNYA GAYA BELAJAR PADA ANAK
Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki oleh seorang anak? Sebenarnya, gaya belajar anak
dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya. Ada anak yang memang memiliki fisik
kuat dan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik. Atau ada juga anak yang
memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam dirinya.
Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal, maka umumnya indra lain akan
menggantikannya. Jika penglihatan seorang anak kurang berfungsi, maka indra
pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian.
Contohnya, para penyandang tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat
tajam.
Selain itu, pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar
seseorang. Maksudnya, gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melakukan
stimulasi terhadap masing-masing indra anaknya. Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan
dongeng, boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya. Ia juga bisa
cepat mencerna ucapan sang pendongeng. Akibatnya, anak akan cenderung menjadi seorang
auditory learner dalam gaya belajarnya. Sementara anak seorang pelukis yang mayoritas
waktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan
menjadi seseorang dengan tipe belajar visual.
MACAM-MACAM GAYA BELAJAR
1. Gaya belajar Visual
Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan. Artinya,
bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar siswa paham. Ciri-ciri siswa yang
memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap
informasi secara visual sebelum ia memahaminya.
Siswa yang memiliki gaya belajar visual menangkap pelajaran lewat materi bergambar.
Selain itu, ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, disamping mempunyai pemahaman
yang cukup terhadap masalah artistik. Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog
secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara, sehingga sulit mengikuti anjuran secara
lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan.
Gaya belajar ini dapat diterapkan dalam pembelajaran, dengan menggunakan beberapa
pendekatan : menggunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi/materi pelajaran
berupa film, slide, ilustrasi, coretan atau kartu-kartu gambar berseri untuk menjelaskan suatu
informasi secara berurutan
Ciri – ciri gaya belajar ini adalah :
1. Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar.
2. Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya siswa akan melihat teman-
teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak.
3. Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-
kata) saat mengungkapkan sesuatu.
4. Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain.
5. Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan.
6. Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan.
7. Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa
terganggu.
2. Gaya Belajar Auditorial
Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya.
Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama untuk
menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, untuk bisa mengingat dan memahami informasi
tertentu, yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar
ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan, selain memiliki
kesulitan menulis ataupun membaca.
Di dalam pembelajaran, untuk membantu siswa-siswa seperti ini, guru bisa menggunakan media
tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah. Selain itu, keterlibatan siswa
dalam diskusi juga sangat cocok untuk siswa seperti ini. Bantuan lain yang bisa diberikan adalah
mencoba membacakan informasi, kemudian meringkasnya dalam bentuk lisan dan direkam untuk
selanjutnya diperdengarkan dan dipahami. Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal
dengan teman atau pengajar.
Ciri – ciri gaya belajar auditorial adalah :
1. Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas.
2. Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV, bahkan dapat menirukannya secara tepat dan
komplet.
3. Cenderung banyak omong.
4. Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat
mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya.
5. Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarang/menulis.
6. Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya, seperti hadirnya siswa
baru, adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya.
3. Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang
memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik
model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah
menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya
dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa menyerap informasi tanpa
harus membaca penjelasannya.
Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama
mendengarkan penyampaian pelajaran. Tak heran kalau individu yang memiliki gaya belajar ini
merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik.
Kelebihannya, mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping
kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability). Tak jarang, orang yang cenderung memiliki
karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau
kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memahami fakta.
Untuk menerapkannya dalam pembelajaran, kepada siswa yang memiliki karakteristik-
karakteristik di atas dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai model peraga, semisal bekerja
di lab atau belajar yang membolehkannya bermain. Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah
secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah waktu belajarnya.
Ciri- ciri gaya belajar kinestetik :
1. Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya.
2. Amat sulit untuk berdiam diri/duduk manis.
3. Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif.
4. Memiliki koordinasi tubuh yang baik.
5. Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar.
6. Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika, peta, dan sebagainya) dirasa amat
sulit oleh siswa dengan gaya belajar ini.
7. Cenderung terlihat “agak tertinggal” dibanding teman sebayanya. Padahal hal ini disebabkan
oleh tidak cocoknya gaya belajar siswa dengan metode pengajaran yang selama ini lazim
diterapkan di sekolah-sekolah.
Sama halnya dengan keunikan tiap individu, tiap orang memiliki gaya belajar sendiri.
Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak dari satu keluarga, seperti beda dengan kakak, adik atau
saudara kembar sekalipun.
Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas, ada siswa yang begitu tekun menyimak meski
guru menyampaikan materi pelajaran tak ubahnya seperti ceramah selama berjam-jam. Ada yang
terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu, meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan
kecil di bukunya. Namun jangan ditanya berapa banyak siswa yang merasa bosan dengan
pendekatan belajar yang menempatkan siswa sebagai pendengar setia. Secara keseluruhan, ada
siswa yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek. Siswa seperti ini lebih suka
berkutat di laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar
penjelasan si guru. Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikuti pelajaran yang
disertai berbagai aspek gerak. Contohnya, guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil
sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan.
Tidak hanya itu. Ada siswa yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya
bisa konsentrasi belajar. Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terbuka pikirannya bila
belajar sambil mendengarkan musik, entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar.
Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelajaran menjadi komik atau
corat-coret yang gampang “dibaca”.
Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu agar yang
bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya dan memberi hasil optimal.
Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh guru yang berbeda dengan karakter
mengajar yang berbeda pula. Itulah mengapa, guru perlu turun tangan mengamati gaya belajar
masing-masing siswa. Dengan memahami hal itu, sebetulnya guru sudah memberi kontribusi besar
dalam keberhasilan belajar siswanya karena siswa menjadi mudah menangkap materi pelajaran.
Buktinya, ketidakpahaman guru terhadap gaya belajar siswa kerap menimbulkan kesalahpahaman.
Ada guru yang tidak senang melihat siswanya asyik bikin coretan-coretan selagi di kelas. Atau ada
juga guru yang langsung menegur siswa yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar. Padahal,
perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar. Bisa jadi, ia justru tengah
berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-coretnya tadi.
Tidak sedikit siswa yang cepat mengerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat
gambar atau ilustrasi. Nah, karena guru tidak membuatnya, maka siswalah yang tergerak
menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya. Demikian pula dengan siswa-siswa
yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas. Siswa seperti ini boleh jadi merupakan
tipe aktif yang selalu kelebihan energi. Ia menyukai aktivitas fisik dan mudah bosan pada
omongan/penjelasan panjang lebar.
MENELITI GAYA BELAJAR PADA SISWA
Beberapa cara dapat digunakan untuk membantu siswa memaksimalkan gaya belajar
mereka masing-masing. Pertama, jelaskan kepada mereka bahwa orang belajar dengan cara yang
berbeda-beda, dan semua cara sama baiknya. Setiap cara mempunyai kekuatan sendiri-sendiri.
Dalam kenyataannya, kita semua memiliki ketiga gaya belajar itu, hanya saja biasanya satu gaya
mendominasi ( Rose dan Nicoll, 1997 )
Selanjutnya, buatlah siswa menyadari gaya belajar masing-masing dengan menggunakan tes
untuk mengidentifikasi gaya belajarnya. Contoh tes yang bisa digunakan diantaranya :
Contoh Tes 1
Tandailah kotak yang sesuai untuk setiap pertanyaan dan jumlahkan nilainya
1. ( … ) Saya perlu satu ilustrasi dari apa yang diajarkan supaya bisa memahaminya.
2. ( … ) Saya tertarik pada obyek yang mencolok,berwarna,dan yang merangsang mata.
3. ( … ) Saya lebih menyukai buku-buku yang menyertakan gambar atau ilustrasi.
4. ( … ) Saya terkesan sedang “melamun”,saatmembayangkan apa yang sedang saya dengar.
5. ( … ) Saya mudah mengingatapabila saya bisa melihatorang yang sedang berbicara.
6. ( … ) Apa yang harus saya ingat harus saya ucapkan dulu.
7. ( … ) Saya harus membicarakan suatu masalah dengan suara keras untuk memecahkannya.
8. ( … ) Saya akan mudah menghafal dengan mengucapkannya berkali-kali.
9. ( … ) Saya mudah mengingatsesuatu apabila itu didendangkan.
10. ( … ) Saya lebih suka mendengarkan rekamannya daripada duduk dan membaca bukunya.
11. ( … ) Saya tidak bisa duduk diam berlama-lama.
12. ( … ) Saya lebih mudah belajar apablla ada keterlibatan sejumlah anggota tubuh.
13. ( … ) Saya hampir selalu melakukan gerakan tubuh.
14. ( … ) Saya lebih suka membaca buku atau mendengarkan cerita-cerita action.
Bila lebih banyak memilih pernyataan :
a. Nomor 1 s.d 5 : tipe Auditori
b. Nomor 6 s.d 10 : tipe Visual
c. Nomor 11 s.d 14 : tipe Kinetik
Contoh Tes 2
Berilah tanda V pada jawaban yang sesuai dan jumlahkan nilainya
No Pertanyaan
Jawaban
sering
kadang-
kadang jarang
A.1 Apakah anda rapi dan teratur ?
2 Apakah anda berbicara dengan cepat?
3 Apakah anda perencana dan pengatur jangka panjang yang baik ?
4
Apakah anda pengeja yang baik dan dapatkah anda melihatkata-kata dalam
pikiran anda?
5 Apakah anda lebih ingatapa yang dilihatdaripada yang didengar?
6 Apakag anda menghafal hanya dengan melihatsaja?
7
Apakah anda sulitmengingatperintah lisan kecuali jika dituliskan,dan apakah
anda sering menyuruh orang mengulang ucapannya ?
8 Apakah anda lebih suka membaca daripada dibacakan?
9 Apakah anda suka mencoret-coretsaatmenelpon/rapat?
10 Apakah anda lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato ?
11 Apakah anda lebih suka seni rupa daripada musik
12
Apakah anda tahu apa yang harus dikatakan tetapi tidak terpikir kata yang tepat
?
Sub Total
x 2 x 1 x 0
Total
B.1 Apakah anda berbicara pada diri sendiri saatbekerja ?
2 Apakah anda mudah terganggu keributan ?
3 Apakah anda menggerakkan bibir saatmembaca ?
4 Apakah anda suka membaca keras-keras dan mendengarkan ?
5 Dapatkah anda mengulang dan menirukan nada,perubahan,dan warna suara ?
6 Apakah anda merasa menulis itu sulit,tetapi pandai bercerita ?
7 Apakah anda berbicara dengan pola berirama ?
8 Apakah menurutanda,anda adalah pembicara yang fasih ?
9 Apakah anda lebih menyuka musik daripada seni rupa ?
10
Apakah anda belajar melalui mendengar dan mengingatapa yang didiskusikan
daripada yang dilihat?
11 Apakah anda banyak bicara, suka berdiskusi dan menjelaskan panjang lebar ?
12 Apakah anda lebih baik mengeja keras-keras daripada menuliskannya ?
Sub Total
x 2 x 1 x 0
Total
C.1 Apakah anda berbicara dengan lambat?
2 Apakah anda menyentuh orang untuk mendapatkan perhatiannya ?
3 Apakah anda berdiri dekat-dekatsaatberbicara dengan orang ?
4 Apakah sering melakukan kegiatan fisik /banyak bergerak ?
5 Apakah anda lebih bisa belajar dengan praktek ?
6 Apakah anda belajar dengan berjalan dan melihat?
7 Apakah anda menggunakan jari untuk menunjuk saatmembaca ?
8 Apakah anda banyak menggunakan isyarattubuh ?
9 Apakah anda tak bisa duduk tenang untuk waktu yang lama ?
10 Apakah anda membuatkeputusan berdasarkan perasaan ?
11
Apakah anda mengetuk-ngetuk pena,menggerakkkan jari atau kaki saat
mendengarkan ?
12 Apakah anda meluangkan waktu untuk berolah raga dan kegiatan fisik lainnya ?
Sub Total
x 2 x 1 x 0
Total
Bila total nilai lebih banyak pada :
A. Tipe Visual
B. Tipe Auditori
C. Tipe Kenestetik
CARA BELAJAR SESUAI DENGAN GAYA BELAJAR
Setelah dilakukan tes dan siswa telah dapat mengidentifikasikan gaya belajar mereka,
