SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
1
STUDI HUBUNGAN POLA PENGEMBANGAN TANAMAN KOPI DENGAN
SUSTAINABILITY EKOLOGI ALAS GUMITIR
Studi Kasus : Alas Gumitir Desa Kalibaru Manis Kecamatan Kalibaru Kabupaten
Banyuwangi
Tri Cahyono, 2012
Pendahuluan
Hutan merupakan salah satu bentuk sumberdaya alam yang tak ternilai
harganya. Dari hutan, manusia mampu memperoleh keping-keping rupiah lantaran
produk utama hutan beraneka ragam. Mulai dari sumberdaya mineral hingga
sumberdaya hayati berupa pepohonan. Namun, pengelolaan hutan untuk tujuan
komersial haruslah diimbangi dengan ekplorasi yang bijak. Hal ini dimaksudkan untuk
menjaga kelangsungan kehidupan berbagai macam flora dan fauna yang ada di hutan itu
sendiri serta untuk menjaga keberlangsungan sumberdaya hutan yang notabene
bermanfaat terhadap kehidupan manusia dalam jangka panjang.
Untuk menjaga keberlangsungan ekosistem hutan, pemerintah menetapkan UU
No.5 tahun 1990 dan Kepres No. 32 tahun 1990 tentang kawasan lindung. Namun,
penetapan undang-undang dan keputusan dari pemerintah tersebut hanya nampak
sebagai lembaran-lembaran tumpul. Hal ini dapat diidentifikasi dari tingginya angka
pengerusakan di Indonesia. Hingga tahun 2012, total luasan hutan Indonesia tinggal 45
juta Ha dimana tahun sebelumnya mencapai 136 juta Ha (Kementerian Kehutanan,
2012). Pembalakan liar ini salah satunya dilatarbelakangi oleh adanya pengambilan
kepemilikan hutan (pihak HPH).
Memang, pemangkasan hutan secara besar-besaran memberikan dampak yang
cukup signifikan terhadap peningkatan devisa negara. Namun jika dicermati lebih jauh,
pengerusakan ini berimplikasi pada pengurangan aset dalam jangka panjang. Dan tentu
saja, berkurangnya aset memberikan dampak kelangkaan terhadap sumberdaya yang
ada. Sebagai contoh, dengan adanya pengerusakan hutan maka sumber-sumber mata
air bersih menjadi langka. Kelangkaan inilah yang berakibat pada peningkatan biaya-
biaya harian masyarakat disekitar hutan.
Kondisi kelangkaan akibat pengerusakan hutan semakin diperparah oleh adanya
krisis ekonomi tahun 1997/1998. Krisis multidimensi yang menghantam Indonesia pada
tahun 1990-an menyebabkan masyarakat melirik hutan sebagai tempat strategis
meraup rupiah. Hamparan bumi indonesia yang dulunya tampak hijau menjadi pucat
2
lantaran tanaman-tanamannya dijarah dan dibakar secara masal. Penjarahan dan
pembakaran hutan tersebut awalnya untuk konversi sebagai lahan pertanian. Namun,
kenyataanya degradasi kualitas lahan semakin meningkat. Dan akibatnya masyarakat
semakin memperluas daerah jarahannya untuk mencari tanah-tanah ideal sebagai lahan
pertanian.
Kondisi pengerusakan hutan secara sistemik seperti ini bukan hanya terjadi
dalam lingkup kabupaten maupun provinsi. Tetapi, pengerusakan telah menjamah
daerah-daerah terpencil di pelosok Indonesia. Sebagai contoh di Desa Kalibaru Manis
Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi. Pengerusakan hutan bermula ketika
adanya pemanenan pohon pinus pada tahun 2000. Pinus-pinus yang usianya sudah
sangat tua, oleh pihak perhutani sengaja di tebang lantaran getah yang dihasilkan mulai
menurun. Setelah penebangan, lahan-lahan pinus dibiarkan sementara waktu untuk
mengistirahatkan tanah sebelum dilakukan penanaman kembali (reboisasi). Yang
menjadi permasalahan, tanah-tanah yang dibiarkan tersebut oleh sebagian besar
masyarakat dimanfaatkan untuk lahan pertanian (jagung, ketela pohon, ketela rambat
dan kacang tanah).
Beberapa tahun berlalu, tahan-tahan yang awalnya hanya sebatas dimanfaatkan
sebagai lahan pertanian biasa, akhirnya dimanfaatkan sebagai lahan tanaman kopi.
Memang, kopi yang dihasilkan kualitasnya lumayan bagus lantaran berada pada daerah
pegunungan. Yang menjadi perso’alan, pihak perhutani mengalami kesulitan mengambil
hak miliknya kembali yangmana akan dimanfaatkan sebagai lahan hutan pinus.
Akhirnya, ada sebuah gagasan menarik dimana pihak perhutani membuat kesepakatan
dengan masyarakat yaitu berupa kontrak informal yang mewajibkan masyarakat
menanam pinus di sela-sela tanaman kopi. Nantinya, ketika pinus tersebut sudah besar
dan siap panen, masyarakat akan mendapatkan imbalan Rp 2.000 – Rp 3.000 untuk tiap-
tiap pohon pinus yang di panen.
Setelah pohon pinus berusia satu tahun, gejolak ekonomi terjadi kembali di
Indonesia. Kenaikan harga minyak bumi mengakibatkan masyarakat menebangi pinus
secara bertahap untuk dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Dan akhirnya hutan-hutan
yang dulunya tidak pernah dijamahpun menjadi korban penebangan liar. Hutan
heterogen yang dulunya berdampingan dengan hutan pinus (homogen) secara berkala
mulai ditebangi dan mulai dimanfaatkan sebagai lahan-lahan tanaman kopi.
Penebangannya pun dilakukan secara terkoordinir dengan sebuah sistem unik yang
3
dikenal dengan istilah “girikan” (gotong-royong membersihkan hutan untuk dijadikan
lahan perkebunan kopi).
Sistem penebangan hutan secara terkoordinir tersebut memang memberikan
dampak ambiguitas. Dimana selain meningkatkan kerjasama dan menumbuhkan rasa
kekeluargaan yang semakin erat dikalangan warga, namun disisi lain dalam jangka
panjang hal tersebut cenderung mengganggu kelangsungan ekologi hutan.
Melihat fenomena tersebut, maka tujuan utama dari tulisan ini adalah untuk
mempelajari mengenai hubungan pola pengembangan tanaman kopi dengan
keberlangsungan ekologi di Alas Gumitir Desa Kalibaru Manis Kecamatan Kalibaru
Kabupaten Banyuwangi. Adapaun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kualitatif fenomenologi. Mudjiyanto dan Kenda (2010) mengungkapkan,
