SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  32
Kelompok

Algamar
Dhieka
Feizal
Restu
Istilah konstitusi berasal dari kata perancis
(constituer) yang berarti membentuk. Pemakaian
istilah konstitusi yang dimaksud ialah
pembentukan suatu negara atau menyusun dan
menyatakan suatu negara. Sedangkan istilah
undang-undang dasar merupakan terjemahan
istilah dari bahasa Belanda, yaitu gronwet.
Perkataan wet diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia menjadi undang-undang dasar, dan
gron berarti tanah atau dasar.
Dalam bahasa Latin, Kostitusi itu gabungan dari
Cume dan Statuere. Cume adalah sebuah profesi
yang berarti “bersama-sama dengan”, sedangkan
Statuere mempunyai arti “Berdiri”. Atas dasar itu
kata Statuere mempunyai arti “membuat sesuatu
agar berdiri atau mendirikan menetapkan”.
Dengan demikian, Bentuk tunggal dari konstitusi
adalah “Menetapkan sesuatu secara bersama-
sama” dan dalam bentuk jamak dari konstitusi
berarti “segala yang ditetapkan”.
Di negara yang menggunakan bahasa Inggris,
dipakai istilah constitution yang bahasa
Indonesianya konstitusi. Pengertian konstitusi,
dalam praktiknya dapat diartikan lebih luas dari
pada pengertian undang-undang dasar. Politik
constitution merupakan sesuatu yang lebih luas,
yaitu keseluruhan dari peraturan-peraturan baik
yang tertulis maupun tidak, yang mengatur secara
mengikat cara-cara bagaumana suatu
pemerintahan diselenggarakan dalam suatu
masyarakat.
Konstitusi menurut para ahli :
   Konstitusi memuat peraturan tertulis dan peraturan tidak tertulis,
    dan undang-undang dasar adalah bagian tertulis dari konstitusi (L.J.
    Van Apeldoom)
   Konstitusi menyamakan arti keduanya sesuai dengan praktek
    ketatanegaraan di sebagian besar negara di dunia termasuk
    Indonesia (Sri Sumantri)
   Undang-undang dasar adalah naskah yang memarkan rangka dan
    tugas pokok dari badan pemerintahan suatu negara dan
    menentukan pokok-pokoknya cara kerja badan-badan tersebut.
    (E.C.S Wade)
   Konstitusi adalah suatu kumpulan asas-asas yang menyelenggarakan
    kekuasaan pemerintahan (arti luas), hak-hak dari pemerintah dan
    hubungan antara pemerintah dan yang diperintah (menyangkut
    HAM) (C.F Strong)
Dengan demikian, Konstitusi adalah sebagai
 kerangka negara yang diorganisir dengan dan
 melalui hukum yang menetapkan :

 Peraturan mengenai pendirian lembaga-
  lembaga yang permanen.
 Fungsi-fungsi dari alat perlengkapan negara
 Hak-hak tertentu yang telah ditetapkan
Dari pendapat ahli, maka konstitusi dapat
dibedakan antara konstitusi tertulis dan
konstitusi tidak tertulis. Suatu konstitusi
disebut tertulis bila merupakan satu naskah,
sedangkan konstitusi tidak tertulis tidak
merupakan satu naskah dan banyak
dipengaruhi oleh tradisi dan konvensi.
Undang-undang dasar merupakan konstitusi
 tertulis. Dengan demikian, konstitusi dapat
 diartikan sebagai:
 Suatu  kumpulan kaidah yang memberikan
  pembatasa-pambatasan kekuasaan kepada para
  penguasa.
 Suatu dokumen tentang pembagian tugas dan
  sekaligus petugasnya dari suatu sistem politik.
 Suatu gambaran dari lembaga-lembaga negara.
 Suatu gambaran yang menyangkut masalah hak-
  hak asasi manusia.
Pada hakikatnya, konstitusi itu berisi tiga hal
 pokok, yaitu :

 Adanya  jaminan terhadap hak-hak asasi
  manusia dan warga negaranya.
 Ditetapkan susunan ketatanegaraan suatu
  negara yang bersifat fundamental.
 Adanya pembagian dan pembatasan tugas
  ketatanegaraan yang juga bersifat
  fundamental.
Menurut Miriam Budiarjo, Setiap UUD memuat ketentuan mengenai
    :
   Organisasi negara
    Karena adanya pembagian kekuasaan antara legislatif, eksekutif dan
    yudikatif, pembagian kekuasaan pemerintahan pusat atau federal
    dengan pemerintahan daerah atau negara bagian.
   Hak-hak asasi manusia
    Karena kelahiran konstitusi itu sendiri tidak lepas dari usaha
    perubahan negara yang otoriter kepada negara yang menjamin hak-
    hak rakyat.
   Prosedur mengubah undang-undang dasar
    Karena modernisasi mengubah konstitusi harus lebih terbuka dalam
    menerima perkembangan zaman.
   Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari
    undang-undang dasar.
    Karena dipergunakan untuk menjamin kesinambungan sejarah
    kenegaraan.
Fungsi pokok konstitusi dan Undang-Undang
Dasar adalah untuk membatasi kekuasaan
pemerintah sedemikian rupa sehingga
penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat
sewenang-wenang.
Ada dua sistem mengamandemen konstitusi:

