Dokumen tersebut membahas tentang kehidupan masyarakat Arab sebelum Islam, yang diliputi oleh kekacauan sosial, budaya, ekonomi, dan agama. Masyarakatnya menganut berbagai kepercayaan seperti berhala, animisme, dan agama-agama samawi yang telah dipengaruhi oleh kebudayaan asing. Politiknya terfragmentasi ke dalam berbagai suku dan kerajaan kecil yang sering berkonflik.
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Kehidupan bangsa Arab sebelum diutusnya Rasulullah berada dalam kekacauan yang luar
biasa. Mereka menyekutukan Allah, banyak berbuat maksiat, tidak memiliki norma, percaya
kepada khurafat, dan berbagai bentuk kebobrokan moral lain.
Permulaan zaman Jahiliyah tidak ditentukan permulaannya. Tidak dicatatkan dalam
mana-mana rekod bertulis mahupun bukti artifak yang menunjukkan bila zaman Jahiliyah
bermula. Hanya al-Qur'an menyatakan zaman tersebut adalah sebelum Islam yaitu zaman
sebelum turunnya Al-Quran. Namun, maksud ayat-ayat Al-Quran menunjukkan zaman tersebut
adalah seperti berikut:
Zaman tidak mempunyai nabi dan kitab suci.
Tidak mempunyai peradaban dan ketamadunan.
Masyarakat tidak berakhlak, angkuh dan bongkak.
Masyarakatnya jahil dan tidak boleh membaca dan menulis
Untuk lebih memahami lagi kami akan membahas Pada Pembahasan yaitu Arab Pra-Islam.
1.2 Rumusan Masalah
1. Siapakah Orang Arab itu?
2. Bagaimana Keadaan Arab Pra- Islam?
2.2.1 Segi Sosial Budaya Arab?
2.2.2 Ekonomi dan Perdagangan?
2.2.3 Politik dan Pemerintahan?
2.2.4 Agama dan Kepercayaan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Asal Usul dari Bnagsa Arab itu sendiri
2. Untuk Mengetahui Keadaan Arab Pra-Islam
2.2.1 Untuk Mengetahui Segi Sosial Budaya Arab
2.2.2 Untuk Mengetahui Ekonomi dan Perdagangan
2.2.3 Untuk Mengetahui Politik dan Pemerintahan
2.2.4 Untuk Mengetahui Agama dan Kepercayaan
2. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asal Usul Bangsa Arab
Secara Etimologis kata Arab berasal dari kata ‘Araba artinya yang berani bergoyang atau
mudah berguncang. Bangsa Arab maupun Israel termasuk dalam rumpun bangsa Semit atau
Samyah. Nabi Ibrahim dianggap sebagai cikal bakal dari rumpun bangsa itu yang diduga berasal
dari Babilonia.
Secara fisik bnagsa Arab tidak menunjukkan bentuk yang tunggal, karen aterdapat variasi
yang berkaiatan dengan lokasi.. DiArab Utar fisik mereka mirip dengan orang Eropa, yang
memiliki rambut agak kemerah-merahan, agak bergelombang, dan warna kulit agak cerah. Di
Arab Tengah fisik mereka agak tambun, warna kulit cerah, rambut bergelombang dengna warn
ahitam. Sedangklan Arab Selatan memilki bentuk hidung mancung dan melengkung, bagai patuk
burung elang. Bentuk pipi menonjol, mata tajam agak terlindung tulang dahi. Rambut hitam dan
bergelombang dengan warn kulit agak kelam.
Perkembangan bangsa Arab terbagi kepada dua kelompok besar, yaitu:
a. Arab Ba'idah, yaitu kelompok yang telah punah sejarah mereka telah terhenti bersama dengan
punahnya mereka dipermukaan bumi, seperti bangsa Ad dan Tsamud.
b. Arab Musta'rabah (Arab Campuran), yaitu keturunan suku Ad-nan yang umumnya mereka
tinggal di hijaz. Mereka adalah keturunan nabi Ismail as.
Kehidupan orang-orang Arab sebelum Islam sering disebut dengan kehidupan Jahiliyah. Akan
tetapi, jahiliyah dalam pengertian suatu tata kehidupan yang terlapas dari nilai-nilai ajaran
Agama, wlaupun masyarakatnya menganut agama.