maka, cara belajar yang sesuai dengan gaya belajar mereka adalah :
1. Siswa Visual
Dorong siswa visual membuat banyak simbol dan gambar dalam catatan mereka. Dalam
matematika dan ilmu pengetahuan, tabel dan grafik akan memperdalam pemahaman mereka. Peta
pikiran dapat menjadi alat yang bagus bagi para siswa visual dalam mata pelajaran apa pun.
Anjurkan mereka untuk membaca dulu secara sekilas, kemudian setelah mendapatkan
gambaran umum tentang materi yang akan dipelajari, barulah masuk pada perincian atau detailnya.
2. Siswa Auditorial
Mendengar kuliah,contoh, dan cerita serta mengulang informasi adalah cara-cara utama
belajar mereka. Para siswa auditorial mungkin lebih suka merekam pada kaset daripada mencatat,
karena mereka suka mendengarkan informasi berulang-ulang. Terkadang mereka ingin mengulang
dengan keras apa yang guru katakan. Mereka tentu saja menyimak, hanya saja mereka suka
mendengarkannya lagi.
Jika guru melihat mereka kesulitan dengan suatu konsep, bantulah berbicara dengan dirinya
sendiri untuk memahaminya.
Guru dapat menggubah sebuah lagu dengan melodi yang sudah dikenal untuk mengingat
materi yang harus diingat.
3. Siswa Kinestetik
Siswa-siswa ini menyukai proyek terapan, dengan sandiwara pendek yang menarik, sangat
membantu mereka belajar. Para siswa kinestetik suka belajar melalui gerakan, dan paling baik
menghafal informasi dengan mengasosiasikan gerakan dengan setiap fakta.
Tunjukkan caranya kepada mereka, jauhkan dari bangku biarkan mereka belajar di lantai dan
menggelar pekerjaan mereka di sekeliling mereka.
TEMUAN LAIN
Biasanya tidak ada orang yang 100% berada dalam salah satu tipe itu. Biasanya orang
memiliki lebih dari 1 tipe belajar, hanya memang satu tipelah yang paling dominan. Misalnya, ada
siswa yang termasuk dalam tipe auditory dan kinesthetic.
Pertama, saat menghafal sesuatu (entah mengafal rumus atau sekadar menghafal nama
orang ketika berkenalan) siswa tersebut pasti akan bersuara. Kedua, siswa tersebut sangat
terganggu dengan suara-suara gaduh di sekitarnya, ketika sedang mencoba berkonsentrasi. Ketiga,
ketika belajar sesuatu senang mencorat-coret kertas, membuat sketsa, menulis/mengetik ringkasan.
Keempat, lebih cepat belajar sesuatu ketika sudah mempraktekkan (mencoba melakukan) sendiri apa
yang sedang dipelajari. Dua bukti pertama tadi membuktikan kalau siswa tersebut termasuk orang
dengan tipe auditory. Dua bukti terakhir meyakinkan juga bahwa dia termasuk orang dengan tipe
belajar kinesthetic. Tetapi, diantara 2 tipe tadi, terlihat lebih dominan dalam tipe auditory.
Faktanya, banyak guru yang tidak menyadari adanya beragam gaya belajar pada siswa,
sehingga mereka hanya menggunakan metode mengajar yang monoton.
Memang, sangat menyulitkan bagi guru untuk selalu mengikuti gaya belajar yang ada pada
setiap siswa dalam setiap pembelajaran. Dalam hal ini tidak memungkinkan bagi guru untuk
menggunakan metode yang berbeda dalam satu pembelajaran. Oleh karena itu, sebagai guru dituntut
untuk kreatif agar dalam penyampaian informasi materi pada siswa tidak membosankan bagi salah
satu tipe gaya belajar. Apabila guru yang setiap harinya, mengajar dengan metode ceramah, dalam
beberapa waktu dapat menggunakan metode praktek atau putau audio, agar semua siswa dapat
belajar dengan cara yang menyenangkan, sesuai dengan gayanya.
KESIMPULAN
Setelah mengenal gaya belajar pada siswa, seorang guru menjadi tahu cara mengidentifikasi
dan mengajar siswa yang memiliki berbagai macam gaya belajar dengan keunikannya masing-
masing.
SARAN
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk membantu siswa memaksimalkan gaya belajar
mereka masing-masing.
1. Sadari tipe gaya belajar siswa, tipe kinestetik, visual, auditori atau kombinasi.
2. Buatlah siswa menyadari gaya belajarnya masing-masing, sehingga dapat menentukan
cara belajar yang tepat dan efektif bagi mereka.
3. Jelaskan pada mereka bahwa orang belajar dengan cara yang berbeda-beda dan semua
cara sama baiknya.
4. Penuhi siswa dengan kesempatan agar dia berhasil dalam gaya belajar yang dimilikinya.
5. Selalu melihat potensi terbaik yang dimiliki siswa untuk dikembangkan.
6. Bantulah siswa menggunakan strategi gaya belajar untuk menguasai berbagai
kesempatan dan konsep lainnya.
emirina.wordpress.com/2009/03/17/gaya-belajar-pada-anak/
diaksestgl 12 januari 2013
Oleh Muhammad Amirullah
Suara Daeng Indonesia
 Home
 Daftar Isi
 Galeri
 Tentang Saya
 Buku Tamu
 Browsing: »
 Home
 »Bimbingan Konseling»RPBK GAYA BELAJAR
3 Comments
RPBK GAYA BELAJAR
Posted by Amirullah Daeng Sibali on February 23, 2012 in Bimbingan Konseling, Konseling,
Pendidikan, psikologi Pendidikan, RPBK, Tips, Tugas Kuliah, Universitas Negeri Makassar
1. A. Pendahuluan
Salah satu kewajiban sebagai seorang siswa adalah belajar. Namun banyak diantara siswa
yang tidak mampu belajar dengan baik karena tidak mengetahui bagaimana cara belajar yang
baik. Sebelum membahas tentang bagaimana cara belajar yang baik, kita perlu mengetahui
terlebih dahulu apa pengertian dari belajar. Berikut ini beberapa pendapat ahli mengenai
pengertian belajar.
Menurut Winkel (belajarpsikologi.com), Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis
yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengelolaan pemahaman.
Menurut Ernest R. Hilgard (Sumardi Suryabrata dalam
belajarpsikologi.com) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja,
yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang
ditimbulkan oleh lainnya. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada
keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti
perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.
Pengertian Belajar menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977,
(belajarpsikologi.com) belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam
perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam
situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat
adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta
akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.
Moh. Surya (belajarpsikologi.com), definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalaminteraksinya dengan lingkungan.
Berdasarkan pandangan beberapa ahli di atas kami dapat menyimpulkan bahwa belajar
merupakan sebuah proses yang dilakukan secara sadar dan menghasilkan perubahan pada diri
seseorang.
Namun terkadang proses belajar yang dilakukan oleh siswa tidak menunjukkan hasil yang
maksimal. Seorang siswa yang telah susah payah menghafal dan memahami sebuah pelajaran
tidak kunjung berhasil ia lakukan.
Hal ini bisa saja disebabkan karena ia belum mengetahui gaya belajar yang dimilikinya.
Setiap inidividu antara yang satu dengan yang lainnya memiliki diversity dalam hal gaya
belajar. Ada yang dominan mengandalkan pendengaran (audio), ada yang dominan
menggunakan penghlihatan (Visual), ada pula yang lebih dominan menggunakan sentuhan
atau praktek langsung (kinestetik) untuk lebih mudah mempelajari suatu hal.
Untuk lebih mengoptimalkan proses belajar maka kita perlu mengetahui termasuk ke dalam
tipe manakah kita? Auditori, visual, atau kinestetik? Dengan mengetahu hal tersebut kita
dapat menggunakan tehnik-tehnik tertentu untuk mengoptimalkan proses belajar yang kita
lakukan dengan harapan hasilnya pun dapat maksimal.
1. B. Pelaksanaan
- Kelas/ Semester : X/ I
- Alokasi waktu : 1 x 45 menit
- Topic Materi : Menemukan Gaya Belajar (terlampi)
- Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi
- Fungsi Layanan : Fungsi Pemahaman
- Jenis Layanan : Layanan Informasi
- Indikator :
Proses
1. Memahami gaya belajar visual, auditori, dan kinsetetik
2. Mengidentifikasi gaya belajar yang dimiliki
Hasil
1. Siswa dapat memahami tentang gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik
2. Siswa dapat mengetahui gaya belajar yang dimiliki
- Metode : Ceramah dan Tanya jawab
- Alat dan Sumber : Buku dan Internet
- Penilaian : Perubahan jangka panjang
LAMPIRAN
- Skenario
Pendahuluan (10 menit)
1. Berdo’a (agama)
2. Absensi siswa
3. Menanyakan keadaaan siswa dan memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti
proses bimbingan dengan baik dan tenang.
4. Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dari proses bimbingan.
Inti (25 menit)
1. Guru BK menanyakan kepada siswa apakah ada yang mengetahui tentang apa itu
gaya belajar?
2. Guru BK memberikan pemahaman melalaui ceramah kepada siswa tentang gaya
belajar
3. Guru BK membagikan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui
gaya belajar dari masing-masing siswa.
Penutup (10 menit)
1. Menutup proses bimbingan dengan memberikan arahan-arahan dan motivasi
2. Berdo’a
MATERI
Cara belajar seseorang adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap, mengatur dan
mengolah informasi. Ada sebagian orang yang cenderung lebih mudah menyerap, mengatur
dan mengolah informasi melalui indera penglihatan. Orang yang cenderung seperti ini
memiliki tipe belajar visual. Ada sebagian orang yang cenderung lebih mudah menyerap,
mengatur dan mengolah informasi melalui indera pendengaran (audio/suara). Orang yang
cenderung seperti ini memiliki tipe belajar audiotory. Ada pula sebagaian orang yang
cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah informasi melalui gerakan tubuh
atau demonstrasi.Orang yang cenderung seperti ini memiliki tipe belajar kinestetik . Ada dua
kenderungan lain yang mungkin hanya dimiliki sebagian kecil orang, yaitu: 1. tipe olfactory
(melalui indera penciuman) dan 2. tipe gustatory (melalui indera perasa) Mengetahui
karakteristik tipe belajar visual, auditori dan kinestetik akan membantu anda menemukan
strategi atau cara terbaik Anda dalam belajar.
Tipe Belajar Visual
Apakah Anda suka mencorat-coret ketika berbicara ditelepon? Apakah Anda lebih suka
melihat peta dari pada mendengar penjelasan tentang rute jalan? Jika Anda cenderung seperti
ini, tipe belajar Anda adalah visual. Orang yang memiliki tipe belajar visual cenderung lebih
mudah menyerap, mengatur dan mengolah suatu informasi melalui indera penglihatan
(melihat).
Karakteristik Umum:
Lebih suka membaca daripada dibacakan;
Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada harus berpidato;
Mengingat dari apa yang dilihat daripada dari yang didengar;
Sulit untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis;
Sering lupa menyampaikan pesan yang sifatnya verbal (ucapan) kepada orang lain, kecuali
pesan tertulis;
Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik;
Teliti terhadap detail;
Lebih suka seni lukisan atau patung dari pada nasyid;
Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum yakin
tentang suatu masalah atau proyek
Tips:
• Jangan ragu untuk selalu membawa buku catatan, catatlah segala bentuk informasi yang
ingin diketahui;
• Kuasailah keterampilan teknik mencatat cepat dan efektif
Tipe Belajar Auditory
Orang yang memiliki tipe belajar auditori cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan
mengolah suatu informasi melalui indera pendengaran (mendengar). Misalnya, ia lebih suka
berbicara sendiri, mengikuti ceramah/seminar daripada membaca buku, atau lebih suka
berbicara dari pada menulis.
Karakteristik Umum:
Mudah terganggu oleh keributan;
Senang membaca dengan keras dan mendengarkan;
Pembicara atau orator yang fasih;
Sulit untuk menulis, tapi hebat dalam bercerita;
Suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar;
Lebih suka gurauan lisan dari pada membaca komik;
Lebih suka nasyid daripada lukisan, atau patung;
Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat.
Tips:
• Buatlah kelompok diskusi;
• Tidak usah ragu untuk selalu membawa tape-recorder. Putar ulang informasi/pelajaran yang
telah Anda dapat;
• Jangan ragu untuk selalu bertanya atau meminta penjelasan verbal lebih jauh;
• Carilah suatu tempat belajar khusus yang bebas dari gangguan keributan
Tipe Belajar Kinestetik
Orang yang memiliki tipe belajar kinestetik cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan
mengolah suatu informasi melalui sentuhan dan gerakan tubuh. Misalnya, ia lebih suka
berpikir tentang sesuatu sambil berjalan (mondar-mandir), menggerak-gerakan anggota tubuh
sambul berbicara/menjelaskan, atau ia paling tidak suka berlama-lama duduk dan diam.
Karakteristik Umum:
• Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian;
• Belajar melalui simulasi dan praktek;
• Menghafal dengan cara berjalan-jalan
• Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang;
• Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca;
• Banyak menggunakan isyarat tubuh ketika bicara atau menjelaskan sesuatu;
• Sulit mengingat tempat kecuali jika pernah ke tempat tersebut;
• Menyukai permainan yang menyibukan
Tips:
• Siapkan makanan kecil ketika belajar atau mengerjakan PR;
• Upayakan untuk mensimulasikan kembali segala sesuatu yang ingin dipelakari/kuasai;
• Jangan ragu untuk selalu meminta guru/Anda sendiri untuk mensimulasikan atau
mempraktekkan apa yang sedang dipelajari;
• Carilah suatu tempat belajar khusus yang luas sehingga Anda dapat bebas bergerak
Source materi : http://www.klinikhipnotis.com
ANGKET GAYA BELAJAR
Apa gaya belajarmu?
Petunjuk : tandai √ pada kotak yang sesuai untuk setiap pertanyaan. Jumlahkan nilai anda
untuk setiap bagian.
Visual Sering Kadang-kadang Jarang
1 Saya termaksud orang yang rapi dan teratur
2 Saya berbicara dengan cepat
3 Saya adalah perencana dan pengatur jangka
panjang
4 Saya lebih ingat apa yang dilihat dari pada apa
yang di dengar
5 Saya lebih suka membaca dari pada dibacakan
6 Saya suka mencoret-mencoret selama
menelpon/mendengarkan ceramah
7 Saya lebih suka seni rupa dari pada seni music
8 Saya suka mencatat perintah atau instruksi
yang disampaikan kepada saya
9 Saya tahu apa yang harus dikatakan tetapi
tidak terpikirkan kata yang tepat
10 Saya suka mengeja dan saya pikir saya pintar
mengeja kata-kata