 Sistem  Eropa Kontinental, Yaitu amandemen
  dengan membuat UUD yang baru secara
  keseluruhan.
 Sistem negara-negara Anglo-Saxon (Amerika),
  yaitu apabila konstitusi berubah, maka yang
  aslinya tetap berlaku, yang mana perubahan
  itu sebagai lampiran dari konstitusinya
Indonesia menerapkan sistem negara-negara
 Anglo-Saxon karena :
 Perubahan    UUD itu tidak dilakukan secara
  keseluruhan, melainkan beberapa pasal yang
  nyata-nyata dipandang sudah tidak sesuai dengan
  keadaan atau bersebrangan dengan tuntutan
  reformasi
 Pasal-pasal hasil amandemen masih merupakan
  bagian dari UUD aslinya, sehingga tidak ada
  distorsi sejarah antara konstitusi asli dengan hasil
  perubahannya.
Oleh Badan legislatif/Perundingan biasa
 Referendum
 Oleh Badan khusus
 Khusus Negara Federasi
 Dilihatdari UUD 1945, terdapat pasal yang
  berkenaan dengan cara perubahan UUD, yaitu
  pasal 37 UUD yang mengandung 3 norma yaitu
  :
 Wewenang untuk mengubah UUD ada pada
  MPR
 Mengubah UUD, Kuorun yang harus dipenuhi
  sekurang-kurangnya ⅔ dari jumlah anggota
  MPR hadir
 Putusan disetujui ⅔ dari jumlah yang hadir
Kedudukan konstitusi dalam suatu negara bisa dibedakan
    kepada dua aspek:
 Aspek Hukum
  Dimana konstitusi dibuat oleh Badan Pembuat Undang-
  Undang atau Lembaga Negara, konstitusi dibentuk atas
  nama rakyat, dari rakyat, dan untuk kepentingan rakyat
  pula. Konstitusi dibuat leh badan yang diakui keabsahanya.
  Dan Daya ikatnya kepada seluruh element.
 Aspek Moral
  Dimana Konstitusi dibuat berdasarkan landasan etika moral
  dan nilai-nilai yang bersifat universal. Moral dan nilai
  universal setiap waktu dapat mengontrol konstitusi agar
  dapat menyesuaikannya.
Suatu system politik terdiri dari interaksi
peranan para warga Negara. Orang yang sama
dalam system politik dapat sekaligus
memainkan peranan lain seperti dalam system
ekonomi, social, keagamaan, dan lain-lain.
   Rusandi Simuntapura
    Sistem politik ialah mekanisme seperangkat ungsi atau peranan dalam struktur
    politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukan suatu proses yang
    langgeng.
   David Easton
    Sistem politik dapat diprkenalkan sebagai interaksi yang diabstrasikan dari seluruh
    tingkah laku soial sehingga nila-nilai dialokasikan secara otoritatif kepada
    masyarakat.
   Robert Dahl
    Sistem politik merupakan pola yang tetap dari hubungan antar manusia serta
    meliabatkan sesuatu yang luas dan berarti tentang kekuasaan, aturan-aturan, dan
    kewenangan. Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
    dalam system politik tercakup hal-hal sebagai berikut :
     • Fungsi integrasi dan adaptasi terhadap masyarajat, baik kedalam maupun
        keluar
     • Penerapan nilai-nilai dalam masyarakat berdasarkan kewenangan
     • Penggunaan kewenangan atau kekuasaan, baik secara sah ataupun tidak,
Sistem politik baik modern maupun primitive memiliki ciri-ciri
    tertentu almond dalam the politics of developing areas,mengatakan
    ada 4 (empat ) ciri dalam sistem politik, yaitu:
   Semua sistem politik termasuk yang paling sederhana mempunyai
    kedudukan politik. dalam pengertian bahwa masyarakat yng paling
    sederhana pun mempunyai tipe struktur politik yang tedapat dalam
    masyarakat yang paling kompleks sekali pun. tipe – tipe tersebut
    dapat diperbandingkan satu sama lain sesuai dengan tingkatan dan
    bentuk pembandingan kerja yang teratur.
   Semua system politik menjalankan fungsi – fungsi yang sama
    walaupun tingkatannya berbeda – beda yang ditimbulkan karena
    perbedaan stuktur. hal ini dapat diperbandingkan, yaitu bagaimana
    fungsi-fungsi tadi sering dilaksanakan atau tidak dan bagaimana
    gaya pelaksanaannya.
   Semua struktur politik, walaupun dispesifikasikan
    dengan berbagai unsure baik itu pada masyarakat
    primitif maupun pada masyarakat modern,
    melaksanakan banyak fungsi. oleh karena itu, sistem
    politik dapat dibandingkan sesuai dengan tingkat
    kekhususan tugas.
   Semua sistem politik adalah sistem campuran dalam
    pengertian kebudayaan. secara rasionala tidak ada
    struktur dan kebudayaan yang semuanya modern atau
    semuanya primitif melainkan dalam pengertian
    tradisional, semuanya adalah campuran antara unsure
    modern dan tradisional.
Dalam memahami cara kerja sistem politik pada
umumnya, peran input dan output mempunyai
pengaruh besar terhadap kebijakan publik. Hoogerwerf
berpendapat bahwa “ input “bisa berasal dari sistem
lain, misalnya sistem ekonomi.sistem ekonomi yang
terkena dampak kebijakan pemerintah akan
memberikan reaksi tertentu, mungkin memperkuat
atau bertentangan. reaksi ini merupakan input bagi
sistem politik untuk diperoses lebih lanjut. disamping
itu, input juga berasal dari perilaku politik berupa unjuk
rasa / demontrasi atau tindakan maker sebagai dampak
dari output sistempolitik.
Kata demokrasi dalam sistem politik memiliki
makna umum, yaitu adanya prlindungan hak asasi
manusia, menjunjung tinggi hukum, tunduk
terhadap kemauan orang banyak, tanpa
mengabaikan hak golongan kecil agar tidak timbul
diktator mayoritas. Sebuah sistem politik
demokrasi akan bertahan apabila bersumber
pada “kehendak rakyat” dan bertujuan untuk
mencapai kebaikan atau kemaslahatan bersama.
Untuk itu, demokrasi selalu berkaitan dengan
persoalan perwakilan kehendak rakyat.
Prinsip merupakan kebenaran yang pokok/dasar orang berfikir,
bertindak dan lain sebagainya. Dalam menjalankan prinsip-prinsip
demokrasi secara umum, terdapat 2 landasan pokok yang menjadi
dasar yang merupakan syarat mutlak untuk harus diketahui oleh
setiap orang yang menjadi pemimpin
negara/rakyat/masyarakat/organisasi/partai/keluarga, yaitu:

 • Suatu negara itu adalah milik seluruh rakyatnya, jadi bukan milik
   perorangan atau milik suatu keluarga/kelompok/golongan/partai,
   dan bukan pula milik penguasa negara.
 • Siapapun yang menjadi pemegang kekuasaan negara, prinsipnya
   adalah selaku pengurusa rakyat, yaitu harus bisa bersikap dan
   bertindak adil terhadap seluruh rakyatnya, dan sekaligus selaku
   pelayana rakyat, yaitu tidak boleh/bisa bertindak zalim terhadap
   tuannyaa, yakni rakyat.
Adapun prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai
berikut:
• Pemerintahan berdasarkan hukum: dalam penjelasan UUD 1945
  dikatakan:
  a. Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak
  berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat),
  b. Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak
  bersifat absolutisme (kekuasaan tidak terbatas),
  c. Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan MPR.

• Perlindungan terhadap hak asasi manusia,
• Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah,
• Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman)
  merupakan badan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh
  kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh Presiden, BPK, DPR,
  DPA atau lainnya,
• Adanya partai politik dan organisasi sosial politik
  karena berfungsi Untuk menyalurkan aspirasi rakyat,
• Pelaksanaan Pemilihan Umum;
• Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan
  sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat 2 UUD 1945),
• Keseimbangan antara hak dan kewajiban,
• Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab
  secara moral kepada Tuhan YME, diri sendiri,
  masyarakat, dan negara ataupun orang lain,
• Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.
Pemilihan umum di indonesia sebagai sarana
demokrasi yang berdasarkan pancasila
Sesuai dengan UU No. 15 Tahun 1999 jo.. UU No. 4 Tahun 1997 jo.. UU No. 2 Tahun 1980 jo..
UU No. 1 Tahun 1985, asas yang dianut dalam pemilu di Negara kita adalah sbb :

