SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  38
REDUPLIKASI
Astia Holy Rahayu
Tifanny Ellies
Reduplikasi adalah proses morfemis yang mengulang
bentuk dasar, baik secara keseluruhan, secara
sebagian (parsial) maupun dengan perubahan bunyi
Apakah Reduplikasi
itu?
Jenis-Jenis Reduplikasi
Fonologis Sintaksis Semantis
Morfologis
Dasar
Nomina
Dasar
Verba
Dasar
Adjektifa
Kelas
Tertutup
REDUPLIKASI FONOLOGIS
Reduplikasi Fonologi adalah pengulangan
yang tidak terjadi perubahan makna, karena
pengulangannya hanya bersifat fonologis.
Contohnya…
Sebuah kata yang bunyi kedua suku katanya sama.
Contoh : Kuku, dada, cincin, pipi dan sisi
Bentuk ulang yang diulang secara utuh
Contoh : Foya-foya, tubi-tubi, sema-sema, anai-anai, dan ani-ani
Bentuk yang juga bentuk ulang dan dasar yang diulang pun jelas ada. Hasil
reduplikasinya hanya menghasilkan makna leksikal
Contoh : Laba-laba, kupu-kupu, paru-paru,onde-onde, dan rama-rama
Bentuk yang tidak diketahui mana yang menjadi bentuk dasar
pengulangnya. Bermakna leksikal.
Contoh : Mondar-mandir, luntang-lantung, dan sebagainya
REDUPLIKASISINTAKSIS
Proses pengulangan terhadap sebuah dasar
yang berupa akar, tetapi menghasilkan
satuan bahasa yang statusnya lebih tinggi
dari pada sebuah kata.
Contohnya…
Kridalaksana (1989) menyebutnya sebuah ‘ulangan kata’, bukan ‘kata
ulang’. contoh:
-suaminya benar benar jantan
Bentuk-bentuk kedua unsurnya memiliki potensi untuk dipisahkan. Contoh:
-panas memang panas rasa hatiku
-jangan kau dekati pemuda itu, jangan
Reduplikasi sintaksis dilakukan terhadap sejumlah kata ganti orang
(pronomina persona). Contoh:
-Yang tidak datang ternyata dia dia juga
Reduplikasi sintaksis termasuk juga yang dilakukan terhadap akar yang
menyatakan waktu. Contoh :
-Besok-besok kamu boleh datang kesini
REDUPLIKASISEMANTIS
Reduplikasi Semantis adalah pengulangan
“makna” yang sama dari dua buah kata
bersinonim.
Contoh :
• Ilmu Pengetahuan
• Gelap gulita
• Segar bugar
REDUPLIKASI MORFOLOGIS
Reduplikasi morfologis dapat terjadi pada
bentuk dasar yang berupa akar, berupa
bentuk berafiks, dan berupa bentuk
komposisi. Prosesnya dapat berupa
pengulangan utuh, pengulangan berubah
bunyi, dan pengulangan sebagian.
Jenis-jenis Reduplikasi
Morfologis
Pengulangan
Akar
Pengulangan
Dasar
Berafiks
Reduplikasi
Kompositum
Pengulangan Akar
Pengulangan Utuh
• Meja-meja
• Buku-buku
• Sungguh-sungguh
Pengulangan Sebagian
• Luhur-luhur → leluhur
• Laki-laki → lelaki
Pengulangan dengan
Perubahan Bunyi
• Larak-lirik
• Sayur-mayur
Pengulangan dengan
Infiks
• Turun-temurun
• Tali-temali
Pengulangan Dasar Berafiks
1. Akar berafiks ber-
Pada akar mula-mula diimbuhkan prefiks ber-, lalu
dilakukan pengulangan sebagian dan yang diulang hanya
akar saja.
• Berlari-lari ( ber + lari)
• Berjalan-jalan (ber + jalan)
Pengulangan dilakukan serentak dengan pengimbuhan
prefiks ber-.
• Berhari-hari
• Bermeter-meter
2. Akar berkonfiks ber-an
Akar berkonfiks ber-an seperti pada kata
berlarian dan berkejaran direduplikasikan
sebagian, yaitu hanya akarnya saja. Misalnya:
 Berlari-larian (dari berlarian)
 Berpeluk-pelukan (dari berpelukan)
3. Akar berprefiks me-
Ada dua macam cara. Pertama, yang bersifat progresif artinya
pengulangan ke arah depan atau ke arah kanan; dan kedua yang
bersifat regresif artinya pengulangan ke arah belakang atau ke
arah kiri.
a. Progresif: Menembak-nembak (dasar menembak)
Menari-nari (dasar menari)
b. Regresif: Tembak-menembak (dasar menembak)
Tendang-menendang (dasar menendang)
Akar berklofiks me-kan seperti pada kata membedakan,
membesarkan dan melebihkan direduplikasikan hanya
akarnya saja.
Misalnya :
Membeda-bedakan (dari membedakan)
Membesar-besarkan (dari membesarkan)
4.Berklofiks me-kan
Akar berklofiks me-i seperti pada kata menulisi dan
mengurangi direduplikasikan hanya akarnya saja.
Misalnya:
Menulis-nulisi (dari menulisi)
Mengurang-ngurangi (dari mengurangi)
5. Berklofiks me-i
6. Akar berprefiks pe-
Akar berprefiks pe- seperti pada kata pemuda, pembina, dan
pembaca direduplikasikan secara utuh.
Misalnya :
 Pemuda-pemuda
 Pembina-pembina
7. Akar berkonfiks pe-an
Akar berkonfiks pe-an seperti pada kata pembangunan dan
penjelasan direduplikasikan secara utuh. Misalnya:
 Pembangunan-pembangunan
 Pembinaan-pembinaan
Bentuk-bentuk reduplikasi itu boleh saja digunakan, tetapi
tampaknya lebih baik menggunakan adverbia semua, seluruh, dan
sejumlah bila ingin menyatakan plural. Misalnya :
 Semua pembangunan
 Seluruh pembinaan
8. Akar berkonfiks per-an
Akar berkonfiks per-an seperti pada kata peraturan, perindustrian, dan
perdebatan bila direduplikasikan haruslah secara utuh. Misalnya:
Peraturan-peraturan
Perindustrian-perindustrian
9. Akar bersufiks –an
Akar bersufiks –an ada dua cara pereduplikasiannya. Pertama, dengan
mengulang secara utuh bentuk bersufiks –an dan kedua mengulang
akarnya saja yang sekaligus disertai dengan pengulangannya.
a. Bangunan-bangunan
Aturan-aturan
b. Obat-obatan
Biji-bijian
Lanjutan…
10. Akar berprefiks se-
Akar berprefiks se- ada dua macam cara reduplikasinya.
Pertama, diulang secara utuh Misalnya:
a. Sedikit-sedikit
Sekali-sekali
Kedua, hanya mengulang bentuk akarnya saja.
b. Sekali-kali
Sebaik-baik
11. Akar berprefiks ter-
Akar berprefiks ter- seperti pada kata terbawa,