11 Saya dapat dengan cepat melakukan
penjumlahan dan perkalian dalam pikiran saya
12 Saya lebih suka membacakan dari pada
mendengarkan cerita
13 Saya sering mencoret-coret kertas saat
berbicara di telpon atau dalam suatu
pertemuan
14 Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering
kali mendengar suara dan berbicara pada diri
saya mengenai pengalaman
15 Saat melihat objek dalam bentuk gambar, saya
dapat dengan mudah mengenali objek yang
sama walaupun posisi objek itu diputar atau
diubah
16 Ketika mendengar orang lain berbicara, saya
biasanya membuat gambar dari apa yang
mereka katakana dalam pikiran
17 Saya suka menulis surat atau jurnal
18 Saya selalu dapat menunjukkan arah utara atau
selatan dimana pun saya berada.
19 Jika saya mengerjakan sesuatu, saya selalu
membaca instruksinya terlebih dahulu
20 Saya lebih suka membaca dari pada
mendengarkan kuliah
Subtotal
Subtotal setelah dikali x2 x1 x0
+ +
TOTAL
Audiotorial Sering Kadang-kadang Jarang
1 Saya berbicara pada diri sendiri saat
beraktivitas
2 Saya mudah terganggu oleh keributan
3 Saya menggerakkan bibir/ menglafalkan kata
saat membaca
4 Saya suka membaca keras-keras dan
mendengarkan
5 Saya merasa menulis itu sulit tetapi saya
pandai bercerita
6 Saya lebih suka nasyid dari pada seni rupa
7 Saya belajar melalui mendengar dan
mengingat apa yang didiskusikan daripada
yang dilihat
8 Saya banyak bicara, berdiskusi, dan
menjelaskan panjang lebar
9 Saya dapat mengingat dengan mudah apa
yang dikatakan orang
10 Saya akan sangat terganggu apabila ada orang
yang berbicara pada saya saat saya sedang
menonton televise
11 Saya lebih suka berbicara daripada menulis
12 Saya lebih suka seni nasyid dari pada seni
lukis
13 Saya mengingat suatu pengalaman, saya
sering kali mendengar suara dan berbicara
pada diri saya mengenai pengalaman itu
14 Mudah sekali bagi saya untuk mengontrol
dalam kawan saya saat berbicara ditelpon
15 Tanpa music hidup itu membosankan
16 Saya sangat senang berkumpul dan biasanya
dapat dengan mudah berbicara dengan siapa
saja
17 Saya tahu hampir semua kata-kata dari lagu
yang saya dengar
18 Saat saya berbicara, saya suka mengatakan
“saya mendengar anda, itu terdengar bagus,
itu bunyinya bagus”.
19 Saat saya seorang diri, saya biasanya
memainkan music atau lagu atau bernyanyi
Subtotal
Subtotal setelah dikali x2 x1 x0
+ +
TOTAL
Kinestetik Sering Kadang-kadang Jarang
1 Saya berbicara dengan lambat
2 Saya berdiri dekat-dekat saat berbicara dengan
seseorang
3 Saya menghafal dengan cara berjalan dan
melihat
4 Saya banyak menggunakan isyarat tubuh
5 Saya tidak bias duduk tenang dalam waktu
lama
6 Saya mengetuk-ngetuk pulpen, jari,atau kaki
saat mendengarkan
7 Saya membuat keputusan berdasarkan
perasaan
8 Saya meluangkan waktu untuk berolaraga dan
berkegiatan fisik lainnya
9 Saya paling mudah belajar sambil
mempraktekkan/melakukan
10 Sangat sulit bagi saya untuk duduk diam
dalam waktu yang lama
11 Tulisan tangan saya biasanya tidak rapi
12 Saya biasanya menggunakan jari saya untuk
menunjuk kalimat yang saya baca
13 Saya biasanya berbicara dengan perlahan
14 Saya lebih suka melakukan contoh peragaan
dari pada membuat laporan tertulis atas suatu
kejadian
15 Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering
kali ingat bagaimana perasaaan saya terhadap
pengalaman itu
16 Saya biasanya mengatakan, “saya rasa, saya
perlu menemukan pijakan atas hal ini, atau
“saya ingin menangani hal ini”
17 Saya suka olaraga dan saya rasa saya adalah
olaragawan yang baik
18 Saya suka merancang, mengerjakan, dan
membuat sesuatu dengan kedua tangan saya
19 Ruangan, meja, mobil, atau rumah saya
biasanya berantakan / tidak teratur.
20 Saya lebih suka berolaraga dari pada membaca
buku
Subtotal
Subtotal setelah dikali x2 x1 x0
+ +
TOTAL
Sumber angket : Setia Furqan Khalid.2011. Jangan Belajar Kalau gak Tau Caranya. Rumah
Karya. Sumedang
http://muhammadamirullah14.wordpress.com/2012/02/23/rpbk-gaya-belajar/
diaksestgl 12 januari 2013
Teori Belajar
Rabu, 08 Februari 2012
Gaya Belajar Siswa
Dalam menyikapi berbagai macam mengenai gaya belajar, tentulah harus ditambah dengan
logikadan kebudayaan cara kerja kita, dan yang paling penting dari semua diatas adalah suatu cara
kerja otak kita yang mana dalam hal ini kita sebut dengan modalitas belajar. Secara singkat
modalitasbelajaradalah,suatucarabagaimanaotak menyerapinformasiyangmasuk melalui panca
indera secara optimal. Menurut Howard Gardner modalitas belajar tersebut dapat dikarakteristik
menjadi gaya belajar Auditory, Visual, Reading dan Kinestetik.
Pengertian gaya belajar menurut DePorter (2008 :112), “ gaya belajar adalah kombinasi dari
bagaimanaseseorangitumenyerapdankemudianmengatursertamengolahinformasi”. Jadi,setiap
siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Terdapat tiga modalitas
belajar seseorang yaitu : “modalitas visual, auditori atau kinestetik (V-A-K). Walaupun masing-
masing dari kita belajar dengan menggunakan ketiga modalitas ini pada
tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya”.
a. Auditory
Orang yang memiliki gaya belajar Auditory, belajar dengan mengandalkan pendengaran untuk
bisamemahami sekaligusmengingatnya.Karakteristikmodel belajar ini benar-benar menempatkan
pendengaransebagai alatutama untuk menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, untuk bisa
mengingat dan memahami informasi tertentu, yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih
dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi
dalam bentuk tulisan, selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.
Beberapa ciri seorang Auditory antara lain : a). Mampu mengingat dengan baik materi yang
didiskusikandalamkelompok,b).Mengenal banyaksekalilagu/iklanTV,c).Suka berbicara,d). Pada
umumnyabukanlah pembacayangbaik,d).Kurangdapatmengingatdenganbaik apa yang baru saja
dibacanya,e).Kurangbaikdalammengerjakantugasmengarang/menulis,f).Kurangmemperhatikan
hal-hal baru dalam lingkungan sekitarnya.
b. Visual
Orang yang memiliki gaya belajar Visual, belajar dengan menitikberatkan ketajaman
penglihatan.Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham.
Ciri-ciri orang yang memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan
menangkapinformasi secaravisual sebelummerekamemahaminya.Konkretnya,yangbersangkutan
lebihmudahmenangkappelajaran lewat materi bergambar. Selain itu, mereka memiliki kepekaan
yang kuat terhadap warna, disamping mempunyai pemahaman yang cukup terhadap masalah
artistik. Hanya saja biasanya mereka memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena
terlalu reaktif terhadap suara, sehingga sulit mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah
menginterpretasikan kata atau ucapan.
Beberapa karakteristik Visual adalah : a). Senantiasa melihat memperhatikan gerak bibir
seseorang yang berbicara kepadanya, b). Cenderung menggunakan gerakan tubuh saat
mengungkapkansesuatu,c).Kurangmenyukai berbicara di depan kelompok, dan kurang menyukai
untukmendengarkanoranglain,d).Biasanyatidakdapatmengingatinformasi yangdiberikansecara
lisan, e). Lebih menyukai peragaan daripada penjelasan lisan, f). Biasanya orang yang Visual dapat
duduk tenang di tengah situasi yang ribut/ramai tanpa merasa terganggu
c. Kinestetik
Orang yang memiliki gaya belajar, Kinestetik mengharuskan individu yang bersangkutan
menyentuhsesuatuyangmemberikaninformasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada
beberapakarakteristikmodel belajarseperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter
pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus
mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa
menyerapinformasitanpaharusmembacapenjelasannya.Karakterberikutnyadicontohkan sebagai
orang yangtak tahan dudukmanisberlama-lamamendengarkanpenyampaian informasi. Tak heran
kalauindividuyangmemiliki gayabelajarini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai
kegiatan fisik. Kelebihannya, mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim
disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability).
Tidak jarang, orang yang cenderung memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan
memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar
mengucapkannya atau memahami fakta. Mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas
dianjurkanuntukbelajarmelaluipengalamandenganmenggunakanberbagai modelperaga,semisal
bekerjadi labatau belajaryangmembolehkannyabermain.Carasederhanayangjugabisaditempuh
adalahsecara berkalamengalokasikanwaktuuntuksejenakberistirahatdi tengahwaktu belajarnya.
Orang yang memiliki gaya belajar Kinestetik biasanya memiliki karakteristik adalah a). Suka
menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya, b). Sulit untuk berdiam diri, c). Suka mengerjakan
segalasesuatudenganmenggunakan tangan, d). Biasanya memiliki koordinasi tubuh yang baik, e).
Sukamenggunakanobjekyangnyata sebagai alatbantubelajar,f).Mempelajarihal-halyang abstrak
merupakanhal yangsangat sulit.Dalampenelitianini, gaya belajar yang diteliti pada siswa dibatasi
pada gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik, yang berdasarkan pada indicator-indikator
sebagai berikut : ( DePorter (2008 :117).
No. Gaya belajar Komponen Indikator
1. Visual 1. Penampilan 1.1. Rapi dan teratur
1.2. Menyikapi sesuatudengantenang
2. Berbicara 2.1. Berbicaradengancepat
3. Manajemenwaktu3.1. Merencanakansesuatujangkapanjangdenganbaik
3.2. Mengaturwaktu denganbaik
4. Membaca 4.1. Membacasekilas/gambaranumumnyasaja
4.2. Lebihsukamembacasendiri daripadadibacakan
5. Pemahaman 5.1. Membuatbanyaksymbol dangambar dalam
catatan
5.2. Lebihingatapa yangdilihatdaripadayangdidengar
5.3. Menghafal asosiasi dalambentukvisual
class="MsoNormal">
5.4. Sulitmengingatperintahlisandaripadatulisan
6. Hobi
6.1. Menyukai seni daripadamusik.
2
Kinestetik
1. Penampilan
1.1. Tak bisadudukdengantenanguntuk waktuyang lama
1.2.Membuat keputusandenganperasaan
2. Berbicara
2.1.Berbicaradenganlambatdan pelan
2.2. Berdiri dekat-dekatsaatbicaradenganseseorang
3. Membaca
3.1. Menggunakanjari atau mencerminkanaksi saatmembaca
4. Pemahaman
4.1.Menyentuhsesuatuyangdijumpainya
4.2. Berorientasi padafisikdanbanyakbergerak
4.3.Suka belajardenganpraktek
4.4.Suka menggunakanisyarattubuh
4.5. Sukamengetuk-ngetukpena,jari/kaki saatmendengarkan
5. Hobi
5.1. Meluangkanwaktuuntukberolahragadanberkegiatanfisiklainnya
Diposkanoleh RahayuTIKSTKIPPGRI Pontianak di 06:15
KirimkanIni lewatEmail BlogThis! Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Tidakada komentar:
PoskanKomentar
PostingLebihBaru PostingLama Beranda
Langganan:Poskan Komentar(Atom)
Arsip Blog
 ▼ 2012 (5)
o ▼ Februari (3)
 MediaVideoInteraktif
 Gaya BelajarSiswa
 MediaPembelajaran
o ► Januari (2)
Mengenai Saya
RahayuTIK STKIPPGRI Pontianak
Lihat profil lengkapku
Rahayu Sri Sulistyawati, S.Kom, M.Pd. Diberdayakan oleh Blogger.
Andamemilikikecenderungangayabelajarvisual.
Andadengankecenderungangayabelajarvisual akanmencapai prestasibelajaryangoptimal apabila
memanfaatkankemampuanvisual Anda.Andadapatmembuatsendiri petakonsepatauringkasan
materi perkuliahan.
Andamemilikikecenderungangayabelajarauditori.
Andayang memiliki kecenderungangayabelajarauditoriakanmencapai prestasi belajaryang
optimal apabilaAndamempelajarimateri perkuliahandari mendengarkanbaikmelaluipenjelasan
langsungdari dosen,diskusi dengandosendantemanmahasiswa,maupunmelalui rekamanmateri
yang sedangdipelajari.
Andamemilikikecenderungangayabelajarkinestetik.
Andadengangaya belajarkinestetikakanmencapai prestasi belajarsecaraoptimal apabilaAnda
terlibatlangsungsecarafisikdalamkegiatan belajar.Andadapatmengutak-atikataumemanipulasi
materi perkuliahanataumediayangdigunakandalammenjelaskanmateriperkuliahan.
Keterangan :
 Apabila jawaban yang paling banyak adalah A, berarti Anda memiliki kecenderungan
gaya belajar visual.
Anda dengan kecenderungan gaya belajar visual akan mencapai prestasi belajar yang
optimal apabila memanfaatkan kemampuan visual Anda. Anda dapat membuat
sendiri peta konsep atau ringkasan materi perkuliahan.
 Apabila jawaban yang paling banyak adalah B, berarti Anda memiliki kecenderungan
gaya belajar auditori.
Anda yang memiliki kecenderungan gaya belajar auditori akan mencapai prestasi
belajar yang optimal apabila Anda mempelajari materi perkuliahan dari
mendengarkan baik melalui penjelasan langsung dari dosen, diskusi dengan dosen dan
teman mahasiswa, maupun melalui rekaman materi yang sedang dipelajari.
 Apabila jawaban yang paling banyak adalah C, berarti Anda memiliki kecenderungan
gaya belajar kinestetik.
Anda dengan gaya belajar kinestetik akan mencapai prestasi belajar secara optimal
apabila Anda terlibat langsung secara fisik dalam kegiatan belajar. Anda dapat
mengutak-atik atau memanipulasi materi perkuliahan atau media yang digunakan
dalam menjelaskan materi perkuliahan.
 Apabila jawaban A dan B sama banyak, berarti Anda memiliki gabungan gaya belajar
visual dan auditori.
Ada hal tertentu yang Anda akan belajar efektif jika menggunakan gaya belajar
visual, dan ada hal lain yang Anda akan belajar efektif jika menggunakan gaya belajar
auditori. Bahkan, kadang jika kedua gaya belajar digunakan, akan lebih optimal.
 Apabila jawaban A dan C sama banyak, Anda memiliki gabungan gaya belajar visual
dan kinestetik.
Ada hal tertentu yang Anda akan belajar efektif jika menggunakan gaya belajar
visual, dan ada hal lain yang Anda akan belajar efektif jika menggunakan gaya belajar
kinestetik. Bahkan, kadang jika kedua gaya belajar digunakan, akan lebih optimal.
 Apabila jawaban B dan C sama banyak, berarti Anda memiliki gabungan gaya belajar
auditori dan kinestetik.
Ada hal tertentu yang Anda akan belajar efektif jika menggunakan gaya belajar
auditori, dan ada hal lain yang Anda akan belajar efektif jika menggunakan gaya
belajar kinestetik. Bahkan, kadang jika kedua gaya belajar digunakan, akan lebih
optimal.