 • Langsung, artinya rakyat yang sudah memenuhi syarat minimum tertentu berhak secara
     langsung memberikan suaranya menurut hati nuraninya tanpa perantara dan tanpa
     tingkatan;
 •   Umum, artinya pemilihan itu berlaku menyeluruh bagi setiap warga Negara Indonesia
     yang sudah memenuhi syarat minimum tertentu, yaitu telah berusia 17 tahun atau sudah
     kawin;
 •   Bebas, artinya tiap-tiap warga Negara bebas menggunakan haknya untuk memilih tanda
     gambar ayng dikehendakinya tanpa adanya pengaruh, tekanan, atau paksaan dari
     siapapun dan dengan jalan apapun;
 •   Rahasia, artinya para pemilih dijamin oleh peraturan tidak akan diketahui oleh pihak
     siapapun dan dengan jalan apapun, siapa/apa yang dipilih;
 •   Jujur, artinya dalam penyelenggaraan pemilu, penyelenggara/pelaksana, pemerintah dan
     partai politik peserta pemilu, pengawas dan pemantau pemilu termasuk pemilih, serta
     semua pihak yang terlibat secara tidak langsung harus bersikap dan bertindak jujur, sesuai
     peraturan perundangan yang berlaku;
 •   Adil, artinya dalam penyelenggaraan pemilu, setiap[ pemilih dan partai peserta pemilu
     mendapat perlakuan yang sama serta bebas dari kecurangan pihak manapun.
Sesuai dengan UU pemilu yang berlaku
sekarang, UU No. 3 Tahun 1999 pemilu
diadakan untuk memilih :
• Anggota DPR Tingkat Pusat;
• Anggota DPRD Tingkat I;
• Anggota DPRD Tingkat II.
Hak untuk ikut serta dalam pemilu disebut hak
pilih, hak pilih terdiri atas :
• Hak pilih aktif, yaitu hak untuk memilih wakilnya di
  DPR;
• Hak pilih pasif, yaitu hak untuk dipilih menjadi anggota
  DPR.
Konstitusi dan UUD

Contenu connexe

Tendances

Sejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesia
Sejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesiaSejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesia
Sejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesiaAkuun Pribadi
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanAdhi Panjie Gumilang
 
Perbandingan Administrasi Negara Perancis Dengan Inggris
Perbandingan Administrasi Negara Perancis Dengan InggrisPerbandingan Administrasi Negara Perancis Dengan Inggris
Perbandingan Administrasi Negara Perancis Dengan InggrisSiti Sahati
 
Pancasila tentang IMplementasi pancasila
Pancasila tentang IMplementasi pancasilaPancasila tentang IMplementasi pancasila
Pancasila tentang IMplementasi pancasilacendraSI
 
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranHidayahilya
 
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamAgama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamWachidatin N C
 
2. pancasila sebagai filsafat
2. pancasila sebagai filsafat2. pancasila sebagai filsafat
2. pancasila sebagai filsafatyahya57
 
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...Muhammad Bahrudin
 
Bentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanBentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanmuhammad_solikhin
 
Filsafat Rasionalisme dan Empirisme
Filsafat Rasionalisme dan EmpirismeFilsafat Rasionalisme dan Empirisme
Filsafat Rasionalisme dan EmpirismeTania Mayendri
 
Kel. 7 tipe tipe negara berdasarkan sejarah
Kel. 7 tipe tipe negara berdasarkan sejarahKel. 7 tipe tipe negara berdasarkan sejarah
Kel. 7 tipe tipe negara berdasarkan sejarahAriani Ghomaisha
 
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan  Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan KuliahMandiri.org
 

Tendances (20)

Pancasila sebagai etika politik
Pancasila sebagai etika politikPancasila sebagai etika politik
Pancasila sebagai etika politik
 
Sejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesia
Sejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesiaSejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesia
Sejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesia
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
 
Aliran filsafat 'fenomenologi'
Aliran filsafat 'fenomenologi'Aliran filsafat 'fenomenologi'
Aliran filsafat 'fenomenologi'
 
Perbandingan Administrasi Negara Perancis Dengan Inggris
Perbandingan Administrasi Negara Perancis Dengan InggrisPerbandingan Administrasi Negara Perancis Dengan Inggris
Perbandingan Administrasi Negara Perancis Dengan Inggris
 
Pancasila tentang IMplementasi pancasila
Pancasila tentang IMplementasi pancasilaPancasila tentang IMplementasi pancasila
Pancasila tentang IMplementasi pancasila
 
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori Kebenaran
 
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamAgama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
 
Demokrasi dalam ajaran islam
Demokrasi dalam ajaran islamDemokrasi dalam ajaran islam
Demokrasi dalam ajaran islam
 