tersenyum, dan tertawa direduplikasikan hanysa akarnya
saja. Misalnya :
 Terbawa-bawa
 Tersenyum-senyum
12. Akar berkonfiks se-nya
Akar berkonfiks se-nya seperti pada kata secepatnya,
sebaiknya dan sedapatnya direduplikasikan hanya akarnya
saja. Contoh :
 Secepat-cepatnya
 Sebaik-baiknya
13. Akar berkonfiks ke-an
Akar berkonfiks ke-an seperti pada kata keraguan, kemurahan, dan
kebiruan direduplikasikan hanya akarnya saja, sedangkan konfiks
ke-an melingkupi bentuk perulangan itu. Misalnya:
 Keragu-raguan
 Kemerah-merahan
14. Akar berinfiks (-em-, el, er, m)
Akar berinfik doreduplikasikan sekaligus dalam pengimbuhan
infiks dan proses reduplikasi. Proses ini tampaknya tidak produktif.
Contoh yang ada :
 Tali-temali
 Sinar-seminar
 Getar-geletar
 Patuk-pelatuk
A. Sederajat, misalnya:
Ayam itik-ayam itik
Kasur bantal-kasur bantal
B. Tidak sederajat, misalnya:
Surat-surat kabar
Rumah-rumah sakit
Sebaiknya digunakan adverbia yang menyatakan plural,
seperti semua, banyak, seluruh, beberapa,sejumlah, dan
sebagainya. Contoh:
Banyak rumah sakit
Bebrapa surat kabar
Reduplikasi Kompositum
Reduplikasi Dasar Nomina
1. Dasar nomina, baik yang berupa akar, bentuk berprefiks pe-,
bentuk berprefiks ke-, bentuk berkonfiks pe-an, bentuk
berkonfiks per-an, bentuk berkonfiks ke-an, bentuk bersufiks
–an, dan berupa gabungan kata, apabila direduplikasikan
akan memiliki makna gramatikal banyak kalau memiliki
komponen makna (+ terhitung). Misalnya:
 Pemda akan menggusur rumah-rumah tanpa IMB itu.
 Peraturan-peraturan daerah itu harus ditinjau lagi.
 Kami tidak takut dengan ancaman-ancaman itu
Lanjutan…
2. Dasar nomina, khususnya dalam bentuk akar, bila
direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘banyak dan
bermacam-macam’, apabila memiliki komponen makna (+
berjenis). Dalam hal ini perulangan itu dilakukan disertai dengan
pemberian sufiks –an. Misalnya:
 Dulu di daerah pasar minggu banyak buah-buahan
 Indonesia akan mengirimi obat-obatan ke Libanon
3.Dasar nomina, khususnya dalam bentuk dasar, bila
direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘banyak
dengan satuan tertentu’, apabila memiliki komponene makna
(+ukuran) atau (+takaran). Dalam hal ini peerulangan itu
dilakukan disertai dengan pemberian prefiks ber-. Misalnya:
 Kami sudah berhari-hari belum makan
 Polisi telah menyita berbotol-botol miras dalam razia kemarin
4. Dasar nomina, khususnya dalam bentuk akar, bila
direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal
‘menyerupai’ atau ‘seperti’ , apabila memiliki
komponen makna (+bentuk tertentu) atau (+sifat
tertentu). Dalam hal ini perulangan itu dilakukan
disertai dengan pemberian sufiks –an. Misalnya:
 Adik menangis minta dibelikan mobil-mobilan
 Di halaman sekolah itu ada beberapa ayunan dan
kuda-kudaan
Selain itu, ada sejumlah bentuk reduplikasi nomina
bermakna ‘menyerupai’ atau ‘seperti’ dalam bentuk
utuh. Hanya datanya tidak banyak. Misalnya:
 Sebelum dipukul dia sudah memasang kuda-kuda
5. Dasar nomina, khususnya dalam bentuk
akar, bila direduplikasikan akan memiliki
komponen makna (+saat). Dalam hal ini
perulangan itu dilakukan dengan perulangan
utuh. Misalnya:
 Malam-malam begini kamu mengapa
datang kesini?
 Pagi-pagi sekali dia sudah berangkat kerja.
Reduplikasi DasarVerba
1. Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki makna
gramatikal ‘kejadian (tindakan) berulang kali’, apabila dasar itu
memiliki komponen makna (+tindakan) dan (-durasi). Contoh:
 Dari tadi beliau marah-marah terus
 Jangan menembak-nembak sembarangan
2. Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki makna
gramatikal ‘kejadian berintensitas’, apabila dasar itu memiliki
komponen makna (+ tindakan) dan (+ durasi). Contoh:
 Kami berjalan-jalan mengelilingi kebun raya Bogor
 Mereka berlari-lari di halaman sekolah
3. Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki
makna gramatikal ‘berbalasan’, apabila dasar itu memiliki
komponen makna (+ tindakan) dan (- durasi) serta dalam
bentuk berprefiks me- regresif. Contoh:
 Terjadi tembak-menembak antara gerilyawan
Palestina dan tentara Israel.
 Kita tidak boleh salah-menyalahkan dulu.
4. Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki
makna gramatikal ‘dilakukan tanpa tujuan (dasar)’,
apabila dasar itu memiliki komponen makna (+ tindakan)
dan (+ durasi). Contoh:
 Sehabis ujan kami makan-makan di restauran itu
 Mari kita duduk-duduk di taman depan
5. Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki
makna gramatikal ‘hal me....’, apabila dasar itu memiliki
komponen makna (+ tindakan) dan (+ durasi) serta dalam
bentuk reduplikasi berprefiks me- regresif. Contoh:
 Menerima pekerjaan ketik-mengetik
 Dalam soal tari-menari dia memang ahlinya
6. Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki
makna gramatikal ‘begitu (dasar)’, apabila dasar itu
memiliki komponen makna (+ tindakan) dana (+ saat).
Contoh:
 Saya tidak sadar, tahu-tahu dia sudah berada di
depanku.
 Kami tidak tahu apa sebabnya, datang-datang dia
marah kepada kami
ReduplikasiDasarAjektifa
1. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan menghasilkan makna
gramatikal ‘banyak yang dasar’ jika bentuk dasar memiliki
komponen makna (+ keadaan) dan (+ ukuran).Contoh:
 Ikannya masih kecil-kecil, jangan ditangkap dulu.
 Murid-murid di sekolah itu memang nakal-nakal.
2. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan menghasilkan makna
gramatikal ‘se (dasar) mungkin’ jika bentuk dasar memiliki
komponen makna (+ keadaan) dan (+ ukuran). Contoh :
 Bukalah jendela itu lebar-lebar.
 Buang jauh-jauh pikiran seperti itu
3. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan
menghasilkan makna gramatikal ‘hanya yang (dasar)’
jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+
keadaan) dan (+ukuran).Contoh:
 Ambil yang baik-baik, tinggalkan yang buruk-buruk
 Kumpulkan buah itu yang besar-besar saja
4. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan
menghasilkan makna gramatikal ‘sedikit bersifat
(dasar)’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna
(+ keadaan) dan (+warna). Contoh:
 Dari jauh air laut tampak kebiru-biruan
 Warna bajunya putih kehijau-hijauan
5. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan
menghasilkan makna gramatikal ‘meskipun (dasar)’ jika
bentuk dasar memiliki komponen makna (+ keadaan)
dan (+ sikap).
 Jauh-jauh saya datang, tetapi orangnya tidak ada
 Kecil-kecil berani dia melawan preman itu
6. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan
menghasilkan makna gramatikal ‘sama (dasar) dengan’
jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+
keadaan) dan (+ ukuran).Contoh:
 Truk sebesar-besar gajah merusak jalan lingkungan di
daerah kami
 Sepandai-pandai tupai melompat adakalanya jatuh
juga
7. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan
menghasilkan makna graamatikal ‘intensitas’
jika bentuk dasar memiliki komponen makna
(+keadaan) dan (+ukuran). Contoh:
 Kamu jangan membesar-besarkan masalah
sepele ini.
 Tidak baik kita mengecil-ngecilkan arti
perjuangan mereka
Reduplikasi Dasar Kelas Tertutup
 Reduplikasi Dasar Adverbia Negasi
Kosakata adverbia negasi adalah bukan, tidak, tak dan tiada.Yang
terlibat dalam proses reduplikasi hanyalah bukan dan tidak, bentuk
tak dan tiada tidak.
 Reduplikasi Dasar Adverbia Larangan
Kosakata adverbia larangan adalah jangan dan tidak boleh.Yang
berkenaan dengan reduplikasi hanyalah akar jangan.
 Reduplikasi Dasar Adverbia Kala
Kosakata adverbia kala adalah kata-kata sudah dan telah untuk
menyatakan kala lampau; sedang, tengah, dan lagi tuntuk
menyatakan kala kini; akan dan mau untuk menyatakan kala yang
akan datang. Sebagai adverbia kala yang terlibat dalam proses
reduplikasi sudah dan akan.
 Reduplikasi Dasar Adverbia Keharusan
Kosakata adverbia keharusan adalah barangkali, kali dan mungkin yang
menyatakan kemungkinan; mesti, harus dan wajib yang menyatakan
keinginan; dan boleh yang menyatakan kebolehan. Sebagai adverbia
keharusan yang terlibat dalam reduplikasi hanyalah kali, mau dan boleh.
 Reduplikasi Dasar Adverbia Jumlah
Kosakata adverbia jumlah adalah banyak, sedikit, lebih, kurang, dan
cukup.
 Reduplikasi Dasar AdverbiaTaraf
Kosakata adverbia taraf adalah agak, sangat, amat, sekali, sedang,
kurang dan paling.Yang terlibat dalam proses reduplikasi hanyalah agak
dan paling.
 Reduplikasi Dasar Adverbia Frekuensi
Kosakata adverbia frekuensi adalah sekali, jarang, sering, dan lagi.
Semuanya terlibat dalam proses reduplikasi.
 Reduplikasi Dasar Adverbia Tanya
Kosakata adverbia tanya adalah apa, siapa, berapa, mana, kenapa,
mengapa dan bagaimana.
 Reduplikasi Dasar Pronomina Pesona
Kosakata pronomina pesona adalah saya dan aku sebagai orang
pertama tunggal; kami sebagai orang pertama jamak ekslusif ;
kita sebagai orang pertama jamak inklusif; kamu, engkau, dan
anda sebagai orang kedua tunggal; kalian dan kamu sekalian
sebagai orang kedua jamak; dia, ia dan beliau sebagai orang
ketiga tunggal; dan mereka sebagai orang ketiga jamak.
Semuanya terlibat dalam proses reduplikasi.
Makna reduplikasi pada bentuk dasar dari pronomina pesona
adalah menyatakan penegasan, bukanmenyatakan makna jamak,
sehingga penggunaan kata kami-kami, kita-kita, dan mereka-
mereka adalah berterima.
 Reduplikasi Dasar Pronomina Demonstratifa
Kosakata pronomina demonstratifa adalah ini, itu, begini, dan begitu.
Keempat kata ini terlibat dalam proses reduplikasi.
 Reduplikasi Dasar Numeralia
Kosakata numeralia yang terlibat dalam proses reduplikasi adalah nama-
nama bilangan bulat satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan,
Sembilan, sepuluh, sebelas, ………., seratus, seribu.juga bilangan seperti
sepertiga, setengah, seperempat, dan sebagimya.
 Reduplikasi Dasar Konjungsi Koordinatif
Kosakata konjungsi koordinatif adalah yang menyatakan ‘gabungan’;
serta menyatakan ‘kesertaan’; tetapi, namun dan melainkan yang
menyatakan ‘kebalikan’; bahkan dan malah (an) yang menyatakan
‘penguatan’; kemudian, setel;ah, sesudah, dan lalu yang menyatakan
‘hubungan waktu’. Semuanya tidak ada yang terlibat dalam proses
reduplikasi.
 Reduplikasi Dasar Konjungsi Subordinatif
Kosakata konjungsi subordinatif adalah karena,
sebab, asala, dan lantaran yang
menghubungkan me yatakan ‘sebab’; kalau,
jika, jikalau, andai, andaikata, dan seandainya
yang menghubungkan menyatakan
‘persyaratan’ ; meski (pun), biar (pun), walau
(pun), kendati (pun) yang menghubungkan
menyatakan ‘batas’; dan kecuali yang
menghubungkan menyatakan ‘pengecualian’.
Namun, yang terlibat dalam proses reduplikasi
hanyalah kalau, andai, dan sampai.
TERIMAKASIH

