SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
Kitab Mafahim ini pada dasarnya ingin
menjawab 3 (tiga) pertanyaan strategis
menyangkut HT dan ide-idenya.
Pertama, apa latar belakang munculnya
HT di tengah kancah berbagai gerakan
Islam di Dunia Islam?
Kedua, mengapa HT perlu mengadopsi
berbagai pemahaman (mafahim)
keislaman yang khas baginya?
Ketiga, apa saja pemahaman-pemahaman
Islam yang telah diadopsi HT guna
membangkitkan umat Islam?
Bagian awal kitab Mafahim (hal. 1-13)
menjelaskan latar belakang lahirnya HT.
HT muncul dalam realitas dimaksudkan
untuk menjadi gerakan alternatif setelah
gagalnya berbagai gerakan Islam untuk
membangkitkan umat dari
kemerosotannya
Pertama, adanya ketidakjelasan fikrah
(pemikiran) Islami di benak para
aktivisnya. Misalnya, fikrah mereka
campur aduk antara pemikiran Islami dan
filsafat Yunani
Kedua, adanya ketidakjelasan thariqah
(metode) Islami untuk menerapkan
fikrahnya. Misalnya, ingin menegakkan
syariah dalam kehidupan masyarakat tapi
thariqahnya non- politis (tanpa Daulah
Islamiyah) seperti mendirikan pesantren,
sekolah, dan sebagainya.
Ketiga, tidak adanya ikatan solid antara
fikrah dan thariqahnya sebagai satu
kesatuan yang tak terpisahkan.
Misalnya, mengkaji hukum fikrah seperti
hukum nikah, tapi melalaikan hukum
thariqah untuk menerapkan hukum
nikah itu, yaitu hukum-hukum Khilafah.
Ingat, wali hakim dalam nikah itu
seharusnya adalah khalifah atau yang
mewakilinya.
 Sebab kemerosotan itu tiada lain terjadi karena benak
umat mengalami kelemahan yang luar biasa (al-dha’f
asy-syadid) dalam memahami Islam (hal. 3).
 Padahal, sebagaimana sudah dimaklumi, perilaku
manusia (suluk al-insan) itu dipengaruhi oleh
pemahamannya. Kelemahan dalam memahami Islam,
dengan sendirinya, akan membuat sikap dan perilaku
umat menjadi lemah pula dalam menjalani kehidupan,
yaitu merosot dari kondisinya yang seharusnya.
 Umat Islam akhirnya hidup terjajah oleh negara-negara
penjajah yang kafir dalam sistem kehidupan sekuler.
(1) Transfer filsafat India, Persia, dan
Yunani pada abad ke-2 H ke tubuh umat
Islam dan adanya upaya untuk mencari
titik temunya dengan Islam, padahal
sebenarnya terdapat kontradiksi tajam
antara Islam dan filsafat;
(2) Adanya manipulasi berbagai pemikiran
dan hukum Islam oleh orang-orang yang
dengki terhadap Islam;
(3) Adanya pengabaian bahasa Arab yang
sesungguhnya mutlak perlunya untuk
memahami dan mengamalkan Islam,
termasuk untuk berijtihad guna mengatasi
masalah- masalah baru. Ini terjadi pada
abad ke-7 H.
(4) Adanya invasi misionaris, kemudian
invasi budaya dan politik dari negara-negara
Barat yang kafir sejak abad ke-17 M (Abdul
Qadim Zallum, Hizbut Tahrir, hal. 13).
Dampak berbagai faktor yang
mengaburkan di atas, membuat
benak kaum muslimin bagaikan
bejana yang penuh dengan aneka
macam air yang campur aduk,
antara yang suci dan najis.
Dengan pemahaman yang
amburadul dan kacau balau seperti
ini, wajar jika umat Islam
mengalami kemunduran yang
drastis
Maka dari itu, HT melihat adanya
keharusan untuk memperbarui
pemahaman umat Islam itu guna
membangkitkan kembali umat dari
kemerosotannya.
Caranya ialah dengan mengadopsi
sejumlah pemahaman Islam yang murni,
yang bebas dari unsur-unsur yang
mengaburkan atau mengotorinya.
Pemahaman Islam yang murni ini
bagaikan air yang suci lagi menyucikan.
Menyifati berbagai pemahaman
mengenai hukum dan pemikiran Islam
yang diadopsi HT itu, Taqiyuddin an-
Nabhani berkata,
"Ini adalah berbagai pendapat, pemikiran,
dan hukum yang Islami, bukan yang lain.
Tidak ada di dalamnya sesuatu pun yang
tidak Islami dan tidak terpengaruh pula
oleh segala sesuatu yang tidak Islami.
Sebaliknya ia adalah Islami semata, tidak
bersandar kecuali kepada pokok-pokok
ajaran Islam dan nash-nashnya."
(Taqiyuddin An- Nabhani, Mafahim, hal.
14).
Adapun pemahaman-pemahaman
Islami yang dijelaskan HT dalam kitab
Mafahim ini, berfokus pada 3 (tiga)
pemahaman, yaitu pemahaman yang
terkait dengan :
(1) Aqidah Islam
(2) Syariah Islam
