SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  82
Télécharger pour lire hors ligne
Pengembangan Ekonomi Kreatif
        Indonesia

                   Togar M. Simatupang
              Sekolah Bisnis dan Manajemen
                Institut Teknologi Bandung

   Disampaikan pada Diskusi “Pengembangan Ekonomi Kreatif Guna Menciptakan
      Lapangan Kerja dan Mengentaskan Kemiskinan Dalam Rangka Ketahanan
         Nasional” di Lembaga Ketahanan Nasional RI tanggal 31 Mei 2012
Kilasan
•   Tujuan
•   Konsep Ketahanan Nasional
•   Sekilas Ekonomi Kreatif
•   Ekonomi Kreatif Indonesia
•   Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif
•   Pemberdayaan Industri Kreatif
•   Kasus Jawa Barat
•   Penutup

                                            2
Tujuan
       Pokok                          Maksud                            Tujuan
    Permasalahan
Bagaimana strategi dan        Mengenali model strategi dan    Meningkatkan program
terobosan baru dalam          implementasi pengembangan       nyata/rencana aksi yang
mengembangkan ekonomi         ekonomi kreatif yang didukung   dilakukan oleh
kreatif dalam penciptaan      data dan pemetaan dalam         kementrian/lembaga terkait.
lapangan kerja?               menyusun perencanaan.
Bagaimana langkah             Menghimpun berbagai             Tersusunnya berbagai konsepsi
pengembangan ekonomi          pemikiran dan terobosan         strategis dalam menyiapkan
kreatif dan terobosan baru    dalam menyusun Rencana          Rencana Strategis (Renstra)
dalam percepatan              Strategis Pengembangan          dan Rencana Aksi Nasional
pengentasan kemiskinan?       Ekonomi Kreatif 2012-2014.      (RAN).
Faktor-faktor apa saja yang   Mengelaborasi berbagai faktor   Tersusunnya rekomendasi
menghambat pengembangan       penting dalam Asta Gatra dan    penting dalam menentukan
ekonomi kreatif dalam         lingkungan strategis.           kebijakan yang cepat, tepat,
meningkatkan ketahanan                                        dan terukur yang dilakukan
nasional?                                                     oleh kementrian terkait.
                                                                                             3
Konsep Ketahanan Nasional




                            4
Ketahanan Nasional
•   Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap
    kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang
    mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
    dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang
    datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan
    kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan
    nasional.
•   Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan
    nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
    yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh
    berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wasantara.
     –   Kesejahteraan adalah kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai
         nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata rohani dan jasmani.
     –   Keamanan adalah kemampuan bangsa Indonesia melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap
         ancaman dari luar maupun dari dalam.




                                                                                                  5
Sifat-Sifat Ketahanan Nasional
                    Indonesia
1.  Mandiri
   – Percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri bertumpu pada
      identitas, integritas dan kepribadian. Kemandirian merupakan
      prasyarat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan
2. Dinamis
   – Berubah tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara
      serta kondisi lingkungan strategis.
3. Wibawa
   – Pembinaan ketahanan nasional yang berhasil akan meningkatkan
      kemampuan bangsa dan menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain.
4. Konsultasi dan Kerjasama
   – Sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan
      mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa

                                                                      6
Asas-Asas Ketahanan Nasional
a)   Asas kesejahteraan dan keamanan
     –    Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi
          bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Di dalam kehidupan
          nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini
          biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.
b)   Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
     –    Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-
          aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara
          selaras, serasi, dan seimbang.
c)   Asas kekeluargaan
     –    Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong
          royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan
          bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas
          kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini
          dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari
          konflik yang bersifat merusak/destruktif.



                                                                                   7
Apa itu ekonomi kreatif?




                           8
Peradapan Manusia
                                                          Abad 21
                                   Inggris,                Era Konseptual
                                   Perancis                Pencipta & Pengempati
                                            Abad 20
   Amerika,                                    Era Informasi
 India, Irlandia                               Pekerja Pengetahuan
                            Abad 19

                                   Era Industri
                                    Pekerja Pabrik                   Cina,
       Abad 18
                                                                 Asia Tenggara
           Era Pertanian
                     Petani                                    Amerika Latin,
Daniel Pink’s “A Whole new Mind”                                Eropa Timur        9
Jaman Ekonomi Kreatif
                                                                12 Pilar Daya Saing
Apakah jaman informasi sudah berakhir dan kita memasuki jaman
ekonomi baru yang berbeda?

    Pertanian    Industri      Informasi      Kreatif
  (farmers and   (factory     (knowledge   (creators and   TO
     crafters)   workers)       workers)   empathizers)




                                                                Tidak peduli, tidak serasi, rakus
                                                           OR




                                                                                              10
Lingkup Industri Kreatif




                           11
Jenis Industri Kreatif
 INDUSTRI KREATIF

    Produk Kreatif
Langsung Ke Pelanggan:
            • Film
           • Musik
                             Pelanggan
        • Permainan
          • Media
       • Pertunjukan




     Jasa Kreatif ke          Produk dengan
Industri Lainnya: desain,       Unsur Kreatif:
  periklanan, arsitektur,   pariwisata, otomotif,
           dll.                 alas kaki, dll.




                                                    12
Komponen Industri Kreatif


 TEKNOLOGI                           SENI


             Industri Kreatif:
               Modal Intelektual

    BISNIS                         BUDAYA




                                            13
Contoh Ekonomi Kreatif




                         14
Kebangkitan Industri Kreatif di ASEAN
                            GDP Contribution Across Selected Countries 2007/2008
                 12%



                                   6,3%              5,8%              5,6%              5,0%
                                                                                                            4,0%

                                                                                                                              1,3%




Note: Contribution to GDP for each country is based on each country’s definition of “creative industry”, which differs across countries
Source: http://www.synovate.com/businessconsulting/insights/periscope/issues/200912/                                                      15
Ekonomi Kreatif Indonesia




                            16
Mengapa industri kreatif penting bagi Indonesia?

                       Kontribusi
                        Ekonomi
                          •PDB
                      •Menciptakan                              • Industri Kreatif perlu
                    Lapangan Pekerjaan
                         •Ekspor
                                                                  dikembangkan di
Dampak Sosial                               Iklim Bisnis
 •Kualitas Hidup                            •Penciptaan           Indonesia karena:
  •Pemerataan                             Lapangan usaha           – Memberikan kontribusi Ekonomi
  kesejahteraan                            •Dampak bagi              yang signifikan
  •Peningkatan                               sektor lain
                                                                   – Menciptakan Iklim bisnis yang
 Toleransi sosial                           •Pemasaran
                                                                     positif
                      Mengapa                                      – Membangun citra dan identitas
                      Ekonomi                                        Bangsa
                       Kreatif                                     – Berbasis kepada Sumber Daya
                                             Citra &                 yang terbarukan
   Inovasi &                             Identitas bangsa          – Menciptakan inovasi dan
  Kreativitas                                 •Turisme               kreatifitas yang merupakan
 •Ide & Gagasan                            •Ikon Nasional            keunggulan kompetitif suatu
•Penciptaan Nilai                          •Membangun                bangsa
                     Sumber Daya          budaya, warisan
                                         budaya & nilai lokal      – Memberikan dampak sosial
                      Terbarukan                                     yang positif
                        •Berbasis
                      Pengetahuan,
                       kreativitas
                         • Green
                       Community                                                              17
Kronologi Ekonomi Kreatif Indonesia
    Rebirth of Indonesian Film                                    "Let us develop a creativity-
                                   Road Map Indonesia Design                                       The Season of
    Industry since 2000. There                                     based economy by putting Indonesian Cultural
                                        Power 2006 - 2010
    are approximately 40 to 50                                      together ideas, art, and
                                     was launched on 13 July                                    Heritage & Craft, 4-8
     films released each year                                    technology. We can do it, we
                                               2006                                                  June 2008
     compared to around 100                                      must be able to compete with                                Presidential
                                   by The Indonesian Ministry
        films 15 years ago.                                     other nations in developing this                        Instruction Number 6
                                       of Trade, Ministry of
                                                                creative economy“, Yudhoyono                            on Creative Economy
The first Trade Expo                 Industry and Ministry of
                                                                  said in a speech to open the                          Development dated 5
Indonesia in 1986 as               Cooperation & SME which is
                                                                 Indonesian Cultural Products                                August 2009
 Resource Indonesia                   aimed to redesign and
                                   improve creative products.     Exhibition on 11 July 2007.
     Exhibition




             Indonesia's Music         2006 British Council        The 2007 Indonesian          Development of
               Industry grew           International Young       Creative Industry Study:      Creative Economy
             significantly since       Creative                     creative industries        Indonesia 2025 to
                    2000               Entrepreneur (IYCE)        contributed an average      further develop the
                                                                 6.3% to Indonesia's GDP       emerging creative
                  Two Indonesias films, Berbagi                  between 2002 and 2006.            industries.                          Yudhoyono
                Suami (Love for Share) directed                                                                                     appointed Mari Elka
                                                                                                              Indonesia Creative    Pangestu as Minister
                   by Nia Dinata, and Serambi
                                                                                                              Week 2009, 25 - 28      of Tourism and
                        (Aceh and Tsunami
                                                                                                                  June 2009          Creative Economy
                aftermath, the movie) directed
                by Garin Nugroho, are on the go                                                                                     on 18 October 2011
                                                                               After National
                    to be in one of the worlds                                Mapping Project
                  outstanding film festival, the
                  Cannes Film Festival, held in                                                                                                 18
                 France, on 17th-28th May 2006.
Profil Statistik Ekonomi Industri Kreatif
                            Indonesia
                                                                                                                                     Rank              Rank
              Indikator                    Satuan          2002        2003        2004          2005          2006        Rata-rata (Rata-            (thn
                                                                                                                                      rata)            2006)
1. Berbasis Produk Domestik Bruto (PDB)
a. Nilai Tambah Bruto                  Miliar Rupiah     102.110     100.220     108.413       107.661        104.787        104.638           7         9
b. Pertumbuhan Nilai Tambah Bruto      Persen                        -1,85%       8,17%        -0,69%         -2,67%          0,74%            9        10
c. % Nilai terhadap Total PDB          Persen             6,78%       6,35%       6,54%         6,15%          5,67%          6,30%            7         9
2. Berbasis Ketenagakerjaan
a. Jumlah Tenaga Kerja                 Orang             5.862.497   5.056.337   5.847.968    5.335.371      4.902.378      5.400.910          5         6
b. Tingkat Partisipasi Pekerja         Persen              6,40%       5,57%       6,24%        5,62%          5,14%          5,79%            5         6
c. Pertumbuhan Jumlah Tenaga Kerja     Persen                 -       -13,75%     15,66%       -8,77%         -8,12%         -3,74%           10        10
d. Produktivitas Tenaga Kerja          Ribu Rp/Pekerja    17.417       19.821     18.539       20.179         21.375         19.466            6         7
3. Berbasis Nilai Ekspor
a. Nilai Ekspor                        Miliar Rupiah      60.159      58.258      70.251       77.796         81.428         69.578            4            5
b. Pertumbuhan Ekspor                  Persen                -        -3,16%      20,59%       10,74%         4,67%           8,21%           11            9
c. % Ekspor terhadap Total ekspor      Persen             11,87%      11,48%      10,61%        9,83%         9,13%          10,58%            4            5
4. Berbasis Jumlah Perusahaan
a. Jumlah Perusahaan                   Perusahaan        2.949.917   2.412.182   2.906.123    2.498.706      2.188.815      2.591.149          5         5
b. Pertumbuhan Jumlah Perusahaan       Persen                -         2,74%      19,44%       -5,83%         12,38%          7,18%           10        10
c. % Jumlah Perusahaan terhadap jumlah
                                       Persen             6,95%       5,83%       6,79%         6,00%          5,17%          6,15%            5            5
Total perusahaan

  • Peringkat untuk indikator ekonomi berbasis PDB, ketenagakerjaan, dan Jumlah Perusahaan, adalah terhadap 9
    sektor lapangan usaha utama yang dipublikasikan oleh BPS
  • Peringkat untuk indikator berbasis ekspor, adalah terhadap 10 komoditi unggulan lainnya. Pembagian serta 10
    komoditas unggulan yang dipublikasikan oleh BPS
                                                                                                                                                       19
                                                                                             Sumber: Mari Pangestu, Departemen Perdagangan RI (2008)
DESKRIPSI UMUM INDUSTRI KREATIF

Industri Kreatif adalah industri yang bersumber pada kreativitas, keahlian & bakat individu yang
memiliki potensial untuk menciptaan kesejahteraan dan kesempatan kerja melalui penggunaan
intellectual property and content (UK Creative Industries Taskforce, 1998)




                                                                                                   20
VISI DAN MISI EKONOMI KREATIF 2025
•   Visi:
    “Bangsa Indonesia yang berkualitas hidup & bercitra kreatif di
    mata dunia”.
•   Misi:
    Memberdayakan SDM Indonesia sebagai modal utama
    pembangunan Nasional untuk :
     – Peningkatan kontribusi industri kreatif terhadap pendapatan
       domestik bruto Indonesia,
     – Peningkatan ekspor nasional dari produk/jasa berbasis kreatifitas             Susilo Bambang Yudhoyono
       anak bangsa yang mengusung muatan lokal dengan semangat
       kontemporer,
     – Peningkatan penyerapan tenaga kerja sebagai dampak
       terbukanya lapangan kerja baru di industri kreatif,
     – Peningkatan jumlah perusahaan berdaya saing tinggi yang
       bergerak di industri kreatif,
     – Pengutamaan pada pemanfaatan pada sumber daya yang
       berkelanjutan bagi bumi & generasi yang akan datang,
     – Penciptaan nilai ekonomis dari inovasi kreatif, termasuk yang
       berlandaskan kearifan dan warisan budaya nusantara,
     – Penumbuhkembangan kawasan-kawasan kreatif di wilayah
       Indonesia yang potensial,
     – Penguatan citra kreatif pada produk/jasa sebagai upaya ‘National
       Branding’ Indonesia di mata dunia Internasional.