metode fenomenologi mendeskripsikan pengalaman, bukan menjelaskan atau
menganalisisnya. Sehingga, dalam penelitian fenomenologi, teori akan lahir dengan
sendirinya atau dilahirkan dari apa yang diperoleh setelah penelitian berlangsung.
Gambaran Umum Pemanfaatan Alas Gumitir oleh Masyarakat Sebelum Dijadikan
Areal perkebunan Kopi
Alas Gumitir merupakan salah satu daerah pegunungan yang berlokasi di Desa
Kalibaru Manis Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi. Secara administratif, Alas
Gumitir berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember.
Namun, sebagian besar pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat Banyuwangi
utamanya yang tinggal di Desa Kalibaru Manis. Sebelum dijadikan area perkebunan kopi,
Alas Gumitir merupakan hutan belantara yang menyimpan berbagai macam
keanekaragaman flora dan fauna. Dulu masyarakat setempat memanfaatkan Alas
Gumitir sebagai kawasan untuk mencari rotan, memasang tandon-tandon air yang
disalurkan ke perkampungan-perkampungan yang ada di sekitar, mencari buah aren
(kolang-kaling), mencari buah kemiri, mencari tunas-tunas bambu (rebung) dan lain
sebagainya.
Pemanfaatan hutan secara tradisional tersebut dilatarbelakangi oleh aktivitas
harian masyarakat yang bekerja sebagai petani dan sebagai pedagang di pasar
tradisional dengan memanfaatkan hasil hutan sebagai barang dagangannya. Barang-
barang yang dibawa ke pasar sebagian besar berupa produk primer seperti labu siam,
tanaman pakis, kemiri, rebung dan olahan buah aren (kolang-kaling). Semenjak
4
terjadinya penebangan hutan pinus yang berada di kawasan satelit Alas Gumitir,
pemanfaatan hutan mulai bertransformasi menjadi kawasan perkebunan kopi. Hal ini
dimulai dari adanya penanaman kopi di area bekas hutan pinus oleh masyarakat yang
akhirnya merambah Alas Gumitir. Pembabatan hutan yang dilakukan oleh masyarakat
bersifat terkoordinir. Koordinasi tersebut tidak sebatas pada pembabatan hutan semata
tetapi sudah mengarah pada pembagian lokasi yang menjadi hak milik masing-masing
individu.
Pembagian tersebut ditentukan melalui sistem “girikan” yang diprogram seperti
arisan. Sistem “girikan” merupakan inovasi gotong-royong yangmana pesertanya sama-
sama membantu membabat hutan tanpa ada imbalan. Bagi pihak yang mendapat
giliran, umumnya hanya menyediakan konsumsi bagi para anggota yang sama-sama
bekerja membabat hutan. Adanya program tersebut, hingga saat ini telah memperluas
wilayah babatan hutan yang dimanfaatkan sebagai perkebunan kopi.
Terganggunya Sustainability Ekologi Alas Gumitir
Sebelum terjadinya pembabatan hutan, berbagai macam flora dan fauna yang
ada di Alas Gumitir sangatlah banyak. Tanaman hutan seperti gaharu, pohon paku-
pakuan, anggrek macan, kedondong hutan dan lain sebagainya dulu masih sangat
mudah di jumpai. Bahkan hewan-hewan liar seperti merak, burung enggang, harimau
(macan tutul, macan kumbang, dan bahkan harimau jawa pernah di jumpai). Namun
dengan adanya pembabatan hutan tersebut, flora dan fauna unik tersebut mulai jarang
di temukan.
Awal pembabatan hutan, masyarakat sering menjumpai merak dan bangkai-
bangkai hewan liar bekas santapan binatang buas. Bahkan tidak jarang masyarakat
pembabat hutan yang membawa pulang anak merak dan kijang liar sehabis pulang dari
kegiatan girikan. Dari sana nampak jelas bahwasannya pembabatan hutan bukannya
semakin menjaga keberlangsungan ekosistem tetapi malah mengganggu
keberlangsungan ekosistem hutan. Sumber-sumber mata air yang dulunya sangat
banyak, namun saat ini mulai mengalami kekeringan. Alam dkk (2010) menungkapkan,
adanya pengerusakan hutan yang digunakan sebagai lahan-lahan komersial (tanaman
komoditas ekonomi) oleh masyarakat memang menguntungkan secara temporary,
namun dalam jangka panjang cenderung merugikan karena terjadi kelangkaan
sumberdaya alam.
5
Pendapat Alam dkk memang sangat realistis, hal ini nampak pada
terdegradasinya kualitas tanah dan berkurangnya sumber-sumber mata air bersih yang
notabene sangat dibutuhkan oleh masyarakat guna mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, kerusakan hutan yang dijadikan sebagai lahan perkebunan kopi menjadikan
tanah-tanah sekitar tidak stabil. Hal ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan
terjadinya berbagai macam bencana. Beberapa bencana yang sering terjadi yaitu tanah
longsor dan banjir ketika musim penghujan tiba.
Tidak berhenti pada kelangkaan sumberdaya alam komersial, tetapi flora dan
fauna yang beragam juga mengalami degradasi. Tak jarang kera-kera liar dan beberapa
hewan liar lainnya semakin meraja lela mengerusak tanaman kopi lantaran makanan
alamiahnya mulai sulit dijumpai. Tentunya, pengelolaan hutan yang dilakukan secara arif
dan bijak harus sering di promosikan secara menarik agar sustainability ekologi hutan
semakin terjaga dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka
panjang.
Daftar Pustaka
Alam dkk. 2010. Ekonomi Sumberdaya Hutan. Laboratorium Kebijakan dan
Kewirausahaan Hutan Universitas Hasanuddin. Makasar.
Kementerian Kehutanan. 2012. Sisa Hutan Indonesia Hanya 45 Juta Hektare. Republika
Online.
Mudjiyanto, Bambang dan Kenda. 2010. Metode Fenomenologi Sebagai Salah Satu
Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Komunikologi. Jurnal Penelitian Komunikasi
dan Opini Publik. Jakarta.
UU No.5 tahun 1990 dan Kepres No. 32 tahun 1990 Tentang Kawasan Lindung.
6
LAMPIRAN
Gambar Lokasi Perkebunan Kopi Alas Gumitir
Sumber : Data Lapang, 2012
Gambar Lokasi Perkebunan Kopi yang sebagian adalah Jalan Raya
Sumber : Data Lapang, 2012
7
Gambar Alas Gumitir Saat Terjadi Longsor
Sumber : Data Lapang, 2012

Contenu connexe

Tendances

Makalah kebakaran hutan riau
Makalah kebakaran hutan riauMakalah kebakaran hutan riau
Makalah kebakaran hutan riaunur azizah
 
Pengurusan sumber hutan mapan
Pengurusan sumber hutan mapanPengurusan sumber hutan mapan
Pengurusan sumber hutan mapanAndy Anderson
 
Makalah tentang illegal logging
Makalah tentang illegal loggingMakalah tentang illegal logging
Makalah tentang illegal loggingAba Abdillah
 
Makalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+loggingMakalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+loggingAba Abdillah
 
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakatRingkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakatSafira Aulia Rusmi
 
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan MOSES HADUN
 
Paper penelitian biji bintaro
Paper penelitian biji bintaroPaper penelitian biji bintaro
Paper penelitian biji bintaroAryo Derdayansyah
 
Penyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambutPenyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambutYayasan CAPPA
 
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsariPeningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsariGilang Putra
 
Stop Pembakaran Hutan green peace
 Stop Pembakaran Hutan green peace  Stop Pembakaran Hutan green peace
Stop Pembakaran Hutan green peace Marchel monoarfa
 
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan GambutMakalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan GambutAlfian Isnan
 
Makalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandiMakalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandiJackAbidin
 

Tendances (19)

Makalah kebakaran hutan riau
Makalah kebakaran hutan riauMakalah kebakaran hutan riau
Makalah kebakaran hutan riau
 
Pengurusan sumber hutan mapan
Pengurusan sumber hutan mapanPengurusan sumber hutan mapan
Pengurusan sumber hutan mapan
 
Krusakan ekositem jati di muna
Krusakan ekositem jati di munaKrusakan ekositem jati di muna
Krusakan ekositem jati di muna
 
Sumber daya hutan
Sumber daya hutanSumber daya hutan
Sumber daya hutan
 
Makalah tentang illegal logging
Makalah tentang illegal loggingMakalah tentang illegal logging
Makalah tentang illegal logging
 
Makalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+loggingMakalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+logging
 
Sumber Daya Alam Hutan
Sumber Daya Alam HutanSumber Daya Alam Hutan
Sumber Daya Alam Hutan
 
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakatRingkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakat
 
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
 
Paper penelitian biji bintaro
Paper penelitian biji bintaroPaper penelitian biji bintaro
Paper penelitian biji bintaro
 
Penyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambutPenyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambut
 
Aktivitas kehutanan
Aktivitas kehutananAktivitas kehutanan
Aktivitas kehutanan
 
Alih Fungsi Kawasan
Alih Fungsi KawasanAlih Fungsi Kawasan
Alih Fungsi Kawasan
 
Hutan 4
Hutan 4Hutan 4
Hutan 4
 
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsariPeningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
 
Stop Pembakaran Hutan green peace
 Stop Pembakaran Hutan green peace  Stop Pembakaran Hutan green peace
Stop Pembakaran Hutan green peace
 
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan GambutMakalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
 
8113 16022-1-sm(2)
8113 16022-1-sm(2)8113 16022-1-sm(2)
8113 16022-1-sm(2)
 
Makalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandiMakalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandi
 

En vedette

PACKERS AND MOVERS IN CHANDIGARH
PACKERS AND MOVERS IN CHANDIGARHPACKERS AND MOVERS IN CHANDIGARH
PACKERS AND MOVERS IN CHANDIGARHAman Verma
 
Свткування Масляної в Нерубайському НВК
Свткування Масляної в Нерубайському НВКСвткування Масляної в Нерубайському НВК
Свткування Масляної в Нерубайському НВКYana1992bukhtij
 
Digitális világ
Digitális világDigitális világ
Digitális világsenorhomer
 
Najlepsze miejsce pracy w IT
Najlepsze miejsce pracy w ITNajlepsze miejsce pracy w IT
Najlepsze miejsce pracy w ITEwa Jóźwiak
 
Ramón Cabanillas Enríquez, Homenaxe dos centros do Salnés (3)
Ramón Cabanillas Enríquez, Homenaxe dos centros do Salnés (3)Ramón Cabanillas Enríquez, Homenaxe dos centros do Salnés (3)
Ramón Cabanillas Enríquez, Homenaxe dos centros do Salnés (3)candeadosalnes
 
La vie à la retraite : mode d'emploi 3
La vie à la retraite : mode d'emploi 3La vie à la retraite : mode d'emploi 3
La vie à la retraite : mode d'emploi 3Mamieboom
 
Cocuğun (ve de doğal insanın) özellikleri 1
Cocuğun (ve de doğal insanın) özellikleri  1Cocuğun (ve de doğal insanın) özellikleri  1
Cocuğun (ve de doğal insanın) özellikleri 1Bülent Uran
 
AFFINITY National Falls Prevention and Bone Health Implementation Project, Lo...
AFFINITY National Falls Prevention and Bone Health Implementation Project, Lo...AFFINITY National Falls Prevention and Bone Health Implementation Project, Lo...
AFFINITY National Falls Prevention and Bone Health Implementation Project, Lo...anne spencer
 
Being Philosophical about Living and Dying
Being Philosophical about Living and DyingBeing Philosophical about Living and Dying
Being Philosophical about Living and DyingThe Existential Academy
 
How the internet works
How the internet worksHow the internet works
How the internet worksSharon Chen
 

En vedette (14)

Online assignment
Online assignmentOnline assignment
Online assignment
 
PACKERS AND MOVERS IN CHANDIGARH
PACKERS AND MOVERS IN CHANDIGARHPACKERS AND MOVERS IN CHANDIGARH
PACKERS AND MOVERS IN CHANDIGARH
 
Свткування Масляної в Нерубайському НВК
Свткування Масляної в Нерубайському НВКСвткування Масляної в Нерубайському НВК
Свткування Масляної в Нерубайському НВК
 
Android y tablet
Android y tabletAndroid y tablet
Android y tablet
 
Дочь Земли
Дочь ЗемлиДочь Земли
Дочь Земли
 
Digitális világ
Digitális világDigitális világ
Digitális világ
 
LetterofRecJC
LetterofRecJCLetterofRecJC
LetterofRecJC
 
Najlepsze miejsce pracy w IT
Najlepsze miejsce pracy w ITNajlepsze miejsce pracy w IT
Najlepsze miejsce pracy w IT
 
Ramón Cabanillas Enríquez, Homenaxe dos centros do Salnés (3)
Ramón Cabanillas Enríquez, Homenaxe dos centros do Salnés (3)Ramón Cabanillas Enríquez, Homenaxe dos centros do Salnés (3)
Ramón Cabanillas Enríquez, Homenaxe dos centros do Salnés (3)
 
La vie à la retraite : mode d'emploi 3
La vie à la retraite : mode d'emploi 3La vie à la retraite : mode d'emploi 3
La vie à la retraite : mode d'emploi 3
 
Cocuğun (ve de doğal insanın) özellikleri 1
Cocuğun (ve de doğal insanın) özellikleri  1Cocuğun (ve de doğal insanın) özellikleri  1
Cocuğun (ve de doğal insanın) özellikleri 1
 
AFFINITY National Falls Prevention and Bone Health Implementation Project, Lo...
AFFINITY National Falls Prevention and Bone Health Implementation Project, Lo...AFFINITY National Falls Prevention and Bone Health Implementation Project, Lo...
AFFINITY National Falls Prevention and Bone Health Implementation Project, Lo...
 
Being Philosophical about Living and Dying
Being Philosophical about Living and DyingBeing Philosophical about Living and Dying
Being Philosophical about Living and Dying
 
How the internet works
How the internet worksHow the internet works
How the internet works
 

Similaire à Sustainability Ekologi

Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang KehutanKearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang KehutanAnisa Salma
 
Makalah kerusakn hutan 1
Makalah kerusakn hutan 1Makalah kerusakn hutan 1
Makalah kerusakn hutan 1Yadhi Muqsith
 
Penebangan hutan
Penebangan hutanPenebangan hutan
Penebangan hutanshasa_natha
 
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptxTuryadi3
 
Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2iin nafisa
 
Kearifan masyarakat dalam pengelolaan hutan kaindea di pulau wangi wangi kab...
Kearifan masyarakat dalam pengelolaan hutan kaindea  di pulau wangi wangi kab...Kearifan masyarakat dalam pengelolaan hutan kaindea  di pulau wangi wangi kab...
Kearifan masyarakat dalam pengelolaan hutan kaindea di pulau wangi wangi kab...EDIS BLOG
 
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdfHutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdfvitodery
 
Kabar bahari
Kabar bahariKabar bahari
Kabar bahariKIARA
 
Makalah sumber daya alam nabati
Makalah sumber daya alam nabatiMakalah sumber daya alam nabati
Makalah sumber daya alam nabatiYadhi Muqsith
 
Pendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hidupPendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hiduprismaoris
 
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)enggalfauzia
 
Kimia Tnah Gambut
Kimia Tnah GambutKimia Tnah Gambut
Kimia Tnah Gambutsemua17an
 
Hutan rawa gambut
Hutan rawa gambutHutan rawa gambut
Hutan rawa gambutmusnadil
 
Ilmu pengetahuan sosial Kelas 3 Bab 1
Ilmu pengetahuan sosial Kelas 3 Bab 1Ilmu pengetahuan sosial Kelas 3 Bab 1
Ilmu pengetahuan sosial Kelas 3 Bab 1Lia Farda
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosiallinamayasari03
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialinayyah
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialela_kholila
 

Similaire à Sustainability Ekologi (20)

Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang KehutanKearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan
 
Makalah kerusakn hutan 1
Makalah kerusakn hutan 1Makalah kerusakn hutan 1
Makalah kerusakn hutan 1
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Penebangan hutan
Penebangan hutanPenebangan hutan
Penebangan hutan
 
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
 
Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2
 
Kehutanan
KehutananKehutanan
Kehutanan
 
Kearifan masyarakat dalam pengelolaan hutan kaindea di pulau wangi wangi kab...
Kearifan masyarakat dalam pengelolaan hutan kaindea  di pulau wangi wangi kab...Kearifan masyarakat dalam pengelolaan hutan kaindea  di pulau wangi wangi kab...
Kearifan masyarakat dalam pengelolaan hutan kaindea di pulau wangi wangi kab...
 
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdfHutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
 
Kabar bahari
Kabar bahariKabar bahari
Kabar bahari
 
Makalah sumber daya alam nabati
Makalah sumber daya alam nabatiMakalah sumber daya alam nabati
Makalah sumber daya alam nabati
 
Pendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hidupPendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hidup
 
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
 
Kimia Tnah Gambut
Kimia Tnah GambutKimia Tnah Gambut
Kimia Tnah Gambut
 
Hutan rawa gambut
Hutan rawa gambutHutan rawa gambut
Hutan rawa gambut
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
Ilmu pengetahuan sosial Kelas 3 Bab 1
Ilmu pengetahuan sosial Kelas 3 Bab 1Ilmu pengetahuan sosial Kelas 3 Bab 1
Ilmu pengetahuan sosial Kelas 3 Bab 1
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosial
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosial
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosial
 

Plus de Tri Cahyono

Studi Hubungan Mental Lokal
Studi Hubungan Mental LokalStudi Hubungan Mental Lokal
Studi Hubungan Mental LokalTri Cahyono
 
Paper asc tri cahyono
Paper asc tri cahyonoPaper asc tri cahyono
Paper asc tri cahyonoTri Cahyono
 
KTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMORE
KTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMOREKTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMORE
KTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMORETri Cahyono
 
Penanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan Remaja
Penanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan RemajaPenanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan Remaja
Penanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan RemajaTri Cahyono
 
Model Makroekonomi Indonesia
Model Makroekonomi IndonesiaModel Makroekonomi Indonesia
Model Makroekonomi IndonesiaTri Cahyono
 
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa TimurSustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa TimurTri Cahyono
 
SME'S Competitiveness Analysis
SME'S Competitiveness AnalysisSME'S Competitiveness Analysis
SME'S Competitiveness AnalysisTri Cahyono
 
Strategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTA
Strategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTAStrategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTA
Strategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTATri Cahyono
 
Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTA
Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTAInterlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTA
Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTATri Cahyono
 
Proposal Bisnis VCO
Proposal Bisnis VCOProposal Bisnis VCO
Proposal Bisnis VCOTri Cahyono
 
Dialog etika dalam pemersatu Bangsa
Dialog etika dalam pemersatu BangsaDialog etika dalam pemersatu Bangsa
Dialog etika dalam pemersatu BangsaTri Cahyono
 
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative DestructionSinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative DestructionTri Cahyono
 
Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014
Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014
Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014Tri Cahyono
 
Bone Fish Burger
Bone Fish BurgerBone Fish Burger
Bone Fish BurgerTri Cahyono
 
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga SuryaPkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga SuryaTri Cahyono
 
Strategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesStrategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesTri Cahyono
 

Plus de Tri Cahyono (17)

Studi Hubungan Mental Lokal
Studi Hubungan Mental LokalStudi Hubungan Mental Lokal
Studi Hubungan Mental Lokal
 
Paper asc tri cahyono
Paper asc tri cahyonoPaper asc tri cahyono
Paper asc tri cahyono
 
KTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMORE
KTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMOREKTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMORE
KTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMORE
 
Penanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan Remaja
Penanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan RemajaPenanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan Remaja
Penanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan Remaja
 
Model Makroekonomi Indonesia
Model Makroekonomi IndonesiaModel Makroekonomi Indonesia
Model Makroekonomi Indonesia
 
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa TimurSustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
 
SME'S Competitiveness Analysis
SME'S Competitiveness AnalysisSME'S Competitiveness Analysis
SME'S Competitiveness Analysis
 
Strategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTA
Strategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTAStrategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTA
Strategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTA
 
Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTA
Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTAInterlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTA
Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTA
 
Proposal Bisnis VCO
Proposal Bisnis VCOProposal Bisnis VCO
Proposal Bisnis VCO
 
Dialog etika dalam pemersatu Bangsa
Dialog etika dalam pemersatu BangsaDialog etika dalam pemersatu Bangsa
Dialog etika dalam pemersatu Bangsa
 
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative DestructionSinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
 
Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014
Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014
Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014
 
Bone Fish Burger
Bone Fish BurgerBone Fish Burger
Bone Fish Burger
 
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga SuryaPkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
 
Strategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesStrategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdes
 
722
722722
722
 

Dernier

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 

Dernier (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 

Sustainability Ekologi

  • 1. 1 STUDI HUBUNGAN POLA PENGEMBANGAN TANAMAN KOPI DENGAN SUSTAINABILITY EKOLOGI ALAS GUMITIR Studi Kasus : Alas Gumitir Desa Kalibaru Manis Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi Tri Cahyono, 2012 Pendahuluan Hutan merupakan salah satu bentuk sumberdaya alam yang tak ternilai harganya. Dari hutan, manusia mampu memperoleh keping-keping rupiah lantaran produk utama hutan beraneka ragam. Mulai dari sumberdaya mineral hingga sumberdaya hayati berupa pepohonan. Namun, pengelolaan hutan untuk tujuan komersial haruslah diimbangi dengan ekplorasi yang bijak. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kelangsungan kehidupan berbagai macam flora dan fauna yang ada di hutan itu sendiri serta untuk menjaga keberlangsungan sumberdaya hutan yang notabene bermanfaat terhadap kehidupan manusia dalam jangka panjang. Untuk menjaga keberlangsungan ekosistem hutan, pemerintah menetapkan UU No.5 tahun 1990 dan Kepres No. 32 tahun 1990 tentang kawasan lindung. Namun, penetapan undang-undang dan keputusan dari pemerintah tersebut hanya nampak sebagai lembaran-lembaran tumpul. Hal ini dapat diidentifikasi dari tingginya angka pengerusakan di Indonesia. Hingga tahun 2012, total luasan hutan Indonesia tinggal 45 juta Ha dimana tahun sebelumnya mencapai 136 juta Ha (Kementerian Kehutanan, 2012). Pembalakan liar ini salah satunya dilatarbelakangi oleh adanya pengambilan kepemilikan hutan (pihak HPH). Memang, pemangkasan hutan secara besar-besaran memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap peningkatan devisa negara. Namun jika dicermati lebih jauh, pengerusakan ini berimplikasi pada pengurangan aset dalam jangka panjang. Dan tentu saja, berkurangnya aset memberikan dampak kelangkaan terhadap sumberdaya yang ada. Sebagai contoh, dengan adanya pengerusakan hutan maka sumber-sumber mata air bersih menjadi langka. Kelangkaan inilah yang berakibat pada peningkatan biaya- biaya harian masyarakat disekitar hutan. Kondisi kelangkaan akibat pengerusakan hutan semakin diperparah oleh adanya krisis ekonomi tahun 1997/1998. Krisis multidimensi yang menghantam Indonesia pada tahun 1990-an menyebabkan masyarakat melirik hutan sebagai tempat strategis meraup rupiah. Hamparan bumi indonesia yang dulunya tampak hijau menjadi pucat
  • 2. 2 lantaran tanaman-tanamannya dijarah dan dibakar secara masal. Penjarahan dan pembakaran hutan tersebut awalnya untuk konversi sebagai lahan pertanian. Namun, kenyataanya degradasi kualitas lahan semakin meningkat. Dan akibatnya masyarakat semakin memperluas daerah jarahannya untuk mencari tanah-tanah ideal sebagai lahan pertanian. Kondisi pengerusakan hutan secara sistemik seperti ini bukan hanya terjadi dalam lingkup kabupaten maupun provinsi. Tetapi, pengerusakan telah menjamah daerah-daerah terpencil di pelosok Indonesia. Sebagai contoh di Desa Kalibaru Manis Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi. Pengerusakan hutan bermula ketika adanya pemanenan pohon pinus pada tahun 2000. Pinus-pinus yang usianya sudah sangat tua, oleh pihak perhutani sengaja di tebang lantaran getah yang dihasilkan mulai menurun. Setelah penebangan, lahan-lahan pinus dibiarkan sementara waktu untuk mengistirahatkan tanah sebelum dilakukan penanaman kembali (reboisasi). Yang menjadi permasalahan, tanah-tanah yang dibiarkan tersebut oleh sebagian besar masyarakat dimanfaatkan untuk lahan pertanian (jagung, ketela pohon, ketela rambat dan kacang tanah). Beberapa tahun berlalu, tahan-tahan yang awalnya hanya sebatas dimanfaatkan sebagai lahan pertanian biasa, akhirnya dimanfaatkan sebagai lahan tanaman kopi. Memang, kopi yang dihasilkan kualitasnya lumayan bagus lantaran berada pada daerah pegunungan. Yang menjadi perso’alan, pihak perhutani mengalami kesulitan mengambil hak miliknya kembali yangmana akan dimanfaatkan sebagai lahan hutan pinus. Akhirnya, ada sebuah gagasan menarik dimana pihak perhutani membuat kesepakatan dengan masyarakat yaitu berupa kontrak informal yang mewajibkan masyarakat menanam pinus di sela-sela tanaman kopi. Nantinya, ketika pinus tersebut sudah besar dan siap panen, masyarakat akan mendapatkan imbalan Rp 2.000 – Rp 3.000 untuk tiap- tiap pohon pinus yang di panen. Setelah pohon pinus berusia satu tahun, gejolak ekonomi terjadi kembali di Indonesia. Kenaikan harga minyak bumi mengakibatkan masyarakat menebangi pinus secara bertahap untuk dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Dan akhirnya hutan-hutan yang dulunya tidak pernah dijamahpun menjadi korban penebangan liar. Hutan heterogen yang dulunya berdampingan dengan hutan pinus (homogen) secara berkala mulai ditebangi dan mulai dimanfaatkan sebagai lahan-lahan tanaman kopi. Penebangannya pun dilakukan secara terkoordinir dengan sebuah sistem unik yang
