Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis reduplikasi yang terdiri dari reduplikasi fonologis, sintaksis, semantis, dan morfologis. Reduplikasi morfologis dapat terjadi pada akar, dasar berafiks, dan komposisi dengan mengulangi secara utuh, sebagian, atau dengan perubahan bunyi.
2. Reduplikasi adalah proses morfemis yang mengulang
bentuk dasar, baik secara keseluruhan, secara
sebagian (parsial) maupun dengan perubahan bunyi
Apakah Reduplikasi
itu?
5. Contohnya…
Sebuah kata yang bunyi kedua suku katanya sama.
Contoh : Kuku, dada, cincin, pipi dan sisi
Bentuk ulang yang diulang secara utuh
Contoh : Foya-foya, tubi-tubi, sema-sema, anai-anai, dan ani-ani
Bentuk yang juga bentuk ulang dan dasar yang diulang pun jelas ada. Hasil
reduplikasinya hanya menghasilkan makna leksikal
Contoh : Laba-laba, kupu-kupu, paru-paru,onde-onde, dan rama-rama
Bentuk yang tidak diketahui mana yang menjadi bentuk dasar
pengulangnya. Bermakna leksikal.
Contoh : Mondar-mandir, luntang-lantung, dan sebagainya
7. Contohnya…
Kridalaksana (1989) menyebutnya sebuah ‘ulangan kata’, bukan ‘kata
ulang’. contoh:
-suaminya benar benar jantan
Bentuk-bentuk kedua unsurnya memiliki potensi untuk dipisahkan. Contoh:
-panas memang panas rasa hatiku
-jangan kau dekati pemuda itu, jangan
Reduplikasi sintaksis dilakukan terhadap sejumlah kata ganti orang
(pronomina persona). Contoh:
-Yang tidak datang ternyata dia dia juga
Reduplikasi sintaksis termasuk juga yang dilakukan terhadap akar yang
menyatakan waktu. Contoh :
-Besok-besok kamu boleh datang kesini
9. REDUPLIKASI MORFOLOGIS
Reduplikasi morfologis dapat terjadi pada
bentuk dasar yang berupa akar, berupa
bentuk berafiks, dan berupa bentuk
komposisi. Prosesnya dapat berupa
pengulangan utuh, pengulangan berubah
bunyi, dan pengulangan sebagian.
11. Pengulangan Akar
Pengulangan Utuh
• Meja-meja
• Buku-buku
• Sungguh-sungguh
Pengulangan Sebagian
• Luhur-luhur → leluhur
• Laki-laki → lelaki
Pengulangan dengan
Perubahan Bunyi
• Larak-lirik
• Sayur-mayur
Pengulangan dengan
Infiks
• Turun-temurun
• Tali-temali
12. Pengulangan Dasar Berafiks
1. Akar berafiks ber-
Pada akar mula-mula diimbuhkan prefiks ber-, lalu
dilakukan pengulangan sebagian dan yang diulang hanya
akar saja.
• Berlari-lari ( ber + lari)
• Berjalan-jalan (ber + jalan)
Pengulangan dilakukan serentak dengan pengimbuhan
prefiks ber-.
• Berhari-hari
• Bermeter-meter
13. 2. Akar berkonfiks ber-an
Akar berkonfiks ber-an seperti pada kata
berlarian dan berkejaran direduplikasikan
sebagian, yaitu hanya akarnya saja. Misalnya:
Berlari-larian (dari berlarian)
Berpeluk-pelukan (dari berpelukan)
14. 3. Akar berprefiks me-
Ada dua macam cara. Pertama, yang bersifat progresif artinya
pengulangan ke arah depan atau ke arah kanan; dan kedua yang
bersifat regresif artinya pengulangan ke arah belakang atau ke
arah kiri.
a. Progresif: Menembak-nembak (dasar menembak)
Menari-nari (dasar menari)
b. Regresif: Tembak-menembak (dasar menembak)
Tendang-menendang (dasar menendang)
15. Akar berklofiks me-kan seperti pada kata membedakan,
membesarkan dan melebihkan direduplikasikan hanya
akarnya saja.
Misalnya :
Membeda-bedakan (dari membedakan)
Membesar-besarkan (dari membesarkan)
4.Berklofiks me-kan
Akar berklofiks me-i seperti pada kata menulisi dan
mengurangi direduplikasikan hanya akarnya saja.
Misalnya:
Menulis-nulisi (dari menulisi)
Mengurang-ngurangi (dari mengurangi)
5. Berklofiks me-i
16. 6. Akar berprefiks pe-
Akar berprefiks pe- seperti pada kata pemuda, pembina, dan
pembaca direduplikasikan secara utuh.
