Tiga jenis komunikasi data yaitu asynchronous, synchronous, dan isochronous. Ada tiga teknik multiplexing yakni FDM, TDM, dan WDM. Empat teknik multiple access yaitu FDMA, TDMA, CDMA, dan CSMA. Kesalahan data dapat terdeteksi menggunakan parity check, checksum, atau cyclic redundant check.
2. Jenis-jenis Komunikasi
3 Jenis komunikasi data:
Asynchronous Connection:
Tidak ada sinkronisasi saat mengirimkan data; data yang dikirim
per byte.
Synchronous Connection:
Terdapat sinkronisasi saat pengiriman data; data yang dikirim
berkelompok (paket)
Dalam paket terdapat alamat untuk menentukan alamat masing2
byte.
Terdapat dua jalur transmisi: clock dan data
Isochronous Connection:
Jenis ini sinkronisasi dua arah yang memungkinkan proses
berkecepatan tinggi (Umunya untuk menghantarkan data yang
real/realtime)
3. Simple duplex, half-duplex dan
full duplex
Di dalam istilah jaringan terdapat metode pendistribusian data,
yaitu:
- Simple duplex (Simplex)
Pendistribusian data satu arah
- Half-duplex
Pendistribusian data dua arah, namun tidak bisa bersamaan
- Full-duplex
Pendistribusian data dua arah dan mendukung kongruensi
(mengirim dan menerima secara bersamaan)
4. Data dan sinyal
Dalam lingkup komunikasi data, data (informasi/pengetahuan)
merupakan entitas (benda) yang memiliki bentuk yang dapat
dijangkau (diindra) dan diukur, seperti voice, bit, dll.
Dalam komunikasi data, data dibedakan menjadi 2, yaitu:
- data analog → voice, noise (data asli)
- data digital → data yang berbentuk biner (olahan komputer)
Data analog bersifat continuous (berkelanjutan), sementara data
digital bersifat diskrit (White, 2009)
5. Modulasi (Persinyalan)
Data analog tidak bisa berkomunikasi dengan data digital atau
sebaliknya secara langsung. Karena itu, diperlukan sebuah
teknik untuk mengubah jenis data tersebut dengan
memodulasinya.
Modulasi adalah sebuah metode untuk mengubah data/sinyal
(analog/digital) agar dapat berkomuikasi antara satu denga yang
lain. Perangkatnya disebut modem (modulator demodulator)
Cara kerja modem adalah mengubah sinyal yang membawa
data digital agar bisa dibawa oleh sinyal analog/sebaliknya
6. Teknik Modulasi Analog-digital
Modulasi sinyal analog ke digital bisa dilakukan dengan teknik
encoding:
- Pulse code mudulation
→ berbasis tinggi-rendah amplitudo (diangkakan kemudian
dijadikan biner)
- Delta modulation
→ Sinyal diukur berdasar perubahan gelombang dengan
besaran waktu yang telah ditentukan.
8. Modulasi Digital – Digital
Modulasi digital-digital memanfaatkan sinyal
pulsa (voltase listrik yang diberikan pada
saat mengirimkan data)
3 Teknik pengkodean siyal digital:
- Nonreturn to Zero-level (NZR-L)
- Nonreturn to Zero Inverted (NZRI)
- Manchester Encoding
9. Bits per Second
Untuk menyatakan kecepatan perpindahan data digunakan satuan bps
atau bits per second.
2 Pengukuran yang digunakan untuk menentukan bps:
a. Nyquist's theorem
C = data rate
C = 2f x log2 (L) f = frekuensi (dalam satu detik)
L = jumlah level sinyal
b. Shannon's theorem
f = frekuensi
Data rate = f x log2 (1+(S/N) S = kekuatan sinyal (watts)
N = kekuatan noise (watts)
10. Pengkodean data
Untuk menampilkan karakter data yang berasal dari angka biner
(0,1), maka dilakukan pengkodean data.
3 jenis kode data yang umum dipakai untuk berinteraksi dengan
perangkat digital (komputer):
- EBCDIC (Exended Binary Coded Decimal Interchange Code)
- ASCII (American Standard Code for Information Interchage)
- Unicode
13. Multiplexing
Apa yang terjadi apabila semua sambungan berbasis peer
to peer (satu sambungan untuk satu perangkat)?
Bayangkan sambungan telepon rumah di Indonesia,
apabila menggunakan sistem diatas!
Mereka harus dimultiplexing agar lebih efisien dan
mendukung skalabitas yang tinggi.
14. Multiplexing
Multiplexing merupakan teknik menyatukan banyak
sambungan menjadi satu jalur besar.
Multiplexing adalah teknik menghantarkan banyak sinyal
ke dalam satu medium penghantar (White, 2009)
multiplexer demultiplexer
15. Multiplexing (3)
Apa yang terjadi apabila banyak sinyal disatukan..?
atau
mungkinkah mereka saling mempengaruhi..?
3 Teknik multiplexing:
- Frequency Division Multiplexing (FDM)
- Time Division Multiplexing (TDM)
- Wavelength/Color Division Multiplexing (WDM)
16. Frequency Division Multiplexing
Pada FDM, sinyal disatukan dan dibedakan antar sinyal
pembawa berdasarkan frekuensi.
Frekuensi dipecah menjadi beberapa channel gelobamg
pembawa.
17. Wavelength Division Multiplexing /
Color Division Multiplexing
Pada WDM, sinyal disatukan dan dibedakan antar sinyal
pembawa berdasarkan gelombang pembawa (cahaya)
Teknik WDM memang secara khusus untuk keperluan
transmitting data dengan medium fiber optik.
