SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
SISTEM
PEMERINTAHAN




    TRIANY SYAFRILIA
         2EA21
        19210684




UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR




         P u j i d a n s yu k u r k i t a p a n j a t k a n k e h a d i r a t A l l a h S W T ,
k a r e n a dengan limpahan karunia dan nikmat-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
         Tak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurah
p a d a N a b i a k h i r z a m a n Muhammad SAW, kepada para
S a h a b a t n ya , k e l u a r g a , s e r t a s a m p a i k e p a d a k i t a selaku umatnya.
Amin.
         Makalah bertema “Politik dan Strategi Nasional” ini kami buat untuk
memenuhi tugas SoftSkill yang diberikan dosen mata kuliah
“Pendidikan Kewarganegaraaan”. Dan semoga, selain memenuhi tugas
tersebut, makalah ini dapat bermanfaat bagi khalayak pembaca pada umumnya
dan saya khususnya.
         Kritik dan saran sangat saya harapkan dalam upaya perbaikan
dalam m e m b u a t m a k a l a h . K a r e n a s a n g a t s a ya s a d a r i p e m b u a t a n
m a k a l a h i n i m a s i h b a n ya k kekurangan.




                                                                           Bekasi,       Mei 2012




                                                                              Triany Syafrilia
A. Sistem Pemerintahan di Berbagai Negara ............................................................1


    1. Pengertian Sistem Pemerintahan ....................................................................1


    2. Sistem Pemerintahan Presidensial dan Parlementer ......................................3


    3. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan Presidensial dan


         Parlementer ....................................................................................................5


    4. Ciri-ciri Pokok Sistem Pemerintahan Presidensial ........................................5


    5. Ciri-ciri Pokok Sistem Pemerintahan Parlementer ........................................6


    6. Tipe-tipe Kabinet (Pemerintah) yang Berkaitan dengan Sistem


         Pemerintahan. .................................................................................................7


    7. Bentuk Negara, Bentuk Pemerintah, dan Bentuk Pemerintahan....................7


    8. Kesimpulan ....................................................................................................11


    9. Daftar Pustaka...............................................................................................12
BAB II

                        SISTEM PEMERINTAHAN



A. Sistem Pemerintahan di Berbagai Negara

          Sistem pemerintahan yang berada di suatu negara dipergunakan sebagai
   alat untuk mencapai tujuan organisasi negara. Antara lain kesejahteraan,
   pertahanan, keamanan, tata tertib, keadilan, kesehatan atau bertindak demi
   kepentingan rakyat. Untuk bertindak dengan sebaik-baiknya guna mencapai
   tujuan tersebut. Wewenang dan kekuasaan yang dimiliki dibagikan lagi
   kepada alat-alat kekuasaan negara di setiap sektor.

         Negara-negara di dunia memiliki sistem pemerintahan tidak menutup
   kemungkinan ada yang sama, bahkan suatu negara pernah mencoba dari
   berbagai macam sistem pemerintahan yang ada. Kernudian yang menjadi
   pertanyaan apa apa yang dapat mempengaruhi sistem pemerintahan di suatu
   negara, apa yang dimaksud dengan sistem pemerintahan.

   1. Pengertian Sistem Pemerintahan
              Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks
      dan terorganisasi, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-
      bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks
      atau utuh. Di dalam suatu sistem terdapat komponen yang merupakan
      suatu sub sistem tersendiri. Komponen-komponen tersebut mempunyai
      fungsi masing-masing saling berhubungan satu sama lain menurut pola.
      Tata atau norma tertentu dalam rangka mencapai tujuan.

      a. Sistem
         Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata Sistem
         mempunyai tiga pengertian. Pertama, sistem berarti seperangkat unsur
         yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu
         totalitas. Kedua, sistem berarti susunan pandangan, teori, asas yang
         teratur. Ketiga, sistem berarti metode.
         Jelas bahwa dalam kaitannya dengan pemerintahan negara sistem
         berarti susunan yang teratur dari pandangan, teori atau asas tentang
         pemerintahan negara. Menurut KBB, pemerintahan berarti:
         1) proses, cara, perbuatan memerintah;
2) segala urusan yang dilakukan negara dalam menyelenggarakan
      kesejahteraan rakyat dan kepentingan negara.

   Dalam berbagai kamus yang ada, termasuk Webter 's New World
   Dictionary of American Language, disebutkan bahwa kata sistem
   berasal dari bahasa Latin "systema" atau bahasa Yunani "systematos"
   yang berasal dari asal kata "synistani" yang berarti menempatkan
   bersama. Selanjutnya istilah sistem mengalami perkembangan yang
   lebih luas dan membawa arti yang berbeda-beda, setiap orang
   memberikan arti atau definisi sendiri menurut disiplin ilmu dan
   kepentingannya. Beberapa di antaranya sebagai berikut.

   1) Webster's New Collegiate Dictionary, memberikan batasan sistem
      adalah suatu kompleks ide-ide, prinsip-prinsip, dan sebagainya
      yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan erat satu sama
      lain.
   2) Meyers Grosses Handlexikon memberikan batasan sistem adalah
      suatu keseluruhan yang teratur sebagai satu kesatuan.
   3) Gabriel A. Almond and Bingham Powel, memberikan batasan
      sistem adalah suatu yang berisi interdenpendensi sejumlah bagian,
      sebuah batas di antara bagian-bagian itu, dan lingkungannya.

       Dari ketiga batasan itu terkandung pengertian bahwa sebuah sistem
   selalu terdiri dari bagian-bagian yang berbeda satu dengan yang
   lainnya dan di antara bagian-bagian itu terdapat saling hubungan
   dalam satu kesatuan menyeluruh, saling memengaruhi dan sistem itu
   bekerja dalam batas-batas yang jelas dari lingkungannya.

b. Pemerintahan
   Pemerintahan dan pemerintah merupakan dua istilah yang berbeda,
   tetapi memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam bidang yang sama.
   Pemerintahan sebagai suatu proses pelaksanaan ketatanegaraan dalam
   suatu negara, sedangkan pemerintah adalah organ yang merupakan alat
   kelengkapan pemerintahan yang melaksanakan ketatanegaraan.

