SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  80
Télécharger pour lire hors ligne
Manajemen Logistik di
Sektor Konstruksi
Togar M. Simatupang
Institut Teknologi Bandung
Disampaikan pada Kegiatan Bimbingan Teknis Manajemen Logistik
Diselenggarakan oleh Sekretaris Daerah, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat
Di Mamuju tertanggal 28-29 April 2016
Kilasan
1. Agenda Konstruksi Indonesia 2030
2. Manajemen Logistik dan Rantai Pasokan
Konstruksi
3. Manajemen Logistik Ramping
4. Pusat Konsolidasi Konstruksi
5. Manajemen Risiko Rantai Pasokan
6. Penutup
2
Agenda Konstruksi Indonesia 2030
3
Agenda Konstruksi Indonesia 2030
1. Penggunaan atau pemanfaatan kembali bangunan-bangunan yang telah
ada.
2. Perancangan konstruksi yang tertujuan untuk mengurangi limbah yang
ditimbulkannya.
3. Penerapan konstruksi ramping (lean construction)
4. Pelaksanaan konstruksi dengan meminimalkan konsumsi energi.
5. Penggunaan bangunan dengan meminimalkan konsumsi energi.
6. Pengurangan polusi.
7. Mempertimbangkan aspek lingkungan pada tahap pengadaan material
sampai dengan tahap konstruksi.
8. Penggunaan air secara bijaksana.
9. Mempertimbangkan dampak proses konstruksi berkelanjutan sebagai
salah satu aspek dalam peningkatan kinerja.
4
Konstruksi Berkelanjutan
• Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan diterapkan pada
siklus konstruksi secara penuh:
– dari ekstraksi,
– pengolahan bahan baku,
– perencanaan,
– desain,
– konstruksi bangunan dan infrastruktur, hingga
– pembongkaran dan pengelolaan sisa bahan buangan.
• Suatu proses menyeluruh yang bertujuan memulihkan,
menjaga keharmonisan antara lingkungan alami dan buatan
seraya menciptakan pemukiman yang meneguhkan martabat
manusia dan mendorong pemerataan ekonomi.
Sumber: Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau : Panduan Pelatihan untuk Bantuan Kemanusiaan dapat diunduh
pada http://green-recovery.org/download/bahasa-indonesia 5
Apa yang dibutuhkan untuk mendukung Konstruksi
Berkelanjutan?
Teknis
Lingkungan
5 pilar Konstruksi Berkelanjutan
Ekonomi
Kelembagaan
Sosial
Konstruksi Berkelanjutan
Sumber: Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau : Panduan Pelatihan untuk Bantuan Kemanusiaan dapat diunduh
pada http://green-recovery.org/download/bahasa-indonesia 6
Enam Prinsip Konstruksi Berkelanjutan
1. Meminimalkan konsumsi sumberdaya.
2. Maksimalkan pemanfaatan kembali (re-use)
sumberdaya.
3. Menggunakan sumberdaya yang terbarukan
(renewable) dan didaur ulang (re-cycleable).
4. Melestarikan lingkungan alam.
5. Menciptakan lingkungan yang sehat dan tidak
berbahaya.
6. Menjadikan kualitas sebagai tujuan dalam
membangun.
7
Bagaimana pengaruh tantangan-tantangan ini
terhadap konstruksi yang berkelanjutan?
• Kurangnya pemahaman tentang dampak ekologis
dari kegiatan konstruksi
• Analisis lingkungan awal yang lamban
• Digunakannya bahan-bahan berbahaya
• Kepentingan tertentu yang tidak memprioritaskan
konstruksi berkelanjutan
• Mengabaikan masyarakat lokal
• Perencanaan yang buruk oleh pengelola proyek
• Tantangan lain?
8
Konsep “Tongkat Hijau”
Lebih
berkelanjutan
Pengarahan
Perancangan
Info
produksi
Kegiatan
tender
Pilihan
lokasi Serah terima
dan O + M
Klien Tim Perancang Kontraktor
Penduduk
yang
terdampak
“Tongkat estafet hijau bisa saja terjatuh pada tahap kunci dalam proses ini … Apabila
telah terjatuh, akan sulit untuk mengambilnya dan memperoleh kembali yang sudah
hilang.” Howard Liddell
Kurang
berkelanjutan
Detail
Perancangan
9
Menjemput Tongkat Estafet
• Pengalaman apa yang Anda miliki saat tongkat estafet
terjatuh? Kapan & bagaimana?
• Alasan apa saja (pada berbagai tahap konstruksi) yang
membuat tongkat estafet pemangku kepentingan
terjatuh?
• Bagaimana cara kita menjemput tongkat estafet
tersebut? Atau menjaga agar tidak terjatuh? Tindakan
apa yang perlu dilakukan pada berbagai tahapan
konstruksi yang mesti ditempuh para pemangku
kepentingan?
Sumber: Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau : Panduan Pelatihan untuk Bantuan Kemanusiaan dapat diunduh
pada http://green-recovery.org/download/bahasa-indonesia 10
Strategi Pelaksanaan Konstruksi
Berkelanjutan
• Bangunan hijau (green building) yang merupakan kombinasi tata
ruang, perancangan bangunan, proses konstruksi yang dapat
mengurangi dampak negatif pada lingkungan sekitarnya.
• Desain berkelanjutan (sustainable design) yang merupakan langkah
awal dan paling menentukan dalam menciptakan spesifikasi untuk
konstruksi yang berkelanjutan.
• Asesmen lingkungan (environmental assessment) sebagai alat untuk
mengkaji dan meningkatkan kinerja atau rancangan terhadap
lingkungannya.
• Biaya daur hidup (lifecycle cost) dan asesmen daur hidup (lifecycle
assessment) merupakan alat untuk menilai sejauh mana dampak
ekonomi dan juga lingkungan dari suatu rancangan dan pelaksanaan
konstruksi.
• Standar yang merupakan spesifikasi untuk perusahaan menerapkan
pengelolaan lingkungan yang baik, seperti ISO 14000.
11
Konstruksi Hijau
• Konstruksi hijau adalah suatu pelaksanaan dan
pengaturan proyek konstruksi sesuai dengan
dokumen kontrak untuk meminimalkan
pengaruh proses konstruksi terhadap
lingkungan.
• Konstruksi hijau adalah proses dalam
merealisasikan bangunan fisik konstruksi
dengan mengedepankan prinsip-prinsip
ramah lingkungan.
12
Prinsip Ramah Lingkungan
• Menggunakan bahan baku alam
• Menciptakan sistem yang menggunakan
sebanyak mungkin energi terbaharukan.
• Menghasilkan sisa material, potongan,
sampah yang dapat digunakan sebagai bahan
produksi bahan baru.
• Meningkatkan penyesuaian fungsional dan
keanekaragaman biologis.
13
Dampak Pemilihan Bahan
Manajer proyek harus mempertimbangkan potensi dampak di setiap tahap
Ekstraksi, penambangan, pengambilan dari alam
Pengolahan dan produksi
Transportasi & distribusi
Pengemasan
Pembangunan
Pembuangan
Dampak lingkungan?
Dampak lingkungan?
Dampak lingkungan?
Dampak lingkungan?
Dampak lingkungan?
Dampak lingkungan?
Sumber: Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau : Panduan Pelatihan untuk Bantuan Kemanusiaan dapat diunduh
pada http://green-recovery.org/download/bahasa-indonesia
14
Kriteria Bangunan Hijau
• Tepat guna lahan
• Efisiensi dan konservasi energi
• Konservasi air
• Sumber dan siklus material
• Kualitas udara dan kenyamanan ruangan
• Manajemen lingkungan bangunan
15
Perancangan:
yang Berhasil dan yang Gagal
Usulan tempat penampungan ini dikatakan
ramah lingkungan, tidak beracun, dan dapat
dibuat dengan mudah dan segera di lokasi
bencana. SAYANGNYA, penampungan
semacam ini tidak memenuhi kebutuhan dasar
manusia.
Sekolah yang dibangun di Maladewa
pasca-tsunami
http://www.iaacblog.com/AAC2007-finalists/wp-
content/uploads/2008/02/42cdb3panel3_1.jpg
Sumber: Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau : Panduan Pelatihan untuk Bantuan Kemanusiaan dapat diunduh
pada http://green-recovery.org/download/bahasa-indonesia
16
Tahap Eksekusi Proyek Bangunan Hijau
Menetapkan
prioritas
proyek green
building
Pemilihan
tim proyek
Menerapkan
proses
perencanaan
terintegrasi
Mendapat
masukan
dari berbagai
pihak
Menetapkan
desain yang
akan
digunakan
Pelaksanaan
proses
konstruksi
Serah terima
kepada
pemilik
17
Perencanaan Desain Konstruksi Operasi Keberlanjutan
Data
Legal
Data Geospasial
Code Compliance Checking
Analisis
Teknik
Computer
Aided
Facility
Management
Invoicing/P
ayment
Computerized
Maintenance
Management
System (CMMS)
Manajemen Informasi Bangunan (Building Information Management)
Product
Selection
Fabrication
Pemesanan/
Pengantaran
Project photos courtesy of Dennis R. Shelden, Ph.D., Chief Technology Officer, Gehry Technologies. The picture is of the Disney
Conference Hall, designed by Frank Gehry.
18
Proses Bisnis Praktik Terbaik
Simulations
-Comfort
-Ventilation,heating
-Life cycle cost
-Light, sound
-Insulation
-Fire, usage
-Environment
-Life time predictions
Specifications
-Specification sheets
-Classification standards
-Estimates, accounting
Building Information
Model
Briefing
-Functional req.
-Estimates
-Conditions
-Requirements
Knowledge databases
-Best practise knowledge
-Own practice
Laws and regulations
-Building regulations
-Building specifications
CAD software
-Drawings, calculations
-Architect, engineer,…
VRML
-Visualisation, 3D models
Procurement
-Product databases
-Price databases
Facility
management
-Letting, sale, operations
-Maintenance
-Guaranties
Demolition, refurbishment
-Rebuild
-Demolition
-Restoration
Construction management
-Scheduling
-Logistics, 4D
Sumber: Deke Smith (2008), "Expanding roadmap opportunities", Annual Tech Conference
and Showcase, New Orleans, 31 March-2 April.
19
Studi Kasus
• Sisi selatan lokasi pembangunan perumahan
yang dijalankan suatu LSM (lokasi kosong yang
menjadi tujuan relokasi 2.000 keluarga yang
rumahnya hancur akibat angin topan) terletak
sekitar 300 m dari lahan berawa. Lokasi ini
juga merupakan lokasi dimana masyarakat
tersebut mencari ikan.
• Adakah rekomendasi praktik konstruksi yang
lebih baik? Apa alasannya?
Sumber: Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau : Panduan Pelatihan untuk Bantuan Kemanusiaan dapat diunduh
pada http://green-recovery.org/download/bahasa-indonesia 20
Diskusi
• Jenis bahan bangunan apa saja yang dibutuhkan?
Sumber-sumber apa yang Anda usulkan untuk
mendapatkannya?
• Bagaimana pengaruh isu energi dan iklim terhadap
perancangan proyek?
• Bahan buangan apa yang mungkin dihasilkan? Di mana
Anda membuangnya dan bagaimana caranya?
• Polusi apa saja yang mungkin ditimbulkan? Bagaimana
meminimalkan hal ini?
• Isu spesifik apa saja yang perlu dilaksanakan terkait
perlindungan lokasi?
Sumber: Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau : Panduan Pelatihan untuk Bantuan Kemanusiaan dapat diunduh
pada http://green-recovery.org/download/bahasa-indonesia 21
Manajemen Logistik dan Rantai
Pasokan Konstruksi
22
Pengertian Manajemen Proyek
Konstuksi
• Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan
fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian) secara sistimatis pada suatu proyek dengan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal.
• Manajemen proyek konstruksi adalah suatu cara (metode)
untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan
(infrastruktur) yang dibatasi oleh waktu dengan menggunakan
sumber daya yang ada secara efektif melalui tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan.
23
Fungsi Manajemen Konstruksi
• Sebagai Quality Control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan
dan pelaksanaan
• Sebagai sistem informasi yang baik untuk menganalisis performa di
lapangan
• Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti
dan mengatasi kendala terbatasnya waktu pelaksanaan
• Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai, hal itu
dilakukan dengan opname (laporan) harian, mingguan, dan bulanan
• Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan pengambilan keputusan terhadap
masalah-masalah yang terjadi di lapangan
24
Persoalan Manajemen Proyek
Konstruksi
• Pihak-pihak yang terlibat dalam proses konstruksi secara tidak langsung
akan membentuk rantai pasok yang kompleks.
• Rantai pasok konstruksi merupakan hubungan berbagai pihak dalam suatu
rangkaian proses konstruksi yang menghasilkan produk konstruksi.
• Keterlibatan berbagai pihak pada proses pelaksanaan konstruksi
mengakibatkan seringkali ditemukan ketidakefisienan dan permasalahan
di setiap tahapan proses konstruksi.
• Ketidakefisienan tersebut antara lain:
– Biaya konstruksi yang kian waktu kian meningkat dan melebihi anggaran,
– Durasi pelaksanaan konstruksi yang melebihi waktu yang ditargetkan,
– Kualitas konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta.
• Pengelolaan rantai pasokan konstruksi yang kurang baik cenderung
memiliki potensi untuk meningkatkan biaya proyek hingga 10%.
25
Manajemen Rantai Pasokan
• Rantai pasokan adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan
barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya.
• Rantai ini merupakan jejaring dari berbagai organisasi yang saling
berhubungan dengan tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin
menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang tersebut.
• Rantai pasok dapat dikatakan sebagai jaringan logistik, dengan pemain
utama adalah: Pemasok, Pabrikan, Distributor, Pengecer, Kontraktor, Pelanggan
• Manajemen rantai pasokan konstruksi adalah kegiatan mengatur,
mengkoordinasikan, dan mengintegrasikan aliran material dengan aliran
informasi di antara seluruh pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi.
• Filosofi Manajemen Rantai Pasokan
– Mengelola pasokan barang sejak dari sumber bahan mentah sampai
pelanggan sebagai satu kesatuan yang terpadu dan bukan mengelola pasokan
barang sebagai suatu seri dari kegiatan-kegiatan yang terpisah-pisah.
26
Definisi Logistik
• Logistik – proses perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian aliran yang efisien dan efektif dari
barang atau jasa dan informasi terkait mulai dari
titik asal sampai titik penggunaan untuk
memenuhi keperluan pelanggan
» Council of Logistics Management
• Ciri-ciri Logistik:
– Aliran: barang dan informasi (energi, orang, uang, dll.)
– Unsur: gudang, transportasi, dan persediaan
– Inti: menambah kegunaan waktu dan tempat
Sumber: http://www.logisticsworld.com/logistics.htm
27
Pengolahan pesanan
dan Layanan
Pelanggan
Persediaan
Transportasi
Jaringan
Fasilitas
Gudang,
Penanganan material,
Pengemasan
Fungsi Lainnya:
• Pembelian
• Perencanaan
produksi
• Peramalan
permintaan
• Pentarifan
• Barang kembali
• Sisa, skrap, sampah
Fungsi Logistik
28
Konseptual Rantai Pasokan Konstruksi
Desainer
Kontraktor
Pemilik
Kegiatan situs
proyek dan diagram
ketergantungan
Vendor Vendor Vendor
Vendor Vendor
Vendor
Vendor Vendor Vendor
29
Persamaan dan Perbedaan Manajemen Logistik
dan Manajemen Rantai Pasokan
• Persamaan:
1. Keduanya menyangkut pengelolaan arus barang atau jasa.
2. Keduanya menyangkut pengelolaan mengenai pembelian,
pergerakan, penyimpanan, pengangkutan, administrasi dan
penyaluran barang.