18. Time Division Multiplexing
Pada TDM, sinyal disatukan dan dibedakan antar sinyal
pembawa berdasarkan slot waktu yang disediakan.
Ada 2 jenis TDM: Synchronous dan Asynchronous TDM
19. Teknologi Switching
Switching adalah teknik menyambung komunikasi yang
memungkinkan lintas jaringan yang berbeda.
Dalam teknologi jaringan dikenal dua teknik
penyambungan (switching) dalam berkomunikasi:
a. Circuit Switching
b. Packet Switching
20. Circuit Switching
Circuit switching memanfaatkan saklar (sirkuit) untuk
menghubungkan antar jaringan.
Karakteristik circuit switching
- Sambungan tetap
- Bandwith didedikasikan untuk satu koneksi
- Tidak mendukung multiaccess
- Umumnya untuk data analog
Contoh: kanal telepon rumah;
21. Packet Switching
Berbeda dengan circuit switching, packet switching
membentuk data menjadi blok-blok data yang kemudian
dikirim sebagi paket data.
Beberapa karakteristik packet switching:
- Data dipecah menjadi blok-blok data (paket)
- Terdapat sharing bandwith (tidak didedikasikan untuk
single connection)
- Mendukung multiple access
- Umumnya berbentuk digital
Contoh: switch pada jaringan komputer; routing jaringan
komputer
22. Akses jamak
Seperti pada pembahasan multiplexing, hal itu
memungkinkan terjadinya multiple access (akses jamak).
Yang membedakan antara multiplexing dengan multiple
access adalah multiplexing fokus pada medium
penghantar, sedangkan multiple access pada pergantian
akses (komunikasi)
4 Teknik multiple access:
- Frequency Division Multiple Access (FDMA)
- Time Division Multiple access (TDMA)
- Code Division Multiple Access (CDMA)
- Carrier Sense Multiple Access (CSMA)
23. Frequency Division Multiple
Access (FDMA)
FDMA merupakan skema akses menggunakan perbedaan
frekuensi untuk percakapan yang berbeda.
Masing-masing koneksi memiliki frekuensi yang berbeda,
sehingga tidak saling bertabrakan.
24. Time Division Multiple Access
(TDMA)
TDMA merupakan skema akses menggunakan perbedaan
slot waktu untuk percakapan yang berbeda.
Masing-masing koneksi memiliki jatah waktu yang telah
disediakan, kemudian berulang hingga komunikasi
berakhir.
25. Code Division Multiple Access
(CDMA)
Teknik ini menggabungkan kedua time dan frekuensi
dalam satu komunikasi.
Ada 2 kombinasi waktu dan frekuensi dalm CDMA:
1. Frequency hoping/FDMA (FH/FDMA)
→ suatu waktu pada frequensi A lalu berpindah lagi
pada frequency yang berbeda.
3. Direct Sequence/FDMA (DS/FDMA)
→ menggunakan code word (chip) untuk
merepresentasikan bit 1
26. Carrier Sense Multiple Access
(CSMA)
Teknik ini memiliki kemampuan mendengarkan bahwa
sebuah medium masih dipakai atau sudah bebas;
Apabila medium masih dipakai, maka perangkat ini harus
menunggu samapai medium telah menjadi bebas;
Kekurangnnya:
- tidak ngirim-ngirim apabila medium masih dipakai
- apabila kedua perangkat secara bersamaan mendengar
bahwa medium telah kosong dan keduanya mengirimkan
data, maka akan terjadi tabrakan..
27. Kesalahan data
Kesalahan data merupakan ketidaksesuaian antara data
yang dikirim dengan data yang diterima.
Kesalahan data bisa terjadi kareana penggunaan teknik
multiplexing/multiple access diatas.
Beberapa jenis kesalahan data:
1. Crosstalk
2. Jitter
3. Noise
4. Attenuasi
28. Deteksi kesalahan
Kesalahan data harus bisa dideteksi untuk selanjutnya
dilakukan aksi-aksi yang bersesuaian.
3 Teknik mendeteksi kesalahan yang umum dipakai:
1. Parity check
2. Checksum
3. Cyclic Redundant Check
29. Parity Check
Parity Check memanfaatkan parity data
untuk selanjutnya
disesuaiakan antara yang dikirim dan
diterima.
Penggunaan checking ini harus seirama
antara pengirim
dan penerima.
2 jenis parity check:
- Parity ganjil → bit 1 harus ganjil
- Parity genap → bit 1 harus genap
30. Parity check (2)
Contoh pengecekan menggunakan parity
check (genap)
Data asli : 10011010
Data sampai : 10111010
Check:
Data asli : 1^0^0^1^1^0^1^0 : 0
Data sampai : 1^0^1^1^1^0^1^0 : 1
Keterangan:
Terjadi error dalam transmisi..
^ → exclusive or (xor)
31. Referensi:
1. Tittle, Ed. 2002. Schaum's Outline: Computer Networking
(Jaringa
Komputer). Edisi terjemah. Penerbit Erlangga: Jakarta
2. White, Curt. 2009. Data Communications and Computer
Networks:
A Business User's Approach. 5th edition. Curse Technology,
Cengage
Learning, Boston, Massachusetts.
3. Comer, Douglas E. 2004. Computer Networks and Internets
with
Internet Applications. 4Th edition. Pearson Prentice Hall, New
Jersey
4. Wikipedia. 2012. Cyclic Redundancy Check.
http://en.wikipedia.org/wiki/Cyclic_redundandcy_check