Contenu connexe

Tendances

Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaBram Agus Leonardo
 
Materi fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaMateri fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaRakatajasa
 
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katappt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katadinitsyh
 
Morfologi bahasa
Morfologi bahasaMorfologi bahasa
Morfologi bahasakunmartih
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaanPastime.net
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifWarnet Raha
 
Jargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa Prokem
Jargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa ProkemJargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa Prokem
Jargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa ProkemJenny Givany
 
Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiNiicha Juwita
 
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ibrahim Naki
 
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufBahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufSMAN 01 GIRI
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaRizza Magfira
 
Proses Pembubuhan Afiks dalam Morfologi
Proses Pembubuhan Afiks dalam MorfologiProses Pembubuhan Afiks dalam Morfologi
Proses Pembubuhan Afiks dalam Morfologimaulidanabilar
 
Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan FonemikMakalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan FonemikShelaOktavia
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 

Tendances (20)

Struktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesiaStruktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesia
 
Materi wacana
Materi wacanaMateri wacana
Materi wacana
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Materi fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaMateri fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesia
 
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katappt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
 
Morfologi bahasa
Morfologi bahasaMorfologi bahasa
Morfologi bahasa
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
 
aliran teori sastra
aliran teori sastraaliran teori sastra
aliran teori sastra
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Jargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa Prokem
Jargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa ProkemJargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa Prokem
Jargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa Prokem
 
Fonemik
FonemikFonemik
Fonemik
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologi
 
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufBahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Proses Pembubuhan Afiks dalam Morfologi
Proses Pembubuhan Afiks dalam MorfologiProses Pembubuhan Afiks dalam Morfologi
Proses Pembubuhan Afiks dalam Morfologi
 
Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan FonemikMakalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 

Similaire à Reduplikasi

Proses Pembentukan kata.pptx
Proses Pembentukan kata.pptxProses Pembentukan kata.pptx
Proses Pembentukan kata.pptxEuisKomaracilvi
 
Morfologi pembentukan verba referensi
Morfologi pembentukan verba  referensiMorfologi pembentukan verba  referensi
Morfologi pembentukan verba referensiAbriani Ori Ratnasari
 
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]Yunus Thariq
 
Konsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umumKonsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umumJaf Hussin
 