3. Keduanya menyangkut usaha untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pengelolaan barang.
• Perbedaan:
MANAJEMEN LOGISTIK MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
Mengutamakan pengelolaan, termasuk arus
barang dalam perusahaan
Mengutamakan arus barang antar perusahaan,
dari hulu sampai hilir
Berorientasi pada perencanaan dan kerangka
kerja yang menghasilkan rencana tunggal arus
barang dan informasi di seluruh perusahaan
Mengusahakan hubungan dan koordinasi antar
proses dari perusahaan-perusahaan lain dalam
lini bisnis, mulai dari pemasok sampai ke
pelanggan
30
Karakteristik dari Rantai Pasok Konstruksi
• Karakteristik produknya unik, yaitu produk konstruksi bangunan pada
umumnya dibuat berdasarkan permintaan tertentu (custom made
product).
• Dilakukan oleh organisasi yang bersifat sementara (temporary
organization). Suatu rangkaian MRP yang terbentuk yang menghasilkan
produk konstruksi akan berakhir ketika selesai masa produksi.
• Produknya terikat pada tempat tertentu, sehingga proses produksinya
berlangsung di situ konstruksi (in site production). Hal ini juga memberikan
kontribusi terhadap keunikan produk konstruksi, karena pada proyek yang
sama, baik kondisi fisik (kondisi tanah, pengaruh cuaca, dll.) maupun non
fisik (regulasi yang berlaku, kondisi lalu lintas, dll.) yang mempengaruhinya
tidak akan pernah sama.
• Terjadinya produksi di dalam situ konstruksi (in site production) dan
pabrikasi di luar situ, telah membagi dua batasan proses yang terjadi
dalam produksi konstruksi.
• Diproduksi dalam lingkungan alam yang tidak terkendali, sehingga
terdapat ketidakpastian yang tinggi dalam konstruksi.
31
Pemilik
Peralatan
Pemasok
Material
Kontraktor
Pondasi
Kontraktor
Umum
Elektrik dan
Mekanik
Kontraktor
Utama
Investor
Pengguna
Jasa (owner)
Own,
Rent,
Lease
Rantai pasok konstruksi mencakup koordinasi semua bagian dari pemasok,
kontraktor, dan pengguna jasa, baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam mencapai tujuan proyek.
Sumber: APPAKSI (2012)
Rantai Pasok Konstruksi
Bangunan Gedung, Jembatan, dan Pondasi
32
Aliran Informasi Rantai Pasokan
• Aliran informasi rantai pasok adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi kinerja kontraktor.
• Pengelolaan aliran informasi rantai pasok konstruksi
merupakan strategi utama untuk mengurangi permasalahan
dalam proses pelaksanaan proyek.
• Aliran informasi yang baik akan meningkatkan kinerja
pemasok yang akan meningkatkan proses kelancaran
pekerjaan di lapangan.
33
Aliran Material Rantai
• Material konstruksi merupakan komponen biaya utama dalam proyek
konstruksi. Hampir 60% dari biaya proyek konstruksi terdiri dari biaya
material atau bahan.
• Efisiensi pemanfaatan dan pengelolaan aliran material rantai pasok
merupakan faktor penting untuk meningkatkan keuntungan perusahaan
dan dapat menghindari keterlambatan proyek konstruksi.
• Akibat perencanaan dan pengendalian aliran material yang tidak tepat
akan berpengaruh sangat besar terhadap biaya proyek, waktu, dan
kualitas.
• Perencanaan dan pengendalian aliran material yang baik akan
meningkatkan produktivitas, keuntungan, dan mendukung penyelesaian
proyek konstruksi tepat waktu.
34
Aliran Finansial Rantai Pasok
• Tingkat frekuensi pembayaran mempengaruhi kelancaran arus dana
proyek serta mempengaruhi kelancaran proses pelaksanaan
konstruksi.
• Adanya keterlambatan pembayaran akan mempengaruhi arus dana
proyek yang berakibat terjadinya penundaan atau keterlambatan
pemesanan dan waktu pengiriman material.
• Keterlambatan penerimaan material ini akan mengakibatkan
keterlambatan proses pelaksanaan proyek di lapangan dan biaya
proyek.
• Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan akibat tertunda atau
terlambatnya ketersediaan material, maka dibutuhkan tambahan
biaya atau modal kerja.
• Adanya tambahan modal kerja akan berakibat terjadi penurunan
keuntungan/laba proyek dan kesempatan bersaing perusahaan
menurun.
35
Pedoman Manajemen Rantai Pasokan
Konstruksi
• Fokus yang menjadi tujuan utama yang berdampak pada aktivitas di
proyek adalah pengurangan biaya dan jangka waktu penyelesaian. Yang
menjadi pertimbangannya adalah pihak kontraktor harus dapat
memastikan aliran material utama proyek dan tenaga kerja ke lapangan
untuk menghindari gangguan jadwal pekerjaan. Hal ini bisa dicapai dengan
memfokuskan pada hubungan yang baik antara lapangan dengan pemasok
langsung.
• Pihak vendor atau pemasok mengurangi biaya-biaya khususnya yang
berhubungan dengan pengangkutan, waktu antar, dan persediaan.
• Mentransfer informasi mengenai aktivitas pekerjaan dari situs ke anggota
rantai pasok pertama, sehingga akan terjadi penyelarasan kegiatan untuk
menghindari koordinasi yang kurang baik di lapangan.
• Memadukan manajemen dan meningkatkan kinerja kegiatan MRP dengan
pekerjaan di lapangan.
36
Keuntungan Penerapan Manajemen
Rantai Pasokan
• Mengurangi persediaan barang, sehingga bisa
mengurangi biaya persediaan, biaya
penyimpanan, biaya kerusakan, dan kehilangan
akibat penyimpanan.
• Menjamin kelancaran penyediaan barang karena
kerjasama yang dilakukan antara pihak
perusahaan jasa konstruksi dan vendor.
• Menjamin mutu material yang dipasok sesuai
dengan kondisi yang diinginkan dan harga yang
lebih kompetitif.
37
Rantai Pasok Konstruksi dan Sistem
Logistik Nasional
Rantai Pasok Konstruksi
Infrastruktur
Konektivitas
Logistik
Transportasi
Perdagangan
Pertumbuhan
Ongkos Transit
Ongkos Transaksi
Pemasok Produsen Penyalur Pelanggan
Ekspansi Bisnis
Dampak
Misi:
• Menjamin terpenuhinya
target konstruksi infrastrukur
• Mewujudkan efektivitas dan
efisiensi penyelenggaraan
konstruksi
• Membina industri konstruksi
berkembang dengan baik
Alasan:
 Perspektif yang lebih luas:
aktor, kebutuhan, ketidakpastian,
sebaran informasi, katalog, isu
tata niaga
 Kesempatan kerjasama
 Hambatan dan keterbatasan
implementasi
38
Struktur Pasar Logistik
Pemilik Barang
• Pedagang
• Pabrikan
Operator Logistik
• Penyedia Jasa Logistik
• Pergudangan
Pengembang Infrastruktur Logistik
• Pengembang
• Kawasan Logistik
Pendanaan Infrastruktur
• Perbankan
• PPP, APBN
39
Perkembangan Mutakhir
Rantai
Pasok
Konstuksi
Ramping
Pusat
Konsolidasi
Konstruksi
Manajemen
Risiko
Rantai
Pasokan
40
Rantai Pasok Konstruksi Ramping
41
Pemborosan
• Pemborosan pada industri konstruksi sekitar
57% sedangkan kegiatan yang memberikan
nilai tambah hanya sebesar 10%.
» Lean Construction Institute
42
Produktivitas Konstruksi
Sumber: Construction Industry Institute
43
Tujuh Jenis Muda atau Pemborosan
1. Produksi berlebih (overproduction)
2. Waktu menunggu (waiting time)
3. Transportasi yang tidak perlu (transportation)
4. Memproses secara berlebih atau memproses secara keliru (processing)
5. Persediaan berlebih (inventory)
6. Gerakan yang tidak perlu (motion)
7. Produk cacat (defect)
8. Manusia yang tidak termanfaatkan
44
Ramping
• Ramping bukan alat tetapi filosofi dan budaya
• Ramping (LEAN) adalah perjalanan untuk
memaksimalkan nilai kepada pelanggan melalui
penghilangan pemborosan.
• Pengurangan tiga jenis pemborosan yakni:
– "muda" (pekerjaan yang tidak memberi nilai tambah),
– "muri" (pekerjaan yang berlebihan), dan
– "mura" (ketidakseimbangan), dengan menemukan
masalah secara sistimatik.
45
Konstruksi Ramping
• Konstruksi Ramping adalah kombinasi dari riset operasi dan
pengembangan praktis dalam perencanaan dan konstruksi dengan adopsi
prinsip dan praktek manufaktur ramping yang diimplementasikan dalam
proses desain dan konstruksi.
• Tidak seperti proses manufaktur, konstruksi adalah proses yang berbasis
kepada proyek (needs); jadi secara alami, dunia konstruksi menganut
sistem tarik (pull system).
• Konstruksi ramping sangat mementingkan aspek perbaikan kontinu dalam
segala dimensi dari konstruksi: desain, konstruksi, aktivasi, pemeliharaan,
penyelamatan, dan pengolahan ulang.
• Pendekatan ini bertujuan untuk mengatur dan memperbaiki proses
konstruksi dengan biaya yang minim dan menghasilkan nilai yang
maksimal, dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan.
46
Konstruksi Ramping
Tujuan:
waktu tersingkat, mutu terbaik, biaya terendah, keselamatan tertinggi, dan moral tertinggi
Filosofi dan Prinsip-prinsip
Urutan dan
keserasian kerja
Standar kerja
Perencanaan
Kontinu
Laporan dan alat
ALIRAN
Aliran Kerja yang
Konsisten
•Identifikasi dan
berbagi peluang
perbaikan
•Bangun mutu
•Identifikasi dan
menghilangkan
pemborosan
•Keterbukaan
informasi,
kemajuan, dan isu-
isu
MUTU
Aliran Kerja yang
Konsisten
Pemimpin sebagai
pelatih
Tim kerja terpadu
Kekompakan kerja
MANUSIA
Kerjasama
Kolaboratif
47
Sejarah Konstruksi Ramping
• Istilah “Konstruksi Ramping” dibuat oleh
International Group for Lean Construction dalam
pertemuan pertama mereka pada tahun 1993.
• Kata “konstruksi” dalam konstruksi ramping
mengacu kepada keseluruhan industri, bukan
hanya pada saat konstruksi bangunan
berlangsung.
• Konsep ini berlaku bagi banyak pihak yang
memiliki kepentingan dalam konstruksi seperti
pemilik bangunan, arsitek, desainer, insinyur,
kontraktor, dan pemasok.
48
Alat Kontruksi Ramping
• Pemerataan Arus Nilai (Value
Stream Mapping)
• Penganggaran Nilai Sasaran
(Target Value Budgeting)
• Pemetaan proses (Process
Mapping)
• Perencanaan Tarik (Pull Planning)
• Gemba Kaizen
• Kerja standar (Standard Work)
• Lima S (Five S’s):
– Pemilahan (seiri),
– Penataan (seiton),
– Pembersihan (seiso),
– Penjagaan kondisi (seiketsu), dan
– Penyadaran (shitsuke).
• Kitting:
– kegiatan membuat kit dari komponen
dan / atau sub assemblies dan
engantarkan mereka ke stasiun kerja
dalam jumlah yang telah ditentukan
dalam wadah tertentu
• Modularisasi/ Prapabrikasi
(Modularization / Prefabrication)
49
Padanan 5S dalam Bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris
JEPANG INDONESIA INGGRIS
5S 5R 5S 5P 5K 5S
1S Seiri Ringkas Sortir Sisih Pemilahan Ketertiban Sort
2S Seiton Rapi Susun Susun Penataan Kerapihan Set in Order
3S Seiso Resik Sapu Sasap Pembersihan Kebersihan Shine
4S Seiketsu Rawat Standarisasi Sosoh Penjagaan Kelestarian Standardize
5S Shitsuke Rajin Swa-disiplin Suluh Penyadaran Kedisiplinan Sustain
50
Tantangan Konstruksi Ramping
• Purwarupa
– Proyek konstruksi adalah purwarupa yang unik
• Lingkungan
– Lingkungan lapangan tidak dapat diperkirakan – cuacam aksesm dll.
• Komunikasi
– Tim terpisah secara geografis yang menambah kerumitan untuk
berbagi informasi
• Rantai Pasok
– Proyek diselesaikan dengan keterlibatan vendor yang sering dengan
kontrak yang saling bergesekan
• Sistem/alat/pelatihan
– Masih kurangnya alat dalam memahami dan menguasai industri
konstruksi ramping
51
Strategi Sistem Pasokan Ramping
• Penggunaan alat kontrol produksi berbasis
web yang dirancang berdasarkan last
planner system (LPS).
• Adanya hubungan keterkaitan antara
bagian kontrol produksi dan manajemen
proses material di lokasi proyek.
• Penggunaan pusat logistik regional untuk
distribusi material ke lokasi proyek.
• Perencanaan harian untuk penggunaan
material.
• Pengiriman material yang telah disiapkan
di pusat logistik berdasarkan permintaan
dari lokasi proyek (sistem tarik).
• Pengelolaan material dengan
menggunakan teknik kanban. Kanban
merupakan sebuah sinyal visualisasi
berupa kartu yang mewakili sejumlah
barang atau suatu proses.
• Penetapan standarisasi material.
• Perancangan dan pengimplementasian
strategi prarakit (pre-assembly).
• Peminimalan waktu ancang (lead-time).
Waktu ancang merupakan waktu yang
dibutuhkan material untuk melawati suatu
proses aliran, yaitu mulai dari pengajuan
material sampai material tersebut ada di
lokasi dan bisa digunakan untuk pekerjaan
yang membutuhkan.
• Peningkatan tranparansi, yaitu
keterbukaan dalam proses produksi dan
penyebarluasan informasi ke semua level
pekerja.
• Hubungan jangka panjang dengan
pemasok.
• Upaya mengatasi permasalahan yang
dihadapi dalam sistem pemasok.
52
Pola Rantai Pasokan Konstruksi
Sumber: Mursadin, A. dan Sari, H.M. (2011), "Kajian sistem pasokan berbasis Lean Construction pada proyek-proyek
konstruksi di Balikpapan", Jurnal Teknologi Berkelanjutan, Vol. 1, No. 1, pp. 1-10.
53
Permasalahan Umum
Permasalahan
• Kelangkaan material semen dan
kayu,
• Keterlambatan datangnya
material besi,
• Seringnya terjadi perubahan
desain dan desain yang kurang
lengkap
• Perencanaan terhadap aliran
pekerjaan yang kurang baik
• Masalah koordinasi komunikasi
negosiasi harga dengan pemilik
• Kecacatan dalam proses produksi
Pendekatan
• Menyederhanakan bentuk
susunan sistem pasokan.
• Mengurangi variabilitas yang
terdapat pada sistem pasokan.
• Meningkatkan pemahaman
terhadap sistem pasokan.
Sumber: Mursadin, A. dan Sari, H.M. (2011), "Kajian sistem pasokan berbasis Lean Construction pada proyek-proyek
konstruksi di Balikpapan", Jurnal Teknologi Berkelanjutan, Vol. 1, No. 1, pp. 1-10.
54
Pusat Konsolidasi Konstruksi
55
Konsolidasi Konstruksi
• Ketidakpastian pasokan dan permintaan
• Keselamatan kerja
• Kemacetan
• Pemborosan
• Emisi
56
Pusat Konsolidasi
57
Setelah dan
Sebelum Pusat
Konsolidasi
Sumber: Milena Janjevic et al. (2015), “Urban freight consolidation centres – trends,
challenges, solutions”, European Cycle Logistics Conference, San Sebastian.
58
Variasi Pusat Konsolidasi
Sumber: Milena Janjevic et al. (2015), “Urban freight consolidation centres – trends,
challenges, solutions”, European Cycle Logistics Conference, San Sebastian.
59
Manfaat Konsolidasi
Pemerintah
Daerah
Bisnis Operator
Kendaraan Lebih Sedikit (khususnya pada waktu sibuk)
 Kemacetan berkurang 
 Risiko kecelakaan yang lebih kecil   
 Kebisingan yang lebih rendah  
 Emisi lebih rendah  
 Pengurangan pelanggaran lalu lintas 
 Pengurangan biaya pengantaran   
 Peningkatan efisiensi operator angkutan 
 Peningkatan keandalan pengiriman  
Keselamatan dan legal bongkar muat (di luar jalan raya)
 Pengurangan kecelakaan saat penanganan material  
 Pengurangan pencurian  
 Pengaturan dermaga bongkar muat yang lebih baik  
 Pengurangan pelanggaran ruang parkir  
Pengadaan yang bertanggung-jawab
 Hubungan masyarakat yang lebih baik, berkontribus pada program
tanggung-jawab sosial
  