   Pemerintah sebagai alat pelaksana dan kelengkapan pemerintahan
   memiliki fungsi melaksanakan tugas-tugas esensial dan fakultatif
   negara. Tugas esensial adalah untuk mempertahankan negara sebagai
   organisasi politik yang berdaulat. Tugas ini menjadi tugas internal
   negara yaitu memelihara perdamaian, ketertiban, dan ketenteraman
   dalam negara serta melindungi hak milik , dari setiap orang, dan tugas
   eksternal yaitu mempertahankan kemerdekaan negara. Tugas esensial
ini sering disebut tugas asli dari negara sebab dimiliki oleh setiap
       pemerintah dari negara manapun di dunia. Tugas fakultatif negara
       adalah untuk memperbesar kesejahteraan umum baik moral,
       intelektual, sosial, maupun ekonomi. Misalnya, memelihara
       kesejahteraan fakir miskin, kesehatan, dan pendidikan rakyat.

       Fungsi pemerintah dalam melaksanakan tugas esensial dan tugas
       fakultatif negara inilah merupakan salah satu wujud kegiatan
       penyelenggaraan pemerintahan. Pemerintah sebagai pelaksana tugas
       negara meliputi berikut ini.

       1) Pemerintah dalam, arti luas
          Pemerintah dalam anti luas adalah gabungan semua badan
          kenegaraan yang berkuasa dan memerintah di wilayah suatu
          negara, meliputi badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Di
          Indonesia, pemerintah masih ditambah dengan badan konsultatif,
          eksaminatif, dan kenstitutif.

       2) Pemerintah dalam arti sempit terdiri atas presiden, wakil presiden,
          dan paramenteri (kabinet). Pemerintah dalam melaksanakan
          pemerintahan yakni melaksanakan tugas esensial dan tugas
          fakultatif negara dimasing-masing negara tidak sama. Hal ini
          disebabkan masing-masing negara memiliki sistem pemerintahan
          yang berbeda-beda.

2. Sistem Pemerintahan Presidensial dan Parlementer
          Ada dua jenis sistem pemerintahan, yaitu sistem pemerintahan
   parlementer dan sistem pemerintahan presidensial. Walaupun istilah
   sistem pemerintahan itu menunjuk pada tata hubungan antara ketiga
   cabang kekuasaan utama dalam suatu negara, nama parlementer maupun
   presidensial itu lebih menunjuk pada hubungan antara lembaga legislatif
   dan lembaga eksekutif dalam suatu negara. Persoalan utamanya adalah
   lembaga manakah yang menjadi sasaran pertanggungjawaban kerja para
   pelaksana kekuasaan eksekutif (menteri). Nama parlementer menunjukkan
   bahwa dalam sistem itu para menteri harus mempertanggungjawabkan
   kinerja eksekutif kepada pihak parlemen (badan legislatif). Sedangkan
   nama presidensial menunjukkan bahwa dalam sistem itu para menteri
   harus mempertanggungjawabkan kinerja eksekutifnya kepada pihak
   presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi di bidang eksekutif. Selain
   kedua jenis sistern pemerintahan yang umum berlaku di negara demokrasi
itu, kita juga melihat adanya sistem pemerintahan yang khas berlaku di
negara-negara komunis, yaitu pemerintahan kediktatoran proletariat.

        Dalam pemerintahan sistem parlementer, hubungan antara badan
legislatif dengan badan eksekutif sangat erat. Keanggotaan badan legislatif
dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. Adapun badan eksekutif atau
kabinet yang dipimpin oleh seorang perdana menteri dipilih berdasarkan
dukungan suara terbanyak dari badan legislatif (Dewan Perwakilan
Rakyat).

       Kabinet dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan bertanggung
jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Oleh karena itu, kedudukan
kabinet sangat bergantung kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Apabila
kabinet dapat mempertanggungjawabkan tindakannya kepada Dewan
Perwakilan Rakyat, tidak akan terjadi sesuatu hal. Namun jika Dewan
Perwakilan Rakyat tidak dapat menerima pertanggungjawaban kabinet,
maka kemungkinan Dew an Perwakilan Rakyat akan menjatuhkan kabinet
dengan mosi tidak percaya.

       Karena sangat bergantung kepada Badan Perwakilan Rakyat posisi
pemerintahan dengan sistem parlementer sangat labil. Apa lagi kalau
persaingan memperebutkan kursi di badan legislatif sangat tinggi. Hal ini
biasanya terjadi apabila terdapat jumlah, partai yang banyak dalam
memperebutkan suara mayoritas di lembaga legislatif, dan kabinet
terbentuk berdasarkan koalisi beberapa partai.

        Berbeda dengan sistem parlementer, dalam sistem presidensial
hubungan antara badan legislatif dan eksekutif bersifat fungsional.
Artinya, badan yang satu tidak tergantung pada yang lainnya. Badan
eksekutif terpisah dari badan legislatif atau parlemen sistem, ini
merupakan aplikasi dari teori pemisahan kekuasaan. Teori ini merupakan
pikiran John Locke yang kemudian dikembangkan oleh Montesguieu.
Menurut John Locke kekuasaan negara terpisah antara kekuasaan
legislatif, ekskutif, dan federatif. Dalam hal ini badan legislatif memiliki
kekuasaan untuk membentuk undang-undang. Kekuasaan federatif
meliputi kekuasaan yang tidak termasuk kekuasaan legislatif dan
eksekutif, seperti mengadakan kerja sama dan aliansi dengan negara lain di
luar negeri.

       Sama seperti John Locke, Montesquieu membagi kekuasaan negara
secara terpisah atas tiga jenis yakni kekuasaan legislatif, eksekutif, dan
yudikatif. Bedanya dengan John Locke, Montesquieu menegaskan bahwa
kekuasaan yudikatif adalah mengawasi dan mengambil tindakan apabila
   eksekutif yang bertugas melaksanakan undang-undang terbukti
   menyimpang dari undang-undang yang digariskan.

          Pemisahan kekuasaan seperti tersebut di atas masih diterapkan di
   Amerika Serikat, itupun tidak semurni ajaran Montesquieu. Di negara ini
   kekuasaan legislatif dipegang oleh kongres, kekuasaan eksekutif dipegang
   oleh presiden, dan kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung.
   Masing-masing badan berdiri sendiri. Kekuasaannya sudah dibatasi
   sehingga keseimbangan kekuasaan antara ketiga badan tadi dapat
   diwujudkan. Ketiga badan ini pun memiliki kedudukan yang sederajat
   sehingga mereka bisa saling mengawasi. Prinsip inilah yang dinamakan
   pengawasan dan keseimbangan dalam pemerintahan Amerika Serikat.

3. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan Presidensial dan
   Parlementer
   a. Kebaikan sistem pemerintahan parlementer
      1) Pengaruh rakyat terhadap politik yang dijalankan pernerintah besar
         sekali
      2) Pengawasan terhadap kebijaksanaan pemerintah dapat berjalan
         dengan baik.
   b. Kelemahan sistem pemerintahan parlementer
      1) Sering terjadi krisis kabinet karena tidak mendapat dukungan dari
         mayoritas anggota DPR.
      2) Keberhasilan sulit sekali bagi negara yang menganut sistem banyak
         partai, karena kabinet mendapat kesulitan dukungan dari anggota
         DPR.
   c. Kebaikan sistem pemerintahan presidensial
      1) Presiden dan menteri selama masajabatannya tidak dapat
         dijatuhkan oleh DPR sehingga ada kestabilan.
      2) Pemerintah punya waktu untuk menjalankan programnya, karena
         tidak dibayangi krisis kabinet
   d. Kelemahan sistem pemerintahan presidensial
      1) Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh.
      2) Pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik negara kurang
         mendapat perhatian yang seluas-luasnya.

4. Ciri-ciri Pokoh Sistem Pemerintahan Presidensial
          Dalam sistem pemerintahan presidensial, pada dasamya kekuasaan
   negara berpusat pada presiden. Namun dalam pelaksanaan tugas
   kenegaraan, pertimbangan lembaga-lembaga pemerintah lainnya tetap
menjadi penyeirnbang. Adapun ciri-ciri sistern pemerintahan presidensial
   sebagai berikut :

   a. Presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala
      pemerintahan.
   b. Presoden dan legislatif tidak dapat saling menjatuhkan.
   c. Masa jabatan presiden dan legislatif dapat ditentukan dengan pasti.
   d. Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara yang diangkat dan
      bertanggung jawab kepada presiden.
   e. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.

           Dalam praktik sistem pemerintahan presidensial, ada yang
   mengembangkan ajaran Trias Politica Montesqueiu secara murni dengan
   separation of power, seperti di Amerika Serikat yang dikenal dengan
   praktik check and balance. Praktik demikian bertujuan agar di antara
   kekuasaan eksekutif (president), legislatif (kongres = senat + parlemen)
   dan yudikatif (Mahkamah Agung/Supreme Court) tersebut selalu terdapat
   keseimbangan dalam keadaan tertentu.

           Tetapi dalam praktik sistem pemerintahan presidensial ada juga
   yang menerapkan trias politica tidak secara murni yaitu dengan sistem
   distribution ofpower atau pembagian kekuasaan, misalnya negara
   Indonesia.

5. Ciri-ciri Pokok Sistem Pemerintahan Parlementer
        Sistem pemerintahan parlementer merupakan sistem pemerintahan
yang dipimpin oleh seorang perdana menteri. Sistem pemerintahan
parlementer ditandai oleh adanya suatu hubungan yang erat antara eksekutif
dan parlernen. Eksekutif dan parlemen saling bergantung satu sama lain.
Eksekutif yang dipimpin oleh perdana menteri dibentuk oleh parlemen dari
partai/organisasi mayoritas di parlemen. Rakyat tidak memilih langsung
perdana menteri dan kabinetnya, melainkan hanya memilih anggota parlemen.
Adapun ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer adalah sebagai berikut.

   a. Menteri bertanggung jawab atas jalannya pemerintahan.
   b. Raja atau presiden berkedudukan sebagai kepala negara.
   c. Kepala negara atas saran perdana menteri dapat membubarkan
      parlemen (DPR), apabila pemerintah menganggap parlemen tidak
      mewakili kehendak rakyat.
   d. Menteri bertanggung jawab kepada parlemen.
   e. Kabinet dapat dijatuhkan setiap saat oleh parlemen dengan mosi tidak
      percaya.
f. Program kebijakan kabinet harus disesuaikan dengan tujuan politik
      sebagian besar anggota parlemen.
   g. Masa jabatan kabinet tidak dapat ditentukan secara pasti, sebab sangat
      tergantung dukungan parlemen.
   h. Kekuasaan parlemen lebih kuat daripada kekuasaan pemerintah.
   i. Anggota kabinet seluruhnya atau sebagian merupakan anggota
      parlemen.
   j. Sistem pemerintahan parlementer cenderung labil bila dalam negara
      tersebut diterapkan sistem multipartai, namun jika menganut sistem
      dwi partai, maka kecenderungan kelabilan dapat dikurangi.

6. Tipe-tipe Kabinet (Pemerintah) yang Berkaitan dengan Sistem
   Pemerintahan.
   a. Tape-tipe kabinet berdasarkan siapa yang bertanggung jawab atas
      jalannya tugas pemerintah
      1) K.abinet mini sterii1, yaitu sty-t, 11 kabinet di mana menteri
           bertanggung jawab atas jalannya tugas pemerintahan.
      2) Kabinet presidensial yaitu suatu kabinet     dimana        presiden
           bertanggung jawab atas jalannya tugas pemerintahan.
   b. Tipe kabinet berdasarkan ada tidaknya campur tangan parlemen dalam
      pembentukan kabinet
      1) Kabinet parlementer, yaitu suatu kabinet di mana ada campur
          tangan parlemen dalam pembentukan.
      2) Kabinet ekstra parlementer, yaitu suatu kabinet di mana tidak
          adanya campur tangan parlemen dalam pembentukannya.

