SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
Status Gizi Ibu Hamil
Pertumbuhan janin dalam kandungan dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil yang
berkaitan erat dengan berat badan ibu sebelum hamil. Status gizi menentukan
berapa kenaikan badan yang ideal pada ibu saat hamil. Untuk orang dewasa 19 -
70 tahun, status gizi dapat dinilai dengan menghitung indeks masa tubuh (IMT).
Rumus perhitungan Indeks Masa Tubuh (IMT)
IMT = Berat Badan (kg)
{Tinggi Badan (m)}2
Kategori Perhitungan Indeks Masa Tubuh (IMT) sebagai berikut :
1. Kurang IMT < 18,5
2. Normal IMT 18,5 - 25,0
3. Overwight IMT 25,1 - 27,0
4. Obesitas IMT > 27,0
Sebagai contoh : Ibu hamil mempunyai berat badan 50 kg dan tinggi badan 160
cm. Status gizinya dapat ditentukan dengan perhitungan IMT sebagai berikut.
IMT = 50
(1,6)2
IMT = 19,5
Dengan nilai IMT 19,5 maka akan diketahui jika status gizi Ibu hamil tergolong
normal.
Status gizi orang dewasa juga dapat dihitung dengan mengukur lingkar lengan
atas (LILA) menggunakan pita pengukur LILA. Jika lingkar lengan atas anda
lebih atau sama dengan 23,5 cm berarti status gizi Anda normal.
Factor dari diri si ibu maupun dari lingkungan dapat mempengaruhi status gizi ibu
hamil. Di bawah ini adalah beberapa hal yang mempengaruhi gizi ibu pada waktu
hamil.
 Semakin tua usia kehamilan ibu, energi yang dibutuhkan pada waktu
hamil juga semakin tinggi.
 Berat badan ibu hamil menentukan berapa banyak asupan makanan yang
harus di konsumsi ibu hamil. Dengan tujuan, kebutuhan gizi janin
tercukupi dan bayi yang akan lahir dengan berat badan normal.
 Jika aktivitas ibu hamil tinggi, tentu kebutuhan energinya juga akan
semakin tinggi.
 Ibu hamil yang sedang sakit biasanya nafsu makannya akan menurun.
Untuk antisipasinya ketika keadaan sakit, sebaiknya ibu hamil mendapat
tambahan suplemen protein, zat besi, juga yang lainnya agar kebutuhan
gizinya tetap terpenuhi.
 Pengetahuan gizi kehamilan diperlukan oleh seorang ibu hamil dalam
merencanakan menu makanannya. Mengatur makanan terutama untuk
menangani keluhan-keluhan kehamilan pada setiap trimesternya. Pada
trimester awal kehamilan biasanya ada keluhan mual juga muntah.
Sehingga selera makanannya pasti berkurang, yang biasanya berdampak
pada asupan makanannya. Ibu bisa menyiasati dengan makan sedikit-
sedikit, tetapi intensitasnya lebih sering. Makanannya pun harus dipilih
yang segar dan tidak mengandung lemak karena akan merangsang mual
dan muntah. Dianjurkan untuk mengkonsumsi buah segar atau dibuat jus,
sayuran, kue kering, dan seafood. Sehingga kebutuhan gizi Ibu hamil tetap
terpenuhi,
 Keadaan ekonomi keluarga akan mempengaruhi pemilihan ragam dan
kualitas bahan makanan. Oleh karena itu, ibu harus pandai memilih bahan
makanan bergizi yang tidak harus mahal. Misalnya, untuk mengambil
manfaat protein hewani, Anda dapat membeli ikan segar, telur ayam, telur
puyuh, dan ikan teri sebagai pengganti daging sapi. Karena harganya
relative lebih murah, bahan-bahan tersebut mengandung protein yang sama
baiknya dengan daging sapi.
 Pantangan makanan karena kepercayaan terhadap adat juga pengaruh
budaya, hal itu dapat mempengaruhi asupan makanan pada ibu hamil.
Salah satu contoh kasus, ada kepercayaan bahwa pada waktu hamil ibu
dilarang makan ikan, karena dikhawatirkan bayinya cacingan dan berbau
amis. Padahal, konsumsi ikan terutama ikan laut justru sangat dianjurkan
karena mengandung Omega 3 dan Omega 6 yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan otak janin dalam kandungan.
Tanda-tanda Kecukupan Gizi pada Ibu Hamil
Status Tanda Kecukupan Gizi
Berat badan Normal (berat badan sesuai dengan tinggi badan)
Bibir Warna tidak pucat, lembab, dan tidak bengkak
Gusi Merah normal dan tidak ada pendarahan
Gigi Bersih, mengkilap, tidak berlubang, dan tidak ada pendarahan
Jantung Detak dan irama jantung normal, tekanan darah normal
Keadaan
umum
Gesit dan responsive
Kulit Tidak kusam, cukup lembap, dan tidak kering
Kuku Keras dan warnanya kemerahan
Kelenjar Tidak ada pembesaran
Kaki Tidak bengkak
Leher
Warna sama dengan muka, cukup lembap, tampak segar, dan
sehat
Muka Warna sama dengan leher, cukup lembap, tampak segar dan sehat
Mulut Tidak ada luka
Mata
Bersih, bersinar, selaput besar berwarna merah, dan tidak ada
pendarahan
Otot Kuat, kenyal, dan di bawah kulit sedikit lemaknya
Postur tubuh Tegak, lengan, dan tungkai lurus
Pencarnaan Nafsu makan baik
Rambut Mengkilap, tidak rontok, dan kulit kepala bersih
Saraf Reflex normal, mental stabil, dan tidak mudah tersinggung
Vasilitas
umum
Daya tahan tubuh baik, semangat, cukup tidur, dan energik
Berat badan sebelum hamil mempengaruhi pada berat badan ideal selama
kehamilan.
 Jika sebelum hamil berat badan ibu dibawah normal (Kurus), pada
trimester awal idealnya naik 2,25 kg. selanjutnya, berat badan akan terus
naik minimum 450 gram perminggunya. Dengan demikian, total kenaikan
berat badan selama kehamilan 13-18 kg.
 Jika sebelum hamil berat badan ibu itu normal, pada trimester pertama
idealnya berat badan naik 1,5 kg. selanjutnya, berat badan akan terus naik
minimum 450 gram per minggunya. Dengan demikian, total kenaikan
berat badan selama kehamilan 11-16 kg.
 Namun, jika sebelum hamil berat badan ibu di atas normal (gemuk), pada
trimester awal idealnya hanya naik 300 gram. Dengan demikian, total
kenaikan selama kehamilan hanya 7-11 kg.
Kenaikan berat badan selama kehamilan berdasarkan status gizi ibu
sebelum hamil
Status Gizi ibu sebelum
Hamil
(IMT)
Total Kenaikan Berat Badan Selama
Kehamilan
(Kg)
Kurang (Kurus) 13-18
Normal 11-16
Overweight 7-11
Obesitas 7
Kenaikan berat badan ini tidak hanya disebabkan oleh membesarnya janin. tapi,
juga karena membesarnya jaringan plasenta dan jaringan lain pada tubuh ibu.
Persentase Pembesaran Jaringan pada Tubuh Ibu Selama Hamil
Janin 25-27%
Plasenta 5%
Cairan Amnion 6%
Volume Darah 10%
Payudara dan Uterus 11%
Cairan Ekstraseluler 13%
Pertambahan Jaringan Lemak 25-27%
Kenaikan berat badan pada trimester pertama sepenuhnya tertuju untuk kebutuhan
ibu, tapi bukan berarti janin dalam kandungannya tidak tumbuh dan tidak
