Dokumen tersebut membahas tentang dinamika ekonomi Hindu dalam konteks masyarakat Hindu Bali. Terdapat penjelasan mengenai konsep kebersyukuran, sumber-sumber pendapatan seperti pertanian, pertambangan, irigasi, hutan-hutan, dan jalur perdagangan. Juga dijelaskan mengenai penentuan penghasilan, penerimaan, dan pengeluaran serta jenis-jenisnya dalam sistem akuntansi Hindu kuno.
3. 1
Dinamika
Ekonomi
Global
2
3
4
Q
&
A
TABLE
OF
CONTENTS
4. 1
Green
Normal
VUCA
Cov
19
Dinamika
Ekonomi
Global
Vola1lity
Uncertainity
Complexity
Ambiguity
Vision
Understanding
Clarity
Agility
FRAGILE
AGILE
VUCA
5. 1
Green
Normal
VUCA
Cov
19
Dinamika
Ekonomi
Global
COVID-‐19
Terkonfirmasi
Kasus
Per
1Jt
org
Sembuh
Meninggal
Terkonfimasi
Kasus
Per
1Jt
org
Sembuh
Meninggal
20.423.897
2.627
12.631.548
744.649
6. 2
Dinamika
Ekonomi
Hindu
Disain
Ekonomi
Spiritual
Produksi
Distribusi
TATWA
SUSILA
KONSUMSI
UPAKARA
Ranah
Agama
Ranah
Ekonomi
Sukarsa,
2005
9. (Sukarsa,
2005)
Ritual
keagamaan
–Yadya,
mampu
meningkatkan
roda
perekonomian
masy
di
Bali
sebagai
dampak
kegiatan
spiritual.
10. * Untuk mengetahui swadharmanya hidup sebagai manusia Hindu
Bali yang menjaga tatanan adat budaya dan agama. Orang Bali
harus merenungi jati dirinya dengan menjawab pertanyaan bagi
dirinya sendiri “siapakah saya?” apakah saya adalah seorang
brahmana (pandita), apakah saya adalah seorang satrya
(pemimpin), apakah saya seorang wesya (pengusaha), apakah
saya seorang sudra (pendukung dari tiga golongan sebelumnya).
Pengusaha untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya pengusaha
pengekploitasi lahan walaupun itu merupakan jalur hijau, pengusaha tidak
mengindahkan himbauan pemerintah karena ada anggapan bahwa mengenai
kehidupan ekonominya pemerintah belum mampu bertanggung jawab akan
hal tersebut hingga mereka berusaha semaksimalnya untuk memaanfaatkan
sumber daya yang ada, pengusaha tidak memikirkan sampah yang dihasilkan
dari usahanya, pengusaha tidak memikirkan persaingan yang mereka perbuat
apakah persaingan yang sehat atau tidak.
Hal tersebut merupakan contoh yang salah, sebagai pelaku ekonomi,
pengusaha harus mencari keuntungan sewajarnya
11. Manusia
memiliki
kewajiban/hutang
(Rna)
Kepada
Orang
Tua/
Leluhur/Pendahulu
(pitra
Rna)
Kepada
Tuhan
YME
(dewa
Rna)
Kepada
pemerintah
(Rsi
Rna)
Dewa
yadnya
Pitra
Yadnya
Rsi
Yadnya
Manusa
Yadnya
Bhuta
Yadnya
Yadnya
Filosofi
dari
Yadnya
:
1. Pengabdian
tulus
Iklas
→
Sifat
kedermawanan,
bantuan,
amal
baik
dan
perbuatan
baik
(upakara)
2. Keadilan
→
Mencapai
keharmonisan
akuntabilitas
manusia
(upakriya)
3. Kebenaran
→
Untuk
menghindari
kecelakaan
dan
penderitaan
(upadrawa);
Menghindari
penyesalan
dan
celaan
(upakrosa)
Tercipta
kesucian
dalam
perkataan,
perbuatan
dan
pikiran
(tri
kaya
parisudha)
Tercapai
hubungan
harmonis
untuk
mencapai
kesejahteraan
Tuhan-‐
Manusia
–
Alam
(tri
Hita
Karana)
Sumber:
Widiastub,
2014
Makna
Yadnya
dalam
Menjaga
Living
in
Harmony
12. Dinamika
Ekonomi
Hindu
[dalam
Konteks
Masy.