2.2 Arab Pra-Islam
2.2.1 Segi Sosial Budaya Arab
Sistem sosial masarakat Arab mengikuti garis bapak (patrilinial) dalam memperhitungkan
keturunan, sehingga setiap nama anak dibelakangnya selalu disebutkan nama bapak. Bahkan
secara beruntun nama bapak-bapak mereka dicantumkan dibelakang nama mereka dan dikaitkan
dengan status dalam keluarga , yaitu bin yang berasal dari kata ibnu yang berarti anak laki-laki.
Bagi anak perempuan tentu saja disebut binti, yang berarti anak perempuan. Orang-orang Arab
sangat bangga dengan rentetan nama-nama dibelakang nama mereka. Dalam sebuah kabilah
atau suku bangsa mereka terikat oleh bapak moyang mereka yang sangat dihormati. Sekelompok
3. orang yang berada dalam satu garis keturunan dengan moyang yang sama biasa disebut sebagai
satu keluarga besar dengan sebutan Bani (anak keturunan), kalueangsa atau dinansti tertentu
Dalam sistem masarakat Arab yang sederhana sebuah kabilah dikepalai seoarang ternama
sebagai seorang patriarkh atau seoarang bapak utama atau perimus interpares, dengan julukan
sekh.
Masyarakat Arab sebelum Islam adalah masyarakat feodal dan sudah mengenal sistem
perbudakan. Sistem kekerabatanya adalah sistemk partilinial (Patriarchat-agnatic), yaitu
hubungan kekerabatan yang berdasarkan garis keturunan bapak. Wanita kurang mendapat tempat
yang layak dalam masyarakat. Bahkan tidak jarang apabila mereka melahirkan anak perempuan,
mereka merasa malu dan hina mereka kuburkan hidup-hidup, seperti yang dinyatakan dalam ayat
Al-qur'an surat An-Nahal Ayat 58-59; artinya : dan apabila salah seorang diantara mereka
dikabarkan dengan kelahiran anak perempuan, lalu merah pada mukanya, sedang ia berduka cita.
Ia menyembunyikan diri dari kaumnya, karena kejelekan berita tersebut, apakah anak perempuan
tersebut terus dipelihara dengan menanggung hina atau dikubur hidup-hidup kedalam tanah.
Ketahuilah amat kejam hukuman yang mereka lakukan.
Dengan demikian, akhlak masyarakat telah merosot sekali, sehingga sering berlaku hukum
rimba; siapa yang perkasa ialah yang berkuasa, siapa yang bodoh diperas oleh yang pandai, siapa
yang miskin dihisap oleh yang kaya. Masa inilah yang disebut dengan masa Jahiliya.
Jahiliyah (bahasa Arab: ,جاهلية jahiliyyah) adalah konsep dalam agama Islam yang
berarti "ketidaktahuan akan petunjuk ilahi" atau "kondisi ketidaktahuan akan petunjuk dari
Tuhan" atau masa kebodohan (Qutb, Sayyid (1981). Milestones. The Mother Mosque
Foundation. p.11, 19) Keadaan tersebut merujuk pada situasi bangsa Arab sendiri, yaitu pada
masa masyarakat Arab pra-Islam sebelum diturunkannya al-Qur'an. Pengertian khusus kata
jahiliyah ialah keadaan seseorang yang tidak memperoleh bimbingan dari Islam dan al-Qur'an.
2.2.2 Ekonomi dan Perdagangan
Terikat oleh keadaan geografis alam yang tandus kering dan gersang, maka pada
umumnya kehidupan orang Arab sebelum Islam bersumber dari kegiatan perdagangan dan
peternakan terkenalah beberapa kota di Hijaaz sebagai pusat perdagangan, seperti Mekkah,
madinah, yaman dan lain-lainya,dikota Mekah sekali setahun diadakan keramaian yang ramai
dikunjungi orang sekitarnya, sehingg dengan demikian Mekkah tumbuh menjadi kota dagang
antar suku bangsa yang terdapat di sekitar Jazirah Arab samping itu, penduduk yang tinggal
dipedesaan umumnya hidup dengan beternak kambing, biri-biri, unta. Ternak ini sekaligus
merupakan bahan makanan bagi mereka. Hewan ternak ini mereka gembalakan dengan
jumlahnya amat sedikit dan terbatas diJazirah Arab justru itu kehidupan para pternak selalu
berpindah-pindah, sesuai dengan lahan tempat mereka perselisihan atau peperangan antar suku
dengan yang lain disebabkan ternak. Disebabkan antar oleh karena memperebutkan lahan yang
memiliki padang rumput dan air, demi mempetahankan kehidupan.