7. Bentuk Negara, Bentuk Pemerintah, dan Bentuk Pemerintahan
   a. Bentuk negara.
      Bentuk negara adalah pengelompokan negara berdasarkan kriteria
      distribusi kekuasaan (secara resmi) antarberbagai tingkat pemerintahan
      dalam suatu negara. Bentuk negara dibedakan menjadi tiga kategori.
      1) Negara kesatuan, yaitu negara yang pemerintah pusatya berdaulat
          penuh atas semua tingkat pemerintahan yang ada di bawahnya.
      2) Federal/serikat, yaitu negara yang kekuasaannya secara formal di
          bagi menjadi dua, sebagian menjadi kekuasaan pemerintah pusat
          federal dan sebagian menjadi kekuasaan pemerintahan negara
          bagian.
      3) Negara konfederasi, yaitu bentuk kerja sama negara di mana
          pemerintah pusat tunduk pada kedaulatan masing-masing negara
          anggotanya.
b. Bentuk pemerintah
   Bentuk pemerintah adalah pengelompokan negara berdasarkan cara
   pengisian jabatan kepala negaranya. Berdasarkan kriteria itu kita
   mengenal negara kerajaan dan republik. Kerajaan adalah negara yang
   jabatan kepala negaranya diisi melalui sistem pewarisan. Sedangkan
   republik adalah negara yang kepala negaranya diisi melalui cara-cara
   di luar sistem pewarisan.
c. Bentuk pemerintahan
   Bentuk pemerintahan adalah pengelompokan negara berdasarkan letak
   kekuasan tertinggi dalam sebuah negara. Menurut Aristoleles ada
   enam kemungkinan bentuk pemerintahan yaitu sebagai berikut.
   1) Monarki
       Monarki adalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan negara
       yang tertinggi ada di tangan satu orang, yang memerintah untuk
       kepentingan rakyat.
   2) Tirani
       Tirani yaitu bentuk pemerintahan di mana kekuasaan negara yang
       tertinggi ada di tangan satu orang, yang memerintah untuk
       kepentingan dirinya sendiri.
   3) Aristokrat
       Aristokrat yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara
       yang tertinggi ada di tangan elite, yang memerintah untuk
       kepentingan rakyat.
   4) Oligarki
       Oligarki yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara yang
       tertinggi ada di tangan sekelompok elit, yang memerintah untuk
       kepentingan kelompok penguasa itu sendiri.
   5) Politi
       Politi yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara yang
       tertinggi ada di tangan rakyat yang pemerintahannya untuk
       kepentingan rakyat
   6) Demokrasi
       Demokrasi yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara
       yang tertinggi ada di tangan rakyat namun pemerintahannya hanya
       untuk kepentingan penguasa
Daftar Pustaka



Balai Pustaka. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka

BSNP. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta: Diknas.

Departemen Dalam Negeri. 2006. Peraturan Pemerintah RI No.72
Tahun 2005 Tentang Desa.

Depdikbud . 1992. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka

Contenu connexe

Tendances

Makalah sistem pemerintahan indonesia BAB
Makalah sistem pemerintahan indonesia BABMakalah sistem pemerintahan indonesia BAB
Makalah sistem pemerintahan indonesia BAB
lingga prasetyo
 
Penerapan sistem pemerintahan parlementer di indonesia tahun
Penerapan sistem pemerintahan parlementer di indonesia tahunPenerapan sistem pemerintahan parlementer di indonesia tahun
Penerapan sistem pemerintahan parlementer di indonesia tahun
NadShop Ship
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
Muhamad Yogi
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
skaw87
 
Sistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan IndonesiaSistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan Indonesia
Muhamad Yogi
 
Jawaban hal. 68 (sistem pemerintahan)
Jawaban hal. 68 (sistem pemerintahan)Jawaban hal. 68 (sistem pemerintahan)
Jawaban hal. 68 (sistem pemerintahan)
Nurul Wulandari
 
Babiisistempemerintahan
BabiisistempemerintahanBabiisistempemerintahan
Babiisistempemerintahan
Awis Mirad
 

Tendances (20)

Keuntungan sistem pemerintahan presidensil dan parlementer
Keuntungan sistem pemerintahan presidensil dan parlementerKeuntungan sistem pemerintahan presidensil dan parlementer
Keuntungan sistem pemerintahan presidensil dan parlementer
 
Sistem pemerintahan presidensial
Sistem pemerintahan presidensialSistem pemerintahan presidensial
Sistem pemerintahan presidensial
 
Makalah sistem pemerintahan indonesia BAB
Makalah sistem pemerintahan indonesia BABMakalah sistem pemerintahan indonesia BAB
Makalah sistem pemerintahan indonesia BAB
 
Penerapan sistem pemerintahan parlementer di indonesia tahun
Penerapan sistem pemerintahan parlementer di indonesia tahunPenerapan sistem pemerintahan parlementer di indonesia tahun
Penerapan sistem pemerintahan parlementer di indonesia tahun
 
Sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
Sistem pemerintahan Presidensial dan ParlementerSistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
Sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
 
Sistem pemerintahan negara
Sistem pemerintahan negaraSistem pemerintahan negara
Sistem pemerintahan negara
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Bentuk - Bentuk Negara dan Pemerintahan
Bentuk - Bentuk Negara dan PemerintahanBentuk - Bentuk Negara dan Pemerintahan
Bentuk - Bentuk Negara dan Pemerintahan
 
Sistem Pemerintahan Negara
Sistem Pemerintahan NegaraSistem Pemerintahan Negara
Sistem Pemerintahan Negara
 
Sistem Pemerintahan di Berbagai Negara
Sistem Pemerintahan di Berbagai NegaraSistem Pemerintahan di Berbagai Negara
Sistem Pemerintahan di Berbagai Negara
 
Sistem pemerintahan (pkn)
Sistem pemerintahan (pkn)Sistem pemerintahan (pkn)
Sistem pemerintahan (pkn)
 
Sistem pemerintahan indonesia
Sistem pemerintahan indonesiaSistem pemerintahan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia
 
bab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahanbab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahan
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Sistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan IndonesiaSistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementerSistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
 
Jawaban hal. 68 (sistem pemerintahan)
Jawaban hal. 68 (sistem pemerintahan)Jawaban hal. 68 (sistem pemerintahan)
Jawaban hal. 68 (sistem pemerintahan)
 
Babiisistempemerintahan
BabiisistempemerintahanBabiisistempemerintahan
Babiisistempemerintahan
 
Klasifikasi sistem pemerintahan
Klasifikasi sistem pemerintahanKlasifikasi sistem pemerintahan
Klasifikasi sistem pemerintahan
 

En vedette

konsep pemerintahan
konsep pemerintahankonsep pemerintahan
konsep pemerintahan
Yaqeen Noor
 
Power poin pkn sistem pemerintahan
Power poin pkn sistem pemerintahanPower poin pkn sistem pemerintahan
Power poin pkn sistem pemerintahan
wah yuni
 
Konsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahanKonsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahan
Ely Goro Leba
 
Bab 2 struktur sel dan fungsi
Bab 2  struktur sel dan fungsiBab 2  struktur sel dan fungsi
Bab 2 struktur sel dan fungsi
Hajar Len
 

En vedette (13)

System of Indonesian Government
System of Indonesian GovernmentSystem of Indonesian Government
System of Indonesian Government
 