                                                                                                                           21
                                                                 Sumber: Mari Pangestu, Departemen Perdagangan RI (2008)
SASARAN PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF 2009-2025 (1)
• Metodologi penyusunan sasaran Pengembangan Ekonomi kreatif Indonesia tidaklah berdasarkan pendekatan proyeksi
  time series dari trend masa lampau tetapi lebih kepada metode Backward planning yaitu dimulai dengan menetapkan
  sasarannya, lalu ditarik ke belakang untuk menetapkan requirements untuk mencapai sasaran tersebut.
• Penentuan sasaran pengembangan industri kreatif didasari oleh 2 pertimbangan utama yaitu sinkronisasi dengan RPJP
  Nasional 2005-2025 dan pertimbangan karakteristik Industri Kreatif Indonesia, yang akan dibagi menjadi 2 tahap
  utama, yaitu: (1) tahap penguatan (2008-2015); (2) tahap akselerasi (2015-2025)



         Origin                                                                                              Destination
                             MODEL PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF
         Point                                                                                                 Point


      Misi Ekonomi Kreatif                   <2015 (Penguatan                      2015-2025 (Akselerasi)
                                             Pondasi dan Pilar)
   1. Peningkatan kontribusi             Kontribusi PDB mencapai 6-8%            Kontribusi PDB mencapai 9-11%
      industri kreatif terhadap          (Syarat pertumbuhan PDB IK              (Syarat pertumbuhan PDB IK
      pendapatan domestik bruto          minimal 7-9%)                           minimal 11-13%)
      Indonesia
   2. Peningkatan ekspor nasional        Kontribusi ekspor IK mencapai           Kontribusi ekspor IK mencapai 7-
      dari produk/jasa berbasis          minimal 6-8% (Syarat: rata-rata         9%
      kreatifitas anak bangsa yang       pertumbuhan ekspor 9-11%)               (Syarat: rata-rata pertumbuhan
      mengusung muatan lokal                                                     ekspor 10-12%)
      dengan semangat kontemporer
   3. Peningkatan penyerapan             Kontribusi tenaga kerja IK              Kontribusi tenaga kerja IK
      tenaga kerja sebagai dampak        mencapai minimal 6,5%                   mencapai minimal 10%                                     22
      terbukanya lapangan kerja
                                                                                                                                     22
      baru di industri kreatif                                             Sumber: Mari Pangestu, Departemen Perdagangan RI (2008)
SASARAN PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF 2009-2025 (2)

       Misi Industri Kreatif         <2015 (Penguatan Pondasi dan Pilar)                      2015-2025 (Akselerasi)

4. Peningkatan jumlah               Jumlah perusahaan Industri Kreatif          Jumlah perusahaan Industri Kreatif meningkat
   perusahaan berdaya saing         meningkat 1,5-2 kali jumlah perusahaan      3-4 kali jumlah perusahaan Industri Kreatif
   tinggi yang bergerak di          Industri Kreatif tahun 2006                 tahun 2006
   industri kreatif
5. Pengutamaan pada                 Mendukung pengurangan laju deforestasi      Melanjutkan mendukung pengurangan laju
   pemanfaatan pada sumber          1 juta hektar/tahun dan pengurangan         deforestasi & emisi karbon berdasarkan
   daya yang berkelanjutan bagi     emisi karbon 1,2 miliar ton /tahun          kesepakatan baru post-Kyoto 2012
   bumi & generasi yang akan
   datang
6. Penciptaan nilai ekonomis dari   • Pertumbuhan Paten domestik terdaftar      • Pertumbuhan Paten domestik terdaftar
   inovasi kreatif, termasuk yang     sebesar 4%                                  sebesar 4%
   berlandaskan kearifan dan        • Pertumbuhan Hak Cipta domestik            • Pertumbuhan Hak Cipta domestik terdaftar
   warisan budaya nusantara           terdaftar sebesar 38,94%                    sebesar 38,94%
                                    • Pertumbuhan Merk domestik terdaftar       • Pertumbuhan Merk domestik terdaftar
                                      sebesar 6%                                  sebesar 6%
                                    • Pertumbuhan Desain Industri               • Pertumbuhan Desain Industri domestik
                                      domestik terdaftar sebesar 39,7%            terdaftar sebesar 39,7%


7. Penumbuhkembangan                Menumbuhkembangkan kawasan kreatif          Menumbuhkembangkan kawasan kreatif
   kawasan-kawasan kreatif baru     potensial sebanyak 2X jumlah kawasan        potensial sebanyak 2X jumlah kawasan tahun
   di wilayah Indonesia yang        saat ini                                    2015
   potensial
8. Penguatan citra kreatif pada     Menciptakan 200 brand lokal baru yang       Menciptakan 504 brand lokal yang terpercaya
   produk/jasa sebagai upaya        terpercaya dan telah secara legal           dan telah secara legal terdaftar di Dirjen HKI
   ‘National Branding’ Indonesia    terdaftar di Dirjen HKI di Indonesia dan    di Indonesia dan juga di kantor paten negara
   di mata dunia Internasional      juga di kantor paten negara tujuan ekspor   tujuan ekspor
                                                                                                                                           23
                                                                                 Sumber: Mari Pangestu, Departemen Perdagangan RI (2008)
RINGKASAN RENCANA PEMBANGUNAN EKONOMI KREATIF INDONESIA
                                                                • Pembangunan Industri Kreatif akan
                                                                  mendapatkan hasil yang optimal jika
                       Kuantitas dan                              terjadi kolaborasi antara 3 Aktor
                         kualitas                                 utama- IBG
                       sumber daya                                (intellectuals, Business, Governments)
                          insani                                  yang memiliki komitmen, saling
                                                                  berkoordinasi dan mengupayakan
                                                                  sinergi untuk mengembangkan
                                               Iklim kondusif     industri kreatif.
                                                    untuk
 Lembaga                                                        • Visi dan Misi Ekonomi Kreatif 2025
                                                 memulai &
Pembiayaan                                                        akan dapat dicapai dalam 2
                                                menjalankan
                                                                  tahap, yaitu tahap penguatan (2009-
               Permasalahan                         usaha
                                                                  2015) dan tahap akselerasi (2015-
                  utama                                           2025)
                                                                • Sasaran pada tahap penguatan akan
                                                                  dapat dicapai melalui penguatan
                                                                  pondasi dan pilar Industri kreatif
                                                                  (People-Industry-technology-
         Percepatan                                               Institution-Resources-Financial
        tumbuhnya                                                 Intermediary)
                                       Penghargaan/
          teknologi
       informasi dan
                                         apresiasi              • Saran: Perlu dibentuk suatu
          kounikasi                                               lembaga/badan/organisasi
                                                                  pemerintah untuk mengelola industri
                                                                  kreatif di Indonesia yang memiliki
                                                                  fungsi sebagai: Think Tank, Public
                                                                  Outreach, Hub Agency
                                                                                                           24
MODEL PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF
                                                              INDONESIA
Visi & Misi Ekonomi Kreatif 2025, dapat                                      – People adalah individu-individu atau sumber
diwujudkan oleh sinergi landasan, pilar                                        daya manusia yang kreatif.
   serta aktor sebagai elemen model                                          – Lima Pilar utama yang harus diperkuat dalam
       bangunan ekonomi kreatif                                                mengembangkan industri kreatif adalah:
                                                                                 • Industry yaitu kumpulan dari perusahaan yang
                                                                                   bergerak di dalam bidang industri kreatif
                           “The Triple Helix”                                    • Technology yaitu enabler untuk mewujudkan
                                                                                   kreatifitas individu dalam bentuk karya nyata.
                                                                                 • Resources yaitu input selain kreatifitas &
Academics                     Business                     Government              pengetahuan individu yang dibutuhkan dalam
                                                                                   proses kreatif, misal: SDA, lahan
                                                                                 • Institution yaitu tatanan sosial (norma, nilai, dan
                                                                                   hukum) termasuk didalamnya asosiasi
                                                                                   industri, asosiasi profesi, dan komunitas kreatif
                                                              Intermediary
              Technology



                                 Resources



                                             Institution



                                                                Financial
   Industry




                                                                                   lainnya
                                                                                 • Financial Intermediary yaitu Lembaga intermediasi
                                                                                   keuangan



                              People
                                                                                                                                                       25
                                                                                             Sumber: Mari Pangestu, Departemen Perdagangan RI (2008)
POLA INTERAKSI TRIPLE HELIX
   Putaran
 Kreativitas,
  Inovasi &
Komersialisasi
                                                                 Aktor utama yang terlibat untuk
                                                                 mengembangkan ekonomi kreatif:
                                                              – Intellectuals yaitu orang-orang yang dalam
                                                                 perhatian utamanya mencari kepuasan dalam
                                                                 mengolah seni, ilmu pengetahuan, keinginan
                                                                 menerapkan ilmu, dan menularkannya, termasuk
                                                                 didalamnya
                                          Masyarakat             budayawan, seniman, punakawan, begawan, pa
                                           (society)             ra pendidik di lembaga-lembaga
                                                                 pendidikan, para pelopor di
   Masyarakat                                                    paguyuban, padepokan, sanggar budaya dan
                                                                 seni, individu atau kelompok studi dan
    (society)
                                                                 peneliti, penulis, dan tokoh-tokoh lainnya di
                                                                 bidang seni, budaya (nilai, filsafat) dan ilmu
                                                                 pengetahuan

   – Business yaitu pelaku usaha yang mampu mentransformasi kreatifitas menjadi bernilai ekonomis
   – Government yaitu pemerintah selaku (1) Katalisator & Advokasi; (2) Regulator; (3) Konsumen, Investor
     , bahkan entrepreneur; serta (4) Urban Planner dapat membuat industri kreatif dapat tumbuh dan
     berkembang


    Tahap Pemantapan Pondasi 2008-2015                               Tahap Akselerasi 2016-2025                                  26
                                                                       Sumber: Mari Pangestu, Departemen Perdagangan RI (2008)
INDIKATOR KEMAJUAN




Source: the Ministry of Trade Republic of Indonesia (2009)   27
Aktor & Faktor Penggerak Industri Kreatif
                                           Cendekiawan


                                                 Kurikulum
                                                Berorientasi
                                                  Kreatif &
                                              Entrepreneurship

                                      Kebebasan
                                        Pers &           Riset Inovatif
                                      Akademik           Multidisiplin

                                            Lembaga
                                          Pendidikan &
                                                               Kewirausahaan,
                                            Pelatihan
                                                             Business Coaching &
                           Arahan                                 Mentoring
                           Edukatif           Skema
                                            Pembiayaan
                                                                 Pemasaran &
                         Penghargaan                               Business
                        Insan Kreatif &                           Matching,
                          Konservasi
                                                                                   Komunitas
                                            Iklim Usaha yang
             Insentif                                                                Kreatif
                                                 kondusif



PEMERINTAH                                                                                     BISNIS   28
PETA JALAN PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF 2009-2015
                            2009              2010                 2011        2012            2013              2014                   2015
                             • Fasilitasi creative talent untuk berkreasi                                                       “Masyarakat dengan
      People




                             • Jumlah & kualitas Creative Worker                                                            mindset dan moodset kreatif
                             • Creative mindset pada masyarakat                                                                 yang didukung oleh
                             • Entrepreneurship                                                                             talenta dan pekerja kreatif”
      Technology Industry




                             • Industry attractiveness                                                                        “Struktur Industri kreatif yang
                             • Efisiensi untuk keunggulan komparatif                                                           unggul di pasar domestik &
                             • Inovasi bermuatan lokal untuk keunggulan kompetitif                                            asing, dengan peran dominan
                                                                                                                                 wirausahawan nasional”

                             • Basis-basis teknologi menuju klaster teknologi
                             • Kapasitas penguasaan teknologi dan computer literacy                                           ”Teknologi yang mendukung
                             • Iklim usaha kondusif untuk investasi dan infrastruktur                                        desain dan melayani kebutuhan
                                                                                                                                         pasar”
      Resource




                             • Kemampuan memanfaatkan bahan baku Alam.                                                         “Pemanfaatan bahan baku
                             • Apresiasi dan sadar lingkungan                                                               dengan nilai tambah dan tingkat
                             • Basis-basis teknologi pengolah sumber daya alam                                              utilisasi yang tinggi serta ramah
                             • Iklim kondusif untuk ketersediaan pasokan bahan baku domestik                                           lingkungan”
             Institution




                                                                                                                               “Masyarakat berpemikiran
                             • Apresiasi budaya dan warisan budaya Indonesia di dalam & luar negeri                           terbuka yang mengkonsumsi
                             • Masyarakat kreatif yang saling menghargai dan bertukar pengetahuan
                                                                                                                                  produk kreatif lokal”
Intermediary
  Financial




                                                                                                                                       “Tercapainya tingkat
                             • Penguatan hubungan aktor IK dengan lembaga keuangan                                                   kepercayaan & distribusi
                             • Skema dan lembaga pembiayaan yang sesuai                                                            Informasi yg simetris antara
                                                                                                                                 lembaga keuangan dgn industri
                                                                                                                                                              29
                                                                                                                                               kreatif”
                                                                                                      Sumber: Mari Pangestu, Departemen Perdagangan RI (2008)
PETA JALAN PENGEMBANGAN SUBSEKTOR PERIKLANAN

              2009             2010                2011               2012                2013                    2014                       2015
PEMERINTAH




               Penguatan & Perluasan          Komunitas periklanan lintas               Penciptaan pasar
               pasar domestik                   aktor & lintas negara                      luar negeri                             SDM Periklanan kreatif
                                                                                                                                      & berkualifikasi
                           Kualitas & Kuantitas insan periklanan & tenaga pendidik periklanan                                       internasional,dapat
                                        Apresiasi karya & Insan kreatif periklanan
                                                   Iklim usaha kondusif
                                                                                                                                    memanfaatkan local
                                                                                                                                     content, & industri
                                                                                                                                    yang unggul di pasar
               Aktualisasi: Komunitas Kreatif domestik &                                                                                 domestik”
                                                                  Komersialisasi: Pemasaran
               internasional Penghargaan domestik &
BISNIS




                                                                  Business Matching, Jaringan Bisnis Global
               Internasional

               Sumber daya insani: Kewirausahaan, kreatif,   Link & Match: Business
               multidisiplin, mandiri                        Coaching,Mentoring, business incubator
CENDEKIAWAN




                                                                             Produktifitas: Riset Inovatif
               Pondasi: Kurikulum berbasis Kreatifitas, Lembaga              Multidisiplin, Kompetisi
               Pendidikan/Pelatihan, tenaga pendidik                         Internasional,Inkubator
                                                                             Technopreneur




                 PENINGKATAN KUALITAS SDM DAN
                      LEMBAGA PENDIDIKAN
                                                                                                                                                            30
                                                                                                  Sumber: Mari Pangestu, Departemen Perdagangan RI (2008)
TAHAPAN PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DEPDAG

Penyempurnaan kualitas      Upaya perlu dilakukan secara terencana
 & diseminasi informasi    untuk menciptakan & menstabilkan tingkat
   mengenai industri       permintaan, meningkatkan produktivitas &
kreatif, misalnya dengan    efisiensi usaha hingga mencapai tingkat
melakukan kajian secara                     tertinggi
komprehensif, pembang
  unan database, serta
 sistem informasi yang
         memadai




                                                                                                        Agar produk kreatif yang
                                                                                                         diciptakan dan dibuat di
                                                                                                       Indonesia tetap melekat di
                                Jika sistem informasi telah       Jika tingkat permintaan sudah       benak konsumen, maka perlu
                            dikembangkan dengan baik, maka      relatif stabil, maka fokus kegiatan     dilakukan upaya branding
                            perlu dibuat target pengembangan      berikutnya adalah penciptaan        secara intensif sehingga akan
                                   yang lebih baik untuk              inovasi produk dengan               terbentuk keunggulan
                              meningkatkan pelayanan yang           menciptakan desain-desain         kompetitif jika dibandingkan
                                diberikan oleh departemen       baru, baik yang memiliki identitas    dengan produk lainnya yang
                              perdagangan ke IK khususnya      lokal maupun bersifat kontemporer                  sejenis           31
Strategi Pengembangan Ekonomi
             Kreatif




                                32
Apa masalah yang sedang dihadapi oleh bangsa
                Indonesia?
• Resesi global?
• Harga Minyak Dunia?
• Globalisasi?

Tetapi:
• Kesenjangan Ekonomi
• Penghamburan Sumberdaya Manusia yang
  terbaharukan
• Masyarakat yang “Konsumtif” bukan “Produktif”

                                                  33
Pendewasaan Industri Kreatif

  Level Makro

Kesadaran bahwa dunia         Pemerintah pusat dan daerah   Pemberian insentif,
memasuki era kreatif dan      mendorong dan                 penghargaan, pengakuan,
Indonesia punya potensi       memfasilitasi peningkatan     dan dukungan perluasan
tinggi.                       kapasitas.                    pasar.


