2. Palestina merupakan wilayah kecil yang telah
memainkan peran penting dalam sejarah kuno dan
modern Timur Tengah. Sejarah Palestina ditandai
dengan konflik politik dan perampasan tanah.
3. Palestina berada di
persimpangan geografis yang
dinilai berharga antara
Afrika dan Asia, menurut
laman History. Saat ini,
masyarakat Palestina
memiliki keinginan kuat untuk
menciptakan negara merdeka
karena selama ini mereka
telah diperebutkan.
4. Hingga tahun 1948,
Palestina mengacu pada
wilayah geografis yang
terletak di antara Laut
Mediterania dan Sungai
Yordan. Masyarakat Timur
Tengah mengakui negara
Palestina sejak awal abad
ke-20 tetapi banyak dari
wilayahnya sekarang
dianggap milik Israel.
5. Jalur Gaza
Laut Tengah
Beit Lahiya
Eretz
Jabalia
Gaza
Nahal Oz
Karni
Kissufim
(tutup pada Agustus 2005)
Sufa
Kerem Syalom
Rafah
Bandar Udara Internasional
Yasser Arafat
(ditutup Januari 2002)
Abu Auda
Pelabuhan
Perkotaan
Kamp Pengungsi
Pos Pemeriksaan
Mesir
Israel
Lebanon
Kamp Yavna
S
Tepi Barat
Kamp Al-Syati
Kilometer
Beit Hanu
Deir al-Balah
Beit Lahiya
Abasan al-Kabira
Khan Yunus
Rafah
Laut Tengah
Israel
Yord
Mesir
Saat ini, Palestina secara
teoritis mencakup Tepi Barat
(wilayah yang berada di antara
Israel dan Yordania) dan jalur
Gaza (yang berbatasan dengan
Israel dan Mesir).
Namun, kendali atas wilayah ini
merupakan situasi yang kompleks
dan tidak ada konsensus
internasional mengenai
perbatasan serta banyak
wilayah yang diklaim oleh
Palestina telah diduduki oleh
Israel selama bertahun-tahun.
Asal
7. Sejumlah ahli
percaya bahwa
nama Palestina
aslinya berasal dari
kata Filistia,
mengacu pada orang
Filistin yang
menduduki sebagian
wilayah itu pada
abad ke-12 SM.
19. Ketika Perang Dunia I berakhir tahun 1918 Inggris menguasai
Palestina. Liga Bangsa-bangsa mengeluarkan mandat kepada
Inggris atas kendali administratif di wilayah tersebut.
21. TAHUN 1947, SETELAH LEBIH DARI DUA DEKADE DIJAJAH
INGGRIS, PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA MENGUSULKAN
RENCANA MEMBAGI PALESTINA MENJADI DUA BAGIAN YAITU
NEGARA YAHUDI MERDEKA DAN NEGARA ARAB MERDEKA
22. Kota Yerusalem yang
diklaim sebagai ibu kota
oleh orang Yahudi dan
Arab Palestina akan
menjadi wilayah
internasional dengan
status khusus. Para
pemimpin Yahudi
menerima rencana
tersebut tetapi banyak
orang Arab Palestina
dengan keras
menentangnya.
23. Kelompok Arab berpendapat bahwa mereka mewakili
mayoritas penduduk di wilayah tertentu dan harus diberikan
lebih banyak wilayah. Mereka mulai membentuk pasukan
sukarelawan di seluruh Palestina.
25. Pada Mei 1948, kurang dari
setahun setelah rencana
pemisahan negara Palestina
diusulkan, Inggris menarik diri
dari Palestina dan Israel
mendeklarasikan dirinya
sebagai negara merdeka.
Sontak, tentara Arab
mencegah berdirinya negara
Israel. Perang Arab-Israel
pada 1948 terjadi melibatkan
lima negara Arab yaitu
Yordania, Irak, Suriah,
Mesir, dan Libanon.
27. Pada tahun 1964, Organisasi
Pembebasan Palestina (PLO)
Palestine Liberation Organization
dibentuk dengan tujuan untuk
mendirikan negara Arab Palestina di
atas tanah yang sebelumnya dikelola
Inggris dan yang oleh PLO dianggap
diduduki secara tidak sah oleh Israel.
Meskipun PLO pada awalnya
didedikasikan untuk menghancurkan
Israel sebagai sarana untuk
mencapai tujuan memerdekakan
Palestina, tetapi dalam Persetujuan
Oslo 1993, PLO harus menerima
Israel merdeka.
28.
29. Hingga tahun 2022 ini, Palestina masih berjuang untuk
merdeka dan diakui secara resmi oleh semua negara di
dunia.
Meskipun warga Palestina menempati wilayah utama
termasuk Tepi Barat dan Jalur Gaza, beberapa orang
Israel dengan restu pemerintah mereka terus menetap di
wilayah yang secara umum disepakati berada di bawah
kendali Palestina.
30. Pada Mei 2017, para pemimpin Hamas mempresentasikan dokumen
yang mengusulkan pembentukan negara Palestina menggunakan
perbatasan yang ditentukan tahun 1967, dengan Yerusalem sebagai ibu
kotanya.
Kelompok tersebut menolak untuk mengakui Israel sebagai sebuah
negara, dan pemerintah Israel segera menolak rencana tersebut.
Sementara begitu banyak sejarah Palestina telah melibatkan
pertumpahan darah, pengungsian, dan ketidakstabilan, banyak pemimpin
dunia bekerja menuju resolusi yang akan menghasilkan perdamaian di
seluruh wilayah.