Sistem pemerintahan 1945
Sistem pemerintahan 1945Sistem pemerintahan 1945
Sistem pemerintahan 1945
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Konsep dasar pemerintahan
Konsep dasar pemerintahanKonsep dasar pemerintahan
Konsep dasar pemerintahan
 
bab 2,, sistem pemerintahan
bab 2,, sistem pemerintahanbab 2,, sistem pemerintahan
bab 2,, sistem pemerintahan
 
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di IndonesiaKajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
 
konsep pemerintahan
konsep pemerintahankonsep pemerintahan
konsep pemerintahan
 
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasiAnalisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
 
Power poin pkn sistem pemerintahan
Power poin pkn sistem pemerintahanPower poin pkn sistem pemerintahan
Power poin pkn sistem pemerintahan
 
Konsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahanKonsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahan
 
Bangsa dan Negara
Bangsa dan NegaraBangsa dan Negara
Bangsa dan Negara
 
Homeworks 3 Industrial Revolution
Homeworks 3 Industrial RevolutionHomeworks 3 Industrial Revolution
Homeworks 3 Industrial Revolution
 
Bab 2 struktur sel dan fungsi
Bab 2  struktur sel dan fungsiBab 2  struktur sel dan fungsi
Bab 2 struktur sel dan fungsi
 

Similaire à Sistem pemerintahan

Rangkuman sistem pemerintahan indonesia kel 1
Rangkuman sistem pemerintahan indonesia kel 1Rangkuman sistem pemerintahan indonesia kel 1
Rangkuman sistem pemerintahan indonesia kel 1
MadeAgus7
 
Tugas makalah (sistem politik)
Tugas makalah (sistem politik)Tugas makalah (sistem politik)
Tugas makalah (sistem politik)
Aziza Zea
 
Pancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesiaPancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesia
towetoe
 
Makalah lembaga negara
Makalah lembaga negaraMakalah lembaga negara
Makalah lembaga negara
bruh97
 
Bab ii sistem_pemerintahan
Bab ii sistem_pemerintahanBab ii sistem_pemerintahan
Bab ii sistem_pemerintahan
Shefira Yuga
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!
jesslynJC
 
PKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan IndonesiaPKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
Ramadhani Sardiman
 
Sistem Pemerintahan PKn Kelas XII
Sistem Pemerintahan PKn Kelas XIISistem Pemerintahan PKn Kelas XII
Sistem Pemerintahan PKn Kelas XII
Muhamad Yogi
 
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakatMakalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Amka Azril
 
sistem sosial
sistem sosialsistem sosial
sistem sosial
Rama SIni
 

Similaire à Sistem pemerintahan (20)

Rangkuman sistem pemerintahan indonesia kel 1
Rangkuman sistem pemerintahan indonesia kel 1Rangkuman sistem pemerintahan indonesia kel 1
Rangkuman sistem pemerintahan indonesia kel 1
 
Sistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesiaSistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesia
 
Tugas pkn
Tugas pknTugas pkn
Tugas pkn
 
Tugas makalah (sistem politik)
Tugas makalah (sistem politik)Tugas makalah (sistem politik)
Tugas makalah (sistem politik)
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
 
Pancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesiaPancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesia
 
Makalah lembaga negara
Makalah lembaga negaraMakalah lembaga negara
Makalah lembaga negara
 
Bab ii sistem_pemerintahan
Bab ii sistem_pemerintahanBab ii sistem_pemerintahan
Bab ii sistem_pemerintahan
 
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!
 
PKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan IndonesiaPKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Pptpkntahun2016 smanta sanggau
Pptpkntahun2016 smanta sanggauPptpkntahun2016 smanta sanggau
Pptpkntahun2016 smanta sanggau
 
Sistem Pemerintahan PKn Kelas XII
Sistem Pemerintahan PKn Kelas XIISistem Pemerintahan PKn Kelas XII
Sistem Pemerintahan PKn Kelas XII
 
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakatMakalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Sistem ekonomi
Sistem ekonomiSistem ekonomi
Sistem ekonomi
 
Htn
HtnHtn
Htn
 
Demokrasi sebagai suatu sistem yang sesuai dengan Konstitusi Indonesia
Demokrasi sebagai suatu sistem yang sesuai dengan Konstitusi IndonesiaDemokrasi sebagai suatu sistem yang sesuai dengan Konstitusi Indonesia
Demokrasi sebagai suatu sistem yang sesuai dengan Konstitusi Indonesia
 
sistem sosial
sistem sosialsistem sosial
sistem sosial
 
Makalah pranata politik
Makalah pranata politikMakalah pranata politik
Makalah pranata politik
 

Plus de Triany Syafrilia (16)

I wake up at 5
I wake up at 5I wake up at 5
I wake up at 5
 
Job interview customer service
Job interview customer serviceJob interview customer service
Job interview customer service
 
Tugas tenses triany syafrilia
Tugas tenses triany syafriliaTugas tenses triany syafrilia
Tugas tenses triany syafrilia
 
Etika Bisnis #Seseorang yang berarti dalam hidup
Etika Bisnis #Seseorang yang berarti dalam hidupEtika Bisnis #Seseorang yang berarti dalam hidup
Etika Bisnis #Seseorang yang berarti dalam hidup
 
Etika bisnis #iklan dan dimensi etisnya
Etika bisnis #iklan dan dimensi etisnyaEtika bisnis #iklan dan dimensi etisnya
Etika bisnis #iklan dan dimensi etisnya
 
Tugas SAP Perilaku Konsumen
Tugas SAP Perilaku KonsumenTugas SAP Perilaku Konsumen
Tugas SAP Perilaku Konsumen
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskill
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskill
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskill
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskill
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan ham
 
Kekhasan bangsa indonesia
Kekhasan bangsa indonesiaKekhasan bangsa indonesia
Kekhasan bangsa indonesia
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 
Makalah mikro makro
Makalah mikro makroMakalah mikro makro
Makalah mikro makro
 