Contenu connexe

Tendances

1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstualrindakusmayanti
 
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptxModul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptxNurilFile
 
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxTopik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxNantaAgga1
 
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraFilsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraIwan Syahril
 
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfEksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfDelindaheaven
 
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxPembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxSidikPurnomo19
 
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docxPortofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docxRatnaSarum
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikTyasMommy Cozy Azalea
 
TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI.pptx
TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI.pptxTOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI.pptx
TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI.pptxssusere55978
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1 LilyCarmelia
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarAdelaide Australia
 
Angket kedisiplinan siswa disekolah
Angket kedisiplinan siswa disekolahAngket kedisiplinan siswa disekolah
Angket kedisiplinan siswa disekolah28DEKY
 
tugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docxtugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docxLisnaNuraida
 
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docxAKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docxsatrioFajarP
 
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptx
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptxBagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptx
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptxShintaFitri3
 
Modul 3.1. Angkatan 5 Reguler. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Keb...
Modul 3.1. Angkatan 5 Reguler. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Keb...Modul 3.1. Angkatan 5 Reguler. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Keb...
Modul 3.1. Angkatan 5 Reguler. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Keb...Irman Ramly
 
Ruang Kolaborasi Filosofi Pendidikan Topik 4.pdf
Ruang Kolaborasi Filosofi Pendidikan Topik 4.pdfRuang Kolaborasi Filosofi Pendidikan Topik 4.pdf
Ruang Kolaborasi Filosofi Pendidikan Topik 4.pdfAnisaFajar3
 

Tendances (20)

1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
 
Lembar observasi Kelas
Lembar observasi KelasLembar observasi Kelas
Lembar observasi Kelas
 
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptxModul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
 
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxTopik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
 
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraFilsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
 
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfEksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
 
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxPembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
 
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docxPortofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docx
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didik
 
TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI.pptx
TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI.pptxTOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI.pptx
TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI.pptx
 
Kel 1 Menjelaskan.pdf
Kel 1 Menjelaskan.pdfKel 1 Menjelaskan.pdf
Kel 1 Menjelaskan.pdf
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
 
Contoh angket
Contoh angketContoh angket
Contoh angket
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
Angket kedisiplinan siswa disekolah
Angket kedisiplinan siswa disekolahAngket kedisiplinan siswa disekolah
Angket kedisiplinan siswa disekolah
 
tugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docxtugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docx
 
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docxAKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
 
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptx
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptxBagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptx
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptx
 
Modul 3.1. Angkatan 5 Reguler. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Keb...
Modul 3.1. Angkatan 5 Reguler. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Keb...Modul 3.1. Angkatan 5 Reguler. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Keb...
Modul 3.1. Angkatan 5 Reguler. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Keb...
 
Ruang Kolaborasi Filosofi Pendidikan Topik 4.pdf
Ruang Kolaborasi Filosofi Pendidikan Topik 4.pdfRuang Kolaborasi Filosofi Pendidikan Topik 4.pdf
Ruang Kolaborasi Filosofi Pendidikan Topik 4.pdf
 

Similaire à Angket gaya belajar

Makalah kelompok 2 tentang Gaya Belajar
Makalah kelompok 2 tentang Gaya BelajarMakalah kelompok 2 tentang Gaya Belajar
Makalah kelompok 2 tentang Gaya Belajarrestu sri rahayu
 
GAYA_BELAJAR siswa dalam proses pembelajaran di kelas
GAYA_BELAJAR siswa dalam proses pembelajaran di kelasGAYA_BELAJAR siswa dalam proses pembelajaran di kelas
GAYA_BELAJAR siswa dalam proses pembelajaran di kelasdayuprasanda
 
PPT-MATERI PEMBELAJARAN MIKRO.ppt
PPT-MATERI PEMBELAJARAN MIKRO.pptPPT-MATERI PEMBELAJARAN MIKRO.ppt
PPT-MATERI PEMBELAJARAN MIKRO.pptriaretno1
 
Strategi Belajar : Karakteristik Belajar
Strategi Belajar : Karakteristik BelajarStrategi Belajar : Karakteristik Belajar
Strategi Belajar : Karakteristik Belajarachmad syukkur
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar
Makalah Perbedaan individu dalam  belajarMakalah Perbedaan individu dalam  belajar
Makalah Perbedaan individu dalam belajarMuhammad Hamdani
 
GAYA BELAJAR.pptx
GAYA BELAJAR.pptxGAYA BELAJAR.pptx
GAYA BELAJAR.pptxMuhUmar7
 
Laili Nur Rufaidah - Bedah Buku.pptx
Laili Nur Rufaidah - Bedah Buku.pptxLaili Nur Rufaidah - Bedah Buku.pptx
Laili Nur Rufaidah - Bedah Buku.pptxLailinr1
 
Mengenal Macam-Macam Gaya Belajar - Iin Rohmaniyah - Agustus 2021.pdf
Mengenal Macam-Macam Gaya Belajar - Iin Rohmaniyah - Agustus 2021.pdfMengenal Macam-Macam Gaya Belajar - Iin Rohmaniyah - Agustus 2021.pdf
Mengenal Macam-Macam Gaya Belajar - Iin Rohmaniyah - Agustus 2021.pdfZoomLPPM
 
Masalah masalah belajar
Masalah masalah belajarMasalah masalah belajar
Masalah masalah belajarDedi Yulianto
 
archimedessadadfefefdefdefefedfsdfsdsfsfsf
archimedessadadfefefdefdefefedfsdfsdsfsfsfarchimedessadadfefefdefdefefedfsdfsdsfsfsf
archimedessadadfefefdefdefefedfsdfsdsfsfsfAdeSusilowati
 