     Penyadaran dan            Komitmen Peningkatan         Pemberdayaan dalam
      Pemahaman                      Kapasitas              kapitalisasi kreativitas
Kesadaran bahwa manusia       Individu mempunyai
adalah kreatif dan bebas      tanggungjawab untuk           Individu dan pebisnis kreatif
berkreasi dalam era kreatif   meningkatkan kemampuan        mampu berkembang secara
                              berpartisipasi dalam era      berkesinambungan.
                              kreatif.

  Level Mikro


                                                                                            34
Ekosistem Ekonomi Kreatif

• PRODUK KREATIF
         - Warisan Budaya
            - Seni dan Budaya
            - Standar global (internasional)
• BISNIS KREATIF
            - Usaha Baru
            - Industri Pendukung
• MANUSIA
            - Komunitas Kreatif
            - Kewirausahaan Kreatif
            - Kelas Kreatif
            - Kepemimpinan Kreatif
            - Pendidikan Kreatif

• SPASIAL
            - Nasional, Provinsi, Kabupaten, Kota
            - Lingkungan Hidup
            - Prasarana dan Sarana
                                                    35
STRATEGI EKONOMI KREATIF
                          • Nasional
       Spasial Kreatif    • Kota
                          • Daya saing
      Komunitas Kreatif   • Budaya
                          • Inovasi
        Bisnis Kreatif    • Kesejahteraan
                          • Bakat
      Manusia Kreatif     • Identitas
                          • Produk
       Produk Kreatif     • Jasa




                                            36
Hirarki Pendekatan

            Tingkat NASIONAL:
             Identitas Nasional
                  Promosi
            Komitmen Nasional


                                    Tingkat PROVINSI:
Strategis                           Identitas Provinsi

                                                             Tingkat KOTA:
                Taktikal                                 Identitas Kota & Prasarana
                                                           Kebijakan Modal Kreatif
                                                              Komunitas Kreatif
                                                                Pekerja Kreatif
                                                             Pewirausaha Kreatif
                                                              Pendidikan Kreatif
                                  Operasional
                                                                                      37
Tingkatan Daya Saing Kota/Provinsi
                                             Kemampuan suatu perusahaan mengatasi
                                             perubahan dan persaingan pasar dalam
                                             memperbesar dan mempertahankan
                       Mikro ~               keuntungannya (profitabilitas), pangsa
                      Perusahaan             pasar, dan/atau ukuran bisnisnya (skala
        Memiliki
                                             usahanya)
pengertian yang
                                             Kemampuan suatu industri (agregasi
 berbeda, tetapi
            Kota




                                             perusahaan ~ “sektoral”  “klaster
saling berkaitan    Meso ~ Industri
                                             industri”) menghasilkan produktivitas yang
                                             lebih tinggi dari industri pesaing asingnya

                                             Kemampuan/daya tarik (attractiveness);
                                             kemampuan membentuk/menawarkan
                   “Makro” ~ Ekonomi         lingkungan paling produktif bagi bisnis, menarik
                                             talented people, investasi, dan mobile factors
                                             lain, dsb.; dan Kinerja berkelanjutan.

                                             Acuan: Porter & McFetridge (1995)
                    “Tingkatan Analisis” /
                     Dimensi “Sektoral”


                                                                                           38
Konsep Pengembangan Ekonomi
                Kreatif (1)

                                   INTERNASIONAL

                         NASIONAL

                 PROVINSI
                                     ANTAR KOTA
        KOTA             PRODUK
                         KREATIF
                                     INTRA KOTA


KAPASITAS   SUMBERDAYA

                                                   39
Konsep Pengembangan Ekonomi
                 Kreatif (2)
                                              Berinovasi
                             BISNIS

                                             Bertumbuh
                          PEWIRAUSAHA
Berkembang
                                                            Berlatih


                PEKERJA KREATIF       KOMUNITAS
Terampil                                                   Berkembang



           INDIVIDU                               PASAR

                                                                       40
Ekonomi Kreatif dan Lapangan Kerja

Kewirausahaan   Usaha/Produk       Industri                    Ekonomi
   Kreatif       Kreatif Baru       Kreatif                     Kreatif

                                1. Periklanan              Kesejahteraan
                                2. Arsitektur
                                3. Pasar Seni dan Antik    Kualitas Hidup
 Komunitas                      4. Kerajinan
                                5. Desain
                                                           Penyerapan
   Kreatif                                                 Tenaga Kerja
                                6. Desain Fesyen
                                7. Film                    Pembangunan
                                8. Musik
                                9. Seni Pertunjukan
                                                           Manusia
                                10. Penerbitan             Pengembangan
Kepemimpinan                    11. Riset dan              Kota
   Kreatif                            Pengembangan
                                12. Jasa Komputer dan
                                      Piranti Lunak
                                13. TV dan Radio
                                14. Permainan Interaktif

                                                                       41
Ekonomi Kreatif dan Pengangguran
• Pendekatan Penanganan Pengangguran:
  – Individu dalam masyarakat  Pekerja kreatif yang dapat
    bekerja bagi orang lain atau bagi diri sendiri
  – Sektor pendidikan  Pekerja kreatif dan pewirausaha
    kreatif
  – Sektor swasta (bisnis)  Pekerja kreatif dan pewirausaha
    kreatif
  – Sektor komunitas  Pekerja kreatif dan pewirausaha
• Penggerak  (1) Permintaan domestik: Cinta Produk
  Buatan Dalam Negeri dan (2) Permintaan eskpor ke
  kota lain atau negara lain (perlu riset)

                                                               42
Rantai Nilai Industri Kriya




Sumber: Creative Industries and Micro & Small
Scale Enterprise Development: A Contribution
to Poverty Alleviation (UNIDO)




                                                     43
Tujuan Pembangunan Masyarakat
• Meningkatkan kapasitas kreatif untuk
  berpartisipasi dalam ekonomi kreatif
• Mendukung pertumbuhan industri kreatif di
  kota-kota
• Mendorong partisipasi komunitas dalam
  ekonomi kreatif
• Mendukung perusahaan bisnis dalam
  pengembangan komunitas kreatif

                                              44
Piramida Pengembangan Ekonomi
                 Kreatif
Rekrut                  Pewirausaha Kreatif

Penguatan & Investasi   Usaha Kreatif

Dukungan sektor         Industri Kreatif

Kebijakan               Ekonomi Kreatif
Pola 1: Pendekatan Rantai Nilai
• Investasi dalam modal budaya:
  tradisi, musik, keahlian, busana, cerita, seni, dekorasi, f
  estival dan perayaan, makanan, tempat, hunian
  (antik, sejarah), dll.
• Investasi dalam pelatihan dan pendidikan:
  menghasilkan pekerja dan pewirausaha kreatif
• Investasi dalam usaha kreatif: menghasilkan produk
  dan jasa kreatif
• Investasi dalam pembangunan komunitas: mendukung
  keberlanjutan ekonomi lokal
• Investasi dalam teknologi yang mendukung
  peningkatan nilai tambah: penguasaan teknologi
Rantai Nilai Industri Kreatif
 Modal budaya dan                                         Lembaga
 informasi                    1. Perintisan               pendukung


                              Pelatihan dan
                               Pendidikan
       5. Penerimaan
       pengguna atau                              2. Produksi
       pelanggan

                  Dukungan
                    UKM


                                Regulasi      3. Distribusi
                              dan Kebijakan
               4. Mekanisme
Festival dan   penyampaian
Eksibisi                                                 Pemasaran
                                                         dan distribusi
Pola 2: Penyediaan Penghela
• Penghela yang berpotensi meningkatkan
  permintaan, menarik, dan mendorong sektor lain untuk
  tumbuh bersama, misalnya fashion, film, kriya, dan hiburan
• Contoh
   –   Gedung Artistik
   –   Taman
   –   Museum
   –   Festival Kreatif
   –   Pasar Kreatif
   –   Perpustakaan
   –   Gedung pertunjukan
   –   Teater
   –   Olah raga
Dampak Ekonomi Kegiatan Penghela
                    Contoh – Gedung Artistik

Aliran       Dukungan publik              Dukungan pribadi                     Pengunjung
masuk        dan pemerintah                 dan yayasan                     Lokal dan tamu Rp
              Lokal dan luar Rp            Lokal dan luar Rp



                                         Gedung Artistik

Aliran   Gaji pegawai             Toko                Jasa                      Pemasok
keluar
         Pengeluaran              Gaji                Jasa atraksi        Iklan, percetakan, pa
         ekonomi lokal
                                  Jasa                Restoran            brikasi
                                                                          pertunjukan, dukung
                                  Produk              Hotel               an
                                  Kebanyakan          Belanja             kurikulum, pengemb
                                  pengeluaran lokal                       angan
                                  Rp                  Pengeluaran lokal   web, energi, asuransi
                                                      Rp
                                                                          Pengeluaran lokal Rp
Bilbao, Spanyol
From Industrial Ruins to Architectural Emblems
A massive infrastructural transformation and urban regeneration process has
turned Bilbao’s wasteland of industrial ruins into a service-oriented and culturally
attractive city. The flagship of the entire redevelopment is Frank Gehry’s
spectacular Guggenheim-Bilbao Museum. The museum brought $147 million into
the local economy in 2001 and another $23 million in taxes, which represents
about 4,415 jobs. 1.3 million tourists visited in the first year it was open.




                                             Guggenheim Museum
                                             Bilbao, Spain
Pemberdayaan Industri Kreatif




                                51
Tantangan Pemberdayaan Industri
                 Kreatif
1. Bagaimana membangun keterkaitan antara gagasan-produk-industri kreatif-
   permintaan?
    –   Pengembangan produk atau jasa kreatif, pelatihan analisis rantai nilai
2. Bagaimana membangun perkembangan talenta-keahlian-kewirausahaan kreatif?
    –   Pengembangan insan kreatif dan kewirausahaan kreatif untuk kesempatan kerja dan peningkatan
        kesejahteraan
3. Bagaimana melakukan modernisasi industri kreatif?
    –   Penyebaran informasi teknis dan pasar, akses dan alih teknologi, keselamatan
        kerja, standarisasi, sertifikasi, kapasitas inovasi
4. Bagaimana mengentaskan kemiskinan dengan industri kreatif?
    –   Industri kreatif untuk masyarakat kurang mampu
5. Bagaimana mengembangkan sumberdaya budaya kreatif dan prasarana kreatif?
    –   Peristiwa, ruang kreatif, pelestarian budaya, pendidikan seni dan desain
6. Bagaimana mengembangkan permodalan industri kreatif?
    –   Modal ventura, pinjaman perbankan, malaikat investor
7. Bagaimana mengembangkan ekosistem kreatif?
    –   Insentif kerjasama, ruang kreatif publik, dana pengembangan
                                                                                                      52
Apa itu pemberdayaan?
1. Mengembangkan manusia bersumberdaya kreatif…
   untuk mandiri dengan telenta kreatif!
2. Membangun kapasitas kreatif untuk dapat
   bertumbuh… untuk mampu berkarya!
3. Meningkatkan nilai tambah terhadap sektor ekonomi
   yang lain… untuk keunikan!
4. Mengembangkan sumberdaya budaya kreatif… untuk
   sumber ilham!
5. Mengembangkan ekosistem kreatif… untuk
   berkelanjutan!
        Peran Pemerintah
        Peran Perguruan Tinggi


                                                   53
(1) Pemberdayaan dalam
pengembangan kapasitas kreatif




                                 54
Konsep Pemberdayaan

      Manusia               Pencarian                   Pekerja              Pewirausaha
     Bertalenta               Bakat                     Kreatif                Kreatif


                                                                             Pengembangan
                                                    Pengembangan
 Penguatan                Pengembangan                                       mekanisme untuk
                                                    mekanisme untuk
 pemahaman potensi        mekanisme                                          mengembangkan
                                                    mengembangkan
 orang bertalenta         pencarian bakat                                    creative worker
                                                    pekerja kreatif.
 yang dimiliki.           (scouting                                          menjadi creative
                                                    Kreativitas diyakini
 Biasanya kawula          talent), berdasarkan                               entrepeneur.
                                                    dapat meningkatkan
 muda (20-40              data potensi. Wadah                                Creative
                                                    produktivitas. Nilai-
 tahun), dikelompokk      kreativitas, asosiasi,                             entrepeneur akan
                                                    nilai kreatif :
 an melalui 14            peristiwa, festival, pe                            mendongkrak
                                                    desain, ceritra, simfo
 kategori industri        ndidikan, dll. Dapat                               penyerapan tenaga
                                                    ni, bermain, makna
 kreatif (plus kuliner)   menjadi alternatif                                 kerja dan kontribusi
                                                    bisa menjadi acuan
55                                                                           ekonomi
Kerangka Pikir Pemberdayaan Manusia Kreatif

                                                                         UPAH
P
E
N                                     P
G                                     E                                   P
                                          PENEMPATAN
A                                     N                                   E
N                                     Y                                   N
                                                                                MASYARAKAT
G                                     E                                   G     BERPENGHASILAN
G                                     R   PEMAGANGAN                      H     MENUJU
U                                     A                    UKM            A     KUALITAS
                                                                                KEHIDUPAN
R                                     P                                   S     YANG
A                                     A   USAHA MANDIRI      INDIVIDU      I    LEBIH BAIK
N                                     N                                   L
                                                           KELOMPOK       A
       PELATIHAN                                                          N

                                                                                BAGI HASIL
    • PELATIHAN
       BERBASIS   • LPK (PEMERINTAH
    KOMPETENSI      DAN SWASTA)
                  • PERUSAHAAN
                                                                        BUKAN   KOMISI
    • PELATIHAN                                                          UPAH
    KREATIVITAS   • OTODIDAK
                                                                                SEWA

                                                                                IMBALAN,
                                                                                JASA, DLL
                             BURSA KERJA & KIOS 3 IN 1, JOB FAIR                             56
Sinergi dengan Lembaga Lain
                            Depnakertrans
                          Peningkatan Kompetensi

      Depbudpar           Produktivitas Kreatif melalui Pelatihan,
                          Pendampingan, dan                          KUKM
                          Penempatan




Masalah Industri
Kreatif:                                                                  PRODUKTIVITAS DAN
• Telenta tidak cukup                                                  DAYA SAING:
                                 Implementasi                          - Peningkatan Nilai Tambah
• Tidak ada pelatihan
produktivitas kreatif
                                    Program:                           - Peningkatan Penyerapan
                              * Pelatihan Produktivitas Kreatif          Tenaga Kerja Kreatif
• Tidak terbentuknya          * Pendampingan                           - Peningkatan kesejahteraan
kebutuhan dan                 * Pemagangan
                              * Penempatan
                                                                         masyarakat
keahlian                      * Pemantauan dan Evaluasi




                        Instansi Terkait Lainnya
                        Disperindag dll.
                                                                                               57
(2) Pemberdayaan Industri Kreatif Dalam
 Meningkatkan Nilai Tambah Sektor Lain




                                          58
(3) Pemberdayaan dalam pengembangan
       sumberdaya budaya kreatif




Source: http://agrg.cogs.nscc.ca/Mapping_Glossary   59
(4) Pemberdayaan Sistem Inovasi
                        Daerah