 Konsumsi minyak yang lebih rendah 
60
Studi Kelayakan
61
Kelayakan Konsolidasi Konstruksi
Trip pasokan
tanpa CCC
Trip pasokan ke
CCC
Trip pengantaran
CCC
Penghematan
dengan CCC
Km
CO2(t)
Km
Trip
pasokan
CO2(t)
Km
Trim
antaran
CO2(t)
Km
CO2(t)
4 CCC
locations
33,077,91
1
25,941
21,717,03
4
12,066
506,115
293
10854762
13,582
62
Tantangan Pusat Konsolidasi
Konstruksi
• Kelayakan komersial (misalnya tidak cukup
permintaan atau pasar untuk pusat
konsolidasi).
• Biaya tambahan melakukan transit.
• Alokasi biaya dan manfaat di antara pelaku.
• Kurangnya dukungan pemangku kepentingan.
63
Manajemen Risiko Rantai Pasokan
64
Risiko Proyek Konstruksi
• Proyek konstruksi merupakan salah satu jenis
kegiatan yang memiliki resiko tinggi karena
lingkupnya yang kompleks dan berbiaya tinggi.
• Resiko yang ditanggung oleh penyedia jasa
konstruksi tidaklah kecil.
• Untuk itu manajemen risiko rantai pasok sangat
penting, termasuk juga penjaminan dan asuransi
akibat terjadinya keterlambatan pembayaran
(payment) dari Pemberi Kerja (owner) sehingga
dapat berakibat pada terhentinya suatu
pekerjaan konstruksi.
65
Risiko-risiko dalam Proyek
Konstruksi
• Penyelesaian yang gagal sesuai desain yang telah ditentukan/penetapan
waktu konstruksi
• Kegagalan untuk memperoleh gambar perencanaan, detail
perencanaan/izin dengan waktu yang tersedia.
• Kondisi tanah yang tak terduga
• Cuaca yang sangat buruk.
• Pemogokan tenaga kerja.
• Kenaikan harga yang tidak terduga untuk tenaga kerja dan bahan.
• Kecelakaan yang terjadi dilokasi yang menyebabkan luka.
• Kerusakan yang terjadi pada struktur akibat cara kerja yang jelek.
• Kejadian tidak terduga (banjir, gempa bumi, dan lain–lain)
• Klaim dari kontraktor akibat kehilangan dan biaya akibat keterlambatan
produksi karena detail desain oleh tim desain.
• Kegagalan dalam penyelesaian proyek dengan budget yang telah
ditetapkan
66
Apa itu risiko?
Manajemen Risiko
Risiko adalah segala sesuatu yang akan
menghambat organisasi dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
Sesuatu yang buruk (tidak diinginkan), baik yang
sudah diperhitungkan maupun yang belum
diperhitungkan, yang merupakan suatu akibat dari
suatu tindakan atau kegiatan.
67
Pengertian Risiko
• Potensi terjadinya suatu PERISTIWA atau
KEJADIAN baik yang DIPERKIRAKAN maupun
TIDAK DIPERKIRAKAN, yang langsung maupun
tidak langsung menimbulkan KERUGIAN
KEUANGAN maupun Non-KEUANGAN dan
atau menyebabkan organisasi memiliki
KETERBATASAN atau KENDALA dalam
mencapai TUJUAN yang telah ditetapkan.
68
Karakteristik Risiko
KejadianPenyebab Akibat
Risiko adalah Kejadian yang Tidak Pasti
Risiko = fungsi(ancaman, kerentanan, dampak)
69
Pengendalian Risiko
Kecenderungan
Dampak
- Hindari
- Kurangi
- Alihkan/transfer
- Terima
70
Tujuan dari manajemen risiko
adalah untuk mengenali risiko dalam
sebuah proyek dan mengembangkan
strategi untuk mengurangi atau bahkan
menghindarinya, dilain sisi juga harus
dicari cara untuk memaksimalkan
peluang yang ada.
Perkreditan
Treasury dan Investasi
Operasional dan Jasa
Pembiayaan Perdagangan
Pendanaan dan Instrumen Utang
TSI & SIM
Pengelolaan SDM
Risiko Inheren Agregat
Pengawasan oleh Direksi dan Manajemen Senior
Kebijakan, Prosedur dan Limit
Pengukuran, pemantauan, dan SIM Risiko
Pengendalian Intern
Sistem Pengendalian Risiko Agregat
Risiko Komposit per risiko
Peringkat Risiko Keseluruhan
Trend Risiko Komposit ***)
Keterangan :
*) H/M/L : High/Moderate/Low
**) S/A/W : Strong/Acceptable/Weak
***) N/S/T : Naik/Stabil/Turun
Risiko
Likuiditas
Risiko
Operasional
Risiko Hukum
Risiko
Reputasi
Risiko
Strategis
Risiko
Kepatuhan
Risiko
Komposit per
aktivitas
SISTEM PENGENDALIAN RISIKO **)
MATRIKS PROFIL RISIKO
Posisi Pemeriksaan Tanggal 31 Agustus 2004
AKTIVITAS FUNGSIONAL
RISIKO INHEREN *)
Risiko Kredit Risiko Pasar
71
Kondisi yang
memperlihatkan
gejala risiko
Kejadian yang
mengakibatkan
tidak tercapainya
sasaran
Faktor-faktor
yang memicu
terjadinya risiko
Penyebab mrpkn
Uncontrollable/
Controllablr
Uraian
Konsekuensi
/ akibatnya
thd Sasaran
Tindakan yang
sudah ada/
berjalan
Tingkat
keterjadian
Tingkat
konsekuensi
Tindakan
yang akan
diambil
Pihak Yang
bertanggung
jawab
Pelajari dan
evaluasi Tujuan
dan Sasaran
72
Apa nilai ISO 31000?
Nilai terpenting dari ISO 31000
terletak pada:
• perbaikan
berkesinambungan,
• praktik manajemen yang
rajin, dan
• pemantauan yang berjalan.
Komunikasi & Konsultasi
Perbaikan, Kerajinan, Pemantauan
dan
73
Mandate
and
Commitment
(4.2)
Implementing
risk
Management
(4.4)
Design of
framework
(4.3)
Continual
improvement
of the
Framework
(4.6)
Monitoring
and review
of the
Framework
(4.5)
Framework
(Clause 4)
a) Creates value
b) Integral part of
organizational
processes
c) Part of decision
making
d) Explicitly addresses
uncertainty
e) Systematic,
structured and timely
f) Based on the best
available information
g) Tailored
h) Takes human and
cultural factors into
account
i) Transparent and
inclusive
j) Dynamic, iterative and
responsive to change
k) Facilitates continual
improvement and
enhancement of the
organization
Principles
(Clause 3)
Process
(Clause 5)
Establishing
the context (5.3)
Risk treatment
(5.5)
Risk
identification
(5.4.2)
Risk analysis
(5.4.3)
Risk
evaluation
(5.4.4)
Risk assessment
(5.4)
M
o
n
i
t
o
r
i
n
g
&
r
e
v
i
e
w
(5.6)
C
o
m
u
n
i
c
a
t
i
o
n
&
c
o
n
s
u
l
t
a
t
i
o
n
5.2
ISO 31000:2009 Figure 1 – Relationship between the principles, framework and process 74
ISO 31000:2009 Proses manajemen
risiko (Klausul 5)
• Harus menjadi bagian terpadu dari
manajemen, tertanam dalam budaya, praktik,
dan disesuaikan dengan proses bisnis.
• Terdiri dari lima kegiatan:
– Komunikasi dan konsultasi;
– Penetapan konteks;
– Asesmen Risiko;
– Perlakukan Risiko; dan
– Pemantauan dan pengkajian.
75
Penanganan Risiko Rantai Pasok
Konstruksi
• Menanggung risiko (risk retention) merupakan bentuk penanganan risiko
yang mana akan ditahan atau diambil sendiri oleh suatu pihak.
• Mengurangi risiko (risk reduction) yaitu tindakan untuk mengurangi risiko
yang kemungkinan akan terjadi dengan cara:
– Pendidikan dan pelatihan bagi para tenaga kerja dalam menghadapi risiko
– Perlindungan terhadap kemungkinan kehilangan
– Perlindungan terhadap orang dan properti
• Mengalihkan risiko (risk transfer) dilakukan untuk memindahkan risiko
kepada pihak lain. Bentuk pengalihan risiko yang dimaksud adalah
asuransi dengan membayar premi.
• Menghindari risiko (risk avoidance) sama dengan menolak untuk
menerima risiko yang berarti menolak untuk menerima proyek tersebut.
76
ISO 28000 Series of Standards
ISO 28000:2007
• Specification for security management systems for the supply chain
ISO 28001:2007
• Security management systems for the supply chain -- Best practices for
implementing supply chain security, assessments and plans --
Requirements and guidance
ISO 28003:2007
• Security management systems for the supply chain -- Requirements for
bodies providing audit and certification of supply chain security
management systems
ISO 28004:2007
• Security management systems for the supply chain -- Guidelines for the
implementation of ISO 28000
77
Elements of Supply Chain Security
78
Penutup
• Manajemen logistik konstruksi adalah proses
merencanakan dan mengendalikan aliran
material, informasi, dan finansial dalam
menyelesaikan suatu proyek konstruksi.
• Manajemen rantai pasok merupakan rangkaian
logistik antar organisasi yang berbeda.
• Perkembangan manajemen rantai pasok
mencakup:
– Manajemen rantai pasok konstruksi ramping
– Pusat konsolidasi konstruksi
– Manajemen risiko rantai pasok
79
Terima Kasih
80