Strategi Gaya Belajar Sesuai dengan Gaya Belajar.pdf
Strategi Gaya Belajar Sesuai dengan Gaya Belajar.pdfStrategi Gaya Belajar Sesuai dengan Gaya Belajar.pdf
Strategi Gaya Belajar Sesuai dengan Gaya Belajar.pdfAryaKenjiro1
 
IDENTIFIKASI MASALAH PENGUASAAN MATERI PEMBELAJARAN.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH PENGUASAAN MATERI PEMBELAJARAN.pptxIDENTIFIKASI MASALAH PENGUASAAN MATERI PEMBELAJARAN.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH PENGUASAAN MATERI PEMBELAJARAN.pptxUMN AL WASHLIYAH
 

Similaire à Angket gaya belajar (20)

Gaya belajar visual
Gaya belajar visualGaya belajar visual
Gaya belajar visual
 
Makalah kelompok 2 tentang Gaya Belajar
Makalah kelompok 2 tentang Gaya BelajarMakalah kelompok 2 tentang Gaya Belajar
Makalah kelompok 2 tentang Gaya Belajar
 
GAYA_BELAJAR siswa dalam proses pembelajaran di kelas
GAYA_BELAJAR siswa dalam proses pembelajaran di kelasGAYA_BELAJAR siswa dalam proses pembelajaran di kelas
GAYA_BELAJAR siswa dalam proses pembelajaran di kelas
 
Power Point Gaya Belajar
Power Point Gaya BelajarPower Point Gaya Belajar
Power Point Gaya Belajar
 
Training 4.0 Medhica Edwarlien
Training 4.0 Medhica EdwarlienTraining 4.0 Medhica Edwarlien
Training 4.0 Medhica Edwarlien
 
PPT-MATERI PEMBELAJARAN MIKRO.ppt
PPT-MATERI PEMBELAJARAN MIKRO.pptPPT-MATERI PEMBELAJARAN MIKRO.ppt
PPT-MATERI PEMBELAJARAN MIKRO.ppt
 
Strategi Belajar : Karakteristik Belajar
Strategi Belajar : Karakteristik BelajarStrategi Belajar : Karakteristik Belajar
Strategi Belajar : Karakteristik Belajar
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar
Makalah Perbedaan individu dalam  belajarMakalah Perbedaan individu dalam  belajar
Makalah Perbedaan individu dalam belajar
 
GAYA BELAJAR.pptx
GAYA BELAJAR.pptxGAYA BELAJAR.pptx
GAYA BELAJAR.pptx
 
Laili Nur Rufaidah - Bedah Buku.pptx
Laili Nur Rufaidah - Bedah Buku.pptxLaili Nur Rufaidah - Bedah Buku.pptx
Laili Nur Rufaidah - Bedah Buku.pptx
 
Mengenal Macam-Macam Gaya Belajar - Iin Rohmaniyah - Agustus 2021.pdf
Mengenal Macam-Macam Gaya Belajar - Iin Rohmaniyah - Agustus 2021.pdfMengenal Macam-Macam Gaya Belajar - Iin Rohmaniyah - Agustus 2021.pdf
Mengenal Macam-Macam Gaya Belajar - Iin Rohmaniyah - Agustus 2021.pdf
 
Kb
KbKb
Kb
 
Masalah masalah belajar
Masalah masalah belajarMasalah masalah belajar
Masalah masalah belajar
 
archimedessadadfefefdefdefefedfsdfsdsfsfsf
archimedessadadfefefdefdefefedfsdfsdsfsfsfarchimedessadadfefefdefdefefedfsdfsdsfsfsf
archimedessadadfefefdefdefefedfsdfsdsfsfsf
 
12.ipa1 (bab2)
12.ipa1 (bab2)12.ipa1 (bab2)
12.ipa1 (bab2)
 
Strategi Gaya Belajar Sesuai dengan Gaya Belajar.pdf
Strategi Gaya Belajar Sesuai dengan Gaya Belajar.pdfStrategi Gaya Belajar Sesuai dengan Gaya Belajar.pdf
Strategi Gaya Belajar Sesuai dengan Gaya Belajar.pdf
 
Presentasi Tugas BK
Presentasi Tugas BKPresentasi Tugas BK
Presentasi Tugas BK
 
Asignment perbezaan individu
Asignment perbezaan individuAsignment perbezaan individu
Asignment perbezaan individu
 
Asignment perbezaan individu
Asignment perbezaan individuAsignment perbezaan individu
Asignment perbezaan individu
 
IDENTIFIKASI MASALAH PENGUASAAN MATERI PEMBELAJARAN.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH PENGUASAAN MATERI PEMBELAJARAN.pptxIDENTIFIKASI MASALAH PENGUASAAN MATERI PEMBELAJARAN.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH PENGUASAAN MATERI PEMBELAJARAN.pptx
 

Dernier

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 

Dernier (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Angket gaya belajar

