1. Data Rekap Balita Gizi Buruk Di
Indonesia
2014/2015
Oleh:
Herdian Febri Ramadan
Tri Chandra Sugihartono
2. Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses
terjadinya kekurangan gizi menahun. Gizi buruk
merupakan kondisi kurang gizi yang disebabkan
rendahnya konsumsi energi dan protein (KEP) dalam
makanan sehari hari (Admin, 2008)
Gizi Buruk
3. 1. Penyebab Langsung
Makanan dan penyakit dapat secara langsung
menyebabkan gizi buruk. Timbulnya gizi buruk tidak hanya
dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga
penyakit. Anak yang mendapat cukup banyak makanan
tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat
menderita gizi buruk. Demikian pula dengan anak yang
tidak memperoleh cukup makanan, maka daya tahan
tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang
penyakit.
Faktor penyebab masalah gizi
4. 2. Penyebab tidak langsung
Ada tiga penyebab tidak langsung yang menyebabkan masalah
gizi yaitu :
a. Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai.
Setiap keluarga diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan
pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah maupun mutu
gizinya.
b. Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan
masyarakat diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian dan
dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik, baik fisik, mental dan sosial.
c. Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistem
pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin
penyediaan air bersih dan sarana kesehatan dasar (Posyandu) yang
terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan. (Supariasa,
2002)
Cont….
5. Pengukuran antropometri, apabila berat badan menurut umur (BB/U) dibandingkan
dengan tabel Z-score, apabila berada kurang dari - 3 SD positif gizi buruk kemudian dicocokkan
dengan z-score (TB/PB terhadap BB) apabila juga positif gizi buruk berarti termasuk gizi buruk
kronis apabila dengan TB/BB tidak positif maka termasuk gizi buruk akut, apabila tidak ada alat
ukur TB dan PB bisa juga dilanjutkan dengan pengukuran LILA bagian kiri balita, apabila LILAnya
kurang dari 11,5 cm maka balita tersebut gizi buruk akut.
Tanda klinis dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. Marasmus dengan tanda-tanda :
Anak sangat kurus
Wajah seperti orang tua.
Perut cekung
Kulit keriput, jaringan lemak sangat sedikit
b. Kwashiorkor
Edema diseluruh tubuh, terutama pada wajah membulat dan sembab, rambut kusam, mudah
dicabut.
c. Gabungan marasmus dan kwashiorkor disebut marasmic kwashiorkor pada KMS ada juga
istilah BGM adalah keadaan dimana letak berat badan balita berada dibawah garis merah
bada KMS Balita BGM belum tentu gizi buruk tetapi kalau status gizi buruk balita pasti BGM.
(Abdur, 2008)
Tanda-Tanda
6. Data Rekap Balita Gizi Buruk Di
Indonesia
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
Gizi Buruk
2014 2015
7. Data Rekap Balita Gizi Buruk Di
Indonesia (Per Provinsi)
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
2014
2015
8. No Provinsi 2014 2015
1 ACEH 3 0
2 SUMATERA UTARA 6 0
3 SUMATERA BARAT 1 0
4 SUMATERA SELATAN 18 2
5 LAMPUNG 23 4
6 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 8 0
7 DKI JAKARTA 153 0
8 JAWA BARAT 2 0
9 JAWA TENGAH 10 0
10 KALIMANTAN BARAT 32 0
11 KALIMANTAN TENGAH 9 2
12 SULAWESI SELATAN 181 42
13 SULAWESI BARAT 5 0
14 MALUKU 1 0
Total 452 50
9. Data diatas didapat dari
Direktorat Bina Gizi,
Kementerian
Kesehatan Republik
Indonesia