2. pancasila sebagai filsafat
2. pancasila sebagai filsafat2. pancasila sebagai filsafat
2. pancasila sebagai filsafat
 
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
 
Bentuk negara
Bentuk negaraBentuk negara
Bentuk negara
 
Ontologi
Ontologi  Ontologi
Ontologi
 
Masyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani pptMasyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani ppt
 
Bentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanBentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahan
 
Filsafat Rasionalisme dan Empirisme
Filsafat Rasionalisme dan EmpirismeFilsafat Rasionalisme dan Empirisme
Filsafat Rasionalisme dan Empirisme
 
Identitas Nasional
Identitas NasionalIdentitas Nasional
Identitas Nasional
 
Kel. 7 tipe tipe negara berdasarkan sejarah
Kel. 7 tipe tipe negara berdasarkan sejarahKel. 7 tipe tipe negara berdasarkan sejarah
Kel. 7 tipe tipe negara berdasarkan sejarah
 
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan  Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
 

Similaire à Konstitusi dan UUD

Pengertian konstitusi
Pengertian konstitusiPengertian konstitusi
Pengertian konstitusiyamega
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasiWarnet Raha
 
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementerMakalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementerHarlan Hariz
 
(1) awal perkuliahan (negara hukum)
(1) awal perkuliahan (negara hukum)(1) awal perkuliahan (negara hukum)
(1) awal perkuliahan (negara hukum)Abid Zamzami
 
MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdf
MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdfMAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdf
MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdfAgusDermawan12
 
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
kelompok 3uiz8wueurjdoxoorjw6a8x8 ppt-1.pptx
kelompok 3uiz8wueurjdoxoorjw6a8x8 ppt-1.pptxkelompok 3uiz8wueurjdoxoorjw6a8x8 ppt-1.pptx
kelompok 3uiz8wueurjdoxoorjw6a8x8 ppt-1.pptxdilfha23
 
Hns 2013 kenegaraan esei 1 - bincangkan jenis-jenis kerajaan
Hns 2013 kenegaraan   esei 1 - bincangkan jenis-jenis kerajaanHns 2013 kenegaraan   esei 1 - bincangkan jenis-jenis kerajaan
Hns 2013 kenegaraan esei 1 - bincangkan jenis-jenis kerajaanAminah Ibrahim
 
Perkembangan Sistem Pemerintahan Presidensial.pptx
Perkembangan Sistem Pemerintahan Presidensial.pptxPerkembangan Sistem Pemerintahan Presidensial.pptx
Perkembangan Sistem Pemerintahan Presidensial.pptxamrultvbox
 

Similaire à Konstitusi dan UUD (20)

Pengertian konstitusi
Pengertian konstitusiPengertian konstitusi
Pengertian konstitusi
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Politik hukum
Politik hukumPolitik hukum
Politik hukum
 
Htn
HtnHtn
Htn
 
TEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUM
TEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUMTEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUM
TEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUM
 
Makalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negaraMakalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negara
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementerMakalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
 
(1) awal perkuliahan (negara hukum)
(1) awal perkuliahan (negara hukum)(1) awal perkuliahan (negara hukum)
(1) awal perkuliahan (negara hukum)
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdf
MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdfMAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdf
MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdf
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
kelompok 3uiz8wueurjdoxoorjw6a8x8 ppt-1.pptx
kelompok 3uiz8wueurjdoxoorjw6a8x8 ppt-1.pptxkelompok 3uiz8wueurjdoxoorjw6a8x8 ppt-1.pptx
kelompok 3uiz8wueurjdoxoorjw6a8x8 ppt-1.pptx
 
Hns 2013 kenegaraan esei 1 - bincangkan jenis-jenis kerajaan
Hns 2013 kenegaraan   esei 1 - bincangkan jenis-jenis kerajaanHns 2013 kenegaraan   esei 1 - bincangkan jenis-jenis kerajaan
Hns 2013 kenegaraan esei 1 - bincangkan jenis-jenis kerajaan
 
Perkembangan Sistem Pemerintahan Presidensial.pptx
Perkembangan Sistem Pemerintahan Presidensial.pptxPerkembangan Sistem Pemerintahan Presidensial.pptx
Perkembangan Sistem Pemerintahan Presidensial.pptx
 

Dernier

PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 

Dernier (20)

PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 

Konstitusi dan UUD

  • 2. Istilah konstitusi berasal dari kata perancis (constituer) yang berarti membentuk. Pemakaian istilah konstitusi yang dimaksud ialah pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatakan suatu negara. Sedangkan istilah undang-undang dasar merupakan terjemahan istilah dari bahasa Belanda, yaitu gronwet. Perkataan wet diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi undang-undang dasar, dan gron berarti tanah atau dasar.
  • 3. Dalam bahasa Latin, Kostitusi itu gabungan dari Cume dan Statuere. Cume adalah sebuah profesi yang berarti “bersama-sama dengan”, sedangkan Statuere mempunyai arti “Berdiri”. Atas dasar itu kata Statuere mempunyai arti “membuat sesuatu agar berdiri atau mendirikan menetapkan”. Dengan demikian, Bentuk tunggal dari konstitusi adalah “Menetapkan sesuatu secara bersama- sama” dan dalam bentuk jamak dari konstitusi berarti “segala yang ditetapkan”.
  • 4. Di negara yang menggunakan bahasa Inggris, dipakai istilah constitution yang bahasa Indonesianya konstitusi. Pengertian konstitusi, dalam praktiknya dapat diartikan lebih luas dari pada pengertian undang-undang dasar. Politik constitution merupakan sesuatu yang lebih luas, yaitu keseluruhan dari peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun tidak, yang mengatur secara mengikat cara-cara bagaumana suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat.
  • 5. Konstitusi menurut para ahli :  Konstitusi memuat peraturan tertulis dan peraturan tidak tertulis, dan undang-undang dasar adalah bagian tertulis dari konstitusi (L.J. Van Apeldoom)  Konstitusi menyamakan arti keduanya sesuai dengan praktek ketatanegaraan di sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia (Sri Sumantri)  Undang-undang dasar adalah naskah yang memarkan rangka dan tugas pokok dari badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokoknya cara kerja badan-badan tersebut. (E.C.S Wade)  Konstitusi adalah suatu kumpulan asas-asas yang menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan (arti luas), hak-hak dari pemerintah dan hubungan antara pemerintah dan yang diperintah (menyangkut HAM) (C.F Strong)
  • 6. Dengan demikian, Konstitusi adalah sebagai kerangka negara yang diorganisir dengan dan melalui hukum yang menetapkan :  Peraturan mengenai pendirian lembaga- lembaga yang permanen.  Fungsi-fungsi dari alat perlengkapan negara  Hak-hak tertentu yang telah ditetapkan
  • 7. Dari pendapat ahli, maka konstitusi dapat dibedakan antara konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis. Suatu konstitusi disebut tertulis bila merupakan satu naskah, sedangkan konstitusi tidak tertulis tidak merupakan satu naskah dan banyak dipengaruhi oleh tradisi dan konvensi.
  • 8. Undang-undang dasar merupakan konstitusi tertulis. Dengan demikian, konstitusi dapat diartikan sebagai:  Suatu kumpulan kaidah yang memberikan pembatasa-pambatasan kekuasaan kepada para penguasa.  Suatu dokumen tentang pembagian tugas dan sekaligus petugasnya dari suatu sistem politik.  Suatu gambaran dari lembaga-lembaga negara.  Suatu gambaran yang menyangkut masalah hak- hak asasi manusia.
  • 9. Pada hakikatnya, konstitusi itu berisi tiga hal pokok, yaitu :  Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negaranya.  Ditetapkan susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental.  Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang juga bersifat fundamental.
  • 10. Menurut Miriam Budiarjo, Setiap UUD memuat ketentuan mengenai :  Organisasi negara Karena adanya pembagian kekuasaan antara legislatif, eksekutif dan yudikatif, pembagian kekuasaan pemerintahan pusat atau federal dengan pemerintahan daerah atau negara bagian.  Hak-hak asasi manusia Karena kelahiran konstitusi itu sendiri tidak lepas dari usaha perubahan negara yang otoriter kepada negara yang menjamin hak- hak rakyat.  Prosedur mengubah undang-undang dasar Karena modernisasi mengubah konstitusi harus lebih terbuka dalam menerima perkembangan zaman.  Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari undang-undang dasar. Karena dipergunakan untuk menjamin kesinambungan sejarah kenegaraan.
  • 11. Fungsi pokok konstitusi dan Undang-Undang Dasar adalah untuk membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang.