  • 1. EMIRINA’S PEN…  Home  BUKU TAMU  It’s about me  KTP S2 UNNES NEWS  MATERI KELAS X  MATERI KELAS XI  MATERI KELAS XII  Yuk…Renungkan… GAYA BELAJAR PADA ANAK Maret 17, 2009 at 9:06 pm Tinggalkan Komentar Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika menyadari bahwa bagaimana seseorang menyerap dan mengolah informasi, belajar dan berkomunikasi menjadi sesuatu yang mudah dan menyenangkan. Perlu disadari bahwa tidak semua orang punya gaya belajar yang sama. Walaupun bila mereka berada di sekolah atau bahkan duduk di kelas yang sama. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang dan ada pula yang sangat lambat. Karenanya, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Di lingkungan sekolah, sebagian siswa lebih suka guru mereka mengajar dengan cara menuliskan segalanya di papan tulis. Dengan begitu mereka bisa membaca, kemudian mencoba memahaminya. Sebagian siswa lain lebih suka guru mereka mengajar dengan cara menyampaikannya secara lisan dan mereka mendengarkan untuk bisa memahaminya. Sementara itu, ada siswa yang lebih suka membentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan pertanyaan yang menyangkut pelajaran tersebut. Cara lain yang juga kerap disukai banyak siswa adalah model belajar yang menempatkan guru tak ubahnya seorang penceramah. Guru diharapkan bercerita panjang lebar tentang beragam teori dengan segudang ilustrasinya, sementara para siswa mendengarkan sambil menggambarkan isi ceramah itu dalam bentuk yang hanya mereka pahami sendiri.
  • 2. Apa pun cara yang dipilih, perbedaaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya. Oleh karena itu, sebagai seorang guru bisa memahami bagaimana perbedaan gaya belajar pada siswanya, dan mencoba menyadarkan siswanya akan perbedaan tersebut, mungkin akan lebih mudah bagi guru untuk menyampaikan informasi secara lebih efektif dan efisien. PENGERTIAN GAYA BELAJAR Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai pebelajar. Umumnya, dianggap bahwa gaya belajar seseorang berasal dari variabel kepribadian, termasuk susunan kognitif dan psikologis latar belakang sosio cultural, dan pengalaman pendidikan (Nunan, 1991: 168). Keanekaragaman gaya belajar siswa perlu diketahui pada awal permulaannya diterima pada suatu lembaga pendidikan yang akan ia jalani. Hal ini akan memudahkan bagi pebelajar untuk belajar maupun pembelajar untuk mengajar dalam proses pembelajaran. Pebelajar akan dapat belajar dengan baik dan hasil belajarnya baik, apabila ia mengerti gaya belajarnya. Hal tersebut memudahkan pembelajar dapat menerapkan pembelajaran dengan mudah dan tepat ( Kolb 1984 ). Tiap individu memiliki kekhasan sejak lahir dan diperkaya melalui pengalaman hidup. Yang pasti semua orang belajar melalui alat inderawi, baik penglihatan, pendengaran, dan kinestetik. Setiap orang memiliki kekuatan belajar atau gaya belajar. Semakin kita mengenal baik gaya belajar kita maka akan semakin mudah dan lebih percaya diri di dalam menguasai suatu keterampilan dan konsep-konsep dalam hidup. Salah satu faktor yang mempengaruhi cara belajar siswa adalah persepsi, yaitu bagaimana dia memperoleh makna dari lingkungan. Persepsi diawali lima indera: mendengar, melihat, mengecap, mencium,dan merasa. Di dunia pendidikan, istilah gaya balajar mengacu khusus untuk penglihatan, pendengaran, dan kinestetik. Gaya belajar visual menyangkut penglihatan dan bayangan mental. Gaya belajar pendengaran merujuk pada pendengaran dan pembicaraan. Gaya belajar kinestetik merujuk gerakan besar dan kecil. Dengan memahami gaya belajar siswa berarti akan membuat siswa lebih bahagia, karena respons guru terhadap kebutuhan dirinya tepat, dengan demikian informasi yang diberikan kepadanya akan lebih mudah terserap. MUNCULNYA GAYA BELAJAR PADA ANAK Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki oleh seorang anak? Sebenarnya, gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya. Ada anak yang memang memiliki fisik kuat dan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik. Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam dirinya. Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal, maka umumnya indra lain akan menggantikannya. Jika penglihatan seorang anak kurang berfungsi, maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian.
  • 3. Contohnya, para penyandang tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam. Selain itu, pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang. Maksudnya, gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melakukan stimulasi terhadap masing-masing indra anaknya. Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng, boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya. Ia juga bisa cepat mencerna ucapan sang pendongeng. Akibatnya, anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya. Sementara anak seorang pelukis yang mayoritas waktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual. MACAM-MACAM GAYA BELAJAR 1. Gaya belajar Visual Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar siswa paham. Ciri-ciri siswa yang memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya. Siswa yang memiliki gaya belajar visual menangkap pelajaran lewat materi bergambar. Selain itu, ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, disamping mempunyai pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik. Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara, sehingga sulit mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan. Gaya belajar ini dapat diterapkan dalam pembelajaran, dengan menggunakan beberapa pendekatan : menggunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi/materi pelajaran berupa film, slide, ilustrasi, coretan atau kartu-kartu gambar berseri untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ciri – ciri gaya belajar ini adalah : 1. Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar. 2. Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya siswa akan melihat teman- teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak. 3. Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata- kata) saat mengungkapkan sesuatu. 4. Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain. 5. Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan. 6. Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan. 7. Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu. 2. Gaya Belajar Auditorial
  • 4. Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya. Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama untuk menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu, yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan, selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca. Di dalam pembelajaran, untuk membantu siswa-siswa seperti ini, guru bisa menggunakan media tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah. Selain itu, keterlibatan siswa dalam diskusi juga sangat cocok untuk siswa seperti ini. Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi, kemudian meringkasnya dalam bentuk lisan dan direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami. Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar. Ciri – ciri gaya belajar auditorial adalah : 1. Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas. 2. Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV, bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet. 3. Cenderung banyak omong. 4. Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya. 5. Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarang/menulis. 6. Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya, seperti hadirnya siswa baru, adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya. 3. Gaya Belajar Kinestetik Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya. Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran. Tak heran kalau individu yang memiliki gaya belajar ini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik. Kelebihannya, mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability). Tak jarang, orang yang cenderung memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memahami fakta. Untuk menerapkannya dalam pembelajaran, kepada siswa yang memiliki karakteristik- karakteristik di atas dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai model peraga, semisal bekerja
  • 5. di lab atau belajar yang membolehkannya bermain. Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah waktu belajarnya. Ciri- ciri gaya belajar kinestetik : 1. Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya. 2. Amat sulit untuk berdiam diri/duduk manis. 3. Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif. 4. Memiliki koordinasi tubuh yang baik. 5. Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar. 6. Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika, peta, dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh siswa dengan gaya belajar ini. 7. Cenderung terlihat “agak tertinggal” dibanding teman sebayanya. Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar siswa dengan metode pengajaran yang selama ini lazim diterapkan di sekolah-sekolah. Sama halnya dengan keunikan tiap individu, tiap orang memiliki gaya belajar sendiri. Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak dari satu keluarga, seperti beda dengan kakak, adik atau saudara kembar sekalipun. Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas, ada siswa yang begitu tekun menyimak meski guru menyampaikan materi pelajaran tak ubahnya seperti ceramah selama berjam-jam. Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu, meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya. Namun jangan ditanya berapa banyak siswa yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan siswa sebagai pendengar setia. Secara keseluruhan, ada siswa yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek. Siswa seperti ini lebih suka berkutat di laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru. Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikuti pelajaran yang disertai berbagai aspek gerak. Contohnya, guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan. Tidak hanya itu. Ada siswa yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar. Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terbuka pikirannya bila belajar sambil mendengarkan musik, entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar. Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelajaran menjadi komik atau corat-coret yang gampang “dibaca”. Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya dan memberi hasil optimal. Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh guru yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula. Itulah mengapa, guru perlu turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing siswa. Dengan memahami hal itu, sebetulnya guru sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar siswanya karena siswa menjadi mudah menangkap materi pelajaran. Buktinya, ketidakpahaman guru terhadap gaya belajar siswa kerap menimbulkan kesalahpahaman. Ada guru yang tidak senang melihat siswanya asyik bikin coretan-coretan selagi di kelas. Atau ada
  • 6. juga guru yang langsung menegur siswa yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar. Padahal, perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar. Bisa jadi, ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-coretnya tadi. Tidak sedikit siswa yang cepat mengerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi. Nah, karena guru tidak membuatnya, maka siswalah yang tergerak menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya. Demikian pula dengan siswa-siswa yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas. Siswa seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan energi. Ia menyukai aktivitas fisik dan mudah bosan pada omongan/penjelasan panjang lebar. MENELITI GAYA BELAJAR PADA SISWA Beberapa cara dapat digunakan untuk membantu siswa memaksimalkan gaya belajar mereka masing-masing. Pertama, jelaskan kepada mereka bahwa orang belajar dengan cara yang berbeda-beda, dan semua cara sama baiknya. Setiap cara mempunyai kekuatan sendiri-sendiri. Dalam kenyataannya, kita semua memiliki ketiga gaya belajar itu, hanya saja biasanya satu gaya mendominasi ( Rose dan Nicoll, 1997 ) Selanjutnya, buatlah siswa menyadari gaya belajar masing-masing dengan menggunakan tes untuk mengidentifikasi gaya belajarnya. Contoh tes yang bisa digunakan diantaranya : Contoh Tes 1 Tandailah kotak yang sesuai untuk setiap pertanyaan dan jumlahkan nilainya 1. ( … ) Saya perlu satu ilustrasi dari apa yang diajarkan supaya bisa memahaminya. 2. ( … ) Saya tertarik pada obyek yang mencolok,berwarna,dan yang merangsang mata. 3. ( … ) Saya lebih menyukai buku-buku yang menyertakan gambar atau ilustrasi. 4. ( … ) Saya terkesan sedang “melamun”,saatmembayangkan apa yang sedang saya dengar. 5. ( … ) Saya mudah mengingatapabila saya bisa melihatorang yang sedang berbicara. 6. ( … ) Apa yang harus saya ingat harus saya ucapkan dulu. 7. ( … ) Saya harus membicarakan suatu masalah dengan suara keras untuk memecahkannya. 8. ( … ) Saya akan mudah menghafal dengan mengucapkannya berkali-kali. 9. ( … ) Saya mudah mengingatsesuatu apabila itu didendangkan. 10. ( … ) Saya lebih suka mendengarkan rekamannya daripada duduk dan membaca bukunya. 11. ( … ) Saya tidak bisa duduk diam berlama-lama. 12. ( … ) Saya lebih mudah belajar apablla ada keterlibatan sejumlah anggota tubuh. 13. ( … ) Saya hampir selalu melakukan gerakan tubuh. 14. ( … ) Saya lebih suka membaca buku atau mendengarkan cerita-cerita action. Bila lebih banyak memilih pernyataan : a. Nomor 1 s.d 5 : tipe Auditori b. Nomor 6 s.d 10 : tipe Visual c. Nomor 11 s.d 14 : tipe Kinetik Contoh Tes 2 Berilah tanda V pada jawaban yang sesuai dan jumlahkan nilainya No Pertanyaan Jawaban sering kadang- kadang jarang A.1 Apakah anda rapi dan teratur ? 2 Apakah anda berbicara dengan cepat?