(3) Dakwah Islam
 Pembahasan Aqidah Islam nampak ketika HT meletakkan
Aqidah Islam sebagai jawaban terhadap Al- ‘Uqdatul Kubra
(Masalah-Masalah Besar Manusia) yang menyangkut
manusia, alam semesta, dan kehidupan.
 Aqidah Islam menjelaskan bahwa sebelum adanya manusia,
alam semesta, dan kehidupan, telah ada lebih dulu Allh
SWT sebagai al-Khaliq bagi ketiganya.
 Aqidah Islam juga menjelaskan bahwa setelah tiadanya
manusia, alam semesta, dan kehidupan nanti, akan ada
Hari Kiamat yang sekaligus juga Hari Perhitungan (Yaumul
Hisab).
 Karena itu, manusia wajib menjalani kehidupan dunia ini
sesuai perintah-perintah Allah dan larangan-larangan-Nya.
Sebab Allah sajalah yang menciptakannya dan memberinya
sejumlah perintah Allah dan larangan; dan pada Hari
Kiamat nanti manusia akan dihisab mengenai
keterikatannya dengan segala perintah dan larangan Allah
Namun, sebagaimana kitab Nizham al-
Islam, Aqidah Islam yang diterangkan
HT ini lalu dikaitkan dengan pemikiran
kontemporer, tidak diasingkan atau
dijauhkan darinya.
Maka, pembahasan Aqidah Islam ini
segera saja dilanjutkan dengan
pembahasan integrasi aspek material
dan spiritual (mazjul maadah bi ar-ruh)
(hal. 16-23).
 Nampak jelas HT di sini berusaha keras
memerangi aqidah ideologi Kapitalisme,
yakni sekularisme, atau fashlul maadah
‘an ar-ruh. Artinya, memisahkan aspek
material (perbuatan manusia) dengan
aspek spiritual (kesadaran manusia
dalam beragama).
Dalam realitasnya, aqidah sekularisme
lalu menghasilkan pemisahan agama
dari negara, seperti yang terjadi saat
ini.
Pembahasan ini kemudian dilanjutkan
dengan bahasan Qadha`-Qadar (hal. 24-
26) dan bahasan sifat perbuatan manusia
(konsep khair-syar dan hasan-qabih)
(hal.26-30), serta bahasan nilai (qimah)
perbuatan manusia sebagai tujuan
perbuatan manusia yang mencakup nilai
akhlaq, kemanusiaan, materi, dan
spiritual (hal. 30-34).
Pembahasan Syariah Islam dalam
kitab Mafahim ini intinya, syariah itu
ada untuk diterapkan dalam
kehidupan bermasyarakat, bukan
untuk kenikmatan berpikir seperti
filsafat.
Maka harus ada formalisasi syariah
dalam wadah Darul Islam (hal. 35-36;
52-56).
Selain itu, kitab Mafahim ini juga
menjelaskan pemahaman HT seputar
syariah.
Misalnya bahwa hukum-hukum mengenai
ibadah, makanan, minuman, dan akhlaq
tidak didasarkan pada illat (alasan
hukum), tapi didasarkan pada nash
semata. (hal. 36 dst).
Contoh lainnya adalah bahasan dalil-dalil
syar’i, ijtihad dan taqlid yang penting
untuk dipahami (hal. 46-49).
HT juga meluruskan banyak
kesalahpahaman umat mengenai
syariah.
Misalnya, kesalahpahaman mengenai prinsip
kelayakan syariah untuk setiap waktu dan
tempat.
Maknanya bukanlah syariah itu dapat
berubah dan menyesuaikan diri pada segala
waktu dan tempat, melainkan syariah dapat
memberikan jawaban masalah manusia di
setiap waktu dan tempat (hal. 43).
 HT juga meluruskan kesalahpahaman
umat yang memisahkan hukum fikrah
dan thariqah sebagaimana sudah
dicontohkan di atas (hal. 52-60).
Pembahasan dakwah Islam di sini
dimaksudkan untuk menjelaskan
metode mencapai kekuasaan untuk
melanjutkan kehidupan Islam dan
mengemban dakwah Islam ke seluruh
dunia. (hal. 62- 68).
 Dijelaskan juga perbedaan dakwah
kepada Islam dan dakwah untuk
melanjutkan kehidupan Islam.
Dakwah kepada Islam dijalankan oleh
Daulah Islamiyah melalui penerapan Islam
secara nyata, mengacu kepada dakwah
Rasulullah SAW di Madinah..
Dakwah melanjutkan kehidupan Islam,
dijalankan oleh kelompok dakwah melalui
jalan dakwah mengacu kepada aktivitas
Rasulullah SAW di Makkah (hal. 72-76).
Pada bagian akhir (hal. 79-83) dijelaskan
bahwa masyarakat di Dunia Islam
sebenarnya masih terjajah oleh negara-
negara kafir baik dalam aspek politik,
ekonomi, budaya, maupun militer.
Karena itu, HT berjuang untuk
membebaskan negeri-negeri Islam dari
penjajahan dalam segala bentuknya,
hingga berhasil melanjutkan kehidupan
Islam dengan mendirikan Khilafah yang
akan mengemban risalah Islam ke
seluruh dunia dengan jalan jihad fi
sabilillah. [ ]

Contenu connexe

Tendances

Tendances (20)

Ringkasan nizhamul islam @abayabuhamzah
Ringkasan nizhamul islam @abayabuhamzahRingkasan nizhamul islam @abayabuhamzah
Ringkasan nizhamul islam @abayabuhamzah
 
4. ISLAM aqidah siyasiyyah Dan Aqidah Ruhiyah
4. ISLAM aqidah siyasiyyah Dan Aqidah Ruhiyah4. ISLAM aqidah siyasiyyah Dan Aqidah Ruhiyah
4. ISLAM aqidah siyasiyyah Dan Aqidah Ruhiyah
 
16 kewajiban dakwah berjamaah
16 kewajiban dakwah berjamaah16 kewajiban dakwah berjamaah
16 kewajiban dakwah berjamaah
 
Syakhshiyah Islam (Kepribadian Islam)
Syakhshiyah Islam (Kepribadian Islam)Syakhshiyah Islam (Kepribadian Islam)
Syakhshiyah Islam (Kepribadian Islam)
 
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
 
Mafahim hizbut tahrir
Mafahim hizbut tahrirMafahim hizbut tahrir
Mafahim hizbut tahrir
 
Kewajiban Dakwah
Kewajiban DakwahKewajiban Dakwah
Kewajiban Dakwah
 
PDF Hijrah, saaatnya berubah
 PDF Hijrah, saaatnya berubah PDF Hijrah, saaatnya berubah
PDF Hijrah, saaatnya berubah
 
Menuju muslimkaffah
Menuju muslimkaffahMenuju muslimkaffah
Menuju muslimkaffah
 
Jalan menuju iman
Jalan menuju iman Jalan menuju iman
Jalan menuju iman
 
Keterikatan terhadap hukum syara'
Keterikatan terhadap hukum syara'Keterikatan terhadap hukum syara'
Keterikatan terhadap hukum syara'
 
"Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal""Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal"
 
Remaja islam ideologis
Remaja islam ideologisRemaja islam ideologis
Remaja islam ideologis
 
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
 
Ta'rif Hizbut Tahrir
Ta'rif Hizbut TahrirTa'rif Hizbut Tahrir
Ta'rif Hizbut Tahrir
 
Perbandingan 3 ideologi dunia
Perbandingan 3 ideologi duniaPerbandingan 3 ideologi dunia
Perbandingan 3 ideologi dunia
 
Dustur
DusturDustur
Dustur
 
73. syakhsiyah islam
73. syakhsiyah islam73. syakhsiyah islam
73. syakhsiyah islam
 
Pentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan NgajiPentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan Ngaji
 
Hukum syara
Hukum syaraHukum syara
Hukum syara
 

En vedette (16)

Thariqul iman
Thariqul imanThariqul iman
Thariqul iman
 
Arabic Lesson Book 1
Arabic Lesson Book 1Arabic Lesson Book 1
Arabic Lesson Book 1
 
Mengenal islam sebagai mabda (ideologi)
Mengenal islam sebagai mabda (ideologi)Mengenal islam sebagai mabda (ideologi)
Mengenal islam sebagai mabda (ideologi)
 
Syariah dan khilafah mewujudkan rahmatan lil alamin (Edisi 1)
Syariah dan khilafah mewujudkan rahmatan lil alamin (Edisi 1)Syariah dan khilafah mewujudkan rahmatan lil alamin (Edisi 1)
Syariah dan khilafah mewujudkan rahmatan lil alamin (Edisi 1)
 
Simpul Islam, Bernama Aqidah
Simpul Islam, Bernama AqidahSimpul Islam, Bernama Aqidah
Simpul Islam, Bernama Aqidah
 
02 Hidup ini Pilihan
02 Hidup ini Pilihan02 Hidup ini Pilihan
02 Hidup ini Pilihan
 
Pakaian Muslimah
Pakaian MuslimahPakaian Muslimah
Pakaian Muslimah
 
Ihsanul amal
Ihsanul amalIhsanul amal
Ihsanul amal
 
17 jamaah dakwah dalam islam
17 jamaah dakwah dalam islam17 jamaah dakwah dalam islam
17 jamaah dakwah dalam islam
 
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanita
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanitaHukum syara tentang pergaulan pria & wanita
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanita
 
Problematika Umat
Problematika UmatProblematika Umat
Problematika Umat
 
AQIDAH ISLAMIYAH 1 pdf
AQIDAH ISLAMIYAH 1 pdfAQIDAH ISLAMIYAH 1 pdf
AQIDAH ISLAMIYAH 1 pdf
 
Peta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih KarimPeta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
 
Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?
Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?
Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?
 
Road to #MaPaRa (Masirah Panji Rasulullah)
Road to #MaPaRa (Masirah Panji Rasulullah)Road to #MaPaRa (Masirah Panji Rasulullah)
Road to #MaPaRa (Masirah Panji Rasulullah)
 
ASAS AQIDAH ISLAM
ASAS AQIDAH ISLAMASAS AQIDAH ISLAM
ASAS AQIDAH ISLAM
 

Similaire à Latar Belakang Munculnya HT

Dr. marzuki, m.ag . buku hukum islam bab 1. pendahuluan
Dr. marzuki, m.ag .  buku hukum islam bab 1. pendahuluanDr. marzuki, m.ag .  buku hukum islam bab 1. pendahuluan
Dr. marzuki, m.ag . buku hukum islam bab 1. pendahuluanIlham Eka Pratama
 
Pemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman Keagamaan
Pemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman KeagamaanPemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman Keagamaan
Pemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman KeagamaanM. Zidny Nafi' Hasbi
 
KERANGKA KITAB NIDZHOM ISLAM.ppt
KERANGKA KITAB NIDZHOM ISLAM.pptKERANGKA KITAB NIDZHOM ISLAM.ppt
KERANGKA KITAB NIDZHOM ISLAM.pptDedeEka2
 
Mata kuliyah aliran teologi modern
Mata kuliyah aliran teologi modernMata kuliyah aliran teologi modern
Mata kuliyah aliran teologi modernHusain Rahim
 
Sekularisme
SekularismeSekularisme
Sekularismedr2200s
 
Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...
Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...
Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...MuhibbatFasyeh
 
Rekontekstualisasi fikih islam
Rekontekstualisasi fikih islamRekontekstualisasi fikih islam
Rekontekstualisasi fikih islamssuser8d4c3e
 
Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Filsafat Hukum Islam
Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Filsafat Hukum IslamSejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Filsafat Hukum Islam
Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Filsafat Hukum IslamAdriani154
 
M12 Mengenal Hizbut Tahrir
M12 Mengenal Hizbut TahrirM12 Mengenal Hizbut Tahrir
M12 Mengenal Hizbut Tahrircucur
 
Perpektif islam ttg organisasi
Perpektif islam ttg organisasiPerpektif islam ttg organisasi
Perpektif islam ttg organisasiTito Ruliarsa
 
Paradigma Sekularistik dan Pengaruh Terhadap Islam
Paradigma Sekularistik dan Pengaruh Terhadap IslamParadigma Sekularistik dan Pengaruh Terhadap Islam
Paradigma Sekularistik dan Pengaruh Terhadap IslamIzzatul Ulya
 

Similaire à Latar Belakang Munculnya HT (20)

Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Dr. marzuki, m.ag . buku hukum islam bab 1. pendahuluan
Dr. marzuki, m.ag .  buku hukum islam bab 1. pendahuluanDr. marzuki, m.ag .  buku hukum islam bab 1. pendahuluan
Dr. marzuki, m.ag . buku hukum islam bab 1. pendahuluan
 
Pemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman Keagamaan
Pemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman KeagamaanPemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman Keagamaan
Pemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman Keagamaan
 
KERANGKA KITAB NIDZHOM ISLAM.ppt
KERANGKA KITAB NIDZHOM ISLAM.pptKERANGKA KITAB NIDZHOM ISLAM.ppt
KERANGKA KITAB NIDZHOM ISLAM.ppt
 
Mata kuliyah aliran teologi modern
Mata kuliyah aliran teologi modernMata kuliyah aliran teologi modern
Mata kuliyah aliran teologi modern
 
Sekularisme
SekularismeSekularisme
Sekularisme
 
Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...
Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...
Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...
 
Agro.agama
Agro.agamaAgro.agama
Agro.agama
 
Rekontekstualisasi fikih islam
Rekontekstualisasi fikih islamRekontekstualisasi fikih islam
Rekontekstualisasi fikih islam
 
Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Filsafat Hukum Islam
Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Filsafat Hukum IslamSejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Filsafat Hukum Islam
Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Filsafat Hukum Islam
 
M12 Mengenal Hizbut Tahrir
M12 Mengenal Hizbut TahrirM12 Mengenal Hizbut Tahrir
M12 Mengenal Hizbut Tahrir
 
Perpektif islam ttg organisasi
Perpektif islam ttg organisasiPerpektif islam ttg organisasi
Perpektif islam ttg organisasi
 
Paradigma Sekularistik dan Pengaruh Terhadap Islam
Paradigma Sekularistik dan Pengaruh Terhadap IslamParadigma Sekularistik dan Pengaruh Terhadap Islam
Paradigma Sekularistik dan Pengaruh Terhadap Islam
 

Plus de Umi Sa'adah

Single Linked List - Insert .pptx
Single Linked List - Insert .pptxSingle Linked List - Insert .pptx
Single Linked List - Insert .pptxUmi Sa'adah
 
Bunga rampai pemikiran islam
Bunga rampai pemikiran islamBunga rampai pemikiran islam
Bunga rampai pemikiran islamUmi Sa'adah
 
Materi IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna KematianMateri IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna KematianUmi Sa'adah
 
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin Umi Sa'adah
 
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum SyariatMateri IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum SyariatUmi Sa'adah
 
Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan Manusia
Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan ManusiaMateri IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan Manusia
Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan ManusiaUmi Sa'adah
 
Materi IBC 12 Dosa Investasi
Materi IBC 12 Dosa InvestasiMateri IBC 12 Dosa Investasi
Materi IBC 12 Dosa InvestasiUmi Sa'adah
 
Materi IBC 24 Sunnah Rosul
Materi IBC 24 Sunnah RosulMateri IBC 24 Sunnah Rosul
Materi IBC 24 Sunnah RosulUmi Sa'adah
 
Materi IBC 25 Metode Ijtihad
Materi IBC 25 Metode IjtihadMateri IBC 25 Metode Ijtihad
Materi IBC 25 Metode IjtihadUmi Sa'adah
 
Materi IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
Materi IBC 19 Meraih Amalan TertinggiMateri IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
Materi IBC 19 Meraih Amalan TertinggiUmi Sa'adah
 
Materi IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum SyariatMateri IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum SyariatUmi Sa'adah
 
Materi IBC 18 Kedudukan Doa
Materi IBC 18 Kedudukan DoaMateri IBC 18 Kedudukan Doa
Materi IBC 18 Kedudukan DoaUmi Sa'adah
 
Materi IBC16 Makna Rejeki
Materi IBC16 Makna RejekiMateri IBC16 Makna Rejeki
Materi IBC16 Makna RejekiUmi Sa'adah
 
Materi IBC 20 Sandar Perbuatan
Materi IBC 20 Sandar PerbuatanMateri IBC 20 Sandar Perbuatan
Materi IBC 20 Sandar PerbuatanUmi Sa'adah
 
Materi IBC15 Makna Tawakkal
Materi IBC15 Makna TawakkalMateri IBC15 Makna Tawakkal
Materi IBC15 Makna TawakkalUmi Sa'adah
 
Materi IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
Materi IBC 14 Petunjuk dan KesesatanMateri IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
Materi IBC 14 Petunjuk dan KesesatanUmi Sa'adah
 