Kata berimbuhan (materi kls 7 smes 1)
Kata berimbuhan (materi kls 7 smes 1)Kata berimbuhan (materi kls 7 smes 1)
Kata berimbuhan (materi kls 7 smes 1)Dudi Supriatna
 
Bab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kataBab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kataIbnu Khoiry
 
Asep sutarya smk terpadulampang
Asep sutarya smk terpadulampangAsep sutarya smk terpadulampang
Asep sutarya smk terpadulampangNie Andini
 
Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2
Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2
Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2Andrea Camizzwhara
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiasahabatmuslim
 
Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptxProses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptxAnggaSaputraYasir
 
5 Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
5 Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx5 Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
5 Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptxAndiMuhammadYahya
 
Tata EYD, dan Diksi
Tata EYD,  dan DiksiTata EYD,  dan Diksi
Tata EYD, dan Diksipjj_kemenkes
 

Similaire à Reduplikasi (20)

Tugas fitri
Tugas fitriTugas fitri
Tugas fitri
 
Basengsih
BasengsihBasengsih
Basengsih
 
Proses Pembentukan kata.pptx
Proses Pembentukan kata.pptxProses Pembentukan kata.pptx
Proses Pembentukan kata.pptx
 
Tugas fitri
Tugas fitriTugas fitri
Tugas fitri
 
Morfologi pembentukan verba referensi
Morfologi pembentukan verba  referensiMorfologi pembentukan verba  referensi
Morfologi pembentukan verba referensi
 
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
 
Konsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umumKonsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umum
 
Kata berimbuhan (materi kls 7 smes 1)
Kata berimbuhan (materi kls 7 smes 1)Kata berimbuhan (materi kls 7 smes 1)
Kata berimbuhan (materi kls 7 smes 1)
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Bab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kataBab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kata
 
B.indonesia kata ulang
B.indonesia   kata ulangB.indonesia   kata ulang
B.indonesia kata ulang
 
Kata dan Pembentukan
Kata dan Pembentukan Kata dan Pembentukan
Kata dan Pembentukan
 
Asep sutarya smk terpadulampang
Asep sutarya smk terpadulampangAsep sutarya smk terpadulampang
Asep sutarya smk terpadulampang
 
Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2
Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2
Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesia
 
Powerpoint b.indo
Powerpoint b.indoPowerpoint b.indo
Powerpoint b.indo
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptxProses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
 
5 Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
5 Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx5 Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
5 Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
 
Tata EYD, dan Diksi
Tata EYD,  dan DiksiTata EYD,  dan Diksi
Tata EYD, dan Diksi
 

Plus de Tifanny Ellies

Plus de Tifanny Ellies (9)

Gagasan Penyempurnaan EYD
Gagasan Penyempurnaan EYDGagasan Penyempurnaan EYD
Gagasan Penyempurnaan EYD
 
Sosiologi lembaga pendidikan
Sosiologi   lembaga pendidikanSosiologi   lembaga pendidikan
Sosiologi lembaga pendidikan
 
Manajemen Ekonomi XII IPS
Manajemen Ekonomi XII IPSManajemen Ekonomi XII IPS
Manajemen Ekonomi XII IPS
 
Budaya Demokrasi - XI IPS
Budaya Demokrasi - XI IPSBudaya Demokrasi - XI IPS
Budaya Demokrasi - XI IPS
 
Pendidikan Berkarakter
Pendidikan BerkarakterPendidikan Berkarakter
Pendidikan Berkarakter
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Analisis kerusakan ekosistem
Analisis kerusakan ekosistemAnalisis kerusakan ekosistem
Analisis kerusakan ekosistem
 
Seni budaya
Seni budayaSeni budaya
Seni budaya
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 

Dernier

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 

Dernier (20)