membutuhkan suplai makanan. Selama trimester kedua, porsi penambahan berat
badan adalah 60% untuk ibu sebagai cadangan lemak, dan 40% untuk janin.
Selanjutrnya pada trimester ketiga 60% penambahan berat untuk janin, dan 40%
untuk ibu. Presentase itu memang bukan angka yang pasti dan tidak semua
kehamilan bakal seperti itu. Berat bayi lahir tidak ditentukan sepenuhnya oleh
banyaknya makanan dan kenaikan berat badan ibu hamil, tetapi juga tergantung
pada kebutuhan gizi masing-masing bayi. Jika sebelum hamil berat badan ibu di
bawah normal, makanan yang dimakan setiap harinya sangat besar perannya pada
peningkatan berat bayi. Berat badan bayi ketika lahir merupakan salah satu
indicator kesehatannya pada masa depan.
PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL
Sehingga perlu dipertahankan status gizi yang baik dan seimbang
selama hamil, untuk menjaga kesehatan maka ibu harus menciptakan
pola makan sehat dimana makanan yang dikonsumsi memiliki jumlah
kalori dan zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan (Krisnatuti Diah, 2000 :
30).
A. Penilaian status gizi ibu hamil
Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan
mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari
tubuh manusia, antara lain: umur, berat badan, tinggi badan, lingkar
lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal lemak
di bawah kulit. Di bawah ini akan diuraikan beberapa parameter itu
(Supariasa, 2001:38)
1) Umur
Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi.
Kesalahan penentuan umur akan menyebabkan interprestasi penentuan
status gizi menjadi salah. Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan
yang akurat menjadi tidak berarti jika tidak disertai dengan penentuan
umur yang tepat (Supariasa, 2001 : 38).
8
2) Berat Badan
Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai umur
kehamilan. Kenaikan berat badan yang ideal ibu hamil 7 kg (untuk ibu
yang gemuk) dan 12,5 kg (untuk ibu yang tidak gemuk). Dalam 3 bulan
pertama, berat badan ibu hamil akan naik sampai 2 kg kemudian dinilai
normal bila setiap minggu berat badan naik 0,5 kg (Nadesul Handrawan,
1997 : 17).
Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai
pertimbangan, antara lain :
a) Parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam
waktu singkat karena perubahan-perubahan konsumsi makanan dan
kesehatan.
b) Memberikan gambaran status gizi sekarang dan kalau dilakukan
secara periodik memberikan gambaran yang baik tentang pertumbuhan.
c) Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara
umum dan luas di Indonesia sehingga tidak merupakan hal baru yang
memerlukan penjelasan secara meluas.
d) Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh
keterampilan pengukur.
e) Karena masalah umur merupakan faktor penting untuk penilaian
status gizi, berat badan terhadap tinggi badan sudah dibuktikan dimana-
mana sebagai indeks yang tidak tergantung pada umur.
f) Alat pengukur dapat diperoleh di daerah pedesaan dengan
ketelitian yang tinggi dengan menggunakan dacin yang juga sudah dikenal
oleh masyarakat (Supariasa, 2001:39).
9
Penentuan berat badan dilakukan dengan cara menimbang. Alat
yang digunakan di lapangan sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan.
a) Mudah digunakan dan dibawa dari satu tempat ke tempat yang lain.
b) Mudah diperoleh dan relatif murah harganya.
c) Ketelitian penimbangan sebaiknya maksimum 0,1 kg.
d) Skalanya mudah dibaca. (Supariasa, 2001:39).
3) Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan
yang telah lalu dan sekarang, jika umur tidak diketahui dengan tepat. Di
samping itu, tinggi badan merupakan ukuran kedua yang penting, karena
dengan menghubungkan berat badan terhadap tinggi badan (Quac Suck),
faktor umur dapat dikesampingkan. (Supariasa, 2001:42)
4) Lingkar Lengan Atas (LLA)
Metode penilaian yang digunakan untuk memantau status gizi ibu
hamil adalah dengan cara metode pengukuran langsung (antropometri)
yaitu pengukuran Lingkar Lengan Atas (LLA), metode ini digunakan untuk
mendeteksi adanya Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Wanita Usia
Subur (WUS) (Supariasa I, 2001 : 48).
Ambang batas LLA WUS dengan risiko KEK apabila LLA kurang
dari 23,5 cm, artinya wanita tersebut mempunyai risiko KEK dan
diperkirakan akan melahirkan BBLR (Supariasa I, 2001 : 82).
Ibu KEK adalah ibu yang ukuran LILAnya < 23,5 cm dan dengan
salah satu atau beberapa kriteria sebagai berikut :
a) Berat badan ibu sebelum hamil < 42 kg.
b) Tinggi badan ibu < 145 cm.
c) Berat badan ibu pada kehamilan trimester III < 45 kg.
10
d) Indeks masa tubuh (IMT) sebelum hamil < 17,00
e) Ibu menderita anemia (Hb < 11 gr %) (DepKes RI, 1995 : 5).
Lingkaran Lengan Atas (LLA) mencerminkan tumbuh kembang
jaringan lemak dan otot yang tidak berpengaruh banyak oleh cairan tubuh.
Pengukuran ini berguna untuk skrining malnutrisi protein yang biasanya
digunakan oleh DepKes untuk mendeteksi ibu hamil dengan resiko
melahirkan BBLR bila LILA < 23,5 cm (Wirjatmadi B, 2007 : 4).
Ambang batas LLA WUS adalah 23,5 cm. Bila hasil pengukuran
kurang dari 23,5 cm berarti risiko KEK. Bila lebih dari sama dengan 23,5
cm berarti tidak berisiko KEK.
Cara pengukuran LLA :
Ada 7 urutan pengukuran LLA, yaitu :
(1) Tetapkan posisi bahu dan siku.
(2) Letakkan pita antara bahu dan siku.
(3) Tentukan titik tengah lengan.
(4) Lingkar pita pada tengah lengan.
(5) Pita jangan terlalu dekat.
(6) Pita jangan terlalu longgar.
(7) Cara pembacaan skala yang benar. (Supariasa I, 2001 : 49).
Hal-hal yang harus diperhatikan :
(1) Dalam menetapkan posisi bahu dan siku, siku ditekuk
membentuk sudut 900.
(2) Pengukuran dilakukan dibagian tengah antara bahu dan
siku lengan kiri.
11
(3) Lengan harus dalam posisi bebas baju dan otot lengan
dalam keadaan tidak tegang atau kendor.
(4) Alat pengukuran dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah
dilipat-lipat, sehingga permukaannya sudah tidak rata. (Supariasa I, 2001 :
49).
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil
1. Status kesehatan
Pada kondisi sakit asupan energi ibu hamil tidak boleh dilupakan.
Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi tablet mengandung zat besi atau