  • 7. 3 Apakah anda perencana dan pengatur jangka panjang yang baik ? 4 Apakah anda pengeja yang baik dan dapatkah anda melihatkata-kata dalam pikiran anda? 5 Apakah anda lebih ingatapa yang dilihatdaripada yang didengar? 6 Apakag anda menghafal hanya dengan melihatsaja? 7 Apakah anda sulitmengingatperintah lisan kecuali jika dituliskan,dan apakah anda sering menyuruh orang mengulang ucapannya ? 8 Apakah anda lebih suka membaca daripada dibacakan? 9 Apakah anda suka mencoret-coretsaatmenelpon/rapat? 10 Apakah anda lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato ? 11 Apakah anda lebih suka seni rupa daripada musik 12 Apakah anda tahu apa yang harus dikatakan tetapi tidak terpikir kata yang tepat ? Sub Total x 2 x 1 x 0 Total B.1 Apakah anda berbicara pada diri sendiri saatbekerja ? 2 Apakah anda mudah terganggu keributan ? 3 Apakah anda menggerakkan bibir saatmembaca ? 4 Apakah anda suka membaca keras-keras dan mendengarkan ? 5 Dapatkah anda mengulang dan menirukan nada,perubahan,dan warna suara ? 6 Apakah anda merasa menulis itu sulit,tetapi pandai bercerita ? 7 Apakah anda berbicara dengan pola berirama ? 8 Apakah menurutanda,anda adalah pembicara yang fasih ? 9 Apakah anda lebih menyuka musik daripada seni rupa ? 10 Apakah anda belajar melalui mendengar dan mengingatapa yang didiskusikan daripada yang dilihat? 11 Apakah anda banyak bicara, suka berdiskusi dan menjelaskan panjang lebar ? 12 Apakah anda lebih baik mengeja keras-keras daripada menuliskannya ? Sub Total x 2 x 1 x 0 Total C.1 Apakah anda berbicara dengan lambat? 2 Apakah anda menyentuh orang untuk mendapatkan perhatiannya ? 3 Apakah anda berdiri dekat-dekatsaatberbicara dengan orang ? 4 Apakah sering melakukan kegiatan fisik /banyak bergerak ? 5 Apakah anda lebih bisa belajar dengan praktek ? 6 Apakah anda belajar dengan berjalan dan melihat? 7 Apakah anda menggunakan jari untuk menunjuk saatmembaca ? 8 Apakah anda banyak menggunakan isyarattubuh ? 9 Apakah anda tak bisa duduk tenang untuk waktu yang lama ? 10 Apakah anda membuatkeputusan berdasarkan perasaan ? 11 Apakah anda mengetuk-ngetuk pena,menggerakkkan jari atau kaki saat mendengarkan ? 12 Apakah anda meluangkan waktu untuk berolah raga dan kegiatan fisik lainnya ? Sub Total x 2 x 1 x 0 Total Bila total nilai lebih banyak pada :
  • 8. A. Tipe Visual B. Tipe Auditori C. Tipe Kenestetik CARA BELAJAR SESUAI DENGAN GAYA BELAJAR Setelah dilakukan tes dan siswa telah dapat mengidentifikasikan gaya belajar mereka, maka, cara belajar yang sesuai dengan gaya belajar mereka adalah : 1. Siswa Visual Dorong siswa visual membuat banyak simbol dan gambar dalam catatan mereka. Dalam matematika dan ilmu pengetahuan, tabel dan grafik akan memperdalam pemahaman mereka. Peta pikiran dapat menjadi alat yang bagus bagi para siswa visual dalam mata pelajaran apa pun. Anjurkan mereka untuk membaca dulu secara sekilas, kemudian setelah mendapatkan gambaran umum tentang materi yang akan dipelajari, barulah masuk pada perincian atau detailnya. 2. Siswa Auditorial Mendengar kuliah,contoh, dan cerita serta mengulang informasi adalah cara-cara utama belajar mereka. Para siswa auditorial mungkin lebih suka merekam pada kaset daripada mencatat, karena mereka suka mendengarkan informasi berulang-ulang. Terkadang mereka ingin mengulang dengan keras apa yang guru katakan. Mereka tentu saja menyimak, hanya saja mereka suka mendengarkannya lagi. Jika guru melihat mereka kesulitan dengan suatu konsep, bantulah berbicara dengan dirinya sendiri untuk memahaminya. Guru dapat menggubah sebuah lagu dengan melodi yang sudah dikenal untuk mengingat materi yang harus diingat. 3. Siswa Kinestetik Siswa-siswa ini menyukai proyek terapan, dengan sandiwara pendek yang menarik, sangat membantu mereka belajar. Para siswa kinestetik suka belajar melalui gerakan, dan paling baik menghafal informasi dengan mengasosiasikan gerakan dengan setiap fakta. Tunjukkan caranya kepada mereka, jauhkan dari bangku biarkan mereka belajar di lantai dan menggelar pekerjaan mereka di sekeliling mereka. TEMUAN LAIN Biasanya tidak ada orang yang 100% berada dalam salah satu tipe itu. Biasanya orang memiliki lebih dari 1 tipe belajar, hanya memang satu tipelah yang paling dominan. Misalnya, ada siswa yang termasuk dalam tipe auditory dan kinesthetic. Pertama, saat menghafal sesuatu (entah mengafal rumus atau sekadar menghafal nama orang ketika berkenalan) siswa tersebut pasti akan bersuara. Kedua, siswa tersebut sangat terganggu dengan suara-suara gaduh di sekitarnya, ketika sedang mencoba berkonsentrasi. Ketiga, ketika belajar sesuatu senang mencorat-coret kertas, membuat sketsa, menulis/mengetik ringkasan. Keempat, lebih cepat belajar sesuatu ketika sudah mempraktekkan (mencoba melakukan) sendiri apa
  • 9. yang sedang dipelajari. Dua bukti pertama tadi membuktikan kalau siswa tersebut termasuk orang dengan tipe auditory. Dua bukti terakhir meyakinkan juga bahwa dia termasuk orang dengan tipe belajar kinesthetic. Tetapi, diantara 2 tipe tadi, terlihat lebih dominan dalam tipe auditory. Faktanya, banyak guru yang tidak menyadari adanya beragam gaya belajar pada siswa, sehingga mereka hanya menggunakan metode mengajar yang monoton. Memang, sangat menyulitkan bagi guru untuk selalu mengikuti gaya belajar yang ada pada setiap siswa dalam setiap pembelajaran. Dalam hal ini tidak memungkinkan bagi guru untuk menggunakan metode yang berbeda dalam satu pembelajaran. Oleh karena itu, sebagai guru dituntut untuk kreatif agar dalam penyampaian informasi materi pada siswa tidak membosankan bagi salah satu tipe gaya belajar. Apabila guru yang setiap harinya, mengajar dengan metode ceramah, dalam beberapa waktu dapat menggunakan metode praktek atau putau audio, agar semua siswa dapat belajar dengan cara yang menyenangkan, sesuai dengan gayanya. KESIMPULAN Setelah mengenal gaya belajar pada siswa, seorang guru menjadi tahu cara mengidentifikasi dan mengajar siswa yang memiliki berbagai macam gaya belajar dengan keunikannya masing- masing. SARAN Beberapa cara yang dapat digunakan untuk membantu siswa memaksimalkan gaya belajar mereka masing-masing. 1. Sadari tipe gaya belajar siswa, tipe kinestetik, visual, auditori atau kombinasi. 2. Buatlah siswa menyadari gaya belajarnya masing-masing, sehingga dapat menentukan cara belajar yang tepat dan efektif bagi mereka. 3. Jelaskan pada mereka bahwa orang belajar dengan cara yang berbeda-beda dan semua cara sama baiknya. 4. Penuhi siswa dengan kesempatan agar dia berhasil dalam gaya belajar yang dimilikinya. 5. Selalu melihat potensi terbaik yang dimiliki siswa untuk dikembangkan. 6. Bantulah siswa menggunakan strategi gaya belajar untuk menguasai berbagai kesempatan dan konsep lainnya. emirina.wordpress.com/2009/03/17/gaya-belajar-pada-anak/ diaksestgl 12 januari 2013
  • 10. Oleh Muhammad Amirullah Suara Daeng Indonesia  Home  Daftar Isi  Galeri  Tentang Saya  Buku Tamu  Browsing: »  Home  »Bimbingan Konseling»RPBK GAYA BELAJAR 3 Comments RPBK GAYA BELAJAR Posted by Amirullah Daeng Sibali on February 23, 2012 in Bimbingan Konseling, Konseling, Pendidikan, psikologi Pendidikan, RPBK, Tips, Tugas Kuliah, Universitas Negeri Makassar 1. A. Pendahuluan Salah satu kewajiban sebagai seorang siswa adalah belajar. Namun banyak diantara siswa yang tidak mampu belajar dengan baik karena tidak mengetahui bagaimana cara belajar yang baik. Sebelum membahas tentang bagaimana cara belajar yang baik, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa pengertian dari belajar. Berikut ini beberapa pendapat ahli mengenai pengertian belajar. Menurut Winkel (belajarpsikologi.com), Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengelolaan pemahaman. Menurut Ernest R. Hilgard (Sumardi Suryabrata dalam belajarpsikologi.com) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya. Pengertian Belajar menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, (belajarpsikologi.com) belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.
  • 11. Moh. Surya (belajarpsikologi.com), definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalaminteraksinya dengan lingkungan. Berdasarkan pandangan beberapa ahli di atas kami dapat menyimpulkan bahwa belajar merupakan sebuah proses yang dilakukan secara sadar dan menghasilkan perubahan pada diri seseorang. Namun terkadang proses belajar yang dilakukan oleh siswa tidak menunjukkan hasil yang maksimal. Seorang siswa yang telah susah payah menghafal dan memahami sebuah pelajaran tidak kunjung berhasil ia lakukan. Hal ini bisa saja disebabkan karena ia belum mengetahui gaya belajar yang dimilikinya. Setiap inidividu antara yang satu dengan yang lainnya memiliki diversity dalam hal gaya belajar. Ada yang dominan mengandalkan pendengaran (audio), ada yang dominan menggunakan penghlihatan (Visual), ada pula yang lebih dominan menggunakan sentuhan atau praktek langsung (kinestetik) untuk lebih mudah mempelajari suatu hal. Untuk lebih mengoptimalkan proses belajar maka kita perlu mengetahui termasuk ke dalam tipe manakah kita? Auditori, visual, atau kinestetik? Dengan mengetahu hal tersebut kita dapat menggunakan tehnik-tehnik tertentu untuk mengoptimalkan proses belajar yang kita lakukan dengan harapan hasilnya pun dapat maksimal. 1. B. Pelaksanaan - Kelas/ Semester : X/ I - Alokasi waktu : 1 x 45 menit - Topic Materi : Menemukan Gaya Belajar (terlampi) - Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi - Fungsi Layanan : Fungsi Pemahaman - Jenis Layanan : Layanan Informasi - Indikator : Proses 1. Memahami gaya belajar visual, auditori, dan kinsetetik 2. Mengidentifikasi gaya belajar yang dimiliki Hasil 1. Siswa dapat memahami tentang gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik 2. Siswa dapat mengetahui gaya belajar yang dimiliki - Metode : Ceramah dan Tanya jawab
  • 12. - Alat dan Sumber : Buku dan Internet - Penilaian : Perubahan jangka panjang LAMPIRAN - Skenario Pendahuluan (10 menit) 1. Berdo’a (agama) 2. Absensi siswa 3. Menanyakan keadaaan siswa dan memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti proses bimbingan dengan baik dan tenang. 4. Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dari proses bimbingan. Inti (25 menit) 1. Guru BK menanyakan kepada siswa apakah ada yang mengetahui tentang apa itu gaya belajar? 2. Guru BK memberikan pemahaman melalaui ceramah kepada siswa tentang gaya belajar 3. Guru BK membagikan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui gaya belajar dari masing-masing siswa. Penutup (10 menit) 1. Menutup proses bimbingan dengan memberikan arahan-arahan dan motivasi 2. Berdo’a MATERI Cara belajar seseorang adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap, mengatur dan mengolah informasi. Ada sebagian orang yang cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah informasi melalui indera penglihatan. Orang yang cenderung seperti ini memiliki tipe belajar visual. Ada sebagian orang yang cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah informasi melalui indera pendengaran (audio/suara). Orang yang cenderung seperti ini memiliki tipe belajar audiotory. Ada pula sebagaian orang yang cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah informasi melalui gerakan tubuh atau demonstrasi.Orang yang cenderung seperti ini memiliki tipe belajar kinestetik . Ada dua kenderungan lain yang mungkin hanya dimiliki sebagian kecil orang, yaitu: 1. tipe olfactory (melalui indera penciuman) dan 2. tipe gustatory (melalui indera perasa) Mengetahui karakteristik tipe belajar visual, auditori dan kinestetik akan membantu anda menemukan strategi atau cara terbaik Anda dalam belajar.
  • 13. Tipe Belajar Visual Apakah Anda suka mencorat-coret ketika berbicara ditelepon? Apakah Anda lebih suka melihat peta dari pada mendengar penjelasan tentang rute jalan? Jika Anda cenderung seperti ini, tipe belajar Anda adalah visual. Orang yang memiliki tipe belajar visual cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah suatu informasi melalui indera penglihatan (melihat). Karakteristik Umum: Lebih suka membaca daripada dibacakan; Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada harus berpidato; Mengingat dari apa yang dilihat daripada dari yang didengar; Sulit untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis; Sering lupa menyampaikan pesan yang sifatnya verbal (ucapan) kepada orang lain, kecuali pesan tertulis; Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik; Teliti terhadap detail; Lebih suka seni lukisan atau patung dari pada nasyid; Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum yakin tentang suatu masalah atau proyek Tips: • Jangan ragu untuk selalu membawa buku catatan, catatlah segala bentuk informasi yang ingin diketahui; • Kuasailah keterampilan teknik mencatat cepat dan efektif Tipe Belajar Auditory Orang yang memiliki tipe belajar auditori cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah suatu informasi melalui indera pendengaran (mendengar). Misalnya, ia lebih suka berbicara sendiri, mengikuti ceramah/seminar daripada membaca buku, atau lebih suka berbicara dari pada menulis. Karakteristik Umum: Mudah terganggu oleh keributan; Senang membaca dengan keras dan mendengarkan; Pembicara atau orator yang fasih; Sulit untuk menulis, tapi hebat dalam bercerita; Suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar; Lebih suka gurauan lisan dari pada membaca komik; Lebih suka nasyid daripada lukisan, atau patung; Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat. Tips: • Buatlah kelompok diskusi; • Tidak usah ragu untuk selalu membawa tape-recorder. Putar ulang informasi/pelajaran yang telah Anda dapat; • Jangan ragu untuk selalu bertanya atau meminta penjelasan verbal lebih jauh; • Carilah suatu tempat belajar khusus yang bebas dari gangguan keributan Tipe Belajar Kinestetik Orang yang memiliki tipe belajar kinestetik cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan
  • 14. mengolah suatu informasi melalui sentuhan dan gerakan tubuh. Misalnya, ia lebih suka berpikir tentang sesuatu sambil berjalan (mondar-mandir), menggerak-gerakan anggota tubuh sambul berbicara/menjelaskan, atau ia paling tidak suka berlama-lama duduk dan diam. Karakteristik Umum: • Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian; • Belajar melalui simulasi dan praktek; • Menghafal dengan cara berjalan-jalan • Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang; • Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca; • Banyak menggunakan isyarat tubuh ketika bicara atau menjelaskan sesuatu; • Sulit mengingat tempat kecuali jika pernah ke tempat tersebut; • Menyukai permainan yang menyibukan Tips: • Siapkan makanan kecil ketika belajar atau mengerjakan PR; • Upayakan untuk mensimulasikan kembali segala sesuatu yang ingin dipelakari/kuasai; • Jangan ragu untuk selalu meminta guru/Anda sendiri untuk mensimulasikan atau mempraktekkan apa yang sedang dipelajari; • Carilah suatu tempat belajar khusus yang luas sehingga Anda dapat bebas bergerak Source materi : http://www.klinikhipnotis.com ANGKET GAYA BELAJAR Apa gaya belajarmu? Petunjuk : tandai √ pada kotak yang sesuai untuk setiap pertanyaan. Jumlahkan nilai anda untuk setiap bagian. Visual Sering Kadang-kadang Jarang 1 Saya termaksud orang yang rapi dan teratur 2 Saya berbicara dengan cepat 3 Saya adalah perencana dan pengatur jangka panjang 4 Saya lebih ingat apa yang dilihat dari pada apa yang di dengar 5 Saya lebih suka membaca dari pada dibacakan 6 Saya suka mencoret-mencoret selama menelpon/mendengarkan ceramah 7 Saya lebih suka seni rupa dari pada seni music 8 Saya suka mencatat perintah atau instruksi yang disampaikan kepada saya 9 Saya tahu apa yang harus dikatakan tetapi tidak terpikirkan kata yang tepat