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 

Reduplikasi

  • 2. Reduplikasi adalah proses morfemis yang mengulang bentuk dasar, baik secara keseluruhan, secara sebagian (parsial) maupun dengan perubahan bunyi Apakah Reduplikasi itu?
  • 3. Jenis-Jenis Reduplikasi Fonologis Sintaksis Semantis Morfologis Dasar Nomina Dasar Verba Dasar Adjektifa Kelas Tertutup
  • 4. REDUPLIKASI FONOLOGIS Reduplikasi Fonologi adalah pengulangan yang tidak terjadi perubahan makna, karena pengulangannya hanya bersifat fonologis.
  • 5. Contohnya… Sebuah kata yang bunyi kedua suku katanya sama. Contoh : Kuku, dada, cincin, pipi dan sisi Bentuk ulang yang diulang secara utuh Contoh : Foya-foya, tubi-tubi, sema-sema, anai-anai, dan ani-ani Bentuk yang juga bentuk ulang dan dasar yang diulang pun jelas ada. Hasil reduplikasinya hanya menghasilkan makna leksikal Contoh : Laba-laba, kupu-kupu, paru-paru,onde-onde, dan rama-rama Bentuk yang tidak diketahui mana yang menjadi bentuk dasar pengulangnya. Bermakna leksikal. Contoh : Mondar-mandir, luntang-lantung, dan sebagainya
  • 6. REDUPLIKASISINTAKSIS Proses pengulangan terhadap sebuah dasar yang berupa akar, tetapi menghasilkan satuan bahasa yang statusnya lebih tinggi dari pada sebuah kata.
  • 7. Contohnya… Kridalaksana (1989) menyebutnya sebuah ‘ulangan kata’, bukan ‘kata ulang’. contoh: -suaminya benar benar jantan Bentuk-bentuk kedua unsurnya memiliki potensi untuk dipisahkan. Contoh: -panas memang panas rasa hatiku -jangan kau dekati pemuda itu, jangan Reduplikasi sintaksis dilakukan terhadap sejumlah kata ganti orang (pronomina persona). Contoh: -Yang tidak datang ternyata dia dia juga Reduplikasi sintaksis termasuk juga yang dilakukan terhadap akar yang menyatakan waktu. Contoh : -Besok-besok kamu boleh datang kesini
  • 8. REDUPLIKASISEMANTIS Reduplikasi Semantis adalah pengulangan “makna” yang sama dari dua buah kata bersinonim. Contoh : • Ilmu Pengetahuan • Gelap gulita • Segar bugar
  • 9. REDUPLIKASI MORFOLOGIS Reduplikasi morfologis dapat terjadi pada bentuk dasar yang berupa akar, berupa bentuk berafiks, dan berupa bentuk komposisi. Prosesnya dapat berupa pengulangan utuh, pengulangan berubah bunyi, dan pengulangan sebagian.
  • 11. Pengulangan Akar Pengulangan Utuh • Meja-meja • Buku-buku • Sungguh-sungguh Pengulangan Sebagian • Luhur-luhur → leluhur • Laki-laki → lelaki Pengulangan dengan Perubahan Bunyi • Larak-lirik • Sayur-mayur Pengulangan dengan Infiks • Turun-temurun • Tali-temali
  • 12. Pengulangan Dasar Berafiks 1. Akar berafiks ber- Pada akar mula-mula diimbuhkan prefiks ber-, lalu dilakukan pengulangan sebagian dan yang diulang hanya akar saja. • Berlari-lari ( ber + lari) • Berjalan-jalan (ber + jalan) Pengulangan dilakukan serentak dengan pengimbuhan prefiks ber-. • Berhari-hari • Bermeter-meter
  • 13. 2. Akar berkonfiks ber-an Akar berkonfiks ber-an seperti pada kata berlarian dan berkejaran direduplikasikan sebagian, yaitu hanya akarnya saja. Misalnya:  Berlari-larian (dari berlarian)  Berpeluk-pelukan (dari berpelukan)
  • 14. 3. Akar berprefiks me- Ada dua macam cara. Pertama, yang bersifat progresif artinya pengulangan ke arah depan atau ke arah kanan; dan kedua yang bersifat regresif artinya pengulangan ke arah belakang atau ke arah kiri. a. Progresif: Menembak-nembak (dasar menembak) Menari-nari (dasar menari) b. Regresif: Tembak-menembak (dasar menembak) Tendang-menendang (dasar menendang)
  • 15. Akar berklofiks me-kan seperti pada kata membedakan, membesarkan dan melebihkan direduplikasikan hanya akarnya saja. Misalnya : Membeda-bedakan (dari membedakan) Membesar-besarkan (dari membesarkan) 4.Berklofiks me-kan Akar berklofiks me-i seperti pada kata menulisi dan mengurangi direduplikasikan hanya akarnya saja. Misalnya: Menulis-nulisi (dari menulisi) Mengurang-ngurangi (dari mengurangi) 5. Berklofiks me-i
  • 16. 6. Akar berprefiks pe- Akar berprefiks pe- seperti pada kata pemuda, pembina, dan pembaca direduplikasikan secara utuh. Misalnya :  Pemuda-pemuda  Pembina-pembina 7. Akar berkonfiks pe-an Akar berkonfiks pe-an seperti pada kata pembangunan dan penjelasan direduplikasikan secara utuh. Misalnya:  Pembangunan-pembangunan  Pembinaan-pembinaan Bentuk-bentuk reduplikasi itu boleh saja digunakan, tetapi tampaknya lebih baik menggunakan adverbia semua, seluruh, dan sejumlah bila ingin menyatakan plural. Misalnya :  Semua pembangunan  Seluruh pembinaan
  • 17. 8. Akar berkonfiks per-an Akar berkonfiks per-an seperti pada kata peraturan, perindustrian, dan perdebatan bila direduplikasikan haruslah secara utuh. Misalnya: Peraturan-peraturan Perindustrian-perindustrian 9. Akar bersufiks –an Akar bersufiks –an ada dua cara pereduplikasiannya. Pertama, dengan mengulang secara utuh bentuk bersufiks –an dan kedua mengulang akarnya saja yang sekaligus disertai dengan pengulangannya. a. Bangunan-bangunan Aturan-aturan b. Obat-obatan Biji-bijian Lanjutan…
  • 18. 10. Akar berprefiks se- Akar berprefiks se- ada dua macam cara reduplikasinya. Pertama, diulang secara utuh Misalnya: a. Sedikit-sedikit Sekali-sekali Kedua, hanya mengulang bentuk akarnya saja. b. Sekali-kali Sebaik-baik