Sumber: http://www.nordregio.se/Metameny/About-Nordregio/Journal-of-Nordregio/Journal-of-   60
Nordregio-2010/Journal-of-Nordregio-no-3-2010/Styria-the-Styrian-Economy-and-SFG/
(5) Pemberdayaan Perguruan Tinggi
            Aspek                 Klaster Bisnis Kreatif            Perguruan Tinggi
Interaksi Tingkat Perusahaan   • Jejaring pelaku lokal,        • Pendidikan sarjana dan
                               nasional, dan internasional     pascasarjana
                               • Kerjasama Pelatihan           • Pendidikan lanjutan
                               • Kerjasama Proyek              • Pelatihan dan Pendampingan
                                                               • Konsultasi
                                                               • Konferensi atau lokakarya
                                                               • Penelitian
Tempat Kerja dan Mobilitas     • Pencarian bakat               • Mobilitas dosen, mahasiswa,
Pekerjaan                      • Pameran bersama               staf
                                                               • Pasar Kerja
                                                               • Inkubator
Penguasaan Pengetahuan         • Penyebaran pengetahuan        • Publikasi hasil penelitian
                               • Pusat data industri kreatif   • Publikasi pendidikan kreatif
                               • Ruang pamer karya kreatif     • Alih teknologi
                                                               • Laboratorium, standar teknis,
                                                               pusat teknologi
Peristiwa                      • Penyusunan agenda             • Penyusunan agenda
                               peristiwa                       peristiwa
                               • Terlibat dalam peristiwa      • Terlibat dalam peristiwa   61
Jabar Kreatif




                62
Penentu Daya Saing Industri Kreatif
           RANTAI PENAWARAN                                     RANTAI PERMINTAAN



                                       IKLIM INDUSTRI KREATIF
                                          Kejelasan & Jaminan
                   Komunitas Kreatif       Regulasi & Hukum          Riset & Informasi


                                 Rantai Nilai Industri Kreatif

Penciptaan Nilai                         Penyampaian Nilai                           Komunikasi Nilai



  Kreasi                     Produksi                   Distribusi                  Pemasaran




                                Industri Pendukung dan Terkait                                          63
Instrumen Pengembangan Ekonomi Kreatif di
               Jawa Barat
                         Berbagi
                       Kepentingan:
        Tujuan:           Riset,           Iklim
     Produktivitas    Informasi, dan   bertumbuh:
          dan             Forum         Kebijakan
      Daya Saing                         Industri
        Industri                          Kreatif
         Kreatif



         Sisi
                                        Kompetensi:
     permintaan:
                                       Pengembangan
    Komersialisasi,
                            Sisi         SDM dan
      Promosi,
                        penawaran:       Komunitas
      Distribusi,
                          Kreasi,          Kreatif
       Edukasi
                       Produksi, dan
                          Merek
                                                      64
Format Pengembangan Industri Kreatif

  PELAKU                                               FAKTOR                   FAKTOR
              KEBUTUHAN              UPAYA
  UTAMA                                               PENENTU                 PENDUKUNG
                                                    KEARIFAN LOKAL,
                                                    PEKERJA KREATIF,
                 AKSES KE                             KOMUNITAS
             INDUSTRI KREATIF                           KREATIF,
MASYARAKAT   DAN PENINGKATAN                         PEWIRAUSAHA
              KESEJAHTERAAN                             KREATIF,
                                                    WARISAN BUDAYA,
                                                    PARA DERMAWAN

                                                          KEBIJAKAN
                                                            PUBLIK:               RISET DAN
              KELESTARIAN        IMPLEMENTASI
                                                    1. Komunitas Kreatif       PENGEMBANGAN,
              BUDAYA DAN           CETAK BIRU
PEMERINTAH    PENINGKATAN        PEMBANGUNAN            2. Intelektual            PROGRAM
                                                          3. Ekonomi            PEMBANGUNAN
               DAYA SAING       INDUSTRI KREATIF
                                                   4. Pendidikan Kreatif         MASYARAKAT
                                                     5. Tata Kota Kreatif
                                                   6. Jejaring Kota Kreatif


              KEBERLANJUTAN
                USAHA DAN                                KEPASTIAN
PERUSAHAAN    PASOKAN KARYA                                PASAR
                  KREATIF                                                              65
Rencana Strategis Pengembangan Industri
                        Kreatif Jawa Barat
                         2008-2010                 2011               2012                2013       > 2015



                 Rencana Jangka Pendek                    Rencana Jangka Menengah                  Jangka Panjang




                                                                                                 • Pemantapan lebih
             • Peletakan Dasar Industri        • Peningkatan Permintaan Produk Kreatif
                                                                                                  lanjut
              kreatif
  Tujuan




                                                                                                 • Peningkatan
             • Identifikasi Potensi Industri   • Peningkatan Investasi Dalam dan Luar Negeri
                                                                                                  kemitraan strategis
              Kreatif Jawa Barat
                                                                                                 • Pencitraan Ikon
             • Penyusunan kebijakan Industri   • Pemantapan Pendidikan dan Pelatihan
                                                                                                  Nasional Industri
              Kreatif (blueprint)               Pekerja untuk Industri Kreatif
                                                                                                  Kreatif




             • Pembentukan Komisi Kreatif
diharapkan
Hasil yang




             • Cetak Biru Industri Kreatif                                                       • Keunggulan Daya
                                               • Pasar Kreatif: ekspor dan substitusi impor
             • Statistik Industri Kreatif                                                         Saing Jabar
                                               • Ekspo Industri Kreatif
             • Kebijakan Perijinan                                                               • Jabar Ikon Nasional
                                               • Duta Jabar
             • Paket Kebijakan Keuangan                                                          • Penghargaan
                                               • Cinta Produk Jabar
             • Paket Kebijakan Investasi                                                           Kepeloporan Industri
                                               • Konsorsium Pendidikan dan Pelatihan
             • Sosialisasi Industri Kreatif                                                        Kreatif
             • Pembinaan Komunitas Kreatif                                                                                66
Tantangan Jabar
Bagaimana mengembangkan ruang kreatif dan
mempererat jalinan kerjasama komunitas di
Jabar dalam meningkatkan daya saing daerah?

Strategi melalui BUDAYA KREATIF Plus (K+)
= Jabar yang kreatif dan produktif



                                            67
Model Perubahan: Jabar Kreatif Plus
            Jabar yang kreatif dan produktif




                            Terampil , Berdaya
                                 saing




   Lembaga, Nilai-nilai,
                                                 Seni, Ide-ide
  Peristiwa, Kota Kreatif




                              Kesejahteraan
                                                                 68
Mengapa peningkatan kapasitas
              kreatif?
Pembangunan = k · s
  k = kapasitas
     ekonomi, sosial, teknologi, dan politik– tingkat berfungsinya
       struktur sosial, ekonomi, politik, organisasi, dan
       kepemimpinan
  r = sumberdaya
     sumberdaya alam, lokasi, tenaga kerja, investasi modal, iklim
       kewirausahaan, transportasi, komunikasi, komposisi
       industri, teknologi, ukuran dan keterkaitan dengan pasar
       domestik dan ekspor


                                                                     69
Saran Komitmen Jabar (1)
• Budaya Jabar: menghargai kreativitas dan seni
  bukan hanya meningkatkan kualitas hidup
  Provinsi Jabar, tetapi juga menguatkan jalinan
  kerjasama komunitas dalam menghasilkan
  gagasan-gagasan dan inovasi.
• Pemimpin: memahami pentingnya kreativitas
  dalam komunitas dan ekonomi, membuat seni
  dan budaya sebagai prioritas pengembangan.
• Sistem Pendidikan: menyiapkan anak-anak dan
  kawula muda mengembangkan kreativitas dan
  produktivitas.

                                                   70
Saran Komitmen Jabar (2)
• Komunitas: memperluas peluang dan ruang
  untuk interaksi kreatif dan ekspresi.
• Bisnis: mendorong dan mengembangkan
  kreativitas para karyawannya dan masyarakat
  sekitar.
• Penduduk: mengakui bahwa kreativitas dapat
  membangun komunitas dan menyediakan
  jaminan pekerjaan dalam ekonomi kreatif.

                                                71
STRATEGI PENGEMBANGAN
• KEPEMIMPINAN: kepemimpinan sipil, bisnis, dan
  komunitas dalam pengembangan seni, budaya, dan
  kreativitas
• PARTISIPASI: keterlibatan kelompok-kelompok
  komunitas dan pendidikan formal dan informal
• INVESTASI: dukungan keuangan untuk
  seni, kreativitas, dan desain komunitas
• KOTA: ruang kreatif dan produk kreatif yang unik di
  masing-masing kota di Jabar

                                                        72
Program 1: Kepemimpinan Kreatif




Katalitas yang mendorong para pemimpin dalam mempromosikan
   seni, budaya, kreativitas, dan teknologi di Jabar


                                                             73
Program 2. Partisipasi Kreatif
• Pemberdayaan komunitas kreatif
• Jejaring kerjasama antar unsur-unsur komunitas
  kreatif
• Pemberdayaan Kawula Muda Kreatif
• Sektor Pendidikan terlibat dalam pelatihan kreatif:
  talenta  keahlian  produk kreatif  pekerjaan
  baru
• Sektor Bisnis terlibat dalam pelatihan kreatif bagi
  karyawan dan masyarakat

                                                        74
Program 3: Investasi Kreatif
• Pembiayaan – Inkubator, modal
  ventura, donatur, sponsor, malaikat
  bisnis, syariah, dana bergulir, skema swasta-
  pemerintah, dll.
• Insentif – Pajak, keringanan, perijinan, dll.




                                                  75
Program 4: Kota Kreatif
• Ruang Kreatif – lingkungan yang mendorong
  berkembangnya dan kehadiran orang
  kreatif, munculnya gagasan-gagasan baru dan
  keinginan berdomisili di kota-kota utama Jabar
• Bandung Kreatif – kota Bandung sebagai
  simpul kota kreatif di Jabar, sebagai
  percontohan bagi kota-kota lainnya di Jabar


                                               76
Prioritas dan Pentahapan


                                                         2015

                                          Pemantapan Citra Industri
                                          Kreatif Indonesia


                        Peningkatan Bisnis Kreatif dan
                        Lapangan Kerja
                                                         2010
             Peningkatan Sumberdaya dan
             Investasi

Perbaikan Iklim
Ekonomi Kreatif                                          2008

                                                                      77
Indikator Keberhasilan

                                     Daya Saing
                                      Kreatif
                                                      Kinerja Ekonomi

                             Kesejahteraan    Komunitas
                                 Sosial        Produktif



                     * Perdagangan                * Teknologi           Klaster Industri
                        * Turisme                  * Talenta


                    Sumberdaya                                   Prasarana
                      Manusia                                       Fisik
                                                                                     Fondasi
         Kualitas          Lingkungan Pajak            Akses
        Kehidupan            dan Peraturan          Permodalan


                                                                                               Program
  Kapasitas                                          Industri                Insentif dan
                        Pemasaran
Kepemimpinan                                        Penghela                 Sumberdaya
                                                                                                78
Apa yang diharapkan akan terjadi?

• Iklim usaha yang
                     • Peningkatan
      kondusif                         Munculnya usaha     Citra Kreatif
                     lapangan kerja
   • Peningkatan                           baru dari       nasional dan
                      • Kedatangan
     Kerjasama                           industri dan     internasional
                     pekerja kreatif
    • Pasar yang                          universitas       meningkat
                       (brain gain)
      bergairah




                                                           Peningkatan
  Pendapatan                                             investasi publik,
                      Peningkatan      Perluasan pasar
dan kemakmuran                                             swasta, dan
                     kemitraan baru      dan produk
   meningkat                                              internasional
                                                             langsung




                                                                             79
Penutup




          80
Penutup
•   Ekonomi kreatif muncul berdasarkan aset kreatif dan hukum kekayaan intelektual seperti
    paten, hak cipta, merek, royalti dan desain.
•   Ekonomi kreatif adalah kegiatan transaksi yang terjadi mulai dari gagasan, produk dan jasa
    kreatif, dan kekayaan hak cipta.
•   Industri kreatif adalah usaha yang bertumpu pada kreativitas manusia yang memiliki
    keunikan, estetika, dan nilai ekonomi.
•   Persoalan industri kreatif di Indonesia: manusia kreatif, rantai nilai kreatif, ruang kreatif,
    ekosistem kreatif, permodalan, dan pengentasan kemiskinan (harus berjenjang, bertahap,
    dan berkelanjutan).
•   Strategi pengembangan ekonomi kreatif: Spasial Kreatif (nasional, kota), komunitas kreatif
    (daya saing, budaya), bisnis kreatif (inovasi, kesejahteraan), manusia kreatif (bakat, identitas),
    dan produk kreatif (produk, jasa)
•   Strategi pemberdayaan industri kreatif mempunyai lima arti: (1) manusia kreatif, (2) kapasitas
    kreatif, (3) peningkat nilai tambah sektor lain, (4) sumberdaya budaya kreatif, dan (5)
    pemberdayaan perguruan tinggi.
•   Tanpa konsep ketahanan nasional maka Indonesia berhadapan dengan bahasa laten ekonomi
    kreatif berupa penjajahan budaya posmodernisme (relativitas, hedonisme, kesementaraan,
    dan kehilangan identitas).
                                                                                                    81
Terima Kasih




               82

Contenu connexe

Tendances

Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015
Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015
Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015Andrie Trisaksono
 
Ppt 6 kwu-peluang usaha
Ppt 6  kwu-peluang usahaPpt 6  kwu-peluang usaha
Ppt 6 kwu-peluang usahaparulian
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanFira Nursya`bani
 
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era DisrupsiInovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era DisrupsiTri Widodo W. UTOMO
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesDadang Solihin
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaDadang Solihin
 
Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah Mada
Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah MadaSlide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah Mada
Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah MadaHendy Mustiko Aji
 
Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital
Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital
Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital Tri Widodo W. UTOMO
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanYuca Siahaan
 
PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)
PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)
PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)thyyaniie1015
 
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptx
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptxUMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptx
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptxEboxpkmk
 
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanModel Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanTogar Simatupang
 

Tendances (20)

Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015
Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015
Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015
 
Ppt 6 kwu-peluang usaha
Ppt 6  kwu-peluang usahaPpt 6  kwu-peluang usaha
Ppt 6 kwu-peluang usaha
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
 
Makalah Sociopreneur
Makalah SociopreneurMakalah Sociopreneur
Makalah Sociopreneur
 
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era DisrupsiInovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
 
PPT DIGITAL PAYMENT (1).pptx
PPT DIGITAL PAYMENT (1).pptxPPT DIGITAL PAYMENT (1).pptx
PPT DIGITAL PAYMENT (1).pptx
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
Paradigma Pembangunan
Paradigma PembangunanParadigma Pembangunan
Paradigma Pembangunan
 
Pelatihan Ekonomi Kreatif
Pelatihan Ekonomi KreatifPelatihan Ekonomi Kreatif
Pelatihan Ekonomi Kreatif
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa
 
Presentasi kewirausahaan
Presentasi kewirausahaanPresentasi kewirausahaan
Presentasi kewirausahaan
 
Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah Mada
Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah MadaSlide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah Mada
Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah Mada
 
Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital
Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital
Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)
PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)
PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)
 