Upload sap
Upload sapUpload sap
Upload sap
 
Pembagian SHU
Pembagian SHUPembagian SHU
Pembagian SHU
 

Sistem pemerintahan

  • 1. SISTEM PEMERINTAHAN TRIANY SYAFRILIA 2EA21 19210684 UNIVERSITAS GUNADARMA
  • 2. KATA PENGANTAR P u j i d a n s yu k u r k i t a p a n j a t k a n k e h a d i r a t A l l a h S W T , k a r e n a dengan limpahan karunia dan nikmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurah p a d a N a b i a k h i r z a m a n Muhammad SAW, kepada para S a h a b a t n ya , k e l u a r g a , s e r t a s a m p a i k e p a d a k i t a selaku umatnya. Amin. Makalah bertema “Politik dan Strategi Nasional” ini kami buat untuk memenuhi tugas SoftSkill yang diberikan dosen mata kuliah “Pendidikan Kewarganegaraaan”. Dan semoga, selain memenuhi tugas tersebut, makalah ini dapat bermanfaat bagi khalayak pembaca pada umumnya dan saya khususnya. Kritik dan saran sangat saya harapkan dalam upaya perbaikan dalam m e m b u a t m a k a l a h . K a r e n a s a n g a t s a ya s a d a r i p e m b u a t a n m a k a l a h i n i m a s i h b a n ya k kekurangan. Bekasi, Mei 2012 Triany Syafrilia
  • 3. A. Sistem Pemerintahan di Berbagai Negara ............................................................1 1. Pengertian Sistem Pemerintahan ....................................................................1 2. Sistem Pemerintahan Presidensial dan Parlementer ......................................3 3. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan Presidensial dan Parlementer ....................................................................................................5 4. Ciri-ciri Pokok Sistem Pemerintahan Presidensial ........................................5 5. Ciri-ciri Pokok Sistem Pemerintahan Parlementer ........................................6 6. Tipe-tipe Kabinet (Pemerintah) yang Berkaitan dengan Sistem Pemerintahan. .................................................................................................7 7. Bentuk Negara, Bentuk Pemerintah, dan Bentuk Pemerintahan....................7 8. Kesimpulan ....................................................................................................11 9. Daftar Pustaka...............................................................................................12
  • 4. BAB II SISTEM PEMERINTAHAN A. Sistem Pemerintahan di Berbagai Negara Sistem pemerintahan yang berada di suatu negara dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi negara. Antara lain kesejahteraan, pertahanan, keamanan, tata tertib, keadilan, kesehatan atau bertindak demi kepentingan rakyat. Untuk bertindak dengan sebaik-baiknya guna mencapai tujuan tersebut. Wewenang dan kekuasaan yang dimiliki dibagikan lagi kepada alat-alat kekuasaan negara di setiap sektor. Negara-negara di dunia memiliki sistem pemerintahan tidak menutup kemungkinan ada yang sama, bahkan suatu negara pernah mencoba dari berbagai macam sistem pemerintahan yang ada. Kernudian yang menjadi pertanyaan apa apa yang dapat mempengaruhi sistem pemerintahan di suatu negara, apa yang dimaksud dengan sistem pemerintahan. 1. Pengertian Sistem Pemerintahan Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian- bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh. Di dalam suatu sistem terdapat komponen yang merupakan suatu sub sistem tersendiri. Komponen-komponen tersebut mempunyai fungsi masing-masing saling berhubungan satu sama lain menurut pola. Tata atau norma tertentu dalam rangka mencapai tujuan. a. Sistem Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata Sistem mempunyai tiga pengertian. Pertama, sistem berarti seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Kedua, sistem berarti susunan pandangan, teori, asas yang teratur. Ketiga, sistem berarti metode. Jelas bahwa dalam kaitannya dengan pemerintahan negara sistem berarti susunan yang teratur dari pandangan, teori atau asas tentang pemerintahan negara. Menurut KBB, pemerintahan berarti: 1) proses, cara, perbuatan memerintah;
  • 5. 2) segala urusan yang dilakukan negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan kepentingan negara. Dalam berbagai kamus yang ada, termasuk Webter 's New World Dictionary of American Language, disebutkan bahwa kata sistem berasal dari bahasa Latin "systema" atau bahasa Yunani "systematos" yang berasal dari asal kata "synistani" yang berarti menempatkan bersama. Selanjutnya istilah sistem mengalami perkembangan yang lebih luas dan membawa arti yang berbeda-beda, setiap orang memberikan arti atau definisi sendiri menurut disiplin ilmu dan kepentingannya. Beberapa di antaranya sebagai berikut. 1) Webster's New Collegiate Dictionary, memberikan batasan sistem adalah suatu kompleks ide-ide, prinsip-prinsip, dan sebagainya yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan erat satu sama lain. 2) Meyers Grosses Handlexikon memberikan batasan sistem adalah suatu keseluruhan yang teratur sebagai satu kesatuan. 3) Gabriel A. Almond and Bingham Powel, memberikan batasan sistem adalah suatu yang berisi interdenpendensi sejumlah bagian, sebuah batas di antara bagian-bagian itu, dan lingkungannya. Dari ketiga batasan itu terkandung pengertian bahwa sebuah sistem selalu terdiri dari bagian-bagian yang berbeda satu dengan yang lainnya dan di antara bagian-bagian itu terdapat saling hubungan dalam satu kesatuan menyeluruh, saling memengaruhi dan sistem itu bekerja dalam batas-batas yang jelas dari lingkungannya. b. Pemerintahan Pemerintahan dan pemerintah merupakan dua istilah yang berbeda, tetapi memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam bidang yang sama. Pemerintahan sebagai suatu proses pelaksanaan ketatanegaraan dalam suatu negara, sedangkan pemerintah adalah organ yang merupakan alat kelengkapan pemerintahan yang melaksanakan ketatanegaraan. Pemerintah sebagai alat pelaksana dan kelengkapan pemerintahan memiliki fungsi melaksanakan tugas-tugas esensial dan fakultatif negara. Tugas esensial adalah untuk mempertahankan negara sebagai organisasi politik yang berdaulat. Tugas ini menjadi tugas internal negara yaitu memelihara perdamaian, ketertiban, dan ketenteraman dalam negara serta melindungi hak milik , dari setiap orang, dan tugas eksternal yaitu mempertahankan kemerdekaan negara. Tugas esensial