Misalnya :
Pemuda-pemuda
Pembina-pembina
7. Akar berkonfiks pe-an
Akar berkonfiks pe-an seperti pada kata pembangunan dan
penjelasan direduplikasikan secara utuh. Misalnya:
Pembangunan-pembangunan
Pembinaan-pembinaan
Bentuk-bentuk reduplikasi itu boleh saja digunakan, tetapi
tampaknya lebih baik menggunakan adverbia semua, seluruh, dan
sejumlah bila ingin menyatakan plural. Misalnya :
Semua pembangunan
Seluruh pembinaan
17. 8. Akar berkonfiks per-an
Akar berkonfiks per-an seperti pada kata peraturan, perindustrian, dan
perdebatan bila direduplikasikan haruslah secara utuh. Misalnya:
Peraturan-peraturan
Perindustrian-perindustrian
9. Akar bersufiks –an
Akar bersufiks –an ada dua cara pereduplikasiannya. Pertama, dengan
mengulang secara utuh bentuk bersufiks –an dan kedua mengulang
akarnya saja yang sekaligus disertai dengan pengulangannya.
a. Bangunan-bangunan
Aturan-aturan
b. Obat-obatan
Biji-bijian
Lanjutan…
18. 10. Akar berprefiks se-
Akar berprefiks se- ada dua macam cara reduplikasinya.
Pertama, diulang secara utuh Misalnya:
a. Sedikit-sedikit
Sekali-sekali
Kedua, hanya mengulang bentuk akarnya saja.
b. Sekali-kali
Sebaik-baik
19. 11. Akar berprefiks ter-
Akar berprefiks ter- seperti pada kata terbawa,
tersenyum, dan tertawa direduplikasikan hanysa akarnya
saja. Misalnya :
Terbawa-bawa
Tersenyum-senyum
12. Akar berkonfiks se-nya
Akar berkonfiks se-nya seperti pada kata secepatnya,
sebaiknya dan sedapatnya direduplikasikan hanya akarnya
saja. Contoh :
Secepat-cepatnya
Sebaik-baiknya
20. 13. Akar berkonfiks ke-an
Akar berkonfiks ke-an seperti pada kata keraguan, kemurahan, dan
kebiruan direduplikasikan hanya akarnya saja, sedangkan konfiks
ke-an melingkupi bentuk perulangan itu. Misalnya:
Keragu-raguan
Kemerah-merahan
14. Akar berinfiks (-em-, el, er, m)
Akar berinfik doreduplikasikan sekaligus dalam pengimbuhan
infiks dan proses reduplikasi. Proses ini tampaknya tidak produktif.
Contoh yang ada :
Tali-temali
Sinar-seminar
Getar-geletar
Patuk-pelatuk
21. A. Sederajat, misalnya:
Ayam itik-ayam itik
Kasur bantal-kasur bantal
B. Tidak sederajat, misalnya:
Surat-surat kabar
Rumah-rumah sakit
Sebaiknya digunakan adverbia yang menyatakan plural,
seperti semua, banyak, seluruh, beberapa,sejumlah, dan
sebagainya. Contoh:
Banyak rumah sakit
Bebrapa surat kabar
Reduplikasi Kompositum
22. Reduplikasi Dasar Nomina
1. Dasar nomina, baik yang berupa akar, bentuk berprefiks pe-,
bentuk berprefiks ke-, bentuk berkonfiks pe-an, bentuk
berkonfiks per-an, bentuk berkonfiks ke-an, bentuk bersufiks
–an, dan berupa gabungan kata, apabila direduplikasikan
akan memiliki makna gramatikal banyak kalau memiliki
komponen makna (+ terhitung). Misalnya:
Pemda akan menggusur rumah-rumah tanpa IMB itu.
Peraturan-peraturan daerah itu harus ditinjau lagi.
Kami tidak takut dengan ancaman-ancaman itu
23. Lanjutan…
2. Dasar nomina, khususnya dalam bentuk akar, bila
direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘banyak dan
bermacam-macam’, apabila memiliki komponen makna (+
berjenis). Dalam hal ini perulangan itu dilakukan disertai dengan
pemberian sufiks –an. Misalnya:
Dulu di daerah pasar minggu banyak buah-buahan
Indonesia akan mengirimi obat-obatan ke Libanon
3.Dasar nomina, khususnya dalam bentuk dasar, bila
direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘banyak
dengan satuan tertentu’, apabila memiliki komponene makna
(+ukuran) atau (+takaran). Dalam hal ini peerulangan itu
dilakukan disertai dengan pemberian prefiks ber-. Misalnya:
Kami sudah berhari-hari belum makan
Polisi telah menyita berbotol-botol miras dalam razia kemarin
24. 4. Dasar nomina, khususnya dalam bentuk akar, bila
direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal
‘menyerupai’ atau ‘seperti’ , apabila memiliki
komponen makna (+bentuk tertentu) atau (+sifat
tertentu). Dalam hal ini perulangan itu dilakukan
disertai dengan pemberian sufiks –an. Misalnya:
Adik menangis minta dibelikan mobil-mobilan
Di halaman sekolah itu ada beberapa ayunan dan
kuda-kudaan
Selain itu, ada sejumlah bentuk reduplikasi nomina
bermakna ‘menyerupai’ atau ‘seperti’ dalam bentuk
utuh. Hanya datanya tidak banyak. Misalnya:
Sebelum dipukul dia sudah memasang kuda-kuda
25. 5. Dasar nomina, khususnya dalam bentuk
akar, bila direduplikasikan akan memiliki
komponen makna (+saat). Dalam hal ini
perulangan itu dilakukan dengan perulangan
utuh. Misalnya:
Malam-malam begini kamu mengapa
datang kesini?
Pagi-pagi sekali dia sudah berangkat kerja.
26. Reduplikasi DasarVerba
1. Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki makna
gramatikal ‘kejadian (tindakan) berulang kali’, apabila dasar itu
memiliki komponen makna (+tindakan) dan (-durasi). Contoh:
Dari tadi beliau marah-marah terus
Jangan menembak-nembak sembarangan
2. Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki makna
gramatikal ‘kejadian berintensitas’, apabila dasar itu memiliki
komponen makna (+ tindakan) dan (+ durasi). Contoh:
Kami berjalan-jalan mengelilingi kebun raya Bogor
Mereka berlari-lari di halaman sekolah
27. 3. Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki
makna gramatikal ‘berbalasan’, apabila dasar itu memiliki
komponen makna (+ tindakan) dan (- durasi) serta dalam
bentuk berprefiks me- regresif. Contoh:
Terjadi tembak-menembak antara gerilyawan
Palestina dan tentara Israel.
Kita tidak boleh salah-menyalahkan dulu.
4. Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki
makna gramatikal ‘dilakukan tanpa tujuan (dasar)’,
apabila dasar itu memiliki komponen makna (+ tindakan)
dan (+ durasi). Contoh:
Sehabis ujan kami makan-makan di restauran itu
Mari kita duduk-duduk di taman depan
28. 5. Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki
makna gramatikal ‘hal me....’, apabila dasar itu memiliki
komponen makna (+ tindakan) dan (+ durasi) serta dalam
bentuk reduplikasi berprefiks me- regresif. Contoh:
Menerima pekerjaan ketik-mengetik
Dalam soal tari-menari dia memang ahlinya
6. Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki
makna gramatikal ‘begitu (dasar)’, apabila dasar itu
memiliki komponen makna (+ tindakan) dana (+ saat).
Contoh:
Saya tidak sadar, tahu-tahu dia sudah berada di
depanku.
Kami tidak tahu apa sebabnya, datang-datang dia
marah kepada kami
29. ReduplikasiDasarAjektifa
1. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan menghasilkan makna
gramatikal ‘banyak yang dasar’ jika bentuk dasar memiliki
komponen makna (+ keadaan) dan (+ ukuran).Contoh:
Ikannya masih kecil-kecil, jangan ditangkap dulu.
Murid-murid di sekolah itu memang nakal-nakal.
2. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan menghasilkan makna
gramatikal ‘se (dasar) mungkin’ jika bentuk dasar memiliki
komponen makna (+ keadaan) dan (+ ukuran). Contoh :
Bukalah jendela itu lebar-lebar.
Buang jauh-jauh pikiran seperti itu
30. 3. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan
menghasilkan makna gramatikal ‘hanya yang (dasar)’
jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+
keadaan) dan (+ukuran).Contoh:
Ambil yang baik-baik, tinggalkan yang buruk-buruk
Kumpulkan buah itu yang besar-besar saja
4. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan
menghasilkan makna gramatikal ‘sedikit bersifat
(dasar)’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna
(+ keadaan) dan (+warna). Contoh:
Dari jauh air laut tampak kebiru-biruan
Warna bajunya putih kehijau-hijauan
31. 5. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan
menghasilkan makna gramatikal ‘meskipun (dasar)’ jika
bentuk dasar memiliki komponen makna (+ keadaan)
dan (+ sikap).
Jauh-jauh saya datang, tetapi orangnya tidak ada
Kecil-kecil berani dia melawan preman itu
6. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan
menghasilkan makna gramatikal ‘sama (dasar) dengan’
jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+
keadaan) dan (+ ukuran).Contoh:
Truk sebesar-besar gajah merusak jalan lingkungan di
daerah kami
Sepandai-pandai tupai melompat adakalanya jatuh
juga
32. 7. Dasar ajektifa bila direduplikasikan akan
menghasilkan makna graamatikal ‘intensitas’
jika bentuk dasar memiliki komponen makna
(+keadaan) dan (+ukuran). Contoh:
Kamu jangan membesar-besarkan masalah
sepele ini.