Desa wisata
Desa wisataDesa wisata
Desa wisata
 
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptx
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptxUMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptx
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptx
 
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanModel Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
 
Pemberdayaan umkm
Pemberdayaan umkmPemberdayaan umkm
Pemberdayaan umkm
 

En vedette

Industri Logistik Indonesia
Industri Logistik IndonesiaIndustri Logistik Indonesia
Industri Logistik IndonesiaTogar Simatupang
 
Logistics management information system(lmis)
Logistics management information system(lmis)Logistics management information system(lmis)
Logistics management information system(lmis)Roshan Thapa
 
Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)
Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)
Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)Togar Simatupang
 
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarindaSistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarindaTogar Simatupang
 
Fundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollin
Fundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollinFundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollin
Fundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollinAnita Carollin
 
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...Togar Simatupang
 
Manajemen logistik konstruksi
Manajemen logistik konstruksiManajemen logistik konstruksi
Manajemen logistik konstruksiTogar Simatupang
 
Data duniaindustri slideshare.com
Data duniaindustri slideshare.comData duniaindustri slideshare.com
Data duniaindustri slideshare.comDunia Industri
 
Usulan tata kelola blu itb
Usulan tata kelola blu itbUsulan tata kelola blu itb
Usulan tata kelola blu itbTogar Simatupang
 
Nusantara logistics chain togar & setijadi 10 april 2012
Nusantara logistics chain togar & setijadi 10 april 2012Nusantara logistics chain togar & setijadi 10 april 2012
Nusantara logistics chain togar & setijadi 10 april 2012Togar Simatupang
 
Manajemen Rantai Nilai Dalam Era Kreatif
Manajemen Rantai Nilai Dalam Era KreatifManajemen Rantai Nilai Dalam Era Kreatif
Manajemen Rantai Nilai Dalam Era KreatifTogar Simatupang
 
Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012
Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012
Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012Togar Simatupang
 
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Togar Simatupang
 
Strategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesiaStrategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesiaTogar Simatupang
 
Simatupang human capital development in the asean logistics connectivity
Simatupang human capital development in the asean logistics connectivitySimatupang human capital development in the asean logistics connectivity
Simatupang human capital development in the asean logistics connectivityTogar Simatupang
 
Duniaindustri.com in slideshare
Duniaindustri.com in slideshareDuniaindustri.com in slideshare
Duniaindustri.com in slideshareDunia Industri
 
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...Bayu Ardiansyah
 
Towards a new conceptualization of managerial discipline
Towards a new conceptualization of managerial disciplineTowards a new conceptualization of managerial discipline
Towards a new conceptualization of managerial disciplineTogar Simatupang
 

En vedette (20)

Industri Logistik Indonesia
Industri Logistik IndonesiaIndustri Logistik Indonesia
Industri Logistik Indonesia
 
Logistics management information system(lmis)
Logistics management information system(lmis)Logistics management information system(lmis)
Logistics management information system(lmis)
 
Sislognas
SislognasSislognas
Sislognas
 
Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)
Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)
Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)
 
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarindaSistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
 
Fundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollin
Fundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollinFundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollin
Fundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollin
 
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
 
Manajemen logistik konstruksi
Manajemen logistik konstruksiManajemen logistik konstruksi
Manajemen logistik konstruksi
 
Data duniaindustri slideshare.com
Data duniaindustri slideshare.comData duniaindustri slideshare.com
Data duniaindustri slideshare.com
 
Usulan tata kelola blu itb
Usulan tata kelola blu itbUsulan tata kelola blu itb
Usulan tata kelola blu itb
 
Nusantara logistics chain togar & setijadi 10 april 2012
Nusantara logistics chain togar & setijadi 10 april 2012Nusantara logistics chain togar & setijadi 10 april 2012
Nusantara logistics chain togar & setijadi 10 april 2012
 
Manajemen Rantai Nilai Dalam Era Kreatif
Manajemen Rantai Nilai Dalam Era KreatifManajemen Rantai Nilai Dalam Era Kreatif
Manajemen Rantai Nilai Dalam Era Kreatif
 
Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012
Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012
Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012
 
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
 
Strategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesiaStrategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesia
 
Simatupang human capital development in the asean logistics connectivity
Simatupang human capital development in the asean logistics connectivitySimatupang human capital development in the asean logistics connectivity
Simatupang human capital development in the asean logistics connectivity
 
Duniaindustri.com in slideshare
Duniaindustri.com in slideshareDuniaindustri.com in slideshare
Duniaindustri.com in slideshare
 
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
 
Towards a new conceptualization of managerial discipline
Towards a new conceptualization of managerial disciplineTowards a new conceptualization of managerial discipline
Towards a new conceptualization of managerial discipline
 
ITB untuk indonesia
ITB untuk indonesiaITB untuk indonesia
ITB untuk indonesia
 

Similaire à EKONOMI KREATIF INDONESIA

Pengembanganekonomikreatifindonesia 120618023400-phpapp01
Pengembanganekonomikreatifindonesia 120618023400-phpapp01Pengembanganekonomikreatifindonesia 120618023400-phpapp01
Pengembanganekonomikreatifindonesia 120618023400-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Presentasi M E U G M Bagaimana Bertahan Di I K
Presentasi  M E  U G M  Bagaimana  Bertahan Di  I KPresentasi  M E  U G M  Bagaimana  Bertahan Di  I K
Presentasi M E U G M Bagaimana Bertahan Di I Kcokorda.dewi
 
Materi Pengantar - BAPPEDA PROV - 26Apr.pdf
Materi Pengantar - BAPPEDA PROV - 26Apr.pdfMateri Pengantar - BAPPEDA PROV - 26Apr.pdf
Materi Pengantar - BAPPEDA PROV - 26Apr.pdfAGMaulana1
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Ekonomi Kreatif Indonesia Menuju 2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Ekonomi Kreatif Indonesia Menuju 2025Rencana Pembangunan Jangka Panjang Ekonomi Kreatif Indonesia Menuju 2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Ekonomi Kreatif Indonesia Menuju 2025Widi Asmoro
 
Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025
Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025
Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025Andrie Trisaksono
 
Kongres Kebudayaan Peni Cameron
Kongres Kebudayaan Peni CameronKongres Kebudayaan Peni Cameron
Kongres Kebudayaan Peni CameronCatur PW
 
Simposium Keris Summit 2015 | Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Keris (Yu...
Simposium Keris Summit 2015 | Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Keris (Yu...Simposium Keris Summit 2015 | Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Keris (Yu...
Simposium Keris Summit 2015 | Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Keris (Yu...Hafiz Priyotomo
 
Industri Kreatif Riset dan Pengembangan
Industri Kreatif Riset dan PengembanganIndustri Kreatif Riset dan Pengembangan
Industri Kreatif Riset dan PengembanganTogar Simatupang
 
Kb industri kreatif-07
Kb industri kreatif-07Kb industri kreatif-07
Kb industri kreatif-07PUPUK
 
Pekan Produk Kreatif Indonesia 2010
Pekan Produk Kreatif Indonesia  2010Pekan Produk Kreatif Indonesia  2010
Pekan Produk Kreatif Indonesia 2010Indonesia Kreatif
 
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019Hindraswari Enggar
 
Buku 4: Program Kerja Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2009-2015 Kement...
Buku 4: Program Kerja Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2009-2015 Kement...Buku 4: Program Kerja Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2009-2015 Kement...
Buku 4: Program Kerja Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2009-2015 Kement...Andrie Trisaksono
 
Upaya meningkatkan ekonomi kreatif - kelas 9
Upaya meningkatkan ekonomi kreatif  - kelas 9Upaya meningkatkan ekonomi kreatif  - kelas 9
Upaya meningkatkan ekonomi kreatif - kelas 9SyarifahArsihNur
 
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptxBedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptxRidwanUntad1
 

Similaire à EKONOMI KREATIF INDONESIA (20)

Pengembanganekonomikreatifindonesia 120618023400-phpapp01
Pengembanganekonomikreatifindonesia 120618023400-phpapp01Pengembanganekonomikreatifindonesia 120618023400-phpapp01
Pengembanganekonomikreatifindonesia 120618023400-phpapp01
 
Ad1eb8d20ceb0852f3746d674ead2aef
Ad1eb8d20ceb0852f3746d674ead2aefAd1eb8d20ceb0852f3746d674ead2aef
Ad1eb8d20ceb0852f3746d674ead2aef
 
Presentasi M E U G M Bagaimana Bertahan Di I K
Presentasi  M E  U G M  Bagaimana  Bertahan Di  I KPresentasi  M E  U G M  Bagaimana  Bertahan Di  I K
Presentasi M E U G M Bagaimana Bertahan Di I K
 
Materi Pengantar - BAPPEDA PROV - 26Apr.pdf
Materi Pengantar - BAPPEDA PROV - 26Apr.pdfMateri Pengantar - BAPPEDA PROV - 26Apr.pdf
Materi Pengantar - BAPPEDA PROV - 26Apr.pdf
 
NETS ppt
NETS pptNETS ppt
NETS ppt
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Ekonomi Kreatif Indonesia Menuju 2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Ekonomi Kreatif Indonesia Menuju 2025Rencana Pembangunan Jangka Panjang Ekonomi Kreatif Indonesia Menuju 2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Ekonomi Kreatif Indonesia Menuju 2025
 
Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025
Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025
Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025
 
Kongres Kebudayaan Peni Cameron
Kongres Kebudayaan Peni CameronKongres Kebudayaan Peni Cameron
Kongres Kebudayaan Peni Cameron
 
Pel berbasis industri kreatif
Pel berbasis industri kreatifPel berbasis industri kreatif
Pel berbasis industri kreatif
 
Sekilas PPKI 2011
Sekilas PPKI 2011Sekilas PPKI 2011
Sekilas PPKI 2011
 
Ekonomi kreatif - kelas 9
Ekonomi kreatif - kelas 9Ekonomi kreatif - kelas 9
Ekonomi kreatif - kelas 9
 
Simposium Keris Summit 2015 | Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Keris (Yu...
Simposium Keris Summit 2015 | Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Keris (Yu...Simposium Keris Summit 2015 | Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Keris (Yu...
Simposium Keris Summit 2015 | Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Keris (Yu...
 
Industri Kreatif Riset dan Pengembangan
Industri Kreatif Riset dan PengembanganIndustri Kreatif Riset dan Pengembangan
Industri Kreatif Riset dan Pengembangan
 
Kb industri kreatif-07
Kb industri kreatif-07Kb industri kreatif-07
Kb industri kreatif-07
 
Pekan Produk Kreatif Indonesia 2010
Pekan Produk Kreatif Indonesia  2010Pekan Produk Kreatif Indonesia  2010
Pekan Produk Kreatif Indonesia 2010
 
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
 
Buku 4: Program Kerja Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2009-2015 Kement...
Buku 4: Program Kerja Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2009-2015 Kement...Buku 4: Program Kerja Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2009-2015 Kement...
Buku 4: Program Kerja Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2009-2015 Kement...
 
Upaya meningkatkan ekonomi kreatif - kelas 9
Upaya meningkatkan ekonomi kreatif  - kelas 9Upaya meningkatkan ekonomi kreatif  - kelas 9
Upaya meningkatkan ekonomi kreatif - kelas 9
 
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptxBedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
 
Orasi likmi
Orasi likmiOrasi likmi
Orasi likmi
 

Plus de Togar Simatupang

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorTogar Simatupang
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyTogar Simatupang
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainTogar Simatupang
 
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikPeningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikTogar Simatupang
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Togar Simatupang
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifTogar Simatupang
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTogar Simatupang
 
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaPengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaTogar Simatupang
 
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanPeran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanTogar Simatupang
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianTogar Simatupang
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiTogar Simatupang
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Togar Simatupang
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaTogar Simatupang
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Togar Simatupang
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataTogar Simatupang
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Togar Simatupang
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisTogar Simatupang
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTogar Simatupang
 

Plus de Togar Simatupang (20)

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood Sector
 
Value Chain Governance
Value Chain GovernanceValue Chain Governance
Value Chain Governance
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value Chain
 
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikPeningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
 
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaPengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
 
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanPeran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai Pasokan
 

Dernier

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Dernier (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