makanan yang mengandung zat besi seperti hati, bayam dan sebagainya
sedangkan demi suksesnya kehamilan keadaan gizi ibu selama hamil
harus mendapat tambahan protein, mineral, vitamin dan energi (Paath EF,
2004 : 56).
2. Jarak kelahiran bila yang dikandung bukan anak pertama
Status gizi ibu hamil belum pulih sebelum 2 tahun pasca persalinan
sebelumnya, oleh karena itu belum siap untuk kehamilan berikutnya (FKM
UI, 2007 : 250).
3. Usia hamil pertama
a. Ibu hamil pada usia kurang dari 20 tahun
Ibu yang hamil kurang dari 20 tahun merupakan kehamilan yang
sangat berisiko, baik terhadap dirinya maupun terhadap bayi yang
dikandungnya karena pertumbuhan linear (tinggi badan) pada umumnya
baru selesai pada usia 16-18 tahun dan dilanjutkan dengan pematangan
pertumbuhan rongga panggul beberapa tahun setelah pertumbuhan linear
selesai yaitu pada usia 20 tahun. Akibat terhadap dirinya (hamil pada usia
kurang dari 20 tahun) meliputi komplikasi persalinan dan gangguan
penyelesaian pertumbuhan optimal karena masukan gizi tidak mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan dirinya yang masih tumbuh (FKM UI, 2007 :
235).
12
b. Ibu hamil pada usia lebih dari 35 tahun
Ibu yang hamil pertama pada usia lebih dari 35 tahun mudah terjadi
penyakit pada ibu dan organ kandungan menua, jalan lahir juga tambah
kaku. Ada kemungkinan lebih besar ibu hamil mendapatkan anak cacat,
terjadi persalinan macet dan perdarahan (Poedji Rochyati, 2003 : 53).
4. Paritas
Paritas merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap hasil
konsepsi. Perlu diwaspadai karena ibu pernah hamil atau melahirkan anak
4 kali atau lebih, maka kemungkinan akan banyak ditemui keadaan :
a. Kesehatan terganggu, anemia, kurang gizi.
b. Kekendoran pada dinding perut dan dinding rahim.
c. Tampak ibu dengan perut menggantung.(Poedji Rochyati, 2003 : 60).
5. Faktor sosial ekonomi
Faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan
seseorang adalah tingkat sosial ekonomi (FKM UI, 2007 : 175). Sosial
ekonomi merupakan gambaran tingkat kehidupan seseorang dalam
masyarakat yang ditentukan dengan variabel pendapatan, pendidikan dan
pekerjaan, karena ini dapat mempengaruhi aspek kehidupan termasuk
pemeliharaan kesehatan (Notoatmodjo, 2003 : 16).
Tabel : Tambahan Kecukupan Gizi Wanita Hamil dan Wanita Menyusui per
Orang per Hari.
Selama masa menyusui konsumsi pangan yang tidak mencukupi kebutuhan
menyebabkan ASI yang dihasilkan sangat rendah kualitasnya, apalagi bila
cadangan makanan untuk produksi ASI yang ditimbun selama masa kehamilan
tidak mencukupi atau hanya mencukupi untuk beberapa waktu saja.
Komisi ahli FAO/WHO/ UNU (1985) menyarankan tambahan energi bagi wanita
hamil yang bekerja berat sejumlah 285 kalori per hari dan bagi pekerja ringan 200
kalori per hari. Bagi yang bekerja sedang sekitar 245 kalori per hari.
Perhitungan Angka Kecukupan Energi Individu (AKEI) bagi wanita hamil per
hari dirumuskan sebagai berikut (menggunakan cara sederhana) :
Untuk lebih jelasnya bagaimana cara menghitung angka kecukupan gizi bagi ibu
hamil, dapat kita lihat pada contoh soal berikut ini:
Contoh soal:
1. Hitunglah angka kecukupan energi bagi seorang wanita hamil usia 25 tahun
dengan BB normal 50 kg dan aktifitas sehari-hari sedang.
Diketahui:
 Umur = 25 tahun
 BB normal = 50 kg
 FK (aktifitas sedang) = 1.64
 EH (aktifitas sedang) = 245 Kal
Penyelesaiannya;
Untuk menghitung AKEI bagi wanita hamil umur 25 tahun digunakan rumus:
AKEI = (14.7 B + 496) FK + EH
= ((14.7) (50)) + 496) ( 1.64) + (245)
= ((735) + (496)) (1.64)) + 245
= (1231) (1.64) + 245
= 2.018.84 + 245
= 2.263.84
Jadi kecukupan energi bagi wanita hamil tersebut adalah 2263.84 Kal/ hari.
Sekarang mari kita bandingkan dengan contoh soal berikut:
2. Hitunglah angka kecukupan energi bagi seorang wanita hamil usia 25 tahun
dengan BB normal 50 kg dan aktifitas sehari-hari berat.
Diketahui:
 Umur = 25 tahun
 BB normal = 50 kg
 FK (aktifitas berat) = 2.0
 EH (aktifitas berat) = 285 Kal
Penyelesaiannya:
Untuk menghitung AKEI bagi wanita hamil umur 25 tahun digunakan rumus:
AKEI = (14.7 B + 496) FK + EH
= ((14.7) (50)) + 496) ( 2.0) + (285)
= ((735) + (496)) (2.0)) + 285
= (1231) (2.0) + 285
= 2436 + 285
= 2721
Jadi kecukupan energi bagi wanita hamil tersebut adalah 2.721 Kal/ hari.
Dari kedua contoh soal tersebut memberi gambaran yang jelas bahwa persamaan
usia dan BB, namun dengan jenis aktifitas keseharian yang berbeda, membuat
angka kecukupan energi yang berbeda pula.
Kecukupan Energi Wanita Menyusui
a. Untuk Wanita Umur = < 19 tahun
AKEI = (12.2 B + 746) FK + EM
b. Untuk Wanita Umur 20 – 29 tahun
AKEI = (14.7 B + 496) FK + EM
Dimana :
 B = Berat badan sehat wanita selama menyusui (kg)
 EM = Tambahan energi wanita menyusui (Kal/org/hr) yaitu : 500
Kal/org/hr
Jika untuk menghitung angka kecukupan energi bagi wanita hamil ditambahkan
dengan energi kehamilan (EK), maka pada wanita menyusui ditambah dengan
energi menyusui (EM).
Untuk lebih jelasnya bagaimana cara menghitung angka kecukupan energi bagi
ibu menyusui dengan usia yang sama dengan contoh soal sebelumnya, maka dapat
kita lihat pada contoh soal berikut ini:
3. Hitunglah angka kecukupan energi bagi seorang wanita menyusui usia 25 tahun
dengan BB normal 50 kg dan aktifitas sehari-hari berat.
Diketahui:
 Umur = 25 tahun
 BB normal = 50 kg
 FK (aktifitas berat) = 2.0
 EM = 500 Kal
Penyelesaiannya:
Untuk menghitung AKEI bagi wanita menyusui umur 25 tahun digunakan rumus:
AKEI = (14.7 B + 496) FK + EM
= ((14.7) (50)) + 496) ( 2.0) + (500)
= ((735) + (496)) (2.0)) + 500
= (1231) (2.0) + 500
= 2436 + 500
= 2936
Jadi kecukupan energi bagi wanita hamil tersebut adalah 2.936 Kal/ hari.
Setelah mempelajari ketiga contoh soal di atas tentang AKEI bagi wanita normal,
wanita hamil dan wanita menyusui terlihat dengan jelas bahwa angka kecukupan
energi bagi wanita hamil dan menyusui lebih tinggi dari pada angka kecukupan
energi pada wanita normal.
Sediaoetama,prof.Dr.Achmad Djaeni M.Sc.2004. Ilmu Gizi. Jakarta:DIAN
RAKYAT
http://praktisi-nutrisi-gizi.blogspot.co.id/2015/06/status-gizi-ibu-hamil.html