  • 6. ini sering disebut tugas asli dari negara sebab dimiliki oleh setiap pemerintah dari negara manapun di dunia. Tugas fakultatif negara adalah untuk memperbesar kesejahteraan umum baik moral, intelektual, sosial, maupun ekonomi. Misalnya, memelihara kesejahteraan fakir miskin, kesehatan, dan pendidikan rakyat. Fungsi pemerintah dalam melaksanakan tugas esensial dan tugas fakultatif negara inilah merupakan salah satu wujud kegiatan penyelenggaraan pemerintahan. Pemerintah sebagai pelaksana tugas negara meliputi berikut ini. 1) Pemerintah dalam, arti luas Pemerintah dalam anti luas adalah gabungan semua badan kenegaraan yang berkuasa dan memerintah di wilayah suatu negara, meliputi badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Di Indonesia, pemerintah masih ditambah dengan badan konsultatif, eksaminatif, dan kenstitutif. 2) Pemerintah dalam arti sempit terdiri atas presiden, wakil presiden, dan paramenteri (kabinet). Pemerintah dalam melaksanakan pemerintahan yakni melaksanakan tugas esensial dan tugas fakultatif negara dimasing-masing negara tidak sama. Hal ini disebabkan masing-masing negara memiliki sistem pemerintahan yang berbeda-beda. 2. Sistem Pemerintahan Presidensial dan Parlementer Ada dua jenis sistem pemerintahan, yaitu sistem pemerintahan parlementer dan sistem pemerintahan presidensial. Walaupun istilah sistem pemerintahan itu menunjuk pada tata hubungan antara ketiga cabang kekuasaan utama dalam suatu negara, nama parlementer maupun presidensial itu lebih menunjuk pada hubungan antara lembaga legislatif dan lembaga eksekutif dalam suatu negara. Persoalan utamanya adalah lembaga manakah yang menjadi sasaran pertanggungjawaban kerja para pelaksana kekuasaan eksekutif (menteri). Nama parlementer menunjukkan bahwa dalam sistem itu para menteri harus mempertanggungjawabkan kinerja eksekutif kepada pihak parlemen (badan legislatif). Sedangkan nama presidensial menunjukkan bahwa dalam sistem itu para menteri harus mempertanggungjawabkan kinerja eksekutifnya kepada pihak presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi di bidang eksekutif. Selain kedua jenis sistern pemerintahan yang umum berlaku di negara demokrasi
  • 7. itu, kita juga melihat adanya sistem pemerintahan yang khas berlaku di negara-negara komunis, yaitu pemerintahan kediktatoran proletariat. Dalam pemerintahan sistem parlementer, hubungan antara badan legislatif dengan badan eksekutif sangat erat. Keanggotaan badan legislatif dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. Adapun badan eksekutif atau kabinet yang dipimpin oleh seorang perdana menteri dipilih berdasarkan dukungan suara terbanyak dari badan legislatif (Dewan Perwakilan Rakyat). Kabinet dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Oleh karena itu, kedudukan kabinet sangat bergantung kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Apabila kabinet dapat mempertanggungjawabkan tindakannya kepada Dewan Perwakilan Rakyat, tidak akan terjadi sesuatu hal. Namun jika Dewan Perwakilan Rakyat tidak dapat menerima pertanggungjawaban kabinet, maka kemungkinan Dew an Perwakilan Rakyat akan menjatuhkan kabinet dengan mosi tidak percaya. Karena sangat bergantung kepada Badan Perwakilan Rakyat posisi pemerintahan dengan sistem parlementer sangat labil. Apa lagi kalau persaingan memperebutkan kursi di badan legislatif sangat tinggi. Hal ini biasanya terjadi apabila terdapat jumlah, partai yang banyak dalam memperebutkan suara mayoritas di lembaga legislatif, dan kabinet terbentuk berdasarkan koalisi beberapa partai. Berbeda dengan sistem parlementer, dalam sistem presidensial hubungan antara badan legislatif dan eksekutif bersifat fungsional. Artinya, badan yang satu tidak tergantung pada yang lainnya. Badan eksekutif terpisah dari badan legislatif atau parlemen sistem, ini merupakan aplikasi dari teori pemisahan kekuasaan. Teori ini merupakan pikiran John Locke yang kemudian dikembangkan oleh Montesguieu. Menurut John Locke kekuasaan negara terpisah antara kekuasaan legislatif, ekskutif, dan federatif. Dalam hal ini badan legislatif memiliki kekuasaan untuk membentuk undang-undang. Kekuasaan federatif meliputi kekuasaan yang tidak termasuk kekuasaan legislatif dan eksekutif, seperti mengadakan kerja sama dan aliansi dengan negara lain di luar negeri. Sama seperti John Locke, Montesquieu membagi kekuasaan negara secara terpisah atas tiga jenis yakni kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Bedanya dengan John Locke, Montesquieu menegaskan bahwa
  • 8. kekuasaan yudikatif adalah mengawasi dan mengambil tindakan apabila eksekutif yang bertugas melaksanakan undang-undang terbukti menyimpang dari undang-undang yang digariskan. Pemisahan kekuasaan seperti tersebut di atas masih diterapkan di Amerika Serikat, itupun tidak semurni ajaran Montesquieu. Di negara ini kekuasaan legislatif dipegang oleh kongres, kekuasaan eksekutif dipegang oleh presiden, dan kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung. Masing-masing badan berdiri sendiri. Kekuasaannya sudah dibatasi sehingga keseimbangan kekuasaan antara ketiga badan tadi dapat diwujudkan. Ketiga badan ini pun memiliki kedudukan yang sederajat sehingga mereka bisa saling mengawasi. Prinsip inilah yang dinamakan pengawasan dan keseimbangan dalam pemerintahan Amerika Serikat. 3. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan Presidensial dan Parlementer a. Kebaikan sistem pemerintahan parlementer 1) Pengaruh rakyat terhadap politik yang dijalankan pernerintah besar sekali 2) Pengawasan terhadap kebijaksanaan pemerintah dapat berjalan dengan baik. b. Kelemahan sistem pemerintahan parlementer 1) Sering terjadi krisis kabinet karena tidak mendapat dukungan dari mayoritas anggota DPR. 2) Keberhasilan sulit sekali bagi negara yang menganut sistem banyak partai, karena kabinet mendapat kesulitan dukungan dari anggota DPR. c. Kebaikan sistem pemerintahan presidensial 1) Presiden dan menteri selama masajabatannya tidak dapat dijatuhkan oleh DPR sehingga ada kestabilan. 2) Pemerintah punya waktu untuk menjalankan programnya, karena tidak dibayangi krisis kabinet d. Kelemahan sistem pemerintahan presidensial 1) Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh. 2) Pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik negara kurang mendapat perhatian yang seluas-luasnya. 4. Ciri-ciri Pokoh Sistem Pemerintahan Presidensial Dalam sistem pemerintahan presidensial, pada dasamya kekuasaan negara berpusat pada presiden. Namun dalam pelaksanaan tugas kenegaraan, pertimbangan lembaga-lembaga pemerintah lainnya tetap