Contenu connexe

Tendances

Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan SaniterTata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniterinfosanitasi
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekNurul Angreliany
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANMOSES HADUN
 
Kontraktor Mengelola Proyek Konstruksi
Kontraktor Mengelola Proyek KonstruksiKontraktor Mengelola Proyek Konstruksi
Kontraktor Mengelola Proyek KonstruksiBambang Herumanta
 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1Dafa Adunt
 
Prakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses PengadaanPrakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses PengadaanOswar Mungkasa
 
Spesifikasi teknis jembatan
Spesifikasi teknis jembatanSpesifikasi teknis jembatan
Spesifikasi teknis jembatanDwie Cahyono
 
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
4 Sumber Daya Sebuah Proyek
4 Sumber Daya Sebuah Proyek4 Sumber Daya Sebuah Proyek
4 Sumber Daya Sebuah ProyekSimon Patabang
 
Soal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdf
Soal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdfSoal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdf
Soal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdfSipri Gamur
 
Manajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksiManajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksiNurul Angreliany
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatinfosanitasi
 
Sidang presentasi laporan kerja praktek
Sidang presentasi laporan kerja praktekSidang presentasi laporan kerja praktek
Sidang presentasi laporan kerja praktekAzka Napsiyana
 
Perencanaan Penjadwalan dan Pengendalian Proyek
Perencanaan Penjadwalan dan Pengendalian ProyekPerencanaan Penjadwalan dan Pengendalian Proyek
Perencanaan Penjadwalan dan Pengendalian Proyekafifsalim12
 
Bahan Paparan K3 Konstruksi.pptx
Bahan Paparan K3 Konstruksi.pptxBahan Paparan K3 Konstruksi.pptx
Bahan Paparan K3 Konstruksi.pptxSeunuddonInfras
 
Studi kelayakan proyek
Studi kelayakan proyekStudi kelayakan proyek
Studi kelayakan proyekDirman Hasan
 
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksiPihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksiNurul Angreliany
 
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan Pengujian
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan PengujianTahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan Pengujian
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan PengujianJoy Irman
 

Tendances (20)

Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan SaniterTata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyek
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
 
Kontraktor Mengelola Proyek Konstruksi
Kontraktor Mengelola Proyek KonstruksiKontraktor Mengelola Proyek Konstruksi
Kontraktor Mengelola Proyek Konstruksi
 
Analisa harga satuan jasa
Analisa harga satuan jasaAnalisa harga satuan jasa
Analisa harga satuan jasa
 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1
 
Prakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses PengadaanPrakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses Pengadaan
 
Spesifikasi teknis jembatan
Spesifikasi teknis jembatanSpesifikasi teknis jembatan
Spesifikasi teknis jembatan
 
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
 
4 Sumber Daya Sebuah Proyek
4 Sumber Daya Sebuah Proyek4 Sumber Daya Sebuah Proyek
4 Sumber Daya Sebuah Proyek
 
Soal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdf
Soal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdfSoal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdf
Soal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdf
 
Manajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksiManajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksi
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
Sidang presentasi laporan kerja praktek
Sidang presentasi laporan kerja praktekSidang presentasi laporan kerja praktek
Sidang presentasi laporan kerja praktek
 
Perencanaan Penjadwalan dan Pengendalian Proyek
Perencanaan Penjadwalan dan Pengendalian ProyekPerencanaan Penjadwalan dan Pengendalian Proyek
Perencanaan Penjadwalan dan Pengendalian Proyek
 
Bahan Paparan K3 Konstruksi.pptx
Bahan Paparan K3 Konstruksi.pptxBahan Paparan K3 Konstruksi.pptx
Bahan Paparan K3 Konstruksi.pptx
 
Studi kelayakan proyek
Studi kelayakan proyekStudi kelayakan proyek
Studi kelayakan proyek
 
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksiPihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
 
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan Pengujian
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan PengujianTahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan Pengujian
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan Pengujian
 
Pengawasan proyek
Pengawasan proyekPengawasan proyek
Pengawasan proyek
 

En vedette

101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertaintyBinus University
 
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarindaSistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarindaTogar Simatupang
 
Data duniaindustri slideshare.com
Data duniaindustri slideshare.comData duniaindustri slideshare.com
Data duniaindustri slideshare.comDunia Industri
 
Usulan tata kelola blu itb
Usulan tata kelola blu itbUsulan tata kelola blu itb
Usulan tata kelola blu itbTogar Simatupang
 
Peta jalan Sistem Logistik Ikan Nasional
Peta jalan Sistem Logistik Ikan NasionalPeta jalan Sistem Logistik Ikan Nasional
Peta jalan Sistem Logistik Ikan NasionalTogar Simatupang
 
Metodologi harmonisasi regulasi rantai pasok sapi potong
Metodologi harmonisasi regulasi rantai pasok sapi potongMetodologi harmonisasi regulasi rantai pasok sapi potong
Metodologi harmonisasi regulasi rantai pasok sapi potongTogar Simatupang
 
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistikPerencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistikTogar Simatupang
 
Collaborative value creation
Collaborative value creationCollaborative value creation
Collaborative value creationTogar Simatupang
 
Fostering Collaboration UK and Indonesian Universities
Fostering Collaboration UK and Indonesian UniversitiesFostering Collaboration UK and Indonesian Universities
Fostering Collaboration UK and Indonesian UniversitiesTogar Simatupang
 
Innovation of small medium enterprises for sustainability
Innovation of small medium enterprises for sustainabilityInnovation of small medium enterprises for sustainability
Innovation of small medium enterprises for sustainabilityTogar Simatupang
 
Industri Logistik Indonesia
Industri Logistik IndonesiaIndustri Logistik Indonesia
Industri Logistik IndonesiaTogar Simatupang
 
The role of archipelagic countries in asean logistics final
The role of archipelagic countries in asean logistics finalThe role of archipelagic countries in asean logistics final
The role of archipelagic countries in asean logistics finalTogar Simatupang
 
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...Togar Simatupang
 
Proposal penyediaan data industri
Proposal penyediaan data industriProposal penyediaan data industri
Proposal penyediaan data industriDunia Industri
 
Pengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesiaPengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesiaTogar Simatupang
 
Pengembangan industri kreatif
Pengembangan industri kreatifPengembangan industri kreatif
Pengembangan industri kreatifTogar Simatupang
 
Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012
Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012
Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012Togar Simatupang
 

En vedette (20)

ITB untuk indonesia
ITB untuk indonesiaITB untuk indonesia
ITB untuk indonesia
 
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
 
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarindaSistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
 
Strategi Rantai Pasok
Strategi Rantai PasokStrategi Rantai Pasok
Strategi Rantai Pasok
 
Data duniaindustri slideshare.com
Data duniaindustri slideshare.comData duniaindustri slideshare.com
Data duniaindustri slideshare.com
 
Usulan tata kelola blu itb
Usulan tata kelola blu itbUsulan tata kelola blu itb
Usulan tata kelola blu itb
 
Peta jalan Sistem Logistik Ikan Nasional
Peta jalan Sistem Logistik Ikan NasionalPeta jalan Sistem Logistik Ikan Nasional
Peta jalan Sistem Logistik Ikan Nasional
 
Metodologi harmonisasi regulasi rantai pasok sapi potong
Metodologi harmonisasi regulasi rantai pasok sapi potongMetodologi harmonisasi regulasi rantai pasok sapi potong
Metodologi harmonisasi regulasi rantai pasok sapi potong
 
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistikPerencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
 
Collaborative value creation
Collaborative value creationCollaborative value creation
Collaborative value creation
 
Fostering Collaboration UK and Indonesian Universities
Fostering Collaboration UK and Indonesian UniversitiesFostering Collaboration UK and Indonesian Universities
Fostering Collaboration UK and Indonesian Universities
 
Innovation of small medium enterprises for sustainability
Innovation of small medium enterprises for sustainabilityInnovation of small medium enterprises for sustainability
Innovation of small medium enterprises for sustainability
 
Industri Logistik Indonesia
Industri Logistik IndonesiaIndustri Logistik Indonesia
Industri Logistik Indonesia
 
The role of archipelagic countries in asean logistics final
The role of archipelagic countries in asean logistics finalThe role of archipelagic countries in asean logistics final
The role of archipelagic countries in asean logistics final
 
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
 
Proposal penyediaan data industri
Proposal penyediaan data industriProposal penyediaan data industri
Proposal penyediaan data industri
 
Kolaborasi Rantai Pasok
Kolaborasi Rantai PasokKolaborasi Rantai Pasok
Kolaborasi Rantai Pasok
 
Pengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesiaPengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesia
 
Pengembangan industri kreatif
Pengembangan industri kreatifPengembangan industri kreatif
Pengembangan industri kreatif
 
Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012
Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012
Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012
 

Similaire à Logistik Konstruksi

Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)
Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)
Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)Partahi Lumbangaol
 
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA (AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA fiafia6
 
Menemukan Topik Penelitian tugas akhir.pptx
Menemukan Topik Penelitian tugas akhir.pptxMenemukan Topik Penelitian tugas akhir.pptx
Menemukan Topik Penelitian tugas akhir.pptxNurAiniGamaLestari
 
Introducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptxIntroducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptxpartahilumbangaol1
 
Introducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptxIntroducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptxpartahilumbangaol1
 
Green and White Doodle Thesis Defense Presentation_20240325_110111_0000_compr...
Green and White Doodle Thesis Defense Presentation_20240325_110111_0000_compr...Green and White Doodle Thesis Defense Presentation_20240325_110111_0000_compr...
Green and White Doodle Thesis Defense Presentation_20240325_110111_0000_compr...FuadiyahSalsabilaAsr
 
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptxPERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptxSharKhan1
 
Analisis dampak lingkungan (Amdal)
Analisis dampak lingkungan (Amdal)Analisis dampak lingkungan (Amdal)
Analisis dampak lingkungan (Amdal)noussevarenna
 
Bahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkunganBahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkunganMOSES HADUN
 
Arsitektur hijau - Untuk Lingkungan yang Berkelanjutan
Arsitektur hijau - Untuk Lingkungan yang BerkelanjutanArsitektur hijau - Untuk Lingkungan yang Berkelanjutan
Arsitektur hijau - Untuk Lingkungan yang BerkelanjutanArief Budiman
 
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamPpt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamDoris Agusnita
 
Proposal Perkembangan Lampu
Proposal Perkembangan LampuProposal Perkembangan Lampu
Proposal Perkembangan LampuJulita Anggrek
 
FuturArc Green Leadership Award 2011 - Press Release 08 10 2010 _bahasa
FuturArc Green Leadership Award 2011 - Press Release 08 10 2010 _bahasaFuturArc Green Leadership Award 2011 - Press Release 08 10 2010 _bahasa
FuturArc Green Leadership Award 2011 - Press Release 08 10 2010 _bahasaDian Putra
 
Pedoman Proyek Karbon v1
Pedoman Proyek Karbon v1Pedoman Proyek Karbon v1
Pedoman Proyek Karbon v1Rini Sucahyo
 
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docxAlfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docxRifqahNuurul
 
Eco campus Surabaya
Eco campus SurabayaEco campus Surabaya
Eco campus SurabayaRony - LIPI
 
7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkungan7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkunganAgus Candra
 
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)Imm Ida
 

Similaire à Logistik Konstruksi (20)

Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)
Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)
Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)
 
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA (AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA
 
Menemukan Topik Penelitian tugas akhir.pptx
Menemukan Topik Penelitian tugas akhir.pptxMenemukan Topik Penelitian tugas akhir.pptx
Menemukan Topik Penelitian tugas akhir.pptx
 
Introducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptxIntroducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptx
 
Introducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptxIntroducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptx
 
Green and White Doodle Thesis Defense Presentation_20240325_110111_0000_compr...
Green and White Doodle Thesis Defense Presentation_20240325_110111_0000_compr...Green and White Doodle Thesis Defense Presentation_20240325_110111_0000_compr...
Green and White Doodle Thesis Defense Presentation_20240325_110111_0000_compr...
 
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptxPERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
 
Analisis dampak lingkungan (Amdal)
Analisis dampak lingkungan (Amdal)Analisis dampak lingkungan (Amdal)
Analisis dampak lingkungan (Amdal)
 
Green architecture
Green architectureGreen architecture
Green architecture
 
Bahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkunganBahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkungan
 
Arsitektur hijau - Untuk Lingkungan yang Berkelanjutan
Arsitektur hijau - Untuk Lingkungan yang BerkelanjutanArsitektur hijau - Untuk Lingkungan yang Berkelanjutan
Arsitektur hijau - Untuk Lingkungan yang Berkelanjutan
 
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamPpt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
TEKNOLOGI_HIJAU.pptx
TEKNOLOGI_HIJAU.pptxTEKNOLOGI_HIJAU.pptx
TEKNOLOGI_HIJAU.pptx
 
Proposal Perkembangan Lampu
Proposal Perkembangan LampuProposal Perkembangan Lampu
Proposal Perkembangan Lampu
 
FuturArc Green Leadership Award 2011 - Press Release 08 10 2010 _bahasa
FuturArc Green Leadership Award 2011 - Press Release 08 10 2010 _bahasaFuturArc Green Leadership Award 2011 - Press Release 08 10 2010 _bahasa
FuturArc Green Leadership Award 2011 - Press Release 08 10 2010 _bahasa
 
Pedoman Proyek Karbon v1
Pedoman Proyek Karbon v1Pedoman Proyek Karbon v1
Pedoman Proyek Karbon v1
 
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docxAlfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
 
Eco campus Surabaya
Eco campus SurabayaEco campus Surabaya
Eco campus Surabaya
 
7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkungan7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkungan
 
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
 

Plus de Togar Simatupang

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorTogar Simatupang
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyTogar Simatupang
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainTogar Simatupang
 
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikPeningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikTogar Simatupang
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Togar Simatupang
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifTogar Simatupang
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTogar Simatupang
 
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaPengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaTogar Simatupang
 
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanPeran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanTogar Simatupang
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianTogar Simatupang
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiTogar Simatupang
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Togar Simatupang
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaTogar Simatupang
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Togar Simatupang
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataTogar Simatupang
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Togar Simatupang
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisTogar Simatupang
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTogar Simatupang
 

Plus de Togar Simatupang (20)

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood Sector
 
Value Chain Governance
Value Chain GovernanceValue Chain Governance
Value Chain Governance
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value Chain
 
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikPeningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
 
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaPengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
 
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanPeran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai Pasokan
 

Dernier

ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxFORTRESS
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaksmkpelayarandemak1
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manrasyidakhdaniyal10
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxMuhammadDidikJasaGb
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"HaseebBashir5
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...FORTRESS
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 

Dernier (20)

ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 

Logistik Konstruksi

  • 1. Manajemen Logistik di Sektor Konstruksi Togar M. Simatupang Institut Teknologi Bandung Disampaikan pada Kegiatan Bimbingan Teknis Manajemen Logistik Diselenggarakan oleh Sekretaris Daerah, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat Di Mamuju tertanggal 28-29 April 2016
  • 2. Kilasan 1. Agenda Konstruksi Indonesia 2030 2. Manajemen Logistik dan Rantai Pasokan Konstruksi 3. Manajemen Logistik Ramping 4. Pusat Konsolidasi Konstruksi 5. Manajemen Risiko Rantai Pasokan 6. Penutup 2
  • 4. Agenda Konstruksi Indonesia 2030 1. Penggunaan atau pemanfaatan kembali bangunan-bangunan yang telah ada. 2. Perancangan konstruksi yang tertujuan untuk mengurangi limbah yang ditimbulkannya. 3. Penerapan konstruksi ramping (lean construction) 4. Pelaksanaan konstruksi dengan meminimalkan konsumsi energi. 5. Penggunaan bangunan dengan meminimalkan konsumsi energi. 6. Pengurangan polusi. 7. Mempertimbangkan aspek lingkungan pada tahap pengadaan material sampai dengan tahap konstruksi. 8. Penggunaan air secara bijaksana. 9. Mempertimbangkan dampak proses konstruksi berkelanjutan sebagai salah satu aspek dalam peningkatan kinerja. 4
  • 5. Konstruksi Berkelanjutan • Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan diterapkan pada siklus konstruksi secara penuh: – dari ekstraksi, – pengolahan bahan baku, – perencanaan, – desain, – konstruksi bangunan dan infrastruktur, hingga – pembongkaran dan pengelolaan sisa bahan buangan. • Suatu proses menyeluruh yang bertujuan memulihkan, menjaga keharmonisan antara lingkungan alami dan buatan seraya menciptakan pemukiman yang meneguhkan martabat manusia dan mendorong pemerataan ekonomi. Sumber: Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau : Panduan Pelatihan untuk Bantuan Kemanusiaan dapat diunduh pada http://green-recovery.org/download/bahasa-indonesia 5
  • 6. Apa yang dibutuhkan untuk mendukung Konstruksi Berkelanjutan? Teknis Lingkungan 5 pilar Konstruksi Berkelanjutan Ekonomi Kelembagaan Sosial Konstruksi Berkelanjutan Sumber: Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau : Panduan Pelatihan untuk Bantuan Kemanusiaan dapat diunduh pada http://green-recovery.org/download/bahasa-indonesia 6
  • 7. Enam Prinsip Konstruksi Berkelanjutan 1. Meminimalkan konsumsi sumberdaya. 2. Maksimalkan pemanfaatan kembali (re-use) sumberdaya. 3. Menggunakan sumberdaya yang terbarukan (renewable) dan didaur ulang (re-cycleable). 4. Melestarikan lingkungan alam. 5. Menciptakan lingkungan yang sehat dan tidak berbahaya. 6. Menjadikan kualitas sebagai tujuan dalam membangun. 7
  • 8. Bagaimana pengaruh tantangan-tantangan ini terhadap konstruksi yang berkelanjutan? • Kurangnya pemahaman tentang dampak ekologis dari kegiatan konstruksi • Analisis lingkungan awal yang lamban • Digunakannya bahan-bahan berbahaya • Kepentingan tertentu yang tidak memprioritaskan konstruksi berkelanjutan • Mengabaikan masyarakat lokal • Perencanaan yang buruk oleh pengelola proyek • Tantangan lain? 8
  • 9. Konsep “Tongkat Hijau” Lebih berkelanjutan Pengarahan Perancangan Info produksi Kegiatan tender Pilihan lokasi Serah terima dan O + M Klien Tim Perancang Kontraktor Penduduk yang terdampak “Tongkat estafet hijau bisa saja terjatuh pada tahap kunci dalam proses ini … Apabila telah terjatuh, akan sulit untuk mengambilnya dan memperoleh kembali yang sudah hilang.” Howard Liddell Kurang berkelanjutan Detail Perancangan 9
  • 10. Menjemput Tongkat Estafet • Pengalaman apa yang Anda miliki saat tongkat estafet terjatuh? Kapan & bagaimana? • Alasan apa saja (pada berbagai tahap konstruksi) yang membuat tongkat estafet pemangku kepentingan terjatuh? • Bagaimana cara kita menjemput tongkat estafet tersebut? Atau menjaga agar tidak terjatuh? Tindakan apa yang perlu dilakukan pada berbagai tahapan konstruksi yang mesti ditempuh para pemangku kepentingan? Sumber: Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau : Panduan Pelatihan untuk Bantuan Kemanusiaan dapat diunduh pada http://green-recovery.org/download/bahasa-indonesia 10
  • 11. Strategi Pelaksanaan Konstruksi Berkelanjutan • Bangunan hijau (green building) yang merupakan kombinasi tata ruang, perancangan bangunan, proses konstruksi yang dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan sekitarnya. • Desain berkelanjutan (sustainable design) yang merupakan langkah awal dan paling menentukan dalam menciptakan spesifikasi untuk konstruksi yang berkelanjutan. • Asesmen lingkungan (environmental assessment) sebagai alat untuk mengkaji dan meningkatkan kinerja atau rancangan terhadap lingkungannya. • Biaya daur hidup (lifecycle cost) dan asesmen daur hidup (lifecycle assessment) merupakan alat untuk menilai sejauh mana dampak ekonomi dan juga lingkungan dari suatu rancangan dan pelaksanaan konstruksi. • Standar yang merupakan spesifikasi untuk perusahaan menerapkan pengelolaan lingkungan yang baik, seperti ISO 14000. 11
  • 12. Konstruksi Hijau • Konstruksi hijau adalah suatu pelaksanaan dan pengaturan proyek konstruksi sesuai dengan dokumen kontrak untuk meminimalkan pengaruh proses konstruksi terhadap lingkungan. • Konstruksi hijau adalah proses dalam merealisasikan bangunan fisik konstruksi dengan mengedepankan prinsip-prinsip ramah lingkungan. 12
  • 13. Prinsip Ramah Lingkungan • Menggunakan bahan baku alam • Menciptakan sistem yang menggunakan sebanyak mungkin energi terbaharukan. • Menghasilkan sisa material, potongan, sampah yang dapat digunakan sebagai bahan produksi bahan baru. • Meningkatkan penyesuaian fungsional dan keanekaragaman biologis. 13
  • 14. Dampak Pemilihan Bahan Manajer proyek harus mempertimbangkan potensi dampak di setiap tahap Ekstraksi, penambangan, pengambilan dari alam Pengolahan dan produksi Transportasi & distribusi Pengemasan Pembangunan Pembuangan Dampak lingkungan? Dampak lingkungan? Dampak lingkungan? Dampak lingkungan? Dampak lingkungan? Dampak lingkungan? Sumber: Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau : Panduan Pelatihan untuk Bantuan Kemanusiaan dapat diunduh pada http://green-recovery.org/download/bahasa-indonesia 14
  • 15. Kriteria Bangunan Hijau • Tepat guna lahan • Efisiensi dan konservasi energi • Konservasi air • Sumber dan siklus material • Kualitas udara dan kenyamanan ruangan • Manajemen lingkungan bangunan 15
  • 16. Perancangan: yang Berhasil dan yang Gagal Usulan tempat penampungan ini dikatakan ramah lingkungan, tidak beracun, dan dapat dibuat dengan mudah dan segera di lokasi bencana. SAYANGNYA, penampungan semacam ini tidak memenuhi kebutuhan dasar manusia. Sekolah yang dibangun di Maladewa pasca-tsunami http://www.iaacblog.com/AAC2007-finalists/wp- content/uploads/2008/02/42cdb3panel3_1.jpg Sumber: Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau : Panduan Pelatihan untuk Bantuan Kemanusiaan dapat diunduh pada http://green-recovery.org/download/bahasa-indonesia 16
  • 17. Tahap Eksekusi Proyek Bangunan Hijau Menetapkan prioritas proyek green building Pemilihan tim proyek Menerapkan proses perencanaan terintegrasi Mendapat masukan dari berbagai pihak Menetapkan desain yang akan digunakan Pelaksanaan proses konstruksi Serah terima kepada pemilik 17
  • 18. Perencanaan Desain Konstruksi Operasi Keberlanjutan Data Legal Data Geospasial Code Compliance Checking Analisis Teknik Computer Aided Facility Management Invoicing/P ayment Computerized Maintenance Management System (CMMS) Manajemen Informasi Bangunan (Building Information Management) Product Selection Fabrication Pemesanan/ Pengantaran Project photos courtesy of Dennis R. Shelden, Ph.D., Chief Technology Officer, Gehry Technologies. The picture is of the Disney Conference Hall, designed by Frank Gehry. 18
  • 19. Proses Bisnis Praktik Terbaik Simulations -Comfort -Ventilation,heating -Life cycle cost -Light, sound -Insulation -Fire, usage -Environment -Life time predictions Specifications -Specification sheets -Classification standards -Estimates, accounting Building Information Model Briefing -Functional req. -Estimates -Conditions -Requirements Knowledge databases -Best practise knowledge -Own practice Laws and regulations -Building regulations -Building specifications CAD software -Drawings, calculations -Architect, engineer,… VRML -Visualisation, 3D models Procurement -Product databases -Price databases Facility management -Letting, sale, operations -Maintenance -Guaranties Demolition, refurbishment -Rebuild -Demolition -Restoration Construction management -Scheduling -Logistics, 4D Sumber: Deke Smith (2008), "Expanding roadmap opportunities", Annual Tech Conference and Showcase, New Orleans, 31 March-2 April. 19
  • 20. Studi Kasus • Sisi selatan lokasi pembangunan perumahan yang dijalankan suatu LSM (lokasi kosong yang menjadi tujuan relokasi 2.000 keluarga yang rumahnya hancur akibat angin topan) terletak sekitar 300 m dari lahan berawa. Lokasi ini juga merupakan lokasi dimana masyarakat tersebut mencari ikan. • Adakah rekomendasi praktik konstruksi yang lebih baik? Apa alasannya? Sumber: Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau : Panduan Pelatihan untuk Bantuan Kemanusiaan dapat diunduh pada http://green-recovery.org/download/bahasa-indonesia 20
  • 21. Diskusi • Jenis bahan bangunan apa saja yang dibutuhkan? Sumber-sumber apa yang Anda usulkan untuk mendapatkannya? • Bagaimana pengaruh isu energi dan iklim terhadap perancangan proyek? • Bahan buangan apa yang mungkin dihasilkan? Di mana Anda membuangnya dan bagaimana caranya? • Polusi apa saja yang mungkin ditimbulkan? Bagaimana meminimalkan hal ini? • Isu spesifik apa saja yang perlu dilaksanakan terkait perlindungan lokasi? Sumber: Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau : Panduan Pelatihan untuk Bantuan Kemanusiaan dapat diunduh pada http://green-recovery.org/download/bahasa-indonesia 21
  • 22. Manajemen Logistik dan Rantai Pasokan Konstruksi 22
  • 23. Pengertian Manajemen Proyek Konstuksi • Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian) secara sistimatis pada suatu proyek dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal. • Manajemen proyek konstruksi adalah suatu cara (metode) untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan (infrastruktur) yang dibatasi oleh waktu dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui tindakan- tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. 23
  • 24. Fungsi Manajemen Konstruksi • Sebagai Quality Control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan • Sebagai sistem informasi yang baik untuk menganalisis performa di lapangan • Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktu pelaksanaan • Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai, hal itu dilakukan dengan opname (laporan) harian, mingguan, dan bulanan • Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lapangan 24
  • 25. Persoalan Manajemen Proyek Konstruksi • Pihak-pihak yang terlibat dalam proses konstruksi secara tidak langsung akan membentuk rantai pasok yang kompleks. • Rantai pasok konstruksi merupakan hubungan berbagai pihak dalam suatu rangkaian proses konstruksi yang menghasilkan produk konstruksi. • Keterlibatan berbagai pihak pada proses pelaksanaan konstruksi mengakibatkan seringkali ditemukan ketidakefisienan dan permasalahan di setiap tahapan proses konstruksi. • Ketidakefisienan tersebut antara lain: – Biaya konstruksi yang kian waktu kian meningkat dan melebihi anggaran, – Durasi pelaksanaan konstruksi yang melebihi waktu yang ditargetkan, – Kualitas konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta. • Pengelolaan rantai pasokan konstruksi yang kurang baik cenderung memiliki potensi untuk meningkatkan biaya proyek hingga 10%. 25