EKONOMI KREATIF INDONESIA

  • 1. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia Togar M. Simatupang Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung Disampaikan pada Diskusi “Pengembangan Ekonomi Kreatif Guna Menciptakan Lapangan Kerja dan Mengentaskan Kemiskinan Dalam Rangka Ketahanan Nasional” di Lembaga Ketahanan Nasional RI tanggal 31 Mei 2012
  • 2. Kilasan • Tujuan • Konsep Ketahanan Nasional • Sekilas Ekonomi Kreatif • Ekonomi Kreatif Indonesia • Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif • Pemberdayaan Industri Kreatif • Kasus Jawa Barat • Penutup 2
  • 3. Tujuan Pokok Maksud Tujuan Permasalahan Bagaimana strategi dan Mengenali model strategi dan Meningkatkan program terobosan baru dalam implementasi pengembangan nyata/rencana aksi yang mengembangkan ekonomi ekonomi kreatif yang didukung dilakukan oleh kreatif dalam penciptaan data dan pemetaan dalam kementrian/lembaga terkait. lapangan kerja? menyusun perencanaan. Bagaimana langkah Menghimpun berbagai Tersusunnya berbagai konsepsi pengembangan ekonomi pemikiran dan terobosan strategis dalam menyiapkan kreatif dan terobosan baru dalam menyusun Rencana Rencana Strategis (Renstra) dalam percepatan Strategis Pengembangan dan Rencana Aksi Nasional pengentasan kemiskinan? Ekonomi Kreatif 2012-2014. (RAN). Faktor-faktor apa saja yang Mengelaborasi berbagai faktor Tersusunnya rekomendasi menghambat pengembangan penting dalam Asta Gatra dan penting dalam menentukan ekonomi kreatif dalam lingkungan strategis. kebijakan yang cepat, tepat, meningkatkan ketahanan dan terukur yang dilakukan nasional? oleh kementrian terkait. 3
  • 5. Ketahanan Nasional • Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional. • Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wasantara. – Kesejahteraan adalah kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata rohani dan jasmani. – Keamanan adalah kemampuan bangsa Indonesia melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam. 5
  • 6. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional Indonesia 1. Mandiri – Percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian. Kemandirian merupakan prasyarat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan 2. Dinamis – Berubah tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategis. 3. Wibawa – Pembinaan ketahanan nasional yang berhasil akan meningkatkan kemampuan bangsa dan menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain. 4. Konsultasi dan Kerjasama – Sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa 6
  • 7. Asas-Asas Ketahanan Nasional a) Asas kesejahteraan dan keamanan – Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Di dalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional. b) Asas komprehensif/menyeluruh terpadu – Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek- aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang. c) Asas kekeluargaan – Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif. 7
  • 8. Apa itu ekonomi kreatif? 8
  • 9. Peradapan Manusia Abad 21 Inggris, Era Konseptual Perancis Pencipta & Pengempati Abad 20 Amerika, Era Informasi India, Irlandia Pekerja Pengetahuan Abad 19 Era Industri Pekerja Pabrik Cina, Abad 18 Asia Tenggara Era Pertanian Petani Amerika Latin, Daniel Pink’s “A Whole new Mind” Eropa Timur 9
  • 10. Jaman Ekonomi Kreatif 12 Pilar Daya Saing Apakah jaman informasi sudah berakhir dan kita memasuki jaman ekonomi baru yang berbeda? Pertanian Industri Informasi Kreatif (farmers and (factory (knowledge (creators and TO crafters) workers) workers) empathizers) Tidak peduli, tidak serasi, rakus OR 10
  • 12. Jenis Industri Kreatif INDUSTRI KREATIF Produk Kreatif Langsung Ke Pelanggan: • Film • Musik Pelanggan • Permainan • Media • Pertunjukan Jasa Kreatif ke Produk dengan Industri Lainnya: desain, Unsur Kreatif: periklanan, arsitektur, pariwisata, otomotif, dll. alas kaki, dll. 12
  • 13. Komponen Industri Kreatif TEKNOLOGI SENI Industri Kreatif: Modal Intelektual BISNIS BUDAYA 13
  • 15. Kebangkitan Industri Kreatif di ASEAN GDP Contribution Across Selected Countries 2007/2008 12% 6,3% 5,8% 5,6% 5,0% 4,0% 1,3% Note: Contribution to GDP for each country is based on each country’s definition of “creative industry”, which differs across countries Source: http://www.synovate.com/businessconsulting/insights/periscope/issues/200912/ 15
  • 17. Mengapa industri kreatif penting bagi Indonesia? Kontribusi Ekonomi •PDB •Menciptakan • Industri Kreatif perlu Lapangan Pekerjaan •Ekspor dikembangkan di Dampak Sosial Iklim Bisnis •Kualitas Hidup •Penciptaan Indonesia karena: •Pemerataan Lapangan usaha – Memberikan kontribusi Ekonomi kesejahteraan •Dampak bagi yang signifikan •Peningkatan sektor lain – Menciptakan Iklim bisnis yang Toleransi sosial •Pemasaran positif Mengapa – Membangun citra dan identitas Ekonomi Bangsa Kreatif – Berbasis kepada Sumber Daya Citra & yang terbarukan Inovasi & Identitas bangsa – Menciptakan inovasi dan Kreativitas •Turisme kreatifitas yang merupakan •Ide & Gagasan •Ikon Nasional keunggulan kompetitif suatu •Penciptaan Nilai •Membangun bangsa Sumber Daya budaya, warisan budaya & nilai lokal – Memberikan dampak sosial Terbarukan yang positif •Berbasis Pengetahuan, kreativitas • Green Community 17
  • 18. Kronologi Ekonomi Kreatif Indonesia Rebirth of Indonesian Film "Let us develop a creativity- Road Map Indonesia Design The Season of Industry since 2000. There based economy by putting Indonesian Cultural Power 2006 - 2010 are approximately 40 to 50 together ideas, art, and was launched on 13 July Heritage & Craft, 4-8 films released each year technology. We can do it, we 2006 June 2008 compared to around 100 must be able to compete with Presidential by The Indonesian Ministry films 15 years ago. other nations in developing this Instruction Number 6 of Trade, Ministry of creative economy“, Yudhoyono on Creative Economy The first Trade Expo Industry and Ministry of said in a speech to open the Development dated 5 Indonesia in 1986 as Cooperation & SME which is Indonesian Cultural Products August 2009 Resource Indonesia aimed to redesign and improve creative products. Exhibition on 11 July 2007. Exhibition Indonesia's Music 2006 British Council The 2007 Indonesian Development of Industry grew International Young Creative Industry Study: Creative Economy significantly since Creative creative industries Indonesia 2025 to 2000 Entrepreneur (IYCE) contributed an average further develop the 6.3% to Indonesia's GDP emerging creative Two Indonesias films, Berbagi between 2002 and 2006. industries. Yudhoyono Suami (Love for Share) directed appointed Mari Elka Indonesia Creative Pangestu as Minister by Nia Dinata, and Serambi Week 2009, 25 - 28 of Tourism and (Aceh and Tsunami June 2009 Creative Economy aftermath, the movie) directed by Garin Nugroho, are on the go on 18 October 2011 After National to be in one of the worlds Mapping Project outstanding film festival, the Cannes Film Festival, held in 18 France, on 17th-28th May 2006.
  • 19. Profil Statistik Ekonomi Industri Kreatif Indonesia Rank Rank Indikator Satuan 2002 2003 2004 2005 2006 Rata-rata (Rata- (thn rata) 2006) 1. Berbasis Produk Domestik Bruto (PDB) a. Nilai Tambah Bruto Miliar Rupiah 102.110 100.220 108.413 107.661 104.787 104.638 7 9 b. Pertumbuhan Nilai Tambah Bruto Persen -1,85% 8,17% -0,69% -2,67% 0,74% 9 10 c. % Nilai terhadap Total PDB Persen 6,78% 6,35% 6,54% 6,15% 5,67% 6,30% 7 9 2. Berbasis Ketenagakerjaan a. Jumlah Tenaga Kerja Orang 5.862.497 5.056.337 5.847.968 5.335.371 4.902.378 5.400.910 5 6 b. Tingkat Partisipasi Pekerja Persen 6,40% 5,57% 6,24% 5,62% 5,14% 5,79% 5 6 c. Pertumbuhan Jumlah Tenaga Kerja Persen - -13,75% 15,66% -8,77% -8,12% -3,74% 10 10 d. Produktivitas Tenaga Kerja Ribu Rp/Pekerja 17.417 19.821 18.539 20.179 21.375 19.466 6 7 3. Berbasis Nilai Ekspor a. Nilai Ekspor Miliar Rupiah 60.159 58.258 70.251 77.796 81.428 69.578 4 5 b. Pertumbuhan Ekspor Persen - -3,16% 20,59% 10,74% 4,67% 8,21% 11 9 c. % Ekspor terhadap Total ekspor Persen 11,87% 11,48% 10,61% 9,83% 9,13% 10,58% 4 5 4. Berbasis Jumlah Perusahaan a. Jumlah Perusahaan Perusahaan 2.949.917 2.412.182 2.906.123 2.498.706 2.188.815 2.591.149 5 5 b. Pertumbuhan Jumlah Perusahaan Persen - 2,74% 19,44% -5,83% 12,38% 7,18% 10 10 c. % Jumlah Perusahaan terhadap jumlah Persen 6,95% 5,83% 6,79% 6,00% 5,17% 6,15% 5 5 Total perusahaan • Peringkat untuk indikator ekonomi berbasis PDB, ketenagakerjaan, dan Jumlah Perusahaan, adalah terhadap 9 sektor lapangan usaha utama yang dipublikasikan oleh BPS • Peringkat untuk indikator berbasis ekspor, adalah terhadap 10 komoditi unggulan lainnya. Pembagian serta 10 komoditas unggulan yang dipublikasikan oleh BPS 19 Sumber: Mari Pangestu, Departemen Perdagangan RI (2008)
  • 20. DESKRIPSI UMUM INDUSTRI KREATIF Industri Kreatif adalah industri yang bersumber pada kreativitas, keahlian & bakat individu yang memiliki potensial untuk menciptaan kesejahteraan dan kesempatan kerja melalui penggunaan intellectual property and content (UK Creative Industries Taskforce, 1998) 20
  • 21. VISI DAN MISI EKONOMI KREATIF 2025 • Visi: “Bangsa Indonesia yang berkualitas hidup & bercitra kreatif di mata dunia”. • Misi: Memberdayakan SDM Indonesia sebagai modal utama pembangunan Nasional untuk : – Peningkatan kontribusi industri kreatif terhadap pendapatan domestik bruto Indonesia, – Peningkatan ekspor nasional dari produk/jasa berbasis kreatifitas Susilo Bambang Yudhoyono anak bangsa yang mengusung muatan lokal dengan semangat kontemporer, – Peningkatan penyerapan tenaga kerja sebagai dampak terbukanya lapangan kerja baru di industri kreatif, – Peningkatan jumlah perusahaan berdaya saing tinggi yang bergerak di industri kreatif, – Pengutamaan pada pemanfaatan pada sumber daya yang berkelanjutan bagi bumi & generasi yang akan datang, – Penciptaan nilai ekonomis dari inovasi kreatif, termasuk yang berlandaskan kearifan dan warisan budaya nusantara, – Penumbuhkembangan kawasan-kawasan kreatif di wilayah Indonesia yang potensial, – Penguatan citra kreatif pada produk/jasa sebagai upaya ‘National Branding’ Indonesia di mata dunia Internasional. 21 Sumber: Mari Pangestu, Departemen Perdagangan RI (2008)
  • 22. SASARAN PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF 2009-2025 (1) • Metodologi penyusunan sasaran Pengembangan Ekonomi kreatif Indonesia tidaklah berdasarkan pendekatan proyeksi time series dari trend masa lampau tetapi lebih kepada metode Backward planning yaitu dimulai dengan menetapkan sasarannya, lalu ditarik ke belakang untuk menetapkan requirements untuk mencapai sasaran tersebut. • Penentuan sasaran pengembangan industri kreatif didasari oleh 2 pertimbangan utama yaitu sinkronisasi dengan RPJP Nasional 2005-2025 dan pertimbangan karakteristik Industri Kreatif Indonesia, yang akan dibagi menjadi 2 tahap utama, yaitu: (1) tahap penguatan (2008-2015); (2) tahap akselerasi (2015-2025) Origin Destination MODEL PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF Point Point Misi Ekonomi Kreatif <2015 (Penguatan 2015-2025 (Akselerasi) Pondasi dan Pilar) 1. Peningkatan kontribusi Kontribusi PDB mencapai 6-8% Kontribusi PDB mencapai 9-11% industri kreatif terhadap (Syarat pertumbuhan PDB IK (Syarat pertumbuhan PDB IK pendapatan domestik bruto minimal 7-9%) minimal 11-13%) Indonesia 2. Peningkatan ekspor nasional Kontribusi ekspor IK mencapai Kontribusi ekspor IK mencapai 7- dari produk/jasa berbasis minimal 6-8% (Syarat: rata-rata 9% kreatifitas anak bangsa yang pertumbuhan ekspor 9-11%) (Syarat: rata-rata pertumbuhan mengusung muatan lokal ekspor 10-12%) dengan semangat kontemporer 3. Peningkatan penyerapan Kontribusi tenaga kerja IK Kontribusi tenaga kerja IK tenaga kerja sebagai dampak mencapai minimal 6,5% mencapai minimal 10% 22 terbukanya lapangan kerja 22 baru di industri kreatif Sumber: Mari Pangestu, Departemen Perdagangan RI (2008)
  • 23. SASARAN PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF 2009-2025 (2) Misi Industri Kreatif <2015 (Penguatan Pondasi dan Pilar) 2015-2025 (Akselerasi) 4. Peningkatan jumlah Jumlah perusahaan Industri Kreatif Jumlah perusahaan Industri Kreatif meningkat perusahaan berdaya saing meningkat 1,5-2 kali jumlah perusahaan 3-4 kali jumlah perusahaan Industri Kreatif tinggi yang bergerak di Industri Kreatif tahun 2006 tahun 2006 industri kreatif 5. Pengutamaan pada Mendukung pengurangan laju deforestasi Melanjutkan mendukung pengurangan laju pemanfaatan pada sumber 1 juta hektar/tahun dan pengurangan deforestasi & emisi karbon berdasarkan daya yang berkelanjutan bagi emisi karbon 1,2 miliar ton /tahun kesepakatan baru post-Kyoto 2012 bumi & generasi yang akan datang 6. Penciptaan nilai ekonomis dari • Pertumbuhan Paten domestik terdaftar • Pertumbuhan Paten domestik terdaftar inovasi kreatif, termasuk yang sebesar 4% sebesar 4% berlandaskan kearifan dan • Pertumbuhan Hak Cipta domestik • Pertumbuhan Hak Cipta domestik terdaftar warisan budaya nusantara terdaftar sebesar 38,94% sebesar 38,94% • Pertumbuhan Merk domestik terdaftar • Pertumbuhan Merk domestik terdaftar sebesar 6% sebesar 6% • Pertumbuhan Desain Industri • Pertumbuhan Desain Industri domestik domestik terdaftar sebesar 39,7% terdaftar sebesar 39,7% 7. Penumbuhkembangan Menumbuhkembangkan kawasan kreatif Menumbuhkembangkan kawasan kreatif kawasan-kawasan kreatif baru potensial sebanyak 2X jumlah kawasan potensial sebanyak 2X jumlah kawasan tahun di wilayah Indonesia yang saat ini 2015 potensial 8. Penguatan citra kreatif pada Menciptakan 200 brand lokal baru yang Menciptakan 504 brand lokal yang terpercaya produk/jasa sebagai upaya terpercaya dan telah secara legal dan telah secara legal terdaftar di Dirjen HKI ‘National Branding’ Indonesia terdaftar di Dirjen HKI di Indonesia dan di Indonesia dan juga di kantor paten negara di mata dunia Internasional juga di kantor paten negara tujuan ekspor tujuan ekspor 23 Sumber: Mari Pangestu, Departemen Perdagangan RI (2008)