  • 9. menjadi penyeirnbang. Adapun ciri-ciri sistern pemerintahan presidensial sebagai berikut : a. Presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. b. Presoden dan legislatif tidak dapat saling menjatuhkan. c. Masa jabatan presiden dan legislatif dapat ditentukan dengan pasti. d. Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara yang diangkat dan bertanggung jawab kepada presiden. e. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR. Dalam praktik sistem pemerintahan presidensial, ada yang mengembangkan ajaran Trias Politica Montesqueiu secara murni dengan separation of power, seperti di Amerika Serikat yang dikenal dengan praktik check and balance. Praktik demikian bertujuan agar di antara kekuasaan eksekutif (president), legislatif (kongres = senat + parlemen) dan yudikatif (Mahkamah Agung/Supreme Court) tersebut selalu terdapat keseimbangan dalam keadaan tertentu. Tetapi dalam praktik sistem pemerintahan presidensial ada juga yang menerapkan trias politica tidak secara murni yaitu dengan sistem distribution ofpower atau pembagian kekuasaan, misalnya negara Indonesia. 5. Ciri-ciri Pokok Sistem Pemerintahan Parlementer Sistem pemerintahan parlementer merupakan sistem pemerintahan yang dipimpin oleh seorang perdana menteri. Sistem pemerintahan parlementer ditandai oleh adanya suatu hubungan yang erat antara eksekutif dan parlernen. Eksekutif dan parlemen saling bergantung satu sama lain. Eksekutif yang dipimpin oleh perdana menteri dibentuk oleh parlemen dari partai/organisasi mayoritas di parlemen. Rakyat tidak memilih langsung perdana menteri dan kabinetnya, melainkan hanya memilih anggota parlemen. Adapun ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer adalah sebagai berikut. a. Menteri bertanggung jawab atas jalannya pemerintahan. b. Raja atau presiden berkedudukan sebagai kepala negara. c. Kepala negara atas saran perdana menteri dapat membubarkan parlemen (DPR), apabila pemerintah menganggap parlemen tidak mewakili kehendak rakyat. d. Menteri bertanggung jawab kepada parlemen. e. Kabinet dapat dijatuhkan setiap saat oleh parlemen dengan mosi tidak percaya.
  • 10. f. Program kebijakan kabinet harus disesuaikan dengan tujuan politik sebagian besar anggota parlemen. g. Masa jabatan kabinet tidak dapat ditentukan secara pasti, sebab sangat tergantung dukungan parlemen. h. Kekuasaan parlemen lebih kuat daripada kekuasaan pemerintah. i. Anggota kabinet seluruhnya atau sebagian merupakan anggota parlemen. j. Sistem pemerintahan parlementer cenderung labil bila dalam negara tersebut diterapkan sistem multipartai, namun jika menganut sistem dwi partai, maka kecenderungan kelabilan dapat dikurangi. 6. Tipe-tipe Kabinet (Pemerintah) yang Berkaitan dengan Sistem Pemerintahan. a. Tape-tipe kabinet berdasarkan siapa yang bertanggung jawab atas jalannya tugas pemerintah 1) K.abinet mini sterii1, yaitu sty-t, 11 kabinet di mana menteri bertanggung jawab atas jalannya tugas pemerintahan. 2) Kabinet presidensial yaitu suatu kabinet dimana presiden bertanggung jawab atas jalannya tugas pemerintahan. b. Tipe kabinet berdasarkan ada tidaknya campur tangan parlemen dalam pembentukan kabinet 1) Kabinet parlementer, yaitu suatu kabinet di mana ada campur tangan parlemen dalam pembentukan. 2) Kabinet ekstra parlementer, yaitu suatu kabinet di mana tidak adanya campur tangan parlemen dalam pembentukannya. 7. Bentuk Negara, Bentuk Pemerintah, dan Bentuk Pemerintahan a. Bentuk negara. Bentuk negara adalah pengelompokan negara berdasarkan kriteria distribusi kekuasaan (secara resmi) antarberbagai tingkat pemerintahan dalam suatu negara. Bentuk negara dibedakan menjadi tiga kategori. 1) Negara kesatuan, yaitu negara yang pemerintah pusatya berdaulat penuh atas semua tingkat pemerintahan yang ada di bawahnya. 2) Federal/serikat, yaitu negara yang kekuasaannya secara formal di bagi menjadi dua, sebagian menjadi kekuasaan pemerintah pusat federal dan sebagian menjadi kekuasaan pemerintahan negara bagian. 3) Negara konfederasi, yaitu bentuk kerja sama negara di mana pemerintah pusat tunduk pada kedaulatan masing-masing negara anggotanya.
  • 11. b. Bentuk pemerintah Bentuk pemerintah adalah pengelompokan negara berdasarkan cara pengisian jabatan kepala negaranya. Berdasarkan kriteria itu kita mengenal negara kerajaan dan republik. Kerajaan adalah negara yang jabatan kepala negaranya diisi melalui sistem pewarisan. Sedangkan republik adalah negara yang kepala negaranya diisi melalui cara-cara di luar sistem pewarisan. c. Bentuk pemerintahan Bentuk pemerintahan adalah pengelompokan negara berdasarkan letak kekuasan tertinggi dalam sebuah negara. Menurut Aristoleles ada enam kemungkinan bentuk pemerintahan yaitu sebagai berikut. 1) Monarki Monarki adalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan negara yang tertinggi ada di tangan satu orang, yang memerintah untuk kepentingan rakyat. 2) Tirani Tirani yaitu bentuk pemerintahan di mana kekuasaan negara yang tertinggi ada di tangan satu orang, yang memerintah untuk kepentingan dirinya sendiri. 3) Aristokrat Aristokrat yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara yang tertinggi ada di tangan elite, yang memerintah untuk kepentingan rakyat. 4) Oligarki Oligarki yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara yang tertinggi ada di tangan sekelompok elit, yang memerintah untuk kepentingan kelompok penguasa itu sendiri. 5) Politi Politi yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara yang tertinggi ada di tangan rakyat yang pemerintahannya untuk kepentingan rakyat 6) Demokrasi Demokrasi yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara yang tertinggi ada di tangan rakyat namun pemerintahannya hanya untuk kepentingan penguasa
  • 12. Daftar Pustaka Balai Pustaka. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka BSNP. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta: Diknas. Departemen Dalam Negeri. 2006. Peraturan Pemerintah RI No.72 Tahun 2005 Tentang Desa. Depdikbud . 1992. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka