SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
Télécharger pour lire hors ligne
Anggaran pemerintah merupakan dokumen 
formal hasil kesepakatan antara eksekutif dan legislatif 
tentang belanja yang ditetapkan untuk melaksanakan 
kegiatan pemerintah dan pendapatan yang diharapkan 
untuk menutup keperluan belanja tersebut atau 
pembiayaan yang diperlukan bila diperkirakan akan 
terjadi defisit atau surplus.
Anggaran mengkoordinasikan aktivitas 
belanja pemerintah dan memberi landasan bagi 
upaya perolehan pendapatan dan pembiayaan oleh 
pemerintah untuk suatu periode tertentu yang 
biasanya mencakup periode tahunan. Namun, tidak 
tertutup kemungkinan disiapkannya anggaran 
untuk jangka waktu lebih atau kurang dari setahun
Dengan demikian, fungsi anggaran di lingkungan pemerintah 
mempunyai pengaruh penting dalam akuntansi dan pelaporan keuangan, 
antara lain karena: 
 Anggaran merupakan pernyataan kebijakan publik. 
 Anggaran merupakan target fiskal yang menggambarkan 
keseimbangan antara belanja, pendapatan, dan pembiayaan yang 
diinginkan. 
 Anggaran menjadi landasan pengendalian yang memiliki konsekuensi 
hukum. 
 Anggaran memberi landasan penilaian kinerja pemerintah.
 PEMERINTAH PUSAT (APBN) : UU No. 17 tahun 
2003 
 PEMERINTAH DAERAH (APBD) : UU 17 2003, 
UU 32 & 33 2004, PP 58 2005, PERMENDAGRI 
13 2006, PERMENDAGRI 59 2007, PERDA
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk: 
1. Pengendalian legislative (Dewan Perwakilan 
Rakyat) terhadap Eksekutif (Presiden). 
2. Pengendalian Eksekutif (Presiden) terhadap 
bawahannya (Menteri, Gubernur dan 
seterusnya).
 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA 
NEGARA (APBN) 
 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA 
DAERAH (APBD)
Anggaran negara pada suatu tahun secara 
sederhana bisa diibaratkan dengan anggaran 
rumah tangga ataupun anggaran perusahaan 
yang memiliki dua sisi, yaitu sisi penerimaan 
dan sisi pengeluaran. APBN adalah rencana 
keuangan tahunan pemerintahan negara yang 
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
 Fungsi otorisasi 
 Fungsi perencanaan 
 Fungsi pengawasan 
 Fungsi alokasi 
 Fungsi distribusi 
 Fungsi stabilisasi
Sistem anggaran negara saat ini terdiri dari 2 (dua) komponen utama: 
1) Anggaran untuk pemerintah pusat yang dibagi dalam: 
Anggaran rutin yang besarnya kira-kira 62 persen dari total 
pengeluaran meliputi: belanja pegawai, belanja barang dan subsidi (BBM 
dan bukan BBM) 
Anggaran pembangunan yang besarnya kira-kira 14 persen dari 
total pengeluaran meliputi pembiayaan rupiah dan pembiayaan proyek. 
Untuk anggaran pembangunan, peranan dana yang berasal dari negara-negara 
donatur saat ini masih cukup besar.
2) Anggaran belanja untuk daerah, yang besarnya kira-kira 24 persen 
dari total pengeluaran. Anggaran ini terdiri dari Dana Alokasi Umum 
(DAU), Dana Bagi Hasil (DBH), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana 
tersebut di transfer ke pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten 
maupun kotamadya.
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) 
merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan 
daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh 
pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan 
peraturan daerah. Penyelenggaraan urusan 
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah 
didanai dari dan atas beban APBD.
 Pendapatan daerah 
 Belanja daerah 
 Surplus/Defisit 
 Pembiayaan daerah
PENETAPAN 
PENYUSUNAN 
PERTANGGUNGJAWABAN 
PELAKSANAAN 
PENGAWASAN
Pertengahan Mei 
Pemerintah menyampaikan pokok-pokok kebijakan fiskal dan kerangka 
ekonomi 
makro RAPBN tahun berikutnya, yaitu: 
a. Asumsi dasar ekonomi makro, meliputi: 
- pertumbuhan ekonomi 
- inflasi 
- tingkat bunga SBI 
- Nilai Tukar 
- harga Minyak 
- Lifting (produksi) minyak 
b. Kebijakan dalam bidang penerimaan Negara 
c. Kebijakan dalam bidang Pengeluaran negara 
d. Kebijakan Defisit dan Pembiayaannya 
Mei - Juni 
- Pembahasan bersama antara DPR c.q.Panitia Anggaran DPR-RI dengan 
pemerintah c.q Menteri 
Keuangan, Meneg PPN/Kepala Bappenas dan Gubernur Bank Indonesia 
- Hasil pembahasan Pembicaraan pendahuluan Penyusunan RAPBN menjadi 
dasar penyusunan 
RUU APBN beserta Nota Keuangannya
16 Agustus 
 Presiden menyampaikan pidato pengantar RUU APBN beserta Nota 
keuangannya dalam Rapat Paripurna DPR 
 Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi atas RUU APBN 2007 beserta Nota 
Keuangannya 
 jawaban Pemerintah atas PU Fraksi-Fraksi atas RUU APBN 2007 beserta Nota 
Keuangannya 
September-Oktober 
 Pembahasan RUU APBN beserta Nota Keuangannya antara Pemerintah dengan 
Panitia Anggaran DPR-RI 
Akhir Oktober 
 Pembicaraan Tk.II/pengambilan keputusan atas RUU APBN beserta Nota 
Keuangannya 
 Laporan Panitia Anggaran atas Pembicaraan tingkat 1I/Pembahasan RUU 
APBN 
 Pendapat akhir Fraksi-Fraksi atas RUU APBN 
 Pendapat akhir Pemerintah atas RUU APBN 
 Pengambilan Keputusan atas RUU APBN 
(Berdasarkan UU No.13 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara disebutkan 
bahwa RUU APBN diambil keputusan oleh DPR dilakukan selambat-lambatnya 
2 (dua) bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan 
dilaksanakan)
1. Hemat, efesien, dan sesuai dengan 
kebutuhan. 
2. Terarah, terkendali, sesuai dengan 
rencana program atau kegiatan. 
3. Semaksimah mungkin menggunakan 
hasil produksi dalam negeri dengan 
memperhatikan kemampuan atau 
potensi nasional.
1. Kemandirian, yaitu meningkatkan 
sumber penerimaan dalam negeri. 
2. Penghematan atau peningkatan 
efesiensi dan produktivitas. 
3. Penajaman prioritas pembangunan 
4. Menitik beratkan pada azas-azas 
dan undang-undang negara
 Sistem Penganggaran tradisional sistem 
penggaran yang mencurahkan perhatiannya pada 
pengembangan sistem pengawasan atas 
pengeluaran dan penerimaan uang. 
 Sistem penganggaran hasil karya Sistem 
penganggaran ini menekankan pada kegiatan rutin 
dan program/proyek yang harus dilaksanakan 
beserta hasil yang akan dicapai. 
 Sistem penganggaran akuntabel dan professional: 
 Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada 
peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, 
transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan 
rasa keadilan dan kepatuhan. (UU No. 17/2003/psl 3).
 PSAP (Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan) 
PP 71 tahun 2010 
 Indra Bastian, 2006, Akuntansi Sektor Publik, 
Jakarta, Penerbit Erlangga

Contenu connexe

Tendances

Analisis laporan keuangan pemda
Analisis laporan keuangan pemdaAnalisis laporan keuangan pemda
Analisis laporan keuangan pemda
Reza Apriandi
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajiban
Adi Jauhari
 
Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6
Maiya Maiya
 
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerahPengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Alma'Arif Pangulu
 
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
Jiantari Marthen
 

Tendances (20)

anggaran pemerintah
anggaran pemerintahanggaran pemerintah
anggaran pemerintah
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
penganggaran sektor publik
penganggaran sektor publikpenganggaran sektor publik
penganggaran sektor publik
 
sistem penganggaran negara
sistem penganggaran negarasistem penganggaran negara
sistem penganggaran negara
 
Perencanaan dan Penganggaran Publik
Perencanaan dan Penganggaran PublikPerencanaan dan Penganggaran Publik
Perencanaan dan Penganggaran Publik
 
Analisis laporan keuangan pemda
Analisis laporan keuangan pemdaAnalisis laporan keuangan pemda
Analisis laporan keuangan pemda
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajiban
 
Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6
 
APBN
APBNAPBN
APBN
 
Perencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBNPerencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBN
 
Pengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi PemerintahPengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi Pemerintah
 
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerahPengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
 
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahanPert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
 
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
 
struktur dan penyusunan APBN.pptx
struktur dan penyusunan APBN.pptxstruktur dan penyusunan APBN.pptx
struktur dan penyusunan APBN.pptx
 
anggaran daerah
anggaran daerahanggaran daerah
anggaran daerah
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 

En vedette

Erangka pengeluaran jangka menengah
Erangka pengeluaran jangka menengahErangka pengeluaran jangka menengah
Erangka pengeluaran jangka menengah
damargohadiono
 
Jenis jenis anggaran pemerintah
Jenis jenis anggaran pemerintahJenis jenis anggaran pemerintah
Jenis jenis anggaran pemerintah
farums
 

En vedette (9)

Laporan keuangan syariah
Laporan keuangan syariahLaporan keuangan syariah
Laporan keuangan syariah
 
Erangka pengeluaran jangka menengah
Erangka pengeluaran jangka menengahErangka pengeluaran jangka menengah
Erangka pengeluaran jangka menengah
 
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (Kpjm) Mtef Dprd Prov Sulawesi Tengg...
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (Kpjm)   Mtef   Dprd Prov Sulawesi Tengg...Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (Kpjm)   Mtef   Dprd Prov Sulawesi Tengg...
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (Kpjm) Mtef Dprd Prov Sulawesi Tengg...
 
Jenis jenis anggaran pemerintah
Jenis jenis anggaran pemerintahJenis jenis anggaran pemerintah
Jenis jenis anggaran pemerintah
 
Anggaran Perusahaan
Anggaran PerusahaanAnggaran Perusahaan
Anggaran Perusahaan
 
Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1
Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1
Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1
 
Bab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Bab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor PublikBab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Bab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
 
Pertemuan 1 gambaran akuntansi sektor publik
Pertemuan 1   gambaran akuntansi sektor publikPertemuan 1   gambaran akuntansi sektor publik
Pertemuan 1 gambaran akuntansi sektor publik
 
Contoh penganggaran pada perusahaan
Contoh penganggaran pada perusahaanContoh penganggaran pada perusahaan
Contoh penganggaran pada perusahaan
 

Similaire à Penganggaran pemerintah

Anggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaraAnggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negara
gravity1992
 
Landasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undangLandasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undang
Anugrah Febryan
 
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARAREVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
Mas CR
 
Tugas Ekonomi Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
Tugas Ekonomi Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...Tugas Ekonomi Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
Tugas Ekonomi Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
aliya rahmawati
 

Similaire à Penganggaran pemerintah (20)

APBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMA
APBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMAAPBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMA
APBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMA
 
Apbd
Apbd  Apbd
Apbd
 
Eko apbd apbn
Eko apbd apbnEko apbd apbn
Eko apbd apbn
 
APBN Dan APBD
APBN Dan APBD APBN Dan APBD
APBN Dan APBD
 
Anggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaraAnggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negara
 
Akuntansi sktor publik4
Akuntansi sktor publik4Akuntansi sktor publik4
Akuntansi sktor publik4
 
Apbn dan apbd
Apbn dan apbdApbn dan apbd
Apbn dan apbd
 
APBN dan APBD
APBN dan APBDAPBN dan APBD
APBN dan APBD
 
Landasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undangLandasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undang
 
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
 
akuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikakuntansi sektor publik
akuntansi sektor publik
 
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARAREVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
 
Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...
Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...
Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...
 
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...
 
Tugas Ekonomi Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
Tugas Ekonomi Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...Tugas Ekonomi Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
Tugas Ekonomi Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
 
Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...
Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...
Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...
 
Analisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasionalAnalisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasional
 
Paparan pp-90-2010-kemenkeu
Paparan pp-90-2010-kemenkeuPaparan pp-90-2010-kemenkeu
Paparan pp-90-2010-kemenkeu
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesia
 
Modul 2 KB 2
Modul 2 KB 2Modul 2 KB 2
Modul 2 KB 2
 

Plus de Ulan Safitri

Herbal jus proposal usaha
Herbal jus proposal usahaHerbal jus proposal usaha
Herbal jus proposal usaha
Ulan Safitri
 

Plus de Ulan Safitri (12)

Value Inisiatif dan Proaktif
Value Inisiatif dan ProaktifValue Inisiatif dan Proaktif
Value Inisiatif dan Proaktif
 
Value Utamakan
Value UtamakanValue Utamakan
Value Utamakan
 
Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuanganCatatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan
 
Tujuan laporan akuntansi pemerintahan
Tujuan laporan akuntansi pemerintahanTujuan laporan akuntansi pemerintahan
Tujuan laporan akuntansi pemerintahan
 
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariahKerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
 
Laporan realisasi anggaran
Laporan realisasi anggaranLaporan realisasi anggaran
Laporan realisasi anggaran
 
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docxAnalisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx
 
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx (1)
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx (1)Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx (1)
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx (1)
 
Studi Kasus Amax Automobiles, Indus Corporation, dan Abrams Company
Studi Kasus Amax Automobiles, Indus Corporation, dan Abrams CompanyStudi Kasus Amax Automobiles, Indus Corporation, dan Abrams Company
Studi Kasus Amax Automobiles, Indus Corporation, dan Abrams Company
 
Manfaat pusat laba
Manfaat pusat labaManfaat pusat laba
Manfaat pusat laba
 
Bisplen fix
Bisplen fixBisplen fix
Bisplen fix
 
Herbal jus proposal usaha
Herbal jus proposal usahaHerbal jus proposal usaha
Herbal jus proposal usaha
 

Dernier

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Dernier (20)

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 

Penganggaran pemerintah

  • 1.
  • 2. Anggaran pemerintah merupakan dokumen formal hasil kesepakatan antara eksekutif dan legislatif tentang belanja yang ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan pemerintah dan pendapatan yang diharapkan untuk menutup keperluan belanja tersebut atau pembiayaan yang diperlukan bila diperkirakan akan terjadi defisit atau surplus.
  • 3. Anggaran mengkoordinasikan aktivitas belanja pemerintah dan memberi landasan bagi upaya perolehan pendapatan dan pembiayaan oleh pemerintah untuk suatu periode tertentu yang biasanya mencakup periode tahunan. Namun, tidak tertutup kemungkinan disiapkannya anggaran untuk jangka waktu lebih atau kurang dari setahun
  • 4. Dengan demikian, fungsi anggaran di lingkungan pemerintah mempunyai pengaruh penting dalam akuntansi dan pelaporan keuangan, antara lain karena:  Anggaran merupakan pernyataan kebijakan publik.  Anggaran merupakan target fiskal yang menggambarkan keseimbangan antara belanja, pendapatan, dan pembiayaan yang diinginkan.  Anggaran menjadi landasan pengendalian yang memiliki konsekuensi hukum.  Anggaran memberi landasan penilaian kinerja pemerintah.
  • 5.  PEMERINTAH PUSAT (APBN) : UU No. 17 tahun 2003  PEMERINTAH DAERAH (APBD) : UU 17 2003, UU 32 & 33 2004, PP 58 2005, PERMENDAGRI 13 2006, PERMENDAGRI 59 2007, PERDA
  • 6. Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk: 1. Pengendalian legislative (Dewan Perwakilan Rakyat) terhadap Eksekutif (Presiden). 2. Pengendalian Eksekutif (Presiden) terhadap bawahannya (Menteri, Gubernur dan seterusnya).
  • 7.  ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN)  ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
  • 8. Anggaran negara pada suatu tahun secara sederhana bisa diibaratkan dengan anggaran rumah tangga ataupun anggaran perusahaan yang memiliki dua sisi, yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran. APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
  • 9.  Fungsi otorisasi  Fungsi perencanaan  Fungsi pengawasan  Fungsi alokasi  Fungsi distribusi  Fungsi stabilisasi
  • 10. Sistem anggaran negara saat ini terdiri dari 2 (dua) komponen utama: 1) Anggaran untuk pemerintah pusat yang dibagi dalam: Anggaran rutin yang besarnya kira-kira 62 persen dari total pengeluaran meliputi: belanja pegawai, belanja barang dan subsidi (BBM dan bukan BBM) Anggaran pembangunan yang besarnya kira-kira 14 persen dari total pengeluaran meliputi pembiayaan rupiah dan pembiayaan proyek. Untuk anggaran pembangunan, peranan dana yang berasal dari negara-negara donatur saat ini masih cukup besar.
  • 11. 2) Anggaran belanja untuk daerah, yang besarnya kira-kira 24 persen dari total pengeluaran. Anggaran ini terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil (DBH), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana tersebut di transfer ke pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten maupun kotamadya.
  • 12. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai dari dan atas beban APBD.
  • 13.  Pendapatan daerah  Belanja daerah  Surplus/Defisit  Pembiayaan daerah
  • 14. PENETAPAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN PENGAWASAN
  • 15. Pertengahan Mei Pemerintah menyampaikan pokok-pokok kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro RAPBN tahun berikutnya, yaitu: a. Asumsi dasar ekonomi makro, meliputi: - pertumbuhan ekonomi - inflasi - tingkat bunga SBI - Nilai Tukar - harga Minyak - Lifting (produksi) minyak b. Kebijakan dalam bidang penerimaan Negara c. Kebijakan dalam bidang Pengeluaran negara d. Kebijakan Defisit dan Pembiayaannya Mei - Juni - Pembahasan bersama antara DPR c.q.Panitia Anggaran DPR-RI dengan pemerintah c.q Menteri Keuangan, Meneg PPN/Kepala Bappenas dan Gubernur Bank Indonesia - Hasil pembahasan Pembicaraan pendahuluan Penyusunan RAPBN menjadi dasar penyusunan RUU APBN beserta Nota Keuangannya
  • 16. 16 Agustus  Presiden menyampaikan pidato pengantar RUU APBN beserta Nota keuangannya dalam Rapat Paripurna DPR  Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi atas RUU APBN 2007 beserta Nota Keuangannya  jawaban Pemerintah atas PU Fraksi-Fraksi atas RUU APBN 2007 beserta Nota Keuangannya September-Oktober  Pembahasan RUU APBN beserta Nota Keuangannya antara Pemerintah dengan Panitia Anggaran DPR-RI Akhir Oktober  Pembicaraan Tk.II/pengambilan keputusan atas RUU APBN beserta Nota Keuangannya  Laporan Panitia Anggaran atas Pembicaraan tingkat 1I/Pembahasan RUU APBN  Pendapat akhir Fraksi-Fraksi atas RUU APBN  Pendapat akhir Pemerintah atas RUU APBN  Pengambilan Keputusan atas RUU APBN (Berdasarkan UU No.13 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara disebutkan bahwa RUU APBN diambil keputusan oleh DPR dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan)
  • 17. 1. Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan. 2. Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan. 3. Semaksimah mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional.
  • 18. 1. Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber penerimaan dalam negeri. 2. Penghematan atau peningkatan efesiensi dan produktivitas. 3. Penajaman prioritas pembangunan 4. Menitik beratkan pada azas-azas dan undang-undang negara
  • 19.  Sistem Penganggaran tradisional sistem penggaran yang mencurahkan perhatiannya pada pengembangan sistem pengawasan atas pengeluaran dan penerimaan uang.  Sistem penganggaran hasil karya Sistem penganggaran ini menekankan pada kegiatan rutin dan program/proyek yang harus dilaksanakan beserta hasil yang akan dicapai.  Sistem penganggaran akuntabel dan professional:  Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan. (UU No. 17/2003/psl 3).
  • 20.  PSAP (Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan) PP 71 tahun 2010  Indra Bastian, 2006, Akuntansi Sektor Publik, Jakarta, Penerbit Erlangga