2.2.3 Politik dan Pemerintahan
4. Bangsa Arab sebelum Islam tidak pernah dijajah oleh bangsa asing, bahkan tidak pernah
tercipta kesatuan politik di seluruh jazirah Arab. Kerjaan –kerajaan kecil yang terdapat di Jazirah
Arab bahagian selatan umumnya berdaulat atas wilyah mereka yang sepit dan sebatas
masyarakatnya. Mereka lebih suka hidup berkabilah-kabilah dan setiap kabilah atau suku
diperintah oleh seorang Syaikh, yaitu seorang yang dianggap tertua dan berani di antara anggota
kabilah tersebut. Oleh karena itu, tidak ada rasa solidaritas sosial yang menyeluruh bagi semua
suku Arab, bahkan hubungan kerjasama antar suku hanya didasari atas kepentingan bersama,
tanpa ada kepentingan bersama, sukar tercipta hubungan kerjasama antar suku atau antar
kerjaan-kerajaan kecil yang terdapat di sekitar Jazirah Arab, seperti kerajaan Mu'in Himyar,
Saba' Hirrah, gassan dan lain-lainya.
Kota Mekkah diperintah oleh suku quraisy, yang berasal dari keturunan qusai bin Kilab.
Oleh karena itu mereka disegasni dan dihormati oleh suku-suku Arab lainnya. Semenjak masa
qusai bin Kilab, pelaksanaan pemerintahan kota Mekkah berjalan dengan baik. Akan tetapi, pada
masa Abd. Al-Dar, salah seorang anak Qusai bin Kilab, telah mulai timbul perselisihan antar
anak Abd. Al-Dar dengan anak saudaranya Abd. Al-manaf. Perselisihan ini umumnya
disebabkan oleh kota mekkah. Perslisihan ini berlanjut sampai dengan kelahiran Nabi
Muhammada SAW.,walaupun dalam intensitas yang berbeda.
2.2.4 AGAMA DAN KEPERCAYAAN
Sebelu Islam lahir dan dikembangkan dikawasan Padang Pasir Nejed yang melengkupi
Mekah dan Madinah disan atelah berkembang agama Yahudi maupun Nasrani. Namun orang-
orang Pribumi masih banyak memeluk keyakinan peyembahan brahala, yang terutama dipeluk
oleh orang-orang Arab dari kabilah Quraisy di Mekah.
Mayoritas bangsa Arab sebelum Islam menganut kepercayaan yang menyembah berhala
atau patung atau benda-benda lain yang dianggap mempunyai kekuatan gaib, seperti batu, pohon
kayu, binatang dan sebagainya. Oleh karena itu, dikalangan mereka terdapat beberapa nama
tuhan yang disembah seperti Uzza, Mana, Lata dan Hubal. Hubal adalah tuhan orang-orang
keturunan suku Quraisy. Berhala ini berbentuk manusia. Ada sekitar 360 buah patung di sekitar
Ka'bah yang disembah oleh orang-orang Arab sebelum Islam.
Terdapat pelbagai agama dan kepercayaan di Semenanjung Tanah Arab termasuklah
Majusi, Nasrani, Yahudi dan Hanif, Berhala, Animisme dan Tahyul. Kepelbagaian ini berlaku
kerana adanya pengaruh asing disamping menaruh harapan yang tinggi terhadap alam sekitar
yang dipercayaan dapat mengawai dan membantu kehidupan seharian.
Kepercayaan Majusi disebarkan oleh orang Parsi yang menjajah Bahrain, Oman dan
Yaman. Masyarakat Arab di kawasan ini turut memuja api sebagaimana diamalkan oleh
Masyarakat Parsi.