Contenu connexe

Tendances

Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Joni Iswanto
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbang
Vivi Amelia
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
Cahya
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Hardianti Darmatika
 
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_pptKekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
gina dwi
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Fanny K. Sari
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Indri Wati
 

Tendances (20)

Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
 
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometriPengukuran antropometri
Pengukuran antropometri
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbang
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
 
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_pptKekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 
Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1
 
DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN
 
Tabel akg 2019
Tabel akg 2019Tabel akg 2019
Tabel akg 2019
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)
 
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
STUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERISTUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERI
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
 

Similaire à Penilaian status gizi ibu hamil

Tugas nutrasetikal
Tugas nutrasetikal Tugas nutrasetikal
Tugas nutrasetikal
nisha althaf
 
PPT Bumil Fisiologih TM III_Ririn.pptx
PPT Bumil Fisiologih TM III_Ririn.pptxPPT Bumil Fisiologih TM III_Ririn.pptx
PPT Bumil Fisiologih TM III_Ririn.pptx
ririnnovianidewi
 
Tubuh ideal-sehat
Tubuh ideal-sehatTubuh ideal-sehat
Tubuh ideal-sehat
Eddi Ross
 
Sains [bab2 siri 1 nutrisi - gizi seimbang]
Sains [bab2   siri 1 nutrisi - gizi seimbang]Sains [bab2   siri 1 nutrisi - gizi seimbang]
Sains [bab2 siri 1 nutrisi - gizi seimbang]
Nur Jaafar
 
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptxMATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
ssuser5bd833
 
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxIV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
kakmima
 

Similaire à Penilaian status gizi ibu hamil (20)

Askebq
AskebqAskebq
Askebq
 
Askebq
AskebqAskebq
Askebq
 
Gizi bumil dan laktasi
Gizi bumil dan laktasi Gizi bumil dan laktasi
Gizi bumil dan laktasi
 
Sap gizi ibu hamil
Sap gizi ibu hamilSap gizi ibu hamil
Sap gizi ibu hamil
 
Tugas nutrasetikal
Tugas nutrasetikal Tugas nutrasetikal
Tugas nutrasetikal
 
Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu Hamil
Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu HamilSap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu Hamil
Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu Hamil
 
PPT Bumil Fisiologih TM III_Ririn.pptx
PPT Bumil Fisiologih TM III_Ririn.pptxPPT Bumil Fisiologih TM III_Ririn.pptx
PPT Bumil Fisiologih TM III_Ririn.pptx
 
Tubuh ideal-sehat
Tubuh ideal-sehatTubuh ideal-sehat
Tubuh ideal-sehat
 
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptxGizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
 
Sains [bab2 siri 1 nutrisi - gizi seimbang]
Sains [bab2   siri 1 nutrisi - gizi seimbang]Sains [bab2   siri 1 nutrisi - gizi seimbang]
Sains [bab2 siri 1 nutrisi - gizi seimbang]
 
Sains [bab2 siri 1 nutrisi - gizi seimbang]
Sains [bab2   siri 1 nutrisi - gizi seimbang]Sains [bab2   siri 1 nutrisi - gizi seimbang]
Sains [bab2 siri 1 nutrisi - gizi seimbang]
 
PENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptx
PENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptxPENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptx
PENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptx
 
Tugas 10 t
Tugas 10 tTugas 10 t
Tugas 10 t
 
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
 
PPT Kesehatan Ibu Hamil.pptx
PPT Kesehatan Ibu Hamil.pptxPPT Kesehatan Ibu Hamil.pptx
PPT Kesehatan Ibu Hamil.pptx
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemiaMakalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia
 
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptxMATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
 
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxIV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
 
Persentasi Pengisian Kartu Menuju Sehat bagi Kader
Persentasi Pengisian Kartu Menuju Sehat bagi KaderPersentasi Pengisian Kartu Menuju Sehat bagi Kader
Persentasi Pengisian Kartu Menuju Sehat bagi Kader
 
Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017
Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017
Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017
 

Dernier

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 

Dernier (20)

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 

Penilaian status gizi ibu hamil

  • 1. Status Gizi Ibu Hamil Pertumbuhan janin dalam kandungan dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil yang berkaitan erat dengan berat badan ibu sebelum hamil. Status gizi menentukan berapa kenaikan badan yang ideal pada ibu saat hamil. Untuk orang dewasa 19 - 70 tahun, status gizi dapat dinilai dengan menghitung indeks masa tubuh (IMT). Rumus perhitungan Indeks Masa Tubuh (IMT) IMT = Berat Badan (kg) {Tinggi Badan (m)}2 Kategori Perhitungan Indeks Masa Tubuh (IMT) sebagai berikut : 1. Kurang IMT < 18,5 2. Normal IMT 18,5 - 25,0 3. Overwight IMT 25,1 - 27,0 4. Obesitas IMT > 27,0 Sebagai contoh : Ibu hamil mempunyai berat badan 50 kg dan tinggi badan 160 cm. Status gizinya dapat ditentukan dengan perhitungan IMT sebagai berikut. IMT = 50 (1,6)2 IMT = 19,5 Dengan nilai IMT 19,5 maka akan diketahui jika status gizi Ibu hamil tergolong normal. Status gizi orang dewasa juga dapat dihitung dengan mengukur lingkar lengan atas (LILA) menggunakan pita pengukur LILA. Jika lingkar lengan atas anda lebih atau sama dengan 23,5 cm berarti status gizi Anda normal. Factor dari diri si ibu maupun dari lingkungan dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil. Di bawah ini adalah beberapa hal yang mempengaruhi gizi ibu pada waktu hamil.  Semakin tua usia kehamilan ibu, energi yang dibutuhkan pada waktu hamil juga semakin tinggi.  Berat badan ibu hamil menentukan berapa banyak asupan makanan yang harus di konsumsi ibu hamil. Dengan tujuan, kebutuhan gizi janin tercukupi dan bayi yang akan lahir dengan berat badan normal.  Jika aktivitas ibu hamil tinggi, tentu kebutuhan energinya juga akan semakin tinggi.  Ibu hamil yang sedang sakit biasanya nafsu makannya akan menurun. Untuk antisipasinya ketika keadaan sakit, sebaiknya ibu hamil mendapat
  • 2. tambahan suplemen protein, zat besi, juga yang lainnya agar kebutuhan gizinya tetap terpenuhi.  Pengetahuan gizi kehamilan diperlukan oleh seorang ibu hamil dalam merencanakan menu makanannya. Mengatur makanan terutama untuk menangani keluhan-keluhan kehamilan pada setiap trimesternya. Pada trimester awal kehamilan biasanya ada keluhan mual juga muntah. Sehingga selera makanannya pasti berkurang, yang biasanya berdampak pada asupan makanannya. Ibu bisa menyiasati dengan makan sedikit- sedikit, tetapi intensitasnya lebih sering. Makanannya pun harus dipilih yang segar dan tidak mengandung lemak karena akan merangsang mual dan muntah. Dianjurkan untuk mengkonsumsi buah segar atau dibuat jus, sayuran, kue kering, dan seafood. Sehingga kebutuhan gizi Ibu hamil tetap terpenuhi,  Keadaan ekonomi keluarga akan mempengaruhi pemilihan ragam dan kualitas bahan makanan. Oleh karena itu, ibu harus pandai memilih bahan makanan bergizi yang tidak harus mahal. Misalnya, untuk mengambil manfaat protein hewani, Anda dapat membeli ikan segar, telur ayam, telur puyuh, dan ikan teri sebagai pengganti daging sapi. Karena harganya relative lebih murah, bahan-bahan tersebut mengandung protein yang sama baiknya dengan daging sapi.  Pantangan makanan karena kepercayaan terhadap adat juga pengaruh budaya, hal itu dapat mempengaruhi asupan makanan pada ibu hamil. Salah satu contoh kasus, ada kepercayaan bahwa pada waktu hamil ibu dilarang makan ikan, karena dikhawatirkan bayinya cacingan dan berbau amis. Padahal, konsumsi ikan terutama ikan laut justru sangat dianjurkan karena mengandung Omega 3 dan Omega 6 yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan otak janin dalam kandungan. Tanda-tanda Kecukupan Gizi pada Ibu Hamil Status Tanda Kecukupan Gizi Berat badan Normal (berat badan sesuai dengan tinggi badan) Bibir Warna tidak pucat, lembab, dan tidak bengkak Gusi Merah normal dan tidak ada pendarahan Gigi Bersih, mengkilap, tidak berlubang, dan tidak ada pendarahan Jantung Detak dan irama jantung normal, tekanan darah normal Keadaan umum Gesit dan responsive Kulit Tidak kusam, cukup lembap, dan tidak kering Kuku Keras dan warnanya kemerahan Kelenjar Tidak ada pembesaran Kaki Tidak bengkak Leher Warna sama dengan muka, cukup lembap, tampak segar, dan sehat
  • 3. Muka Warna sama dengan leher, cukup lembap, tampak segar dan sehat Mulut Tidak ada luka Mata Bersih, bersinar, selaput besar berwarna merah, dan tidak ada pendarahan Otot Kuat, kenyal, dan di bawah kulit sedikit lemaknya Postur tubuh Tegak, lengan, dan tungkai lurus Pencarnaan Nafsu makan baik Rambut Mengkilap, tidak rontok, dan kulit kepala bersih Saraf Reflex normal, mental stabil, dan tidak mudah tersinggung Vasilitas umum Daya tahan tubuh baik, semangat, cukup tidur, dan energik Berat badan sebelum hamil mempengaruhi pada berat badan ideal selama kehamilan.  Jika sebelum hamil berat badan ibu dibawah normal (Kurus), pada trimester awal idealnya naik 2,25 kg. selanjutnya, berat badan akan terus naik minimum 450 gram perminggunya. Dengan demikian, total kenaikan berat badan selama kehamilan 13-18 kg.  Jika sebelum hamil berat badan ibu itu normal, pada trimester pertama idealnya berat badan naik 1,5 kg. selanjutnya, berat badan akan terus naik minimum 450 gram per minggunya. Dengan demikian, total kenaikan berat badan selama kehamilan 11-16 kg.  Namun, jika sebelum hamil berat badan ibu di atas normal (gemuk), pada trimester awal idealnya hanya naik 300 gram. Dengan demikian, total kenaikan selama kehamilan hanya 7-11 kg. Kenaikan berat badan selama kehamilan berdasarkan status gizi ibu sebelum hamil Status Gizi ibu sebelum Hamil (IMT) Total Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan (Kg) Kurang (Kurus) 13-18 Normal 11-16 Overweight 7-11 Obesitas 7 Kenaikan berat badan ini tidak hanya disebabkan oleh membesarnya janin. tapi, juga karena membesarnya jaringan plasenta dan jaringan lain pada tubuh ibu. Persentase Pembesaran Jaringan pada Tubuh Ibu Selama Hamil Janin 25-27% Plasenta 5%
  • 4. Cairan Amnion 6% Volume Darah 10% Payudara dan Uterus 11% Cairan Ekstraseluler 13% Pertambahan Jaringan Lemak 25-27% Kenaikan berat badan pada trimester pertama sepenuhnya tertuju untuk kebutuhan ibu, tapi bukan berarti janin dalam kandungannya tidak tumbuh dan tidak membutuhkan suplai makanan. Selama trimester kedua, porsi penambahan berat badan adalah 60% untuk ibu sebagai cadangan lemak, dan 40% untuk janin. Selanjutrnya pada trimester ketiga 60% penambahan berat untuk janin, dan 40% untuk ibu. Presentase itu memang bukan angka yang pasti dan tidak semua kehamilan bakal seperti itu. Berat bayi lahir tidak ditentukan sepenuhnya oleh banyaknya makanan dan kenaikan berat badan ibu hamil, tetapi juga tergantung pada kebutuhan gizi masing-masing bayi. Jika sebelum hamil berat badan ibu di bawah normal, makanan yang dimakan setiap harinya sangat besar perannya pada peningkatan berat bayi. Berat badan bayi ketika lahir merupakan salah satu indicator kesehatannya pada masa depan. PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL Sehingga perlu dipertahankan status gizi yang baik dan seimbang selama hamil, untuk menjaga kesehatan maka ibu harus menciptakan pola makan sehat dimana makanan yang dikonsumsi memiliki jumlah kalori dan zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan (Krisnatuti Diah, 2000 : 30). A. Penilaian status gizi ibu hamil Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia, antara lain: umur, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal lemak di bawah kulit. Di bawah ini akan diuraikan beberapa parameter itu (Supariasa, 2001:38) 1) Umur Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan penentuan umur akan menyebabkan interprestasi penentuan status gizi menjadi salah. Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan
  • 5. yang akurat menjadi tidak berarti jika tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat (Supariasa, 2001 : 38). 8 2) Berat Badan Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai umur kehamilan. Kenaikan berat badan yang ideal ibu hamil 7 kg (untuk ibu yang gemuk) dan 12,5 kg (untuk ibu yang tidak gemuk). Dalam 3 bulan pertama, berat badan ibu hamil akan naik sampai 2 kg kemudian dinilai normal bila setiap minggu berat badan naik 0,5 kg (Nadesul Handrawan, 1997 : 17). Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan, antara lain : a) Parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan-perubahan konsumsi makanan dan kesehatan. b) Memberikan gambaran status gizi sekarang dan kalau dilakukan secara periodik memberikan gambaran yang baik tentang pertumbuhan. c) Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara umum dan luas di Indonesia sehingga tidak merupakan hal baru yang memerlukan penjelasan secara meluas. d) Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh keterampilan pengukur. e) Karena masalah umur merupakan faktor penting untuk penilaian status gizi, berat badan terhadap tinggi badan sudah dibuktikan dimana- mana sebagai indeks yang tidak tergantung pada umur.
  • 6. f) Alat pengukur dapat diperoleh di daerah pedesaan dengan ketelitian yang tinggi dengan menggunakan dacin yang juga sudah dikenal oleh masyarakat (Supariasa, 2001:39). 9 Penentuan berat badan dilakukan dengan cara menimbang. Alat yang digunakan di lapangan sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan. a) Mudah digunakan dan dibawa dari satu tempat ke tempat yang lain. b) Mudah diperoleh dan relatif murah harganya. c) Ketelitian penimbangan sebaiknya maksimum 0,1 kg. d) Skalanya mudah dibaca. (Supariasa, 2001:39). 3) Tinggi Badan Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan yang telah lalu dan sekarang, jika umur tidak diketahui dengan tepat. Di samping itu, tinggi badan merupakan ukuran kedua yang penting, karena dengan menghubungkan berat badan terhadap tinggi badan (Quac Suck), faktor umur dapat dikesampingkan. (Supariasa, 2001:42) 4) Lingkar Lengan Atas (LLA) Metode penilaian yang digunakan untuk memantau status gizi ibu hamil adalah dengan cara metode pengukuran langsung (antropometri) yaitu pengukuran Lingkar Lengan Atas (LLA), metode ini digunakan untuk mendeteksi adanya Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Wanita Usia Subur (WUS) (Supariasa I, 2001 : 48). Ambang batas LLA WUS dengan risiko KEK apabila LLA kurang dari 23,5 cm, artinya wanita tersebut mempunyai risiko KEK dan diperkirakan akan melahirkan BBLR (Supariasa I, 2001 : 82). Ibu KEK adalah ibu yang ukuran LILAnya < 23,5 cm dan dengan salah satu atau beberapa kriteria sebagai berikut :
  • 7. a) Berat badan ibu sebelum hamil < 42 kg. b) Tinggi badan ibu < 145 cm. c) Berat badan ibu pada kehamilan trimester III < 45 kg. 10 d) Indeks masa tubuh (IMT) sebelum hamil < 17,00 e) Ibu menderita anemia (Hb < 11 gr %) (DepKes RI, 1995 : 5). Lingkaran Lengan Atas (LLA) mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak berpengaruh banyak oleh cairan tubuh. Pengukuran ini berguna untuk skrining malnutrisi protein yang biasanya digunakan oleh DepKes untuk mendeteksi ibu hamil dengan resiko melahirkan BBLR bila LILA < 23,5 cm (Wirjatmadi B, 2007 : 4). Ambang batas LLA WUS adalah 23,5 cm. Bila hasil pengukuran kurang dari 23,5 cm berarti risiko KEK. Bila lebih dari sama dengan 23,5 cm berarti tidak berisiko KEK. Cara pengukuran LLA : Ada 7 urutan pengukuran LLA, yaitu : (1) Tetapkan posisi bahu dan siku. (2) Letakkan pita antara bahu dan siku. (3) Tentukan titik tengah lengan. (4) Lingkar pita pada tengah lengan. (5) Pita jangan terlalu dekat. (6) Pita jangan terlalu longgar. (7) Cara pembacaan skala yang benar. (Supariasa I, 2001 : 49). Hal-hal yang harus diperhatikan : (1) Dalam menetapkan posisi bahu dan siku, siku ditekuk membentuk sudut 900. (2) Pengukuran dilakukan dibagian tengah antara bahu dan siku lengan kiri.
  • 8. 11 (3) Lengan harus dalam posisi bebas baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau kendor. (4) Alat pengukuran dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah dilipat-lipat, sehingga permukaannya sudah tidak rata. (Supariasa I, 2001 : 49). B. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil 1. Status kesehatan Pada kondisi sakit asupan energi ibu hamil tidak boleh dilupakan. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi tablet mengandung zat besi atau makanan yang mengandung zat besi seperti hati, bayam dan sebagainya sedangkan demi suksesnya kehamilan keadaan gizi ibu selama hamil harus mendapat tambahan protein, mineral, vitamin dan energi (Paath EF, 2004 : 56). 2. Jarak kelahiran bila yang dikandung bukan anak pertama Status gizi ibu hamil belum pulih sebelum 2 tahun pasca persalinan sebelumnya, oleh karena itu belum siap untuk kehamilan berikutnya (FKM UI, 2007 : 250). 3. Usia hamil pertama a. Ibu hamil pada usia kurang dari 20 tahun Ibu yang hamil kurang dari 20 tahun merupakan kehamilan yang sangat berisiko, baik terhadap dirinya maupun terhadap bayi yang dikandungnya karena pertumbuhan linear (tinggi badan) pada umumnya baru selesai pada usia 16-18 tahun dan dilanjutkan dengan pematangan pertumbuhan rongga panggul beberapa tahun setelah pertumbuhan linear selesai yaitu pada usia 20 tahun. Akibat terhadap dirinya (hamil pada usia kurang dari 20 tahun) meliputi komplikasi persalinan dan gangguan penyelesaian pertumbuhan optimal karena masukan gizi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dirinya yang masih tumbuh (FKM UI, 2007 : 235).
  • 9. 12 b. Ibu hamil pada usia lebih dari 35 tahun Ibu yang hamil pertama pada usia lebih dari 35 tahun mudah terjadi penyakit pada ibu dan organ kandungan menua, jalan lahir juga tambah kaku. Ada kemungkinan lebih besar ibu hamil mendapatkan anak cacat, terjadi persalinan macet dan perdarahan (Poedji Rochyati, 2003 : 53). 4. Paritas Paritas merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap hasil konsepsi. Perlu diwaspadai karena ibu pernah hamil atau melahirkan anak 4 kali atau lebih, maka kemungkinan akan banyak ditemui keadaan : a. Kesehatan terganggu, anemia, kurang gizi. b. Kekendoran pada dinding perut dan dinding rahim. c. Tampak ibu dengan perut menggantung.(Poedji Rochyati, 2003 : 60). 5. Faktor sosial ekonomi Faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang adalah tingkat sosial ekonomi (FKM UI, 2007 : 175). Sosial ekonomi merupakan gambaran tingkat kehidupan seseorang dalam masyarakat yang ditentukan dengan variabel pendapatan, pendidikan dan pekerjaan, karena ini dapat mempengaruhi aspek kehidupan termasuk pemeliharaan kesehatan (Notoatmodjo, 2003 : 16).
  • 10. Tabel : Tambahan Kecukupan Gizi Wanita Hamil dan Wanita Menyusui per Orang per Hari. Selama masa menyusui konsumsi pangan yang tidak mencukupi kebutuhan menyebabkan ASI yang dihasilkan sangat rendah kualitasnya, apalagi bila cadangan makanan untuk produksi ASI yang ditimbun selama masa kehamilan tidak mencukupi atau hanya mencukupi untuk beberapa waktu saja. Komisi ahli FAO/WHO/ UNU (1985) menyarankan tambahan energi bagi wanita hamil yang bekerja berat sejumlah 285 kalori per hari dan bagi pekerja ringan 200 kalori per hari. Bagi yang bekerja sedang sekitar 245 kalori per hari. Perhitungan Angka Kecukupan Energi Individu (AKEI) bagi wanita hamil per hari dirumuskan sebagai berikut (menggunakan cara sederhana) :
  • 11. Untuk lebih jelasnya bagaimana cara menghitung angka kecukupan gizi bagi ibu hamil, dapat kita lihat pada contoh soal berikut ini: Contoh soal: 1. Hitunglah angka kecukupan energi bagi seorang wanita hamil usia 25 tahun dengan BB normal 50 kg dan aktifitas sehari-hari sedang. Diketahui:  Umur = 25 tahun  BB normal = 50 kg  FK (aktifitas sedang) = 1.64  EH (aktifitas sedang) = 245 Kal Penyelesaiannya; Untuk menghitung AKEI bagi wanita hamil umur 25 tahun digunakan rumus: AKEI = (14.7 B + 496) FK + EH = ((14.7) (50)) + 496) ( 1.64) + (245) = ((735) + (496)) (1.64)) + 245 = (1231) (1.64) + 245
  • 12. = 2.018.84 + 245 = 2.263.84 Jadi kecukupan energi bagi wanita hamil tersebut adalah 2263.84 Kal/ hari. Sekarang mari kita bandingkan dengan contoh soal berikut: 2. Hitunglah angka kecukupan energi bagi seorang wanita hamil usia 25 tahun dengan BB normal 50 kg dan aktifitas sehari-hari berat. Diketahui:  Umur = 25 tahun  BB normal = 50 kg  FK (aktifitas berat) = 2.0  EH (aktifitas berat) = 285 Kal Penyelesaiannya: Untuk menghitung AKEI bagi wanita hamil umur 25 tahun digunakan rumus: AKEI = (14.7 B + 496) FK + EH = ((14.7) (50)) + 496) ( 2.0) + (285) = ((735) + (496)) (2.0)) + 285 = (1231) (2.0) + 285 = 2436 + 285 = 2721 Jadi kecukupan energi bagi wanita hamil tersebut adalah 2.721 Kal/ hari. Dari kedua contoh soal tersebut memberi gambaran yang jelas bahwa persamaan usia dan BB, namun dengan jenis aktifitas keseharian yang berbeda, membuat angka kecukupan energi yang berbeda pula. Kecukupan Energi Wanita Menyusui a. Untuk Wanita Umur = < 19 tahun AKEI = (12.2 B + 746) FK + EM b. Untuk Wanita Umur 20 – 29 tahun AKEI = (14.7 B + 496) FK + EM Dimana :  B = Berat badan sehat wanita selama menyusui (kg)  EM = Tambahan energi wanita menyusui (Kal/org/hr) yaitu : 500 Kal/org/hr
  • 13. Jika untuk menghitung angka kecukupan energi bagi wanita hamil ditambahkan dengan energi kehamilan (EK), maka pada wanita menyusui ditambah dengan energi menyusui (EM). Untuk lebih jelasnya bagaimana cara menghitung angka kecukupan energi bagi ibu menyusui dengan usia yang sama dengan contoh soal sebelumnya, maka dapat kita lihat pada contoh soal berikut ini: 3. Hitunglah angka kecukupan energi bagi seorang wanita menyusui usia 25 tahun dengan BB normal 50 kg dan aktifitas sehari-hari berat. Diketahui:  Umur = 25 tahun  BB normal = 50 kg  FK (aktifitas berat) = 2.0  EM = 500 Kal Penyelesaiannya: Untuk menghitung AKEI bagi wanita menyusui umur 25 tahun digunakan rumus: AKEI = (14.7 B + 496) FK + EM = ((14.7) (50)) + 496) ( 2.0) + (500) = ((735) + (496)) (2.0)) + 500 = (1231) (2.0) + 500 = 2436 + 500 = 2936 Jadi kecukupan energi bagi wanita hamil tersebut adalah 2.936 Kal/ hari. Setelah mempelajari ketiga contoh soal di atas tentang AKEI bagi wanita normal, wanita hamil dan wanita menyusui terlihat dengan jelas bahwa angka kecukupan energi bagi wanita hamil dan menyusui lebih tinggi dari pada angka kecukupan energi pada wanita normal. Sediaoetama,prof.Dr.Achmad Djaeni M.Sc.2004. Ilmu Gizi. Jakarta:DIAN RAKYAT http://praktisi-nutrisi-gizi.blogspot.co.id/2015/06/status-gizi-ibu-hamil.html