Hindu
Bali
Dana
Punia
Pajak
Konsep
Kebersyukuran
(The
Grabtute
Concept)
Merte
Mesari
Merte
Mesabeh
(Widiastub,
et
all.
2015)
13. 3
Dinamika
Ekonomi
Hindu
BAB 2
[Kegiatan Kepala Departemen]
BAB 6
MENENTUKAN PENGHASILAN
OLEH ADMINISTRATOR
14. * Sebagai Sumber Utama
Penerimaan
Durga (Benteng)
Rashtra (Negara
Bagian)
Khani (Tambang-
tambang)
Setu (Irigasi)
Vana (Hutan-hutan)
Vraja (Ladang
Gembalan)
Vanikpatha
(Jalur
Perniagaan)
15. *
Bea Cukai, Denda, Pautavam (Standarisasi berat
dan ukuran)
Nagaraka (Pengawasan Kota)
Laksanadhyaksa (Kepala Percetakan Uang)
Mudradhyaksa (Pengawas Paspor)
16. * Sumber Penerimaan yang membentuk
Pedesaan, Pertambangan, Pekerjaan
Irigasi, hutan-hutan, kawasan ternak, dan
jalur perniagaan
17. Sita (Hasil Pertanian)
Bhaga (Bagian Hasil
Untuk Negara)
Bali (Sumbangan)
Kara (Pajak)
Pedagang, penjaga sungai, kapal penyebrang, kapal-kapal,
pelabuhan, padang rumput, jalan-jalan, survei tanah dan
penangkapan pencuri
1. PEDESAAN
18. Emas, perak, berlian, batu permata, mutiara, koral, kerang
besar, logam-logam, garam, dan bijih-bijih dari bumi, batu
karang dan cairan-cairan
2. PERTAMBANGAN
Kebun bunga, kebun buah-buahan, kebuh sayur, ladang
tanaman basah, dan penaburan akar-akar, ini membentuk.
3. PEKERJAAN IRIGASI
19. Tanah terpagar untuk hewan, taman kijang, hutan untuk hasilnya dan
hutan gajah
4. HUTAN-HUTAN
Sapi dan Sapi jantan, kambing dan domba, keledai dan onta dan kuda
serta bagal
5. KAWASAN TERNAK
Jalan darat dan jalan air
6. JALUR PERNIAGAAN
21. *
Hadiah untuk puja syukur yang diterima, istana raja, dapur, mempekerjakan para
utusan, gudang mesiu, persenjataan, gudang, gudang hasil hutan, pabrik-pabrik,
pekerja, pemelihataan para serdadu/pasukan infantri, pasukan kuda, kendaraan dan
gajah, kawanan ternak, daerah perlindungan untuk hewan, kijang, burung dan hewan
liar. Serta penyimpanan bahan bakar dan rumput
Tahun (pemerintahan) raja, bulan, dua mingguan dan hari, jadi tanggal
pemasukan, dua minggu ketiga dan dua minggu ketujuh dari musim
hujan, musim dingin dan musim panas dikurangi satu hari, sisa bulan
yang penuh (dan) bulan antar kalender
WAKTU
22. Perkiraan (pendapatan), pendapatan yang diperoleh, pendapatan yang
berupa tagihan, penghasilan serta pengeluaran dan saldo
Pokok-Pokok dalam Pembukuan
Tempat, suasana kegiatan, menentukan (pokok penghasilan),
penerimaan, jumlah semua (pokok pendapatan) dan jumlah
seluruhnya.