  • 19. 11. Akar berprefiks ter- Akar berprefiks ter- seperti pada kata terbawa, tersenyum, dan tertawa direduplikasikan hanysa akarnya saja. Misalnya :  Terbawa-bawa  Tersenyum-senyum 12. Akar berkonfiks se-nya Akar berkonfiks se-nya seperti pada kata secepatnya, sebaiknya dan sedapatnya direduplikasikan hanya akarnya saja. Contoh :  Secepat-cepatnya  Sebaik-baiknya
  • 20. 13. Akar berkonfiks ke-an Akar berkonfiks ke-an seperti pada kata keraguan, kemurahan, dan kebiruan direduplikasikan hanya akarnya saja, sedangkan konfiks ke-an melingkupi bentuk perulangan itu. Misalnya:  Keragu-raguan  Kemerah-merahan 14. Akar berinfiks (-em-, el, er, m) Akar berinfik doreduplikasikan sekaligus dalam pengimbuhan infiks dan proses reduplikasi. Proses ini tampaknya tidak produktif. Contoh yang ada :  Tali-temali  Sinar-seminar  Getar-geletar  Patuk-pelatuk
  • 21. A. Sederajat, misalnya: Ayam itik-ayam itik Kasur bantal-kasur bantal B. Tidak sederajat, misalnya: Surat-surat kabar Rumah-rumah sakit Sebaiknya digunakan adverbia yang menyatakan plural, seperti semua, banyak, seluruh, beberapa,sejumlah, dan sebagainya. Contoh: Banyak rumah sakit Bebrapa surat kabar Reduplikasi Kompositum
  • 22. Reduplikasi Dasar Nomina 1. Dasar nomina, baik yang berupa akar, bentuk berprefiks pe-, bentuk berprefiks ke-, bentuk berkonfiks pe-an, bentuk berkonfiks per-an, bentuk berkonfiks ke-an, bentuk bersufiks –an, dan berupa gabungan kata, apabila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal banyak kalau memiliki komponen makna (+ terhitung). Misalnya:  Pemda akan menggusur rumah-rumah tanpa IMB itu.  Peraturan-peraturan daerah itu harus ditinjau lagi.  Kami tidak takut dengan ancaman-ancaman itu
  • 23. Lanjutan… 2. Dasar nomina, khususnya dalam bentuk akar, bila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘banyak dan bermacam-macam’, apabila memiliki komponen makna (+ berjenis). Dalam hal ini perulangan itu dilakukan disertai dengan pemberian sufiks –an. Misalnya:  Dulu di daerah pasar minggu banyak buah-buahan  Indonesia akan mengirimi obat-obatan ke Libanon 3.Dasar nomina, khususnya dalam bentuk dasar, bila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘banyak dengan satuan tertentu’, apabila memiliki komponene makna (+ukuran) atau (+takaran). Dalam hal ini peerulangan itu dilakukan disertai dengan pemberian prefiks ber-. Misalnya:  Kami sudah berhari-hari belum makan  Polisi telah menyita berbotol-botol miras dalam razia kemarin
  • 24. 4. Dasar nomina, khususnya dalam bentuk akar, bila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘menyerupai’ atau ‘seperti’ , apabila memiliki komponen makna (+bentuk tertentu) atau (+sifat tertentu). Dalam hal ini perulangan itu dilakukan disertai dengan pemberian sufiks –an. Misalnya:  Adik menangis minta dibelikan mobil-mobilan  Di halaman sekolah itu ada beberapa ayunan dan kuda-kudaan Selain itu, ada sejumlah bentuk reduplikasi nomina bermakna ‘menyerupai’ atau ‘seperti’ dalam bentuk utuh. Hanya datanya tidak banyak. Misalnya:  Sebelum dipukul dia sudah memasang kuda-kuda
  • 25. 5. Dasar nomina, khususnya dalam bentuk akar, bila direduplikasikan akan memiliki komponen makna (+saat). Dalam hal ini perulangan itu dilakukan dengan perulangan utuh. Misalnya:  Malam-malam begini kamu mengapa datang kesini?  Pagi-pagi sekali dia sudah berangkat kerja.
  • 26. Reduplikasi DasarVerba 1. Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘kejadian (tindakan) berulang kali’, apabila dasar itu memiliki komponen makna (+tindakan) dan (-durasi). Contoh:  Dari tadi beliau marah-marah terus  Jangan menembak-nembak sembarangan 2. Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘kejadian berintensitas’, apabila dasar itu memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ durasi). Contoh:  Kami berjalan-jalan mengelilingi kebun raya Bogor  Mereka berlari-lari di halaman sekolah
  • 27. 3. Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘berbalasan’, apabila dasar itu memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (- durasi) serta dalam bentuk berprefiks me- regresif. Contoh:  Terjadi tembak-menembak antara gerilyawan Palestina dan tentara Israel.  Kita tidak boleh salah-menyalahkan dulu. 4. Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘dilakukan tanpa tujuan (dasar)’, apabila dasar itu memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ durasi). Contoh:  Sehabis ujan kami makan-makan di restauran itu  Mari kita duduk-duduk di taman depan
  • 28. 5. Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘hal me....’, apabila dasar itu memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ durasi) serta dalam bentuk reduplikasi berprefiks me- regresif. Contoh:  Menerima pekerjaan ketik-mengetik  Dalam soal tari-menari dia memang ahlinya 6. Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘begitu (dasar)’, apabila dasar itu memiliki komponen makna (+ tindakan) dana (+ saat). Contoh:  Saya tidak sadar, tahu-tahu dia sudah berada di depanku.  Kami tidak tahu apa sebabnya, datang-datang dia marah kepada kami
  • 29. ReduplikasiDasarAjektifa 1. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan menghasilkan makna gramatikal ‘banyak yang dasar’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+ keadaan) dan (+ ukuran).Contoh:  Ikannya masih kecil-kecil, jangan ditangkap dulu.  Murid-murid di sekolah itu memang nakal-nakal. 2. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan menghasilkan makna gramatikal ‘se (dasar) mungkin’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+ keadaan) dan (+ ukuran). Contoh :  Bukalah jendela itu lebar-lebar.  Buang jauh-jauh pikiran seperti itu