  • 24. RINGKASAN RENCANA PEMBANGUNAN EKONOMI KREATIF INDONESIA • Pembangunan Industri Kreatif akan mendapatkan hasil yang optimal jika Kuantitas dan terjadi kolaborasi antara 3 Aktor kualitas utama- IBG sumber daya (intellectuals, Business, Governments) insani yang memiliki komitmen, saling berkoordinasi dan mengupayakan sinergi untuk mengembangkan Iklim kondusif industri kreatif. untuk Lembaga • Visi dan Misi Ekonomi Kreatif 2025 memulai & Pembiayaan akan dapat dicapai dalam 2 menjalankan tahap, yaitu tahap penguatan (2009- Permasalahan usaha 2015) dan tahap akselerasi (2015- utama 2025) • Sasaran pada tahap penguatan akan dapat dicapai melalui penguatan pondasi dan pilar Industri kreatif (People-Industry-technology- Percepatan Institution-Resources-Financial tumbuhnya Intermediary) Penghargaan/ teknologi informasi dan apresiasi • Saran: Perlu dibentuk suatu kounikasi lembaga/badan/organisasi pemerintah untuk mengelola industri kreatif di Indonesia yang memiliki fungsi sebagai: Think Tank, Public Outreach, Hub Agency 24
  • 25. MODEL PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF INDONESIA Visi & Misi Ekonomi Kreatif 2025, dapat – People adalah individu-individu atau sumber diwujudkan oleh sinergi landasan, pilar daya manusia yang kreatif. serta aktor sebagai elemen model – Lima Pilar utama yang harus diperkuat dalam bangunan ekonomi kreatif mengembangkan industri kreatif adalah: • Industry yaitu kumpulan dari perusahaan yang bergerak di dalam bidang industri kreatif “The Triple Helix” • Technology yaitu enabler untuk mewujudkan kreatifitas individu dalam bentuk karya nyata. • Resources yaitu input selain kreatifitas & Academics Business Government pengetahuan individu yang dibutuhkan dalam proses kreatif, misal: SDA, lahan • Institution yaitu tatanan sosial (norma, nilai, dan hukum) termasuk didalamnya asosiasi industri, asosiasi profesi, dan komunitas kreatif Intermediary Technology Resources Institution Financial Industry lainnya • Financial Intermediary yaitu Lembaga intermediasi keuangan People 25 Sumber: Mari Pangestu, Departemen Perdagangan RI (2008)
  • 26. POLA INTERAKSI TRIPLE HELIX Putaran Kreativitas, Inovasi & Komersialisasi Aktor utama yang terlibat untuk mengembangkan ekonomi kreatif: – Intellectuals yaitu orang-orang yang dalam perhatian utamanya mencari kepuasan dalam mengolah seni, ilmu pengetahuan, keinginan menerapkan ilmu, dan menularkannya, termasuk didalamnya Masyarakat budayawan, seniman, punakawan, begawan, pa (society) ra pendidik di lembaga-lembaga pendidikan, para pelopor di Masyarakat paguyuban, padepokan, sanggar budaya dan seni, individu atau kelompok studi dan (society) peneliti, penulis, dan tokoh-tokoh lainnya di bidang seni, budaya (nilai, filsafat) dan ilmu pengetahuan – Business yaitu pelaku usaha yang mampu mentransformasi kreatifitas menjadi bernilai ekonomis – Government yaitu pemerintah selaku (1) Katalisator & Advokasi; (2) Regulator; (3) Konsumen, Investor , bahkan entrepreneur; serta (4) Urban Planner dapat membuat industri kreatif dapat tumbuh dan berkembang Tahap Pemantapan Pondasi 2008-2015 Tahap Akselerasi 2016-2025 26 Sumber: Mari Pangestu, Departemen Perdagangan RI (2008)
  • 27. INDIKATOR KEMAJUAN Source: the Ministry of Trade Republic of Indonesia (2009) 27
  • 28. Aktor & Faktor Penggerak Industri Kreatif Cendekiawan Kurikulum Berorientasi Kreatif & Entrepreneurship Kebebasan Pers & Riset Inovatif Akademik Multidisiplin Lembaga Pendidikan & Kewirausahaan, Pelatihan Business Coaching & Arahan Mentoring Edukatif Skema Pembiayaan Pemasaran & Penghargaan Business Insan Kreatif & Matching, Konservasi Komunitas Iklim Usaha yang Insentif Kreatif kondusif PEMERINTAH BISNIS 28
  • 29. PETA JALAN PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF 2009-2015 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 • Fasilitasi creative talent untuk berkreasi “Masyarakat dengan People • Jumlah & kualitas Creative Worker mindset dan moodset kreatif • Creative mindset pada masyarakat yang didukung oleh • Entrepreneurship talenta dan pekerja kreatif” Technology Industry • Industry attractiveness “Struktur Industri kreatif yang • Efisiensi untuk keunggulan komparatif unggul di pasar domestik & • Inovasi bermuatan lokal untuk keunggulan kompetitif asing, dengan peran dominan wirausahawan nasional” • Basis-basis teknologi menuju klaster teknologi • Kapasitas penguasaan teknologi dan computer literacy ”Teknologi yang mendukung • Iklim usaha kondusif untuk investasi dan infrastruktur desain dan melayani kebutuhan pasar” Resource • Kemampuan memanfaatkan bahan baku Alam. “Pemanfaatan bahan baku • Apresiasi dan sadar lingkungan dengan nilai tambah dan tingkat • Basis-basis teknologi pengolah sumber daya alam utilisasi yang tinggi serta ramah • Iklim kondusif untuk ketersediaan pasokan bahan baku domestik lingkungan” Institution “Masyarakat berpemikiran • Apresiasi budaya dan warisan budaya Indonesia di dalam & luar negeri terbuka yang mengkonsumsi • Masyarakat kreatif yang saling menghargai dan bertukar pengetahuan produk kreatif lokal” Intermediary Financial “Tercapainya tingkat • Penguatan hubungan aktor IK dengan lembaga keuangan kepercayaan & distribusi • Skema dan lembaga pembiayaan yang sesuai Informasi yg simetris antara lembaga keuangan dgn industri 29 kreatif” Sumber: Mari Pangestu, Departemen Perdagangan RI (2008)
  • 30. PETA JALAN PENGEMBANGAN SUBSEKTOR PERIKLANAN 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 PEMERINTAH Penguatan & Perluasan Komunitas periklanan lintas Penciptaan pasar pasar domestik aktor & lintas negara luar negeri SDM Periklanan kreatif & berkualifikasi Kualitas & Kuantitas insan periklanan & tenaga pendidik periklanan internasional,dapat Apresiasi karya & Insan kreatif periklanan Iklim usaha kondusif memanfaatkan local content, & industri yang unggul di pasar Aktualisasi: Komunitas Kreatif domestik & domestik” Komersialisasi: Pemasaran internasional Penghargaan domestik & BISNIS Business Matching, Jaringan Bisnis Global Internasional Sumber daya insani: Kewirausahaan, kreatif, Link & Match: Business multidisiplin, mandiri Coaching,Mentoring, business incubator CENDEKIAWAN Produktifitas: Riset Inovatif Pondasi: Kurikulum berbasis Kreatifitas, Lembaga Multidisiplin, Kompetisi Pendidikan/Pelatihan, tenaga pendidik Internasional,Inkubator Technopreneur PENINGKATAN KUALITAS SDM DAN LEMBAGA PENDIDIKAN 30 Sumber: Mari Pangestu, Departemen Perdagangan RI (2008)
  • 31. TAHAPAN PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DEPDAG Penyempurnaan kualitas Upaya perlu dilakukan secara terencana & diseminasi informasi untuk menciptakan & menstabilkan tingkat mengenai industri permintaan, meningkatkan produktivitas & kreatif, misalnya dengan efisiensi usaha hingga mencapai tingkat melakukan kajian secara tertinggi komprehensif, pembang unan database, serta sistem informasi yang memadai Agar produk kreatif yang diciptakan dan dibuat di Indonesia tetap melekat di Jika sistem informasi telah Jika tingkat permintaan sudah benak konsumen, maka perlu dikembangkan dengan baik, maka relatif stabil, maka fokus kegiatan dilakukan upaya branding perlu dibuat target pengembangan berikutnya adalah penciptaan secara intensif sehingga akan yang lebih baik untuk inovasi produk dengan terbentuk keunggulan meningkatkan pelayanan yang menciptakan desain-desain kompetitif jika dibandingkan diberikan oleh departemen baru, baik yang memiliki identitas dengan produk lainnya yang perdagangan ke IK khususnya lokal maupun bersifat kontemporer sejenis 31
  • 33. Apa masalah yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia? • Resesi global? • Harga Minyak Dunia? • Globalisasi? Tetapi: • Kesenjangan Ekonomi • Penghamburan Sumberdaya Manusia yang terbaharukan • Masyarakat yang “Konsumtif” bukan “Produktif” 33
  • 34. Pendewasaan Industri Kreatif Level Makro Kesadaran bahwa dunia Pemerintah pusat dan daerah Pemberian insentif, memasuki era kreatif dan mendorong dan penghargaan, pengakuan, Indonesia punya potensi memfasilitasi peningkatan dan dukungan perluasan tinggi. kapasitas. pasar. Penyadaran dan Komitmen Peningkatan Pemberdayaan dalam Pemahaman Kapasitas kapitalisasi kreativitas Kesadaran bahwa manusia Individu mempunyai adalah kreatif dan bebas tanggungjawab untuk Individu dan pebisnis kreatif berkreasi dalam era kreatif meningkatkan kemampuan mampu berkembang secara berpartisipasi dalam era berkesinambungan. kreatif. Level Mikro 34
  • 35. Ekosistem Ekonomi Kreatif • PRODUK KREATIF - Warisan Budaya - Seni dan Budaya - Standar global (internasional) • BISNIS KREATIF - Usaha Baru - Industri Pendukung • MANUSIA - Komunitas Kreatif - Kewirausahaan Kreatif - Kelas Kreatif - Kepemimpinan Kreatif - Pendidikan Kreatif • SPASIAL - Nasional, Provinsi, Kabupaten, Kota - Lingkungan Hidup - Prasarana dan Sarana 35
  • 36. STRATEGI EKONOMI KREATIF • Nasional Spasial Kreatif • Kota • Daya saing Komunitas Kreatif • Budaya • Inovasi Bisnis Kreatif • Kesejahteraan • Bakat Manusia Kreatif • Identitas • Produk Produk Kreatif • Jasa 36
  • 37. Hirarki Pendekatan Tingkat NASIONAL: Identitas Nasional Promosi Komitmen Nasional Tingkat PROVINSI: Strategis Identitas Provinsi Tingkat KOTA: Taktikal Identitas Kota & Prasarana Kebijakan Modal Kreatif Komunitas Kreatif Pekerja Kreatif Pewirausaha Kreatif Pendidikan Kreatif Operasional 37
  • 38. Tingkatan Daya Saing Kota/Provinsi Kemampuan suatu perusahaan mengatasi perubahan dan persaingan pasar dalam memperbesar dan mempertahankan Mikro ~ keuntungannya (profitabilitas), pangsa Perusahaan pasar, dan/atau ukuran bisnisnya (skala Memiliki usahanya) pengertian yang Kemampuan suatu industri (agregasi berbeda, tetapi Kota perusahaan ~ “sektoral”  “klaster saling berkaitan Meso ~ Industri industri”) menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dari industri pesaing asingnya Kemampuan/daya tarik (attractiveness); kemampuan membentuk/menawarkan “Makro” ~ Ekonomi lingkungan paling produktif bagi bisnis, menarik talented people, investasi, dan mobile factors lain, dsb.; dan Kinerja berkelanjutan. Acuan: Porter & McFetridge (1995) “Tingkatan Analisis” / Dimensi “Sektoral” 38
  • 39. Konsep Pengembangan Ekonomi Kreatif (1) INTERNASIONAL NASIONAL PROVINSI ANTAR KOTA KOTA PRODUK KREATIF INTRA KOTA KAPASITAS SUMBERDAYA 39
  • 40. Konsep Pengembangan Ekonomi Kreatif (2) Berinovasi BISNIS Bertumbuh PEWIRAUSAHA Berkembang Berlatih PEKERJA KREATIF KOMUNITAS Terampil Berkembang INDIVIDU PASAR 40
  • 41. Ekonomi Kreatif dan Lapangan Kerja Kewirausahaan Usaha/Produk Industri Ekonomi Kreatif Kreatif Baru Kreatif Kreatif 1. Periklanan Kesejahteraan 2. Arsitektur 3. Pasar Seni dan Antik Kualitas Hidup Komunitas 4. Kerajinan 5. Desain Penyerapan Kreatif Tenaga Kerja 6. Desain Fesyen 7. Film Pembangunan 8. Musik 9. Seni Pertunjukan Manusia 10. Penerbitan Pengembangan Kepemimpinan 11. Riset dan Kota Kreatif Pengembangan 12. Jasa Komputer dan Piranti Lunak 13. TV dan Radio 14. Permainan Interaktif 41
  • 42. Ekonomi Kreatif dan Pengangguran • Pendekatan Penanganan Pengangguran: – Individu dalam masyarakat  Pekerja kreatif yang dapat bekerja bagi orang lain atau bagi diri sendiri – Sektor pendidikan  Pekerja kreatif dan pewirausaha kreatif – Sektor swasta (bisnis)  Pekerja kreatif dan pewirausaha kreatif – Sektor komunitas  Pekerja kreatif dan pewirausaha • Penggerak  (1) Permintaan domestik: Cinta Produk Buatan Dalam Negeri dan (2) Permintaan eskpor ke kota lain atau negara lain (perlu riset) 42
  • 43. Rantai Nilai Industri Kriya Sumber: Creative Industries and Micro & Small Scale Enterprise Development: A Contribution to Poverty Alleviation (UNIDO) 43
  • 44. Tujuan Pembangunan Masyarakat • Meningkatkan kapasitas kreatif untuk berpartisipasi dalam ekonomi kreatif • Mendukung pertumbuhan industri kreatif di kota-kota • Mendorong partisipasi komunitas dalam ekonomi kreatif • Mendukung perusahaan bisnis dalam pengembangan komunitas kreatif 44
  • 45. Piramida Pengembangan Ekonomi Kreatif Rekrut Pewirausaha Kreatif Penguatan & Investasi Usaha Kreatif Dukungan sektor Industri Kreatif Kebijakan Ekonomi Kreatif
  • 46. Pola 1: Pendekatan Rantai Nilai • Investasi dalam modal budaya: tradisi, musik, keahlian, busana, cerita, seni, dekorasi, f estival dan perayaan, makanan, tempat, hunian (antik, sejarah), dll. • Investasi dalam pelatihan dan pendidikan: menghasilkan pekerja dan pewirausaha kreatif • Investasi dalam usaha kreatif: menghasilkan produk dan jasa kreatif • Investasi dalam pembangunan komunitas: mendukung keberlanjutan ekonomi lokal • Investasi dalam teknologi yang mendukung peningkatan nilai tambah: penguasaan teknologi
  • 47. Rantai Nilai Industri Kreatif Modal budaya dan Lembaga informasi 1. Perintisan pendukung Pelatihan dan Pendidikan 5. Penerimaan pengguna atau 2. Produksi pelanggan Dukungan UKM Regulasi 3. Distribusi dan Kebijakan 4. Mekanisme Festival dan penyampaian Eksibisi Pemasaran dan distribusi
  • 48. Pola 2: Penyediaan Penghela • Penghela yang berpotensi meningkatkan permintaan, menarik, dan mendorong sektor lain untuk tumbuh bersama, misalnya fashion, film, kriya, dan hiburan • Contoh – Gedung Artistik – Taman – Museum – Festival Kreatif – Pasar Kreatif – Perpustakaan – Gedung pertunjukan – Teater – Olah raga