Perkiraan Penghasilan
23. *
Apa yang diambil oleh raja, dan pengeluaran kota, (ini) yang dibayarkan
kedalam, yang dilanjutkan dari tahun lalu, apa yang dikeluarkan dengan
perintah dan apa yang diperintahkan secara lisan. (ini adalah) yang tidak
akan diserahkan, ini adalah pendapatan yang ditambah
Sisa denda, (ini adalah) apa yang akan diperoleh, apa yang diberikan
dengan kekuatan dan apa yang dipakai (oleh para petugas), (inilah
adalah), apa yang hendaknya diselesaikan, -inilah penghasilan yang
masih terbuka, tidak mengandung barang-barang yang bernilai tinggi,
dan mengandung beberapa barang yang bernilai tinggi.
Memperoleh hasil dari penyelesaian (suatu usaha)
24. Penerimaan terdiri dari tiga jenis
1. Penerimaan Sekarang (Vartamana)
Masuk dari hari ke hari adalah (pendapatan) sekarang (vartamana)
2. Penerimaan yang Masih Terbuka (Pyushita)
Yang termasuk tahun lalu atau dialihkan dari kegiatan lain, adalah
(penghasilan) yang masih terbuka
3. Yang diambil dari sumber-sumber lain
Apa yang hilang dan dilupakan, denda yang dikenakan pada para
pegawai, penghasilan tambahan (parsva), penggantian untuk kehilangan
atau rusak (parihinikam), hadiah, milik orang-orang yang terlibat dalam
huru-hara (damaragatakasvam), milik seorang yang tidak ada keturunan
dan harta karun adalah penghasilan dari sumber-sumber lain
25. Saldo karena pembubaran (tentara) dan dari usaha (yang dihentikan)
ditengah karena sakit
Saldo Pengembalian dari Pengurangan
Penambahan karena kenaikan harga komodiiti yang saat dijual, karena
kelebihan berat dan ukuran yang disebut biaya tambahan atau
kenaikan harga yang disebabkan karena persaingan dalam pembelian
ini (juga) termsuk penerimaan.
Penambahan
26. * Pengeluaran terdiri dari empat jenis
1. Pengeluaran Sekarang (Nitya)
Dikeluarakan dari hari ke hari adalah (pengeluaran) kini (nitya)
2. Pengeluaran yang timbul Sekarang (Labha)
Penerimaan (oleh petugas, pembantu, dsb.) setelah dua
minggu, sebulan atau setahun adalah perolehan (labha)
27. 3. Keuntungan dan yang timbul dari keuntungan
Yang timbul dari kedua hal itu adalah (pengeluaran) yang timbul
dari (pengeluaran) sekarang dan dari perolehan masing-masing.
inilah pengeluaran.
4. Yang diterima dan di pindahkan
Yang tersisa setelah perhitungan penghasilan dan pengeluran dari
jumlah pokok penerimaan adalah saldo (nivi).
Pejabat administrator (samaharta) yang bijaksana akan menentukan
penerimaan dan menunjukan peningkatan penghasilan dan penghematan
pengurangan, dan akan memperbaiki jika terjadi kebalikannya (dari itu)
28. *
Astana, Anomdiputro. 2005. Artha Sastra (Masalah Politik, Ekonoomi, Hukum, Budaya dsb). Paramita
Surabaya.
Sukarsa, I Made. 2005. Pengaruh Pendapatan Keluarga dan Pemahaman Agama Terhadap Pengeluaran
Konsumsi Ritual Masyarakat Hindu Bali ditinjau dari Berbagai Dimensi Waktu. Univ AirLangga Disertasi.
NPE Widiastuti. 2014. “Realitas” Kesadaran Spritual Wajib Pajak Pemilik UKM yang Menganut Prinsip
Yadnya
NPE Widiastuti, EG Sukoharsono, G Irianto, Z Baridwan. 2015. The Concept of Gratitue from the SMEs
Owners in Bali to Address The Income Tax Evasion. Procedia-Social and Behavioral Sciences 211,761-767