Materi IBC 13 Qodlo dan Qodar
Materi IBC 13 Qodlo dan QodarMateri IBC 13 Qodlo dan Qodar
Materi IBC 13 Qodlo dan QodarUmi Sa'adah
 
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al QuranMateri IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al QuranUmi Sa'adah
 
Materi IBC 10 Dari Mana Manusia Berasal
Materi IBC 10 Dari Mana Manusia BerasalMateri IBC 10 Dari Mana Manusia Berasal
Materi IBC 10 Dari Mana Manusia BerasalUmi Sa'adah
 
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3Umi Sa'adah
 

Plus de Umi Sa'adah (20)

Single Linked List - Insert .pptx
Single Linked List - Insert .pptxSingle Linked List - Insert .pptx
Single Linked List - Insert .pptx
 
Bunga rampai pemikiran islam
Bunga rampai pemikiran islamBunga rampai pemikiran islam
Bunga rampai pemikiran islam
 
Materi IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna KematianMateri IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna Kematian
 
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
 
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum SyariatMateri IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
 
Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan Manusia
Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan ManusiaMateri IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan Manusia
Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan Manusia
 
Materi IBC 12 Dosa Investasi
Materi IBC 12 Dosa InvestasiMateri IBC 12 Dosa Investasi
Materi IBC 12 Dosa Investasi
 
Materi IBC 24 Sunnah Rosul
Materi IBC 24 Sunnah RosulMateri IBC 24 Sunnah Rosul
Materi IBC 24 Sunnah Rosul
 
Materi IBC 25 Metode Ijtihad
Materi IBC 25 Metode IjtihadMateri IBC 25 Metode Ijtihad
Materi IBC 25 Metode Ijtihad
 
Materi IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
Materi IBC 19 Meraih Amalan TertinggiMateri IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
Materi IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
 
Materi IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum SyariatMateri IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum Syariat
 
Materi IBC 18 Kedudukan Doa
Materi IBC 18 Kedudukan DoaMateri IBC 18 Kedudukan Doa
Materi IBC 18 Kedudukan Doa
 
Materi IBC16 Makna Rejeki
Materi IBC16 Makna RejekiMateri IBC16 Makna Rejeki
Materi IBC16 Makna Rejeki
 
Materi IBC 20 Sandar Perbuatan
Materi IBC 20 Sandar PerbuatanMateri IBC 20 Sandar Perbuatan
Materi IBC 20 Sandar Perbuatan
 
Materi IBC15 Makna Tawakkal
Materi IBC15 Makna TawakkalMateri IBC15 Makna Tawakkal
Materi IBC15 Makna Tawakkal
 
Materi IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
Materi IBC 14 Petunjuk dan KesesatanMateri IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
Materi IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
 
Materi IBC 13 Qodlo dan Qodar
Materi IBC 13 Qodlo dan QodarMateri IBC 13 Qodlo dan Qodar
Materi IBC 13 Qodlo dan Qodar
 
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al QuranMateri IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
 
Materi IBC 10 Dari Mana Manusia Berasal
Materi IBC 10 Dari Mana Manusia BerasalMateri IBC 10 Dari Mana Manusia Berasal
Materi IBC 10 Dari Mana Manusia Berasal
 
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
 

Latar Belakang Munculnya HT

  • 1.
  • 2. Kitab Mafahim ini pada dasarnya ingin menjawab 3 (tiga) pertanyaan strategis menyangkut HT dan ide-idenya. Pertama, apa latar belakang munculnya HT di tengah kancah berbagai gerakan Islam di Dunia Islam? Kedua, mengapa HT perlu mengadopsi berbagai pemahaman (mafahim) keislaman yang khas baginya? Ketiga, apa saja pemahaman-pemahaman Islam yang telah diadopsi HT guna membangkitkan umat Islam?
  • 3. Bagian awal kitab Mafahim (hal. 1-13) menjelaskan latar belakang lahirnya HT. HT muncul dalam realitas dimaksudkan untuk menjadi gerakan alternatif setelah gagalnya berbagai gerakan Islam untuk membangkitkan umat dari kemerosotannya
  • 4. Pertama, adanya ketidakjelasan fikrah (pemikiran) Islami di benak para aktivisnya. Misalnya, fikrah mereka campur aduk antara pemikiran Islami dan filsafat Yunani Kedua, adanya ketidakjelasan thariqah (metode) Islami untuk menerapkan fikrahnya. Misalnya, ingin menegakkan syariah dalam kehidupan masyarakat tapi thariqahnya non- politis (tanpa Daulah Islamiyah) seperti mendirikan pesantren, sekolah, dan sebagainya.
  • 5. Ketiga, tidak adanya ikatan solid antara fikrah dan thariqahnya sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan. Misalnya, mengkaji hukum fikrah seperti hukum nikah, tapi melalaikan hukum thariqah untuk menerapkan hukum nikah itu, yaitu hukum-hukum Khilafah. Ingat, wali hakim dalam nikah itu seharusnya adalah khalifah atau yang mewakilinya.
  • 6.  Sebab kemerosotan itu tiada lain terjadi karena benak umat mengalami kelemahan yang luar biasa (al-dha’f asy-syadid) dalam memahami Islam (hal. 3).  Padahal, sebagaimana sudah dimaklumi, perilaku manusia (suluk al-insan) itu dipengaruhi oleh pemahamannya. Kelemahan dalam memahami Islam, dengan sendirinya, akan membuat sikap dan perilaku umat menjadi lemah pula dalam menjalani kehidupan, yaitu merosot dari kondisinya yang seharusnya.  Umat Islam akhirnya hidup terjajah oleh negara-negara penjajah yang kafir dalam sistem kehidupan sekuler.
  • 7. (1) Transfer filsafat India, Persia, dan Yunani pada abad ke-2 H ke tubuh umat Islam dan adanya upaya untuk mencari titik temunya dengan Islam, padahal sebenarnya terdapat kontradiksi tajam antara Islam dan filsafat;
  • 8. (2) Adanya manipulasi berbagai pemikiran dan hukum Islam oleh orang-orang yang dengki terhadap Islam; (3) Adanya pengabaian bahasa Arab yang sesungguhnya mutlak perlunya untuk memahami dan mengamalkan Islam, termasuk untuk berijtihad guna mengatasi masalah- masalah baru. Ini terjadi pada abad ke-7 H. (4) Adanya invasi misionaris, kemudian invasi budaya dan politik dari negara-negara Barat yang kafir sejak abad ke-17 M (Abdul Qadim Zallum, Hizbut Tahrir, hal. 13).
  • 9. Dampak berbagai faktor yang mengaburkan di atas, membuat benak kaum muslimin bagaikan bejana yang penuh dengan aneka macam air yang campur aduk, antara yang suci dan najis. Dengan pemahaman yang amburadul dan kacau balau seperti ini, wajar jika umat Islam mengalami kemunduran yang drastis
  • 10. Maka dari itu, HT melihat adanya keharusan untuk memperbarui pemahaman umat Islam itu guna membangkitkan kembali umat dari kemerosotannya. Caranya ialah dengan mengadopsi sejumlah pemahaman Islam yang murni, yang bebas dari unsur-unsur yang mengaburkan atau mengotorinya. Pemahaman Islam yang murni ini bagaikan air yang suci lagi menyucikan.
  • 11. Menyifati berbagai pemahaman mengenai hukum dan pemikiran Islam yang diadopsi HT itu, Taqiyuddin an- Nabhani berkata, "Ini adalah berbagai pendapat, pemikiran, dan hukum yang Islami, bukan yang lain. Tidak ada di dalamnya sesuatu pun yang tidak Islami dan tidak terpengaruh pula oleh segala sesuatu yang tidak Islami. Sebaliknya ia adalah Islami semata, tidak bersandar kecuali kepada pokok-pokok ajaran Islam dan nash-nashnya." (Taqiyuddin An- Nabhani, Mafahim, hal. 14).
  • 12. Adapun pemahaman-pemahaman Islami yang dijelaskan HT dalam kitab Mafahim ini, berfokus pada 3 (tiga) pemahaman, yaitu pemahaman yang terkait dengan : (1) Aqidah Islam (2) Syariah Islam (3) Dakwah Islam