  • 30. 3. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan menghasilkan makna gramatikal ‘hanya yang (dasar)’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+ keadaan) dan (+ukuran).Contoh:  Ambil yang baik-baik, tinggalkan yang buruk-buruk  Kumpulkan buah itu yang besar-besar saja 4. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan menghasilkan makna gramatikal ‘sedikit bersifat (dasar)’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+ keadaan) dan (+warna). Contoh:  Dari jauh air laut tampak kebiru-biruan  Warna bajunya putih kehijau-hijauan
  • 31. 5. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan menghasilkan makna gramatikal ‘meskipun (dasar)’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+ keadaan) dan (+ sikap).  Jauh-jauh saya datang, tetapi orangnya tidak ada  Kecil-kecil berani dia melawan preman itu 6. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan menghasilkan makna gramatikal ‘sama (dasar) dengan’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+ keadaan) dan (+ ukuran).Contoh:  Truk sebesar-besar gajah merusak jalan lingkungan di daerah kami  Sepandai-pandai tupai melompat adakalanya jatuh juga
  • 32. 7. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan menghasilkan makna graamatikal ‘intensitas’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+keadaan) dan (+ukuran). Contoh:  Kamu jangan membesar-besarkan masalah sepele ini.  Tidak baik kita mengecil-ngecilkan arti perjuangan mereka
  • 33. Reduplikasi Dasar Kelas Tertutup  Reduplikasi Dasar Adverbia Negasi Kosakata adverbia negasi adalah bukan, tidak, tak dan tiada.Yang terlibat dalam proses reduplikasi hanyalah bukan dan tidak, bentuk tak dan tiada tidak.  Reduplikasi Dasar Adverbia Larangan Kosakata adverbia larangan adalah jangan dan tidak boleh.Yang berkenaan dengan reduplikasi hanyalah akar jangan.  Reduplikasi Dasar Adverbia Kala Kosakata adverbia kala adalah kata-kata sudah dan telah untuk menyatakan kala lampau; sedang, tengah, dan lagi tuntuk menyatakan kala kini; akan dan mau untuk menyatakan kala yang akan datang. Sebagai adverbia kala yang terlibat dalam proses reduplikasi sudah dan akan.
  • 34.  Reduplikasi Dasar Adverbia Keharusan Kosakata adverbia keharusan adalah barangkali, kali dan mungkin yang menyatakan kemungkinan; mesti, harus dan wajib yang menyatakan keinginan; dan boleh yang menyatakan kebolehan. Sebagai adverbia keharusan yang terlibat dalam reduplikasi hanyalah kali, mau dan boleh.  Reduplikasi Dasar Adverbia Jumlah Kosakata adverbia jumlah adalah banyak, sedikit, lebih, kurang, dan cukup.  Reduplikasi Dasar AdverbiaTaraf Kosakata adverbia taraf adalah agak, sangat, amat, sekali, sedang, kurang dan paling.Yang terlibat dalam proses reduplikasi hanyalah agak dan paling.  Reduplikasi Dasar Adverbia Frekuensi Kosakata adverbia frekuensi adalah sekali, jarang, sering, dan lagi. Semuanya terlibat dalam proses reduplikasi.
  • 35.  Reduplikasi Dasar Adverbia Tanya Kosakata adverbia tanya adalah apa, siapa, berapa, mana, kenapa, mengapa dan bagaimana.  Reduplikasi Dasar Pronomina Pesona Kosakata pronomina pesona adalah saya dan aku sebagai orang pertama tunggal; kami sebagai orang pertama jamak ekslusif ; kita sebagai orang pertama jamak inklusif; kamu, engkau, dan anda sebagai orang kedua tunggal; kalian dan kamu sekalian sebagai orang kedua jamak; dia, ia dan beliau sebagai orang ketiga tunggal; dan mereka sebagai orang ketiga jamak. Semuanya terlibat dalam proses reduplikasi. Makna reduplikasi pada bentuk dasar dari pronomina pesona adalah menyatakan penegasan, bukanmenyatakan makna jamak, sehingga penggunaan kata kami-kami, kita-kita, dan mereka- mereka adalah berterima.
  • 36.  Reduplikasi Dasar Pronomina Demonstratifa Kosakata pronomina demonstratifa adalah ini, itu, begini, dan begitu. Keempat kata ini terlibat dalam proses reduplikasi.  Reduplikasi Dasar Numeralia Kosakata numeralia yang terlibat dalam proses reduplikasi adalah nama- nama bilangan bulat satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, Sembilan, sepuluh, sebelas, ………., seratus, seribu.juga bilangan seperti sepertiga, setengah, seperempat, dan sebagimya.  Reduplikasi Dasar Konjungsi Koordinatif Kosakata konjungsi koordinatif adalah yang menyatakan ‘gabungan’; serta menyatakan ‘kesertaan’; tetapi, namun dan melainkan yang menyatakan ‘kebalikan’; bahkan dan malah (an) yang menyatakan ‘penguatan’; kemudian, setel;ah, sesudah, dan lalu yang menyatakan ‘hubungan waktu’. Semuanya tidak ada yang terlibat dalam proses reduplikasi.
  • 37.  Reduplikasi Dasar Konjungsi Subordinatif Kosakata konjungsi subordinatif adalah karena, sebab, asala, dan lantaran yang menghubungkan me yatakan ‘sebab’; kalau, jika, jikalau, andai, andaikata, dan seandainya yang menghubungkan menyatakan ‘persyaratan’ ; meski (pun), biar (pun), walau (pun), kendati (pun) yang menghubungkan menyatakan ‘batas’; dan kecuali yang menghubungkan menyatakan ‘pengecualian’. Namun, yang terlibat dalam proses reduplikasi hanyalah kalau, andai, dan sampai.