Tidak baik kita mengecil-ngecilkan arti
perjuangan mereka
33. Reduplikasi Dasar Kelas Tertutup
Reduplikasi Dasar Adverbia Negasi
Kosakata adverbia negasi adalah bukan, tidak, tak dan tiada.Yang
terlibat dalam proses reduplikasi hanyalah bukan dan tidak, bentuk
tak dan tiada tidak.
Reduplikasi Dasar Adverbia Larangan
Kosakata adverbia larangan adalah jangan dan tidak boleh.Yang
berkenaan dengan reduplikasi hanyalah akar jangan.
Reduplikasi Dasar Adverbia Kala
Kosakata adverbia kala adalah kata-kata sudah dan telah untuk
menyatakan kala lampau; sedang, tengah, dan lagi tuntuk
menyatakan kala kini; akan dan mau untuk menyatakan kala yang
akan datang. Sebagai adverbia kala yang terlibat dalam proses
reduplikasi sudah dan akan.
34. Reduplikasi Dasar Adverbia Keharusan
Kosakata adverbia keharusan adalah barangkali, kali dan mungkin yang
menyatakan kemungkinan; mesti, harus dan wajib yang menyatakan
keinginan; dan boleh yang menyatakan kebolehan. Sebagai adverbia
keharusan yang terlibat dalam reduplikasi hanyalah kali, mau dan boleh.
Reduplikasi Dasar Adverbia Jumlah
Kosakata adverbia jumlah adalah banyak, sedikit, lebih, kurang, dan
cukup.
Reduplikasi Dasar AdverbiaTaraf
Kosakata adverbia taraf adalah agak, sangat, amat, sekali, sedang,
kurang dan paling.Yang terlibat dalam proses reduplikasi hanyalah agak
dan paling.
Reduplikasi Dasar Adverbia Frekuensi
Kosakata adverbia frekuensi adalah sekali, jarang, sering, dan lagi.
Semuanya terlibat dalam proses reduplikasi.
35. Reduplikasi Dasar Adverbia Tanya
Kosakata adverbia tanya adalah apa, siapa, berapa, mana, kenapa,
mengapa dan bagaimana.
Reduplikasi Dasar Pronomina Pesona
Kosakata pronomina pesona adalah saya dan aku sebagai orang
pertama tunggal; kami sebagai orang pertama jamak ekslusif ;
kita sebagai orang pertama jamak inklusif; kamu, engkau, dan
anda sebagai orang kedua tunggal; kalian dan kamu sekalian
sebagai orang kedua jamak; dia, ia dan beliau sebagai orang
ketiga tunggal; dan mereka sebagai orang ketiga jamak.
Semuanya terlibat dalam proses reduplikasi.
Makna reduplikasi pada bentuk dasar dari pronomina pesona
adalah menyatakan penegasan, bukanmenyatakan makna jamak,
sehingga penggunaan kata kami-kami, kita-kita, dan mereka-
mereka adalah berterima.
36. Reduplikasi Dasar Pronomina Demonstratifa
Kosakata pronomina demonstratifa adalah ini, itu, begini, dan begitu.
Keempat kata ini terlibat dalam proses reduplikasi.
Reduplikasi Dasar Numeralia
Kosakata numeralia yang terlibat dalam proses reduplikasi adalah nama-
nama bilangan bulat satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan,
Sembilan, sepuluh, sebelas, ………., seratus, seribu.juga bilangan seperti
sepertiga, setengah, seperempat, dan sebagimya.
Reduplikasi Dasar Konjungsi Koordinatif
Kosakata konjungsi koordinatif adalah yang menyatakan ‘gabungan’;
serta menyatakan ‘kesertaan’; tetapi, namun dan melainkan yang
menyatakan ‘kebalikan’; bahkan dan malah (an) yang menyatakan
‘penguatan’; kemudian, setel;ah, sesudah, dan lalu yang menyatakan
‘hubungan waktu’. Semuanya tidak ada yang terlibat dalam proses
reduplikasi.
37. Reduplikasi Dasar Konjungsi Subordinatif
Kosakata konjungsi subordinatif adalah karena,
sebab, asala, dan lantaran yang
menghubungkan me yatakan ‘sebab’; kalau,
jika, jikalau, andai, andaikata, dan seandainya
yang menghubungkan menyatakan
‘persyaratan’ ; meski (pun), biar (pun), walau
(pun), kendati (pun) yang menghubungkan
menyatakan ‘batas’; dan kecuali yang
menghubungkan menyatakan ‘pengecualian’.
Namun, yang terlibat dalam proses reduplikasi
hanyalah kalau, andai, dan sampai.