  • 3. 3 dikenal dengan istilah “girikan” (gotong-royong membersihkan hutan untuk dijadikan lahan perkebunan kopi). Sistem penebangan hutan secara terkoordinir tersebut memang memberikan dampak ambiguitas. Dimana selain meningkatkan kerjasama dan menumbuhkan rasa kekeluargaan yang semakin erat dikalangan warga, namun disisi lain dalam jangka panjang hal tersebut cenderung mengganggu kelangsungan ekologi hutan. Melihat fenomena tersebut, maka tujuan utama dari tulisan ini adalah untuk mempelajari mengenai hubungan pola pengembangan tanaman kopi dengan keberlangsungan ekologi di Alas Gumitir Desa Kalibaru Manis Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi. Adapaun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi. Mudjiyanto dan Kenda (2010) mengungkapkan, metode fenomenologi mendeskripsikan pengalaman, bukan menjelaskan atau menganalisisnya. Sehingga, dalam penelitian fenomenologi, teori akan lahir dengan sendirinya atau dilahirkan dari apa yang diperoleh setelah penelitian berlangsung. Gambaran Umum Pemanfaatan Alas Gumitir oleh Masyarakat Sebelum Dijadikan Areal perkebunan Kopi Alas Gumitir merupakan salah satu daerah pegunungan yang berlokasi di Desa Kalibaru Manis Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi. Secara administratif, Alas Gumitir berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember. Namun, sebagian besar pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat Banyuwangi utamanya yang tinggal di Desa Kalibaru Manis. Sebelum dijadikan area perkebunan kopi, Alas Gumitir merupakan hutan belantara yang menyimpan berbagai macam keanekaragaman flora dan fauna. Dulu masyarakat setempat memanfaatkan Alas Gumitir sebagai kawasan untuk mencari rotan, memasang tandon-tandon air yang disalurkan ke perkampungan-perkampungan yang ada di sekitar, mencari buah aren (kolang-kaling), mencari buah kemiri, mencari tunas-tunas bambu (rebung) dan lain sebagainya. Pemanfaatan hutan secara tradisional tersebut dilatarbelakangi oleh aktivitas harian masyarakat yang bekerja sebagai petani dan sebagai pedagang di pasar tradisional dengan memanfaatkan hasil hutan sebagai barang dagangannya. Barang- barang yang dibawa ke pasar sebagian besar berupa produk primer seperti labu siam, tanaman pakis, kemiri, rebung dan olahan buah aren (kolang-kaling). Semenjak
  • 4. 4 terjadinya penebangan hutan pinus yang berada di kawasan satelit Alas Gumitir, pemanfaatan hutan mulai bertransformasi menjadi kawasan perkebunan kopi. Hal ini dimulai dari adanya penanaman kopi di area bekas hutan pinus oleh masyarakat yang akhirnya merambah Alas Gumitir. Pembabatan hutan yang dilakukan oleh masyarakat bersifat terkoordinir. Koordinasi tersebut tidak sebatas pada pembabatan hutan semata tetapi sudah mengarah pada pembagian lokasi yang menjadi hak milik masing-masing individu. Pembagian tersebut ditentukan melalui sistem “girikan” yang diprogram seperti arisan. Sistem “girikan” merupakan inovasi gotong-royong yangmana pesertanya sama- sama membantu membabat hutan tanpa ada imbalan. Bagi pihak yang mendapat giliran, umumnya hanya menyediakan konsumsi bagi para anggota yang sama-sama bekerja membabat hutan. Adanya program tersebut, hingga saat ini telah memperluas wilayah babatan hutan yang dimanfaatkan sebagai perkebunan kopi. Terganggunya Sustainability Ekologi Alas Gumitir Sebelum terjadinya pembabatan hutan, berbagai macam flora dan fauna yang ada di Alas Gumitir sangatlah banyak. Tanaman hutan seperti gaharu, pohon paku- pakuan, anggrek macan, kedondong hutan dan lain sebagainya dulu masih sangat mudah di jumpai. Bahkan hewan-hewan liar seperti merak, burung enggang, harimau (macan tutul, macan kumbang, dan bahkan harimau jawa pernah di jumpai). Namun dengan adanya pembabatan hutan tersebut, flora dan fauna unik tersebut mulai jarang di temukan. Awal pembabatan hutan, masyarakat sering menjumpai merak dan bangkai- bangkai hewan liar bekas santapan binatang buas. Bahkan tidak jarang masyarakat pembabat hutan yang membawa pulang anak merak dan kijang liar sehabis pulang dari kegiatan girikan. Dari sana nampak jelas bahwasannya pembabatan hutan bukannya semakin menjaga keberlangsungan ekosistem tetapi malah mengganggu keberlangsungan ekosistem hutan. Sumber-sumber mata air yang dulunya sangat banyak, namun saat ini mulai mengalami kekeringan. Alam dkk (2010) menungkapkan, adanya pengerusakan hutan yang digunakan sebagai lahan-lahan komersial (tanaman komoditas ekonomi) oleh masyarakat memang menguntungkan secara temporary, namun dalam jangka panjang cenderung merugikan karena terjadi kelangkaan sumberdaya alam.
  • 5. 5 Pendapat Alam dkk memang sangat realistis, hal ini nampak pada terdegradasinya kualitas tanah dan berkurangnya sumber-sumber mata air bersih yang notabene sangat dibutuhkan oleh masyarakat guna mencukupi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, kerusakan hutan yang dijadikan sebagai lahan perkebunan kopi menjadikan tanah-tanah sekitar tidak stabil. Hal ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan terjadinya berbagai macam bencana. Beberapa bencana yang sering terjadi yaitu tanah longsor dan banjir ketika musim penghujan tiba. Tidak berhenti pada kelangkaan sumberdaya alam komersial, tetapi flora dan fauna yang beragam juga mengalami degradasi. Tak jarang kera-kera liar dan beberapa hewan liar lainnya semakin meraja lela mengerusak tanaman kopi lantaran makanan alamiahnya mulai sulit dijumpai. Tentunya, pengelolaan hutan yang dilakukan secara arif dan bijak harus sering di promosikan secara menarik agar sustainability ekologi hutan semakin terjaga dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Daftar Pustaka Alam dkk. 2010. Ekonomi Sumberdaya Hutan. Laboratorium Kebijakan dan Kewirausahaan Hutan Universitas Hasanuddin. Makasar. Kementerian Kehutanan. 2012. Sisa Hutan Indonesia Hanya 45 Juta Hektare. Republika Online. Mudjiyanto, Bambang dan Kenda. 2010. Metode Fenomenologi Sebagai Salah Satu Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Komunikologi. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik. Jakarta. UU No.5 tahun 1990 dan Kepres No. 32 tahun 1990 Tentang Kawasan Lindung.
  • 6. 6 LAMPIRAN Gambar Lokasi Perkebunan Kopi Alas Gumitir Sumber : Data Lapang, 2012 Gambar Lokasi Perkebunan Kopi yang sebagian adalah Jalan Raya Sumber : Data Lapang, 2012
  • 7. 7 Gambar Alas Gumitir Saat Terjadi Longsor Sumber : Data Lapang, 2012