  • 26. Manajemen Rantai Pasokan • Rantai pasokan adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. • Rantai ini merupakan jejaring dari berbagai organisasi yang saling berhubungan dengan tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang tersebut. • Rantai pasok dapat dikatakan sebagai jaringan logistik, dengan pemain utama adalah: Pemasok, Pabrikan, Distributor, Pengecer, Kontraktor, Pelanggan • Manajemen rantai pasokan konstruksi adalah kegiatan mengatur, mengkoordinasikan, dan mengintegrasikan aliran material dengan aliran informasi di antara seluruh pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi. • Filosofi Manajemen Rantai Pasokan – Mengelola pasokan barang sejak dari sumber bahan mentah sampai pelanggan sebagai satu kesatuan yang terpadu dan bukan mengelola pasokan barang sebagai suatu seri dari kegiatan-kegiatan yang terpisah-pisah. 26
  • 27. Definisi Logistik • Logistik – proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian aliran yang efisien dan efektif dari barang atau jasa dan informasi terkait mulai dari titik asal sampai titik penggunaan untuk memenuhi keperluan pelanggan » Council of Logistics Management • Ciri-ciri Logistik: – Aliran: barang dan informasi (energi, orang, uang, dll.) – Unsur: gudang, transportasi, dan persediaan – Inti: menambah kegunaan waktu dan tempat Sumber: http://www.logisticsworld.com/logistics.htm 27
  • 28. Pengolahan pesanan dan Layanan Pelanggan Persediaan Transportasi Jaringan Fasilitas Gudang, Penanganan material, Pengemasan Fungsi Lainnya: • Pembelian • Perencanaan produksi • Peramalan permintaan • Pentarifan • Barang kembali • Sisa, skrap, sampah Fungsi Logistik 28
  • 29. Konseptual Rantai Pasokan Konstruksi Desainer Kontraktor Pemilik Kegiatan situs proyek dan diagram ketergantungan Vendor Vendor Vendor Vendor Vendor Vendor Vendor Vendor Vendor 29
  • 30. Persamaan dan Perbedaan Manajemen Logistik dan Manajemen Rantai Pasokan • Persamaan: 1. Keduanya menyangkut pengelolaan arus barang atau jasa. 2. Keduanya menyangkut pengelolaan mengenai pembelian, pergerakan, penyimpanan, pengangkutan, administrasi dan penyaluran barang. 3. Keduanya menyangkut usaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan barang. • Perbedaan: MANAJEMEN LOGISTIK MANAJEMEN RANTAI PASOKAN Mengutamakan pengelolaan, termasuk arus barang dalam perusahaan Mengutamakan arus barang antar perusahaan, dari hulu sampai hilir Berorientasi pada perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan rencana tunggal arus barang dan informasi di seluruh perusahaan Mengusahakan hubungan dan koordinasi antar proses dari perusahaan-perusahaan lain dalam lini bisnis, mulai dari pemasok sampai ke pelanggan 30
  • 31. Karakteristik dari Rantai Pasok Konstruksi • Karakteristik produknya unik, yaitu produk konstruksi bangunan pada umumnya dibuat berdasarkan permintaan tertentu (custom made product). • Dilakukan oleh organisasi yang bersifat sementara (temporary organization). Suatu rangkaian MRP yang terbentuk yang menghasilkan produk konstruksi akan berakhir ketika selesai masa produksi. • Produknya terikat pada tempat tertentu, sehingga proses produksinya berlangsung di situ konstruksi (in site production). Hal ini juga memberikan kontribusi terhadap keunikan produk konstruksi, karena pada proyek yang sama, baik kondisi fisik (kondisi tanah, pengaruh cuaca, dll.) maupun non fisik (regulasi yang berlaku, kondisi lalu lintas, dll.) yang mempengaruhinya tidak akan pernah sama. • Terjadinya produksi di dalam situ konstruksi (in site production) dan pabrikasi di luar situ, telah membagi dua batasan proses yang terjadi dalam produksi konstruksi. • Diproduksi dalam lingkungan alam yang tidak terkendali, sehingga terdapat ketidakpastian yang tinggi dalam konstruksi. 31
  • 32. Pemilik Peralatan Pemasok Material Kontraktor Pondasi Kontraktor Umum Elektrik dan Mekanik Kontraktor Utama Investor Pengguna Jasa (owner) Own, Rent, Lease Rantai pasok konstruksi mencakup koordinasi semua bagian dari pemasok, kontraktor, dan pengguna jasa, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam mencapai tujuan proyek. Sumber: APPAKSI (2012) Rantai Pasok Konstruksi Bangunan Gedung, Jembatan, dan Pondasi 32
  • 33. Aliran Informasi Rantai Pasokan • Aliran informasi rantai pasok adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja kontraktor. • Pengelolaan aliran informasi rantai pasok konstruksi merupakan strategi utama untuk mengurangi permasalahan dalam proses pelaksanaan proyek. • Aliran informasi yang baik akan meningkatkan kinerja pemasok yang akan meningkatkan proses kelancaran pekerjaan di lapangan. 33
  • 34. Aliran Material Rantai • Material konstruksi merupakan komponen biaya utama dalam proyek konstruksi. Hampir 60% dari biaya proyek konstruksi terdiri dari biaya material atau bahan. • Efisiensi pemanfaatan dan pengelolaan aliran material rantai pasok merupakan faktor penting untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dan dapat menghindari keterlambatan proyek konstruksi. • Akibat perencanaan dan pengendalian aliran material yang tidak tepat akan berpengaruh sangat besar terhadap biaya proyek, waktu, dan kualitas. • Perencanaan dan pengendalian aliran material yang baik akan meningkatkan produktivitas, keuntungan, dan mendukung penyelesaian proyek konstruksi tepat waktu. 34
  • 35. Aliran Finansial Rantai Pasok • Tingkat frekuensi pembayaran mempengaruhi kelancaran arus dana proyek serta mempengaruhi kelancaran proses pelaksanaan konstruksi. • Adanya keterlambatan pembayaran akan mempengaruhi arus dana proyek yang berakibat terjadinya penundaan atau keterlambatan pemesanan dan waktu pengiriman material. • Keterlambatan penerimaan material ini akan mengakibatkan keterlambatan proses pelaksanaan proyek di lapangan dan biaya proyek. • Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan akibat tertunda atau terlambatnya ketersediaan material, maka dibutuhkan tambahan biaya atau modal kerja. • Adanya tambahan modal kerja akan berakibat terjadi penurunan keuntungan/laba proyek dan kesempatan bersaing perusahaan menurun. 35
  • 36. Pedoman Manajemen Rantai Pasokan Konstruksi • Fokus yang menjadi tujuan utama yang berdampak pada aktivitas di proyek adalah pengurangan biaya dan jangka waktu penyelesaian. Yang menjadi pertimbangannya adalah pihak kontraktor harus dapat memastikan aliran material utama proyek dan tenaga kerja ke lapangan untuk menghindari gangguan jadwal pekerjaan. Hal ini bisa dicapai dengan memfokuskan pada hubungan yang baik antara lapangan dengan pemasok langsung. • Pihak vendor atau pemasok mengurangi biaya-biaya khususnya yang berhubungan dengan pengangkutan, waktu antar, dan persediaan. • Mentransfer informasi mengenai aktivitas pekerjaan dari situs ke anggota rantai pasok pertama, sehingga akan terjadi penyelarasan kegiatan untuk menghindari koordinasi yang kurang baik di lapangan. • Memadukan manajemen dan meningkatkan kinerja kegiatan MRP dengan pekerjaan di lapangan. 36
  • 37. Keuntungan Penerapan Manajemen Rantai Pasokan • Mengurangi persediaan barang, sehingga bisa mengurangi biaya persediaan, biaya penyimpanan, biaya kerusakan, dan kehilangan akibat penyimpanan. • Menjamin kelancaran penyediaan barang karena kerjasama yang dilakukan antara pihak perusahaan jasa konstruksi dan vendor. • Menjamin mutu material yang dipasok sesuai dengan kondisi yang diinginkan dan harga yang lebih kompetitif. 37
  • 38. Rantai Pasok Konstruksi dan Sistem Logistik Nasional Rantai Pasok Konstruksi Infrastruktur Konektivitas Logistik Transportasi Perdagangan Pertumbuhan Ongkos Transit Ongkos Transaksi Pemasok Produsen Penyalur Pelanggan Ekspansi Bisnis Dampak Misi: • Menjamin terpenuhinya target konstruksi infrastrukur • Mewujudkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan konstruksi • Membina industri konstruksi berkembang dengan baik Alasan:  Perspektif yang lebih luas: aktor, kebutuhan, ketidakpastian, sebaran informasi, katalog, isu tata niaga  Kesempatan kerjasama  Hambatan dan keterbatasan implementasi 38
  • 39. Struktur Pasar Logistik Pemilik Barang • Pedagang • Pabrikan Operator Logistik • Penyedia Jasa Logistik • Pergudangan Pengembang Infrastruktur Logistik • Pengembang • Kawasan Logistik Pendanaan Infrastruktur • Perbankan • PPP, APBN 39
  • 42. Pemborosan • Pemborosan pada industri konstruksi sekitar 57% sedangkan kegiatan yang memberikan nilai tambah hanya sebesar 10%. » Lean Construction Institute 42
  • 44. Tujuh Jenis Muda atau Pemborosan 1. Produksi berlebih (overproduction) 2. Waktu menunggu (waiting time) 3. Transportasi yang tidak perlu (transportation) 4. Memproses secara berlebih atau memproses secara keliru (processing) 5. Persediaan berlebih (inventory) 6. Gerakan yang tidak perlu (motion) 7. Produk cacat (defect) 8. Manusia yang tidak termanfaatkan 44
  • 45. Ramping • Ramping bukan alat tetapi filosofi dan budaya • Ramping (LEAN) adalah perjalanan untuk memaksimalkan nilai kepada pelanggan melalui penghilangan pemborosan. • Pengurangan tiga jenis pemborosan yakni: – "muda" (pekerjaan yang tidak memberi nilai tambah), – "muri" (pekerjaan yang berlebihan), dan – "mura" (ketidakseimbangan), dengan menemukan masalah secara sistimatik. 45
  • 46. Konstruksi Ramping • Konstruksi Ramping adalah kombinasi dari riset operasi dan pengembangan praktis dalam perencanaan dan konstruksi dengan adopsi prinsip dan praktek manufaktur ramping yang diimplementasikan dalam proses desain dan konstruksi. • Tidak seperti proses manufaktur, konstruksi adalah proses yang berbasis kepada proyek (needs); jadi secara alami, dunia konstruksi menganut sistem tarik (pull system). • Konstruksi ramping sangat mementingkan aspek perbaikan kontinu dalam segala dimensi dari konstruksi: desain, konstruksi, aktivasi, pemeliharaan, penyelamatan, dan pengolahan ulang. • Pendekatan ini bertujuan untuk mengatur dan memperbaiki proses konstruksi dengan biaya yang minim dan menghasilkan nilai yang maksimal, dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan. 46
  • 47. Konstruksi Ramping Tujuan: waktu tersingkat, mutu terbaik, biaya terendah, keselamatan tertinggi, dan moral tertinggi Filosofi dan Prinsip-prinsip Urutan dan keserasian kerja Standar kerja Perencanaan Kontinu Laporan dan alat ALIRAN Aliran Kerja yang Konsisten •Identifikasi dan berbagi peluang perbaikan •Bangun mutu •Identifikasi dan menghilangkan pemborosan •Keterbukaan informasi, kemajuan, dan isu- isu MUTU Aliran Kerja yang Konsisten Pemimpin sebagai pelatih Tim kerja terpadu Kekompakan kerja MANUSIA Kerjasama Kolaboratif 47
  • 48. Sejarah Konstruksi Ramping • Istilah “Konstruksi Ramping” dibuat oleh International Group for Lean Construction dalam pertemuan pertama mereka pada tahun 1993. • Kata “konstruksi” dalam konstruksi ramping mengacu kepada keseluruhan industri, bukan hanya pada saat konstruksi bangunan berlangsung. • Konsep ini berlaku bagi banyak pihak yang memiliki kepentingan dalam konstruksi seperti pemilik bangunan, arsitek, desainer, insinyur, kontraktor, dan pemasok. 48
  • 49. Alat Kontruksi Ramping • Pemerataan Arus Nilai (Value Stream Mapping) • Penganggaran Nilai Sasaran (Target Value Budgeting) • Pemetaan proses (Process Mapping) • Perencanaan Tarik (Pull Planning) • Gemba Kaizen • Kerja standar (Standard Work) • Lima S (Five S’s): – Pemilahan (seiri), – Penataan (seiton), – Pembersihan (seiso), – Penjagaan kondisi (seiketsu), dan – Penyadaran (shitsuke). • Kitting: – kegiatan membuat kit dari komponen dan / atau sub assemblies dan engantarkan mereka ke stasiun kerja dalam jumlah yang telah ditentukan dalam wadah tertentu • Modularisasi/ Prapabrikasi (Modularization / Prefabrication) 49
  • 50. Padanan 5S dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris JEPANG INDONESIA INGGRIS 5S 5R 5S 5P 5K 5S 1S Seiri Ringkas Sortir Sisih Pemilahan Ketertiban Sort 2S Seiton Rapi Susun Susun Penataan Kerapihan Set in Order 3S Seiso Resik Sapu Sasap Pembersihan Kebersihan Shine 4S Seiketsu Rawat Standarisasi Sosoh Penjagaan Kelestarian Standardize 5S Shitsuke Rajin Swa-disiplin Suluh Penyadaran Kedisiplinan Sustain 50
  • 51. Tantangan Konstruksi Ramping • Purwarupa – Proyek konstruksi adalah purwarupa yang unik • Lingkungan – Lingkungan lapangan tidak dapat diperkirakan – cuacam aksesm dll. • Komunikasi – Tim terpisah secara geografis yang menambah kerumitan untuk berbagi informasi • Rantai Pasok – Proyek diselesaikan dengan keterlibatan vendor yang sering dengan kontrak yang saling bergesekan • Sistem/alat/pelatihan – Masih kurangnya alat dalam memahami dan menguasai industri konstruksi ramping 51
  • 52. Strategi Sistem Pasokan Ramping • Penggunaan alat kontrol produksi berbasis web yang dirancang berdasarkan last planner system (LPS). • Adanya hubungan keterkaitan antara bagian kontrol produksi dan manajemen proses material di lokasi proyek. • Penggunaan pusat logistik regional untuk distribusi material ke lokasi proyek. • Perencanaan harian untuk penggunaan material. • Pengiriman material yang telah disiapkan di pusat logistik berdasarkan permintaan dari lokasi proyek (sistem tarik). • Pengelolaan material dengan menggunakan teknik kanban. Kanban merupakan sebuah sinyal visualisasi berupa kartu yang mewakili sejumlah barang atau suatu proses. • Penetapan standarisasi material. • Perancangan dan pengimplementasian strategi prarakit (pre-assembly). • Peminimalan waktu ancang (lead-time). Waktu ancang merupakan waktu yang dibutuhkan material untuk melawati suatu proses aliran, yaitu mulai dari pengajuan material sampai material tersebut ada di lokasi dan bisa digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan. • Peningkatan tranparansi, yaitu keterbukaan dalam proses produksi dan penyebarluasan informasi ke semua level pekerja. • Hubungan jangka panjang dengan pemasok. • Upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam sistem pemasok. 52
  • 53. Pola Rantai Pasokan Konstruksi Sumber: Mursadin, A. dan Sari, H.M. (2011), "Kajian sistem pasokan berbasis Lean Construction pada proyek-proyek konstruksi di Balikpapan", Jurnal Teknologi Berkelanjutan, Vol. 1, No. 1, pp. 1-10. 53
  • 54. Permasalahan Umum Permasalahan • Kelangkaan material semen dan kayu, • Keterlambatan datangnya material besi, • Seringnya terjadi perubahan desain dan desain yang kurang lengkap • Perencanaan terhadap aliran pekerjaan yang kurang baik • Masalah koordinasi komunikasi negosiasi harga dengan pemilik • Kecacatan dalam proses produksi Pendekatan • Menyederhanakan bentuk susunan sistem pasokan. • Mengurangi variabilitas yang terdapat pada sistem pasokan. • Meningkatkan pemahaman terhadap sistem pasokan. Sumber: Mursadin, A. dan Sari, H.M. (2011), "Kajian sistem pasokan berbasis Lean Construction pada proyek-proyek konstruksi di Balikpapan", Jurnal Teknologi Berkelanjutan, Vol. 1, No. 1, pp. 1-10. 54
  • 56. Konsolidasi Konstruksi • Ketidakpastian pasokan dan permintaan • Keselamatan kerja • Kemacetan • Pemborosan • Emisi 56
  • 58. Setelah dan Sebelum Pusat Konsolidasi Sumber: Milena Janjevic et al. (2015), “Urban freight consolidation centres – trends, challenges, solutions”, European Cycle Logistics Conference, San Sebastian. 58
  • 59. Variasi Pusat Konsolidasi Sumber: Milena Janjevic et al. (2015), “Urban freight consolidation centres – trends, challenges, solutions”, European Cycle Logistics Conference, San Sebastian. 59
  • 60. Manfaat Konsolidasi Pemerintah Daerah Bisnis Operator Kendaraan Lebih Sedikit (khususnya pada waktu sibuk)  Kemacetan berkurang   Risiko kecelakaan yang lebih kecil     Kebisingan yang lebih rendah    Emisi lebih rendah    Pengurangan pelanggaran lalu lintas   Pengurangan biaya pengantaran     Peningkatan efisiensi operator angkutan   Peningkatan keandalan pengiriman   Keselamatan dan legal bongkar muat (di luar jalan raya)  Pengurangan kecelakaan saat penanganan material    Pengurangan pencurian    Pengaturan dermaga bongkar muat yang lebih baik    Pengurangan pelanggaran ruang parkir   Pengadaan yang bertanggung-jawab  Hubungan masyarakat yang lebih baik, berkontribus pada program tanggung-jawab sosial     Konsumsi minyak yang lebih rendah  60
  • 62. Kelayakan Konsolidasi Konstruksi Trip pasokan tanpa CCC Trip pasokan ke CCC Trip pengantaran CCC Penghematan dengan CCC Km CO2(t) Km Trip pasokan CO2(t) Km Trim antaran CO2(t) Km CO2(t) 4 CCC locations 33,077,91 1 25,941 21,717,03 4 12,066 506,115 293 10854762 13,582 62
  • 63. Tantangan Pusat Konsolidasi Konstruksi • Kelayakan komersial (misalnya tidak cukup permintaan atau pasar untuk pusat konsolidasi). • Biaya tambahan melakukan transit. • Alokasi biaya dan manfaat di antara pelaku. • Kurangnya dukungan pemangku kepentingan. 63
  • 65. Risiko Proyek Konstruksi • Proyek konstruksi merupakan salah satu jenis kegiatan yang memiliki resiko tinggi karena lingkupnya yang kompleks dan berbiaya tinggi. • Resiko yang ditanggung oleh penyedia jasa konstruksi tidaklah kecil. • Untuk itu manajemen risiko rantai pasok sangat penting, termasuk juga penjaminan dan asuransi akibat terjadinya keterlambatan pembayaran (payment) dari Pemberi Kerja (owner) sehingga dapat berakibat pada terhentinya suatu pekerjaan konstruksi. 65
  • 66. Risiko-risiko dalam Proyek Konstruksi • Penyelesaian yang gagal sesuai desain yang telah ditentukan/penetapan waktu konstruksi • Kegagalan untuk memperoleh gambar perencanaan, detail perencanaan/izin dengan waktu yang tersedia. • Kondisi tanah yang tak terduga • Cuaca yang sangat buruk. • Pemogokan tenaga kerja. • Kenaikan harga yang tidak terduga untuk tenaga kerja dan bahan. • Kecelakaan yang terjadi dilokasi yang menyebabkan luka. • Kerusakan yang terjadi pada struktur akibat cara kerja yang jelek. • Kejadian tidak terduga (banjir, gempa bumi, dan lain–lain) • Klaim dari kontraktor akibat kehilangan dan biaya akibat keterlambatan produksi karena detail desain oleh tim desain. • Kegagalan dalam penyelesaian proyek dengan budget yang telah ditetapkan 66
  • 67. Apa itu risiko? Manajemen Risiko Risiko adalah segala sesuatu yang akan menghambat organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan Sesuatu yang buruk (tidak diinginkan), baik yang sudah diperhitungkan maupun yang belum diperhitungkan, yang merupakan suatu akibat dari suatu tindakan atau kegiatan. 67
  • 68. Pengertian Risiko • Potensi terjadinya suatu PERISTIWA atau KEJADIAN baik yang DIPERKIRAKAN maupun TIDAK DIPERKIRAKAN, yang langsung maupun tidak langsung menimbulkan KERUGIAN KEUANGAN maupun Non-KEUANGAN dan atau menyebabkan organisasi memiliki KETERBATASAN atau KENDALA dalam mencapai TUJUAN yang telah ditetapkan. 68
  • 69. Karakteristik Risiko KejadianPenyebab Akibat Risiko adalah Kejadian yang Tidak Pasti Risiko = fungsi(ancaman, kerentanan, dampak) 69
  • 70. Pengendalian Risiko Kecenderungan Dampak - Hindari - Kurangi - Alihkan/transfer - Terima 70 Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk mengenali risiko dalam sebuah proyek dan mengembangkan strategi untuk mengurangi atau bahkan menghindarinya, dilain sisi juga harus dicari cara untuk memaksimalkan peluang yang ada.
  • 71. Perkreditan Treasury dan Investasi Operasional dan Jasa Pembiayaan Perdagangan Pendanaan dan Instrumen Utang TSI & SIM Pengelolaan SDM Risiko Inheren Agregat Pengawasan oleh Direksi dan Manajemen Senior Kebijakan, Prosedur dan Limit Pengukuran, pemantauan, dan SIM Risiko Pengendalian Intern Sistem Pengendalian Risiko Agregat Risiko Komposit per risiko Peringkat Risiko Keseluruhan Trend Risiko Komposit ***) Keterangan : *) H/M/L : High/Moderate/Low **) S/A/W : Strong/Acceptable/Weak ***) N/S/T : Naik/Stabil/Turun Risiko Likuiditas Risiko Operasional Risiko Hukum Risiko Reputasi Risiko Strategis Risiko Kepatuhan Risiko Komposit per aktivitas SISTEM PENGENDALIAN RISIKO **) MATRIKS PROFIL RISIKO Posisi Pemeriksaan Tanggal 31 Agustus 2004 AKTIVITAS FUNGSIONAL RISIKO INHEREN *) Risiko Kredit Risiko Pasar 71
  • 72. Kondisi yang memperlihatkan gejala risiko Kejadian yang mengakibatkan tidak tercapainya sasaran Faktor-faktor yang memicu terjadinya risiko Penyebab mrpkn Uncontrollable/ Controllablr Uraian Konsekuensi / akibatnya thd Sasaran Tindakan yang sudah ada/ berjalan Tingkat keterjadian Tingkat konsekuensi Tindakan yang akan diambil Pihak Yang bertanggung jawab Pelajari dan evaluasi Tujuan dan Sasaran 72
  • 73. Apa nilai ISO 31000? Nilai terpenting dari ISO 31000 terletak pada: • perbaikan berkesinambungan, • praktik manajemen yang rajin, dan • pemantauan yang berjalan. Komunikasi & Konsultasi Perbaikan, Kerajinan, Pemantauan dan 73
  • 74. Mandate and Commitment (4.2) Implementing risk Management (4.4) Design of framework (4.3) Continual improvement of the Framework (4.6) Monitoring and review of the Framework (4.5) Framework (Clause 4) a) Creates value b) Integral part of organizational processes c) Part of decision making d) Explicitly addresses uncertainty e) Systematic, structured and timely f) Based on the best available information g) Tailored h) Takes human and cultural factors into account i) Transparent and inclusive j) Dynamic, iterative and responsive to change k) Facilitates continual improvement and enhancement of the organization Principles (Clause 3) Process (Clause 5) Establishing the context (5.3) Risk treatment (5.5) Risk identification (5.4.2) Risk analysis (5.4.3) Risk evaluation (5.4.4) Risk assessment (5.4) M o n i t o r i n g & r e v i e w (5.6) C o m u n i c a t i o n & c o n s u l t a t i o n 5.2 ISO 31000:2009 Figure 1 – Relationship between the principles, framework and process 74
  • 75. ISO 31000:2009 Proses manajemen risiko (Klausul 5) • Harus menjadi bagian terpadu dari manajemen, tertanam dalam budaya, praktik, dan disesuaikan dengan proses bisnis. • Terdiri dari lima kegiatan: – Komunikasi dan konsultasi; – Penetapan konteks; – Asesmen Risiko; – Perlakukan Risiko; dan – Pemantauan dan pengkajian. 75
  • 76. Penanganan Risiko Rantai Pasok Konstruksi • Menanggung risiko (risk retention) merupakan bentuk penanganan risiko yang mana akan ditahan atau diambil sendiri oleh suatu pihak. • Mengurangi risiko (risk reduction) yaitu tindakan untuk mengurangi risiko yang kemungkinan akan terjadi dengan cara: – Pendidikan dan pelatihan bagi para tenaga kerja dalam menghadapi risiko – Perlindungan terhadap kemungkinan kehilangan – Perlindungan terhadap orang dan properti • Mengalihkan risiko (risk transfer) dilakukan untuk memindahkan risiko kepada pihak lain. Bentuk pengalihan risiko yang dimaksud adalah asuransi dengan membayar premi. • Menghindari risiko (risk avoidance) sama dengan menolak untuk menerima risiko yang berarti menolak untuk menerima proyek tersebut. 76
  • 77. ISO 28000 Series of Standards ISO 28000:2007 • Specification for security management systems for the supply chain ISO 28001:2007 • Security management systems for the supply chain -- Best practices for implementing supply chain security, assessments and plans -- Requirements and guidance ISO 28003:2007 • Security management systems for the supply chain -- Requirements for bodies providing audit and certification of supply chain security management systems ISO 28004:2007 • Security management systems for the supply chain -- Guidelines for the implementation of ISO 28000 77
  • 78. Elements of Supply Chain Security 78
  • 79. Penutup • Manajemen logistik konstruksi adalah proses merencanakan dan mengendalikan aliran material, informasi, dan finansial dalam menyelesaikan suatu proyek konstruksi. • Manajemen rantai pasok merupakan rangkaian logistik antar organisasi yang berbeda. • Perkembangan manajemen rantai pasok mencakup: – Manajemen rantai pasok konstruksi ramping – Pusat konsolidasi konstruksi – Manajemen risiko rantai pasok 79