2. Dioksin
Senyawa organoklorin dengan cincin benzen
Struktur umum dioksin: cincin benzen yang
dihubungkan oksigen
Dua golongan utama dioksin:
PCDD: polychlorinated dibenzo-para-dioxin
PCDF: polychlorinated dibenzofuran
Dioxin like compounds: PCB (polychlorinated
biphenyls)
3.
4. •PCDD terdiri atas 75 congener, dan PCDF terdiri atas 135
macam congener
•Sejumlah congener dari dioxin dan PCDF merupakan
senyawaan yang bersifat sangat toksik
5. PCB memiliki struktur umum Cl Cl
berupa dua cincin benzen
dengan atom klor yang Cl Cl
menggantikan posisi atom Cl Cl
hidrogen dalam struktur 3,3',4,4',5,5'-Hexachlorobiphenyl
benzen tersebut PCBs
PCB memiliki toksisitas 209 congeners
12 toxic
serupa dengan dioksin
3,3',4,4'-TeCB
3,3',4,4',5-PeCB
3,3',4,4',5,5'-HxCB
7. Sejarah Pencemaran Dioksin
1960 – 1970: dioksin mulai dikenal akibat
penggunaan Agent Orange dalam Perang Vietnam
1949 – 1976: kecelakaan di pabrik yang
memproduksi Dioksin (contoh kasus: Seveso,
Italia pada tahun 1976)
1977: dioksin ditemukan dalam emisi yang
dihasilkan dalam dioxins found in trash
incinerator emissions (Olie et al)
8. Sumber-sumber emisi Dioksin
Sumber pencemaran dioksin:
Pembakaran tidak sempurna
Industri peleburan logam
Industri pestisida
Industri yang melibatkan senyawa berklorinasi
9. Mekanisme Emisi Dioksin
Mekanisme 1:
Dioksin yang diemisikan berasal dari bahan dasar senyawa
yang dibakar
Mekanisme 2:
Pembakaran senyawa organik yang mengandung prekursor
mendorong terjadinya reaksi dengan agen pengklorinasi
Berlangsung melalui dua jalur: reaksi pada fase gas, dan reaksi
pada fase padat
Terkatalisis dengan keberadaan logam transisi
10. Mekanisme 3:
Senyawa prekursor terbentuk melalui oksidasi senyawa karbon
Selanjutnya, prekursor yang terbentuk melalui mekanisme
pembentukan dioksin lewat proses klorinasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
Karbon dalam bentuk lapisan grafit yang tidak sempurna,
keberadaan oksigen, keberadaan klorin, suhu minimal 200°C,
keberadaan logam transisi
11. Dampak Dioksin
Environmental mobility:
Mobilitas dioksin tidak setinggi logam berat yang mudah larut,
ataupun seperti golongan PCB
Dioksin tidak menunjukkan “grasshopper effect”
Dioksin dapat mengalami proses bioakumulasi maupun
biomagnifikasi
Paparan dioksin lebih banyak berlangsungmelalui
biomagnifikasi
Dioksin lebih banyak terakumulasi dalam tubuh pria
dibandingkan wanita
12. Vegetable fat Soil ingestion
Other meats Soil dermal contact
Poultry Freshwater fish and
shellfish
Pork 6%
5%
19%
Marine fish and shellfish
Beef
14% 7%
1% Inhalation
4%
16%
Eggs
21%
Milk
Dairy
13. Dioksin merupakan salah satu senyawaan pencetus
kanker
Dioksin dapat menyebabkan chloroacne
Dampak negatif lain dari dioksin:
Gangguan liver
Gangguan hormonal
Defisiensi sistem imun
14. Mengurangi Emisi Dioksin
Terbentuknya dioksin teruatam dipengaruhi:
Kandungan prekursor dan agen klorinasi
Kondisi pembakaran
Beberapa faktor yang dapat mengurangi emisi
dioksin:
Monitoring konsentrasi senyawa prekursor
Pengaturan temperatur incineration system
Residence time
Pengaturan konsentrasi oksigen
Turbulensi dalam ruang pembakar (combustion chamber)
15. Faktor yang mengurangi emisi dioksin (continued)
Minimalisasi CTZ (Critical Temperature Zone);
kisaran CTZ diperkirakan pada suhu 350-400°C
Minimalisasi pembentukan prekursor : (a)
membatasi kadar klorida (b) menambah kadar kapur
(c) meningkatkan temperatur pembakaran (d)
adsorpsi dengan karbon teraktivasi
Manajemen fly ash