  • 15. 10 Saya suka mengeja dan saya pikir saya pintar mengeja kata-kata 11 Saya dapat dengan cepat melakukan penjumlahan dan perkalian dalam pikiran saya 12 Saya lebih suka membacakan dari pada mendengarkan cerita 13 Saya sering mencoret-coret kertas saat berbicara di telpon atau dalam suatu pertemuan 14 Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali mendengar suara dan berbicara pada diri saya mengenai pengalaman 15 Saat melihat objek dalam bentuk gambar, saya dapat dengan mudah mengenali objek yang sama walaupun posisi objek itu diputar atau diubah 16 Ketika mendengar orang lain berbicara, saya biasanya membuat gambar dari apa yang mereka katakana dalam pikiran 17 Saya suka menulis surat atau jurnal 18 Saya selalu dapat menunjukkan arah utara atau selatan dimana pun saya berada. 19 Jika saya mengerjakan sesuatu, saya selalu membaca instruksinya terlebih dahulu 20 Saya lebih suka membaca dari pada mendengarkan kuliah Subtotal Subtotal setelah dikali x2 x1 x0 + + TOTAL Audiotorial Sering Kadang-kadang Jarang 1 Saya berbicara pada diri sendiri saat beraktivitas 2 Saya mudah terganggu oleh keributan 3 Saya menggerakkan bibir/ menglafalkan kata saat membaca 4 Saya suka membaca keras-keras dan mendengarkan 5 Saya merasa menulis itu sulit tetapi saya pandai bercerita 6 Saya lebih suka nasyid dari pada seni rupa 7 Saya belajar melalui mendengar dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat 8 Saya banyak bicara, berdiskusi, dan menjelaskan panjang lebar 9 Saya dapat mengingat dengan mudah apa
  • 16. yang dikatakan orang 10 Saya akan sangat terganggu apabila ada orang yang berbicara pada saya saat saya sedang menonton televise 11 Saya lebih suka berbicara daripada menulis 12 Saya lebih suka seni nasyid dari pada seni lukis 13 Saya mengingat suatu pengalaman, saya sering kali mendengar suara dan berbicara pada diri saya mengenai pengalaman itu 14 Mudah sekali bagi saya untuk mengontrol dalam kawan saya saat berbicara ditelpon 15 Tanpa music hidup itu membosankan 16 Saya sangat senang berkumpul dan biasanya dapat dengan mudah berbicara dengan siapa saja 17 Saya tahu hampir semua kata-kata dari lagu yang saya dengar 18 Saat saya berbicara, saya suka mengatakan “saya mendengar anda, itu terdengar bagus, itu bunyinya bagus”. 19 Saat saya seorang diri, saya biasanya memainkan music atau lagu atau bernyanyi Subtotal Subtotal setelah dikali x2 x1 x0 + + TOTAL Kinestetik Sering Kadang-kadang Jarang 1 Saya berbicara dengan lambat 2 Saya berdiri dekat-dekat saat berbicara dengan seseorang 3 Saya menghafal dengan cara berjalan dan melihat 4 Saya banyak menggunakan isyarat tubuh 5 Saya tidak bias duduk tenang dalam waktu lama 6 Saya mengetuk-ngetuk pulpen, jari,atau kaki saat mendengarkan 7 Saya membuat keputusan berdasarkan perasaan 8 Saya meluangkan waktu untuk berolaraga dan berkegiatan fisik lainnya 9 Saya paling mudah belajar sambil mempraktekkan/melakukan 10 Sangat sulit bagi saya untuk duduk diam dalam waktu yang lama 11 Tulisan tangan saya biasanya tidak rapi
  • 17. 12 Saya biasanya menggunakan jari saya untuk menunjuk kalimat yang saya baca 13 Saya biasanya berbicara dengan perlahan 14 Saya lebih suka melakukan contoh peragaan dari pada membuat laporan tertulis atas suatu kejadian 15 Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali ingat bagaimana perasaaan saya terhadap pengalaman itu 16 Saya biasanya mengatakan, “saya rasa, saya perlu menemukan pijakan atas hal ini, atau “saya ingin menangani hal ini” 17 Saya suka olaraga dan saya rasa saya adalah olaragawan yang baik 18 Saya suka merancang, mengerjakan, dan membuat sesuatu dengan kedua tangan saya 19 Ruangan, meja, mobil, atau rumah saya biasanya berantakan / tidak teratur. 20 Saya lebih suka berolaraga dari pada membaca buku Subtotal Subtotal setelah dikali x2 x1 x0 + + TOTAL Sumber angket : Setia Furqan Khalid.2011. Jangan Belajar Kalau gak Tau Caranya. Rumah Karya. Sumedang http://muhammadamirullah14.wordpress.com/2012/02/23/rpbk-gaya-belajar/ diaksestgl 12 januari 2013
  • 18. Teori Belajar Rabu, 08 Februari 2012 Gaya Belajar Siswa Dalam menyikapi berbagai macam mengenai gaya belajar, tentulah harus ditambah dengan logikadan kebudayaan cara kerja kita, dan yang paling penting dari semua diatas adalah suatu cara kerja otak kita yang mana dalam hal ini kita sebut dengan modalitas belajar. Secara singkat modalitasbelajaradalah,suatucarabagaimanaotak menyerapinformasiyangmasuk melalui panca indera secara optimal. Menurut Howard Gardner modalitas belajar tersebut dapat dikarakteristik menjadi gaya belajar Auditory, Visual, Reading dan Kinestetik. Pengertian gaya belajar menurut DePorter (2008 :112), “ gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimanaseseorangitumenyerapdankemudianmengatursertamengolahinformasi”. Jadi,setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Terdapat tiga modalitas belajar seseorang yaitu : “modalitas visual, auditori atau kinestetik (V-A-K). Walaupun masing- masing dari kita belajar dengan menggunakan ketiga modalitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya”. a. Auditory Orang yang memiliki gaya belajar Auditory, belajar dengan mengandalkan pendengaran untuk bisamemahami sekaligusmengingatnya.Karakteristikmodel belajar ini benar-benar menempatkan pendengaransebagai alatutama untuk menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu, yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan, selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca. Beberapa ciri seorang Auditory antara lain : a). Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikandalamkelompok,b).Mengenal banyaksekalilagu/iklanTV,c).Suka berbicara,d). Pada
  • 19. umumnyabukanlah pembacayangbaik,d).Kurangdapatmengingatdenganbaik apa yang baru saja dibacanya,e).Kurangbaikdalammengerjakantugasmengarang/menulis,f).Kurangmemperhatikan hal-hal baru dalam lingkungan sekitarnya. b. Visual Orang yang memiliki gaya belajar Visual, belajar dengan menitikberatkan ketajaman penglihatan.Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham. Ciri-ciri orang yang memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkapinformasi secaravisual sebelummerekamemahaminya.Konkretnya,yangbersangkutan lebihmudahmenangkappelajaran lewat materi bergambar. Selain itu, mereka memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, disamping mempunyai pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik. Hanya saja biasanya mereka memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara, sehingga sulit mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan. Beberapa karakteristik Visual adalah : a). Senantiasa melihat memperhatikan gerak bibir seseorang yang berbicara kepadanya, b). Cenderung menggunakan gerakan tubuh saat mengungkapkansesuatu,c).Kurangmenyukai berbicara di depan kelompok, dan kurang menyukai untukmendengarkanoranglain,d).Biasanyatidakdapatmengingatinformasi yangdiberikansecara lisan, e). Lebih menyukai peragaan daripada penjelasan lisan, f). Biasanya orang yang Visual dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut/ramai tanpa merasa terganggu c. Kinestetik Orang yang memiliki gaya belajar, Kinestetik mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuhsesuatuyangmemberikaninformasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapakarakteristikmodel belajarseperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus
  • 20. mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa menyerapinformasitanpaharusmembacapenjelasannya.Karakterberikutnyadicontohkan sebagai orang yangtak tahan dudukmanisberlama-lamamendengarkanpenyampaian informasi. Tak heran kalauindividuyangmemiliki gayabelajarini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik. Kelebihannya, mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability). Tidak jarang, orang yang cenderung memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memahami fakta. Mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkanuntukbelajarmelaluipengalamandenganmenggunakanberbagai modelperaga,semisal bekerjadi labatau belajaryangmembolehkannyabermain.Carasederhanayangjugabisaditempuh adalahsecara berkalamengalokasikanwaktuuntuksejenakberistirahatdi tengahwaktu belajarnya. Orang yang memiliki gaya belajar Kinestetik biasanya memiliki karakteristik adalah a). Suka menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya, b). Sulit untuk berdiam diri, c). Suka mengerjakan segalasesuatudenganmenggunakan tangan, d). Biasanya memiliki koordinasi tubuh yang baik, e). Sukamenggunakanobjekyangnyata sebagai alatbantubelajar,f).Mempelajarihal-halyang abstrak merupakanhal yangsangat sulit.Dalampenelitianini, gaya belajar yang diteliti pada siswa dibatasi pada gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik, yang berdasarkan pada indicator-indikator sebagai berikut : ( DePorter (2008 :117). No. Gaya belajar Komponen Indikator 1. Visual 1. Penampilan 1.1. Rapi dan teratur 1.2. Menyikapi sesuatudengantenang 2. Berbicara 2.1. Berbicaradengancepat 3. Manajemenwaktu3.1. Merencanakansesuatujangkapanjangdenganbaik 3.2. Mengaturwaktu denganbaik
  • 21. 4. Membaca 4.1. Membacasekilas/gambaranumumnyasaja 4.2. Lebihsukamembacasendiri daripadadibacakan 5. Pemahaman 5.1. Membuatbanyaksymbol dangambar dalam catatan 5.2. Lebihingatapa yangdilihatdaripadayangdidengar 5.3. Menghafal asosiasi dalambentukvisual class="MsoNormal"> 5.4. Sulitmengingatperintahlisandaripadatulisan 6. Hobi 6.1. Menyukai seni daripadamusik. 2 Kinestetik 1. Penampilan 1.1. Tak bisadudukdengantenanguntuk waktuyang lama 1.2.Membuat keputusandenganperasaan 2. Berbicara 2.1.Berbicaradenganlambatdan pelan 2.2. Berdiri dekat-dekatsaatbicaradenganseseorang 3. Membaca 3.1. Menggunakanjari atau mencerminkanaksi saatmembaca 4. Pemahaman 4.1.Menyentuhsesuatuyangdijumpainya
  • 22. 4.2. Berorientasi padafisikdanbanyakbergerak 4.3.Suka belajardenganpraktek 4.4.Suka menggunakanisyarattubuh 4.5. Sukamengetuk-ngetukpena,jari/kaki saatmendengarkan 5. Hobi 5.1. Meluangkanwaktuuntukberolahragadanberkegiatanfisiklainnya Diposkanoleh RahayuTIKSTKIPPGRI Pontianak di 06:15 KirimkanIni lewatEmail BlogThis! Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Tidakada komentar: PoskanKomentar PostingLebihBaru PostingLama Beranda Langganan:Poskan Komentar(Atom) Arsip Blog  ▼ 2012 (5) o ▼ Februari (3)  MediaVideoInteraktif  Gaya BelajarSiswa  MediaPembelajaran o ► Januari (2) Mengenai Saya RahayuTIK STKIPPGRI Pontianak Lihat profil lengkapku
  • 23. Rahayu Sri Sulistyawati, S.Kom, M.Pd. Diberdayakan oleh Blogger. Andamemilikikecenderungangayabelajarvisual. Andadengankecenderungangayabelajarvisual akanmencapai prestasibelajaryangoptimal apabila memanfaatkankemampuanvisual Anda.Andadapatmembuatsendiri petakonsepatauringkasan materi perkuliahan. Andamemilikikecenderungangayabelajarauditori. Andayang memiliki kecenderungangayabelajarauditoriakanmencapai prestasi belajaryang optimal apabilaAndamempelajarimateri perkuliahandari mendengarkanbaikmelaluipenjelasan langsungdari dosen,diskusi dengandosendantemanmahasiswa,maupunmelalui rekamanmateri yang sedangdipelajari. Andamemilikikecenderungangayabelajarkinestetik. Andadengangaya belajarkinestetikakanmencapai prestasi belajarsecaraoptimal apabilaAnda terlibatlangsungsecarafisikdalamkegiatan belajar.Andadapatmengutak-atikataumemanipulasi materi perkuliahanataumediayangdigunakandalammenjelaskanmateriperkuliahan. Keterangan :  Apabila jawaban yang paling banyak adalah A, berarti Anda memiliki kecenderungan gaya belajar visual. Anda dengan kecenderungan gaya belajar visual akan mencapai prestasi belajar yang optimal apabila memanfaatkan kemampuan visual Anda. Anda dapat membuat sendiri peta konsep atau ringkasan materi perkuliahan.  Apabila jawaban yang paling banyak adalah B, berarti Anda memiliki kecenderungan gaya belajar auditori. Anda yang memiliki kecenderungan gaya belajar auditori akan mencapai prestasi belajar yang optimal apabila Anda mempelajari materi perkuliahan dari mendengarkan baik melalui penjelasan langsung dari dosen, diskusi dengan dosen dan teman mahasiswa, maupun melalui rekaman materi yang sedang dipelajari.  Apabila jawaban yang paling banyak adalah C, berarti Anda memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik. Anda dengan gaya belajar kinestetik akan mencapai prestasi belajar secara optimal apabila Anda terlibat langsung secara fisik dalam kegiatan belajar. Anda dapat mengutak-atik atau memanipulasi materi perkuliahan atau media yang digunakan dalam menjelaskan materi perkuliahan.  Apabila jawaban A dan B sama banyak, berarti Anda memiliki gabungan gaya belajar visual dan auditori. Ada hal tertentu yang Anda akan belajar efektif jika menggunakan gaya belajar visual, dan ada hal lain yang Anda akan belajar efektif jika menggunakan gaya belajar auditori. Bahkan, kadang jika kedua gaya belajar digunakan, akan lebih optimal.
  • 24.  Apabila jawaban A dan C sama banyak, Anda memiliki gabungan gaya belajar visual dan kinestetik. Ada hal tertentu yang Anda akan belajar efektif jika menggunakan gaya belajar visual, dan ada hal lain yang Anda akan belajar efektif jika menggunakan gaya belajar kinestetik. Bahkan, kadang jika kedua gaya belajar digunakan, akan lebih optimal.  Apabila jawaban B dan C sama banyak, berarti Anda memiliki gabungan gaya belajar auditori dan kinestetik. Ada hal tertentu yang Anda akan belajar efektif jika menggunakan gaya belajar auditori, dan ada hal lain yang Anda akan belajar efektif jika menggunakan gaya belajar kinestetik. Bahkan, kadang jika kedua gaya belajar digunakan, akan lebih optimal.