  • 12. Ada dua sistem mengamandemen konstitusi:  Sistem Eropa Kontinental, Yaitu amandemen dengan membuat UUD yang baru secara keseluruhan.  Sistem negara-negara Anglo-Saxon (Amerika), yaitu apabila konstitusi berubah, maka yang aslinya tetap berlaku, yang mana perubahan itu sebagai lampiran dari konstitusinya
  • 13. Indonesia menerapkan sistem negara-negara Anglo-Saxon karena :  Perubahan UUD itu tidak dilakukan secara keseluruhan, melainkan beberapa pasal yang nyata-nyata dipandang sudah tidak sesuai dengan keadaan atau bersebrangan dengan tuntutan reformasi  Pasal-pasal hasil amandemen masih merupakan bagian dari UUD aslinya, sehingga tidak ada distorsi sejarah antara konstitusi asli dengan hasil perubahannya.
  • 14. Oleh Badan legislatif/Perundingan biasa  Referendum  Oleh Badan khusus  Khusus Negara Federasi
  • 15.  Dilihatdari UUD 1945, terdapat pasal yang berkenaan dengan cara perubahan UUD, yaitu pasal 37 UUD yang mengandung 3 norma yaitu :  Wewenang untuk mengubah UUD ada pada MPR  Mengubah UUD, Kuorun yang harus dipenuhi sekurang-kurangnya ⅔ dari jumlah anggota MPR hadir  Putusan disetujui ⅔ dari jumlah yang hadir
  • 16. Kedudukan konstitusi dalam suatu negara bisa dibedakan kepada dua aspek:  Aspek Hukum Dimana konstitusi dibuat oleh Badan Pembuat Undang- Undang atau Lembaga Negara, konstitusi dibentuk atas nama rakyat, dari rakyat, dan untuk kepentingan rakyat pula. Konstitusi dibuat leh badan yang diakui keabsahanya. Dan Daya ikatnya kepada seluruh element.  Aspek Moral Dimana Konstitusi dibuat berdasarkan landasan etika moral dan nilai-nilai yang bersifat universal. Moral dan nilai universal setiap waktu dapat mengontrol konstitusi agar dapat menyesuaikannya.
  • 17. Suatu system politik terdiri dari interaksi peranan para warga Negara. Orang yang sama dalam system politik dapat sekaligus memainkan peranan lain seperti dalam system ekonomi, social, keagamaan, dan lain-lain.
  • 18. Rusandi Simuntapura Sistem politik ialah mekanisme seperangkat ungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukan suatu proses yang langgeng.  David Easton Sistem politik dapat diprkenalkan sebagai interaksi yang diabstrasikan dari seluruh tingkah laku soial sehingga nila-nilai dialokasikan secara otoritatif kepada masyarakat.  Robert Dahl Sistem politik merupakan pola yang tetap dari hubungan antar manusia serta meliabatkan sesuatu yang luas dan berarti tentang kekuasaan, aturan-aturan, dan kewenangan. Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa dalam system politik tercakup hal-hal sebagai berikut : • Fungsi integrasi dan adaptasi terhadap masyarajat, baik kedalam maupun keluar • Penerapan nilai-nilai dalam masyarakat berdasarkan kewenangan • Penggunaan kewenangan atau kekuasaan, baik secara sah ataupun tidak,
  • 19. Sistem politik baik modern maupun primitive memiliki ciri-ciri tertentu almond dalam the politics of developing areas,mengatakan ada 4 (empat ) ciri dalam sistem politik, yaitu:  Semua sistem politik termasuk yang paling sederhana mempunyai kedudukan politik. dalam pengertian bahwa masyarakat yng paling sederhana pun mempunyai tipe struktur politik yang tedapat dalam masyarakat yang paling kompleks sekali pun. tipe – tipe tersebut dapat diperbandingkan satu sama lain sesuai dengan tingkatan dan bentuk pembandingan kerja yang teratur.  Semua system politik menjalankan fungsi – fungsi yang sama walaupun tingkatannya berbeda – beda yang ditimbulkan karena perbedaan stuktur. hal ini dapat diperbandingkan, yaitu bagaimana fungsi-fungsi tadi sering dilaksanakan atau tidak dan bagaimana gaya pelaksanaannya.
  • 20. Semua struktur politik, walaupun dispesifikasikan dengan berbagai unsure baik itu pada masyarakat primitif maupun pada masyarakat modern, melaksanakan banyak fungsi. oleh karena itu, sistem politik dapat dibandingkan sesuai dengan tingkat kekhususan tugas.  Semua sistem politik adalah sistem campuran dalam pengertian kebudayaan. secara rasionala tidak ada struktur dan kebudayaan yang semuanya modern atau semuanya primitif melainkan dalam pengertian tradisional, semuanya adalah campuran antara unsure modern dan tradisional.