Agama Nasrani disebarkan oleh orang-orang Rom yang menjajah Hirah dan Ghassan di
utara Semenanjung Tanah Arab, mereka mempunyai kitab suci tetapi ajaran yang dibawa oleh
Nabi Isa a.s telah dipinda berdasarkan kefahaman mereka sendiri. Najran merupakan pusat
agama ini.
5. Agama Yahudi disebarkan oleh saudagar-saudagar yang berasal dari Palestine. Penganut
asal agama ini ialah Bani Israeil. Mereka mempunyai kitab suci tetapi ajaran yang dibawa oleh
Nabi Musa telah dipinda oleh orang-orang Yahudi. Mereka membohongi masyarakat Arab,
dengan menyatakan agama mereka benar daripada Allah s.w.t. Agama Yahudi bertapak di
Yaman dan Madinah.
Disamping itu terdapat segelintir orang Arab yang menganut ajaran yang dibawa oleh
Nabi Ibrahim a.s digelar Hunafa dan bertempat Makkah. Nabi Ibrahim dan puteranya Nabi
Ismail a.s sampai di Makkah lebih awal. Maka ajaran Hanif mendahului ajaran Yahudi dan
Nasrani di Arab.
Penganut agama-agama dari langit iaitu Hanif, Nasrani dan Yahudi dikalangan masyarakat Arab
tidak ramai, mereka menjalani kehidupan berdasarkan ajaran yang dianuti kecuali penganut
Yahudi didapati lebih kejam terhadap penganut ajaran lain.
Kepercayaan yang paling dominan di kalangan masyarakat Arab ialah penyembahan
berhala. Penyembahan berhala mucul selepas kewafatan Nabi Ismail a.s Masyarakat
berkehendakan perantara bagi menghubungkan mereka dengan Allah s.w.t Mereka mencipta
berhala-berhala daripada kayu-kayu dan batu dan diletakkan disekliling Kaabah. Penyembahan
berhala muncul lebih awal dari agama Nasrani dan Yahudi. Masyarakat Arab menganggap
penyembahan berhala adalah amalan nenek moyang mereka yang perlu dipertahankan.
Di samping mempercayaai berhala, masyarakat Arab percaya kepada anamisme dan
tahyul. Objek cakrawala dan objek di bumi disembah sebagai menandakan pengharapan dan
terima kasih ke atas apa yang mereka terima. Mereka memuja tukang tilik dan percaya tanda-
tanda baik dan buruk yang ditunjukan sesuatu objek.
Disamping agama menyembah berhala diatas terdapat pula sebahagian kecil penduduk
Mekkah dan sekitarnya yang menganut agama Hanafiyah, yaitu agama monotheisme yang
dibawa oleh nabi Ibrahim as.
BAB III
KESIMPULAN
Asal-usul bangsa Arab dari rumpun Bangsa Semit. Menurut Hasan Ibrahim Hasan,
perkembangan bangsa Arab terbagi kepada dua kelompok besar, yaitu:
6. a. Arab Ba'idah, yaitu kelompok yang telah punah sejarah mereka telah terhenti bersama dengan
punahnya mereka dipermukaan bumi, seperti bangsa Ad dan Tsamud.
b. Arab Musta'rabah (Arab Campuran), yaitu keturunan suku Ad-nan yang umumnya mereka
tinggal di hijaz. Mereka adalah keturunan nabi Ismail as.
Kehidupan orang-orang Arab sebelum Islam sering disebut dengan kehidupan Jahiliyah. Akan
tetapi, jahiliyah dalam pengertian suatu tata kehidupan yang terlapas dari nilai-nilai ajaran
Agama, wlaupun masyarakatnya menganut agama.
Masyarakat Jahiliah tidak mempunyai peraturan hidup yang jelas, sebaliknya menurut
hawa nafsu semata-mata.
DAFTAR PUSTAKA
Su’ud Abu. 2003. Islamologi, Sejarah Ajaran, dan Peranannya Dalam Peradaban Umat Manusia.
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
http://sejarahstpm.blogspot.com/2009/04/agama-dan-kepercayaan-masyarakat-arab.html,
Diakses pada tanggal 23 Maret 2012 jam 20.30 Wib