  • 49. Dampak Ekonomi Kegiatan Penghela Contoh – Gedung Artistik Aliran Dukungan publik Dukungan pribadi Pengunjung masuk dan pemerintah dan yayasan Lokal dan tamu Rp Lokal dan luar Rp Lokal dan luar Rp Gedung Artistik Aliran Gaji pegawai Toko Jasa Pemasok keluar Pengeluaran Gaji Jasa atraksi Iklan, percetakan, pa ekonomi lokal Jasa Restoran brikasi pertunjukan, dukung Produk Hotel an Kebanyakan Belanja kurikulum, pengemb pengeluaran lokal angan Rp Pengeluaran lokal web, energi, asuransi Rp Pengeluaran lokal Rp
  • 50. Bilbao, Spanyol From Industrial Ruins to Architectural Emblems A massive infrastructural transformation and urban regeneration process has turned Bilbao’s wasteland of industrial ruins into a service-oriented and culturally attractive city. The flagship of the entire redevelopment is Frank Gehry’s spectacular Guggenheim-Bilbao Museum. The museum brought $147 million into the local economy in 2001 and another $23 million in taxes, which represents about 4,415 jobs. 1.3 million tourists visited in the first year it was open. Guggenheim Museum Bilbao, Spain
  • 52. Tantangan Pemberdayaan Industri Kreatif 1. Bagaimana membangun keterkaitan antara gagasan-produk-industri kreatif- permintaan? – Pengembangan produk atau jasa kreatif, pelatihan analisis rantai nilai 2. Bagaimana membangun perkembangan talenta-keahlian-kewirausahaan kreatif? – Pengembangan insan kreatif dan kewirausahaan kreatif untuk kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan 3. Bagaimana melakukan modernisasi industri kreatif? – Penyebaran informasi teknis dan pasar, akses dan alih teknologi, keselamatan kerja, standarisasi, sertifikasi, kapasitas inovasi 4. Bagaimana mengentaskan kemiskinan dengan industri kreatif? – Industri kreatif untuk masyarakat kurang mampu 5. Bagaimana mengembangkan sumberdaya budaya kreatif dan prasarana kreatif? – Peristiwa, ruang kreatif, pelestarian budaya, pendidikan seni dan desain 6. Bagaimana mengembangkan permodalan industri kreatif? – Modal ventura, pinjaman perbankan, malaikat investor 7. Bagaimana mengembangkan ekosistem kreatif? – Insentif kerjasama, ruang kreatif publik, dana pengembangan 52
  • 53. Apa itu pemberdayaan? 1. Mengembangkan manusia bersumberdaya kreatif… untuk mandiri dengan telenta kreatif! 2. Membangun kapasitas kreatif untuk dapat bertumbuh… untuk mampu berkarya! 3. Meningkatkan nilai tambah terhadap sektor ekonomi yang lain… untuk keunikan! 4. Mengembangkan sumberdaya budaya kreatif… untuk sumber ilham! 5. Mengembangkan ekosistem kreatif… untuk berkelanjutan!  Peran Pemerintah  Peran Perguruan Tinggi 53
  • 54. (1) Pemberdayaan dalam pengembangan kapasitas kreatif 54
  • 55. Konsep Pemberdayaan Manusia Pencarian Pekerja Pewirausaha Bertalenta Bakat Kreatif Kreatif Pengembangan Pengembangan Penguatan Pengembangan mekanisme untuk mekanisme untuk pemahaman potensi mekanisme mengembangkan mengembangkan orang bertalenta pencarian bakat creative worker pekerja kreatif. yang dimiliki. (scouting menjadi creative Kreativitas diyakini Biasanya kawula talent), berdasarkan entrepeneur. dapat meningkatkan muda (20-40 data potensi. Wadah Creative produktivitas. Nilai- tahun), dikelompokk kreativitas, asosiasi, entrepeneur akan nilai kreatif : an melalui 14 peristiwa, festival, pe mendongkrak desain, ceritra, simfo kategori industri ndidikan, dll. Dapat penyerapan tenaga ni, bermain, makna kreatif (plus kuliner) menjadi alternatif kerja dan kontribusi bisa menjadi acuan 55 ekonomi
  • 56. Kerangka Pikir Pemberdayaan Manusia Kreatif UPAH P E N P G E P PENEMPATAN A N E N Y N MASYARAKAT G E G BERPENGHASILAN G R PEMAGANGAN H MENUJU U A UKM A KUALITAS KEHIDUPAN R P S YANG A A USAHA MANDIRI INDIVIDU I LEBIH BAIK N N L KELOMPOK A PELATIHAN N BAGI HASIL • PELATIHAN BERBASIS • LPK (PEMERINTAH KOMPETENSI DAN SWASTA) • PERUSAHAAN BUKAN KOMISI • PELATIHAN UPAH KREATIVITAS • OTODIDAK SEWA IMBALAN, JASA, DLL BURSA KERJA & KIOS 3 IN 1, JOB FAIR 56
  • 57. Sinergi dengan Lembaga Lain Depnakertrans Peningkatan Kompetensi Depbudpar Produktivitas Kreatif melalui Pelatihan, Pendampingan, dan KUKM Penempatan Masalah Industri Kreatif: PRODUKTIVITAS DAN • Telenta tidak cukup DAYA SAING: Implementasi - Peningkatan Nilai Tambah • Tidak ada pelatihan produktivitas kreatif Program: - Peningkatan Penyerapan * Pelatihan Produktivitas Kreatif Tenaga Kerja Kreatif • Tidak terbentuknya * Pendampingan - Peningkatan kesejahteraan kebutuhan dan * Pemagangan * Penempatan masyarakat keahlian * Pemantauan dan Evaluasi Instansi Terkait Lainnya Disperindag dll. 57
  • 58. (2) Pemberdayaan Industri Kreatif Dalam Meningkatkan Nilai Tambah Sektor Lain 58
  • 59. (3) Pemberdayaan dalam pengembangan sumberdaya budaya kreatif Source: http://agrg.cogs.nscc.ca/Mapping_Glossary 59
  • 60. (4) Pemberdayaan Sistem Inovasi Daerah Sumber: http://www.nordregio.se/Metameny/About-Nordregio/Journal-of-Nordregio/Journal-of- 60 Nordregio-2010/Journal-of-Nordregio-no-3-2010/Styria-the-Styrian-Economy-and-SFG/
  • 61. (5) Pemberdayaan Perguruan Tinggi Aspek Klaster Bisnis Kreatif Perguruan Tinggi Interaksi Tingkat Perusahaan • Jejaring pelaku lokal, • Pendidikan sarjana dan nasional, dan internasional pascasarjana • Kerjasama Pelatihan • Pendidikan lanjutan • Kerjasama Proyek • Pelatihan dan Pendampingan • Konsultasi • Konferensi atau lokakarya • Penelitian Tempat Kerja dan Mobilitas • Pencarian bakat • Mobilitas dosen, mahasiswa, Pekerjaan • Pameran bersama staf • Pasar Kerja • Inkubator Penguasaan Pengetahuan • Penyebaran pengetahuan • Publikasi hasil penelitian • Pusat data industri kreatif • Publikasi pendidikan kreatif • Ruang pamer karya kreatif • Alih teknologi • Laboratorium, standar teknis, pusat teknologi Peristiwa • Penyusunan agenda • Penyusunan agenda peristiwa peristiwa • Terlibat dalam peristiwa • Terlibat dalam peristiwa 61
  • 63. Penentu Daya Saing Industri Kreatif RANTAI PENAWARAN RANTAI PERMINTAAN IKLIM INDUSTRI KREATIF Kejelasan & Jaminan Komunitas Kreatif Regulasi & Hukum Riset & Informasi Rantai Nilai Industri Kreatif Penciptaan Nilai Penyampaian Nilai Komunikasi Nilai Kreasi Produksi Distribusi Pemasaran Industri Pendukung dan Terkait 63
  • 64. Instrumen Pengembangan Ekonomi Kreatif di Jawa Barat Berbagi Kepentingan: Tujuan: Riset, Iklim Produktivitas Informasi, dan bertumbuh: dan Forum Kebijakan Daya Saing Industri Industri Kreatif Kreatif Sisi Kompetensi: permintaan: Pengembangan Komersialisasi, Sisi SDM dan Promosi, penawaran: Komunitas Distribusi, Kreasi, Kreatif Edukasi Produksi, dan Merek 64
  • 65. Format Pengembangan Industri Kreatif PELAKU FAKTOR FAKTOR KEBUTUHAN UPAYA UTAMA PENENTU PENDUKUNG KEARIFAN LOKAL, PEKERJA KREATIF, AKSES KE KOMUNITAS INDUSTRI KREATIF KREATIF, MASYARAKAT DAN PENINGKATAN PEWIRAUSAHA KESEJAHTERAAN KREATIF, WARISAN BUDAYA, PARA DERMAWAN KEBIJAKAN PUBLIK: RISET DAN KELESTARIAN IMPLEMENTASI 1. Komunitas Kreatif PENGEMBANGAN, BUDAYA DAN CETAK BIRU PEMERINTAH PENINGKATAN PEMBANGUNAN 2. Intelektual PROGRAM 3. Ekonomi PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI KREATIF 4. Pendidikan Kreatif MASYARAKAT 5. Tata Kota Kreatif 6. Jejaring Kota Kreatif KEBERLANJUTAN USAHA DAN KEPASTIAN PERUSAHAAN PASOKAN KARYA PASAR KREATIF 65
  • 66. Rencana Strategis Pengembangan Industri Kreatif Jawa Barat 2008-2010 2011 2012 2013 > 2015 Rencana Jangka Pendek Rencana Jangka Menengah Jangka Panjang • Pemantapan lebih • Peletakan Dasar Industri • Peningkatan Permintaan Produk Kreatif lanjut kreatif Tujuan • Peningkatan • Identifikasi Potensi Industri • Peningkatan Investasi Dalam dan Luar Negeri kemitraan strategis Kreatif Jawa Barat • Pencitraan Ikon • Penyusunan kebijakan Industri • Pemantapan Pendidikan dan Pelatihan Nasional Industri Kreatif (blueprint) Pekerja untuk Industri Kreatif Kreatif • Pembentukan Komisi Kreatif diharapkan Hasil yang • Cetak Biru Industri Kreatif • Keunggulan Daya • Pasar Kreatif: ekspor dan substitusi impor • Statistik Industri Kreatif Saing Jabar • Ekspo Industri Kreatif • Kebijakan Perijinan • Jabar Ikon Nasional • Duta Jabar • Paket Kebijakan Keuangan • Penghargaan • Cinta Produk Jabar • Paket Kebijakan Investasi Kepeloporan Industri • Konsorsium Pendidikan dan Pelatihan • Sosialisasi Industri Kreatif Kreatif • Pembinaan Komunitas Kreatif 66
  • 67. Tantangan Jabar Bagaimana mengembangkan ruang kreatif dan mempererat jalinan kerjasama komunitas di Jabar dalam meningkatkan daya saing daerah? Strategi melalui BUDAYA KREATIF Plus (K+) = Jabar yang kreatif dan produktif 67
  • 68. Model Perubahan: Jabar Kreatif Plus Jabar yang kreatif dan produktif Terampil , Berdaya saing Lembaga, Nilai-nilai, Seni, Ide-ide Peristiwa, Kota Kreatif Kesejahteraan 68
  • 69. Mengapa peningkatan kapasitas kreatif? Pembangunan = k · s k = kapasitas ekonomi, sosial, teknologi, dan politik– tingkat berfungsinya struktur sosial, ekonomi, politik, organisasi, dan kepemimpinan r = sumberdaya sumberdaya alam, lokasi, tenaga kerja, investasi modal, iklim kewirausahaan, transportasi, komunikasi, komposisi industri, teknologi, ukuran dan keterkaitan dengan pasar domestik dan ekspor 69
  • 70. Saran Komitmen Jabar (1) • Budaya Jabar: menghargai kreativitas dan seni bukan hanya meningkatkan kualitas hidup Provinsi Jabar, tetapi juga menguatkan jalinan kerjasama komunitas dalam menghasilkan gagasan-gagasan dan inovasi. • Pemimpin: memahami pentingnya kreativitas dalam komunitas dan ekonomi, membuat seni dan budaya sebagai prioritas pengembangan. • Sistem Pendidikan: menyiapkan anak-anak dan kawula muda mengembangkan kreativitas dan produktivitas. 70
  • 71. Saran Komitmen Jabar (2) • Komunitas: memperluas peluang dan ruang untuk interaksi kreatif dan ekspresi. • Bisnis: mendorong dan mengembangkan kreativitas para karyawannya dan masyarakat sekitar. • Penduduk: mengakui bahwa kreativitas dapat membangun komunitas dan menyediakan jaminan pekerjaan dalam ekonomi kreatif. 71
  • 72. STRATEGI PENGEMBANGAN • KEPEMIMPINAN: kepemimpinan sipil, bisnis, dan komunitas dalam pengembangan seni, budaya, dan kreativitas • PARTISIPASI: keterlibatan kelompok-kelompok komunitas dan pendidikan formal dan informal • INVESTASI: dukungan keuangan untuk seni, kreativitas, dan desain komunitas • KOTA: ruang kreatif dan produk kreatif yang unik di masing-masing kota di Jabar 72
  • 73. Program 1: Kepemimpinan Kreatif Katalitas yang mendorong para pemimpin dalam mempromosikan seni, budaya, kreativitas, dan teknologi di Jabar 73
  • 74. Program 2. Partisipasi Kreatif • Pemberdayaan komunitas kreatif • Jejaring kerjasama antar unsur-unsur komunitas kreatif • Pemberdayaan Kawula Muda Kreatif • Sektor Pendidikan terlibat dalam pelatihan kreatif: talenta  keahlian  produk kreatif  pekerjaan baru • Sektor Bisnis terlibat dalam pelatihan kreatif bagi karyawan dan masyarakat 74
  • 75. Program 3: Investasi Kreatif • Pembiayaan – Inkubator, modal ventura, donatur, sponsor, malaikat bisnis, syariah, dana bergulir, skema swasta- pemerintah, dll. • Insentif – Pajak, keringanan, perijinan, dll. 75
  • 76. Program 4: Kota Kreatif • Ruang Kreatif – lingkungan yang mendorong berkembangnya dan kehadiran orang kreatif, munculnya gagasan-gagasan baru dan keinginan berdomisili di kota-kota utama Jabar • Bandung Kreatif – kota Bandung sebagai simpul kota kreatif di Jabar, sebagai percontohan bagi kota-kota lainnya di Jabar 76
  • 77. Prioritas dan Pentahapan 2015 Pemantapan Citra Industri Kreatif Indonesia Peningkatan Bisnis Kreatif dan Lapangan Kerja 2010 Peningkatan Sumberdaya dan Investasi Perbaikan Iklim Ekonomi Kreatif 2008 77
  • 78. Indikator Keberhasilan Daya Saing Kreatif Kinerja Ekonomi Kesejahteraan Komunitas Sosial Produktif * Perdagangan * Teknologi Klaster Industri * Turisme * Talenta Sumberdaya Prasarana Manusia Fisik Fondasi Kualitas Lingkungan Pajak Akses Kehidupan dan Peraturan Permodalan Program Kapasitas Industri Insentif dan Pemasaran Kepemimpinan Penghela Sumberdaya 78
  • 79. Apa yang diharapkan akan terjadi? • Iklim usaha yang • Peningkatan kondusif Munculnya usaha Citra Kreatif lapangan kerja • Peningkatan baru dari nasional dan • Kedatangan Kerjasama industri dan internasional pekerja kreatif • Pasar yang universitas meningkat (brain gain) bergairah Peningkatan Pendapatan investasi publik, Peningkatan Perluasan pasar dan kemakmuran swasta, dan kemitraan baru dan produk meningkat internasional langsung 79
  • 80. Penutup 80
  • 81. Penutup • Ekonomi kreatif muncul berdasarkan aset kreatif dan hukum kekayaan intelektual seperti paten, hak cipta, merek, royalti dan desain. • Ekonomi kreatif adalah kegiatan transaksi yang terjadi mulai dari gagasan, produk dan jasa kreatif, dan kekayaan hak cipta. • Industri kreatif adalah usaha yang bertumpu pada kreativitas manusia yang memiliki keunikan, estetika, dan nilai ekonomi. • Persoalan industri kreatif di Indonesia: manusia kreatif, rantai nilai kreatif, ruang kreatif, ekosistem kreatif, permodalan, dan pengentasan kemiskinan (harus berjenjang, bertahap, dan berkelanjutan). • Strategi pengembangan ekonomi kreatif: Spasial Kreatif (nasional, kota), komunitas kreatif (daya saing, budaya), bisnis kreatif (inovasi, kesejahteraan), manusia kreatif (bakat, identitas), dan produk kreatif (produk, jasa) • Strategi pemberdayaan industri kreatif mempunyai lima arti: (1) manusia kreatif, (2) kapasitas kreatif, (3) peningkat nilai tambah sektor lain, (4) sumberdaya budaya kreatif, dan (5) pemberdayaan perguruan tinggi. • Tanpa konsep ketahanan nasional maka Indonesia berhadapan dengan bahasa laten ekonomi kreatif berupa penjajahan budaya posmodernisme (relativitas, hedonisme, kesementaraan, dan kehilangan identitas). 81