  • 21. Dalam memahami cara kerja sistem politik pada umumnya, peran input dan output mempunyai pengaruh besar terhadap kebijakan publik. Hoogerwerf berpendapat bahwa “ input “bisa berasal dari sistem lain, misalnya sistem ekonomi.sistem ekonomi yang terkena dampak kebijakan pemerintah akan memberikan reaksi tertentu, mungkin memperkuat atau bertentangan. reaksi ini merupakan input bagi sistem politik untuk diperoses lebih lanjut. disamping itu, input juga berasal dari perilaku politik berupa unjuk rasa / demontrasi atau tindakan maker sebagai dampak dari output sistempolitik.
  • 22. Kata demokrasi dalam sistem politik memiliki makna umum, yaitu adanya prlindungan hak asasi manusia, menjunjung tinggi hukum, tunduk terhadap kemauan orang banyak, tanpa mengabaikan hak golongan kecil agar tidak timbul diktator mayoritas. Sebuah sistem politik demokrasi akan bertahan apabila bersumber pada “kehendak rakyat” dan bertujuan untuk mencapai kebaikan atau kemaslahatan bersama. Untuk itu, demokrasi selalu berkaitan dengan persoalan perwakilan kehendak rakyat.
  • 23. Prinsip merupakan kebenaran yang pokok/dasar orang berfikir, bertindak dan lain sebagainya. Dalam menjalankan prinsip-prinsip demokrasi secara umum, terdapat 2 landasan pokok yang menjadi dasar yang merupakan syarat mutlak untuk harus diketahui oleh setiap orang yang menjadi pemimpin negara/rakyat/masyarakat/organisasi/partai/keluarga, yaitu: • Suatu negara itu adalah milik seluruh rakyatnya, jadi bukan milik perorangan atau milik suatu keluarga/kelompok/golongan/partai, dan bukan pula milik penguasa negara. • Siapapun yang menjadi pemegang kekuasaan negara, prinsipnya adalah selaku pengurusa rakyat, yaitu harus bisa bersikap dan bertindak adil terhadap seluruh rakyatnya, dan sekaligus selaku pelayana rakyat, yaitu tidak boleh/bisa bertindak zalim terhadap tuannyaa, yakni rakyat.
  • 24. Adapun prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut: • Pemerintahan berdasarkan hukum: dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan: a. Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat), b. Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme (kekuasaan tidak terbatas), c. Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan MPR. • Perlindungan terhadap hak asasi manusia, • Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah, • Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh Presiden, BPK, DPR, DPA atau lainnya,
  • 25. • Adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi Untuk menyalurkan aspirasi rakyat, • Pelaksanaan Pemilihan Umum; • Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat 2 UUD 1945), • Keseimbangan antara hak dan kewajiban, • Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain, • Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.
  • 26.
  • 27.
  • 28. Pemilihan umum di indonesia sebagai sarana demokrasi yang berdasarkan pancasila
  • 29. Sesuai dengan UU No. 15 Tahun 1999 jo.. UU No. 4 Tahun 1997 jo.. UU No. 2 Tahun 1980 jo.. UU No. 1 Tahun 1985, asas yang dianut dalam pemilu di Negara kita adalah sbb : • Langsung, artinya rakyat yang sudah memenuhi syarat minimum tertentu berhak secara langsung memberikan suaranya menurut hati nuraninya tanpa perantara dan tanpa tingkatan; • Umum, artinya pemilihan itu berlaku menyeluruh bagi setiap warga Negara Indonesia yang sudah memenuhi syarat minimum tertentu, yaitu telah berusia 17 tahun atau sudah kawin; • Bebas, artinya tiap-tiap warga Negara bebas menggunakan haknya untuk memilih tanda gambar ayng dikehendakinya tanpa adanya pengaruh, tekanan, atau paksaan dari siapapun dan dengan jalan apapun; • Rahasia, artinya para pemilih dijamin oleh peraturan tidak akan diketahui oleh pihak siapapun dan dengan jalan apapun, siapa/apa yang dipilih; • Jujur, artinya dalam penyelenggaraan pemilu, penyelenggara/pelaksana, pemerintah dan partai politik peserta pemilu, pengawas dan pemantau pemilu termasuk pemilih, serta semua pihak yang terlibat secara tidak langsung harus bersikap dan bertindak jujur, sesuai peraturan perundangan yang berlaku; • Adil, artinya dalam penyelenggaraan pemilu, setiap[ pemilih dan partai peserta pemilu mendapat perlakuan yang sama serta bebas dari kecurangan pihak manapun.
  • 30. Sesuai dengan UU pemilu yang berlaku sekarang, UU No. 3 Tahun 1999 pemilu diadakan untuk memilih : • Anggota DPR Tingkat Pusat; • Anggota DPRD Tingkat I; • Anggota DPRD Tingkat II.
  • 31. Hak untuk ikut serta dalam pemilu disebut hak pilih, hak pilih terdiri atas : • Hak pilih aktif, yaitu hak untuk memilih wakilnya di DPR; • Hak pilih pasif, yaitu hak untuk dipilih menjadi anggota DPR.