  • 13.  Pembahasan Aqidah Islam nampak ketika HT meletakkan Aqidah Islam sebagai jawaban terhadap Al- ‘Uqdatul Kubra (Masalah-Masalah Besar Manusia) yang menyangkut manusia, alam semesta, dan kehidupan.  Aqidah Islam menjelaskan bahwa sebelum adanya manusia, alam semesta, dan kehidupan, telah ada lebih dulu Allh SWT sebagai al-Khaliq bagi ketiganya.  Aqidah Islam juga menjelaskan bahwa setelah tiadanya manusia, alam semesta, dan kehidupan nanti, akan ada Hari Kiamat yang sekaligus juga Hari Perhitungan (Yaumul Hisab).  Karena itu, manusia wajib menjalani kehidupan dunia ini sesuai perintah-perintah Allah dan larangan-larangan-Nya. Sebab Allah sajalah yang menciptakannya dan memberinya sejumlah perintah Allah dan larangan; dan pada Hari Kiamat nanti manusia akan dihisab mengenai keterikatannya dengan segala perintah dan larangan Allah
  • 14. Namun, sebagaimana kitab Nizham al- Islam, Aqidah Islam yang diterangkan HT ini lalu dikaitkan dengan pemikiran kontemporer, tidak diasingkan atau dijauhkan darinya. Maka, pembahasan Aqidah Islam ini segera saja dilanjutkan dengan pembahasan integrasi aspek material dan spiritual (mazjul maadah bi ar-ruh) (hal. 16-23).
  • 15.  Nampak jelas HT di sini berusaha keras memerangi aqidah ideologi Kapitalisme, yakni sekularisme, atau fashlul maadah ‘an ar-ruh. Artinya, memisahkan aspek material (perbuatan manusia) dengan aspek spiritual (kesadaran manusia dalam beragama). Dalam realitasnya, aqidah sekularisme lalu menghasilkan pemisahan agama dari negara, seperti yang terjadi saat ini.
  • 16. Pembahasan ini kemudian dilanjutkan dengan bahasan Qadha`-Qadar (hal. 24- 26) dan bahasan sifat perbuatan manusia (konsep khair-syar dan hasan-qabih) (hal.26-30), serta bahasan nilai (qimah) perbuatan manusia sebagai tujuan perbuatan manusia yang mencakup nilai akhlaq, kemanusiaan, materi, dan spiritual (hal. 30-34).
  • 17. Pembahasan Syariah Islam dalam kitab Mafahim ini intinya, syariah itu ada untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, bukan untuk kenikmatan berpikir seperti filsafat. Maka harus ada formalisasi syariah dalam wadah Darul Islam (hal. 35-36; 52-56).
  • 18. Selain itu, kitab Mafahim ini juga menjelaskan pemahaman HT seputar syariah. Misalnya bahwa hukum-hukum mengenai ibadah, makanan, minuman, dan akhlaq tidak didasarkan pada illat (alasan hukum), tapi didasarkan pada nash semata. (hal. 36 dst). Contoh lainnya adalah bahasan dalil-dalil syar’i, ijtihad dan taqlid yang penting untuk dipahami (hal. 46-49).
  • 19. HT juga meluruskan banyak kesalahpahaman umat mengenai syariah. Misalnya, kesalahpahaman mengenai prinsip kelayakan syariah untuk setiap waktu dan tempat. Maknanya bukanlah syariah itu dapat berubah dan menyesuaikan diri pada segala waktu dan tempat, melainkan syariah dapat memberikan jawaban masalah manusia di setiap waktu dan tempat (hal. 43).
  • 20.  HT juga meluruskan kesalahpahaman umat yang memisahkan hukum fikrah dan thariqah sebagaimana sudah dicontohkan di atas (hal. 52-60).
  • 21. Pembahasan dakwah Islam di sini dimaksudkan untuk menjelaskan metode mencapai kekuasaan untuk melanjutkan kehidupan Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia. (hal. 62- 68).
  • 22.  Dijelaskan juga perbedaan dakwah kepada Islam dan dakwah untuk melanjutkan kehidupan Islam. Dakwah kepada Islam dijalankan oleh Daulah Islamiyah melalui penerapan Islam secara nyata, mengacu kepada dakwah Rasulullah SAW di Madinah.. Dakwah melanjutkan kehidupan Islam, dijalankan oleh kelompok dakwah melalui jalan dakwah mengacu kepada aktivitas Rasulullah SAW di Makkah (hal. 72-76).
  • 23. Pada bagian akhir (hal. 79-83) dijelaskan bahwa masyarakat di Dunia Islam sebenarnya masih terjajah oleh negara- negara kafir baik dalam aspek politik, ekonomi, budaya, maupun militer. Karena itu, HT berjuang untuk membebaskan negeri-negeri Islam dari penjajahan dalam segala bentuknya, hingga berhasil melanjutkan kehidupan Islam dengan mendirikan Khilafah yang akan mengemban risalah Islam ke seluruh dunia dengan jalan jihad fi sabilillah. [ ]